Você está na página 1de 4

RMK SAP 9 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan Tradisional


Pendekatan tradisional menggunakan persediaan untuk mengelola trade-off antara biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan. Trade off yang optimal selalu menentukan kuantitas pesanan yang
ekonomis. Alasan lain mengapa adanya persediaan adalah kinerja jatuh tempo, usaha untuk
menghindari penghentian produksi sehingga tidak ada produk yang dijual, melindungi perusahaan
jika suatu saat dimasa depan harga material akan naik, serta agar dapat memanfaatkan diskon harga.
Untuk sistem JIT dan TOC memandang persediaan akan memakan biaya yang lebih besar dan
digunakan untuk menutupi masalah mendasar yang seharusnya diperbaiki sehingga organisasi bisa
menjadi lebih kompetitif.

Jenis-Jenis Biaya Persediaan


Pada persediaan bahan baku atau bahan yang dibeli oleh sumber dari luar tersebut maka biaya-biaya
yang terkait adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Jika bahan baku tersebut diproduksi
secara internal maka biaya yang terkait adalah biaya persiapan dan biaya penyimpanan
a. Biaya Pemesanan
Yaitu biaya yang dikategorikan sebagai penerimaan dan penempatan pesanan. Contohnya
adalah biaya asuransi pengiriman, biaya pembongkaran, dan lain-lain.
b. Biaya Persiapan
Yaitu biaya yang dikategorikan sebagai biaya penyiapan peralatan ataupun fasilitas untuk
aktivitas produksi perusahaan. Contohnya biaya penyiapan mesin, biaya uji coba produksi,
dan lain-lain.
c. Biaya Penyimpanan
Yaitu biaya yang dikategorikan sebagai biaya untuk menyimpan persediaan. Contohnya
adalah biaya asuransi produk, biaya sewa gudang, dan lain-lain.

Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ): Model Persediaan Tradisional


Yang akan dibahas disini adalah:
1. Kuantitas Pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan
Didalam menentukan kuantitas pemesanan atau ukuran lot dalam produksi, manajer hanya
perlu memperhatikan biaya pemesanan atau biaya persiapannya serta biaya
penyimpanannya. Total biaya pemesanan (persiapan) dan penyimpanan dapat dijabarkan
sbb.
TC = PD/Q + CQ/2
dimana:
TC = total biaya pemesanan(persiapan) dan penyimpanan
P = biaya menempatkan pesanan dan penerimaan pesanan
D = jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q = jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan
C = biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun

2. Menghitung EOQ
Karena EOQ adalah kuantitas yang meminimalkan total biaya
pemesanan dan penyimpanan, maka jabaran dalam menghitung EOQ
2PD/C
dapat dilihat:
Q = EOQ =

3. Titik Pemesanan Kembali (ROP)


Titik pemesanan kembali adalah titik waktu dimana sebuah pesanan baru harus
dilakukan dan persiapan baru harus dimulai. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, waktu
tunggu, dan tingkat dimana persediaan hampir habis. Lead time atau waktu tunggu
adalah dimana jumlah waktu yang dihabiskan untuk menunggu setelah adanya pesanan.
ROP dapat dihitung dengan menggunakan formula:
ROP = Tingkat penggunaan x lead time

Manajemen Persediaan JIT


JIT atau just in time adalah manajemen persediaan yang menggunakan kontrak jangka panjang
dengan penyedia atau pemasoknya. JIT adalah sistem dimana berdasar pada tarikan
permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem permintaan yang ada.JIT
memiliki 2 tujuan yaitu: meningkatkan laba dan memperbaiki posisi bersaing perusahaan.

Karakteristik Dasar JIT


- Tata letak pabrik yang dikelompokan atau dengan berdasar pada batch nya.
- Pengelompokan dan pemberdayaan karyawan yang mendukung
- Total quality controlnya yangperlu memberikan tekanan yang lebih kuat padapengelolaan
kualitas
- Ketertelusuran biaya overhead yang jelas
- Pengaruh persediaan dimana tingkat persediaannya diturunkan serendah mungkin hingga
tingkat yang paling rendah.

Usaha rekayasa dilakukan untuk mengurangi waktu persiapan secara drastis. Setelah
biaya pemesanan dan persiapan turun mencapai tingkat minimal, biaya penyimpanan dapat
dikurangi dengan mengurangi tingkat persediaan. JIT memiliki persediaan yang jumlahnya
sedikit pada awal setiap operasi dan menggunakan sistem Kanban untuk mengatur produksi.
Produksi tersebut berkaitan dengan pasar. Jika produksi terhenti, maka banyak akan terjadi
dan ditemui kendala-kendala. Namun kedepannya, hal tersebut akan cedrung memudar seiring
dengan akan ada usaha-usaha perbaikan untuk memperbaiki hal-hal seperti: kualitas,
produktivitas, dan waktu tunggu.

Teori Kendala
TOC atau theory of constraints adalah teori kendala dimana teori tersebut mengakui
kinerja setiap perusahaan yang dibatasi oleh kendala-kendalanya. Kemudian, teori ini
mengembangkan pendekatan spesifik untuk mengelola kendala guna mendukung tujuan
perbaikan yang berkelanjutan.
TOC berfokus pada 3 hal yaitu: throughtput, persediaan, dan beban operasi.
Trhroughtput adalah tingkat suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
Throughput adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variabel perunitnya.
Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku
menjadi throughput. Beban operasi adalah seluruh uang yang dikelluarka organisasi untuk
mengubah persediaan menjadi throughput. Berdasarkan ketiganya, manajemen diharuskan
agar dapat meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan menurunkan beban
operasi.
Langkah-langkah dalam TOC:
Mengidentifikasi kendala-kendala perusahaan
Mengeksploitasi kendala yang meningkat
Menyubordinasi apapun keputusan yang dibuat
Menghilangkan kendala yang telah dibuatkan keputusan
Mengulangi proses
TOC mengidentifikasi kendala-kendala perusahan dan mengeksploitasinya
sehingga throughput dapat dimaksimalkan serta persediaan dan beban operasinya dapat
diminimalkan. Mengidentifikasi bauran yang optimal adalah bagian dari proses ini.
Kendala yang utama dan mengikat harus diidentifikasi serta digunakan untuk
menetapkan tingkat produktivitas pabrik.

Você também pode gostar