Você está na página 1de 5

Deasy Nataliani 04011181419211

Alpha 2014
Analisis Masalah
1. Bagaimana penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan berjalan?
Gejala klinis yang terjadi pada pasien NPH terjadi karena distorsi atau penekanan periventricular
white matte akibat peregangan ventrikel. Periventricular white matter secara anatomi terdiri dari serabut
saraf motoric yang menginervasi tungkai dan bladder, hal inilah yang menjelaskan bahwa penekanan
pada bagian ini dapat mengakibatkan gangguan berjalan dan inkontinentia urin. Penekanan pada
struktur-struktur batang otak seperti pedunculopontine nucleus juga dapat menyebabkan gangguan
berjalan, terutama gaya berjalan freezing gait.

Sumber : Schneck, Michael J, dkk. 2016. Normal Pressure Hydrocephalus. [Online]. Tersedia di URL :
http://www.emedicine.medscape.com. Diakses : 3 April 2017

2. Apa klasifikasi dan jenis dari gangguan memori?


Memori adalah proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman penyimpanan dan pemanggilan
kembali. Terdapat beberapa jenis gangguan memori/daya ingat, yaitu:
1. Amnesia: adalah ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau seluruh pengalaman masa lalu. Amnesia
dapat disebabkan oleh gangguan organik di otak, misalnya; pada kontusio serebri. Namun dapat juga
disebabkan faktor psikologis misalnya pada gangguan stres pasca trauma individu dapat kehilangan memori
dari peristiwa yang sangat traumatis. Berdasarkan waktu kejadian, amnesia dibedakan menjadi:
a. Amnesia anterograd, yaitu apabila hilangnya memori terhadap pengalaman/informasi setelah titik waktu
kejadian. Misalnya; seorang pengendara motor yang mengalami kecelakaan, tidak mampu mengingat
peristiwa yang terjadi setelah kecelakaan.
b. Amnesia retrograd, yaitu hilangnya memori terhadap pengalaman/informasi sebelum titik waktu kejadian.
Misalnya, seorang gadis yang terjatuh dari atap dan mengalami trauma kepala, tidak mampu mengingat
berbagai peristiwa yang terjadi sebelum kecelakaan tersebut.
2. Paramnesia: Sering disebut sebagai ingatan palsu, yakni terjadinya distorsi ingatan dari
informasi/pengalaman yang sesungguhnya. Dapat disebabkan oleh faktor organik di otak misalnya pada
demensia. Namun dapat juga disebabkan oleh faktor psikologis misalnya pada gangguan disosiasi.
Beberapa jenis paramnesia, antara lain:
a. Konfabulasi: adalah ingatan palsu yang muncul untuk mengisi kekosongan memori. Biasa terjadi pada orang
dengan demensia.
b. Deja Vu: adalah suatu ingatan palsu terhadap pengalaman baru. Individu merasa sangat mengenali suatu
situasi baru yang sesungguhnya belum pernah dikenalnya.
c. Jamais Vu: adalah kebalikan dari Deja Vu, yaitu merasa asing terhadap situasi yang justru pernah
dialaminya.
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
d. Hiperamnesia: adalah ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman e. Screen memory:
adalah secara sadar menutupi ingatan akan pengalaman yang menyakitkan atau traumatis dengan ingatan
yang lebih dapat ditoleransi
e. Letologika: adalah ketidakmampuan yang bersifat sementara dalam menemukan kata kata yang tepat untuk
mendeskripsikan pengalamannya. Lazim terjadi pada proses penuaan atau pada stadium awal dari demensi.
Berdasarkan rentang waktu individu kehilangan daya ingatnya, dibedakan menjadi:
1. Memori segera (immediate memory): adalah kemampuan mengingat peristiwa yang baru saja terjadi, yakni
rentang waktu beberapa detik sampai beberapa menit
2. Memori baru (recent memory): adalah ingatan terhadap pengalaman/informasi yang terjadi dalam beberapa
hari terakhir
3. Memori jangka menengah (recent past memory): adalah ingatan terhadap peristiwa yang terjadi selama
beberapa bulan yang lalu.
4. Memori jangka panjang: adalah ingatan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi (bertahun tahun yang
lalu).

Sumber : Majid, Indra. Gejala Gangguan Psikologis Memahami Ciri Adanya Gangguan Mental Pada
Manusia. [Online]. Tersedia di URL : http://www.psikoterapis.com. Diakses : 5 April 2017

3. Diagnosis banding?

Sumber : Groat, Jacquiline, dkk. 2013. Reiew of the Treatment and Management of Hydrocephalus.
[Online]. Tersedia di URL : http://www.uspharmacist.com. Diakses : 3 April 2017
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
4. Faktor risiko?
Faktor penyebab dan risiko hidrosefalus tekanan normal tidak diketahui. Pada sebagian besar
kasus, adanya riwayat perdarahan, infeksi, dan inflamasi pada otak dapat meningkatkan risiko
hidrosefalus tekanan normal.

