Você está na página 1de 4

ANTENATAL CARE (ANC)

Juni 27, 2013ligianakhamalasantiya Tinggalkan komentar

Keteraturan

Keteraturan adalah kesamaan keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau
lebih, keadaan atau hal teratur (Hoetomo, 2005). Dalam hal ini bagaimana ibu hamil
memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kehamilan.

Keteraturan ANC

Keteraturan ANC adalah kedisiplinan / kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan
sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. Kunjungan antenatal, menurut Saifuddin
(2002), untuk pemanfaatan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali
selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:

1. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 1428).

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 2836 dan sesudah
minggu ke 36).

Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.

Trimester pertama Sebelum minggu ke 14

Tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.

2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat


besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan sebagainya.

Trimester kedua Sebelum minggu ke 28

Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (jelaskan lalu
tanyakan pada ibu hamil tentang gejalagejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda).

Trimester ketiga Antara minggu 2836


Sama seperti diatas, dtambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan
ganda.

Trimester ketiga Setelah 36 minggu

Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit.

Pemeriksaan antenatal care (ANC)

Pemeriksaan ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental


dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998).

Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan tahu dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada
setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai
kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Prawiroharjo,
1999).

Kunjungan ibu hamil

Kunjungan ibu hamil adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan
mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik,
pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya
(Salmah, 2006).

Kunjungan Antental Care

Kunjungan Antental Care adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam
hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh
informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).

Tujuan ANC

Tujuan dari ANC adalah sebagai berikut:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun


bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Pengertian Tujuan ANC lainnya, sebagai berikut:

1. Menurut Depkes RI (1994), tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
menghasilkan bayi yang sehat.

2. Menurut Rustam Muchtar (1998) adalah:

1) Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak
selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

2) Tujuan khusus adalah

a) Mengenali dan menangani penyulitpenyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,


persalinan, dan nifas.

b) Mengenali dan mengobati penyulitpenyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.

c) Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.

d) Memberikan nasihatnasihat tentang cara hidup seharihari dan keluarga berencana,


kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

1. Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999), tujuan ANC adalah menyiapkan wanita


hamil sebaikbaiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum
sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

2. Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:

1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan, dan nifas.

2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.

3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan antenatal, menurut Saifudin (2002) untuk pemantauan dan pengawasan


kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai
berikut : sampai dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan
kehamilan trimester kedua (1428 minggu) satu kali kunjungan,dan kehamilan trimester
ketiga (2836 minggu dan sesudah minggu ke36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian,

disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan


kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa
empat minggu sekali, kehamilan 2836 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali,
kehamilan 3640 minggu satu minggu sekali (Salmah, 2006). Sebaiknya tiap wanita hamil
segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurangkurangnya satu bulan.
Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan
tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).

Daftar Pustaka

Manuaba, I.B.G. (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Penelitian
Bidan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Mochtar, R. (1998), Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Penerbit Buku


Kedokteran EGC, Jakarta.

Bobak (2004), Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Você também pode gostar