Você está na página 1de 27

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

IV.1 Analisa Sistem


Penyakit pada pencernan manusia dapat terkena oleh siapa saja dan kapan saja
sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat. Karena itu penyebaran informasi tentang
penyakit pada pencernaan manusia ini sangat diperlukan untuk mengetahui secara dini
adanya penyakit pencernaan agar terhindar dari penyakit pencernaan yang lebih parah.
Permasalahannya adalah informasi tentang penyakit pada pencernaan manusia tersebut sudah
tersedia, tapi masih dalam bentuk manual, yaitu dalam bentuk buku-bkutu kesehatan atau
majalahmajalah hal tersebut menyebabkan pencarian informasi menjadi kurang efektif
selain itu saat ini ketika sesorang ingin mengetahui jenis penyakit apa yang dia alami mereka
harus datang langsung ke pakar atau dokter untuk berkonsultai mengenai gejala yang mereka
rasakan untuk dapat disimpulakan penyakit pencernaan apa yang merea alami. Hal ini
menjadikan penanganan terhadap penyakit pencernaan menjadi lebih lama dan memerlukan
biaya untuk berkonsultasi. Disamping itu sorang pakar dapat lelah atau bosan,sehingga
kurang konsisten dalam memberikan jawaban dan memberikan perhatian.
Untuk mengatasi hal tersebut, sistem pakar dignosis penyakit pencernaan berbasis
komputer dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah-masalah tadi, karna
sistem pakar yang berbasis komputer memiliki beberapa kelebihan seperti tidak pernah lelah
sehingga dapat memberikan pelayanan yang konsisten ,tidak memerlukan biaya lebih untuk
konsultasi ke dokter dan juga , bisa diakses kapan saja dan dimana saja selama ada koneksi
internet karna sistem pakar diagnosis pencernaan ini dibuat berbasis website. Metode yang
dipakai pada sistem pakar ini mengunkan metode certainty factor yang memiliki tingkat
kakuratan yang tinggi karna proses perhitungan dilakukan menggunkan nilai MB dan MD
yang didapat dari seorang pakar yang dihitung secara bertahap yaitu dua data dalam satu kali
hitung sehingga keakuratan data terjaga selain itu pada metode certainty factor yang digunkan
pada sistem deteksi pencernaan ini. Dengan kemampuan tersebut sistem pakar diagnosis
penyakit menggunkan metode certainty factor diharapkan dapat membantu dalam
memepercepat proses diagnosis masalah penyakit pencernaan sehingga dapat memberikan
solusi dan penangan lebih cepat.
IV.2 Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan sistem merupakan satu tahap penting dalam pembangunan
suatu sistem. Analisis kebutuhan sistem yang akan dirancang disesuaikan dengan
analisis kebutuhan pengguna meliputi:
1. Kebutuhan Data Masukan (input)
Data masukan yang diperlukan berupa data penyakit, gejala, dan pengetahuan. Data
penyakit diperlukan karena merupakan inti dari pengetahuan yang akan
digunakan sebagai tujuan diagnosis. Data gejala merupakan data yang
ditunjukkan atau yang akan dipilih oleh user. Data pengetahuan merupakan data
yang menjadi basis pengetahuan dari sistem pakar pada data pengetahuan juga
disertai dengan nilai MB dan MD yang diperoleh dari pakar.
a. Data Penyakit:
Berikut ini data penyakit yang digunakan dalam sistem

Tabel 4. 1 Daftar penyakit


Kode Nama Penyakit
P0001 Diare
P0002 Infeksi Cacing
P0003 Keracunan Makanan
P0004 Konstipasi
P0005 Nyeri Lambung
b. Data Gejala
Tabel 4. 2 Tabel Gejala