Sumber : Alzheimers Association. 2017. Normal Pressure Hydrocephalus (NPH). [Online]. Tersedia
di URL : http://www.alz.org. Diakses : 3 April 2017

5. Prognosis?
Prognosis untuk individu didiagnosis dengan hidrosefalus sulit untuk diprediksi, meskipun
ada beberapa korelasi antara penyebab spesifik dari hydrosefalus dan hasil. Prognosis bergantung
kepada jika adanya gangguan terkait, ketepatan waktu diagnosis, dan keberhasilan pengobatan.
Individu yang terkena dan keluarga mereka harus menyadari bahwa hidrosefalus dapat menimbulkan
risiko baik dari segi kognitif maupun pembangunan fisik. Pengobatan oleh tim interdisipliner medis
profesional, spesialis rehabilitasi, dan ahli pendidikan sangat penting untuk memberikan hasil yang
positif. Jika tidak diobati, progresif hidrosefalus dapat berakibat fatal.
Gejala-gejala hidrosefalus dengan tekanan normal biasanya memburuk dari waktu ke waktu
jika tidak diobati. Sementara keberhasilan pengobatan dengan shunt bervariasi dari orang ke orang,
beberapa orang sembuh hampir sepenuhnya setelah perawatan dan memiliki kualitas hidup yang
baik. Diagnosis dini dan pengobatan meningkatkan kesempatan pemulihan yang baik.
Quo ad vitam :
Quo ad functionam :
Quo ad sanationam :

Sumber : Bahan Ajar Hydrocephalus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2016

Learning Issue
Anatomi fisiologi produksi dan sirkulasi cairan serebrospinal dan sistem Ventrikel
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
Ruangan cairan serebrospinal (CSS) terdiri dari sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan
ruangan subaraknoid. Ruangan ini mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio.

Sistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel IV. Ventrikel lateral
terdapat di bagian dalam serebrum, masing-masing ventrikel terdiri dari 5 bagian yaitu kornu anterior,
kornu posterior, kornuinferior, badan dan atrium. Ventrikel III adalah suatu rongga sempit di garis tengah
yang berbentuk corong unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan bagian
korpus unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursika, kelenjar hipofisa dan otak tengah dan diantara
hemisfer serebri, thalamus dan dinding.

Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid dihubungkan melalui foramen Magendi di median dan
foramen Luschka di sebelah lateral ventrikel IV.

Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh pleksus koroidalis di ventrikel otak. Cairan ini mengalir ke
foramen Monro ke ventrikel III, kemudian melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel IV. Cairan tersebut
kemudian mengalir melalui foramen Magendi dan Luschka ke sisterna magna dan rongga subarachnoid
di bagian cranial maupun spinal.
Sekitar 70% cairan serebrospinal dihasilkan oleh pleksus koroidideus, dan sisanya di hasilkan oleh
pergerakan dari cairan transepidermal dari otak menuju sistem ventrikel. Bagi anak-anak usia 4-13 tahun
rata-rata volume cairan liqour adalah 90 ml dan 150 ml pada orang dewasa. Tingkat pembentukan adalah
sekitar 0,35 ml /menit atau 500 ml / hari. Sekitar 14% dari total volume tersebut mengalami absorbsi setiap
satu jam.

Meningen dan ruang subarakhnoid


Meningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan sarafyang bersifat non neural.
Meningen terdiri dari jaringan ikat berupa membran yang menyelubungi seluruh permukaan otak, batang
otak dan medula spinalis. Meningen terdiri dari 3 lapisan yaitu piamater, arakhnoid dan duramater. Piameter
merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang mengikuti setiap lekukan-lekukan pada
sulkus-sulkus dan fisura-fisura, juga melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis dan menerus
ke kaudal sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra.
Arakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan piameter tetapi tidak
mengikuti setiap lekukan otak. Di antara arakhnoid dan piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi
cairan serebrospinal dan pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukan-lekukan
otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna. Sisterna paling besar
adalah sisterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum dan medula oblongata. Lainnya adalah
sisterna pontis dipermukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di permukaan ventral mesensefalon,
Deasy Nataliani 04011181419211
Alpha 2014
sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quaDRigemina
terdapat sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna interpedunkularis melalui
sisterna ambiens. Ruang subarakhnoid spinal yang merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna
pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid dibawah L2
dinamakan sakus atau teka lumbalis tempat dimana cairan serebrospinal diambil pada waktu pungsi lumbal.
Durameter terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam durameter. Lapisan luar dirameter di daerah
kepala menjadi satu dengan periosteum tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan endosteumnya. Di
sebelah antero posterior berhubungan dengan ventrikel IV melalui aquaductus sylvii. Ventrikel IV
merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah ventral serebrum dan dorsal dari pons dan
medula oblongata.
Sumber : Bahan Ajar Hydrocephalus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2016

Você também pode gostar