Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Alpha 2014
Analisis Masalah
1. Bagaimana penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan berjalan?
Gejala klinis yang terjadi pada pasien NPH terjadi karena distorsi atau penekanan periventricular
white matte akibat peregangan ventrikel. Periventricular white matter secara anatomi terdiri dari serabut
saraf motoric yang menginervasi tungkai dan bladder, hal inilah yang menjelaskan bahwa penekanan
pada bagian ini dapat mengakibatkan gangguan berjalan dan inkontinentia urin. Penekanan pada
struktur-struktur batang otak seperti pedunculopontine nucleus juga dapat menyebabkan gangguan
berjalan, terutama gaya berjalan freezing gait.
Sumber : Schneck, Michael J, dkk. 2016. Normal Pressure Hydrocephalus. [Online]. Tersedia di URL :
http://www.emedicine.medscape.com. Diakses : 3 April 2017
Sumber : Majid, Indra. Gejala Gangguan Psikologis Memahami Ciri Adanya Gangguan Mental Pada
Manusia. [Online]. Tersedia di URL : http://www.psikoterapis.com. Diakses : 5 April 2017
3. Diagnosis banding?
Sumber : Groat, Jacquiline, dkk. 2013. Reiew of the Treatment and Management of Hydrocephalus.
[Online]. Tersedia di URL : http://www.uspharmacist.com. Diakses : 3 April 2017
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
4. Faktor risiko?
Faktor penyebab dan risiko hidrosefalus tekanan normal tidak diketahui. Pada sebagian besar
kasus, adanya riwayat perdarahan, infeksi, dan inflamasi pada otak dapat meningkatkan risiko
hidrosefalus tekanan normal.
Sumber : Alzheimers Association. 2017. Normal Pressure Hydrocephalus (NPH). [Online]. Tersedia
di URL : http://www.alz.org. Diakses : 3 April 2017
5. Prognosis?
Prognosis untuk individu didiagnosis dengan hidrosefalus sulit untuk diprediksi, meskipun
ada beberapa korelasi antara penyebab spesifik dari hydrosefalus dan hasil. Prognosis bergantung
kepada jika adanya gangguan terkait, ketepatan waktu diagnosis, dan keberhasilan pengobatan.
Individu yang terkena dan keluarga mereka harus menyadari bahwa hidrosefalus dapat menimbulkan
risiko baik dari segi kognitif maupun pembangunan fisik. Pengobatan oleh tim interdisipliner medis
profesional, spesialis rehabilitasi, dan ahli pendidikan sangat penting untuk memberikan hasil yang
positif. Jika tidak diobati, progresif hidrosefalus dapat berakibat fatal.
Gejala-gejala hidrosefalus dengan tekanan normal biasanya memburuk dari waktu ke waktu
jika tidak diobati. Sementara keberhasilan pengobatan dengan shunt bervariasi dari orang ke orang,
beberapa orang sembuh hampir sepenuhnya setelah perawatan dan memiliki kualitas hidup yang
baik. Diagnosis dini dan pengobatan meningkatkan kesempatan pemulihan yang baik.
Quo ad vitam :
Quo ad functionam :
Quo ad sanationam :
Sumber : Bahan Ajar Hydrocephalus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2016
Learning Issue
Anatomi fisiologi produksi dan sirkulasi cairan serebrospinal dan sistem Ventrikel
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
Ruangan cairan serebrospinal (CSS) terdiri dari sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan
ruangan subaraknoid. Ruangan ini mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio.
Sistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel IV. Ventrikel lateral
terdapat di bagian dalam serebrum, masing-masing ventrikel terdiri dari 5 bagian yaitu kornu anterior,
kornu posterior, kornuinferior, badan dan atrium. Ventrikel III adalah suatu rongga sempit di garis tengah
yang berbentuk corong unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan bagian
korpus unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursika, kelenjar hipofisa dan otak tengah dan diantara
hemisfer serebri, thalamus dan dinding.
Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid dihubungkan melalui foramen Magendi di median dan
foramen Luschka di sebelah lateral ventrikel IV.
Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh pleksus koroidalis di ventrikel otak. Cairan ini mengalir ke
foramen Monro ke ventrikel III, kemudian melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel IV. Cairan tersebut
kemudian mengalir melalui foramen Magendi dan Luschka ke sisterna magna dan rongga subarachnoid
di bagian cranial maupun spinal.
Sekitar 70% cairan serebrospinal dihasilkan oleh pleksus koroidideus, dan sisanya di hasilkan oleh
pergerakan dari cairan transepidermal dari otak menuju sistem ventrikel. Bagi anak-anak usia 4-13 tahun
rata-rata volume cairan liqour adalah 90 ml dan 150 ml pada orang dewasa. Tingkat pembentukan adalah
sekitar 0,35 ml /menit atau 500 ml / hari. Sekitar 14% dari total volume tersebut mengalami absorbsi setiap
satu jam.