Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat pertumbuhan industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat
dalam beberapa dekade terakhir, khususnya di negara-negara yang secara
ekonominya telah maju. Di Indonesia, kemajuan pasar modal berdampak pada
kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga yaitu auditor, yang
berfungsi untuk meyakinkan masyarakat berinvestasi di perusahaan tersebut.
Khususnya pada perusahaan yang go public, mereka diwajibkan untuk
menyajikan laporan keuangan yang diaudit dan mencantumkan pernyataan
auditor independen didalamnya.
Meningkatnya kebutuhan jasa audit sangat berpengaruh terhadap
perkembangan profesi akuntan, khususnya di Indonesia. Sehingga hal tersebut
menjadikannya sesuatu yang perlu untuk membahasnya lebih jauh dan lanjut
maka pembahasan mengenai Jasa dan Pelaporan Lain terhadap profesi akuntan
atau auditor patut untuk dipahami oleh mahasiswa perguruan tinggi khususnya
jurusan akuntansi serta tidak menyampingkan berbagai variabel materi
perkuliahan akuntansi karena determinasi keterkaitan yang saling berhubungan.
Audit atas laporan keuangan merupakan landasan dari berbagai jasa yang
diberikan oleh akuntan publik termasuk alasan pemberian izin kepada akuntan
publik oleh lembaga pemerintah yang berkaitan. Berdasarkan, terutama pada
keahlian, pengalaman, dan reputasi yang diperoleh akuntan publik sebagai
auditor, klien mereka, lembaga pemerintah, dan yang lain semakin beralih ke
profesi akuntansi publik untuk memperluas rentang jenis jasa atestasi serta
nonatestasi lain. AICPA telah merespon dengan mengembangkan standar untuk
jenis-jenis jasa ini guna mempromosikan keseragaman dalam kualitas praktik dan
meningkatkan pemahaman pemakai tentang perbedaan jenis-jenis jasa yang
diberikan serta tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya.
Dalam makalah ini, kita akan membahas perluasan ruang lingkup jasa
akuntan publik dalam pengertian (1) jenis informasi keuangan dan nonkeuangan
yang dipergunakan akuntan publik untuk memberikan keyakinan, dan (2)
berbagai tingkat keyakinan yang diberikan akuntan publik atas informasi itu.
Pertama, kita akan mempertimbangkan laporan khusus dan penugasan lain yang
dicakup oleh Statements on Auditing Standards. Berikutnya, kita akan
membicarakan standar-standar atestasi dan membandingkan standar itu dengan
GAAS. Kita juga akan mereview jenis-jenis penugasan atestasi yang tersedia
menurut standar yang berlaku saat ini, dan mengidentifikasi tingkat keyakinan,
tingkat risiko atestasi, serta opsi pelaporan yang terkait dengan masing-masing hal
itu.
Keahlian, pengalaman, dan reputasi akuntan publik merupakan kekuatan
pendorong mengingat fakta bahwa klien, lembaga pemerintah, dan pihak lain,
semakin beralih ke profensi akuntan publik untuk jasa yang luas. Besarnya pasar
saat ini untuk akuntansi dan auditing telah diestimasi sekitar $7 miliar, dan
diestimasi bahwa pasar ini dapat berlipat ganda atau berlipat tiga melalui
pengenalan assurance services yang baru. Akan tetapi, untuk memanfaatkan
peluang baru ini, akuntan publik harus beralih dari model peraturan yang memberi
akuntan publik suatu lisensi eksklusif berkaitan dengan jasa audit dan atestasi ke
model berdasarkan pasar, di mana akuntan publik harus menjadi yang pertama
ketika memasarkan assurance services baru yang telah diterima oleh pelanggan.
Makalah ini akan membahas paradigma yang terpusat pada pengambilan
keputusan berkaitan dengan jasa-jasa baru ini dan menyajikan contoh-contoh
peluang keyakinan yang baru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tinjauan atas tingkat keyakinan dan jasa lain?
2. Apa yang dimaksud dengan penugasan SAS lain?
3. Apa yang dimaksud dengan penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi?
4. Apa yang dimaksud dengan assurance services dan contoh penugasan
assurance services?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu memahami tinjauan atas tingkat keyakinan dan jasa lain.
2. Mampu memahami penugasan SAS lain.
3. Mampu memahami penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi.
4. Mampu memahami assurance services dan contoh penugasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN
Pembahasan berikut memberikan suatu tinjauan atas empat tingkat
keyakinan dasar yang ditawarkan oleh akuntan publik dan jenis-jenis penugasan
di mana tingkat keyakikan itu dapat diberikan.
