Você está na página 1de 9

Psikologi Komunikasi

Analisis Film Karate Kid dan Teori Behavioral

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Ruci Adelina F1C012014


2. Fakhri Abdillah F1C012082
3. Rizky Fani Pratama F1C013020
4. Qoryna Noer Seyma F1C013024
5. Geta Aries Maulana F1C013027
6. Deviani Puspitasari F1C013064

Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ilmu Komunikasi

Purwokerto

2015

A. Sinopsis Film Karate Kid


Dre Parker yang berumur 12 tahun dan Sherry ibunya pindah ke Beijing dari Detroit
setelah dia mendapat transfer pekerjaan. Dre menyukai seorang pemain biola muda, Mei
Ying, yang membalas perhatiannya, tapi Cheng, seorang kung fu pemberontak ajaib yang
keluarganya dekat dengan Mei Ying ini, mencoba untuk menjaga mereka terpisah dengan
mengalahkan Dre, dan kemudian dia pengganggu Dre di sekolah. Setelah kunjungan
lapangan ke Kota Terlarang, Dre bertemu Cheng dan teman-temannya nongkrong dekat
apartemennya. Dre mencoba untuk melewati tanpa mereka melihatnya. Ketika ia menemukan
sebuah ember air melimpah dari sebuah lubang uap, Dre membalas dendam dengan
menjipratkan air kotor dengan Cheng. Cheng dan yang lain menangkap Dre dan
memukulinya. Selama serangan itu, laki-laki pemeliharaan misterius bangunan Dre, Mr Han,
datang membantu Dre, mengungkapkan dirinya sebagai master kung fu . Setelah cedera Han
mengobati Dre menggunakan api bekam, Dre bertanya apakah Mr Han bisa mengajarinya
kung fu. Han menolak, mereka menemui guru Cheng, Guru Li, untuk berdamai. Li, yang
mengajar murid-muridnya untuk tidak menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuh
mereka, tantangan Dre untuk berkelahi dengan Cheng. Ketika Han ingin meninggalkan
sekolah, Li mengatakan mereka tidak akan diizinkan untuk meninggalkan sekolahnya kecuali
mengadu Dre atau Han. Han menerimanya, namun menegaskan pertarungan berlangsung di
turnamen mendatang, dan bahwa siswa Li tidak boleh mengganggu Dre sampai turnamen. Li
setuju, tetapi mengatakan bahwa jika Han dan Dre tidak muncul selama turnamen ia secara
pribadi akan menyakiti Han dan Dre.

Dre terkejut ketika Han mengatakan kepadanya bahwa ia akan bertarung di turnamen
kung fu. Han berjanji untuk mengajarkan Dre kung fu yang sesungguhnya. Han dimulai
melatih Dre, tapi Dre frustrasi bahwa Han hanya menyuruh dia menghabiskan waktu berjam-
jam untuk melepas jaketnya, menggantung , menjatuhkannya, dan meletakkannya lagi.Dre
menolak untuk melanjutkan latihannya sampai Han menunjukkan bahwa gerakan lengan
berulang-ulang adalah metode pengajaran bela diri teknik seni, yang menampilkan naluri
ketika menyerang. Han menekankan bahwa gerakan Dre adalah pelajaran dalam kehidupan
secara umum, dan bahwa ketenangan dan kedewasaan, bukan pukulan dan kekuasaan, adalah
kunci yang benar untuk menguasai seni bela diri.

Persahabatan Dre dengan Mei Ying semakin bertambah, Dre membujuk Mei Ying
untuk bolos sekolah untuk bersenang-senang, tetapi ia hampir terlambat untuk audisi biola,
orang tua Mei Ying melarang persahabaten mereka . mereka mengatakan bahwa Dre
membawa pengaruh buruk dan melarang Dre menghabiskan lebih banyak waktu bersama
Mei Ying. Ketika Dre menemukan Han mabuk, sedih dan merusak mobil di ruang tamunya,
Dre tahu bahwa itu adalah ulang tahun istri Han dan kematian anak laki-lakinya, yang terjadi
ketika ia kehilangan kendali mobil karena kemarahan yang disebabkan dari argumen Han
dengan istrinya. Dre mengingatkan Han bahwa Han harus tekun, dan Han perlu untuk
menyembuhkan dari kehilangannya. Dre kemudian bekerja lebih keras daripada sebelumnya
untuk menguasai kung fu. Han membantu Dre membuat catatan permintaan maaf kepada
ayah Mei Ying dalam bahasa Cina, ia menerima dan menjanjikan bahwa Mei Ying akan
menghadiriturnamenuntuk mendukung Dre.

