MojokertoKelas perlatihan pijat memijat (masase) yang dibuka oleh
mahasiswa KKN kelompok 4 di balai desa Peterongan, Bangsal sepi dan mengecewakan (9/3). Kelas itu hanya didatangi sekitar lima ibu rumah tangga. Hal ini tidak sebanding dengan antusiasme warga yang seolah tertarik pada saat demo dan sosialisasi masase.
Adanya peristiwa tersebut, model kelas perlatihan masase diubah.
Tim masase berkoordinasi dengan setiap dusun untuk membuka kelas untuk setiap dusun. Yakni dusun Sukorejo (11/3), Singopadu (14/3), dan Peterongan (24/3) dengan sasaran rumah kepala dusun. Kelas pun berjalan dengan lancar, banyak warga yang datang pada malam hari.
Rakhmat menjelaskan teknik-teknik masase kepada masyarakat dusun
Sukorejo
Rakhmat Nur Hidayat yang tergabung dalam Ikatan Masase Terapi
Olahraga (IMATORA) mempraktikkan teknik-teknik memijat yang benar. Dengan dibekali modul, ia mengajarkan secara keseluruhan, baik teknik eflurase, petrisase, wolken, tapotemen, maupun sheeking. Rakhmat juga memberikan edukasi mengenai segala yang berkaitan dengan kesehatan tubuh sehingga pikiran masyarakat mulai terbuka mengenai disiplin ilmu dan mitos-mitos yang berkembang.
Masyarakat banyak yang memanggut-manggutkan kepalanya karena
banyak ilmu yang bertentangan dengan pengetahuan mereka selama ini. Mereka menganggap bahwa segala sesuatunya bisa dipijat. Ternyata, akan berbahaya jika pasien sedang demam tinggi karena akan semakin meningkatkan suhu tubuhnya.
Dikeroki. Jika masuk angin, bapak-bapak sering minta keroki
punggung, ya. Sebenarnya itu tidak dianjurkan. Saat itu akan ada virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh karena pori-pori kulit membuka dan membesar. Jika bapak merasa sembuh, sebenarnya semua itu permainan sugesti Ibu dan Bapak sekalian.
Persepsi para warga awalnya memang keliru. Mereka mengira kami
akan memijat mereka satu per satu. Padahal kami ingin sedikit memberikan ilmu yang kami pelajari di universitas. Sebab itu kelas hanya dilakukan sekali di setiap dusun. Materi pun disampaikan secara keseluruhan, tidak secara bertahap. Mereka juga bisa belajar dari modul yang kami berikan, jelas Rakhmat sebagai pengajar kelas masase. (Siti Haryani Chasana/ NIM 14020074008/ PB 2014)