Você está na página 1de 19

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

ANTAR PERUSAHAAN

1. SEKURITAS INVESTASI

Dapat berupa :

A. Sekuritas Utang (Debt Securities), adalah sekuiritas yang mewakili


hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain, misal Obligasi perusahaan
lain, surat utang, obligasi pemerintah, dan sekuritas pemerintah kota.
Sekuritas Utang dibagi menjadi :
a. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo HTM securities(held to
maturity securities), merupakan sekuritas utang yang ingin dan
mampu dimiliki hingga jatuh tempo, bisa dalam jangka waktu
pendek(sebagai aset lancar), atau jangka panjang(aset tidak lancar).
Perusahaan melaporkan dalam biaya perolehan setelah amortisasi,
tidak ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas
ini yang belum diakui sebagai pendapatan.
b. Sekuritas yang Diperdagangkan (Trading Securities), merupakan
utang yang tidak memiliki pengaruh(termasuk aset lancar), karena
dibeli dengan tujuan akan dikelola secara aktif dan dijual untuk
mendapat keuntungan pada jangka waktu dekat.
c. Sekuritas Tersedia untuk dijual(Available-for-sale securities),
merupakan sekuritas utang yang bukan termasuk dalam sekuritas
dimiliki hingga jatuh tempo maupun tersedia untuk dijual, sekuritas
ini tergolong dalam aset lancar maupun tak lancar tergantung dari
jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas
tersebut. Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada
neraca.
B. Sekuritas Ekuitas (Equity Securities), Merupakan cerminan bagian
kepemilikan pada entitas lain, misal saham biasa,preferen,serta hak untuk
menjual atau memperoleh bagian kepemilikan seperti waran, stock right,
serta opsi beli dan opsi jual. Terdapat dua alasan mengapa perusahaan
membeli sekuritas ekuitas yakni : - untuk memaksakan pengaruh pada
direksi dan manajmen entitas lain, seperti pemasok, anak perusahaan.
untuk mendapatkan devidden dan penghasilan dari kenaikan harga saham.
Diantara sekuritas ekuitas yaitu :
a. Tidak memiliki pengaruh (Kepemilikan kurang dari 20%), berbentuk
saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari seluruh
saham hak suara perusahaan yang diinvestasi,sekuritas ini dianggap
tidak memiliki pengaruh.
b. Pengaruh Signifikan(Kepemilikan antara 20% - 50%), meskipun
kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat memberikan
investor kemampuan untuk mempengaruhi secara signifikan aktivitas
usaha perusahaan yang diinvestasi. Investor memperlakukan
investasi ini dengan metode ekuitas(equity methode), mengharuskan
investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan
kemudian menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi
investor pada laba (rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi
dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah deviden yang diterima
dari perusahaan yang diinvestasi.
c. Kepemilikan lebih dari 50%, kepemilikan lebih dari 50% disebut
sebagai pihak yang mengendalikan (controlling interest),investor
disebut sebagai induk perusahaan(holding company), dan
perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan(subsidary).
Untuk hal ini perusahaan harus menyiapkan laporan konsolidasi.

Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan


secara selektif sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo dan sekuritas yang
tersedia untuk dijual pada nilai wajar. Nilai wajar(fair value)aset merupakan
harga tukar aset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang
bersedia. Jika sebuah perusahaan memilih pilihan ini maka, - nilai tercatat pada
neraca merupakan nilai wajar, - dan semua keuntungan atau kerugian yang tidak
diakui akan dimasukkan dalam laba bersih.

Dalam hal ini terdapat analisis sekuritas investasi yang memiliki dua tujuan
utama :