TINGKAT KEYAKINAN
Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level
of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan. Keempat tingkat
keyakinan dasar itu dapat diuraikan sebagai berikut:
Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, di mana tujuan dari penugasan
adalah pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan
publik mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar profesional.
Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik
adalah menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada
yang menarik perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat
bahwa asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional akan
menyesatkan.
Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi
akuntan publik adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan
prosedur yang disepakati bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh
manajemen yang diatur dalam standar profesional.Tingkat keyakinan dapat
bervariasi tergantung pada prosedur yang berlaku atas asersi itu.
Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu
manajemen dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang
diatur oleh standar-standar profesional. Akuntan publik akan menyatakan
secara eksplisit bahwa tidak ada keyakinan yang diberikan dalam laporannya
yang berkaitan dengan asersi manajemen.
Laporan khusus berdasarkan audit adalah serupa dengan laporan standar auditor
yang biasanya memuat paragraf pendahuluan, paragraf ruang lingkup, dan
paragraf pendapat. Akan tetapi, laporan khusus mempunyai kata-kata yang
berbeda dengan bahasa dalam laporan standar auditor. Selain itu, laporan khusus
standar mungkin mempunyai empat atau bahkan lima paragraf tergantung pada
situasinya.
Audit
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan
penyajian unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat, AU
662.13 menunjukkan auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus
dikaitkan dengan masing-masing unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan
dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Lebih lanjut, auditor tidak boleh
menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah menyatakan pendapat
tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan keuangan,
kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan
Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur yang
disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur
tersebut, akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan
mendapatkan pemberitahuan yang menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak
yang ditetapkan itu. Tanggung jawab akuntan dalam prosedur yang disepakati
bersama adalah melaksanakan prosedur itu dan melaporkan temuan sesuai dengan
standar umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan yang berlaku.
STANDAR ATESTASI
Gambar 21-7 Standar Atestasi Dibandingkan dengan GAAS
Standar Audit yang Berlaku Umum
Standar Atestasi
(GAAS)
Standar Umum
1. Penugasan harus dilaksanakan oleh 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang
seorang praktisi atau lebih yang atau lebih yang mempunyai pelatihan
memiliki pelatihan dan keahlian teknis dan keahlian teknis sebagai seorang
yang cukup dalam fungsi atestasi. auditor.
2. Penugasan harus dilaksanakan oleh 2. Dalam semua hal yang berhubungan
seorang praktisi atau lebih yang dengan penugasan, sikap mental
memiliki pengatahuan yang cukup atas independen harus dipertahankan oleh
hal-hal yang disajikan dalam asersi. auditor.
3. Para praktisi harus melaksanakan suatu 3. Dalam pelaksanaan audit dan
penugasan hanya jika ia mempunyai penyusunan laporan, auditor harus
alasan untuk yakin bahwa dua kondisi menggunakan kemahiran professional
berikut tersedia: dengan cermat dan seksama.
Asersi dapat dievaluasi terhadap
kriteria rasional yang telah ditetapkan
oleh suatu lembaga yang telah diakui.
Asersi itu dapat secara rasional di
estimasi atau diukur secara konsisten
dengan menggunakan kriteria
tersebut.
4. Dalam semua hal yang berkaitan dengan
penugasan, sikap mental independen
harus dipertahankan oleh para praktisi.
5. Dalam pelaksaan penugasan, para
praktisi harus menggunakan kemahiran
profesional dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan secara 1. Pekerjaan harus direncanakan secara
tepat dan jika digunakan asisten, harus tepat dan jika digunakan asisten, harus
diawasi dengan semestinya. diawasi dengan semestinya.
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk 2. Pemahaman yang mencukupi atas
memberikan dasar yang layak bagi strukur pengendalian internal harus
keimpulan yang akan dinyatakan dalam diperoleh untuk merencanakan audit dan
laporan. menentukan sifat, waktu, serta luas
pengujian yang harus dilaksanakan.
3. Bukti kompeten yang mencukupi harus
diperoleh melalui inspeksi, observasi,
pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi
sebagai dasar yang layak untuk
memberikan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan hasil audit.