KOD GEJALA
E
G0001 Sakit perut disertai kram
G0002 Mencret 3 kali atau lebih dalam 24 jam
G0003 Tinja cair dan berlendir
G0004 Mual
G0005 Muntah
G0006 Perut Kembung
G0007 Kehilangan nafsu makan
G0008 Sakit kepala
G0009 Perasaan sakit di seluruh tubuh dan tidak sehat
G0010 Demam
G0011 Cepat capek
G0012 Kulit bengkak dan memerah
G0013 Sakit Perut
G0014 Batuk
G0015 Sesak Nafas
G0016 Rasa gatal yang sangat mengganggu di daerah
pantat
G0017 Wajah pucat
G0018 Badan terasa lemas
G0019 Tidak ada tenaga
G0020 Susah buang air
G0021 Pada anak bisa mengganggu pertumbuhan
G0022 Menurunya konsentrasi
G0023 Diare
G0024 Kotoran berlendir
G0025 Nyeri lambung
G0026 Turunya berat badan
G0027 Sakit perut yang hebat
G0028 Sejumlah besar reaksi yang timbul terjadi dalam
waktu 1,8 hingga 24 jam setelah mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi
G0029 Kotoran keras dan bau
G0030 Terkadang, perut terasa kembung
G0031 Kehilangan nafsu makan
G0032 Sakit ulu hati
G0033 Cegukan
G0034 Yang lebih berat seeperti muntah berdarah
G0035 Tinja berwarna hitam
G0036 Bau mulut dan air seni berwarna merah
c. Data Pengetahuan
Tabel 4. 3 Tabel Pengetahuan
KOD GEJALA P0001 P0002 P0003 P0004 P0005
E
G0001 Sakit perut disertai kram

G0002 Mencret 3 kali atau lebih dalam 24


jam
G0003 Tinja cair dan berlendir

G0004 Mual

G0005 Muntah

G0006 Perut Kembung

G0007 Kehilangan nafsu makan

G0008 Sakit kepala

G0009 Perasaan sakit di seluruh tubuh dan


tidak sehat
G0010 Demam

G0011 Cepat capek

G0012 Kulit bengkak dan memerah

G0013 Sakit Perut

G0014 Batuk

G0015 Sesak Nafas

G0016 Rasa gatal yang sangat mengganggu


di daerah pantat
G0017 Wajah pucat

G0018 Badan terasa lemas

G0019 Tidak ada tenaga

G0020 Susah buang air

G0021 Pada anak bisa mengganggu


pertumbuhan
G0022 Menurunya konsentrasi

G0023 Diare

G0024 Kotoran berlendir


G0025 Nyeri lambung

G0026 Turunya berat badan

G0027 Sakit perut yang hebat

G0028 Sejumlah besar reaksi yang timbul


terjadi dalam waktu 1,8 hingga 24
jam setelah mengkonsumsi makanan
yang terkontaminasi
G0029 Kotoran keras dan bau

G0030 Terkadang, perut terasa kembung

G0031 Kehilangan nafsu makan

G0032 Sakit ulu hati

G0033 Cegukan

G0034 Yang lebih berat seeperti muntah


berdarah
G0035 Tinja berwarna hitam

G0036 Bau mulut dan air seni berwarna


merah

2. Kebutuhan Proses
Data yang akan diproses menjadi hasil diagnosis didapat ketika user memilih
gejala yang dirasakan, gejala tersebut akan diproses oleh sistem dengan
menggunkan metode certainty factor untuk menemukan penyakit yang diderita oleh
pasien. Metode ini akan menhitung nilai MB dan MD dari gejala yang dipilih. Hasil
perhitungan tertinggi yang merupakan hasil diagnosa. Hasil proses berupa
diagnosa nama penyakit yang kemungkinan diderita pasien dengan nilai
persentase nilai kepastian penyakit tersebut

3. Kebutuhan Data Keluaran


Untuk kebutuhan data keluaran sistem yang dirancang diharapkan dapat memberikan
output berupa:
a. Dapat menampilkan kemungkinan penyakit dari hasil diagnosis.
b. Dapat menampilkan nilai persentase penyakit.
c. Dapat menampilkan solusi sesuai dengan penyakit hasil diagnosis.

