Você está na página 1de 15

ALAT PELINDUNG DIRI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Manajemen Patien Safety

Disusun Oleh:

KELOMPOK 7

KELAS 2A

1. Fuspa Anggraeni (34403515056)


2. Gina Selfia (34403515057)
3. Gumilar Yoga Wiguna (34403515058)
4. Gun Gun Nugraha (34403515059)
5. Hendri Kurniawan (34403515060)
6. Lusi Siswanti (34403515068)
7. Mega Rachmawati (34403515076)
8. Mila Jamilatus Sholihah (34403515077)

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


Jl. Pasir Gede Raya No.19 Tlp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Kuasa, shalawat dan salam semoga tercurahkan ke Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Alhamdulillah atas
rahmat Allah S.W.T kami telah menyelesaikan penyusunan makalah dengan Judul
Alat Pelindung Diri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Patien Safety, Ibu Ernawati Hamidah S.Kep., Ners. yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, kepada orang tua kami yang telah
mendukung baik secara moril maupun materi, dan kepada semua orang yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar betul makalah yang kami buat ini sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan mengenai
makalah yang kami susun ini agar kami bisa lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Kami akan sangat menerima dengan lapang dada segala kritik dan saran
mengenai makalah yang kami susun ini. Dengan segala kerendahan hati kami
ucapkan terima kasih.

Cianjur, 1 Desember 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II ALAT PELINDUNG DIRI (APD)...........................................................3

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri..................................................................3


2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri.......................................................................4
2.3 Manfaat Alat Pelindung Diri.....................................................................4
2.4 Jenis-Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)..............................4
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri.......................................8
2.6 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri......................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap
masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di rumah sakit, terlihat adanya
faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu
berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien,
tenaga kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta
proses pelayanan kesehatan itu sendiri. Di samping memberikan dampak
positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif terhadap semua
komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir
dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi
erlu di kendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja
Yng sehat, aman, dan nyaman. Berbagai cara di lakukan untuk
menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun pengendalian
secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling efektif dan
merupakn alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan terakhir.
Salah satu upaya dalam rangka pemberian pelindungan tenaga kerja
terhadap keselamtan dan kesehatn kerja (K3) di rumah sakit dengan cara
pemberian APD. Pemberian APD kepada tenaga kerja, merupakan upaya
terakhir apabila upaya rekayasa (engineering) dan cara kerja yang aman
(workpractices) telah maksimum dilakukan.
Hal ini tercantum dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja pasal 3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di
tetapkan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk
memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan
dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri

1
(APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga
kerja untuk memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat kerja
,wajib menggunakan APD yang di wajibkan pengurus dan menyediakan
Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-Cuma. Jika
memperhatikan isi dari undang-undang tersebut maka jelaslah bahwa Alat
Pelindung Diri (APD) dibutuhka setiap tempat kerja seperti rumah sakit.
Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan
dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor
yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja
dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) ?
2. Apa saja jenis serta kegunaan APD ?

1.3 Tujuan Penulisan


A. Tujuan umum
1. Dapat mengetahui pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri
2. untuk mengetahui fungsi dari APD
3. untuk menambah wawasan pada Mahasiswa/i mengenai APD, supaya
menggunaka APD saat melakukan tindakan keperawatan
B. Tujuan khusus
1. Mengidentifikasikan pengertian APD
2. Mengidentifikasikan tujuan APD
3. Mengidentifikasikan manfaat dari APD
4. Mengidentifikasikan jenis dari APD
5. Mengidentifikasikan kegunaan APD
6. Mengidentifikasikan kekurangan dan kelebihan APD
7. Cara memilih dan merawat APD

BAB II

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

2
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Sumamur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration,
pesonal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan
sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di
tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
Menurut Sumamur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang
dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari kecelekaan
yang terjadi.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri
adalah :
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya
yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah
dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.

3
2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2.3 Manfaat Alat Pelindung Diri


1. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

2.4 Jenis-Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Alat Delindung Diri meliputi sarung tangan, masker/respirator,
pelindng mata (perisai muka, kacamata), kap, gaun, apron, da barang lainya
(Tarwaka, 2008).
1. Sarung tangan ( sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan, sarung
tangan rumah tangga).
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien
dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas
fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi dan harus selalu
diganti untuk mecegah infeksi silang.

Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:


a. Sarung tangan bedah, dipakai sewaktu melakukan tindakan infasif
atau pembedahan.

