Você está na página 1de 3

3.1.

Pengaruh Dog Animal Assisted Therapy Terhadap Anak Post - Operatif

Prosedur bedah atau operasi dan pengalaman rawat inap merupakan pengalaman yang
dapat menimbulkan stress bagi anak anak maupun orang tua. Stress yang terkait
dengan rawat inap anak anak dapat menyebabkan gejala sisa fisiologis dan
psikologis yang negatif. Adapun gejala gejala yang dapat timbulmpada anak anak
yang sedang dirawat di rumah sakit seperti , nyeri, tidak berdaya, takut atau cemas
dan kebosanan (Braun, Stangler, Narveson & Pettingell, 2009). Stress dan dampak
yang ditimbulkan pada kesehatan individu menjadi perhatian utama bagi perawat dan
professional kesehatan lainnya ( Baun, Oetting, & Bergstrom, 1991). Oleh karena itu,
professional perawatan kesehatan anak dapat mengembangkan intervensi untuk
mengurangi stress anak anak selama di rumah sakit. Salah satu intervensi yang
dapat diterapkan adalah Animal Assisted Therapy (AAT).

Animal Assisted Therapy (AAT) merupakan terapi atau intervensi yang menggunakan
hewan menjadi bagian integral dari proses pengobatan yang dimana hewan yang
digunakan dalam terapi merupakan hewan yang telah memenuhi kriteria tertentu dan
telah terlatih secara khusus serta didampingi oleh pelatih profesional, hewan yang
biasa digunakan dalam terapi ini seperti anjing, kucing , kelinci dan lain-lain (Fine,
2006). Animal Assisted Therapy (AAT) memiliki dampak yang positif baik bagi
kesehatan fisik, mental pengetahuan maupun motivasi. Kesehatan fisik meliputi
meningkatkan keterampilan motorik, keterampilan berkursi roda, maupun
keseimbangan. Kesehatan mental dapat berupa meningkatkan interaksi lisan antara
anggota kelompok atau social, meningkatkan perhatian, meningkatkan harga diri,
mengurangi kecemasan dan kesepian. Pengetahuan dapat berupa peningkatan
kosakata atau meningkatkan pengetahuan tentang konsep (misalnya, warna, ukuran).
Sedangkan terkait motivasi dengan Animal Assisted Therapy (AAT) dapat berdampak
dalam meningkatkan kesedian anak untuk terlibat dalam kegiatan kelompok,
meningkatkan interaksi dengan orang lain ( Goddard & Gilmer, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian Animal Assisted Therapy (AAT) dapat menurunkan
respon stress physiologikal dan psikologikal pada anak yang sedang di rawat di
rumah sakit. Adapun respon stress physiologikal di tandai dengan peningkatan
tekanan darah, heart rate dan salivari kortisol. Sedangkan respon stress psikologikal
dapat ditandai dengan peningkatan kecemasan dan ketakutan ( Tsai, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian Ruchman, Jaeger, Durand dan Kelly tahun 2011
menunjukkan bahwa Animal Assisted Therapy (AAT) khususnya dengan
menggunakan anjing dapat menurunkan kecemasan pada anak yang sedang dirawat
dirumah sakit. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Urbanski dan Lazenby
(2012) yang menunjukkan bahwa Animal Asissted Therapy (AAT) dengan anjing
dapat menurunkan kecemasan dan ketakutan, meningkatkan kenyamanan dan
meningkatkan kualitas hidup pada pasien onkologi anak.

Hasil penelitian juga menunjukkan efek atau dampak positif penerapan intervensi
Animal Asissted Therapy (AAT) yaitu dapat menurunkan tekanan darah dan heart rate
( Shiloh et.al, 2003). Namun , hasil penelitian belum menunjukkan adanya penurunan
salivary kortisol secara signifikan ( Kaminski, Pellino & Wish, 2002).

Daftar Pustaka

Kaminski M, Pellino T & Wish J. ( 2002 ) Play and pets: the physical and emotional
impact of child-life and pet therapy on hospitalized children. Childrens Health Care .
31(4):32135

Fine, A.H. (2006). Handbook on animal assisted therapy: Theoretical foundations


and guidelines for practice (2nd ed.). Boston: Elsevier/Academic Press.

Goddard, A. T & Gilmer, M. J. (2015). The Role and Impact of Animal With Pediatric
Patients. Continuing Nursing Education. March-April 2015/Vol. 41/No. 2

Tsai C.C. (2007). The Effect of Animal Assisted Therapy on Childrens Stress During
Hospitalization. University of Maryland, Baltimore
Ruchman, R., Ruchman, A., Jaeger, J.,Durand, D., & Kelly, P. (2011). Animal assisted
anxiolysis prior to MRI. American Journal of Roentgenology,196,A120-134.

Urbanski, B. L., & Lazenby, M. (2012). Distress among hospitalized pediatric cancer
patients modified by pet-therapy intervention to improve quality of life. Journal of
Pediatric Oncology Nursing, 29(5), 272-282. doi: 10.1177/1043454212455697

Shiloh, S., Sorek, G., & Terkel, J. (2003). Reduction of state-anxiety by petting
animals in a controlled laboratory experiment. Anxiety,Stress, and Coping. 16, 387-
395.

Você também pode gostar