IV.3 Rancangan Sistem


Dalam pembuatan satu sistem aplikasi,terdapat beberapa tahapan perancanagan sistem
yang bertujuan untuk mendesain dan memberikan gambaran sistem yang akan dibangun.
Perancangan sistem yang dilakukan untuk membuat sistem pakar diagnosa penyakit
mengunakan metode certainty factor menggunakan beberapa model perancangan antara lain
sebagi berikut :

IV.3.1 Diagram Konteks


Diagram konteks merupakan digram yang menggambarkan sumber serta tujuan data
yang akan diproses atau bisa juga sisebut diagram yang menggambarkan suatu sistem secara
global. Dalam diagram konteks ini memeperlihatkan hak atau akses yang dapat dimiliki oleh
user, pengunjung dan pakar seperti terlihat pada gambar

Gambar 4. 1 Diagram Kontex atau DFD level 0


IV.3.2 Diagram Jenjang
Diagram jenjang merupakan diagram yang digunkan untuk menunjukn jalanya sistem
dari awal sampai akhir.Diagram jenjang biansanya tebagi atas beberapa jenjang atau level
dimulai dari level 0 dan seterusnya. Berikut merupakan rancangan diagram jenjang sistem
pakar diagnosis penyakit pencernaan seperti pada gambar

Gambar 4. 2 Diagram Jenjang


IV.3.3 Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) adalah model untuk menggambarkan asal dan tujuan
penyimpanan data, proses yang akan menghasilkan data dan interaksi antar data yang
tersimpan dalam proses tersebut (Kadir, 1999).
1. Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Gambar 4. 3 DFD level 1


2. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 2

Gambar 4. 4 DFD Level 2 Proses 2

3. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 5

Gambar 4. 5 DFD Level 2 Proses 5


IV.4 Rancangan Basis Data
Database merupakan kumpulan dari berbagai tabel yang digunkan untuk menampung
data dari sistem yang dibuat. Pada rancangan database sistem pakar diagnosis penyakit
pencernaan ini database diberi nama cfdatabase .Berikut ini rancangan database yang dibuat :

IV.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)


1. Identifikasi Entitas
Entitas yang terlibat pada pembangunan sistem pakar diagnosis penyakit pencernaan
sebagai berikut:
a. Entitas user
Digunakan untuk menampung data user dan mengtur level hak akase antara
pakar dan user/admin.
b. Entitas penyakit
Digunkan untuk menampung data penyakit yang dipakai sebagai data
pengetahuan
c. Entitas gejala
Digunkan untuk menampung data gejala yang dijadikan sebagai data pada
pengetahuan
d. Entitas pengetahuan
Digunkan untuk menyimpan basis pengetahuan dari pakar seperti data
penyakit,gejala, nilai tiap MB dan MD.
e. Entitas artikel
Digunakan untuk menyimpan data artikel
f. Entitas info penyakit
Digunakan untuk menyimpan data info penyakit-penyakit lain yang tidak
dipakai pada basis pengetahuan.
g. Entitas slide
Digunakan untuk menyimpan data slideshow
h. Entitas modul
Digunkan untuk menyimpan konten lainya seperti home dan judul .
2. Relasi Antar Entitas
Gambar 4. 6 Realasi Antar Entitas

IV.4.2 Desain Struktur Database


1. User
Nama tabel : Users
Primary key : id

Tabel 4. 4 Users

2. Penyakit
Nama tabel : Penyakit
Primary key : id_penyakit

Tabel 4. 5 Penyakit
3. Gejala
Nama tabel : Gejala
Primary key : id_gejala

Tabel 4. 6 Gejala

4. Pengetahun
Nama tabel : Pengetahuan
Primary key : id_pengetahuan

Tabel 4. 7 Pengetahuan

5. Slide
Nama tabel : Slide
Primary key : id_slide

Tabel 4. 8 Slide

6. Artikel
Nama tabel : Artikel
Primary key : id_artikel

Tabel 4. 9 Artikel

7. Info Penyakit
Nama Tabel : infopenyakit
Primary key : id_infopenyakit

Tabel 4. 10 Info Penyakit


8. Module
Nama tabel : Modul
Primary key : id_modul

Tabel 4. 11 Modul
IV.4.3 Relasi Antar Tabel
Berikut ini adalah rancangan relasi antar tabel dari sistempakar diagnosis penyakit
pencernaan menggunkan metode certainty factor

Gambar 4. 7 Relasi Antar Tabel


IV.5 Rancangan Menu Dan Antar Muka
Berikur ini rancangan menu dan antar muka dari sistem yang kana dibuat. Rancangan
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu rancangan halaman pengunjung dan halaman admin
seperi dijelaskan berikut ini :

