Você está na página 1de 3

B.

Diagnosa Penyakit

1. Pengertian DM Tipe
Diabetes militus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen edengan manifestasi klinis berupa hilangnya telenransi karbohidrat (Silvi
Aderson, 2005).
2. Etiologi DM Tipe 2
Terjadi paling sering pada orang dewasa dimana terjadi obesitas pada individu obesitas
dapat memunculkan jumlah reseptor insulin dari dalam sel target insulin diseluruh
tubuh jadi membuat insulin yang tersedia kurang efektif dalam meningkatkan efek
metabolik yang biasa jika tubuh kekurangan insulin yang relatif artinya kadar gula
darah sangat banyakakibat asupan berlebihan sehingga kadar insulin tampak berkurang
atau muncul resistensi terhadap insulin.
3. Patofisiologi
Pada DM tipe 2 jumlah insulin normal mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor
insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Sehingga glukosa yang masuk
sel akan sedikit sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa
didalam pembuluh darah meningkat.
4. Manifestasi Klinik
Terjadi poliuria, polifagia, penurunan BB, kelemahan, mudah mengantuk, kesemutan
(Silvi, 2005)

IV. Pembahasan

Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Kapsul terdiri atas dua macam yaitu kapsul keras dan kapsul
lunak. Adapun ukuran cangkang kapsul keras terbagi atas 8 yakni 000.00.0, 1, 2, 3, 4, 5
dengan daya tampung berbeda-beda. Selain kapsul memiliki keuntungan yaitu dapat
menutupi rasa dan bau tidak enak, memiliki daya absorbsi yang cepat setra dapat
dikombinasikan dengan kebutuhan pasien. Sedangkan kerugiannya yaitu tidak bisa untuk
zat-zat yang mudahmenguap, yaitu higroskopis, yang bereaksi dengan cangkang balita dan
tidak dapat dibagi-bagi.

Diabetes militus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen edengan manifestasi klinis berupa hilangnya telenransi karbohidrat,
terjadi hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin atau kerja insulin.
Sehingga terjadi abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Adapun
hubungan obat berdasarkan diagnosa yaitu cc. Gludepatic yang berkhasiat antidiabetik oral
golongan liguaniade, yang bekerja menurunkan kadar glukosa darah dengan menngkatkan
aksi insulin, seta memperbaiki sensitivitas terhadap insulin sehingga mengrangi
glikoneogenesis dihati meningkatkan glikolisis dan menghangbat absorbsi glukosa dari
usus. Sedangkan thiamin (Vit B1) adalah vitamin larut air merupakan komponen B
complek.
Pada kasus diabetes,, thiamin bekerja dalam memperbaiki metabolisme karbohidrat,
sehngga kadar gula darah dapat terkontrol.

Adapun langkah-langkah pengerjan kapsul dimulai dengan menyiapkan alat dan


bahan, kemudian masukkan sedukit sl, lalu gerus didalam lumpang ad halus, kemudian
masukan lc gludipadic sebanyak 5 tab lalu gerus ad homogen. Lalu masukkan selanjutnya
thiamin sebanyak 5 tab lalu gerus ad homogen didalam lumpung, selanjutnya dikeluarkan
semua bahan lalu bagi diatas kertas peskemen sebanyak 10 sama rata. Lalu masukkan
kedalam cangkang kapsul satu persatu menggunakan cangkang (0) lalu tutup badan
cangkang. Kemian msaukkan dalam plastik embalak dan diberi etiket putih sebagai
informasi singkat tentang aturan penggunaaan obat.

Pada resep ini penggunaan obat 2x sehari kapsul karena waktu parh obat metformin
Hcl 12 jam sehingga penggunaan 2x sehari 1 kapsul sudah daat membuat obat
memberikan efek terapi sudah mencapai mekanisme kerja yang baik. Namun pada obat ini
tertera etiket 2x sehari 2 kapsul karena cangkangnya yang digunakan cangkang nomor 0
sedangkan yang sebaiknya sesuai bobot nomor 00.

XIII. Kesimpulan

Dari paktikum pembuatan kapsul dapat disimpulkan bahwa kapsul adalah sedian
padat yang mengandug obat dan terbungkus dalam suatu cangkang kera atau lunak yang
dapat larut. Lc gludepatic pada resep ini bekerja menurunkan kadar gula darah dengan
mengurangi glukogenesis dihati sehingga meningkatkan glikolisis sehingga menghambat
absorbsiglukosa dari usus sedangkan thiamin bekerja dengan memperbaiki mekanisme
karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

I Al, 2012. ISO INDONESIA Vol Af, PT. ISFI Jakarta

Silvi A. 2005, Patofisiologi, Konsep klinis Proses-Proses Penyakit; EGC, Jakarta.

Você também pode gostar