Você está na página 1de 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingkat pertumbuhan industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat
dalam beberapa dekade terakhir, khususnya di negara-negara yang secara
ekonominya telah maju. Di Indonesia, kemajuan pasar modal berdampak pada
kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga yaitu auditor, yang
berfungsi untuk meyakinkan masyarakat berinvestasi di perusahaan tersebut.
Khususnya pada perusahaan yang go public, mereka diwajibkan untuk
menyajikan laporan keuangan yang diaudit dan mencantumkan pernyataan
auditor independen didalamnya.
Meningkatnya kebutuhan jasa audit sangat berpengaruh terhadap
perkembangan profesi akuntan, khususnya di Indonesia. Sehingga hal tersebut
menjadikannya sesuatu yang perlu untuk membahasnya lebih jauh dan lanjut
maka pembahasan mengenai Jasa dan Pelaporan Lain terhadap profesi akuntan
atau auditor patut untuk dipahami oleh mahasiswa perguruan tinggi khususnya
jurusan akuntansi serta tidak menyampingkan berbagai variabel materi
perkuliahan akuntansi karena determinasi keterkaitan yang saling berhubungan.
Audit atas laporan keuangan merupakan landasan dari berbagai jasa yang
diberikan oleh akuntan publik termasuk alasan pemberian izin kepada akuntan
publik oleh lembaga pemerintah yang berkaitan. Berdasarkan, terutama pada
keahlian, pengalaman, dan reputasi yang diperoleh akuntan publik sebagai
auditor, klien mereka, lembaga pemerintah, dan yang lain semakin beralih ke
profesi akuntansi publik untuk memperluas rentang jenis jasa atestasi serta
nonatestasi lain. AICPA telah merespon dengan mengembangkan standar untuk
jenis-jenis jasa ini guna mempromosikan keseragaman dalam kualitas praktik dan
meningkatkan pemahaman pemakai tentang perbedaan jenis-jenis jasa yang
diberikan serta tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya.
Dalam makalah ini, kita akan membahas perluasan ruang lingkup jasa
akuntan publik dalam pengertian (1) jenis informasi keuangan dan nonkeuangan
yang dipergunakan akuntan publik untuk memberikan keyakinan, dan (2)
berbagai tingkat keyakinan yang diberikan akuntan publik atas informasi itu.
Pertama, kita akan mempertimbangkan laporan khusus dan penugasan lain yang
dicakup oleh Statements on Auditing Standards. Berikutnya, kita akan
membicarakan standar-standar atestasi dan membandingkan standar itu dengan
GAAS. Kita juga akan mereview jenis-jenis penugasan atestasi yang tersedia
menurut standar yang berlaku saat ini, dan mengidentifikasi tingkat keyakinan,
tingkat risiko atestasi, serta opsi pelaporan yang terkait dengan masing-masing hal
itu.
Keahlian, pengalaman, dan reputasi akuntan publik merupakan kekuatan
pendorong mengingat fakta bahwa klien, lembaga pemerintah, dan pihak lain,
semakin beralih ke profensi akuntan publik untuk jasa yang luas. Besarnya pasar
saat ini untuk akuntansi dan auditing telah diestimasi sekitar $7 miliar, dan
diestimasi bahwa pasar ini dapat berlipat ganda atau berlipat tiga melalui
pengenalan assurance services yang baru. Akan tetapi, untuk memanfaatkan
peluang baru ini, akuntan publik harus beralih dari model peraturan yang memberi
akuntan publik suatu lisensi eksklusif berkaitan dengan jasa audit dan atestasi ke
model berdasarkan pasar, di mana akuntan publik harus menjadi yang pertama
ketika memasarkan assurance services baru yang telah diterima oleh pelanggan.
Makalah ini akan membahas paradigma yang terpusat pada pengambilan
keputusan berkaitan dengan jasa-jasa baru ini dan menyajikan contoh-contoh
peluang keyakinan yang baru.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tinjauan atas tingkat keyakinan dan jasa lain?
2. Apa yang dimaksud dengan penugasan SAS lain?
3. Apa yang dimaksud dengan penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi?
4. Apa yang dimaksud dengan assurance services dan contoh penugasan
assurance services?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu memahami tinjauan atas tingkat keyakinan dan jasa lain.
2. Mampu memahami penugasan SAS lain.
3. Mampu memahami penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi.
4. Mampu memahami assurance services dan contoh penugasannya.

BAB II

PEMBAHASAN
A. TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN
Pembahasan berikut memberikan suatu tinjauan atas empat tingkat
keyakinan dasar yang ditawarkan oleh akuntan publik dan jenis-jenis penugasan
di mana tingkat keyakikan itu dapat diberikan.

TINGKAT KEYAKINAN
Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level
of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan. Keempat tingkat
keyakinan dasar itu dapat diuraikan sebagai berikut:
Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, di mana tujuan dari penugasan
adalah pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan
publik mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar profesional.
Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik
adalah menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada
yang menarik perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat
bahwa asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional akan
menyesatkan.
Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi
akuntan publik adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan
prosedur yang disepakati bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh
manajemen yang diatur dalam standar profesional.Tingkat keyakinan dapat
bervariasi tergantung pada prosedur yang berlaku atas asersi itu.
Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu
manajemen dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang
diatur oleh standar-standar profesional. Akuntan publik akan menyatakan
secara eksplisit bahwa tidak ada keyakinan yang diberikan dalam laporannya
yang berkaitan dengan asersi manajemen.

JENIS JENIS PENUGASAN


Semua jenis penugasan yang dibahas dalam bab ini diliput oleh standar
profesional yang dikembangkan oleh AICPA. Standar profesional ini
mempromosikan keseragaman mutu praktik dan mempertinggi pemahaman
pemakai atas perbedaan jenis-jenis jasa yang diberikan serta tingkat keyakinan
yang berkaitan dengannya. Akuntan publik yang melaksanakan banyak jenis jasa
ini juga harus bersedia dinilai praktiknya melalui peer review yang teratur.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board yang
berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut:
Statements on Auditing Standards (SAS). SAS adalah interpretasi dari standar
audit yang berlaku umum dan pada umumnya berkaitan dengan asersi
manajemen tentang unsur-unsur yang termasuk dalam laporan keuangan. Jenis-
jenis penugasan yang dibahas dalam bab ini mencakup pelaporan laporan
keuangan yang disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif selain dari GAAP,
pelaporan unsur, akun, atau pos-pos spesifik dari suatu laporan keuangan, dan
laporan ketaatan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang telah diaudit.
Statement on Standards for Attestation Engagements (SSAE). SSAE
menetapkan kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang diminta
dari profesi akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang bertalian
dirancang untuk memberikan pedoman profesional yang akan mempertinggi
baik konsistensi maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut.
Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS). SSARS
mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan
keuangan dari entitas nonpublik dan memberikan pedoman bagi akuntan
berkenaan dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan
ini. Jasa ini hanya tersedia bagi entitas nonpublik.

B. PENUGASAN SAS LAIN


Laporan khusus (special reports) adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas,
atau penerapan prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis
selain dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP. AU 623,
Special Reports (SAS 62 & 77), menunjukkan bahwa istilah laporan khusus
berlaku pada laporan auditor atas
Laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan dasar akuntansi komprehensif
selain dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Unsur, akun, atau pos-pos spesifik dari laporan keuangan.
Ketaatan pada aspek-aspek perjanjian kontraktual atau persyaratan peraturan
yang berkaitan dengan laporan keuangan yang telah diaudit.
Penyajian keuangan agar sesuai dengan perjanjian kontraktual atau ketentuan
peraturan.
Informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk atau skedul yang ditetapkan
yang memerlukan bentuk laporan auditor yang ditetapkan.

Laporan khusus berdasarkan audit adalah serupa dengan laporan standar auditor
yang biasanya memuat paragraf pendahuluan, paragraf ruang lingkup, dan
paragraf pendapat. Akan tetapi, laporan khusus mempunyai kata-kata yang
berbeda dengan bahasa dalam laporan standar auditor. Selain itu, laporan khusus
standar mungkin mempunyai empat atau bahkan lima paragraf tergantung pada
situasinya.

DASAR KOMPREHENSIF LAIN DARI AKUNTANSI


Empat dasar akuntansi komprehensif selain dari GAAP diakui dalam AU 623.04:
Suatu dasar yang digunakan untuk memenuhi persyaratan atau ketentuan
pelaporan keuangan dari lembaga pengatur pemerintah.
Suatu dasar yang digunakan untuk mengarsip SPT pajak penghasilan entitas.
Dasar penerimaan dan pengeluaran kas dari akuntansi dan modifikasi dasar kas
yang mempunyai dukungan substansial.
Suatu dasar yang menggunakan seperangkat kriteria tertentu yang mempunyai
dukungan substansial seperti dasar akuntansi tingkat harga.

Penggunaan dasar komprehensif lain dari akuntansi (OCBOA) merupakan hal


yang biasa. Banyak perusahaan yang diatur oleh lembaga pemerintah
menyelenggarakan akun-akunnya hanya atas dasar yang ditetapkan oleh lembaga
itu. Sebagai contoh, perusahaan jalan kereta api menggunakan dasar yang sesuai
dengan persyaratan dari Interstate Commerce Commission (ICC); perusahaan
umum (entitas publik) menggunakan dasar yang ditetapkan oleh Federal Energy
Regulatory Commission, dan perusahaan asuransi mengikuti persyaratan
akuntansi komisi negara bagian. Di samping itu, banyak perusahaan kecil dan
praktisi pribadi, seperti dokter, ahli hukum, dan akuntan menggunakan akuntansi
berdasarkan pajak penghasilan, kas, atau kas yang dimodifikasi. Apabila suatu
entitas menggunakan dasar selain dari GAAP, maka catatan atas laporan keuangan
harus menyebutkan dasar tersebut.
Kesepuluh GAAS itu seluruhnya berlaku apabila auditor mengaudit dan
melaporkan semua laporan keuangan, tanpa memperhatikan dasar akuntansi yang
digunakan dalam menyiapkan laporan itu. Perbedaan utama dalam kasus ini
adalah bahwa laporan itu tidak dimaksudkan untuk menyajikan secara wajar
posisi keuangan, dan seterusnya, sesuai dengan GAAP. Meskipun demikian,
standar pelaporan pertama dipenuhi dengan menunjukkan apakah laporan itu
disajikan secara wajar sesuai dengan dasar akuntansi yang digunakan.
Laporan khusus auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan atas
dasar OCBOA harus berisi empat paragraf:
Paragraf pendahuluan yang sama dengan laporan standar auditor kecuali
bahwa judul tersendiri harus digunakan untuk laporan keuangn, seperti laporan
aktiva, dan kewajiban yang timbul dari transaksi kas.
Paragraf ruang lingkup yang sama seperti laporan standar auditor.
Paragraf penjelasan setelah paragraf ruang lingkup yang menyatakan dasar
penyajian dan mengacu pada catatan atas laporan keuangan yang menguraikan
dasar akuntansi keuangan komprehensif selain GAAP.
Paragraf pendapat yang menyatakan pendapat auditor (penolakan memberikan
pendapat) tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan dasar akuntansi yang digunakan.

UNSUR, AKUN, ATAU POS-POS SPESIFIK DARI LAPORAN


KEUANGAN
Data ini dapat mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk
pajak penghasilan. Suatu laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini
sebagai hasil dari audit atau penerapan prosedu yang disepakati bersama.

Audit
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan
penyajian unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat, AU
662.13 menunjukkan auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus
dikaitkan dengan masing-masing unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan
dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Lebih lanjut, auditor tidak boleh
menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah menyatakan pendapat
tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan keuangan,
kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan

Prosedur yang Disepakati Bersama


Penerapan prosedur yang disepakati bersama (agreed-upon procedures) bukan
merupakan suatu audit. Jenis jasa ini dapat terjadi, misalnya, dalam akuisisi yang
diusulkan apabila calon pembeli meminta akuntan hanya merekonsiliasi saldo
bank dan mengkonfirmasi piutang usaha. AU 622, Special ReportsApplying
Agreed-upon Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of Financial
Statement (SAS 75 dan 87), menyatakan bahwa seorang akuntan independen
dapat menerima penugasan dengan menerapkan prosedur yang disepakati bersama
atas unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan menurut kondisi-
kondisi berikut:
Akuntan itu independen.
Akuntan dan pihak-pihak tertentu menyetujui prosedur yang dilaksanakan atau
akan dilaksanakan oleh akuntan.
Pihak-pihak tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang
disepakati bersama untuk tujuan mereka.
Prosedur yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang
cukup konsisten.
Dasar akuntansi dari unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan
jelas dipahami oleh pihak-pihak tertentu dan akuntan.
Prosedur itu akan diterapkan pada hal-hal yang dapat diestimasi atau diukur
secara layak dan konsisten.
Bukti-bukti yang berkaitan dengan penerapan prosedur tersebut diharapkan
dapat memberi dasar yang layak guna menyatakan temuan-temuan dalam
laporan akuntan.
Apabila dapat diterapkan, maka akuntan dan pihak yang ditetapkan akan
menyetujui setiap batas materialitas untuk tujuan pelaporan.
Penggunaan laporan itu terbatas pada pihak-pihak yang ditentukan.

Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur yang
disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur
tersebut, akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan
mendapatkan pemberitahuan yang menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak
yang ditetapkan itu. Tanggung jawab akuntan dalam prosedur yang disepakati
bersama adalah melaksanakan prosedur itu dan melaporkan temuan sesuai dengan
standar umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan yang berlaku.

LAPORAN KETAATAN YANG BERKAITAN DENGAN LAPORAN


KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT
Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual atau lembaga
pemerintah untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor
independen. Selain mempersyaratkan laporan keuangan yang telah diaudit,
pemberi pinjaman atau wali amanatnya juga seringkali meminta kepastian dari
auditor independen bahwa peminjam menaati ketentuan akuntansi dan auditing
dari perjanjian itu. Auditor memenuhi permintaan ini dengan memberikan
keyakinan negatif atas ketaatan dengan menyatakan tidak ada yang menarik
perhatian kami yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak menaati. AU 623.19
menyatakan bahwa keyakinan ini tidak boleh diberikan kecuali auditor telah
mengaudit laporan keuangan yang berkaitan dengan perjanjian atau persyaratan
pemerintah itu. Lebih lanjut, keyakinan tersebut tidak boleh diperluas hingga
ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal yang belum menjadi pokok dari prosedur
audit yang dilaksanakan dalam audit atas laporan keuangan itu, dan tidak boleh
diberikan jika audit menghasilkan pendapat tidak wajar atau penolakan
memberikan pendapat. Keyakinan auditor atas ketaatan dapat diberikan dalam
laporan terpisah atau dalam satu atau lebih paragraf penjelasan sesudah paragraf
pendapat dari suatu laporan atas laporan keuangan yang telah diaudir.

