Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sejak zaman sebelum perang dunia meletus, perkembangan abad yang sudah
memprioritaskan bangunan sebagai tempat tinggal. Dimulai dengan bangunan-
bangunan bersifat keagamaan dan unsur politis sebagai simbol kekuasaan yang
dibuat dengan konstruksi yang tinggi dan lebih dari 1 lantai seperti Masjid,
gereja, kuli-kuil , balai kota dan lain-lain.
Dari penjelasan di atas kita sudah mengenal gedung bertingkat dari sejarahnya
pada abad 19 dengan fungsi-fungsinya. Kini kita ulas mengenai tahap proses
pembangunan gedung bertingkat.
Konsultan proyek
Koordinator dan para pelaksana
Pihak pemilik (owner) jika diperlukan
Pihak perencana / arsitek jika diperlukan
1. Peralatan
Peralatan-peralatan proyek dikategorikan menjadi 2, yaitu peralatan berat dan
peralatan ringan
2. Material
Mengingat rencana pekerjaan proyek gedung yang dibatasi oleh waktu, maka
diusahakan pemilihan atau penempatan material yang tepat dan seefisien
mungkin sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Pemilihan material yang baik juga akan menghasilkan bangunan gedung yang
kokoh.
3. Pekerja
Dalam suatu proyek bangunan, komponen-komponen dari unsur utama yaitu
pekerja atau tenaga ahli. Pekerja dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh
rencana yang sudah dibuat oleh perencana dan melaksanakannya sesuai
prosedur. Di dalam proyek kecil maupun besar, keahlian dan keselamatan
pekerja sangatlah penting demi mengurangi hambatan pelaksanaan dan
mengurangi kerugian materil maupun nyawa.
Tahap-tahap pekerjaan
1. Persiapan
Pada pekerjaan persiapan , meliputi survei keadaan di lapangan yang akan
dibangun gedung yaitu 1.) Pembersihan lahan, seperti mencabut rumput dan
menghilangkan / menebang pohon yang mungkin menjadi penghalang 2.)
pembuatan pagar pengaman, dibuat dengan mengelilingi area yang akan
digunakan untuk proyek. 3.) Penentuan as dan peil bangunan. 4.)
pemasangan bouwplank, merupakan papan-papan yang dipasang di sekitar
pekerjaan
2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah yaitu melaksanakan pekerjaan dari rencana proyek yang
sedang dilaksanakan di area lahan/tanah, pekerjaan tanah meliputi : 1.) galian
tanah pondasi, pada galian pondasi untuk bangunan bertingkat/gedung tinggi
yaitu dengan galian yang dalam. 2.) urugan pasir. 3.) urugan tanah, yaitu
mengurug tanah kembali setelah pasangan pondasi selesai dipasang.
3. Pekerjaan pondasi
Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.
Karena pada proyek gedung bertingkat ini menggunakan pondasi tiang pancang
maka untuk galian tanah menggunakan alat-alat berat.
2.) bekisting, yakni percetakan balok. 3.) betonisasi, pada tahap ini tiap
cetakan kolom dan balok diisi adonan beton dengan berbagi ketentuan yang
memenuhi standar.
5. Pekerjaan dinding
Gedung pencakar langit pada saat-saat ini menggunakan dinding kaca, namun
dinding seperti batu-batu diganti dengan beton tumbuk ringan, beton tumbuk
ringan ini lebih efisien memiliki kualitas yang cukup baik dan beratnya yang
ringan memudahkan pengangkutan material.
Kaca bening
Kaca warna
Kaca es
Kaca reflektif
Kaca tempered
Kaca laminated
Pada umunya penggunaan kaca untuk dinding eksterior gedung bertingkat yaitu
dengan menggunakan kaca reflektif karena lapisan kaca refletif ini bersifat
memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang
mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara. Aplikasi kaca
untuk dinding gedung bertingkat memiliki keuntungan sendiri, selain memberi
kesan megah dan mewah pada penampilan juga dapat menghemat energi
karena kaca refleksi dapat memantulkan sekitar 30 % cahaya matahari,
sehingga suhu panas di dalam ruangan berkurang dan dapat meringankan kerja
AC. Ketebalan kaca refleksi yang akan digunakan sebagai dinding gedung
haruslah sesuai standar kebutuhan untuk keperluan dinding.
7. Pekerjaan tangga
Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat sangatlah vital, sebagai
penghubung lantai 1 dengan lantai 2 , lantai 2 dengan lantai 3 dan seterusnya.
Tangga menurut bahannya dibedakan menjadi 2, yaitu tangga beton dan tangga
kayu. Pada proyek gedung bertingkat tangga beton sangatlah cocok dengan
keadaan gedung yang besar dan tinggi dan muatan orang yang banyak. Lebar
tangga ditentukan berdasarkan muatan lebar badan orang yang melintas, 80 cm
untuk 1 orang , 120 cm untuk 2 orang. Pada konstruksi tangga ada istilah
optrade dan antrade, yakni langkah lebar dan langkah atas. Berikut dalah rumus
tangga : 1 aantrade + 2 optrade = 56-60 cm.
Macam-macam bentuk-bentuk tangga yakni antara lain : Tangga bordes 2
lengan, tangga bordes 3 lengan, tangga 2 perempatan, tangga dengan
permulaan perempatan dan tangga dengan penghabisan perempatan.
8. Pekerjaan atap
Untuk sebuah gedung bertingkat dengan 20 lantai, seperti pada gambar di awal
tidaklah dengan atap-atap seperti biasanya yakni genting, sirap, asbes, maupun
seng. Demi memberi kesan megah, kaca juga dapat dijadikan untuk atap. Kaca
yang sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya
dengan menggunakan jenis kaca tempered atau laminated.
Dari ke delapan tahap pekerjaan pada proyek gedung bertingkat secara inti,
bangunan sudah mencapai tahap penyelesaian. Namun dalam sebuah gedung
bertingkat tidaklah hanya bagian-bagian pekerjaan manual itu saja, terdapat
unsur-unsur pendukung seperti fasilitas untuk mempermudah penjangkauan
dengan banyak lantai bertingkat, maka digunakanlah lift, bisa saja dengan
eskalator dan unsur pendukung lainnya.