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyebutkan asersi yang 1. Laporan harus menyatakan apakah
dilaporkan dan menyatakan sifat laporan keuangan telah disajikan sesuai
penugasan tersebut. dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
2. Laporan harus menyatakan kesimpulan
berlaku umum.
praktisi mengenai reliabilitas asersi 2. Laporan harus menyebutkan situasi di
berdasarkan kriteria yang ditentukan mana prinsip tersebut tidak secara
atau dinyatakan terhadap hal-hal yang konsisten diobservasi selama periode
diukur. berjalan dalam kaitannya dengan periode
3. Laporan itu harus menyatakan semua
sebelumnya.
keberatan praktisi mengenai penugasan 3. Pengungkapan informatif dalam laporan
dan penyajian asersi. keuangan harus dianggap memadai
4. Laporan mengenai suatu penugasan
kecuali dinyatakan lain dalam laporan
untuk mengevaluasi asersi yang disusun
itu.
sesuai dengan kriteria yang telah 4. Laporan harus memuat pernyataan
disepakati bersama atau mengenai pendapat atas laporan keuangan secara
penugasan untuk menerapkan prosedur keseluruhan, atau suatu asersi bahwa
yang telah disepakati bersama harus pendapat seperti itu tidak dapat
berisi pernyataan yang membatasi dinyatakan. Jika suatu pendapat secara
penggunaan laporan itu hanya pada keseluruhan tidak dapat dinyatakan,
pihak-pihak yang telah menyepakati maka alasannya harus dinyatakan.
kriteria atau prosedur tersebut. Dalam semua kasus dimana auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan,
laporan audit harus memuat petunjuk
yang jelas mengenai sifat pekerjaan
auditor, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikulnya.
Dalam suatu penugasan atestasi, akuntan publik harus memenuhi sebelas standar
atestasi umum yang disajikan dalam SSAE 1. Standar-standar ini diperlihatkan
pada Gambar 21-7 di mana standar itu dibandingkan dengan standar audit yang
berlaku umum (GAAS) yang sudah kita ketahui.
Seperti ditunjukkan pada gambar tersebut, standar atestasi, seperti halnya
GAAS, diklasifikasikan menjadi tiga kategori: umum, pekerjaan lapangan, dan
pelaporan. Perbandingan standar-standar ini dalam setiap kategori
mengungkapkan bahwa standar atestasi adalah perluasan alami dari GAAS untuk
menampung aturan yang lebih luas dari jasa atestasi. Meskipun demikian, ada
beberapa konseptual yang signifikan di antara kedua perangkat standar itu yang
dapat kita amati secara khusus standar atestasi :
Memperluas fungsi atestasi diluar laporan keuangan historis. Jadi, standar itu
menghilangkan referensi ke laporan keuangan dan ke GAAP.
Memungkinkan akuntan publik memberikan keyakinan atas asersi dibawah
tingkat pernyataan pendapat positif yang berkaitan dengan audit laporan
keuangan tradisional.
Memberikan jasa atestasi yang dikhususkan untuk kebutuhan pemakai tertentu
berdasarkan prosedur yang disepakati bersama dan penggunaan terbatas
laporan.
Dua standar umum baru (nomor 2 dan 3) menetapkan batas-batas jasa
atestasi. Jenis jasa ini terbatas pada penugasan dimana (1) akuntan publik
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pokok dari asersi dan (2) asersi
itu dapat diukur secara cukup konsisten dengan menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan atau dinyatakan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dalam
standar umum, namun definisi dari suatu penugasan atestasi yang diberikan dalam
SSAE 1 mempersyaratkan bahwa asersi itu harus dalam bentuk tertulis seperti
dinyatakan pada bagian terdahulu.
Standar pekerjaan lapangan kedua menurut GAAS mewajibkan auditor
untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal. Standar ini
dihilangkan dari standar pekerjaan lapangan atestasi karena dua alasan :
Apabila mendapatkan suatu pemahaman atas pengendalian internal dapat
diterapkan maka hal itu merupakan aktivitas yang bersangkutan dengan
pengumpulan cukup bukti sebagaimana yang disyaratkan oleh standar
pekerjaan lapangan atestasi kedua.
Perolehan pemahaman atas pengendalian internal tidak dapat diterapkan dalam
semua penugasan atestasi.
Standar pelaporan GAAS yang terpisah berkenaan dengan konsistensi dan
pengungkapan informatif telah diterapkan, dalam standar pelaporan atestasi kedua
yang memerlukan suatu kesimpulan mengenai apakah asersi itu disajikan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan. Standar pelaporan atestasi keempat secara
eksplisit mengakui atribut penggunaan terbatas dari banyak laporan atestasi
yang menetapkan pembatasan atas distribusinya.