REVIEW SAS 71 ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM


SAS 71 bersangkutan dengan review atas informasi keuangan interim (IKI)
untuk jangka waktu kurang dari satu tahun atau untuk periode dua belas bulan
yang berakhir pada tanggal selain akhir tahun fiskal entitas. IKI mencakup data
mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas dalam bentuk laporan
keuangan yang lengkap atau ringkas atau data keuangan yang diringkas. Jasa
review SAS 71 jauh lebih kecil lingkupnya daripada suatu audit. Akan tetapi,
akuntan harus memiliki (1) pengetahuan yang memadai tentang prinsip dan
praktik akuntansi dari entitas yang beroperasi dan (2) pemahaman tentang bisnis
entitas, termasuk organisasinya, karateristik operasi, sifat aktiva, kewajiban,
pendapatan, dan bebannya. Prosedur yang biasa meliputi:
Mengajukan pertanyaan tertentu yang telah ditetapkan kepada manajemen dan
pihak lain yang bertanggung jawab atas keuangan serta akuntansi berkenaan
dengan prinsip dan praktik akuntansi entitas serta setiap perubahannya.
Melaksanakan prosedur analitis yang dirancang untuk mengidentifikasi
hubungan dan masing-masing pos dalam informasi keuangan yang tampak
tidak biasa.
Mendapatkan informasi mengenai tindakan yang akan diambil pada pertemuan
pemegang saham dan dewan komisaris serta komitenya yang dapat
mempengaruhi informasi keuangan.
Membaca informasi keuangan untuk mempertimbangkan apakah berdasarkan
informasi yang menarik perhatian akuntan, informasi tersebut tampak sesuai
dengan GAAP.
Mendapatkan representasi tertulis dari manajemen mengenai informasi
keuangan yang direview dan tanggung jawab manajemen atas hal itu.

Persyaratan Tambahan dalam Review SAS 71 Review SAS 71


Review SAS 71 atas IKI hanya dilaksanakan untuk entitas yang laporan keuangan
tahunannya telah diaudit. Dengan demikian, akuntan independen yang melakukan
review diharapkan mempunyai pemahaman atas kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian internal relevan yang berkaitan dengan penyusunan baik informasi
keuangan tahunan maupun interim. Lebih lanjut, akuntan tersebut diharapkan
menggunakan pengetahuannya untuk (1) mengidentifikasi jenis potensi salah saji
yang material dalam IKI dan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya serta
(2) memilih pertanyaan yang akan diajukan dan prosedur analitis yang akan
memberikan dasar pelaporan apakah modifikasi yang material harus dilakukan
terhadap IKI agar sesuai dengan GAAP.
Sebagai hasil dari prosedur yang dilaksanakan dalam review SAS 71,
akuntan dapat menyimpulkan bahwa IKI yang diserahkan atau yang akan
diserahkan kepada lembaga pemerintah mungkin mengandung salah saji yang
material karena penyimpangan dari GAAP. Dalam kasus demikian, akuntan harus
membahas hal itu dengan manajemen. Jika manajemen tidak menanggapi secara
layak, maka akuntan harus menyampaikan, baik secara lisan ataupun tertulis,
kepada komite audit sesegera mungkin. Jika komite audit juga tidak menanggapi
secara layak atau dalam jangka waktu yang wajar, maka akuntan harus
mengevaluasi apakah akan menarik diri (a) dari penugasan yang berkaitan dengan
IKI, (b) sebagai auditor entitas yang mengaudit laporan keuangan tahunannya.

Laporan Akuntan tentang Review SAS 71 atas IKI


Laporan standar untuk mereview IKI yang disajikan secara terpisah dari laporan
keuangan yang telah diaudit dimulai dengan judul yang mencakup kata-kata
akuntan independen. Paragraf pendahuluan mengidentifikasi jenis jasa yang
diberikan (kami telah mereview....), informasi yang direview, nama entitas, dan
tanggung jawab manajemen atas informasi itu. Paragraf kedua, atau ruang
lingkup, menegaskan bahwa review telah dilaksanakan sesuai dengan standar
AICPA, yang secara singkat menjelaskan review itu, membedakan antara review
dengan audit, dan menolak pemberian pendapat atas informasi yang direview.
Paragraf ketiga berisi keyakinan negatif yang didasarkan atas review itu.

LAPORAN KEUANGAN YANG BELUM DIAUDIT DARI SEBUAH


ENTITAS PUBLIK
Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangan perusahaan
publik sekalipun ia tidak mengauditnya. SAS 26, Association with Financial
Statement (AU 504.03), menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan
bersangkutan dengan laporan keuangan apabila dia (1) telah setuju atas
penggunaan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis
yang berisi laporan itu, atau (2) menyatakan pada laporan keuangan klien atu
pihak lain bahwa ia telah menyiapkan atau membantu penyiapan sekalipun
namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu. Jika akuntan bersangkutan dengan
laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka ia diwajibkan
untuk menyatakan dalam laporannya bahwa suatu audit belum dilakukan dan
menyertakan penolakan memberikan pendapat. Disamping itu, setiap halaman
dari laporan keuangan itu juga harus ditandai belum diaudit.
C. MENERIMA DAN MELAKSANAKAN ATESTASI
Pada tahun 1996, AICPA menertbitkan untuk pertama kali seri baru
pernyataan otoritatif yang berjudul Statements on Standards for Attestation
Engagements (SSAEs). Dengan tujuan memberikan pedoman dan menetapkan
kerangka kerja yang luas untuk pelaksanaan serta pelaporan jasa atestasi, SSAE 1,
Attestation Standards (AT 100.1) mendefinisikan penugasan atestasi sebagai
berikut :
Penugasan atestasi (attest engagement) adalah suatu penugasan dimana seorang
praktisi (akuntan publik) bertugas untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang
menyatakan suatu kesimpulan mengenai reliabilitas asersi tertulis yang merupaka
tanggung jawab pihak lain.
Seorang akuntan publik harus menerima hanya penugasan atestasi yang
dapat diselesaikan sesuai dengan standar atestasi yang diuraikan dalam bagian
berikut. Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan publik
(1) mengumpulkan bukti untuk mendukung asersi, (2) secara objektif menilai
pengukuran serta komunikasi dari pribadi yang membuat asersi itu, dan (3)
melaporkan temuan-temuannya. Jadi, karena hal itu terutama berkaitan dengan
dasar dan dukungan untuk asersi tertulis, maka jasa atestasi bersifat analitis, kritis,
dan investigatif.
Berbagai jasa tidak melibatkan atestasi atas reliabilitas dari asersi tertulis
yang merupakan tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa-jasa akuntan publik
yang tidak dianggap sebagai penugasan atestasi adalah :
Penugasan konsultasi manajemen dimana para praktisi bertugas memberikan
nasihat atau rekomendasi pada klien.
Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk mendukung posisi
klienmisalnya, mengenai masalah perpajakan yang direview oleh Dinas
Perpajakan (IRS).
Penugasan pajak di mana para praktisi bertugas menyiapkan SPT pajak atau
memberikan nasihat pajak.
Penugasan di mana para praktisi mengkompilasi laporan keuangan, karena ia
tidak diwajibkan untuk memeriksa atau mereview setiap bukti yang
mendukung informasi yang diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan setiap
kesimpulan atas reliabilitasnya.
Penugasan di mana peranan para praktisi semata-mata adalah membantu
klienmisalnya, bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam menyiapkan
informasi selain laporan keuangan.
Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk memberi kesaksian sebagai
saksi ahli dalam masalah akuntansi, auditing, perpajakan, atau hal lain, dengan
adanya fakta tertentu yang ditetapkan.

STANDAR ATESTASI
Gambar 21-7 Standar Atestasi Dibandingkan dengan GAAS
Standar Audit yang Berlaku Umum
Standar Atestasi
(GAAS)
Standar Umum
1. Penugasan harus dilaksanakan oleh 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang
seorang praktisi atau lebih yang atau lebih yang mempunyai pelatihan
memiliki pelatihan dan keahlian teknis dan keahlian teknis sebagai seorang
yang cukup dalam fungsi atestasi. auditor.
2. Penugasan harus dilaksanakan oleh 2. Dalam semua hal yang berhubungan
seorang praktisi atau lebih yang dengan penugasan, sikap mental
memiliki pengatahuan yang cukup atas independen harus dipertahankan oleh
hal-hal yang disajikan dalam asersi. auditor.
3. Para praktisi harus melaksanakan suatu 3. Dalam pelaksanaan audit dan
penugasan hanya jika ia mempunyai penyusunan laporan, auditor harus
alasan untuk yakin bahwa dua kondisi menggunakan kemahiran professional
berikut tersedia: dengan cermat dan seksama.
Asersi dapat dievaluasi terhadap
kriteria rasional yang telah ditetapkan
oleh suatu lembaga yang telah diakui.
Asersi itu dapat secara rasional di
estimasi atau diukur secara konsisten
dengan menggunakan kriteria
tersebut.
4. Dalam semua hal yang berkaitan dengan
penugasan, sikap mental independen
harus dipertahankan oleh para praktisi.
5. Dalam pelaksaan penugasan, para
praktisi harus menggunakan kemahiran
profesional dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan secara 1. Pekerjaan harus direncanakan secara
tepat dan jika digunakan asisten, harus tepat dan jika digunakan asisten, harus
diawasi dengan semestinya. diawasi dengan semestinya.
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk 2. Pemahaman yang mencukupi atas
memberikan dasar yang layak bagi strukur pengendalian internal harus
keimpulan yang akan dinyatakan dalam diperoleh untuk merencanakan audit dan
laporan. menentukan sifat, waktu, serta luas
pengujian yang harus dilaksanakan.
3. Bukti kompeten yang mencukupi harus
diperoleh melalui inspeksi, observasi,
pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi
sebagai dasar yang layak untuk
memberikan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan hasil audit.
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyebutkan asersi yang 1. Laporan harus menyatakan apakah
dilaporkan dan menyatakan sifat laporan keuangan telah disajikan sesuai
penugasan tersebut. dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
2. Laporan harus menyatakan kesimpulan
berlaku umum.
praktisi mengenai reliabilitas asersi 2. Laporan harus menyebutkan situasi di
berdasarkan kriteria yang ditentukan mana prinsip tersebut tidak secara
atau dinyatakan terhadap hal-hal yang konsisten diobservasi selama periode
diukur. berjalan dalam kaitannya dengan periode
3. Laporan itu harus menyatakan semua
sebelumnya.
keberatan praktisi mengenai penugasan 3. Pengungkapan informatif dalam laporan
dan penyajian asersi. keuangan harus dianggap memadai
4. Laporan mengenai suatu penugasan
kecuali dinyatakan lain dalam laporan
untuk mengevaluasi asersi yang disusun
itu.
sesuai dengan kriteria yang telah 4. Laporan harus memuat pernyataan
disepakati bersama atau mengenai pendapat atas laporan keuangan secara
penugasan untuk menerapkan prosedur keseluruhan, atau suatu asersi bahwa
yang telah disepakati bersama harus pendapat seperti itu tidak dapat
berisi pernyataan yang membatasi dinyatakan. Jika suatu pendapat secara
penggunaan laporan itu hanya pada keseluruhan tidak dapat dinyatakan,
pihak-pihak yang telah menyepakati maka alasannya harus dinyatakan.
kriteria atau prosedur tersebut. Dalam semua kasus dimana auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan,
laporan audit harus memuat petunjuk
yang jelas mengenai sifat pekerjaan
auditor, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikulnya.

Dalam suatu penugasan atestasi, akuntan publik harus memenuhi sebelas standar
atestasi umum yang disajikan dalam SSAE 1. Standar-standar ini diperlihatkan
pada Gambar 21-7 di mana standar itu dibandingkan dengan standar audit yang
berlaku umum (GAAS) yang sudah kita ketahui.
Seperti ditunjukkan pada gambar tersebut, standar atestasi, seperti halnya
GAAS, diklasifikasikan menjadi tiga kategori: umum, pekerjaan lapangan, dan
pelaporan. Perbandingan standar-standar ini dalam setiap kategori
mengungkapkan bahwa standar atestasi adalah perluasan alami dari GAAS untuk
menampung aturan yang lebih luas dari jasa atestasi. Meskipun demikian, ada
beberapa konseptual yang signifikan di antara kedua perangkat standar itu yang
dapat kita amati secara khusus standar atestasi :
Memperluas fungsi atestasi diluar laporan keuangan historis. Jadi, standar itu
menghilangkan referensi ke laporan keuangan dan ke GAAP.
Memungkinkan akuntan publik memberikan keyakinan atas asersi dibawah
tingkat pernyataan pendapat positif yang berkaitan dengan audit laporan
keuangan tradisional.
Memberikan jasa atestasi yang dikhususkan untuk kebutuhan pemakai tertentu
berdasarkan prosedur yang disepakati bersama dan penggunaan terbatas
laporan.
Dua standar umum baru (nomor 2 dan 3) menetapkan batas-batas jasa
atestasi. Jenis jasa ini terbatas pada penugasan dimana (1) akuntan publik
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pokok dari asersi dan (2) asersi
itu dapat diukur secara cukup konsisten dengan menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan atau dinyatakan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dalam
standar umum, namun definisi dari suatu penugasan atestasi yang diberikan dalam
SSAE 1 mempersyaratkan bahwa asersi itu harus dalam bentuk tertulis seperti
dinyatakan pada bagian terdahulu.
Standar pekerjaan lapangan kedua menurut GAAS mewajibkan auditor
untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal. Standar ini
dihilangkan dari standar pekerjaan lapangan atestasi karena dua alasan :
Apabila mendapatkan suatu pemahaman atas pengendalian internal dapat
diterapkan maka hal itu merupakan aktivitas yang bersangkutan dengan
pengumpulan cukup bukti sebagaimana yang disyaratkan oleh standar
pekerjaan lapangan atestasi kedua.
Perolehan pemahaman atas pengendalian internal tidak dapat diterapkan dalam
semua penugasan atestasi.
Standar pelaporan GAAS yang terpisah berkenaan dengan konsistensi dan
pengungkapan informatif telah diterapkan, dalam standar pelaporan atestasi kedua
yang memerlukan suatu kesimpulan mengenai apakah asersi itu disajikan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan. Standar pelaporan atestasi keempat secara
eksplisit mengakui atribut penggunaan terbatas dari banyak laporan atestasi
yang menetapkan pembatasan atas distribusinya.