a) Untuk memisahkan kinerja operasi dengan kinerja investasi(dan


pendanaan), karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi
kinerja operasi yang sesungguhnya. Untuk tujuan ini, penting bagi analis
untuk mengeluarkan semua keuntungan (kerugian) yang terkait dengan
aktivitas investasi- termasuk deviden, pendapatan bunga, keuntungan
dan kerugian telah dan belum direalisasi- saat mengevaluasi kinerja
operasi. Seorang analis juga perlu memisahkan aset operasi dan non
operasi saat menentukan tingkat pengembalian aset operasi(return on
net operating asset- RNOA).
b) Untuk menganalisis distorsi akuntansi yang disebabkan aturan akuntansi
dan/ manajemen laba yang terkait dengan sekuritas investasi. Artinya
seorang analis harus memperhatikan pengungkapan yang terkait dengan
sekuritas investasi untuk mengidentifikasi distorsi potensial yang
disebabkan metode akuntansi maupun manajemen laba. Diantara distorsi
potensial :
Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan(gains trading),
bagi sekuritas tersedia untuk dijual dan sekuritas yang dimiliki
hingga jatuh tempo, karena keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi tidak dimasukkan sebagai bagian laba bersih, akan
tetapi standar mengharuskan melaporkan keuntungan dan
kerugian belum direalisasi dimasukkan sebagai pendapatan
komprehensif.
Kewajiban yang diakui sebesar biaya.
Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten, misal obligasi yang
dapat dikonversi tidak dimasukkan sebagai sekuritas ekuitas.
Klasifikasi berdasarkan niat, yakni bergantung pada manajemen
yang mengacu pada tujuan manajemen dalam kaitannya dengan
disposisi sekuritas. Peraturan dari tujuan ini dapat membuat
sekuritas utang yang sama diklasifikasikan secara terpisah dalam
satu atau kombinasi dari tiga kelompok sekuritas diperdagangkan,
dimiliki hingga jatuh tempo, dan tersedia untuk dijual. Jadi
seorang analis harus menilai kredibilitas niat manajemen dengan
menelaah penjualanprematuratas sekuritas yang dimiliki hingga
jatuh tempo.
2. AKUNTANSI METODE EKUITAS

(Equity Methode Accounting), diperlukan untuk investasi antarperusahaan


dimana perusahaan investor memepunyai pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan yang diinvestasi , tetapi tidak mengendalikannya. Akuntasi metode
ekuitas biasanya digunakan untuk investasi saham dengan hak suarasebesar
20% - 50% dari sekuritas ekuitas perusahaan. Beberapa hal terkait metode
ekuitas:

a) Akun investasi mencerminkan proporsi kepemilikan ekuitas pemegang


saham atas perusahaan investasi. Aset dan kewajiabn dalam jumlah
besar karenanya tidak tercatat dalam neraca kecuali, perusahaan yang
diinvestasi dikonsolidasi, hal ini mengkibatkan implikasi penting untuk
analisis perusahaan investor.
b) Laba investasi(proporsi kepemilikan atas laba perusahaan investasi)
harus dipisahkan dari laba operasi utama dalam analisis laba
perusahaan investor walaupun investasi dianggap menjadi perencanaan
yang alami.
c) Ekuitas dilaporkan pada harga perolehan yang disesuaikan bukan pada
nilai pasar.(kerugian pada aset yang tidak bersifat sementara harus
diakui sebagai penurunan nilai buku investasi dan kerugian dicatat
dalam laporan laba rugi ).
d) Investor harus menghentikan penggunaan metode ekuitas bila investasi
menurun sampai nol.
e) Jika jumlah investasi awal melebihi proporsi kepemilikan atas nilai buku
perusahaan investasi kelebihan tersebut dialokasikan pada aset
berwujud dan tidak berwujud yang disusutkan selama masa
manfaatnya.

PENGGABUNGAN USAHA

Penggabungan usaha mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal
ini terjadi bila sebuah perusahaan mengakuisisi sebagian besar sekuritas, ekuitas
suatu perusahaan lain atau lebih. Penggabungan usaha mensyaratkan bahwa
laporan keuangan setelahnya melaporkan aktivitas gabungan entitas baru
tersebut. Akuntansi penggabungan usaha memerlukan keputusan tentang
bagaimana menilai aset dan kewajiban entitas yang baru.

Penggabungan usaha dengan motivasi ekonomi yang jelas memiliki


sejarah yang panjang. Beberapa alasan ekonomis adalah :

1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan


pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.

2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.

