Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ilmu Komunikasi
Purwokerto
2015
Dre terkejut ketika Han mengatakan kepadanya bahwa ia akan bertarung di turnamen
kung fu. Han berjanji untuk mengajarkan Dre kung fu yang sesungguhnya. Han dimulai
melatih Dre, tapi Dre frustrasi bahwa Han hanya menyuruh dia menghabiskan waktu berjam-
jam untuk melepas jaketnya, menggantung , menjatuhkannya, dan meletakkannya lagi.Dre
menolak untuk melanjutkan latihannya sampai Han menunjukkan bahwa gerakan lengan
berulang-ulang adalah metode pengajaran bela diri teknik seni, yang menampilkan naluri
ketika menyerang. Han menekankan bahwa gerakan Dre adalah pelajaran dalam kehidupan
secara umum, dan bahwa ketenangan dan kedewasaan, bukan pukulan dan kekuasaan, adalah
kunci yang benar untuk menguasai seni bela diri.
Persahabatan Dre dengan Mei Ying semakin bertambah, Dre membujuk Mei Ying
untuk bolos sekolah untuk bersenang-senang, tetapi ia hampir terlambat untuk audisi biola,
orang tua Mei Ying melarang persahabaten mereka . mereka mengatakan bahwa Dre
membawa pengaruh buruk dan melarang Dre menghabiskan lebih banyak waktu bersama
Mei Ying. Ketika Dre menemukan Han mabuk, sedih dan merusak mobil di ruang tamunya,
Dre tahu bahwa itu adalah ulang tahun istri Han dan kematian anak laki-lakinya, yang terjadi
ketika ia kehilangan kendali mobil karena kemarahan yang disebabkan dari argumen Han
dengan istrinya. Dre mengingatkan Han bahwa Han harus tekun, dan Han perlu untuk
menyembuhkan dari kehilangannya. Dre kemudian bekerja lebih keras daripada sebelumnya
untuk menguasai kung fu. Han membantu Dre membuat catatan permintaan maaf kepada
ayah Mei Ying dalam bahasa Cina, ia menerima dan menjanjikan bahwa Mei Ying akan
menghadiriturnamenuntuk mendukung Dre.
Pada turnamen, Dre yang kurang percaya diri lambat untuk mencapai paritas dengan
lawan-lawannya, tapi ia mulai memukuli mereka dan maju ke semifinal, seperti halnya
Cheng, yang keras dalam mengalahkan lawan-lawannya. Dre muncul melawan Liang, lain
dari mahasiswa Li, yang diperintahkan oleh Li untuk melukai kaki Dre. Ketika Liang
menegaskan bahwa ia bisa mengalahkan Dre, Li tegas mengatakan kepadanya bahwa dia
tidak ingin dia dipukuli. Meskipun Liang didiskualifikasi karena serangan ilegal dan
pembangkangan, Dre sudah terluka parah.
4. Ciri teori behaviorisme ini lebih mementingkan mekanisme belajar dan latihan
Yang bisa kita ambil dari film ini, yaitu dari mekanisme belajar yang diberikan
Mr. Han kepada Dre, dengan memberikan stimulus yang positif, sehingga respon yang
ditunjukkan oleh Dre juga menjadi baik sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh
Mr. Han. Ketika Dre melakukan kesalahan, Mr. Han memberikan pembelajaran dan
menjelaskan bahwa hal tersebut salah, sehingga Dre mencoba untuk tidak
mengulangi kesalahannya lagi. Dan pada akhirnya, Mr. Han dapat merubah sifat keras
kepala Dre.
Berbanding terbalik dengan stimulus yang diberikan oleh Mr. Li kepada
muridnya, yang menekankan pada menghalalkan segala cara untuk mencapai apa
yang diinginkannya, sehingga respon yang dilalukan oleh murid Mr. Li tidak berbeda
dengan apa yang diajarkannya. Mereka rela melakukan cara curang untuk
mendapatkan kemenangan tersebut. murid Mr. Li pada akhirnya memilih berguru
pada Mr. Han, karena melihat stimuli yang diberikan Mr. Han dan mekanisme belajar
yang didapatkan Dre.
B. Teori Behaviorisme
Teori ini menjelaskan adanya analisa prilaku yang nampak atau terlihat, pada
manusia serta dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Adanya psikologi disini yang berarti
psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara sains hanya berhubungan dengan sesuatu
yang dapat dilihat dan diamati saja. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori
belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar, karena seluruh perlaku manusia
kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai
pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau
jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya
dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan
pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang
memberirespon terhadap lingkungan.
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau
respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah
munculnya perilaku yang diinginkan.
Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-
reaksi behavioural dengan stimulusnya. Seperti, Guru yang menganut pandangan ini
berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl
laku adalah hasil belajar.
Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa,
seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John Locke(1632-
1704), salah satu tokoh empiris, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai warna mental.
Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan ke pemilikan
pengetahuan. Idea dan pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis,
seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh pengalaman inderawi
(sensory experience). Pikiran dan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu.
Kaum behavioreisme berpendirian dan memiliki organism yang dilahirkan tanpa sifat-
sifat sosial atau psikologis yang akan menghasilkan perilaku. Perilaku yang dimaksud adalah
hasil dari sebuah pengalaman dan perilaku digerakan atua di motivasi oleh kebutuhan untuk
memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Banyak kumpulan asumsi dari
sumbang biologi abad XIX yang berpendapat bahwa manusia hanyalah lanjutan dari
organism yang lebih rendah. Dapat diartikan bahwa, manusia akan membentuk atau menjadi
apapun dengan menciptakan lingkungan yang relevan, dan disitulah perilaku akan terbentuk
dimana manusia itu terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan
oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan
unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan
berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai
reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-
laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang
tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata
sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang
nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen
seperti yang dipercayai oleh strukturalism.
John B. Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada
gunanya. Alasannya adalah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus
dapat diamati dan diukur. Watson mempertahankan pendapatnya bahwa hanya dengan
mempelajari apa yang dilakukan manusia (perilaku mereka) memungkinkan psikologi
menjadi ilmu yang objektif. Watson menolak pikiran sebagai subjek dalam psikologi dan
mempertahankan pelaku sebagai subjek psikologi.
Khususnya perilaku yang observabel atau yang berpotensi untuk dapat diamati dengan
berbagai cara baik pada aktivitas manusia dan hewan.
3. Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari
perilaku hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia.
Salah satu kesulitan empirisisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika
orang membicarakan apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, salah
satunya yang merupkan paham filsafat etika, dengan memandang manusia sebagai makhluk
yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri serta mencari kesenangan dan
menghindari penderitaan.dalam utilitarianisme, seluruh perilaku manusia tunduk pada prinsip
ganjaran dan hukuman. Bila empirisme digabung dengan utilitarianisme dan hedonisme, kita
menemukan apa yang disebut behaviorisme (Goldstein, 1980:1).
Daftar Pustaka