PENUGASAN YANG DILAKSANAKAN MENURUT STANDAR


ATESTASI
Gambar 21-8 Ikhtisar Penugasan yang Tercakup oleh Statements on Standards
for Attestation Engagements
Seksi SSAE Sifat Penugasan Atestasi Jenis Keyakinan
200 Prakiraan dan proyeksi keuangan Pemeriksaan
Prakiraan keuangan adalah suatu Prosedur yang disepakati
laporan keuangan prospektif yang bersama
menyajikan, yang terbaik dari
pengetahuan dan keyakinan pihak yang
bertanggung jawab, posisi keuangan, hasil
operasi, dan arus kas yang diharapkan dari
suatu entitas. Kompilasi
Proyeksi keuangan adalah suatu laporan
keuangan prospektif yang menyajikan,
yang terbaik dari pengetahuan dan
keyakinan pihak yang bertanggung jawab,
dengan satu atau lebih asumsi hipotesis,
posisi keuangan, hasil operasi, dan arus
kas yang diharapkan dari entitas.
Pelaporan Informasi Pro Forma Pemeriksaan
Tujuan dari informasi keuangan pro Review
forma adalah untuk menunjukan apa
pengaruh signifikan yang mungkin terjadi
terhadap informasi keuangan historis
apabila suatu transaksi (atau peristiwa)
300 yang dilaksanakan atau diusulkan terjadi
pada tanggal sebelumnya. Sebagai contoh,
informasi keuangan pro forma biasanya
digunakan untuk menunjukan pengaruh
transaksi seperti penggabungan usaha,
atau disposisi bagian yang signifikan dari
perusahaan.
400 Pelaporan tentang Pengendalian Internal Pemeriksaan
EntitasSeksi ini memberikan pedoman
mengenai:
Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi Prosedur yang disepakati
oleh seorang praktisi untuk memeriksa bersama
asersi manajemen tentang efektivitas
pengendalian internal entitas, termasuk
larangan untuk menerima penugasan
mereview asersi manajemen tersebut.
Penugasan untuk menerima asersi
manajemen tentang rancangan dan
efektifitas operasi dari pengendalian
internal entitas, termasuk segmen
pengendalian internal entitas.
Penugasan untuk menerima asersi
manajemen tentang kesesuaian
rancangan pengendalian internal saja
dari suatu entitas.
Penugasan untuk menerima asersi
manajemen tentang rancangan dan
efektifitas operasi dari pengendalian
internal entitas berdasarkan kriteria
yang ditetapkan oleh lembaga
pemerintah.
Atestasi KetaatanSeksi ini memberikan Pemeriksaan
pedoman untuk penugasan yang berkaitan
dengan asersi tertulis manajemen tentang:
Ketaatan suatu entitas terhadap Prosedur yang disepakati
persyaratan atau undang-undang, bersama
500
peraturan, aturan, kontrak atau hibah
atau
Efektifitas pengendalian internal suatu
entitas atas ketaatan terhadap
persyaratan tertentu.
600 Penugasan Prosedur yang Disepakati Prosedur yang disepakati
BersamaSeksi ini menetapkan standar bersama
atestasi dan memberikan pedoman kepada
seorang praktisi mengenai pelaksanaan
serta pelaporan dalam semua penugasan
prosedur yang disepakati bersama, kecuali
yang dicakup oleh standar profesional
spesifik lainnya.
Pembahasan dan Analisis Pemeriksaan
ManajemenSeksi ini menetapkan standar Review
atestasi serta memberikan pedoman
kepada seorang praktisi mengenai
pelaksanaan suatu penugasan atestasi
berkenaan dengan pembahasan dan
700
analisis manajemen yang disiapkan sesuai
dengan aturan serta peraturan yang
digunakan oleh Securities and Exchange
Commission (SEC), yang disajikan dalam
laporan tahunan kepada pemegang saham
dan dalam dokumen lainnya

Gambar 21-8 mengikhtisarkan penugasan yang dapat dilaksanakan seorang


akuntan publik menurut Statements on Standards for Attestation Engagement
(SSAEs). Gambar ini memberikan suatu tinjauan atas jasa atestasi dan
menguraikan tingkat keyakinan yang berkaitan dengan setiap jasa atestasi.
Pembahasan berikut akan memusatkan perhatian pada empat jenis penugasan :
Prakiraan dan proyeksi keuangan
Pelaporan atas pengendalian internal entitas
Atestasi ketaatan
Pembahasan dan analisis manajemen

PELAPORAN INFORMASI KEUANGAN PROSPEKTIF


Informasi keuangan prospektif pada umumnya diberikan dalam penawaran
obligasi dan sekuritas lainnya kepada publik. Di samping itu, bank serta lembaga
pemberi pinjaman lainnya seringkali meminta proyeksi laba masa depan dalam
memberikan kredit kepada para pribadi dan perusahaan, serta lembaga pemerintah
terkadang meminta prakiraan atas permohonan hibah dan kontrak pemerintah.
Untuk mempertinggi reliabilitas informasi keuangan prospektif, akuntan publik
dapat diminta untuk terlibat dengan data itu.
AICPA telah menerbitkan dua dokumen berikut berkenaan dengan asosiasi
akuntan publik dengan informasi keuangan prospektif :
Statements on Standards for Accountants Services on Prospective Financial
Information yang berjudul Financial Forecast and Projection.
Guide for Prospective Financial Statements

Statements for Financial Forecasts and Projections (AT200) memiliki wewenang


yang sama dengan SAS. Pedoman adalah interpretasi dari pernyataan itu.

Jenis Informasi Keuangan Prospektif


AT 200.06 mengakui dua jenis informasi keuangan prospektif (prospective
financial information) sebagai berikut :
Prakiraan Keuangan. Laporan keuangan prospektif yang menyajikan, yang
terbaik dari pengetahuan pihak yang bertanggung jawab, posisi keuangan, hasil
operasi dan arus kas yang diharapkan dari suatu entitas.
Proyeksi Keuangan. Laporan keuangan prospektif yang menyajikan, yang
terbaik dari pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab,
dengan satu atau lebih asumsi hipotesis, posisi keuangan, hasil operasi, dan
arus kas yang diharapkan dari suatu entitas.

Prakiraan keuangan dan proyeksi keuangan berbeda dari segi asumsi dan tindakan
yang diharapkan diambil. Prakiraan didasarkan pada kondisi yang diharapkan
terjadi dan tindakan yang diharapkan akan diambil. Sebaliknya, proyeksi
melibatkan satu atau lebih tindakan hipotetis. Baik prakiraan maupun proyeksi
dapat dinyatakan sebagai estimasi suatu titik atau sebagai kisaran. Kedua jenis
informasi keuangan prospektif itu juga berbeda dalam hal penggunaannya;
prakiraan lebih tepat untuk penggunaan umum, sedangkan proyeksi digunakan
secara terbatas oleh suatu entitas atau oleh entitas dan pihak ketiga dimana entitas
itu bernegosiasi secara langsung.
Seorang akuntan publik dapat menerima penugasan untuk melaksanakan
salah satu dari tiga jenis jasa berkenaan dengan laporan keuangan prospektif bila
penggunaan oleh pihak ketiga telah diantisipasi; (1) kompilasi (penyiapan), (2)
pemeriksaan, dan (3) penerapan prosedur yang disepakati bersama. Suatu
penugasan untuk mengkompilasi informasi prospektif merupakan jasa akuntansi
kepada klien dan akan dibahas nanti dalam bab ini. Jenis jasa ini tidak
menghasilkan pernyataan setiap keyakinan (positif atau negatif) atas laporan
prospektif. Jenis jasa lainnya merupakan penugasan atestasi dimana akuntan
publik harus memenuhi sebelas standar atestasi.

Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Prospektif


AT200.27 menunjukkan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif
melibatkan (1) evaluasi atas penyiapan dan pendukung yang mendasari asumsi-
asumsi laporan keuangan prospektif, (2) penentuan apakah penyajian laporan
tersebut telah sesuai dengan pedoman penyajian yang ditetapkan dalam AICPA
Guide for Prospective Financial Statements, dan (3) penerbitan laporan
pemeriksaan.

LAPORAN STANDAR ATAS LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF AT


200.31 menetapkan bahwa laporan standar akuntan publik atas pemeriksaan
laporan keuangan prospektif harus mencakup :

Suatu identifikasi dari laporan keuangan prospektif yang disajikan.


Suatu pernyataan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif telah
dilakukan sesuai dengan standar AICPA dan uraian singkat tentang sifat
pemeriksaan tersebut.
Pendapat akuntan bahwa laporan keuangan prospektif telah disajikan sesuai
dengan pedoman penyajian AICPA dan asumsi yang mendasarinya telah
memberikan dasar yang memadai untuk membuat prakiraan atau dasar yang
layak untuk menetapkan proyeksi menurut asumsi-asumsi hipotetis.
Suatu peringatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak dapat tercapai.
Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak memikul tanggung jawab untuk
memutakhirkan laporan tentang peristiwa dan situasi yang terjadi sesudah
tanggal laporan.
Kata-kata yang disarankan dalam laporan standar atas pemeriksaan prakiraan
keuangan diperagakan pada Gambar 21-9.

Gambar 21-9 Laporan Standar Akuntan atas Pemeriksaan Prakiraan Keuangan


Kami telah memeriksa neraca prakiraan XYZ Company per 31 Desember 20XX, serta
laporan laba rugi, laba ditahan, dan laporan arus kas terlampir untuk tahun yang berakhir
pada tanggal terebut. Pemeriksaan telah kami lakukan sesuai dengan standar pemeriksaan
prakiraan yang ditetapkan oleh American Institute of Certified Publik Accountants, dan
dengan demikian, meliputi prosedur yang kami anggap perlu untuk mengevaluasi baik
asumsi yang digunakan oleh manajemen maupun penyusunan serta penyajian prakiraan
tersebut.
Menurut pendapat kami, prakiraan terlampir telah diajikan sesuai dengan pedoman
penyajian prakiraan yang ditetapkan oleh American Institute of Certified Publik
Accountants, dan asumsi yang mendasarinya memberikan dasar yang layak untuk
prakiraan manajemen. Meskipun demikian, biasanya terdapat perbedaan antara hasil
yang diperkirakan dan hasil aktual, karena peristiwa dan situasi sering tidak terjadi
sebagaimana yang diharapkan, dan perbedaan itu mungkin material. Kami tidak
bertanggung jawab memutakhirkan laporan ini untuk peristiwa dan situasi yang terjadi
sesudah tanggal laporan ini.

Dalam melaporkan proyeksi keuangan, akuntan publik (CPA) harus


menyatakan pendapat tentang apakah asumsi-asumsi itu memberikan dasar yang
layak untuk menetapkan proyeksi menurut asumsi-asumsi hipotetis tersebut.
Selain itu, AT 200.33 juga menunjukkan bahwa laporan standar harus memuat
paragraf penjelasan yang menyatakan tujuan serta penggunaan yang terbatas atas
data dan laporan, sebagai berikut:

Proyeksi terlampir dan laporan ini telah disiapkan untuk [menyatakan


tujuan khusus, misalnya, DEF National Bank dengan tujuan
merundingkan pinjaman untuk memperluas pabrik XYZ Company] dan
tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

Laporan akuntan harus diberi tanggal pada saat penyelesaian pemeriksaan.


PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR Seperti dalam kasus
laporan tentang laporan keuangan historis, jenis-jenis pendapat lain dapat
dinyatakan pada laporan keuangan prospektif. Situasi dan pengaruhnya terhadap
pendapat akuntan publik adalah sebagai berikut :

Jika laporan keuangan prospektif menyimpang dari pedoman penyajian


AICPA, maka pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak wajar harus
dinyatakan.
Jika penyimpangan dari pedoman AICPA adalah karena kelalaian
mengungkapkan asumsi-asumsi yang signifikan, maka pendapat tidak wajar
harus dinyatakan.
Jika satu atau lebih asumsi yang signifikan tidak memberikan dasar yang layak
untuk prakiraan, atau untuk proyeksi, berdasarkan asumsi-asumsi hipotesis,
maka pendapat tidak wajar harus dinyatakan.
Jika pemeriksaan akuntan tidak mencakup semua prosedur yang dipandang
perlu dalam situasi itu, maka penolakan memberikan pendapat harus
dinyatakan.

Dalam setiap kasus, laporan itu harus memuat paragraf penjelasan yang
menguraikan situasi-situasinya.

Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama


AT200.50 menyatakan bahwa seorang akuntan dapat melaksanakan penugasan
atestasi dengan prosedur yang disepakati bersama atas laporan keuangan
prospektif asalkan :
Akuntan itu independen.
Akuntan dan pemakai yang ditentukan setuju dengan prosedur yang
dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh akuntan.
Pemakai yang ditentukan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur
yang disepakati bersama untuk tujuan mereka.
Laporan keuangan prospektif mencakup suatu ikhtisar dari asumsi-asumsi yang
signifikan.
Laporan keuangan prospektif dimana prosedur itu akan diterapkan merupakan
pokok dari estimasi dan pengukuran yang cukup konsisten.
Kriteria yang akan digunakan dalam penentuan temuan-temuan telah disetujui
diantara akuntan dan pemakai yang ditentukan.
Prosedur yang akan diterapkan pada laporan keuangan prospektif diperkirakan
akan menghasilkan temuan-temuan yang cukup konsisten dengan
menggunakan kriteria itu.
Bukti-bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan prospektif dimana
prosedur itu akan diterapkan diperkirakan ada untuk memberikan dasar yang
memadai guna menyatakan temuan-temuan ini dalam laporan akuntan.
Apabila dapat diterapkan ada uraian dari setiap batas materialitas yang
disetujui bersama untuk tujuan pelaporan.
Penggunaan laporan itu dibatasi pada pemakai yang ditentukan.

Pembatasan ini serupa dengan hal-hal yang berkaitan dengan penugasan prosedur
yang disepakati bersama lainnya dan telah dirancang guna menghindari setiap
salah pengertian tentang keyakinan yang diberikan oleh penugasan itu. Akuntan
harus menjelaskan kepada pemakai yang ditentukan bahwa dalam suatu
penugasan suatu prosedur yang disepakati bersama, mereka harus bertanggung
jawab atas kecukupan prosedur yang disepakati bersama. Laporan itu juga secara
jelas terbatas hanya pada pihak-pihak yang namanya tercantum dalam laporan.

Kompilasi
Suatu penugasan kompilasi dimaksudkan untuk membantu manajemen dalam
penyiapan prakiraan atau proyeksi, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan atas laporan keuangan prospektif, atau asumsi yang mendasari laporan
tersebut. Prosedur yang ditempuh akuntan publik untuk mengkompilasi suatu
prakiraan atau proyeksi digariskan dalam AT 200.68 dan mencakup hal-hal
berikut :
Tetapkan pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan dilaksanakan.
Tanyakan mengenai prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyiapan
laporan keuangan prospektif.
Tanyakan bagaimana pihak yang bertanggung jawab mengidentifikasi faktor-
faktor kunci dan mengembangkan asumsi-asumsinya.
Buatlah daftar asumsi-asumsi signifikan dari pihak yang bertanggung jawab
yang memberikan dasar untuk laporan keuangan prospektif, dan
pertimbangkan apakah ada penghilangan yang nyata mengingat faktor-faktor
kunci di mana hasil-hasil prospektif entitas tampak bergantung.
Pertimbangkan apakah ada inkonsistensi internal yang jelas dalam asumsi-
asumsi itu.
Lakukan, atau uji ketepatan matematis, perhitungan yang menjabarkan asumsi
ke dalam laporan keuangan prospektif.
Bacalah laporan keuangan prospektif, termasuk ikhtisar asumsi signifikan, dan
pertimbangkan apakah (1) laporan itu, termasuk pengungkapan asumsi dan
kebijakan akuntansi, tidak disajikan sesuai dengan pedoman penyajian AICPA
untuk laporan keuangan prospektif dan (2) laporan itu, termasuk ikhtisar
asumsi yang signifikan, tampak jelas tidak tepat dalam kaitannya dengan
pengetahuan akuntan atas entitas itu, industrinya, dan kondisi yang diharapkan
serta tindakan dalam periode prospektif.
Karena terbatasnya prosedur yang dilaksanakan, suatu kompilasi tidak
memberikan keyakinan bahwa akuntan publik akan mengetahui hal-hal
signifikan yang mungkin terungkap melalui penugasan pemeriksaan atau prosedur
yang disepakati bersama. Selanjutnya, ikhtisar asumsi yang signifikan sangat
penting bagi pemahaman para pembaca atas laporan keuangan prospektif. Oleh
karena itu, akuntan publik tidak boleh mengkompilasi laporan keuangan
prospektif yang tidak memuat pengungkapan ikhtisar asumsi yang signifikan.
Laporan standar akuntan atas kompilasi laporan keuangan prospektif harus
mencakup (AT 200.16) :
Suatu identifikasi dari laporan keuangan prospektif yang disajikan oleh pihak
yang bertanggung jawab.
Suatu pernyataan bahwa akuntan telah mengkompilasi laporan keuangan
prospektif sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh American Institute of
Certified Public Accountants.
Suatu pernyataan bahwa kompilasi terbatas dalam lingkup dan tidak
memungkinkan untuk menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas
laporan keuangan prospektif atau asumsi-asumsinya.
Suatu peringatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak tercapai.
Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak memikul tanggung jawab untuk
memutakhirkan laporan peristiwa dan situasi yang terjadi sesudah tanggal
laporan.

PELAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL


Berbagai faktor telah menyebabkan berkembangnya pengakuan akan pentingnya
pengendalian internal suatu entitas. Bersamaan dengan berkembangnya
pengakuan ini, meningkat pula kepentingan pihak investor, pemerintah, serta
pihak lainnya agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian
internal entitas dan agar akuntan independen melakukan atestasi pada asersi
manajemen. AICPA telah merekomendasikan agar perusahaan publik disyaratkan
untuk menerbitkan laporan tersebut, termasuk atestasi akuntan independen.
AT 400 memberikan pedoman mengenai penugasan untuk memeriksa dan
melaporkan asersi manajemen tentang setiap aspek berikut dari pengendalian
internal atas pelaporan keuangan entitas :
Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas
Rancangan dan efektivitas dari segmen pengendalian intenal entitas
Kecocokan rancangan dari pengendalian internal entitas.
Rancanan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah.

Di samping melaksanakan jasa pemeriksaan atas jenis-jenis asersi di atas, akuntan


independen juga dapat melaksanakan lebih banyak penugasan prosedur yang
disepakati bersama yang terbatas dalam situasi tertentu. Akan tetapi, AT 400
melarang pelaksanaan jasa review atau menerbitkan keyakinan negatif atas asersi
manajemen tentang efektivitas pengendalian internal.

Kondisi-Kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan


Seorang akuntan independen harus melaksanakan jenis-jenis penugasan terdahulu
hanya bila manajemen (1) menerima tanggung jawab atas efektivitas
pengendalian internal entitas itu, (2) mengevaluasi efektivitas pengendalian
internalnya dengan menggunakan kriteria yang layak yang ditetapkan oleh
lembaga yang diakui, dan (3) mengacu kriteria itu dalam laporan yang memuat
asersi tertulisnya. Selain itu, bukti yang mencukupi harus ada atau dapat
dikembangkan untuk mendukung evaluasi manajemen. Kriteria yang layak
mencakup kriteria yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations (COSO) sebagai mana yang disajikan dalam laporannya yang
berjudul Internal ControlIntegrated Framework. AT 400 mencatat bahwa
beberapa kriteria, seperti yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah tertentu,
hanya layak bagi pihak-pihak yang berpartisipasi dalam penetapannya. Dalam
kasus demikian, laporan akuntan harus dimodifikasi untuk memasukkan
pembatasan distribusi laporan kepada pihak-pihak yang terlibat saja.

Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan


Walaupun terdapat banyak kemiripan dalam metodologi untuk
mempertimbangkan pengendalian internal pada audit atas laporan keuangan dan
ketika melaksanakan suatu penugasan untuk memeriksa asersi tertulis manajemen
tentang efektivitas pengendalian internal, namun hal yang terakhir ini jauh lebih
luas. Sebagai contoh, dalam suatu audit, pengujian pengendalian hanya perlu
dilakukan atas kebijakan dan prosedur pengendalian apabila auditor menilai risiko
pengendalian berada di bawah maksimum sebagai bagian dari strategi untuk
mengurangi pengujian substantif. Dalam suatu penugasan untuk memeriksa asersi
manajemen tentang pengendalian internal, pengujian pengendalian tergantung
pada sifat asersi dan kriteria yang disebutkan oleh manajemen dalam laporan yang
berisi asersi tersebut. Periode waktu yang tercakup oleh pengujian pengendalian,
yang merupakan periode audit keseluruhan dalam suatu audit atas laporan
keuangan, juga dapat bervariasi berdasarkan sifat asersi dalam pemeriksaan
menurut AT 400. Akan tetapi, baik dalam audit maupun pemeriksaan suatu
pemahaman atas pengendalian internal harus diperoleh, dan setiap kondisi yang
dapat dilaporkan serta kelemahan material yang timbul dari pemahaman atau
pengujian pengendalian harus dikomunikasikan kepada komite audit. AT400
memuat pedoman ekstensif tentang penanganan berbagai situasi yang dapat
timbul dalam suatu pemeriksaan atas beberapa jenis asersi manajemen mengenai
pengendalian internal entitas yang disebutkan sebelumnya.

Laporan Akuntan
Paragraf pertama mencakup tanggal yang berlaku untuk asersi manajemen itu,
paragraf kedua menguraikan lingkup dan sifat pemeriksaan akuntan, paragraf
ketiga menyatakan peringatan mengenai keterbatasan inheren dari setiap
pengendalian internal, dan paragraf keempat memuat pernyataan pendapat yang
positif AT400 memberikan pedoman tentang berbagai situasi yang memerlukan
modifikasi dari laporan standar ini.

ATESTASI KETAATAN
Bidang lain di mana akuntan publik semakin diperlukan oleh lembaga pemerintah
dan pihak lain untuk melaksanakan jasa tambahan adalah ketaatan suatu entitas
terhadap persyaratan tertentu seperti hukum, peraturan, kontrak, aturan, atau
hibah. Persyaratan ini dapat bersifat keuangan atau nonkeuangan. Sebagai contoh,
Federal Depository Insurance Corporation Improvement Act tahun 1991
(FDICIA), mempersyaratkan bahwa lembaga simpan pinjam tertentu yang
diasuransikan untuk menugaskan akuntan independen guna melaksanakan
prosedur yang disepakati bersama ketika menguji ketaatan lembaga tersebut
terhadap undang-undang serta peraturan keamanan dan kesehatan yang
dirancang FDIC. Contoh untuk hal yang bersifat nonkeuangan adalah persyaratan
Environmental Protection Agency (EPA) bahwa entitas tertentu menugaskan
akuntan independen untuk melaksanakan prosedur yang disepakati bersama
mengenai ketaatan terhadap peraturan EPA, yaitu bensin yang digunakan paling
sedikit harus mengandung 2 % oksigen.

Penugasan Prosedur yang Disepakati Bersama


AICPA mengeluarkan Compliance Attestation (AT 500) dalam memberikan
pedoman kepada akuntan publik yang bertugas untuk melaksanakan prosedur
yang disepakati bersama atas asersi tertulis manajemen tentang (1) ketaatan
entitas terhadap persyaratan tertentu, (2) efektivitas pengendalian internal entitas
atas ketaatan (yakni, proses di mana manajemen akan mendapatkan keyakinan
yang layak mengenai ketaatan terhadap persyaratan tertentu), (3) keduanya. Untuk
mengurangi risiko salah pengertian antara pemakai dan akuntan independen,
penugasan tersebut harus dilaksanakan hanya apabila kondisi-kondisi berikut
terpenuhi: (1) manajemen menerima tanggung jawab atas ketaatan entitas
terhadap persyaratan tertentu dan efektivitas pengendalian internal entitas atas
ketaatan, (2) manajemen mengevaluasi ketaatan entitas terhadap persyaratan
tertentu dan efektivitas pengendalian internal, (3) manajemen memberikan kepada
para praktisi asersi tertulisnya tentang ketaatan entitas terhadap persyaratan
tertentu atau tentang efektivitas pengendalian internal entitas atas ketaatan.
Dalam penugasan prosedur yang disepakati bersama, klien dan pemakai
laporan menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Laporan akuntan publik
harus memuat unsur-unsur berikut (AT 506.23).
Suatu judul yang memuat kata independen.
Identifikasi dari pemakai yang ditentukan.
Suatu referensi ke atau pernyataan asersi manajemen tentang ketaatan entitas
terhadap persyaratan tertentu, atau tentang efektivitas pengendalian entitas atas
ketaatan, termasuk periode atau titik waktu yang dikemukakan dalam asersi
manajemen, dan sifat penugasan.
Suatu pernyataan bahwa prosedur, yang telah disepakati oleh pemakai tertentu
yang diidentifikasi dalam laporan, telah dilaksanakan untuk membantu
pemakai dalam mengevaluasi ketaatan entitas terhadap persyaratan tertentu
atau efektivitas pengendalian internalnya atas ketaatan, atau asersi manajemen
atas hal itu.
Suatu referensi ke standar atestasi yang ditetapkan oleh American Institute of
Certified Public Accountants.
Suatu pernyataan bahwa kecukupan prosedur itu merupakan tanggung jawab
pemakai yang ditentukan dan penolakan untuk penerima tanggung jawab atas
kecukupan prosedur itu.
Suatu daftar prosedur yang dilaksanakan (atau referensi) dan temuan yang
berkaitan. Para praktisi tidak boleh memberikan keyakinan negatif.
Apabila dapat diterapkan, uraikan setiap batas materialitas yang disepakati
bersama.
Suatu pernyataan bahwa para praktisi tidak bertugas untuk, dan tidak,
melaksanakan pemeriksaan atas asersi manajemen tentang ketaatan terhadap
persyaratan tertentu atau tentang efektivitas pengendalian internal entitas atas
ketaatan, penolakan memberikan pendapat atas hal itu, dan pernyataan bahwa
jika para praktisi telah melaksanakan prosedur tambahan, maka hal-hal lain
yang dapat menarik perhatiannya harus dilaporkan.
Suatu pernyataan tentang pembatasan penggunaan laporan karena laporan itu
dimaksudkan hanya untuk digunakan oleh pemakai tertentu. Jika laporan itu
merupakan catatan publik, maka para praktisi harus memuat kalimat berikut:
Akan tetapi, laporan ini merupakan catatan publik dan pembagiannya tidak
terbatas.
Apabila dapat diterapkan, uraikan sifat bantuan yang diberikan oleh seorang
spesialis.

Penugasan Pemeriksaan
AT 500, Compliances Attestation, memungkinkan penugasan pemeriksaan yang
menghasilkan suatu pernyataan pendapat dari akuntan independen atas ketaatan
apabila kondisi-kondisi tambahan tertentu terpenuhi, tetapi penugasan prosedur
yang disepakati bersama juga dianjurkan karena lebih cocok dengan kebutuhan
pemakai. Karena dalam melakukan pemeriksaan akuntan independen menentukan
prosedur yang akan dilaksanakan dan bukti yang diperlukan guna memberikan
dasar yang layak untuk menyatakan suatu pendapat, maka penugasan ini dapat
melibatkan kerumitan yang lebih besar dalam menetapkan tingkat materialitas dan
dalam menilai serta mencapai komponen risiko inheren, pengendalian, dan deteksi
dari risiko atestasi.
AT 500 tidak berlaku pada situasi di mana auditor melaporkan ketaatan
terhadap persyaratan tertentu hanya berdasarkan audit atas laporan keuangan
seperti yang dibahas dalam subbagian terdahulu dengan judul Laporan Khusus.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN


AT 700, Managements Discussions and Analysis (MD&A), menyatakan bahwa
penyajian pembahasan dan analisis manajemen merupakan asersi tertulis
dimana suatu penugasan atestasi dapat dilaksanakan. Seorang akuntan publik
dapat menerbitkan suatu laporan pemeriksaan atau review atas MD&A. Review
atas tingkat keyakinan bahwa tidak ada yang menarik perhatian akuntan publik
yang menyebabkan akuntan publik itu merasa yakin bahwa MD&A menyesatkan
telah semakin lazim dalam praktek dewasa ini dan akan dibahas dalam bab ini.
Tujuan dari penugasan review adalah mengumpulkan cukup bukti guna memberi
para praktisi suatu dasar pelaporan apakah setiap informasi yang menarik
perhatian praktisi mengakibatkan ia yakin bahwa:
Penyajian MD&A tidak memasukkan, dalam semua hal yang material, unsur
yang disyaratkan dari aturan atau peraturan yang digunakan oleh SEC.
Jumlah keuangan historis yang termasuk di dalamnya belum diturunkan secara
akurat, dalam semua hal yang material, dari laporan keuangan entitas.
Informasi, penentuan, estimasi, dan asumsi yang mendasari entitas tersebut
tidak memberikan dasar yang memadai untuk pengungkapan yang terkandung
di dalamnya.

Dalam melaksanakan suatu penugasan review, akuntan harus mendapatkan


pemahaman tentang aturan serta peraturan yang digunakan oleh SEC untuk
MD&A dan metode manajemen dalam menyiapkan MD&A. Di samping itu,
akuntan juga harus mengembangkan keseluruhan strategi untuk penugasan
review, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti industri tempat entitas itu
beroperasi (misalnya, praktik laporan keuangan, kondisi ekonomi, atau perubahan
teknologi) serta hal-hal yang berkaitan dengan bisnis entitas itu (misalnya,
organisasinya, karakteristik operasi, struktur modal, dan metode distribusi).
Akuntan harus mempertimbangkan bagian yang relevan dari pengendalian
internal entitas yang dapat diterapkan untuk menyiapkan MD&A, menerapkan
prosedur analitis, mengajukan pertanyaan kepada manajemen dan pihak lain,
mempertimbangkan pengaruh peristiwa kemudian, serta mendapatkan
representasi tertulis dari manajemen. Berdasarkan prosedur-prosedur ini, akuntan
harus membuat kesimpulan mengenai apakah suatu informasi menarik
perhatiannya yang mengakibatkan dia yakin bahwa tujuan yang ditetapkan dalam
paragraf sebelumnya tidak tercapai.
Agar seorang akuntan publik dapat menerbitkan laporan tentang review
atas MD&A untuk periode tahunan, laporan keuangan dari periode-periode yang
tercakup oleh penyajian MD&A dan laporan auditor yang berkaitan harus
menyertai penyajian MD&A itu. Laporan review akuntan publik harus memuat
unsur-unsur berikut (AT 700.86):
Suatu judul yang memuat kata independen.
Suatu identifikasi dari penyajian MD&A termasuk periode yang tercakup.
Suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab atas penyiapan
MD&A itu sesuai dengan aturan dan peraturan yang digunakan oleh SEC.
Suatu referensi ke laporan auditor mengenai laporan keuangan yang berkaitan,
dan jika laporan itu bukan merupakan laporan standar, maka alasannya bersifat
substantif.
Suatu pernyataan bahwa review telah dilakukan sesuai dengan standar atestasi
yang ditetapkan oleh AICPA.
Suatu uraian mengenai prosedur review MD&A.
Suatu pernyataan bahwa atas MD&A secara substansial lebih kecil lingkupnya
daripada pemeriksaan, yang bertujuan menyatakan pendapat mengenai
penyajian MD&A, dan dengan demikian, tidak ada pendapat seperti itu
dinyatakan.
Suatu paragraf yang menyatakan bahwa (1) penyiapan MD&A mengharuskan
manajemen untuk menginterpretasi kriteria, menentukan relevansi informasi
yang disertakan, dan membuat estimasi serta asumsi yang mempengaruhi
informasi yang dilaporkan, dan (2) hasil aktual di masa depan mungkin
berbeda secara material dengan penilaian manajemen saat ini atas informasi
mengenai estimasi dampak masa depan dari transaksi serta peristiwa yang
terjadi atau diharapkan terjadi, sumber likuiditas dan sumber daya modal yang
diharapkan, tren operasi, komitmen, serta ketidakpastian.
Jika entitas merupakan entitas nonpublik maka pernyataan bahwa meskipun
entitas itu tidak terkena aturan atau peraturan SEC, namun penyajian MD&A
dianggap sebagai penyajian yang sesuai dengan aturan dan peraturan yang
digunakan oleh SEC.
Suatu pernyataan tentang apakah setiap informasi yang menarik perhatian
praktisi mengakibatkan dia yakin bahwa (1) penyajian MD&A tidak
memasukkan, dalam semua hal yang material, unsur yang diperlukan sesuai
dengan aturan dan peraturan yang digunakan oleh SEC, (2) jumlah keuangan
historis yang termasuk di dalamnya belum diturunkan secara tepat, dalam
semua hal yang material, dari laporan keuangan entitas itu, atau (3) informasi,
bantuan, estimasi, dan asumsi yang mendasari entitas itu tidak memberikan
dasar yang memadai untuk pengungkapan yang termasuk di dalamnya.
Suatu pernyataan tentang pembatasan penggunaan laporan kepada pihak-pihak
yang ditetapkan, jika entitas itu merupakan entitas publik, atau entitas
nonpublik yang melakukan atau telah menawarkan sekuritas ke bursa saham,
dan sekuritas itu kemudian terdaftar atau harus didaftarkan pada SEC atau
lembaga regulator lain (misalnya, penawaran sekuritas tertentu menurut Rule
144A dari undang-undang tahun 1933 yang isinya sesuai dengan Regulation S-
K), karena sekuritas itu tidak dimaksudkan untuk didaftarkan pada SEC
sebagai laporan menurut undang-undang tahun 1933 atau undang-undang
tahun 1934.

