Você está na página 1de 3

Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Penggunaannya

Bahan Perusak Ozon (BPO) dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari masih
saja ditemukan. Padahal penggunaan Bahan Perusak Ozon menjadi pemicu utama menipisnya
lapisan ozon, di samping penggundulan hutan (deforestasi) dan gas buang kendaraan bermotor
dan pabrik.
Bahan Perusak Lapisan Ozon (BPO) adalah senyawa-senyawa kimia yang dapat bereaksi
dengan molekul ozon di lapisan stratosfer, sehingga menjadikan lapisan ozon semakin tipis
bahkan rusak. Dalam masyarakat modern senyawa-senyawa kimia perusak lapisan ozon banyak
digunakan oleh manusia mulai di rumah tangga hingga dunia industri. Semakin banyak
penggunaan bahan kimia perusak ozon maka akan semakin memperparah kerusakan lapisan
ozon.
Padahal lapisan ozon yang terdapat di stratosfer, sekitar 50 km dari permukaan bumi,
menjadi pelindung bumi dari radiasi ultraviolet yang disebabkan oleh matahari. Menipisnya
lapisan ozon mengakibatkan pemanasan global yang memicu pencairan es di kutub, peningkatan
tinggi permukaan air laut, tidak menentunya cuaca dan iklim, dan meningkatnya bencana alam.
Penipisan lapisan ozon pun mengakibatkan meningkatkan radiasi ultraviolet sinar matahari ke
bumi yang dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata, dan mengurangi daya tahan
tubuh terhadap penyakit infeksi, menghambat pertumbuhan tanaman, hingga memusnahkan
organisme kecil di bumi.
Protokol Montreal, sebuah perjanjian internasional pada tahun 1987, telah mengatur
pengawasan produksi, konsumsi, dan perdagangan bahan-bahan perusak lapisan ozon. Protokol
Montreal mengalami penyempurnaan melalui Amandemen London (1989), Amandemen
Kopenhagen (1992), Amandemen Montreal (1997), serta Amandemen Beijing (1999), di mana
pada kesemuanya Indonesia ikut meratifikasi. Selain mencantumkan jenis-jenis bahan kimia
perusak ozon pun memuat jadwal penghapusan masing-masing jenis Bahan Perusak Ozon
(BPO).
Adapun bahan-bahan perusak ozon dan penggunaannya antara lain :

Klorofluorokarbon (CFC) atau freon. Jenis CFC yang kerap digunakan adalah CFC-11
(trichloromonofluoromethane) dan CFC-12 (dichlorodifluoromethane). Bahan kimia ini
banyak digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan busa dan panel insulasi,
bahan pendingin dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta bahan pendorong
(propelan) dalam tabung spray, bahan pelarut dan pembersih. Barang-barang yang kerap
menggunakannya adalah lemari es, Air Conditioner (AC), dan aerosol.
Hidroklorofluorokarbon (HCFC) atau freon, penggunaannya sama seperti CFC.
Halon. Jenisnya adalah bromo chlorodifluoro methane dan bromo triifuoro methane,
digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
Carbon Tetrachloride (CC14) atau karbon tetraklorida. Digunakan sebagai bahan pelarut,
pembersih, bahan pemadam kebakaran, dan refrigerasi.
Methyl Chloroform (CH3CCI3). penggunaannya sama dengan karbon tetraklorida.
Methyl Bromida (CH3Br). Digunakan sebagai pestisida, bahan fumigasi dalam
pergudangan dan dan karantina pertanian.

Kini telah banyak barang yang tidak lagi menggunakan bahan-bahan perusak ozon tersebut,
meskipun tidak semuanya. Namun sebelum semua bahan-bahan kimia tersebut dihapus, cukup
bijak jika kemudian kita selektif dalam memilih produk-produk yang bebas dari bahan perusak
ozon.
Rewrited by Fauzan Aulia

Você também pode gostar