Prakiraan keuangan dan proyeksi keuangan berbeda dari segi asumsi dan tindakan
yang diharapkan diambil. Prakiraan didasarkan pada kondisi yang diharapkan
terjadi dan tindakan yang diharapkan akan diambil. Sebaliknya, proyeksi
melibatkan satu atau lebih tindakan hipotetis. Baik prakiraan maupun proyeksi
dapat dinyatakan sebagai estimasi suatu titik atau sebagai kisaran. Kedua jenis
informasi keuangan prospektif itu juga berbeda dalam hal penggunaannya;
prakiraan lebih tepat untuk penggunaan umum, sedangkan proyeksi digunakan
secara terbatas oleh suatu entitas atau oleh entitas dan pihak ketiga dimana entitas
itu bernegosiasi secara langsung.
Seorang akuntan publik dapat menerima penugasan untuk melaksanakan
salah satu dari tiga jenis jasa berkenaan dengan laporan keuangan prospektif bila
penggunaan oleh pihak ketiga telah diantisipasi; (1) kompilasi (penyiapan), (2)
pemeriksaan, dan (3) penerapan prosedur yang disepakati bersama. Suatu
penugasan untuk mengkompilasi informasi prospektif merupakan jasa akuntansi
kepada klien dan akan dibahas nanti dalam bab ini. Jenis jasa ini tidak
menghasilkan pernyataan setiap keyakinan (positif atau negatif) atas laporan
prospektif. Jenis jasa lainnya merupakan penugasan atestasi dimana akuntan
publik harus memenuhi sebelas standar atestasi.
Dalam setiap kasus, laporan itu harus memuat paragraf penjelasan yang
menguraikan situasi-situasinya.
Pembatasan ini serupa dengan hal-hal yang berkaitan dengan penugasan prosedur
yang disepakati bersama lainnya dan telah dirancang guna menghindari setiap
salah pengertian tentang keyakinan yang diberikan oleh penugasan itu. Akuntan
harus menjelaskan kepada pemakai yang ditentukan bahwa dalam suatu
penugasan suatu prosedur yang disepakati bersama, mereka harus bertanggung
jawab atas kecukupan prosedur yang disepakati bersama. Laporan itu juga secara
jelas terbatas hanya pada pihak-pihak yang namanya tercantum dalam laporan.
Kompilasi
Suatu penugasan kompilasi dimaksudkan untuk membantu manajemen dalam
penyiapan prakiraan atau proyeksi, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan atas laporan keuangan prospektif, atau asumsi yang mendasari laporan
tersebut. Prosedur yang ditempuh akuntan publik untuk mengkompilasi suatu
prakiraan atau proyeksi digariskan dalam AT 200.68 dan mencakup hal-hal
berikut :
Tetapkan pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan dilaksanakan.
Tanyakan mengenai prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyiapan
laporan keuangan prospektif.
Tanyakan bagaimana pihak yang bertanggung jawab mengidentifikasi faktor-
faktor kunci dan mengembangkan asumsi-asumsinya.
Buatlah daftar asumsi-asumsi signifikan dari pihak yang bertanggung jawab
yang memberikan dasar untuk laporan keuangan prospektif, dan
pertimbangkan apakah ada penghilangan yang nyata mengingat faktor-faktor
kunci di mana hasil-hasil prospektif entitas tampak bergantung.
Pertimbangkan apakah ada inkonsistensi internal yang jelas dalam asumsi-
asumsi itu.
Lakukan, atau uji ketepatan matematis, perhitungan yang menjabarkan asumsi
ke dalam laporan keuangan prospektif.
Bacalah laporan keuangan prospektif, termasuk ikhtisar asumsi signifikan, dan
pertimbangkan apakah (1) laporan itu, termasuk pengungkapan asumsi dan
kebijakan akuntansi, tidak disajikan sesuai dengan pedoman penyajian AICPA
untuk laporan keuangan prospektif dan (2) laporan itu, termasuk ikhtisar
asumsi yang signifikan, tampak jelas tidak tepat dalam kaitannya dengan
pengetahuan akuntan atas entitas itu, industrinya, dan kondisi yang diharapkan
serta tindakan dalam periode prospektif.
Karena terbatasnya prosedur yang dilaksanakan, suatu kompilasi tidak
memberikan keyakinan bahwa akuntan publik akan mengetahui hal-hal
signifikan yang mungkin terungkap melalui penugasan pemeriksaan atau prosedur
yang disepakati bersama. Selanjutnya, ikhtisar asumsi yang signifikan sangat
penting bagi pemahaman para pembaca atas laporan keuangan prospektif. Oleh
karena itu, akuntan publik tidak boleh mengkompilasi laporan keuangan
prospektif yang tidak memuat pengungkapan ikhtisar asumsi yang signifikan.
Laporan standar akuntan atas kompilasi laporan keuangan prospektif harus
mencakup (AT 200.16) :
Suatu identifikasi dari laporan keuangan prospektif yang disajikan oleh pihak
yang bertanggung jawab.