JASA AKUNTANSI DAN REVIEW


Statements on Standards for Accounting and Reviews Service (SSARSs)
dikembangkan pertama kali pada tahun 1979 ketika akuntan publik (CPA) hanya
dapat memberikan dua tingkat keyakinan atas laporan keuangan. Akuntan publik
dapat mengaudit laporan keuangan, memberikan keyakinan layak bahwa laporan
keuangan itu telah bebas dari salah saji yang material, atau tidak memberikan
keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang
meterial dalam bentuk laporan keuangan yang belum diaudit. Jasa review
SSARSs semula dikembangkan sebagai alternatif biaya yang lebih rendah dan
keyakinan yang lebih rendah dari suatu audit atas laporan keuangan perusahaan
non publik.
Kondifikasi Statements on Standard for Accounting Reviews Service
dirujuk oleh nomor seksi AR yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan review.
AR 100.04 mendefinisikan perusahaan nonpublik sebagai suatu entitas selain
dari (a) perusahaan yang sekuritasnya diperdagangkan di pasar umum baik pada
bursa saham (domestik atau luar negeri) maupun di pasar over-the-counter,
termasuk sekuritas yang hanya dikutip secara lokal atau regional, (b) perusahaan
yang mendaftar pada lembaga pemerintah dalam persiapan untuk melakukan
penjualan setiap kelas sekuritasnya di pasar umum, atau (c) anak perusahaan,
perusahaan joint venture, atau entitas lain yang dikendalikan oleh suatu entitas
yang tercakup dalam (a) dan (b). SSARSs juga memberikan pedoman tentang
pelaporan laporan keuangan pribadi, dan memuat pengecualian untuk penyiapan
laporan keuangan pribadi yang termasuk dalam rencana keuangan pribadi yang
disiapkan oleh seorang akuntan.
Dalam setiap penugasan yang dilaksanakan menurut SSARSs, akuntan
harus menetapkan suatu pemahaman atas entitas bersangkutan, lebih baik dalam
bentuk tertulis, mengenai jasa-jasa yang akan dilaksanakan. Jasa-jasa ini jauh
lebih kecil dari audit. Dengan demikian, pemahaman itu juga harus menentukan:
Bahwa penugasan itu tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan
kekeliruan, kecurangan, atau tindakan melawan hukum.
Bahwa akuntan akan memberi tahu tingkat manajemen yang tepat setiap
kekeliruan material yang menarik perhatiannya dan setiap kecurangan atau
tindakan melawan hukum yang menarik perhatiannya, kecuali hal itu jelas
tidak berkaitan.
REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan
perusahaan nonpublik adalah melaksanakan tanya-jawab dan prosedur analitis,
yang memberikan akuntan dasar memadai guna menyatakan keyakinan yang
terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar
sesuai dengan GAAP (atau OCBOA, jika dapat diterapkan).
Prosedur yang ditempuh akuntan itu terutama didasarkan pada pengajuan
pertanyaan dan prosedur analitis. Akuntan harus mempunyai pengetahuan tentang
prinsip dan praktik akuntansi yang digunakan oleh industri serta pengetahuan
tentang perusahaan itu, organisasi dan karakteristik operasinya, serta sifat aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan beban yang mendukung penggunaan pengajuan
pertanyaan serta prosedur analitis secara efektif. Pengetahuan tentang perusahaan
seringkali meliputi pemahaman atas produk dan jasa entitas itu serta karakteristik
operasi yang penting dari organisasinya. Prosedur analitis yang ditempuh serupa
dengan dilaksanakan pada tahap perencanaan audit. Akuntan biasanya
memusatkan perhatian pada pemahaman atas strategi entitas dengan mengajukan
pertanyaan mengenai tindakan yang akan diambil dalam rapat dewan komisaris.
Selanjutnya, akuntan mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang
mempunyai tanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi tentang prinsip
akuntansi entitas itu, serta sistem akuntansi untuk transaksi dan untuk
mengembangkan informasi bagi laporan keuangan, serta masalah-masalah seperti
perubahan aktiva bisnis entitas atau praktik akuntansi atau tentang peristiwa
kemudian.

KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN


Tujuan dari penugasan kompilasi (compilation engagement) adalah menyajikan
dalam bentuk informasi laporan keuangan yang merupakan representasi
manajemen, tanpa harus menyatakan suatu keyakinan atas laporan itu. Akuntan
publik juga melaksanakan jenis jasa yang sama untuk perusahaan kecil yang dapat
dilaksanakan oleh seorang pejabat keuangan kepala atau kontroler dalam
menyiapkan informasi untuk manajeman perusahaan besar. Penugasan kompilasi
diarahkan guna membantu manajeman dalam penyiapan informasi keuangan-
bukan memberikan keyakinan tentang apakah informasi itu telah bebas dari salah
saji yang material. Akibatnya, penting bagi auditor untuk mendapatkan pemahamn
dengan klien mengenai tujuan dari penugasan itu dan fakta bahwa kompilasi tidak
dapat diandalkan untuk menemukan kesalahan atau kecurangan.
Prosedur yang ditempuh akuntan berkaitan dengan penugasan kompilasi
diarahkan untuk menyiapkan informasi, bukan memberikan keyakinan tentang
informasi itu. Ketika melaksanakan kompilasi, AR 100.12 menyatakan bahwa
akuntan tidak wajib untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur
lain guna memverifikasi, mendukung, atau mereview informasi yang diberikan
oleh entitas itu. Akan tetapi, akuntan mungkin telah mengajukan pertanyaan atau
melaksanakan prosedur lainnya. Hasil dari pengajuan pertanyaan atau prosedur
tersebut, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari penugasan sebelumnya,
atau dari laporan keuangannya sendiri dapat menyebabkan akuntan menyadari
bahwa informasi yang diberikan oleh entitas adalah tidak benar, tidak lengkap
atau sebaliknya tidak memuaskan untuk tujuan kompilasi laporan keuangan.
Dalam situasi ini, akuntan harus memperoleh informasi tambahan atau yang
direvisi, maka akuntan harus dipertimbangkan apakah modifikasi atas laporan
standarnya telah memadai untuk mengungkapkan penyimpangan itu, atau apakah
ia harus menarik diri dari penugasan kompilasi.
Accounting and Review Service Committee sedang mengevaluasi
exposure draft yang memungkinkan akuntan untuk mengevaluasi risiko bahwa
pihak ketiga akan menggunakan laporan keuangan yang dikompilasi. Menurut
exposure draft itu, apabila auditor menjawab bahwa ada sedikit risiko pihak ketiga
menggunakan laporan keuangan itu, akuntan dapat
Menerbitkan laporan kompilasi.
Mendapatkan surat penugasan yang ditandatangani oleh manajemen yang
mendokumentasikan suatu pemahamn dengan entitas mengenai jasa yang akan
dilaksanakan.
Mengeluarkan surat kepada manajemen yang mendokumentasikan pemahaman
dengan entitas tentang jasa yang akan dilaksanakan.
D. Assurance Services
Konsep assurance services meliputi audit yang telah di laksanakan sesuai dengan
Statements on Auditing Standards, dan jasa pelaporan khusus, atestasi, serta
review dan kompilasi. Jasa kompilasi merupakan bagian dari kategori assurance
services yang baru karena jasa ini memberikan informasi penting bagi pengambil
keputusan, sekalipun tidak ada keyakinan eksplisist yang di berikan mengenai
realibilitas informasi itu.

DEFINISI ASSURANCE SERVICES


Laporan dari AICPA Special Committee on Assurance Services mendefinisikan
assurance services sebagai berikut:
Assurance services adalah jasa-jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi, atau konteksnya, bagi pengambil keputusan.
Assurance services dapat membantu orang-orang mengambil keputusan yang
lebih baik dengan meningkatkan informasi yang tersedia bagi mereka. Karena itu,
assurance services dapat:
Mengambil informasi dengan menggunakan alat-alat pengukuran yang ada atau
dapat disempurnakan.
Meningkatkan reliabilitas informasi dengan mengurangi risiko informasi yang
berkaitan dengan keputusan itu. Ini mungkin berada dalam lingkup jasa audit
serta atestasi dan bersifat independen dari pengambil keputusan.
Meningkatkan relevansi informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, sehingga dapat mengarahkan pada keputusan yang lebih baik dan
meningkatkan hasil organisasi. Aspek assurance services ini berbeda dengan
model jasa atestasi yang sudah dibahas.

Gambar 22-2 Perbandingan Jasa Atestasi, Keyakinan, dan Konsultasi


Atestasi Keyakinan Konsultasi
Hasil Kesimpulan tertulis Informasi yang Rekomendasi
tentang reliabilitas lebih baik bagi berdasarkan tujuan
asersi tertulis dari pengambil penugasan.
pihak lain keputusan.
Rekomendasi dapat
menjadi produk
sampingan.
Tujuan Informasi yang Pengambilan Hasil yang lebih
dapat diandalkan keputusan yang baik.
lebih baik.
Pihak-pihak yang Tidak ditetapkan, Umumnya tiga Umumnya dua:
terlibat dalam tetapi umumnya tiga (meskipun penyusun akuntan publik
penugasan (pihak ketiga dan pemakai dapat dibayar oleh
biasanya eksternal); dipekerjakan oleh pemakai.
akuntan publik entitas yang sama);
umumnya dibayar Akuntan publik
oleh peyusun dibayar oleh
laporan. penyusun atau
pemakai.
Independensi Disyaratkan oleh Termasuk dalam Tidak disyaratkan.
standar. definisi.
Substansi keluaran Sesuai dengan Keyakinan tentang Rekomendasi; tidak
akuntan publik kriteria yang reliabilitas atau diukur terhadap
ditetapkan atau relevansi informasi. kriteria formal.
dinyatakan. Kriteria dapat
ditetapkan,
dinyatakan, atau
tidak dinyatakan.
Bentuk keluaran Tertulis Beberapa bentuk Tertulis atau lisan
akuntan publik komunikasi
Informasi penting Aserter Baik akuntan publik Akuntan publik
yang dikembangkan atau pun aserter
oleh
Isi informasi yang Penyusun (klien) Penyusun, akuntan Akuntan publik
ditentukan oleh publik, atau
pemakai
Tingkat keyakinan Pemeriksaan, Fleksibel; misalnya, Tidak ada keyakinan
review, atau dapat merupakan yang eksplisit
prosedur yang tingkat kompilasi,
disepakati bersama keyakinan yang
eksplisit tentang
kegunaan informasi
untuk tujuan yang
dimaksudkan, atau
implisit dari
keterlibatan akuntan
publik.

Independensi telah tertanam dalam definisi assurance services. Para


pemakai akan mendapatkan nilai dari kenyataan bahwa akuntan publik tidak
mempunyai kepentingan dengan informasi itu selain dari kegunaannya.
Assurance services merupakan jasa profesional yang mewajibkan akuntan
publik menaati standar kompetensi profesional, kemahiran jabatan, perencanaan
dan supervisi serta data relevan yang mencukupi
Gambar 22-2 membandingkan assurance services dengan jasa atestasi dan
jasa konsultasi. Jasa atestasi (misalnya, audit, review atau penugasan atestasi lain)
melibatkan pemberian kesimpulan tertulis yang meneguhkan reliabilitas informasi
tertulis yang digunakan oleh pihak ketiga. Pada umumnya, ada tiga pihak yang
terlibat dalam penugasan tersebut: pihak yang menyiapkan informasi dan
menentukan isi informasi, pihak yang menggunakan informasi itu, dan akuntan
publik. Independensi disyaratkan oleh standar seerti GAAS atau standar atestasi,
dan akuntan publik menyiapkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulannya.
Pada akhir spektrum ini, penugasan konsultasi umumnya merupakan
penugasan dua pihak, yaitu antara akuntan publik dan kliennya. Tujuan
penugasan konsultasi (consulting engagement) adalah untuk meningkatkan hasil
organisasi. Setiap penugasan dirancang khusus dan akuntan publik akan
menentukan isi informasi dan laporannya pada suatu penugasan konsultasi.
Independensi tidak diwajibkan, tidak ada keyakinan eksplisit yang diberikan, dan
laporan dapat berbentuk tertulis atau lisan. Rekomendasi dalam suatu penugasan
konsultasi tidak diukur terhadap kriteria yang telah ditetapkan seperti standar
GAAP, OCBOA atau COSO tentang pengendalian internal.
Di dalam spektrum assurance services terletak antara penugasan atestasi
dan penugasan konsultasi. Sasaran assurance services adalah pengambilan
keputusan yang lebih baik, independensi keyakinan, termasuk dalan definisi itu,
bukan ditentukan oleh standar profesional. Pada saat publik cenderung
memusatkan perhatian pada peningkatan relevansi informasi, bukan hanya pada
reliabilitasnya. Kriteria yang digunakan selama penugasan biasanya akan
disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan keputusan, bukan menggunakan satu
kriteria yang sesuai untuk semua GAAP dan OCBOA. Penugasan keyakinan lebih
bersifat fleksibel dari pada penugasan atestasi; informasi dapat dikembangkan
baik oleh akuntan publik atau pun oleh entitas yang membuat asersi; dan isi
informasi dapat ditentukan baik oleh akuntan publik, penyusun maupun pemakai.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena istilah keyakinan
menyiratkan beberapa formulir atau laporan di mana akuntan publik akan
memberikan kesimpulan yang independen tentang informasi. Akan tetapi, disini
tidak diperlukan laporan tertulis.
Beberapa tema utama mengalir ke dalam pekerjan AICPA Special
Committee on Assurance Services yakni:
Teknologi informasi
Fokus pelanggan
Lingkungan kompetitif untuk assurance services
Independensi keyakinan
Pengembangan standar keyakinan dalam bentuk kriteria pengukuran dan
pelaporan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN ASSURANCE SERVICES


Kita sedang berada di tengah-tengah revolusi teknologi informasi, yang hasilnya
sulit untuk diramalkan. Meskipun demikian, ada beberapa kecenderungan
teknologi informasi (TI) yang mempunyai implikasi penting bagi akuntan publik
yang memberikan assurance services. Beberapa kecenderungan penting yang
diidentifikasi oleh AICPA Special Committee on Assurance Services akan dibahas
secara singkat berikut ini:

Akan lebih mudah untuk menarik, memproduksi, melacak, dan menganalisis


informasi. Teknologi informasi berguna untuk mempermudah penarikan dan
pengendalian informasi. Banyak aspek kunci dari pengendalian internal
menggunakan TI dan penggunaan teknologi seperti XRBL (eXtented Business
Reporting Language) telah mempermudah pengambil keputusan untuk melacak
informasi. Kecenderungan ini memberi nilai yang tinggi bagi kemampuan
akuntan publik untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis
informasi dalam konteks pengambilan keputusan.
Teknologi sekuriti akan terus meningkat. Skema proteksi database memberikan
akses hanya pada orang-orang yang berwenang. Dengan semakin
meningkatnya teknologi sekuriti, lebih banyak orang akan mempunyai
kemampuan untuk memperoleh akses ke informasi yang relevan bagi
pengambilan keputusan, dan perusahaan yang terlibat dalam aliansi strategik
akan memperoleh akses yang terbagi atas informasi. Sekuriti atau pengamanan
data semakin meningkat dapat mempermudah perusahaan karena tersedia akses
bagi masyarakat investasi ke data base yang menyediakan informasi tentang
perusahaan secara real-time
TI akan mempercepat pergeseran kekuasaan dari mereka yang menyiapkan
informasi ke mereka yang menggunakan informasi. Laporan keuangan dewasa
ini adalah bersifat satuuntuk-semua (one-size-fits-all) di mana penyusun dan
auditor menyiapkan suatu laporan tunggal bagi banyak pengambil keputusan.
Teknologi informasi (TI) dapat membuat model yang berlaku saat ini menjadi
usang, dan penting bagi akuntan publik untuk memusatkan perhatian pada jasa-
jasa yang melayani pengambil keputusan secara lebih baik.
Akses data dapat menggantikan pelaporan. TI mengurangi biaya untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola informasi serta mempermudah
untuk menghubungkan produk-produk informasi dengan pengambil keputusan
melalui jaringan kerja. TI akan memungkinkan perusahaan untuk beralih dari
mengirimkan atau melaporkan informasi ke investor dan kreditor menjadi
memberi akses tertentu yang terbatas kepada mereka, yaitu pada bagian-bagian
terpilih dari data base entitas, yang mempermudah pengembilan keputusan
yang lebih baik bagi mereka yang menggunakan informasi itu
TI dapat mengubah hubungan di antara pemberi keyakinan dan penyusun
serta pemakai informasi. Apabila para pengambil keputusan mempunyai akses
ke data base, bukan hanya akses ke informasi yang termasuk dalam laporan
tahunan atau 10K, maka mereka masih menginginkan keyakinan atas
reliabilitas informasi itu. Karena TI mengubah hubungan di antara entitas dan
pelanggan, kreditor, investor, serta analis, maka hal itu dapat mempercepat
pengembangan model-model keyakinan baru.

Teknologi Informasi dan Peluang bagi Assurance Services


Karena pengambilan keputusan semakin mengendalkan pada TI untuk
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan, maka mereka mempunyai
kebutuhan yang lebih besar akan keyakinan atas sistem dan pengendalian.
Pengambilan keputusan yang mampu secara langsung menyadap data base suatu
entitas akan sangat berkepentingan dengan reliabilitas sistem yang menciptakan
data base itu. Pertumbuhan pertukaran data elektronik juga akan meningkatkan
permintaan akan keyakinan tentang sistem dan pengendaliannya.
Pengambil keputusan cenderung mempunyai kebutuhan akan jenis-jenis
informasi baru. Riset yang dilakukan AICPA Special Committee on Assurance
Services sudah menunjukkan adanya permintaan akan informasi tentang risiko
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, bersama dengan informasi yang lebih
baik tentang kinerja dan apakah suatu entitas telah mencapai tujuannya, serta
tentang mutu sistem yang menghasilkan informasi ini.
Pengambilan keputusan mungkin juga memerlukan bantuan perantara
yang dapat membantu melakukan navigasi di lautan data. Masalah utama yang
dihadapi banyak pengambil keputusan adalah adanya informasi tidak relevan
yang berlebihan. Akuntan publik dapat menolong pengambilan keputusan dengan
membantu menyusun kerangka model keputusan yang sesuai dan
mengembangkan informasi yang tepat untuk model-model itu.
Alur waktu dari keyakinan (assurance) mungkin juga berubah. Karena
pemakai mendapatkan akses langsung ke data, maka mereka mungkin
menginginkan keyakinan pada waktu selain dari akhir tahun atau kuartal. Apabila
pemakai secara rutin mempunyai akses real time ke data bases, maka mereka
mungkin memerlukan keyakinan data yang berkesinambungan.

FOKUS PELANGGAN
Assurance services memusatkan perhatian pada mereka yang mengambil
keputusan berdasarkan informasi dan menggunakan temuan akuntan publik untuk
mengambil keputusan. Dalam bebrapa kasus, pelanggan adalah klien tradisional
dan dalam kasus lain pelanggan adalah pemakai informasi yang diberikan akuntan
publik. Ketika mempertimbangkan assurance services, adalah penting untuk
menentukan konsumen akhir dari informasi, tidak hanya klien yang membayar
jasa itu, karena konsumen akhirlah yang menciptakan permintaan akan jasa itu.
AICPA Special Committee on Assurance Services melaporkan bahwa
peranan tradisional akuntan publik dalam memenuhi kebutuhan pengambil
keputusan telah dibatasi. Akuntan publik telah
Memusatkan perhatian pada risiko yang sempit (risiko audit dan
komponennya)
Memusatkan perhatian pada ukuran kinerja yang sempit (ukuran keuangan
historis)
Melaporkan kepada beberapa pemegang saham yang sempit (manajemen
puncak, investor, dan kreditor)
Memandang sempit sistem informasi (sistem berdasarkan transaksi keuangan
historis internal)
Namun, banyak dari assurance services baru yang direkomendasikan oleh komite
akan banyak memperluas peran tradisional akuntan publik dengan melibatkan
akuntan publik pada rentang informasi yang jauh lebih luas, yang ditujukan guna
membantu organisasi dan pemegang sahamnya mengambil keputusan yang lebih
baik.

LINGKUNGAN KOMPETITIF UNTUK ASSURANCE SERVICES


Rendahnya pertumbuhan pendapatan yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan
auditing tradisional merupakan kekuatan penting dibalik perkembangan assurance
services yang baru. AICPA Special Committee on Assurance Services melaporkan
bahwa selama periode 1989 sampai 1995 pendapatan dari jasa akuntansi dan
auditing tradisional bagi 60 kantor akuntan terbesar jumlahnya daftar saja,
berdasarkan penyesuaian-inflasi. Kekuatan penting lain yang mengubah
lingkungan saat ini untuk jasa akuntansi dan auditing adalah sebagai berikut:
Substitusi teknologi. Perangkat lunak terus mengambil alih jasa-jasa yang
mudah seperti pembukuan sederhana dan penyusunan laporan keuangan.
Kehilangan pangsa pasar. Laporan keuangan tidak lagi menjadi sumber utama
informasi keuangan bagi banyak pengambil keputusan. Banyak pemberi
pinjaman mengambil keputusan kredit berdasarkan teknik skor kredit yang
terkomputerisasi, dan banyak investor lebih mengandalkan pada laporan para
analis keuangan, daripada menuntut kaporan keuangan yang telah diaudit atau
direview.
Meningkatkan kecanggihan klien dan pemakai. Banyak perusahaan besar dan
pemakai mempunyai karyawan yang berprofesi sebagai akuntan publik.
Dengan semakin canggihnya entitas ini, mereka dapat melaksanakan sendiri
jenis-jenis pengikhtisaran dan analisis data yang biasa mereka berikan kepada
kantor akuntan publik.
Tren atau kecenderungan ini menekankan perlunya bagi profesi akuntansi untuk
mengembangkan lini produk assurance services baru yang lebih cocok dengan
kebutuhan khusus pengambil keputusan. Pasar untuk jasa akuntansi dan auditing
tradisional relatif datar, namun pasar untuk jasa-jasa yang memanfaatkan keahlian
dan pertimbangan bisnis auditor memperlihatkan potensi yang besar.

Pesaing
Meskipun demikian, assurance services mugnkin tidak akan disisakan bagi
akuntan publik atas dasar bahwa ia memiliki ijasah akuntan. Model assurance
services yang baru adalah jenis di mana akuntan publik harus bersaing dengan
profesional lain dan menjadi yang pertama memasarkan jasa berkualitas.. AICPA
Special Committee on Assurance Services menguraikan karakteristik berikut
berkaitan dengan para pesaing yang mungkin ada di pasar ini.

BERMODAL BESAR Pesaing yang besar mungkin mampu mendapatkan


sejumlah besar modal hutang atau ekuitas guna membiayai teknologi yang
unggul, periklanan, atau menciptakan jaringan jasa yang besar. Banyak
perusahaan baru, yang kaya akan modal dari penawaran publik perdana, telah
memasuki pasar untuk memberikan sistem informasi yang lebih aman dan dapat
diandalkan.

TIDAK TERHAMBAT OLEH PERATURAN AKUNTAN PUBLIK


Banyak negara bagian mengatur semua jasa akuntan publikbahkan jasa yang
diberikan oleh akuntan publik yang tidak memiliki ijasah akuntan publik. Daya
saing akuntan publik dapat dibatasi oleh undang-undang negara bagian yang
mengatur jenis-jenis penugasan yang dapat diterima seorang akuntan publik, jenis
honor yang dapat dibebankan atau jenis laporan yang diterbitkan.

GESIT Pesaing baru mungkin lebih gesit dalam memanfaatkan peluang


baru. Mereka mungkin lebih bersedia memikul risiko, dan bergerak lebih cepat
dibandingkan akuntan publik yang berada dalam proses penetapan standar saat
ini.

PAKAR SUATU MASALAH Seorang akuntan publik yang tidak memiliki


pengetahuan industri yang signifikan, atau akses ke pengetahuan industri yang
mendalam, akan mengalami kelemahan kompetitif dibandingkan dengan pakar
lain yang lebih memahami risiko bisnis yang dihadapi oleh organisasi atau faktor-
faktor persaingan yang penting.

PENYEDIA INFORMASI DENGAN DATA BASE ATAU SISTEM


TERPASANG YANG BESAR Persaingan untuk menyediakan informasi
dan membantu pengambil keputusan dapat berasal dari organisasi yang memiliki
akses ke data base atau pengetahuan publik atau pemilik modal. Persaingan juga
dapat berasal dari organsisasi yang menyediakan sistem komputer dan
memberikan konsultasi mengenai rancangan sistem informasi.

SERTIFIKAT DARI DISIPLIN LAIN Profesional lain juga mendapatkan


manfaat dari penunjukkan profesional. Para profesional yang mendapat sertifikat
dari American Society of Appraisers saat ini sangat dibutuhkan di pasaran untuk
melaksanakan penilaian usaha. Kemampuan untuk memahami pendorong
mendasar dari nilai pasar serta ukuran kinerja entitas, dan untuk membantu
manajemen dalam mengidentifikasi keputusan yang akan meningkatkan nilai
organisasi bisnis.

Keunggulan Kompetitif Akuntan Publik


Keunggulan kompetitif di mana mereka mampu mengangkat diri ke posisi yang
mendominasi pasar.

PENASIHAT BISNIS YANG DIPERCAYA Banyak klien memandang


akuntan publik sebagai penasihat bisnis mereka yang dapat di percaya. Akuntan
publik menikmati reputasi yang kuat dari segi integritas dan objektifitas.

INDEPENDENSI Profesi akuntan publik mempunyai reputasi untuk bersikap


independensi berdasarkan tradisinya dan aturan dalam Code ff Professional
Conduct. Independensi seringkali dinilai tinggi oleh pengambil keputusan yang
memerlukan nasihat yang tidak memihak.

AKSES KE KLIEN Akuntan publik mempunyai akses yang tidak ada


bandingannya ke semua tingkat organisasi. Auditor mempunyai pemahaman yang
unik atas suatu organisasi dan kebutuhannya. Pengetahuan ini, digabungkan
dengan reputasi independensi; merupakan keunggulan kompetitif yang kuat.

MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT Akuntan publik


sudah lama mempunyai tradisi menyeimbangkan kepentingan klien dan
kepentingan masyarakat. Akuntan publik telah menetapkan standar yang
memperhatinkan kepentingan publik dan masyarakat yang secara umum
mengakui bahwa akuntan publik bersikap independen dan tidak memihak.

SISTEM PENGENDALIAN MUTU DI TEMPAT Akuntan publik


berpraktik dalam organisasi yang memiliki peer review internal dan sistem
pengendalian mutu guna memastikan bahwa jasa telah diberikan secara kompeten.
Kesadaran pengendalian dari suatu kantor akuntan yang menerapkan falsafah
pengendalian mutu dapat memberikan nilai tentang komitmen kantor itu terhadap
mutu, meskipun setiap jasa itu tidak mendapat peer review.

INDEPENDENSI KEYAKINAN (ASSURANCE)


Konsep pertimbangan yang independen merupakan bagian dari definisi assurance
services. Kode perilaku profesional mencakup definisi independen untuk audit
dan atestasi; namun, banyak assurance services meluas di luar lingkup penugasan
yang dilaksanakan sesuai dengan SASs, SSAEs, dan SSARSs. Akibatnya, laporan
dari AICPA Special Committee on Assurance Services mendefiniskan
independensi keyakinan sebagai berikut:
Independensi keyakinan (assurance independence) adalah tidak adanya
kepentingan yang menciptakan risiko penyimpangan material yang tidak dapat
diterima berkenaan dengan mutu atau konteks informasi yang menjadi pokok dari
penugasan keyakinan (assurance).
Konsep risiko dan materialitas bukan merupakan barang baru bagi auditor tetapi
konsep risiko dan materialitas tidak jarang diterapkan pada pembahasan tentang
independensi. Menurut definisi ini, risiko penyimpangan material yang tidak
dapat diterima akan ada jika seseorang yang bernalar logis dan memiliki
pengetahuan tentang kepentingan pemberi keyakinan atas informasi itu dapat
menyimpulkan bahwa objektivitas pemberi keyakinan telah menurun.
Suatu konteks yang penting untuk mengevaluasi independensi adalah
informasi yang menjadi pokok dari penugasan keyakinan. Independensi adalah
suatu fungsi dari risiko penyimpangan yang material berkaitan dengan informasi
yang menjadi pokok penugasan keyakinan.