3. Memperkuat manajemen.

4. Meningkatkan efisien operasi.

5. Mendorong divertifikasi.

6. Mempercepat masuk ke pasar.

7. Mencapai skala Ekonomi.

8. Memperoleh manfaat pajak.


Harus diakui beberapa alasan tidaknya nyata untuk penggabungan usaha.
Dalam beberapa kasus ketidaknyataan ini merupakan penjelesan terbaik atas
biaya tinggi yang terjadi. Alasan ini meliputi gengsi manajemen, kompensasi, dan
hak istimewa.

AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA

Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai


pasar wajar aset berwujud dan aset tidak berwujud yang diperoleh dalam
neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang
diasumsikan.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi


keuangan . perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat.
Laporan keuangan perusahaan induk membuktikan kepemilikan saham anak
perusahaan melalui akun investasi.

MEKANISME KONSOLIDASI

Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama,


laporan keuangan yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset,
kewajiban,pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan pos yang
berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk. Kedua, adalah
mengeliminasi transaksi antar perusahaan untuk menghindari penghitungan
ganda atau laba yang diakui premature.

Efek bersih dari konsolidasi pada neraca adalah melaporkan akuisisi anak
perusahaan pada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Hasil penilaian aset
berwujud anak perusahaan dan aset tidak berwujudnya yang dapat di
identifikasi, dilaporkan pada pos yang terpisah. Selisih antara harga pembelian
dengan harga wajar pasar aset yang dapat diidentifikasi tersebut dicatat sebagai
goodwill.
Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset
tidak berwujud yang teridentifikasi yang diakuisisi diakui.

PENURUNAN GOODWILL

Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak
terbatas, dan karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah setiap
tahun untuk penurunan nilai. Penelaah ini merupakan proses yang terdiri atas
dua langkah.

MASALAH-MASALAH DALAM PENGGABUNGAN USAHA PERTIMBANGAN


KONTIJEN

Dalam beberapa kondisi usaha, pihak-pihak tidak menyetuji suatu harga.


Hal ini disebut dengan pertimbangan kontijen, dimana disetujui bahwa
penambahan uang akan dibayarkan oleh pembelian kepada penjual jika target
kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang dikombinasi.

ALOKASI TOTAL BIAYA

Aset yang dapat yang dapat di identifkasi meliputi aset berwujud dan aset tidak
berwujud SEAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan
menilai kategori aset tak berwujud yang spesifik, meliputi :

1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran


2. Kesepakatan untuk tidak bersaing
3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan
4. Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistic seperti tulisan atau
lagu, video dan bahan audiovisual, termasuk program televise dan video
music.
5. Aset tidak berwujud terkait hubungan dengan kontraktual seperti lisensi,
royalty dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau
waralaba, hak penyiaran, kontrak kerja, dan sejenisnya.
6. Paten, perangkat lunak computer, basis data, rahasi dagang atau
formula rahasia dan aset lain yang terkait dengan teknologi.
Setelah harga beli dialokasikan padda nilai pasar wajar seluruh aset
berwujud dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi, dikurangi
dengan nilai pasar seluruh kewajiban yang ditanggung, harga beli
dialokasikan pada goodwill. Alasannya adalah karena seluruh aset
kecuali goodwill memiliki masa manfaat yang dapat diidentifikasi
sehingga menghasilkan beban penyusutan dan beban amortisasi.
Sedangkan masa manfaat goodwill dianggap tak terbatas sehingga tidak
diamortisasi.

UTANG DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai


lawan aset. Dalam hal ini gagal bayar, kreditor yang dijamin atau tidak dijamin,
hanya dapat mengklaim aset yang dimiliki oleh perusahaan yang berutang. Jika
induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan, kreditor memiliki
jaminan sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan potensial. Neraca
konsolidasi tidak membantu kita untuk menilai margin keamanan yang dinikmati
oleh kreditor.

PENJUALAN DAN PENDAPATAN SEBELUM AKUISISI

Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan dipertengahan tahun,


perusahaan harus melaporkan ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak
perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan. Terdapat dua metode menurut GAP
untuk mencapai hal tersebut :

1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan


penjualan, beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke
depan.
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi
penjualan dan beban anaka perusahaan seluruh tahun dan menarik laba
sebelum akuisisi hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba
bersih konsolidasi.

