Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pengetahuan. Mulai dari sekolah / kuliah, kursus, les, seminar dan lain sebagainya.
1. Membaca Buku
Anda pasti pernah mendengar kata-kata bijak yang berbunyi "Buku adalah jendela
dunia". Kata-kata bijak tersebut sudah ada sejak lama. Jadi Saya rasa, Anda sudah
pernah bahkan sering mendengarnya.
Secara sederhana, buku adalah media penyimpan ilmu dan informasi. Ilmu dan
informasi yang tersimpan dalam buku sendiri mencakup semua hal, mulai dari
ekonomi, agama, politik, Iptek, seni budaya, sosial, hingga resep masakan, juga
ada di dalam buku. Jadi, sangat tepat jika buku diklaim sebagai jendela dunia.
Oleh sebab itu, jika Anda memang ingin memiliki wawasan yang luas, bacalah
buku. Dengan membaca buku Anda akan mengetahui banyak hal, seperti hal-hal
yang Saya sebutkan di atas.
Jika Anda berhasil menjawab secara tepat, secara tidak langsung ini akan
memperluas wawasan / pengetahuan Anda.
3. Hubungan sosial
Dalam hidup bermasyarakat, tentu penting selalu membangun dan menjaga
hubungan sosial. Salah satu keuntungannya adalah, Anda bisa meningkatkan
kerukunan sesama masyarakat.
Selain itu, dalam lingkup hubungan sosial, Anda juga bisa belajar banyak dari
mereka guna menambah wawasan Anda. Karena, tidak perlu Anda pungkiri,
diantara mereka pasti banyak yang memiliki pengetahuan yang belum Anda
ketahui.
4. Menonton TV
Seperti yang Anda tahu, hampir semua hal dapat Anda saksikan di layar TV. Jika
Anda memang ingin menambah ilmu pengetahuan / wawasan, tentu saja, melalui
TV Anda bisa belajar banyak hal. Anda juga bisa belajar dengan cara yang
menyenangkan dan juga interaktif. Yang perlu Anda lakukan adalah, pilah dan pilih
tayangan yang memang bisa menambah wawasan Anda.
nl74x6k
5. Belajar di Internet
Saat ini hampir semua hal dapat dilakukan di internet, termasuk belajar
menambah ilmu pengetahuan. Sangat banyak materi yang bisa Anda pelajari di
internet secara mudah. Bentuk materi nya juga bisa dikatakan cukup lengkap.
Seperti dalam bentuk artikel, ebook (buku elektronik), dokumen pdf, video dan
lain sebagainya. Yang mana semua bentuk materi tersebut, dapat dengan mudah
Anda dapatkan guna menambah wawasan / ilmu pengetahuan Anda.
Menariknya lagi, Anda juga bisa berinteraksi langsung dengan orang yang lebih
mengerti. Anda bisa bertanya meski Anda tidak kenal dengan orang tersebut di
dunia nyata. Yang perlu Anda lakukan adalah bergabung dengan komunitas-
komunitas online terkait dengan apa yang ingin Anda ketahui
Banyak orang di dunia memiliki masalah dalam hal berpikir dan mengungkapkan
argumentnya dengan cara yang baik berdasarkan fakta atau kebenaran dalam hal
berpikir. Masalah sering sekali terjadi jeda dalam diskusi-diskusi ketika adanya
dialog-dialog dalam masyarakat disebabkan lambatnya proses berpikir dan
kurangnya pengetahuan terhadap apa yang sedang dibahas dan yang menjadi
pembahasannya.
Berikut saya ingin berikan beberapa cara agar dapat memperluas wawasan dan
daya pikir anda menurut apa yanhg saya kerjakan yaitu antara lain yang perlu
sangat diperhatikan adalah:
1. Pendahuluan
Salah satu ciri khas ilmu pengetahuan adalah sebagai suatu aktivitas, yaitu sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh manusia. Ilmu menganut pola tertentu dan tidak
terjadi secara kebetulan. Ilmu tidak saja melibatkan aktivitas tunggal, melainkan suatu
rangkaian aktivitas, sehingga dengan demikian merupakan suatu proses. Proses dalam
rangkaian aktivitas ini bersifat intelektual, dan mengarah pada tujuan-tujuan tertentu.