Suatu pernyataan bahwa akuntan telah mengkompilasi laporan keuangan
prospektif sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh American Institute of
Certified Public Accountants.
Suatu pernyataan bahwa kompilasi terbatas dalam lingkup dan tidak
memungkinkan untuk menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas
laporan keuangan prospektif atau asumsi-asumsinya.
Suatu peringatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak tercapai.
Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak memikul tanggung jawab untuk
memutakhirkan laporan peristiwa dan situasi yang terjadi sesudah tanggal
laporan.
Laporan Akuntan
Paragraf pertama mencakup tanggal yang berlaku untuk asersi manajemen itu,
paragraf kedua menguraikan lingkup dan sifat pemeriksaan akuntan, paragraf
ketiga menyatakan peringatan mengenai keterbatasan inheren dari setiap
pengendalian internal, dan paragraf keempat memuat pernyataan pendapat yang
positif AT400 memberikan pedoman tentang berbagai situasi yang memerlukan
modifikasi dari laporan standar ini.
ATESTASI KETAATAN
Bidang lain di mana akuntan publik semakin diperlukan oleh lembaga pemerintah
dan pihak lain untuk melaksanakan jasa tambahan adalah ketaatan suatu entitas
terhadap persyaratan tertentu seperti hukum, peraturan, kontrak, aturan, atau
hibah. Persyaratan ini dapat bersifat keuangan atau nonkeuangan. Sebagai contoh,
Federal Depository Insurance Corporation Improvement Act tahun 1991
(FDICIA), mempersyaratkan bahwa lembaga simpan pinjam tertentu yang
diasuransikan untuk menugaskan akuntan independen guna melaksanakan
prosedur yang disepakati bersama ketika menguji ketaatan lembaga tersebut
terhadap undang-undang serta peraturan keamanan dan kesehatan yang
dirancang FDIC. Contoh untuk hal yang bersifat nonkeuangan adalah persyaratan
Environmental Protection Agency (EPA) bahwa entitas tertentu menugaskan
akuntan independen untuk melaksanakan prosedur yang disepakati bersama
mengenai ketaatan terhadap peraturan EPA, yaitu bensin yang digunakan paling
sedikit harus mengandung 2 % oksigen.
Penugasan Pemeriksaan
AT 500, Compliances Attestation, memungkinkan penugasan pemeriksaan yang
menghasilkan suatu pernyataan pendapat dari akuntan independen atas ketaatan
apabila kondisi-kondisi tambahan tertentu terpenuhi, tetapi penugasan prosedur
yang disepakati bersama juga dianjurkan karena lebih cocok dengan kebutuhan
pemakai. Karena dalam melakukan pemeriksaan akuntan independen menentukan
prosedur yang akan dilaksanakan dan bukti yang diperlukan guna memberikan
dasar yang layak untuk menyatakan suatu pendapat, maka penugasan ini dapat
melibatkan kerumitan yang lebih besar dalam menetapkan tingkat materialitas dan
dalam menilai serta mencapai komponen risiko inheren, pengendalian, dan deteksi
dari risiko atestasi.
AT 500 tidak berlaku pada situasi di mana auditor melaporkan ketaatan
terhadap persyaratan tertentu hanya berdasarkan audit atas laporan keuangan
seperti yang dibahas dalam subbagian terdahulu dengan judul Laporan Khusus.
FOKUS PELANGGAN
Assurance services memusatkan perhatian pada mereka yang mengambil
keputusan berdasarkan informasi dan menggunakan temuan akuntan publik untuk
mengambil keputusan. Dalam bebrapa kasus, pelanggan adalah klien tradisional
dan dalam kasus lain pelanggan adalah pemakai informasi yang diberikan akuntan
publik. Ketika mempertimbangkan assurance services, adalah penting untuk
menentukan konsumen akhir dari informasi, tidak hanya klien yang membayar
jasa itu, karena konsumen akhirlah yang menciptakan permintaan akan jasa itu.
AICPA Special Committee on Assurance Services melaporkan bahwa
peranan tradisional akuntan publik dalam memenuhi kebutuhan pengambil
keputusan telah dibatasi. Akuntan publik telah
Memusatkan perhatian pada risiko yang sempit (risiko audit dan
komponennya)
Memusatkan perhatian pada ukuran kinerja yang sempit (ukuran keuangan
historis)
Melaporkan kepada beberapa pemegang saham yang sempit (manajemen
puncak, investor, dan kreditor)
Memandang sempit sistem informasi (sistem berdasarkan transaksi keuangan
historis internal)
Namun, banyak dari assurance services baru yang direkomendasikan oleh komite
akan banyak memperluas peran tradisional akuntan publik dengan melibatkan
akuntan publik pada rentang informasi yang jauh lebih luas, yang ditujukan guna
membantu organisasi dan pemegang sahamnya mengambil keputusan yang lebih
baik.