Dampak kedua metode di atas laba bersih konsolidasi adalah sama, yaitu
hanya laba bersih setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba konsolidasi.
Namun, pertumbuhan penjualan dapat berbeda jauh bergantung pada tanggal
akuisisi dan besarnya penjualan perusahaan yang diakuisisi. Perusahaan yang
pertumbuhannya berasal dari akuisisi (versus pertumbuhan organic atau
pertumbuhan internal) dapat menyulitkan analis.

PUSH-DOWN ACCOUNTING

Akuntansi pembelian mensyaratkan aset dan kewajiban perusahaan yang


diakuisisi dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan pada nilai
pasarnya. Terdapat masalah controversial tentang bagaimana perusahaan yang
diakuisisi melaporkan aset dan kewajiban tersebut dalam laporan keuangan yang
terpisah(jika perusahaan tersebut tertahan sebagai entitas terpisah).

SEKURITAS DERIVATIF

Lindung nilai merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan


dari risiko pasar. Sedangkan derivative merupakan intrumen keuangan yang
nilainya, berasal dari nilai aset lain, kelompok aset, ata variable ekonomis seperti
harga saham, obligasi, harga komoditas, tingkat bunga, atau pertukaran kurs
pertukaran valuta.
Berbagai macam instrument keuangan digunakan untuk kegiatan lindung nilai,
termasuk berikut ini:

Kontrak masa depan


Kontrak SWAP
Kontrak opsi

AKUNTANSI INTRUMEN DERIVATIF

Derivative

Lindung nilai spekulatif

Lindung nilai atas nilai wajar Lindung nilai arus kas Lindung nilai valuta asing

Lindung nilai Lindung nilai Lindung nilai


atas nilai wajar arus kas investasi bersih
dalam kegiatan
operasi di luar negeri

Berbeda dengan metode pembelian, saldo investasi tidak termasuk nilai wajar
asset terwujud, merek dagang yang sebelumnya tidak diakui, dan goodwill yang
dibeli dalam akuisisi. Dua jurnal konsolidasi menghasilkan sebagai berikut:

1. Mengganti akun investasi dengan nilai buku aset yang diperoleh


2. Mengeliminasi pendapatan investasi yang dicatat oleh investor dan
menggantinya dengan laporan labarugi investee.

Terdapat beberapa hal penting untuk memahami proses konsolidasi dengan


metode penyatuan:

Neraca konsolidasi meliputi nilai buku investor dan investee


Laporan labarugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi investor dan
investee. Penyusutan dihitung berdasarkan nilai buku historis kedua
perusahaan, bukan harga akuisisi. Oleh karenanya, laba bersih menjadi
lebih tinggi
Tidak terdapat pengakuan atas merek dagang atau goodwill yang tidak
tercatat
Laba investee sepanjang tahun dalam akuisisi, tidak setelah tanggal
akuisisi.

Revaluasi aset dan kewajiban, atau tidak adanya revaluasi, merupakan


perbedaan mendasar antara akuntansi penyatuan dan akuntansi pembelian.
Penyatuan berpotensi menyajikan aset lebih rendah (understated) dan
menyajikan laba lebih tinggi (overstated) dalam periode kini dan periode
mendatang. Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas potensi penggelembungan
laba pada akuntansi penyatuan. Untuk analisis berikut ringkasan akibat yang
mungkin timbul dari akuntansi penyatuan yang membedakannya dari akuntansi
pembelian:

Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang
tersedia.
Penyajian aset yang lebih rendah (understatement) menghasilkan ekuitas
gabungan yang lebih rendah.
Penyajian aset yang lebih rendah (termasuk persediaan, aset teap,
goodwill, dan aset tidak berwujud) menghasilkan beban yang lebih
rendah (seperti harga pokok penjualan, penyusutan dan amortisasi) dan
menghasilkan laba yang lebih tinggi.
Penyajian aset yang lebih rendah kemungkinan menghasilkan keuntungan
penghentian aset yang lebih tinggi.
Penyajian ekuitas yang lebih rendah atau penyajian laba yang lebih tinggi
menghasilkan rasio return on investment- ROI yang lebih tinggi.
Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh
periode yang dilaporkan.