Disamping ilmu sebagai suatu aktivitas, ilmu juga sebagai suatu produk. Dalam hal ini ilmu
dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang merupakan hasil berpikir manusia. Ke
dua ciri dasar ilmu yaitu ujud aktivitas manusia dan hasil aktivitas tersebut, merupakan sisi
yang tidak terpisahkan dari ciri ketiga yang dimiliki ilmu yaitu sebagai suatu metode. Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara
teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang telah ada. Perkembangan ilmu sekarang ini dilakukan dalam ujud
eksperimen. Eksperimentasi ilmu kealaman mampu menjangkau objek potensi-potensi alam
yang semula sulit diamati.
Pada umumnya metodologi yang digunakan dalam ilmu kealaman disebut siklus-empirik. Ini
menunjukkan pada dua hal yang pokok, yaitu siklus yang mengandaikan adanya suatu
kegiatan yang dilaksanakan berulang-ulang, dan empirik menunjukkan pada sifat bahan yang
diselidiki, yaitu hal-hal yang dalam tingkatan pertama dapat diregistrasi secara indrawi.
Metode siklus-empirik mencakup lima tahapan yang disebut observasi, induksi, deduksi,
eksperimen, dan evaluasi. Sifat ilmiahnya terletak pada kelangsungan proses yang runtut dari
segenap tahapan prosedur ilmiah tersebut, meskipun pada prakteknya tahap-tahap kerja
tersebut sering kali dilakukan secara bersamaan. Sumber Pengetahuan, pada dasarnya
terdapat dua cara kita mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu mendasarkan diri pada
rasio atau disebut rasionalisme dan mendasarkan diri pda pengalaman atau disebut
empirisme, namun masih terdapat cara lain yaitu intusi (pengetahuan yang didapatkan tanpa
melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan
oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang diutusnya).
2. Cara cara memperoleh pengetahuan
a. Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge.
Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa difinisi pengetahuan adalah
kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).Sedangkan secara terminologi
definisi pengetahuan ada beberapa definisi. Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau
hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti
dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.
Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Dalam hal ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui
(objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun
yang diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.
Pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk
didalamnya ilmu, seni dan agama. Pengetahuan ini merupakan khasanah kekayaan mental
yang secara langsung dan tak langsung memperkaya kehidupan kita.
Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud
barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh
manusia berbentuk ideal, atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan.
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai
matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa
common sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada
adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini
landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak
teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian
pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka. Ruang
Lingkup pengetahuan secara ontologi, epistomologi dan aksiologi ada tiga yaitu Ilmu, Agama
dan Seni.
Logika didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih.
Sumber Pengetahuan, pada dasarnya terdapat dua cara kita mendapatkan pengetahuan
yang benar yaitu mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme dan mendasarkan
diri pda pengalaman atau disebut empirisme, namun masih terdapat cara lain yaitu intusi
(pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu
merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara
nabi-nabi yang diutusnya).
Kriteria Kebenaran:
Teori Koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya bila kita menganggap bahwa, semua manusia pasti akan mati adalah suatu
pernyataan benar maka pernyataan bahwa, si polan adalah seorang manusia dan si polan
pasti akan mati adalah benar pula karena kedua pernyataan kedua adalah konsisten dengan
pernyataan yang pertama.
Teori Korespondensi yang ditemukan oleh Bertrand Russell (1872-1970). Suatu pernyataan
dalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya jika seseorang
mengatakan bahwa ibukota republik Indonesia adalah Jakarta maka pernyataan tersebut
adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang
memang menjadi ibukota republik Indonesia.
Teori Pragmatis dicetuskan oleh Charles S. Pierce (1839-1914). Suatu
pernyataan adalah
benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai
kegunaan praktis
dalam kehidupan manusia.