Pesaing
Meskipun demikian, assurance services mugnkin tidak akan disisakan bagi
akuntan publik atas dasar bahwa ia memiliki ijasah akuntan. Model assurance
services yang baru adalah jenis di mana akuntan publik harus bersaing dengan
profesional lain dan menjadi yang pertama memasarkan jasa berkualitas.. AICPA
Special Committee on Assurance Services menguraikan karakteristik berikut
berkaitan dengan para pesaing yang mungkin ada di pasar ini.
CPA WebTrustSM
Pertumbuhan Word Wide Web telah diikuti dengan banyaknya perusahaan yang
menggunakan web untuk melaksanakan bisnis, pada kedua pasar, dan menjaual
produk mereka kepada pelanggan. Akan tetapi, banyak pelanggan merasa bahwa
risiko melakukan bisnis secara elektronik melebihi manfaat dari e-commerce.
Risiko ini mencakup:
Praktik privasi bisnis dan informasi entitas; yaitu apakah entitas itu
mengungkapkan praktik bisnis dan informasinya untuk transaksi e-commerce
dan melaksanakan transaksi sesuai dengan praktik yang diungkapkan.
Integritas transaksi; yaitu apakah entitas itu menyelenggarakan pengendalian
yang efektif guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi
pelanggan, dengan menggunakan e-commerce, telah lengkap dan ditagih
sebagaimana yang disetujui.
Proteksi informasi; yaitu apakah entitas itu menyelenggarakan pengendalian
yang efektif guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa informasi
pribadi pelanggan yang diperoleh sebagai hasil dari e-commerce telah
dilindungi dari pemakaian yang tidak berkaitan dengan bisnis entitas itu.
CPA SysTrustSM
Tren saat ini dalam praktik bisnis meliputi jasa outsourcing yang penting bagi
organisasi, tetapi bukan merupakan bagian dari kompetensi inti organsasi itu.
Organisasi itu juga terlibat dalam aliansi strategis agar lebih efisien dan efektif
dalam mencapai sasaran organisasional. Ketika organisasi memasuki aliansi,
kemitraan, perjanjian joint venture, dan pengaturan outsourcing ini, mereka
mempunyai kekhawatiran tentang reliabilitas data serta informasi yang mereka
bagi bersama.
Prinsip SysTrust menyatakan empat karakteristik yang luas yang berkaitan
dengan reliabilitas sistem:
Ketersediaan sistem: apakah sistem itu tersedia untuk operasi dan digunakan
pada waktu ditetapkan dalam pernyataan atau perjanjian tingkat jasa.
Keamanan sistem: apakah sistem itu dilindungi terhadap akses fisik dan logis
yang tidak berwenang.
Integritas sistem: apakah pemrosesan sistem itu lengkap, akurat, tepat waktu,
dan diotorisasi.
Kemampuselenggaraan (maintainability) sistem: apakah sistem itu dapat
dimutakhirkan apabila diperlukan dengan cara yang terus memberikan
ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem.
Untuk setiap prinsip, kriteria disusun menjadi tiga kategori. Kategori yang
pertama adalah komunikasi, yang menyatakan apakah entitas mempunyai tujuan,
kebijakan dan standar kinerja yang telah ditentukan untuk setiap prinsip. Kategori
kedua adalah prosedur, yang menyatakan apakah entitas menggunakan prosedur,
orang-orang, perangkat lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap
prinsip. Kategori terakhir adalah pemantauan, yang menyatakan apakah suatu
entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai ketaatan
terhadap prinsip-prinsip tersebut.
Menurut AICPA/CICA CPA SysTrustSM Principles And Criteria for System
Peliability, version 1.0, akuntan publik dapat melaporkan atas salah satu dari
berikut:
Asersi manajemen bahwa mereka menyelenggarakan pengendalian yang
efektif atas reliabilitas sistem selama periode yang diliputi oleh laporan itu.
Masalah pokokyaitu, efektifitas pengendalian atas reliabilitas sistem selama
periode yang diliputi oleh laporan itu. Jika salah satu atau lebih kriteria belum
tercapai, maka praktisi dapat mengeluarkan laporan wajar dengan pengecualian
atau tidak wajar.