Satu penyesuaian untuk nilai yang hilang dalam transaksi penyatuan adalah
dengan cara mengestimasi selisih antara jumlah yang dilaporkan dan nilai pasar
aset yang diperoleh. Selisih ini kemudiaan diamortisasi terhadap laba yang
dilaporkan dengan cara yang masuk akal untuk menghasilkan angka yang dapaat
diperbandingkan dengan angka yang dihasilkan dari akuntansi pembelian.

SEKURITAS DERIVATIF

Instrumen keuangan seperti kontrak masa depan (futures), opsi, dan swap
seringkali digunakan sebagai lindung nilai. Instrumen keuangan ini disebut
instrumen keuangan derivatif , atau secara singkat disebut sebagai derivatif.
Derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya berasal dari nilai aset
lain, kelompok aset, atau variabel ekonomis seperti harga saham, obligasi, harga
komoditas, tingkat bunga atau kurs pertukaran valuta. Namun lindung nilai yang
berupa kontrak derivatif dapat menyebabkan perusahaan menghadapi resiko
tertentu. Hal ini menyebabkan sulitnya derivatif yang melindungi keseluruhan
resiko atau karena pihak yang terkait dengan kontrak derivatif gagal memahami
resiko potensial instrumen yang digunakan atau karena partnernya tidak kuat
secara keuangan.

Mendefinisikan Suatu derivatif

Berbagai macam instrumen keuangan digunakan untuk kegiatan lindung nilai,


termasuk berikut ini:
Kontrak masa depan merupakan perjanjian antara dua belah pihak atau
lebih pihak untuk membeli atau menjual komoditas tertentu atau aset
keuangan pada tanggal tertentu di masa depan pada harga tertentu.
Kontrak swap merupakan perjanjian antara dua belah pihak atau lebih
untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini umumnya digunakan
sebagai perlindungan atas resiko seperti tingkat bunga dan resiko kurs
valuta asing.
Kontrak opsi memberikan hak pada suatu pihak (pilihan/ bukan
kewajiban) untuk melakukan suatu transaksi.

Akuntansi Instrumen Derivatif

Klasifikasi Derivatif untuk Tujuan Akuntansi


Derivatif

Lindung Nilai
Spekulatif

Lindung Nilai atas Lindung nilai arus kas Lindung nilai valuta asing
nilai wajar

Lindung nilai atas nilai wajar Lindung nilai arus kas Lindung nilai investasi
bersih dalam kegiatan
operasi di luar negri
Akuntansi Instrumen Derivatif

Derivatif Neraca Laporan Laba Rugi


Spekulatif Derivatif dicatat sebesar Keuntungan dan kerugian
nilai wajar belum direalisasi
dimasukkan dalam laba
bersih
Lindung nilai atas nilai Baik instrumen derivatif Keuntungan dan kerugian
wajar maupun aset dan/ atau belum direalisasi atas
kewajiban lindung nilai instrumen derivatif
dicatat sebesar nilai wajar maupun aset dan/
kewajiban lindung nilai
dimasukkan dalam laba
bersih
Lindung nilai arus kas Instrumen derivatif Keuntungan dan kerugian
dicatat sebesar nilai wajar belum direalisasi dari
(saling hapus atau offset bagian egektif instrumen
dengan akumulasi derivatif dicatat pada
pendapatan pendapatan
komprehensif) komprehensif lainnya
hingga tanggal
penyerahan, setelah itu
dipindahkan pada laba
bersih, keuntungan dan
kerugian belum direalisasi
bagian derivatif yang
tidak efektif dimasukkan
dalam laba bersih
Lindung nilai atas nilai Sama seperti lindung nilai Sama seperti lindung nilai
wajar valuta asing atas nilai wajar atas nilai wajar
Lindung nilai atas kas Sama seperti lindung nilai Sama seperti lindung nilai
valuta asing arus kas arus kas
Lindung nilai valuta Instrumen derivatif Keuntungan dan kerugian
asing atas investasi dicatat pada nilai wajar belum direalisasi
bersih kegiatan operasi dilaporkan pada
di luar negri pendapatan
komprehensif lainnya
sebagai bagian dari
penyesuaian
penerjemahan.