Pada turnamen, Dre yang kurang percaya diri lambat untuk mencapai paritas dengan
lawan-lawannya, tapi ia mulai memukuli mereka dan maju ke semifinal, seperti halnya
Cheng, yang keras dalam mengalahkan lawan-lawannya. Dre muncul melawan Liang, lain
dari mahasiswa Li, yang diperintahkan oleh Li untuk melukai kaki Dre. Ketika Liang
menegaskan bahwa ia bisa mengalahkan Dre, Li tegas mengatakan kepadanya bahwa dia
tidak ingin dia dipukuli. Meskipun Liang didiskualifikasi karena serangan ilegal dan
pembangkangan, Dre sudah terluka parah.

Meskipun desakan Han bahwa ia telah menerima penghargaan untuk penampilannya,


Dre meyakinkan Han untuk memperbaiki kakinya dengan menggunakan api cupping untuk
melanjutkan. Dre kembali ke arena, menghadap Cheng. Dre memberikan pukulan
mengesankan, namun counter Cheng dengan menyerang ke kaki Dre yang terluka. Dre
berjuang untuk bangun, dan mencoba teknik refleksi untuk memanipulasi Cheng dalam
mengubah sikap serangan. Cheng menyerang Dre, tapi Dre membalik dan menangkap Cheng
dengan tendangan di kepala,Dre memenangkan turnamen bersama dengan hormat dari Cheng
dan teman-teman sekelasnya. Cheng memberikan penghargaan kepada Dre yang berupa trofi,
dan siswa Naga tunduk kepada Mr Han.

1. Menekankan pada tingkah laku manusia


Dalam film ini, kita dapat mempelajari tingkah laku manusia dimana ketika
sekumpulan orang Cina, bertemu dengan orang Amerika, dan berperilaku
kasar dan tidak menerima Dre dalam lingkungannya. Seringkali kita
berprasangka ketika sedang berhadapan dengan orang yang baru kita kenal.
Hal tersebut sering menjadi hambatan dalam proses komunikasi. (00:15:50 -
00:17:46)
Dre merupakan tipe anak yang memiliki kepribadian yang tidak sabaran, keras
kepala sehingga sering kali melakukan tindakan ceroboh dan tidak
mendengerkan perkataan orang lain. (00:51:04 00:54:40)
Mr. Han adalah seseorang yang sabar, sehingga dia memperlakukan Dre yang
keras kepala dengan bijak. Seseorang yang sabar biasanya diiringi dengan
kemampuan mendengar yang baik. Mr. Han selalu sabar tiap kali Dre
mengeluh. Ia tidak pernah langsung memotong apa yang sedang Dre katakan.
(01:04:27 01:08:50)
Guru silat asal Cina, bernama Mister Li memiliki kepribadian yang ambisius
dan tidak mau kalah, sehingga dia rela menggunakan cara yang kurang baik
untuk dapat memenuhi keinginannya tersebut. Hal ini terjadi karena manusia
memiliki faktor sosiogenesis.(02:01:37 02:02:06)

2. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang merespon lingkungannya


Ketika Dre diancam dan dikucilkan oleh sekelompok anak asli negara Cina,
Dre merasa tidak terima dan ingin melakukan perlawanan dengan belajar silat,
agar dirinya tidak lagi dikucilkan dan merasa aman. (00:43:39 00:49:50)
Mr. Han merupakan masyarakat asli Cina, yang dalam hidupnya mempelajari
kungfu, namun kungfu yang dia ketahui selama ini ternyata diajarkan berbeda
oleh Mister Li, yang menggunakan kungfu sebagai cara untuk balas dendam.
Karena itu, Mr. Han setuju dan menerima tantangan Mr. Li untuk bertarung di
arena silat, untuk membuktikan bahwa apa yang diajarkan oleh Mr. Li adalah
sesuatu yang salah. (00:45:28 00:49:50)

