Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ALERGI
Disusun oleh:
Jurusan keperawatan
Malang
2011
ALERGI
Sasaran belajar :
A. Definisi alergi
B. Epidemiologi alergi
C. Patofisiologi alergi
D. Factor resiko terjadinya alergi
E. Manifestasi klinis alergi
F. Pemeriksaan diaknostik alergi
G. Penatalaksanaan alergi
H. Asuhan keperawatan alergi
A. Definisi alergi
Alergi adalah perubahan reaksi tubuh/ pertahanan tubuh dari system imun
terhadap suatu benda asing yang terdapat di dalam lingkungan hidup sehari-hari.
Orang-orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi
terhadap suatu zat biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Ini substansi (serbuk
sari, jamur, bulu binatang, dll) disebut alergen. Jika seseorang terkena alergen
dengan menghirup itu, menelan, atau mendapatkan itu pada atau di bawah kulit
mereka. Menurut beberapa ahli, alergi memiliki pengertian:
Alergi merupakan suatu perubahan reaksi menyimpang dari tubuh seseorang
terhadap lingkungan berkaitan dengan peningkatan kadar IgE suatu
mekanisme system imun. (retno W subaryo,2002).
Alergi merupakan respon system imun yang tidak tepat dan seringkali
membahayakan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi
alergi merupakan manifestasi cedera jaringan yang terjadi akibat interaksi
antara antigen dan antibody. (Brunner , 2002)
Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon prtahanan tubuh yang
menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
(Robert davies, 2003)
Tubuh mulai menghasilkan antibody tertentu, yang disebut IgE, untuk mengikat
allergen. Antibodi melampirkan ke bentuk sel darah yang disebut sel mast. Sel mast
dapat ditemukan di saluran udara, usu dan ditempat lain. Kehadiran sel amst dalam
saluran udara dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap
paparan allergen. Mengikat allergen ke IgE, yang melekat pada sel mast. Hal ini
menyebabkan sel mast melepaska berbagai bahan kimia ke dalam darah. Histamine
menyebabkan sebagain besar gejala reaksi alergi.
B. Epidemiologi alergi
C. Patofisiologis alergi
Alergen
nafas
tidak afektif
Factor genetis
Walaupun alergi dapat terjaid pada semua orang dan semua golongan
umur, resiko terbesar pada anak yang membawa bakat alergi yang diturunkan
oleh orang tuanya. Pada anak ini gejala alergi sering muncul. Jika salah satu
orang tua memiliki alergi, maka anak memiliki 19,8 % menderita alergi. Dan
jika kedua orang tua maka 48% menderita alergi.
Factor psikis
Psikis seperti cemass, marah dan takut dapat memicu terjadinya alergi
berupa ruam kemerahan pada kulit. Pada orang yang memiliki bakat alergi,
sifat pemarah, pencuriga dan emosional dapat menyebabkan alergi akut pada
kulit. Pada anak- anak memang jarang terjadi alergi akibat factor psikis.
Factor lingkungan
Factor pencetus
E. Manifestasi klinis
Gejala yang terjadi yaitu :
ORGAN/SISTEM TUBUH GEJALA DAN TANDA
Tenggorok : tenggorokan
nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suara
parau/serak, batuk pendek
(berdehem),
Telinga : telinga terasa penuh/ bergemuruh /
berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri
telinga dengan gendang telinga kemerahan
atau normal, gangguan pendengaran hilang
timbul, terdengar suara lebih keras, akumulasi
cairan di telinga tengah, pusing, gangguan
keseimbangan. Pembesaran kelenjar di
sekitar leher dan kepala belakang
bawah
6 Sistem Saluran Kemih dan kelamin Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa
mengontrol kandung kemih, bedwetting;
vaginal discharge; genitalia
gatal/bengkak/kemerahan/nyeri; nyeri bila
berhubungan kelamin
7 Sistem Susunan Saraf Pusat Sering sakit kepala, migrain, short lost
memory (lupa nama orang, barang
sesaat), floating (melayang), kepala terasa
penuh atau membesar.
2. Tes intradermal
3. Food challenges
Satu keadaan dimana aplikasi langsung makanan pada kulit mungkin
bermanfaat, dan sebelum dilakukannya food challenge pada anak yang
dikhawatirkan mengalami reaks ianafilaktik. Sebagai contoh, anak dengan
riwayat alergi telur yang parah. Caranya dengan menggosokkan sedikit
putih telur mentah pada kulit dan obsevasi selama beberapa menit. Jika
terjadi urtikaria, dan respon ini kemudian berangsur-angsur berkurang
dan menghilang selama beberapa bulan atau tahun, ini mengindikasikan
intoleransi makanan
G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis penderita alergi, dibagi menjadi 2 yaitu, non
farmakologis dan farmakologis.
Terapi Non farmakologis
1. Terapi desentisasi
Berupa penyuntikan berulang alergen (yang dapat mensentisasi
pasien)d a l a m j u m l a h y a n g s a n g a t k e c i l d a p a t m e n d o r o n g
p a s i e n m e m b e n t u k antibodi IgG terhadap alergen. Antibodi
ini dapat bekerja sebagai antibody penghambat S .
sewaktu pasien tersebut kembali terpajan ke alergen ,
maka antibodi penghambat dapat berikatan dengan allergen
mendahului antibody IgE. Karena pengikatan IgE tidak
menyebabkan degranulasi sel mast yang berlebihan, maka
gejala alergi dapat dikurangi.
2. Terapi probiotik
preparat sel mikroba atau komponen mikroba yang dapat
mempertahankan kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan
dalamflora usus).Salah satu pendekatan terbaru yang digunakan
dalam penatalaksanaan alergi makanan.