- Verifikasi
Penelitian dapat di verifikasi dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara
yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif,
penelitian kualitatif memberikan interprestasi deskriptif.
- Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberikan pebjelasan tentang hubungan antara fenomena dan
menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian
adalah meredutisi realita yang kompleks kedalam penjelasan yang lengkap.
- Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat secara umum empiris berarti
berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas
kenyataan yang diperoleh dengan metode penelitian yang sistematik.
- Penalaran Logis
Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip logika deduktif atau induktif.
Penalaran deduktif, penarikan kesimpulan dari umum ke khusus.
- Kesimpulan Kondisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut, penelitian prilaku dan juga ilmu kealaman
tidak menghasilkan kepastian sekalipun yang relatif. Baik kesimpulan penelitian kualitatif
maupun kuantitatif bersifat kondisional.
Bila kita analisis lebih lanjut perlu dipertanyakan mengapa definisi ilmu pengetahuan di atas
menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru, berarti juga
menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan seterusnya
berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya?
Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia yang hanya menekankan pada
penerapannya yaitu dengan mempertanyakan bagaimana alam semesta dibentuk dan
berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila
pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi
ilmu pengetahuan tidak berorientasi pada penerapannya melainkan pada kemampuannya
untuk menghasilkan percobaan baru atau penelitian baru, dan pada gilirannya menghasilkan
teori baru. Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya bukan
merupakan ilmu pengetahuan, tetapi merupakan akal sehat (common sense). Selanjutnya
untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang
menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual, sedang hasil ilmu pengetahuan
adalah sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995). Kemudian bagaimana cara
untuk memantapkan atau mengembangkan ilmu pengetahuan? Berdasarkan definisi ilmu
pengetahuan tersebut di atas maka pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan
percobaan-percobaan.
Perlu dipertanyakan pula bagaimana hubungan antara akal sehat yang menghasilkan
perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya adalah akal sehat
yang menghasilkan pengetahuan merupakan premis bagi pengetahuan eksperimental
(Conant, J.B. dalam Qadir C.A., 1995). Ini berarti pengetahuan merupakan masukan bagi
ilmu pengetahuan, masukan tersebut selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih
lanjut. Hasil penelitian dapat berbentuk teori baru. Sedangkan Ernest Nagel secara rinci
membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang
mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan pengujian kritis hubungan sebab-
akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam science di samping diperlukan
uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan
pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang
berlaku.
2) Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku
umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam
penelitian-penelitian terdahulu, penelitian baru bertujuan untuk menyempurnakan teori yang
telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sedang common sense tidak
memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di
samping itu, dalam common sense cara pengumpulan data bersifat subjektif, karena common
sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
3) Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan konflik
sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan berusaha untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi
sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan
hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi
konflik.
4) Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran dalam ilmu
pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu
dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat
diperbaharui atau diganti.
5) Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan
penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung
pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep
yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6) Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains),
metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan
verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan,
wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense cara
mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah dikatakan: ilmu
pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang memberi
tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam
bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.
Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan
tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak
bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
Kesimpulan
Berdasarkan uaraian di atas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Ada perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu merupakan kumpulan dari
berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi
syarat-syarat objek material dan objek formal
Ilmu bersifat sistematis, objektif dan diperoleh dengan metode tertentu seperti observasi,
eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya bersifat objektif dengan menyampingkan unsur
pribadi, mengedepankan pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau
subjektif).
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai
matafisik maupun fisik, pengetahuan merupakan informasi yang berupa common sense,
tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi
yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan
pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak teruji
karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian
pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka
Dalam penulisan karangan ilmiah atau penulisan lainnya harus dibedakan antara ilmu
dengan pengetahuan, agar kekaburan makna dari kata tersebut tidak terjadi.