Namun, ketika menerbitkan laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar,
praktisi harus melaporkan langsung pada masalah pokoknya, bukan asersi. Karena
konsep reliabilitas sistem bersifat dinamis dan bukan statis, maka laporan
SysTrust akan selalu mencakup periode waktu historis sebagai kebalikan dari titik
waktu. Walaupun penentuan periode yang tepat harus menjadi pertimbangan
akuntan publik dan entitas pelapiran, namun laporan AICPA/CICA tentang prinsip
dan kriteria menyatakan bahwa periode pelaporan yang kurang dari tiga bulan
umumnya tidak akan dianggap bernilai.
Laporan itu terdiri dari paragraf pendahuluan yang menyatakan asersi
manajemen tentang perinsip dan kriteria SysTrust. Paragraf itu juga menyatakan
dengan jelas mengenai lingkup pekerjaan, tanggung jawab akuntan independen,
dan standar profesional yang akan diikuti. Suatu paragraf menyatakan
keterbatasan inheren dari penugasan, dan akhirnya akuntan independen
memberikan keyakinan dalam bentuk pendapat atas asersi manajemen tentang
prinsip serta kriteria SysTrust.
Sistem kartu-skor seimbang yang diusulkan oleh Kaplan dan Norton telah
menerima banyak perhatian sebagai suatu sistem ukuran kinerja alternatif.
Menurut pendekatan kartu-skor seimbang (balanced scorecard system, suatu
entitas mengembangkan tujuan pada masing-masing dari empat area: (1)
persepektif pelanggan, (2) perspektif internal, (3) perspektif inovasi, dan (4)
perspektif keuangan. Entitas itu kemudian mengembangkan ukuran kinerja yang
relevan dengan tujuannya. Gambar 22-10 memberikan beberapa contoh tentang
bagaimana suatu organisasi dapat menetapkan tujuan dan mengembangkan
ukuran internal yang berkaitan dengan tujuan itu.
Perspektif pelanggan dirancang untuk mengembangkan indikator utama
yang efektif dari pendapatan organisasi. Salah satu tujuan organisasi mungkin
adalah meningkatkan pangsa pasar dan strategi entitas yang spesifik mungkin
melibatkan peningkatan kepuasan pelanggan, pengembangan produk baru, atau
akuisisi pesaing. Akuntan publik dapat menilai apakah entitas itu telah
mengembangkan ukuran kinerja oprasi dan keuangan bagi masing-masing
strategi.
Perspektif internal memusatkan perhatian pada proses inti dalam organisai
seperti produksi, pemberian jasa, atau aktivitas penentuan merek produk.
Perspektif pelajaran dan inovasi memusatkan perhatian pada kemampuan entitas
untuk menumbuhkan dan memperluas kapabilitasnya. Perspektif keuangan
memusatkan perhatian pada ukuran keuangan tradisional untuk kepentingan
investor dan kreditor, pengembalian atas ekuitas, atau ukuran likuiditas seperti
kemampuan entitas untuk melunasi hutang masa berjalan dengan arus kas operasi.
CPA ElderCare
Tujuan dari penugasan CPA ElderCare adalah meyakinkan anggota keluarga
bahwa mereka yang berusia lanjut dan tidak lagi mampu untuk independen secara
total akan menerima jenis perawatan yang mereka perlukan. CPA ElderCare
(ElderCare) dapat menghasilkan tiga jenis penugasan yang berbeda.
1. Penugasan atestasi, seperti atestasi ketaatan di mana akuntan publik
melaksanakan pengujian atas asersi fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai
dengan peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan menurut AT 500,
Compliances Attestation. Selain itu, akuntan publik juga dapat melaksanakan
atestasi prosedur yang dispakati bersama di mana akuntan publik menerbitkan
suatu laporan prosedur dan temuan yang berkaitan dengan kinerja pemberian
perawatan yang dapat diukur (AT 600, Agreed-Upon Procedure
Engagements). Jasa atestasi juga dapat mencakup review atas kinerja
keuangan dari suatu perwalian sesuai dengan AR 100, Compilation and
Review of Financial Statements.
2. Jasa-jasa langsung, seperti membayar tagihan untuk masing-masing orang
berusia lanjut atau memastikan bahwa pendapatan yang diharapkan akan
diterima dalam proses mengelola masing-masing rekening bank orang berusia
lanjut. Melaksanakan jasa langsung untuk seorang klien berusia lanjut dapat
mengganggu independensi berkaitan dengan jasa lain untuk klien itu.
