Você está na página 1de 12

AUDIT PEMASARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen

Oleh:
Zuhrotul Munawaroh 145020300111035
Fitriyana Miftahul Dini 145020300111042
Dian Ayu Nurfitriana 145020307111015

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MARET 2017
Definisi Audit Pemasaran

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan


dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas
perusahaan atau unit bisnis,untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi,
serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran
perusahaan.

Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas


organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit
pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian
tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian
yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami
hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.

Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman


pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeleminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil
audit ini dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan
dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih
memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat
dilakukan.

Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Pemasaran

Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai
berikut:

1. Audit Lingkungan Pemasaran


Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,
pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit
ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi
yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan kemudian
auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3. Auditor Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan
perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian dan
sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan
dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,
atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah
salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas perusahaan.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan,
promosi dan lain-lain.

Tipe Audit Pemasaran

Didalam Audit pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:


1. Audit fungsional (vertikal)
Merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen
pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian
-bagian yang diaudit tersebut,
2. Audit menyeluruh (horizontal)
Yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Namun dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri
akan seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula
dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit pemasaran,
karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang
sedang dirundung persoalan. Dalam situasi dan kondisi perusahaan yang berjalan normal,
berbagai industri yang dapat melaksanakan audit pemasaran dan menindaklanjuti hasilnya
dengan baik sehingga mampu untuk memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan
bisnis dengan strategi, taktik dan kapasitas internal perusahaan akan memiliki tingkat return
of investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.

Struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostik utama, yang mencakup
penelaahan dari :
a. Lingkungan organisasi (peluang dan ancaman)
b. Sistem pemasarannya
c. Aktivitas pemasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan
seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan
beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang
lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting
yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-
kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen
pasar bisa dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan
perilaku.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan
sumber daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani
(memuaskan) semua segmen pasar yang ada.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran
konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang
harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya. Keunggulan
bersaing ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari
pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati pelanggan
atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan
memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara
kedua-duanya sekaligus.
2.2 Sasaran dan Strategi Audit Pemasaran
Tujuan dari Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan sasaran dan strategi
pemasaran organisasi diperlukan suatu format untuk mengatur penemuan-penemuan besar
dari hasil audit. Caranya adalah dengan melakukan analisis SWOT untuk setiap produk utama
atau segmen pasar. Melalui SWOT akan didapat kekuatan dan kelemahan internal yang
membedakannya dengan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan dengan peluang maupun
ancaman eksternal kunci. SWOT juga harus mencakup sebab sebab adanya kinerja yang
baik ataupun buruk.
Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam
melakukan audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam
merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan
analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang
mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu,
perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil
analisis pemasaran ini merupakan informasi penting yang digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan pemasaran, implementasi pemasaran, dan
pengendalian pemasara.
Sasaran-sasaran audit pemasaran menurut (Sondang P. Siagian, 1999) dalam buku
audit manajemen, yaitu:
Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan
kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan
konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi persaingan yang
sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren
dan perkembangan di dalam lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua
kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan Mikro
Terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku
utama dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu
konstruksi BUMN.
2. Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang
mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-
keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam,
demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.

Audit Strategi Pemasaran


Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang
telah dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan
pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas
dan berorientasi pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan mempertimbangkan sumber daya,
posisi persaingan dan peluang.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan
perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang
berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan
persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Audit Sistem Pemasaran
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai perkembangan pasar yang
berkaitan dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Perusahaan, departemen, atau divisi memanfaatkan riset pemasaran untuk
perencanaan sebagaimana halnya pemecahan masalah, seperti pengambilan keputusan
pemasaran didasarkan pada hasil riset pemasaran yang memadai. Perusahaan juga
memberikan cukup dorongan pada riset pemasaran. Perusahaan memiliki prosedur
pengendalian untuk memastikan bahwa rencana tahunan tercapai yaitu yang tercatat pada
Annual Bussiness Plan dan Management Review dan perusahaan terorganisasi dengan baik
untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide-ide tentang produk baru melalui
Rapat Triwulan dan Review Proyek.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi
berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi
tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu informasi pemasaran yang
bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki dmpak
yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan
(analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat
harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.

Audit Organisasi Pemasaran


Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di
perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan yang menjadi pemicu
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam
perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan danpromosi saja, pemasaran
memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan
perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan
fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang
berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu
rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi pemasaran,
wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai
dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran perusahaan dan
otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan terdapat komunikasi
dan hubungan kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga penjualan.
Organisasi pemasaran harus mampu memandu berbagai aktivitas pemasaran dalam
rangka memenuhi kepuasan pelanggannya. Direktur pemasaran harus memiliki wewenang
dan tanggung jawab yang memadai dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan
kepuasan pelanggan tersebut. Disamping itu, untuk menjadikan berbagai program pemasaran
berjalan secara efektif dan efisien, organisasi pemasaran juga harus optimal mampu
mengoordinasikan keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu (i) fungsional, (ii) geografis,
(iii) produk, dan (iv) pelanggan. Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang
andal dalam menata upaya pemasaran, menetukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
dengan tepat dalam pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.

