Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
KELAS 2A
AKADEMI KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Kuasa, shalawat dan salam semoga tercurahkan ke Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Alhamdulillah atas
rahmat Allah S.W.T kami telah menyelesaikan penyusunan makalah dengan Judul
Alat Pelindung Diri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Patien Safety, Ibu Ernawati Hamidah S.Kep., Ners. yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, kepada orang tua kami yang telah
mendukung baik secara moril maupun materi, dan kepada semua orang yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar betul makalah yang kami buat ini sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan mengenai
makalah yang kami susun ini agar kami bisa lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Kami akan sangat menerima dengan lapang dada segala kritik dan saran
mengenai makalah yang kami susun ini. Dengan segala kerendahan hati kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga
kerja untuk memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat kerja
,wajib menggunakan APD yang di wajibkan pengurus dan menyediakan
Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-Cuma. Jika
memperhatikan isi dari undang-undang tersebut maka jelaslah bahwa Alat
Pelindung Diri (APD) dibutuhka setiap tempat kerja seperti rumah sakit.
Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan
dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor
yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja
dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).
BAB II
2
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Sumamur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration,
pesonal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan
sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di
tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
Menurut Sumamur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang
dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari kecelekaan
yang terjadi.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri
adalah :
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya
yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah
dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
3
2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
4
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas
kesehatan sewaktu malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah,
rahang dan semua rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan
yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk,
atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan tubuh
yang terkontaminasi masuk kedalam hidung atau mulut petugas
5
kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan,
bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan baik.
3. Respirator
Melindungi perawat ketika terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya
yang terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk
pelindung plastik yan jernih. Kacamata pengaman, pelindung muka.
Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan lensa
normal juga dapat dipakai.
5. Tutup kepala/kap
6
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut
tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup
semua rambut.
6. Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai
untuk melindungi pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah,
petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme
yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan
sewaktu pembedahan.
7. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di
bagian depan dari petugas kesehatan.
8. Alas kaki
7
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau
berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
8
3. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam
kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.
4. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
B. Cara merawat Alat Pelindung Diri
1. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai
digunakan.
2. Melakukan pembersihan secara berkala.
3. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui
adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
4. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
5. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
6. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan
7. Secara spesifik sebagai berikut
a. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
1) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak,
bolong atau tanpa system suspensinya).
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.
b. Kacamata Safety (Safety Glasses)
1) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
9
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
4) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
c. Sepatu Safety (Safety Shoes)
1) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
d. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
1) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan
rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung
pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi
tanggung jawab karyawan yang bersangkutan,
4) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan
oleh managemen lini.
e. Sarung tangan
1) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar
dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu
dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan
kimia berbahaya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan, Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki
resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD
harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya
ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk
mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan
itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.
3.2 Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar
dalam penggunaan lebih optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-alat-pelindung-diri-apd/
(Diakses tanggal 1 Desember 2016)
12