Pengungkapan Instrumen Derivatif

Pengungkapan Kualitatif
Pengungkapan biasanya menjelaskan jenis aktivitas lindung nilai yang
dilakukan perusahaan dan metode akuntansi yang digunakan.
Pengungkapan Kuantitatif

Resiko Tingkat Bunga yang Dihadapi

Jumlah utang dengan tingkat bunga mengambang yang dapat diserap secara
aman oleh perusahaan tergantung dari kovarians laba sebelum bunga,
penyusutan, dan pajak dengan tingkat bunga. Semakin tinggi kovarians, semakin
tinggi presentase utang berbasis tingkat bunga mengambang yang dapat
dipinjam perusahaan dan tidak akan menghasilkan resiko signifikan atas laba
yang dilaporkan, jika tingkat bunga berfluktuasi dimasa depan.

Resiko Nilai Tukar Valuta Asing

Biasanya perusahaan menggunakan swap antar valuta dan kontrak tukar forward
untuk menghadapi resiko aset dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang
asing. Dengan menguatkan USD terhadap valuta asing, aset (kewajiban) yang
dinyatakan dalam valuta asing tersebut nilainya menurun, sebaliknya apabila
USD melemsh, aset (kewajiban) yang dinyatakan dalam valuta asing tersebut
nilainya naik. Keuntungan (atau kerugian) pada aset (kewajiban) tersebut di off
set dengan kerugian (atau keuntungan) transaksi lindung nilai valuta asing,
sehingga mengurangi variabilitas dari laba.

Analisis Derivatif

Tujuan penggunaan derivatif

Resiko yang terkait derivatif spekulatif lebih tinggi dari pada derivatif lindung
nilai. Pada kasus spekulasi perusahaan membuat pilihan strategis untuk
menanggung resiko pergerakan pasar. Beberapa perusahaan mengambil resiko
tersebut karena mereka mendapat pada posisi yang mendifersifikasi resiko
tersebut.

Resiko yang dihadapi dan efektifitas strategi lindung nilai

SFAS 133 durancang untuk memberikan pembaca dengan nilai instrumen


derivatif terkini dan dampak perubahan nilai tersebut terhadap provitabilitas
yang dilaporkan. Namun seringkali nilai pasar wajar tidak material dan jumlah
nosional tdak menyajikan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi
efektivitas aktivitas lindung nilai perusahaan.

Resiko khusus transaksi versus resiko perusahaan secara keseluruhan

Perusahaan melakukan lidung nilai atas resiko khusus yang terkait denagn
transaksi, komitmen, aset, dan atau utang tertentu. Meskipun melindungi resiko
tertentu biasanya mengurangi keseluruhan resiko yang dihadapi perusahaan
terhadap variabel ekonomi mendasar. Seorang analis harus mengevaluasi
dampak derivatif terhadap perusahaan secara luas dan harus mewaspadai
bahwa aktifitas lindung nilai atas resiko tertentu tidak selalu merupakan lindung
nilai atas resiko perusahaan secara luas.

Cakupan dalam laba operasi dan non operasi


Jika derivatif merupakan instrumen lindung nilai, keuntungan dan kerugian
belum (sudah) direalisasi seharusnya tidak termasuk laba operasi. Selain itu, nilai
wajar derivatif tersebut harus dikeluarkan dari aset operasi. Klasifikasi ini cukup
jelas bagi instrumen derivatif yang melakukan kegiatan lindung nilai atas
pergerakan tingkat bungan karena resiko utamanya juga bersifat non
operasional. Keuntungan dan kerugian dari derivatif yang dianggap non operasi
jika : (1) aktifitas lindung nilai bukan merupakan bagian inti dari operasi
perusahaan dan (2) memasukkan dampak lindung nilai pada laba operasi
menutupi volatilitas yang mendasari laba operasi atau arus kas.

PILIHAN NILAI WAJAR

Ketentuan Pelaporan Nilai Wajar

Aset dan kewajiban yang sesuai untuk pilihan nilai wajar

Yang tidak diperkenankan dalam SFAS 159 untuk dilaporkan nilai wajar : (1)
investasi pada anak perusahaan yang perlu dikonsolidasi, (2) aset (kewajiban)
imbalan pascapensiun, (3) aset (kewajiban) sewa guna usaha, (4) kontrak
asuransi jenis tertentu, (5) komitmen pinjaman, dan (6) investasi metode ekuitas
dengan kondisi tertentu.