Audit Fungsi Pemasaran


Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi
terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran
pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2)
kebijakan harga, (3) kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu
melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai
tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini
produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di
tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat
bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu
menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan
strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Tiga tingkatan produk meliputi:
a) Produk inti (core product)
Menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika mereka
memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan
sekedar membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu mereka
membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan oleh buku tersebut.
b) Produk aktual (actual product)
Meliputi komponen model, tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri-ciri
produk lainnya yang berkombinasi untuk memberikan manfaat produk ini.
c) Produk tambahan (augmented product)
Meliputi pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang
dibangun di sekeliling produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki
fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis-
jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini produk
mencakup beberapa keputusan penting yang berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii)
merentangkan lini produk, (iii) mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v)
menetapkan tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang
ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (i)
keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini
memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan
bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran
produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang sudah
ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk
menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa
kurang atau lebih memperhatikan konsistensi lini produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan
prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran
perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai
yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan
suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan
perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas:
a. Tujuan pemasaran.
Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap kebijakan penetapan
harga, diantaranya: kelangsungan hidup produk, maksimasi laba saat ini,
kepemimpinan pangsa pasar, dan tujuan lain.
b. Strategi bauran pemasaran
Menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya program pemasaran
secara keseluruhan. Harga dapat mempengaruhi secara keseluruhan dari bauran
pemasaran , demikian juga komponen yang lain. Jika harga menjadi landasan utama
dalam menetapkan bauran pemasaran, maka harga terhadap suatu produk ditetapkan
terlebih dahulu baru kemudian bauran pemasaran yang lainnya menyesuaikan dengan
tingkat harga yang ditetapkan tersebut.
c. Biaya.
Biaya adalah dasar penentuan harga. Harga suatu produk harus mencerminkan berapa
biaya yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk tersebut dan berapa biaya
untuk menyampaikan produk tersebut kepada konsumen dalam memuaskan
kebutuhannya. Disamping itu harga juga harus mencerminkan berapa tingkat
keuntungan yang diharapkan produsen dari memuaskan kebutuhan konsumen.
d. Pertimbangan organisasional
Menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi
perusahaan. Dalam perusahaan kecil,harga kebanyakan ditetapkan oleh manajemen
puncak, sedangkan pada perusahaan besar mungkin lebih strategis jika harga
ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer lini produk.
Faktor lain (eksternal) meliputi:
a. Sifat dan permintaan pasar.
Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut
dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan
penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi pasar,
harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b. Persaingan.
Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon harga
dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga
yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada
penggunanya.
c. Faktor lingkungan lainnya.
Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan
perusahaan. Faktor-faktor ini kebanyakan bersifat given bagi perusahaan karena
memang perusahaan tidak memiliki kendali terhadap faktor-faktor ini. Kondisi
ekonomi, kebijakan pemerintah, perkembangan politik, perkembangan teknologi, dan
sebagainya secara signifikan dapat mempengaruhi keberhasilan program pemasaran
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi dan
program pemasarannya terhadap faktor-faktor ini termasuk penetapan harga.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan
dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen
dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran
distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang
tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Empat faktor dalam Analisis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Sterngth / Kekuatan (S)
Kemampuan internal yang menonjol dari sebuah perusahaan secara relatif
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Strength merupakan suatu kompetensi yang
ada dalam perusahaan yang disajikan sebagai perbandingan dengan competitor.
2. Weakness /Kelemahan (W)
Merupakan sifat-sifat dari suatu perusahaan yang cenderungmengurangi nilai-nilai
kompeten dan perbandingan dengan pesaingpesaingnya.
3. Opportunities /Peluang (O)
Merupakan peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau peluang-peluang
yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Threats / Ancaman (T),
Merupakan kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi yang dapat mengakibatkan
kerugian tertentu bagi perusahaan.

Pentingnya audit pemasaran


Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan
dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Karena dengan melaksanakan audit pemasaran
dengan baik dan benar maka akan memberikan banyak sekali manfaat, seperti :
1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-
program pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan
menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana
memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki
respons pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new
direction pada masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran,
mengcreate serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang semakin
kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan akan
sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang
sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal, berbagai industri dapat melaksananakan
audit pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan
mampu memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik,
dan kapasitas internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran
sebagaimana mestinya. Ini dapat dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan
dengan kesenjangan negatif besar mempunyai ROI lebih kurang setengah dari perusahaan
dengan kesenjangan negatif kecil.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan audit pemasaran akan
memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu
juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang disesuaikan secara
optimal dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic
control dan sekaligus merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing
effectiveness rating instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara
menyeluruh.

Você também pode gostar