4
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas
kesehatan sewaktu malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.

c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu membersihkan


peralatan, menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu
membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

2. Masker

Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah,
rahang dan semua rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan
yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk,
atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan tubuh
yang terkontaminasi masuk kedalam hidung atau mulut petugas

5
kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan,
bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan baik.
3. Respirator

Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam


situasi memfilter udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting
(umpamanya, dalam perawatan orang dengan tuberculosis paru).
4. Pelindung mata

Melindungi perawat ketika terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya
yang terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk
pelindung plastik yan jernih. Kacamata pengaman, pelindung muka.
Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan lensa
normal juga dapat dipakai.
5. Tutup kepala/kap

6
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut
tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup
semua rambut.
6. Gaun

Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai
untuk melindungi pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah,
petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme
yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan
sewaktu pembedahan.
7. Apron

Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di
bagian depan dari petugas kesehatan.
8. Alas kaki

7
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau
berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

2.5 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri


A. Kekurangan
1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat
pelindung diri yang kurang tepat
2. Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari
kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
3. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
4. Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah.
5. Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar.
6. Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
7. Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti
kanister, filter dan penyerap (cartridge).
8. Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-
ganti.
B. Kelebihan
1. Mengurangi resiko akibat kecelakan.
2. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan.
3. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
4. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.6 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri


A. Cara Memilih Alat Pelindung Diri
1. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
2. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas
tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.

8
3. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam
kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.
4. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
B. Cara merawat Alat Pelindung Diri
1. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai
digunakan.
2. Melakukan pembersihan secara berkala.
3. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui
adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
4. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
5. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
6. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan
7. Secara spesifik sebagai berikut
a. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
1) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak,
bolong atau tanpa system suspensinya).
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.
b. Kacamata Safety (Safety Glasses)
1) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),

9
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
4) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
c. Sepatu Safety (Safety Shoes)
1) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
d. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
1) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan
rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung
pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi
tanggung jawab karyawan yang bersangkutan,
4) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan
oleh managemen lini.
e. Sarung tangan
1) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar
dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu
dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan
kimia berbahaya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan, Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki
resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD
harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya
ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk
mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan
itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.

4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.

3.2 Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar
dalam penggunaan lebih optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-alat-pelindung-diri-apd/
(Diakses tanggal 1 Desember 2016)

Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta : Harapan Press.

12

Você também pode gostar

  • Konsep Keperawatan Keluarga
    Konsep Keperawatan Keluarga
    Documento24 páginas
    Konsep Keperawatan Keluarga
    Adita Rahman
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Disentri
    Leaflet Disentri
    Documento3 páginas
    Leaflet Disentri
    Belle Doank
    100% (2)
  • Komkep
    Komkep
    Documento4 páginas
    Komkep
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Benih Lobster 4 Juni
    Benih Lobster 4 Juni
    Documento1 página
    Benih Lobster 4 Juni
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Akper 05-10-12
    Akper 05-10-12
    Documento19 páginas
    Akper 05-10-12
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Tumbuh Kembang
    Leaflet Tumbuh Kembang
    Documento2 páginas
    Leaflet Tumbuh Kembang
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Askep Keluarga
    Askep Keluarga
    Documento5 páginas
    Askep Keluarga
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • CA Paru (Ditta Fazriati)
    CA Paru (Ditta Fazriati)
    Documento8 páginas
    CA Paru (Ditta Fazriati)
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Denah Upacara Bersih
    Denah Upacara Bersih
    Documento1 página
    Denah Upacara Bersih
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Komkep
    Komkep
    Documento4 páginas
    Komkep
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Atelektasis (Didah)
    Atelektasis (Didah)
    Documento11 páginas
    Atelektasis (Didah)
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Anfis UAS Print
    Anfis UAS Print
    Documento19 páginas
    Anfis UAS Print
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Pernyataan
    Lembar Pernyataan
    Documento13 páginas
    Lembar Pernyataan
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Konsep Supervisi
    Konsep Supervisi
    Documento17 páginas
    Konsep Supervisi
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Documento1 página
    Patofisiologi
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Documento1 página
    Patofisiologi
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Inti Komunikasi Sebagai Klien
    Inti Komunikasi Sebagai Klien
    Documento1 página
    Inti Komunikasi Sebagai Klien
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Materi Birokrasi
    Materi Birokrasi
    Documento8 páginas
    Materi Birokrasi
    Syifa
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Pai Mila 1b
    Tugas Pai Mila 1b
    Documento5 páginas
    Tugas Pai Mila 1b
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1 DM
    Bab 1 DM
    Documento25 páginas
    Bab 1 DM
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Cover Keseimbangan Asam Basa
    Cover Keseimbangan Asam Basa
    Documento23 páginas
    Cover Keseimbangan Asam Basa
    Adita Rahman
    Ainda não há avaliações
  • Dafus
    Dafus
    Documento1 página
    Dafus
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento1 página
    Kata Pengantar
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar & Daftar Isi (Beres)
    Kata Pengantar & Daftar Isi (Beres)
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar & Daftar Isi (Beres)
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento1 página
    Kata Pengantar
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1 DM
    Bab 1 DM
    Documento25 páginas
    Bab 1 DM
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • Arip
    Arip
    Documento39 páginas
    Arip
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações
  • RP Benar
    RP Benar
    Documento9 páginas
    RP Benar
    Mila Jamilatus Sholihah
    Ainda não há avaliações