3. Jasa konsultasi, seperti membantu orang berusia lanjut atau keluarga mereka
dalam menentukan rentang perumahan dan perawatan alternatif. Jasa
konsultasi juga dapat mencakup pelaksanaan jasa-jasa seperti membantu
anggota keluarga memantau jasa perawatan atau keuangan, seperti
perencanaan perumahan atau menetapkan hubungan perwalian. Gambar 22-11
menyajikan daftar jasa-jasa yang mungkin dapat diberikan di bawah payung
penugasan ElderCare.
Nonkeuangan
Mengukur dan melaporkan tentang kinerja pemberi perawatan terhadap
sasaran yang ditetapkan.
Mengevaluasi dan melaporkan kinerja pihak luar lain, seperti kontraktor.
Jasa Langsung
Keuangan
Menerima, menyetorkan, dan memperhitungkan penerimaan klien.
Memastikan pendapatan yang diharapkan diterima
Melakukan pengeluaran yang tepat
Menyerahkan klaim kepada perusahaan asuransi perawatan dan
penggantian yang layak
Melindungi orang lanjut usia dengan mengendalikan buku cek dan aktiva
lain
Memberikan perencanaan pajak penghasilan dan penyiapan SPT pajak
Memberikan penyiapan SPT pajak untuk hadiah
Menyiapkan SPT pajak karyawan untuk petugas perawatan dan bantuan
rumah tangga lain.
Nonkeuangan
Mengatur pengangkutan, rumah tanggam dan jasa lain
Mengelola real estate dan properti lain
Mengunjungi dan melporkan orang lanjut usia atas nama anak-anak yang
tempat tinggalnya jauh
Jasa Konsultasi
Keuangan
Perencanaan ElderCare untuk
Kebutuhan perumahan dan jasa pendukung
Kompetensi yang menurun
Kematian atau kecacatan dari salah satu atau kedua pasangan
Biaya alternatif untuk masyarakat pensiunan dan perumahan lain
Alternatif perumahan dan perawatan
Jasa yang tersedia dalam masyarakat
Perencanaan estate
Nonkeuangan
Fasilitas Keluarga
Menengahi/arbitrasi perselisihan keluarga
Memberikan obyektivitas pada masalah yang sangat emosional
Bertindak sebagai penengah antara orang tua dan anak
A. Kesimpulan
Dalam praktik akuntansi publik, seorang akuntan publik dapat diminta
untuk melaksanakan berbagai penugasan. Akuntan publik tersebut dapat
memberikan tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan atas berbagai jenis
penugasan, termasuk laporan khusus yang dicakup oleh Statements on
Standards dan penugasan atestasi yang dicakup oleh Statements on Standards
for Attest Engagements. Selain itu, akuntan publik juga dapat melaksanakan
penugasan yang memberikan tingkat keyakinan yang lebih rendah dari audit.
Bentuk keyakinan yang umum adalah (1) tingkat keyakinan review bahwa
tidak ada yangmenarik perhatian auditor yang menyebabkan ia
menyimpulkan bahwa asersi itu menyesatkan, (2) prosedur yang disepakati
bersama di mana auditor menyatakan tentang prosedur serta temuannya, dan
(3) kompilasi di mana auditor tidak memberikan keyakinan mengenai apakah
asersi telah bebas dari salah saji yang material. Bab ini mereview berbagai
penugasan yang dicakup oleh SASs, SSAEs, SSARs di mana auditor
memberikan tingkat keyakinan yang berbeda. Jasa-jasa ini memperluas ruang
lingkup jasa yang dapat dilaksanakan oleh akuntan publik dan memberikan
sejumlah opsi di pasar untuk jasa akuntan publik yang memberikan keyakinan
tentang asersi manajemen.
Assurance services akuntan publik sedang dikembangkan guna
mengambil manfaat dari pasar dengan peluan yang semakin berkembang.
Assurance services berbeda dengan jasa audit dan atestasi dalam hal bahwa
jasa itu lebih didorong oleh pasar dan tidak mengandalkan pada lisensi
peraturan. Akuntan publik yang menawarkan assurance services perlu
menyesuaikan pelayanannya pada pengambil keputusan tertentu, menentukan
kebutuhannya akan informasi yang lebih baik, dan melayani kebutuhan itu.
Bab ini akan mengidentifikasi beberapa karakteristik umum dari assurance
services, dan kemudian menguraikan jasa yang berkaitan dengan WebTrust,
SysTrust, penilaian risisko, pengukuran kinerja, dan ElderCare. Bab ini juga
membahas aktivitas yang dilaksanakan selama audit atas laporan keuangan
yang memberikan keunggulan kompetitif bagi akuntan publik dalam
melaksanakan banyak dari jasa ini.
DAFTAR PUSTAKA