IV.5.1 Rancangan Halaman Pengunjung


Rancangan halaman pengunjung dari sistem yang diusulkan mencakup:
1. Halaman Home
Halaman home merupakan halaman paling awal ketika pengunjung mengakses
layanan sistem diagnosis penyakin pencernaan ini, berikut rancangan halam home

Gambar 4. 8 Rancangan Halaman Pengunjung

2. Halaman Konsultasi
Halaman konsultasi merupkan halam yang digunkan untuk melakukan diagnosis
penyait. Pada halaman ini pengunjung dapat menginputkan gejala-gejala yang mereka
alami.
Gambar 4. 9 Rancangan Halaman konsuktasi

3. Halaman Info Penyakit


Halaman info penyakit merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan
informasi penyakit-penyakit yang berkaitan dengan masalah sistem pencernaan.

Gambar 4. 10 Rancangan Halaman Info Penyakit


4. Halaman Tips & Trik
Halaman tips dan trik merupakan halaman tambahan yang digunkan untuk
menampilkan tips-tips kesehatan dan trik agardapat selalu hidup sehat.

Gambar 4. 11 Rancangan Halaman Tips & Trik

5. Halaman Detail info penyakit dan Tips & Trik


Halaman ini digunakan untuk menampilkan detail informasi yang disajikan sesuai
dengan judul yang dipilih.

Gambar 4. 12 Rancangan Halaman Detail Info


6. Halaman Kontak
Halaman ini digunkan untuk dapat memeberikan fasilitas kepada pengunjung ketika
ingin menyampaikan saran atau kosultasi kepada admin.
Gambar 4. 13 Rancangan Halaman Kontak

IV.5.2 Rancang Halaman Admin


1. Halaman Awal Admin
Halaman ini merupakan halaman awal dari admin yang beisis smua kotent yang
ada dalam sistem.

Gambar 4. 14 Rancangan Halaman Admin

2. Halaman User
Halaman user merupakan halaman yang berisi informasi data user mulai dari
admin dan pakar.
Gambar 4. 15 Rancangan Halaman User

3. Halaman Tambah User


Halaman ini digunkan untuk menambahkan user baru baik itu sebagai pakar atau
admin

Gambar 4. 16 Rancangan Halaman Tambah Admin

4. Halaman Edit Home


Halaman ini digunakan untuk mengisi atau merubah kontent yang ada di halaman
home .
Gambar 4. 17 Rancangan Halaman Admin Home

5. Halaman Info Penyakit & Artikel


Rancangan halaman ini digunkan untuk menampilkan informasi data artikel atau
info penyakit .

Gambar 4. 18 Rancangan Halaman Info & Artikel


6. Halaman Penyakit
Halaman ini digunkan untuk menampilkan informasi penyakit yang menjadi rule
dalam sistem

Gambar 4. 19 Rancangan Halaman Admin Penyakit

7. Halaman Tambah Penyakit


Halaman ini digunkan untuk menambahkan data penyakit yang enjadi rule dalam
sistem

Gambar 4. 20 Rancangan Halaman Tambah Penyakit


8. Halaman Gejala
Halaman ini digunkan untuk menampilkan informasi gejala yang menjadi rule
dalam sistem

Gambar 4. 21 Rancangan Halaman Gejala

9. Halaman Tambah Gejala


Halaman ini digunkan untuk menambahkan data penyakit yang enjadi rule dalam
sistem

Gambar 4. 22 Rancangan Halaman Tambah Gejala


10. Halaman Pengetahuan
Halaman ini digunkan untuk menampilkan informasi rule dari tiap gejala dan
penyakit serta nilai MB dan MD .

Gambar 4. 23 Rancangan Halaman Pengetahuan

11. Halaman Tambah Pengetahuan


Halaman ini digunakan untuk menambahkan pengetahuan atau rule baru

Gambar 4. 24 Rancangan Halaman Tambah Pengetahuan


12. Halaman Pesan
Halaman ini digunakan untuk menampilkan informasi pesan yang masuk.

Gambar 4. 25 Rancangan Halaman Pesan

13. Halaman slide


Halaman ini digunkan untuk menampilkan informasi gambar slide yang
ditampilkan

Gambar 4. 26 Rancangan Halaman Admin Slide

Você também pode gostar