P e n e l i t i a n ya n g d i l a k u k a n o l e h T ra p p e t a l . (1993)
menunjukkan bahwa responden yang diberikan yoghurt
memiliki penurunan konsentrasi IgE dalam darah dan frekuensi alergi
yang rendah menunjukkan bahwa pemberian bakteri probiotik
3. ASi eksklusif
Risiko alergi makanan pada bayi dapat dikurangi dengan
peranaktif i b u m e m b e r i A S I e k s k l u s i f s e l a m a 6 b u l a n
p e n u h . J a n g a n k e n a l k a n makanan tambahan apapun pada
periode ini, terlebih susu formula berbahan dasar sapi serta produk-
produk turunan susu. Mengenalkan makanan padat pada usia terlalu
dini, yaitu 4 bulan pertama kehidupan anak, dihubungkan
dengan peningkatan risiko alergi hingga usia 10 ta
h u n . B a y a n g k a n d a m p a k n y a p a d a a n a k . An j u r a n s t u d i
D r F i o c c h i ya n g d i m u a t d i j u r n a l Annals Allergy, Asthma &
Immunology disarankan mengenalkan makanan satu persatu.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa makanan padat harus
dikenalkan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Jangan
langsung memberi bayi campuran beberapa jenis bahan
makanan. Sebab, dengan begini akansulit diketahui apakah bayi
Anda alergi terhadap bahan makanan tertentu.
4. Diet
Diet dilakukan selama 3 minggu, setelah itu dilaku
kan provokasidengan 1 bahan makanan setiap minggu.
M a k a n a n ya n g m e n i m b u l k a n gejala alergi pada provokasi ini
dicatat. Disebut alergen kalau pada 3 kali provokasi
menimbulkan gejala alergi. Waktunya tidak perlu berturut-turut.
Ada beberapa regimen diet yang bisa digunakan, yaitu
ELIMINATION DIET
beberapa makanan harus dihindari yaitu
Buah,Susu, Telur, Ikan dan
Kacang,. M e r u p a k a n m a k a n a n - m a k a n a n y a n g banyak
ditemukan sebagai penyebab gejala alergi, jadi makanan-
makanan dengan indeks alergenisitas yang tinggi. -
MINIMAL DIET 1 (Modified Rowes diet 1):
Ter d i r i d a r i b e b e r a p a m a k a n a n d e n g a n i n d e k s
alergenisitas yang rendah. Regimen ini terdiri sari
b e b e r a p a m a k a n a n y a n g d i p e r o l e h k a n y a i t u a i r,
b e r a s , d a g i n g s a p i , k e l a p a , k e d e l a i , b a ya m , g u l a
dan garam
MINIMAL DIET 2 (Modified Rowes Diet 2)
Terdiri dari makanan dengan alergisitas rendah
yang lain yang diperbolehkan adalah air, kentang,
daging kambing, kacang buncis, kobis, bawang.
EGG and FISH FREE DIET:
diet ini menyingkirkan telur termasuk m a k a n a n -
m a k a n a n ya n g d i b u a t d a r i t e l u r d a n s e m u a i k a n . B i
a s a n y a diberikan pada penderita-penderita dengan keluhan
dengan keluhan utamaurtikaria, angionerotik udem dan eksema.
HIS OWNS DIET
M e n y i n g k i r k a n m a k a n a n y a n g dikemukakan
sendiri oleh penderitanya sebagai poenyebab gejala alergi.
Farmakologi
1. Antihistimin
Secara umum gunakan antihistimin tunggal untuk rhinitis
musiman dan dalam kombinasi dengan dekongestan. Antihistimin
(azelastin,naphazoline)efektif dengan lebih sedikit efek samping dan
data menurunkan gejala asma penyerta.
2. Antiinflamasi
Steroid nasal memberikan pengurangan gejala sampai 90%dan
lebih baik dari antihistimin dalam mengurangi gejala.
3. Imunoterapi
Menurunkan histimin dan IgE, menginduksi energy sel T,
menghasilkan antibody yang menghambat aktifitas IgE dna
meneybabkan perpindahan dari produksi antibody. Jadwal pemberian
dosis memerlukan beberapa injeks per minggu selama beberapa
minggu, kemudian perminggu atau per dua minggu selama durasi
musim dilanjutkan paling tidak 2 tahun. Memberikan control alergi yang
efektif pada kebanyakan penderita alergi
4. Terapi antibody monoclonal terhadap IgE
5. Antibody monoclonal terhadap IL-4 dan IL-5
6. Vaksin DNa yang spesifik terhadap allergen
H. Asuhan keperawatan
A. Identitas Klien
Nama :....................................... No. RM :......................................
.............................................................................................................................................
E. Riwayat Keluarga
....................................................................................................................................................
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum:......................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Kesadaran:...........................................................................................................................
Tanda-tanda vital:- Tekanan darah : mmHg - Suhu :oC
- Nadi :... x/meni - RR :
x/menit
b. Mata:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
c. Hidung:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
- Inspeksi:........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Palpasi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Perkusi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Auskultasi:.....................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Paru
- Inspeksi:........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Palpasi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Perkusi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Auskultasi:.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Abdomen
Inspeksi:...............................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Palpasi:
Perkusi:................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Auskultasi:............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Palpasi:..............................................................................................................................
6. Ekstermitas
Atas:...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Bawah:...............................................................................................................................
...................................................................................................................................
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Gofir abdul. 2003. Diagnosa dan terapi kedokteran. Salemba medika : Jakarta