Aplikasi tertentu

Perusahaan diberikan fleksibilitas yang cukup luas dalam mengaplikasikan secara


selektif pilihan nilai wajar atas aset (kewajiban) individualnya. Fleksibilitas juga
diberikan bahkan untuk kelompok aset tertentu.

Ketentuan pelaporan

1. Nilai yang tercatat dari aset dalam neraca akan selalu pada nilai wajarnya
pada tanggal neraca
2. Semua perubahan dalam nilai wajar aset, termasuk keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasikan dan dimasukkan dalam laba bersih
Mengenai cara keuntungan dan kerugian yang belum diakui akan dimasukkan
belum dijelaskan.

Impikasi Analisis
1. Keandalan Pengukuran Nilai Wajar
Analisis memiliki tugas untuk mengevaluasi keandalan pengukuran nilai
wajar dan akibatnya terhadap laporan keuangan.
2. Adopsi Oportunitas dari SFAS 159 SFAS 159 memperbolehkan suatu
perusahaan melakukan pembatasan signifikan mengenai aset atau kewajiban
khusus apa yang dapat diberlakukan pilihan nilai wajar. Seorang analis perlu
melakukan verifikasi apakah pemilihan nilai wajar merupakan tindakan
oportunitas dengan tujuan mempercantik laporan keuangan.

Lampiran 5A Kegiatan Internasional Konsolidasi Anak Perusahaan Luar Negeri


Anak perusahaan sebelum dikonsolidasikan dengan induk perusahaannya
di Amerika Serikat, laporan keuangan dalam mata uang lokal harus dikonsersikan
menjadi dolar AS. Standar akuntansi kini memberikan dua pendekatan translasi,
metode kurs kini dan metode sementara. Translasi laporan keuangan melibatkan
empat nilai tukar, yaitu:
a. Historis : Nilai tukar saat terjadinya transaksi
b. Kini : Nilai tukar pada akhir periode akuntansi
c. Spesifik : Nilai tukar untuk transaksi tertentu
d. Rata-rata tertimbang : Nilai tukar rata-rata tertimbang selama
periode akuntansi

Analisis Implikasi Translasi Mata Uang Asing


Akuntansi translasi mata uang asing adalah kontroversial, sebagian
karena kesulitan dan kerumitan translasi. Analisis kita memerlukan pemahaman
ekonomi yang mendasari dan mekanisme akuntansi untuk mengevaluasi dan
memprediksi dampak perubahan nilai tukar terhadap posisi keuangan
perusahaan. Translasi dengan metode sementara merupakan cara yang paling
konsisten dengan harga perolehan dalam akuntansi. Tetapi praktik akuntansi
saat ini menggunakan metode kurs kini. Metode ini secara selektif mengenalkan
akuntansi nilai kini. Metoe ini memperbolehkan pengakuan keuntungan dan
kerugian tanpa melalui laporan laba rugi, melainkan langsung dalam pendapatan
komprehensif.

Lampiran 5B Analisis Pengembalian Investasi Penyesuaian Pada Laporan


Keuangan
Komponen pendapatan investasi untuk tiap kelompok investasi harus
dimasukkan saat menentukan laba ekonomi. Oleh karena itu pendapatan
mencangkup keuntungan dan kerugian belum direalisasi hanya untuk sekuritas
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Menentukan pendapatan permanen
lebih rumit dan dihitung sebagai berikut:
Pendapatan investasi permanen : ROI yang diinginkan x (Nilai wajar investasi
awal + Nilai wajar investasi akhir)/2
Evaluasi Kinerja investasi
Merupakan tugas analisis yang penting. Tugas ini penting untuk
perusahaan yang pendapatan investasinya merupakan bagian terbesar dari
pendapatan mereka. Kinerja sekuritas investasi dievaluasi dengan tingkat
pengembalian investasi (ROI), yang dapat diartikan secara bebas sebagai
realisasi penghasilan investasi untuk periode dibagi dengan basis investasi rata-
rata:
Realisasi ROI: Penghasilan investasi ((Nilai wajar investasi awal + akhir)/2)

Você também pode gostar