3. Menganalisa perilaku manusia yang nampak dapat diukur dan dapat


diramalkan
Sikap sombong dan angkuh Mister Li dan Cheng yang yakin bahwa mereka
akan mengalahkan Mr. Han dan bahkan menggunakan cara curang untuk
mendapatkan kemenangan justru pada akhirnya mereka yang kalah dan
keadaan berbalik. (00:47:30 02:06:00)
Dengan kesabaran Mr. Han dan sikap pantang menyerah dari Dre akhirnya
mereka bisa menang, meskipun dicurangi oleh tim lawan. (02:04:50
02:06:50)
Sebagai pelatih, cara kasar yang digunakan oleh Mister Li dalam mendidik
murid perguruannya. Akhirnya membuat murid-murid Mister Li
meninggalkannya dan lebih memilih berguru kepada Mr. Han. (01:45:15
02:06:45)

4. Ciri teori behaviorisme ini lebih mementingkan mekanisme belajar dan latihan
Yang bisa kita ambil dari film ini, yaitu dari mekanisme belajar yang diberikan
Mr. Han kepada Dre, dengan memberikan stimulus yang positif, sehingga respon yang
ditunjukkan oleh Dre juga menjadi baik sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh
Mr. Han. Ketika Dre melakukan kesalahan, Mr. Han memberikan pembelajaran dan
menjelaskan bahwa hal tersebut salah, sehingga Dre mencoba untuk tidak
mengulangi kesalahannya lagi. Dan pada akhirnya, Mr. Han dapat merubah sifat keras
kepala Dre.
Berbanding terbalik dengan stimulus yang diberikan oleh Mr. Li kepada
muridnya, yang menekankan pada menghalalkan segala cara untuk mencapai apa
yang diinginkannya, sehingga respon yang dilalukan oleh murid Mr. Li tidak berbeda
dengan apa yang diajarkannya. Mereka rela melakukan cara curang untuk
mendapatkan kemenangan tersebut. murid Mr. Li pada akhirnya memilih berguru
pada Mr. Han, karena melihat stimuli yang diberikan Mr. Han dan mekanisme belajar
yang didapatkan Dre.

B. Teori Behaviorisme

Teori ini menjelaskan adanya analisa prilaku yang nampak atau terlihat, pada
manusia serta dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Adanya psikologi disini yang berarti
psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara sains hanya berhubungan dengan sesuatu
yang dapat dilihat dan diamati saja. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori
belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar, karena seluruh perlaku manusia
kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai
pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau
jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya
dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan
pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang
memberirespon terhadap lingkungan.

Manusia diumpamakan sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan


perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dapat dilatih
terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.
Salah satu contoh adalah ketika Jakson melakukan eksperimen terhadap seekor anjing. Di
depan anjing eksperimennya yang lapar, Jakson menyalakan lampu. Anjing tersebut tidak
mengeluarkan air liurnya. Kemudian sepotong daging ditaruh dihadapannya dan anjing
tersebut terbit air liurnya. Selanjutnya begitu terus setiap kali lampu dinyalakan maka daging
disajikan. Begitu hingga beberapa kali percobaan, sehingga setiap kali lampu dinyalakan
maka anjing tersebut muncul air liurnya meski daging tidak disajikan. Dalam hal ini air liur
anjing menjadi conditioned response dan cahaya lampu menjadi conditioned stimulus.

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau
respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah
munculnya perilaku yang diinginkan.

Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-
reaksi behavioural dengan stimulusnya. Seperti, Guru yang menganut pandangan ini
berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl
laku adalah hasil belajar.

Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa,
seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John Locke(1632-
1704), salah satu tokoh empiris, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai warna mental.
Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan ke pemilikan
pengetahuan. Idea dan pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis,
seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh pengalaman inderawi
(sensory experience). Pikiran dan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu.