PENGEMBANGAN STANDAR ASSURANCE SERVICES


Standar profesional telah dikembangkan untuk memberikan perlakuan dan kriteria
yang konsisten atas transaksi pelaporan dan laporan keuangan dan untuk memberi
pedoman bagi profesional dalam memberi atestasi atas informasi itu. Standar-
standar ini dikembangkan dalam suatu proses yang cermat, yang mungkin
memerlukan waktu cukup lama dari penentuan kebutuhan akan standar sampai
penerbitan standar yang relevan. Proses penetapan standar tradisional
(traditional standard setting process) untuk mengembangkan exposure draft dan
mempertimbangkan dengan cermat alternatif-alternatif, perlu dilakukan dengan
lambat dalam suatu lingkungan di mana sasarannya adalah standar yang sesuai
untuk semua orang.
Akan tetapi, assurance services dirancang untuk menanggapi kebutuhan
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang berbeda mungkin
mempunyai kebutuhan yang juga berbeda, dan kriteria untuk assurance services
akan efektif jika hal itu disarankan atas kebutuhan pelanggan. AICPA Special
Committee on Assurance Services merekomendasikan pendekatan yang lebih
responsif untuk mengembangkan kriteria assurance services yang baru. Komite
ini berpendapat bahwa exposure draft dan proses pemberian komentar dapat lebih
efisien dengan menerbitkan naskah terbitan atau exposure draft di World Wide
Web serta mengumpulkan masukan melalui bulletin board, pertemuan elektronik
di balai kota, dan dialog secara on-line antara penyusun standar serta mereka yang
ingin memberikan komentar, atau mengajukan pertanyaan tentang kriteria
pengukuran dan pelaporan yang diusulkan.
Komite itu juga merasa bahwa perubahan fundamental untuk
mengembangkan kriteria pengukuran dan pelaporan akan menggunakan metode
pengembangan standar berulang atau iteratif. Menurut proses penetapan standar
berulang, standar akan segera diterbitkan setelah nilai dapat diberikan kepada
pengambil keputusan dengan harapan bahwa perbaikan akan menyusul dan
bahkan sering dilakukan. Ini serupa dengan model pengembangan perangkat
lunak di mana sebuah perusahaan perangkat lunak mengeluarkan versi 1.0 ke
pasar, kemudian menerima umpan balik dari pelanggn, memperbaiki produk, serta
kemudian mengeluarkan versi selanjutnya. Proses perbaikan ini tidak akan pernah
selesai dalam pasar yang bersaing atau kompetitif.
Assurance Services Executive Committee bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengkomunikasikan peluang assurance
services yang baru bagi akuntan publik, yaitu peluang untuk memberikan jasa
profesional independen baru yang meningkatkan mutu informasi, atau
konteksnya, bagi pengambil keputusan. Jika standar kinrja diperlukan, maka
satuan tugas itu bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan bekerja sama
dengan komite teknis senior yang tepat atau badan lain guna membantu
perumusan jika standar kinerja berasal dari bidang terakhir.
Pada awal tahun 2000, Assurance Services Executive Committee
mempunyai dua satuan tugas yang berbeda pada berbagai proyek. Electronic
Commerce Services Development Task Force bertanggung jawab untuk
mengembangkan assurance services e-commerce dan memberikan pedoman bagi
praktisi untuk memberikan jasa tersebut. Badan ini juga bertanggung jawab
mengembangkan kriteria pengukuran untuk menilai integritas dan keamanan dari
jaringan kerja e-commerce, pedoman kinerja serta pelaporan untuk jasa-jasa
akuntan publik, dan rencana untuk mengkomunikasikan konsep jasa itu kepada
para praktisi. Electronic Commerce Service Development Task Force terlibat
secara aktif dalam pengembangan prinsip dan kriteria baik untuk penugasan CPA
WebTrustSM maupun Cpa SysTrustSM.
CONTOH PENUGASAN ASSURANCE SERVICES
Prinsip dan kriteria telah dikembangkan untuk dua assurance services yang
berkaitan dengan e-commerce dan reliabilitas sistem. Mereka adalah:
CPA WebTrustSM
CPA SysTrustSM
Peluang Assurance Services lain yang tidak melibatkan prinsip dan kriteria
spesifik, mencakup:
Jasa penilaian risiko
Jasa pengukuran kinerja
Jasa ElderCare

ASSURANCE SERVICES DENGAN PRINSIP DAN KRITERIA YANG


DIKEMBANGKAN
Pada awal tahun 2000, AICPA Assurance Services Executive Committee telah
mengesahkan prinsip dan kriteria untuk dua jenis penugasan, CPA WebTrust SM
dan CPA SysTrustSM. Kedua assurance services ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan yang dinyatakan oleh para pengambil keputusan untuk keyakinan
mengenai reliabilitas sistem informasi, terutama yang berkaitan dengan e-
commerce (electronic commerce).

CPA WebTrustSM
Pertumbuhan Word Wide Web telah diikuti dengan banyaknya perusahaan yang
menggunakan web untuk melaksanakan bisnis, pada kedua pasar, dan menjaual
produk mereka kepada pelanggan. Akan tetapi, banyak pelanggan merasa bahwa
risiko melakukan bisnis secara elektronik melebihi manfaat dari e-commerce.
Risiko ini mencakup:
Praktik privasi bisnis dan informasi entitas; yaitu apakah entitas itu
mengungkapkan praktik bisnis dan informasinya untuk transaksi e-commerce
dan melaksanakan transaksi sesuai dengan praktik yang diungkapkan.
Integritas transaksi; yaitu apakah entitas itu menyelenggarakan pengendalian
yang efektif guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi
pelanggan, dengan menggunakan e-commerce, telah lengkap dan ditagih
sebagaimana yang disetujui.
Proteksi informasi; yaitu apakah entitas itu menyelenggarakan pengendalian
yang efektif guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa informasi
pribadi pelanggan yang diperoleh sebagai hasil dari e-commerce telah
dilindungi dari pemakaian yang tidak berkaitan dengan bisnis entitas itu.

Gambar 22-5 Prinsip-prinsip WebTrust


Prinsip WebTrust Penjelasan dari Kriteria Contoh
Entitas mengungkapkan praktik privasi bisnis dan
informasinya untuk transaksi e-commerce dan
melakanakan transaksi sesuai dnegan praktik yang
diungkapkannya.
Kriteria Contoh
Entitas mengungkapkan informasi deskriptif tentang
sifat barang yang akan dikirimkan atau jasa yang akan
diberikan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada yang
berikut:
Kondisi barang (yaitu, apakah barang itu baru,
bekas, atau diolah kembali)
Praktik privasi Uraian jasa (atau kontrak jasa)
Entitas mengungkapkan syarat dan kondisi di mana
bisnis dan
informasi entitas melaksanakan transaksi e-commerce,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada yang berikut:
Kerangka waktu untuk penyelesaian transaksi
(transaksi berarti pemenuhan pesanan saat barang
dijual dan pemberian jasa saat suatu jasa diberikan)
Entitas mengungkapkan pada situs Webnya (dan/ atau
dalam informasi yang diberikan bersama produk itu)
tempat pelanggan dapat memperoleh jaminan, jasa
reparasi, dan dukungan yang berkaitan dengan barang
serta jasa yang dibeli di situs web.
Entitas mengungkapkan dalam situs Webnya praktik
privasi informasinya.
Integritas transaksi Entitas menyelenggarakan pengendalian yang efektif
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
transaksi pelanggan dengan menggunakan e-commerce
telah diselesaikan dan ditagih sebagaimana yang
disepkati.
Kriteria Contoh
Entitas menyelenggarakan pengendalian guna
memberikan keyakinan yang memadai bahwa:
Setiap permintaan atau transaksi telah dicek
ketepatan dan kelengkapannya.
Pemberitahuan positif telah diterima dari
pelanggan sebelum transaksi diproses.
Entitas menyelenggarakan pengendalian untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa:
Harga jual dan semua biaya/honor lain telah
disajikan untuk pelanggan sebelum memroses
transaksi.
Transaksi telah ditagih dan secara elektronis
diselesaikan sebagaimana yang disepakati
Entitas menyelenggarakan pengendalian yang efektif
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
informasi pribadi pelanggan yang diperoleh sebagai hasil
dari e-commerce telah dilindungi dari penggunaan yang
tidak berkaitan dengan bisnis entitas.
Kriteria Contoh
Entitas menyelenggarakan pengendalian untuk
Proteksi informasi
melindungi pengiriman informasi pribadi pelanggan
melalui Internet dari penerima yang tidak
dimaksudkan.
Entitas menyelenggarakan pengendalian untuk
melindungi informasi pribadi pelanggan yang
diperoleh sebagai hasil dari e-commerce dan disimpan
dalam sistemnya dari pihak luat.
WebTrustSM (WebTrust) dikembangkan secara bersama oleh AICPA dan Canadian
Institute for Chartered Accountants (CICA) guna memberikan keyakinan bagi
pelanggan e-commerce tentang risiko-risiko ini.
Prinsi-prinsip yang diikuti dalam penugasan WebTrust diikhtisarkan
dalam Gambar 22-5 bersama dengan kriteria contoh. Kriteria WebTrust bersifat
luas dan dijelaskan sepanjang 32 halaman dari laporan 66 halaman yang
diterbitkan bersama oleh AICPA dan CICA pada tanggal 15 Oktober 1999.
Meskipun demikian, para mahasiswa harus mencatat bahwa tiga prinsip WebTrust
telah dikembangkan di sekitar risiko (1) praktik privasi bisnis dan informasi, (2)
integritas transaksi, dan (3) proteksi informasi.
Di Amerika Serikat, penugasan WebTrust dilaksanakan sebagai suatu
penugasan atestasi menurut AICPA Statement on Standards for Attestation
Engagements (SSAE) No. 1, Attestation Standards (AICPA, Professional
Standards volume 1, AT sec. 100). Klien WebTrust membuat asersi mengenai
apakah hal itu memenuhi prinsip serta kriteria WebTrust dan tentang praktik
bisnisnya, pengendalian internalnya yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi
sebagaimana yang disepakati bersama pelanggan dengan menggunakan e-
commerce, serta pengendalian internalnya yang berkaitan dengan privasi
informasi pelanggan.
Akuntan independen kemudian menerbitkan laporan atestasi atas asersi
manajemen. Laporan itu meliputi paragraf ruang lingkup, yang relatif standar,
diikuti oleh paragraf tentang pembatasan inheren yang membahas risiko bahwa
kekeliruan atau kecurangan dapat terjadi serta tidak terdeteksi dan risiko bahwa
temuan masa lalu mungkin tidak berlaku untuk periode masa depan, karena risiko
perubahan yang mungkin dalam (1) sistem atau pengendalian, (2) persyaratan
pemrosesan, atau (3) perubahan lain yang diperlukan dengan berlalunya waktu.
Akhirnya keyakinan bisa di berikan dalam bentuk pendapat atas asersi manajemen
tentang prinsip dan kriteria WebTrust.

CPA SysTrustSM
Tren saat ini dalam praktik bisnis meliputi jasa outsourcing yang penting bagi
organisasi, tetapi bukan merupakan bagian dari kompetensi inti organsasi itu.
Organisasi itu juga terlibat dalam aliansi strategis agar lebih efisien dan efektif
dalam mencapai sasaran organisasional. Ketika organisasi memasuki aliansi,
kemitraan, perjanjian joint venture, dan pengaturan outsourcing ini, mereka
mempunyai kekhawatiran tentang reliabilitas data serta informasi yang mereka
bagi bersama.
Prinsip SysTrust menyatakan empat karakteristik yang luas yang berkaitan
dengan reliabilitas sistem:
Ketersediaan sistem: apakah sistem itu tersedia untuk operasi dan digunakan
pada waktu ditetapkan dalam pernyataan atau perjanjian tingkat jasa.
Keamanan sistem: apakah sistem itu dilindungi terhadap akses fisik dan logis
yang tidak berwenang.
Integritas sistem: apakah pemrosesan sistem itu lengkap, akurat, tepat waktu,
dan diotorisasi.
Kemampuselenggaraan (maintainability) sistem: apakah sistem itu dapat
dimutakhirkan apabila diperlukan dengan cara yang terus memberikan
ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem.

Untuk setiap prinsip, kriteria disusun menjadi tiga kategori. Kategori yang
pertama adalah komunikasi, yang menyatakan apakah entitas mempunyai tujuan,
kebijakan dan standar kinerja yang telah ditentukan untuk setiap prinsip. Kategori
kedua adalah prosedur, yang menyatakan apakah entitas menggunakan prosedur,
orang-orang, perangkat lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap
prinsip. Kategori terakhir adalah pemantauan, yang menyatakan apakah suatu
entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai ketaatan
terhadap prinsip-prinsip tersebut.
Menurut AICPA/CICA CPA SysTrustSM Principles And Criteria for System
Peliability, version 1.0, akuntan publik dapat melaporkan atas salah satu dari
berikut:
Asersi manajemen bahwa mereka menyelenggarakan pengendalian yang
efektif atas reliabilitas sistem selama periode yang diliputi oleh laporan itu.
Masalah pokokyaitu, efektifitas pengendalian atas reliabilitas sistem selama
periode yang diliputi oleh laporan itu. Jika salah satu atau lebih kriteria belum
tercapai, maka praktisi dapat mengeluarkan laporan wajar dengan pengecualian
atau tidak wajar.
Namun, ketika menerbitkan laporan wajar dengan pengecualian atau tidak wajar,
praktisi harus melaporkan langsung pada masalah pokoknya, bukan asersi. Karena
konsep reliabilitas sistem bersifat dinamis dan bukan statis, maka laporan
SysTrust akan selalu mencakup periode waktu historis sebagai kebalikan dari titik
waktu. Walaupun penentuan periode yang tepat harus menjadi pertimbangan
akuntan publik dan entitas pelapiran, namun laporan AICPA/CICA tentang prinsip
dan kriteria menyatakan bahwa periode pelaporan yang kurang dari tiga bulan
umumnya tidak akan dianggap bernilai.
Laporan itu terdiri dari paragraf pendahuluan yang menyatakan asersi
manajemen tentang perinsip dan kriteria SysTrust. Paragraf itu juga menyatakan
dengan jelas mengenai lingkup pekerjaan, tanggung jawab akuntan independen,
dan standar profesional yang akan diikuti. Suatu paragraf menyatakan
keterbatasan inheren dari penugasan, dan akhirnya akuntan independen
memberikan keyakinan dalam bentuk pendapat atas asersi manajemen tentang
prinsip serta kriteria SysTrust.

Gambar 22-8 Prinsip dan Kriteria SysTrust


Prinsip SysTrust Kriteria SysTrust yang Luas
Ketersediaan: Sistem itu 1. Entitas telah mendefinisikan dan mengkomuniksaikan
tersedia untuk operasi dan tujuan, kebijakan, dan standar kinerja untuk ketersediaan
digunakan pada waktu sistem.
2. Entitas menafaatkan prosedur, orang-orang, perangkat
yang ditentukan dalam
lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai tujuan
pernyataan atau perjanjian
ketersediaan sistem sesuai dengan kebijakan dan standar
tingkat jasa.
yang ditetapkan.
3. Entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk
mencapai ketaatan pada tujuan, kebijakan, dan
ketersediaan sistem.
Keamanan: Sistem itu 1. Entitas telah mendefinisikan dan mengkomunikasikan
dilindungi terhadap akses tujuan, kebijakan, dan standar kinerja untuk sekuriti atau
fisik dan logis yang tidak keamanan sistem.
2. Entitas memanfaatkan prosedur, orang-orang, perangkat
diotorisasi
lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai tujuan
keamanan sistem sesuai dengan kebijakan dan standar
yang ditetapkan.
3. Entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk
mencapai ketaatan pada tujuan, kebijakan, dan standar
keamanan sistem.
Integritas: Pemrosesan 1. Entitas telah mendefinisikan dan mengkomunikasikan
sistem telah lengkap, tujuan, kebijakan, dan standar kinerja untuk integritas
akurat, tepat waktu, dan pemrosesan sistem.
2. Entitas memanfaatkan prosedur, orang-orang, perangkat
diotorisasi
lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai tujuan
integritas pemrosesan sistem sesuai dengan kebijakan
dan standar yang ditetapkan.
3. Entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk
mencapai ketaatan pada tujuan, kebijakan, dan standar
integritas pemrosesan sistem.
Kemamapuselenggaraan 1. Entitas telah mendefinisikan dan mengkomunikasikan
: Sistem itu dapat tujuan, kebijakan, dan standar kinerja untuk
dimutakhirkan apabila kemampuselenggaraan sistem.
2. Entitas memanfaatkan prosedur, orang-orang, perangkat
diperlukan dengan cara
lunak, data, dan infrastruktur untuk mencapai tujuan
yang terus memberikan
kemampuselenggaraan sistem sesuai dengan kebijakan
ketersediaan, keamanan,
dan standar yang ditetapkan.
dan integritas sistem.
3. Entitas memantau sistem dan mengambil tindakan untuk
mencapai ketaatan pada tujuan, kebijakan, dan standar
kemampuselenggaraan sistem.

PELUANG KEYAKINAN LAIN


Dua peluang keyakinan, yaitu keyakinan atas penilaian risiko dan keyakinan atas
pengukuran kinerja bisnis, mencerminkan jasa bernilai tambah yang merupakan
perluasan alami dari audit laporan keuangan. ElderCare mungkin merupakan
perluasan dari jasa pajak dan perencanaan keuangan yang diberikan oleh akuntan
publik.

Keyakinan Atas Penilaian Risiko


Laporan dari AICPA Special Committee on Assurance Services mendefinisikan
risiko sebagai ancaman bahwa suatu peristiwa atau tindakan akan berpengaruh
buruk terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya dan
melaksanakan strateginya secara berhasil. Tujuan dari penugasan keyakinan
atas penilaian risiko dapat meliputi semua jasa berikut:
Identifikasi dan penilaian risiko potensial utama yangdihadapi oleh perusahaan
atau entitas.
Penilaian independen atas risiko yang diidentifikasi oleh entitas.
Evaluasi atas sistem entitas untuk mengidentifikasi dan membatasi risiko.

Laporan AICPA Special Committee on Assurance Services menyatakan


hal-hal berikut sebagai cara yang berguna untuk mengklasifikasikan risiko bisnis
entitas:
Risiko lingkungan strategisancaman faktor-faktor eksternal yang luas dari
perusahaan, termasuk perubahan selera dan pilihan pelanggan, penciptaan
produk-produk pengganti, atau perubahan lingkungan kompetitif, arena politik,
aturan/ peraturan hukum, dan ketersediaan modal.
Risiko lingkungan operasiancaman dari proses bisnis yang tidak efektif atau
tidak efisien untuk mengakuisisi, mentransformasi, dan memasarkan barang
serta jasa, termasuk kerugian fisik, keuangan, informasi, intelektual, atau
aktiva berdasarkan pasar, kerugian pasar atau peluang pasar, dan hilangnya
reputasi.
Risiko informasiancaman dari penggunaan informasi yang bermutu buruk
untuk pengambilan keputusan operasi, keuangan, atau strategis dalam
perusahaan, dan memberikan informasi yang menyesatkan kepada pihak luar.
KEYAKINAN ATAS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN
Tujuan dari penugasan keyakinan atas pengukuran kinerja perusahaan adalah
memberikan keyakinan (assurance) mengenai penggunaan ukuran keuangan dan
nonkeuangan oleh organisasi untuk mengevaluasi efektifitas serta efisiensi
aktivitasnya. Ukuran kinerja ini dapat digunakan untuk menilai kinerja pada setiap
tingkat dalam organisasi tersebut atau dapat menilai kinerja entitas secara
keseluruhan. Ukuran kinerja juga dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana
organisasi beroperasi dalam kaitannya dengan organisai lain pada industri yang
sama.
Laporan AICPA Special Committee on Assurance Services membahas
spektrum jasa-jasa yang dapat diberikan akuntan publik. Setiap jasa harus
dilaksanakan sebagai penugasan terpisah atau beberapa jasa dapat digabungkan
menjadi satu penugasan. Jasa-jasa yang potensial adalah sebagai berikut:

Bagi Organisasi yang Mempunyai Sistem Pengukuran Kinerja


Menilai reliabilitas informasi yang dilaporkan dari sistem pengukuran kinerja
organisasi.
Menilai relevansi ukuran kinerja (yaitu, seberapa baik hal itu
menginformasikan manajemen tentang pencapaian tujuan kinerja yang telah
mereka tetapkan).

Bagi Organisai yang Tidak Mempunyai Sistem Pengukuran Kinerja


Mengidentifikasi ukuran kinerja yang relevan.
Membantu merancang dan menerapkan sistem pengukuran kinerja.

Bagi Semua Organisasi


Memberikan nasihat tentang bagaimana organisasi dapat meningkatkan sistem
pengukuran kinerja dan hasil-hasil aktualnya.

Sistem kartu-skor seimbang yang diusulkan oleh Kaplan dan Norton telah
menerima banyak perhatian sebagai suatu sistem ukuran kinerja alternatif.
Menurut pendekatan kartu-skor seimbang (balanced scorecard system, suatu
entitas mengembangkan tujuan pada masing-masing dari empat area: (1)
persepektif pelanggan, (2) perspektif internal, (3) perspektif inovasi, dan (4)
perspektif keuangan. Entitas itu kemudian mengembangkan ukuran kinerja yang
relevan dengan tujuannya. Gambar 22-10 memberikan beberapa contoh tentang
bagaimana suatu organisasi dapat menetapkan tujuan dan mengembangkan
ukuran internal yang berkaitan dengan tujuan itu.
Perspektif pelanggan dirancang untuk mengembangkan indikator utama
yang efektif dari pendapatan organisasi. Salah satu tujuan organisasi mungkin
adalah meningkatkan pangsa pasar dan strategi entitas yang spesifik mungkin
melibatkan peningkatan kepuasan pelanggan, pengembangan produk baru, atau
akuisisi pesaing. Akuntan publik dapat menilai apakah entitas itu telah
mengembangkan ukuran kinerja oprasi dan keuangan bagi masing-masing
strategi.
Perspektif internal memusatkan perhatian pada proses inti dalam organisai
seperti produksi, pemberian jasa, atau aktivitas penentuan merek produk.
Perspektif pelajaran dan inovasi memusatkan perhatian pada kemampuan entitas
untuk menumbuhkan dan memperluas kapabilitasnya. Perspektif keuangan
memusatkan perhatian pada ukuran keuangan tradisional untuk kepentingan
investor dan kreditor, pengembalian atas ekuitas, atau ukuran likuiditas seperti
kemampuan entitas untuk melunasi hutang masa berjalan dengan arus kas operasi.

Gambar 22-10 Pendekatan Kartu-Skor Seimbang pada Pengukuran Kinerja


Perspektif Pelanggan
Contoh Tujuan Contoh Ukuran
Mutu produk Ukuran klaim jaminan
Ikhtisar evaluasi produk oleh agen
peringkat independen
Ukuran penyerahan tepat waktu
Kepuasan pelanggan Survei kepuasan pelanggan
Laporan pelanggan baru menurut
peringkat volume aktivitas atau
Akuisisi pelanggan baru marjin kotor
Perspektif Internal
Contoh Tujuan Contoh Ukuran
Efisiensi pabrikasi Waktu siklus produk
Efektivitas pabrikasi Cacat per juta
Efektivitas jasa Permintaan transaksi yang tidak
dipenuhi
Perspektif Inovasi
Contoh Tujuan Contoh Ukuran
Inovasi produk Persentase pendapatan dari produk
baru
Jumlah saran yang diajukan dan
diterapkan
Perspektif Keuangan
Contoh Tujuan Contoh Ukuran
Tujuan pendapatan Pendapatan menurut bauran produk
Tujuan keuangan secara Pengembalian atas investasi
Pembangkit arus kas
keseluruhan

CPA ElderCare
Tujuan dari penugasan CPA ElderCare adalah meyakinkan anggota keluarga
bahwa mereka yang berusia lanjut dan tidak lagi mampu untuk independen secara
total akan menerima jenis perawatan yang mereka perlukan. CPA ElderCare
(ElderCare) dapat menghasilkan tiga jenis penugasan yang berbeda.
1. Penugasan atestasi, seperti atestasi ketaatan di mana akuntan publik
melaksanakan pengujian atas asersi fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai
dengan peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan menurut AT 500,
Compliances Attestation. Selain itu, akuntan publik juga dapat melaksanakan
atestasi prosedur yang dispakati bersama di mana akuntan publik menerbitkan
suatu laporan prosedur dan temuan yang berkaitan dengan kinerja pemberian
perawatan yang dapat diukur (AT 600, Agreed-Upon Procedure
Engagements). Jasa atestasi juga dapat mencakup review atas kinerja
keuangan dari suatu perwalian sesuai dengan AR 100, Compilation and
Review of Financial Statements.
2. Jasa-jasa langsung, seperti membayar tagihan untuk masing-masing orang
berusia lanjut atau memastikan bahwa pendapatan yang diharapkan akan
diterima dalam proses mengelola masing-masing rekening bank orang berusia
lanjut. Melaksanakan jasa langsung untuk seorang klien berusia lanjut dapat
mengganggu independensi berkaitan dengan jasa lain untuk klien itu.
3. Jasa konsultasi, seperti membantu orang berusia lanjut atau keluarga mereka
dalam menentukan rentang perumahan dan perawatan alternatif. Jasa
konsultasi juga dapat mencakup pelaksanaan jasa-jasa seperti membantu
anggota keluarga memantau jasa perawatan atau keuangan, seperti
perencanaan perumahan atau menetapkan hubungan perwalian. Gambar 22-11
menyajikan daftar jasa-jasa yang mungkin dapat diberikan di bawah payung
penugasan ElderCare.

Gambar 22-11 Jasa CPA ElderCare


Assurance Services
Keuangan
Review dan laporan atas transaksi keuangan
Pengujian untuk ketaatan pembuat asersi pada kriteria yang ditetapkan
Review aktivitas investasi dan perwalian
Audit kalkulasi pihak ketiga, seperti pensiun, asuransi, dan pembayaran
anuitas
Review laporan dari fidusier

Nonkeuangan
Mengukur dan melaporkan tentang kinerja pemberi perawatan terhadap
sasaran yang ditetapkan.
Mengevaluasi dan melaporkan kinerja pihak luar lain, seperti kontraktor.

Jasa Langsung
Keuangan
Menerima, menyetorkan, dan memperhitungkan penerimaan klien.
Memastikan pendapatan yang diharapkan diterima
Melakukan pengeluaran yang tepat
Menyerahkan klaim kepada perusahaan asuransi perawatan dan
penggantian yang layak
Melindungi orang lanjut usia dengan mengendalikan buku cek dan aktiva
lain
Memberikan perencanaan pajak penghasilan dan penyiapan SPT pajak
Memberikan penyiapan SPT pajak untuk hadiah
Menyiapkan SPT pajak karyawan untuk petugas perawatan dan bantuan
rumah tangga lain.

Nonkeuangan
Mengatur pengangkutan, rumah tanggam dan jasa lain
Mengelola real estate dan properti lain
Mengunjungi dan melporkan orang lanjut usia atas nama anak-anak yang
tempat tinggalnya jauh

Jasa Konsultasi
Keuangan
Perencanaan ElderCare untuk
Kebutuhan perumahan dan jasa pendukung
Kompetensi yang menurun
Kematian atau kecacatan dari salah satu atau kedua pasangan
Biaya alternatif untuk masyarakat pensiunan dan perumahan lain
Alternatif perumahan dan perawatan
Jasa yang tersedia dalam masyarakat
Perencanaan estate

Perencanaan fidusier untuk:


Keuangan atas nama pengacara
Perawatan kesehatan atas nama pengacara
Kepenjagaan
Perwalian
Surat waris yang berlaku
Pengarahan medis lanjutan

Evaluasi atas opsi pembiayaan perawatan kesehatan untuk:


Medicare dan Medicaid
Asuransi LTC
Asuransi Medigap
HMO
Anuitas
Penyelasaian asuransi sakramen
Hipotik balik
Penjualan/lease kembali rumah
Rekening pengeluaran yang fleksibel

Nonkeuangan
Fasilitas Keluarga
Menengahi/arbitrasi perselisihan keluarga
Memberikan obyektivitas pada masalah yang sangat emosional
Bertindak sebagai penengah antara orang tua dan anak

Jasa koordinasi dukungan dan perawatan kesehatan


Memimpin tim perawatan kesehatan, hukum, dan profesional lai.

Jasa konsultasi lain


Membantu keluarga memantau perawatan
Menetapkan standar perawatan yang diharapkan
Mengkomunikasikan pengharapan kepada pemberi perawatan
Membuat sistem pengukuran kinerja

Akuntan publik yang melaksanakan jasa langsung bagi klien seringkali


tidak akan independen dengan sifat penugasan. Meskipun demikian, ini
merupakan cara terbaik untuk melayani kebutuhan pengambilan keputusan dari
para orang lanjut usia, atau keluarga mereka, yang memerlukan jasa langsung dari
pribadi yang dapat dipercaya. Akuntan publik yang melaksanakan jasa
perencanaan pajak dan keuangan pribadi dapat mempunyai posisi yang ideal
untuk membantu klien yang memerlukan jasa langsung ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam praktik akuntansi publik, seorang akuntan publik dapat diminta
untuk melaksanakan berbagai penugasan. Akuntan publik tersebut dapat
memberikan tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan atas berbagai jenis
penugasan, termasuk laporan khusus yang dicakup oleh Statements on
Standards dan penugasan atestasi yang dicakup oleh Statements on Standards
for Attest Engagements. Selain itu, akuntan publik juga dapat melaksanakan
penugasan yang memberikan tingkat keyakinan yang lebih rendah dari audit.
Bentuk keyakinan yang umum adalah (1) tingkat keyakinan review bahwa
tidak ada yangmenarik perhatian auditor yang menyebabkan ia
menyimpulkan bahwa asersi itu menyesatkan, (2) prosedur yang disepakati
bersama di mana auditor menyatakan tentang prosedur serta temuannya, dan
(3) kompilasi di mana auditor tidak memberikan keyakinan mengenai apakah
asersi telah bebas dari salah saji yang material. Bab ini mereview berbagai
penugasan yang dicakup oleh SASs, SSAEs, SSARs di mana auditor
memberikan tingkat keyakinan yang berbeda. Jasa-jasa ini memperluas ruang
lingkup jasa yang dapat dilaksanakan oleh akuntan publik dan memberikan
sejumlah opsi di pasar untuk jasa akuntan publik yang memberikan keyakinan
tentang asersi manajemen.
Assurance services akuntan publik sedang dikembangkan guna
mengambil manfaat dari pasar dengan peluan yang semakin berkembang.
Assurance services berbeda dengan jasa audit dan atestasi dalam hal bahwa
jasa itu lebih didorong oleh pasar dan tidak mengandalkan pada lisensi
peraturan. Akuntan publik yang menawarkan assurance services perlu
menyesuaikan pelayanannya pada pengambil keputusan tertentu, menentukan
kebutuhannya akan informasi yang lebih baik, dan melayani kebutuhan itu.
Bab ini akan mengidentifikasi beberapa karakteristik umum dari assurance
services, dan kemudian menguraikan jasa yang berkaitan dengan WebTrust,
SysTrust, penilaian risisko, pengukuran kinerja, dan ElderCare. Bab ini juga
membahas aktivitas yang dilaksanakan selama audit atas laporan keuangan
yang memberikan keunggulan kompetitif bagi akuntan publik dalam
melaksanakan banyak dari jasa ini.

DAFTAR PUSTAKA

Boynton, William. C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern


Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga

Você também pode gostar