Kaum behavioreisme berpendirian dan memiliki organism yang dilahirkan tanpa sifat-
sifat sosial atau psikologis yang akan menghasilkan perilaku. Perilaku yang dimaksud adalah
hasil dari sebuah pengalaman dan perilaku digerakan atua di motivasi oleh kebutuhan untuk
memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Banyak kumpulan asumsi dari
sumbang biologi abad XIX yang berpendapat bahwa manusia hanyalah lanjutan dari
organism yang lebih rendah. Dapat diartikan bahwa, manusia akan membentuk atau menjadi
apapun dengan menciptakan lingkungan yang relevan, dan disitulah perilaku akan terbentuk
dimana manusia itu terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.

Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan
oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan
unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan
berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai
reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-
laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang
tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata
sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang
nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen
seperti yang dipercayai oleh strukturalism.

John B. Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada
gunanya. Alasannya adalah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus
dapat diamati dan diukur. Watson mempertahankan pendapatnya bahwa hanya dengan
mempelajari apa yang dilakukan manusia (perilaku mereka) memungkinkan psikologi
menjadi ilmu yang objektif. Watson menolak pikiran sebagai subjek dalam psikologi dan
mempertahankan pelaku sebagai subjek psikologi.

Khususnya perilaku yang observabel atau yang berpotensi untuk dapat diamati dengan
berbagai cara baik pada aktivitas manusia dan hewan.

Tiga prinsip dalam aliran behaviorisme:


1. Menekankan respon terkondisi sebagai elemen atau pembangun pelaku. Kondisi
adalah lingkungan external yang hadir dikehidupan. Perilaku muncul sebagai respon dari
kondisi yang mengelilingi manusia dan hewan.

2. Perilaku adalah dipelajari sebagai konsekuensi dari pengaruh lingkungan maka


sesungguhnya perilaku terbentuk karena dipelajari. Lingkungan terdiri dari pengalaman baik
masa lalu dan yang baru saja, materi fisik dan sosial. Lingkungan yang akan memberikan
contoh dan individu akan belajar dari semua itu.

3. Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari
perilaku hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia.

Salah satu kesulitan empirisisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika
orang membicarakan apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, salah
satunya yang merupkan paham filsafat etika, dengan memandang manusia sebagai makhluk
yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri serta mencari kesenangan dan
menghindari penderitaan.dalam utilitarianisme, seluruh perilaku manusia tunduk pada prinsip
ganjaran dan hukuman. Bila empirisme digabung dengan utilitarianisme dan hedonisme, kita
menemukan apa yang disebut behaviorisme (Goldstein, 1980:1).

Pada behaviorisme Bandura menambahkan konsep belajar sosial. Ia


mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Banyak perilaku
menuasia yang tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme peneguhan. Misalnya, anak akan
mengikuti perkataan orang tuanya sewaktu kecil berkisaran dari umur 2tahun dia mulai
diajarkan berbicara walaupun paa proses tersebut belum sempurna dalam menyampaikan atau
pengucapan kata atau bisa dibilang tak bermakna. Sehingga disini menurut Bandura, dengan
cara seperti ini penguasaan bahasa akan terbentuk bertahun-tahun, dan cara ini tidak dapat
menjelaskan mengapa anak-anak dapat mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak pernah
mereka dengar sebelumnya.

Menurut Bandura, belajar akan terjadi karena peniruan (imitation). Kemampuan


meniru respon oranglain, misalnya, meniru bunyi yang sering didengar adalah penyeban
utama belajar. Ganjaran dan hukuman bukanlah faktor penting dalam belajar, tetapi faktor
yang penting dalam melakukan satu tindakan (performance). Bila anak selalu di beri
hukaman maka akan berpengaruh pada psikolognya, membuat jiwanya terguncang bahkan
terganggu menjadi depresi. Anak akan mersa lebih dihargai jiga di tuntu sehingga dia mau
untuk mengikuti apa yang di perintahkan. Melakukan satu perilaku ditentukan oleh
peneguhan, sedangan kemampuan potensial untuk melakukan ditentukan oleh peniruan.

Daftar Pustaka

Fernandopt. 2012. http://psikologi komunikasi/Perbedaan Psikologi Analisa dan


Behavioristik dalam Memandang Manusia _ fernandotb.htm. diakses pada 21 Maret
2015.

Você também pode gostar