Penggabungan kata ilmu dengan pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan berkonotasi
ganda, sehingga dalam penulisannya cukup dipakai salah satu kata sesuai dengan
maknanya. A.C. Ewing, Persoalan-Persoalan Mendasar Filsafat. Jakarta:Pustaka
Pelajar,2003. Terjemahan
Faedah-faedah Melancong dalam Negara Sendiri
00:08 Esei
Dewasa ini halwa telinga dan mata kita sering
dihidangkan dengan pelbagai inisiatif oleh pihak
kerajaan untuk menggalakkan lebih ramai rakyat untuk
melancong dalam dan luar negara. Persoalannya,
apakah faedah melancong dalam negara sendiri?
Isi-isi penting :
Isi 1 : Amalan berjimat cermat hendaklah dimulakan di rumah
menanamkan asas berjimat cermat dalam segala perkara yang bermula
dari dalam ceruk dapur sendiri cermat tentang urusan harian, makan
minum, dan perkara-perkara asas
Isi 2 : Ibu bapa hendaklah mendominasikan amalan hidup bersederhana
merancang perbelanjaan mengikut kemampuan tidak terlalu boros
semata-mata tunduk kepada kehendak nafsu (peribahasa: air perabung
akan menitis melalui cucur atap = perangai tidak baik ibu bapa ditiru
oleh anak-anak)
Isi 3 : Merancang masa depan dengan mengutamakan tabiat menabung
strategi bertindak sebelum datang sesuatu bencana (peribahasa: ingat
sementara belum kena, jimat sementara belum habis)-membua akaun
bank
Isi 4 : Menyediakan pelan bertindak bajet keluarga sistem bajet yang
yang dipatuhi keutamaan diberikan kepada urusan-urusan yang lebih
penting dahulu (peribahasa: hendak kaya berdikit-dikit, hendak papa
bertabur urai)
Isi 5 : Bijak menggunakan fikiran dan akal daripada dikuasai nafsu
memiliki daya pertimbangan terhadap sesuatu perkara dengan
berasaskan minda keputusan tidak dibuat berdasarkan keinginan dan
runtunan nafsu mengelakkan sikap suka berlumba-lumba (peribahasa:
gajah berak besar pelanduk pun nak berak besar juga)
Kesimpulan :
Tuntasnya, dalam urusan berjimat cermat kita wajar berpegang kepada
falsafah bahawa, Seseorang yang bijak menguruskan perbelanjaan
tidak bergantung kepada jumlah pendapatan seseorang itu, sebaliknya
bergantung kepada berapa banyakkah yang seseorang itu boleh
menyimpan?. Oleh itu, berjimat cermatlah sebelum kita berhadapan
dengan bankrap.
Antara usaha dominan yang pragmatik untuk menyemai amalan berjimat cermat dalam diri seseorang
termasuklah ibu bapa harus menerapkan didikan agama dalam kalangan anak-anak. Hal ini demikian kerana,
setiap agama menuntut umatnya supaya mempunyai nilai-nilai yang baik termasuklah amalan berjimat cermat.
Selain itu, didikan agama turut membolehkan seseorang menaakul baik buruk tindakannya, terutamanya dalam
aspek perbelanjaan. Maka, anak-anak akan sentiasa bersikap selaras dengan peribahasa, 'beringat sebelum kena,
berjimat sebelum habis'. Sehubungan dengan itu, ibu bapa harus memberi didikan agama yang sempurna baik
secara formal mahupun secara tidak formal. Dengan pendidikan agama, anak-anak akan lebih didedahkan
dengan cara-cara membuat perancangan sebelum membeli-belah kerana 'sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tidak berguna'. Malahnan, anak-anak akan berbelanja mengikut kemampuan dan tidak bersikap boros
yang dianggap sebagai amalan syaitan dalam sesetengah agama. Deduksinya, didikan agama harus diterapkan
dalam sanubari anak-anak bagi meningkatkan kesedaran berbelanja secara berhemat.
Bertitik tolak daripada itu, ibu bapa harus menyemai amalan berjimat cermat dalam kalangan anak-anak
dengan menjadikan dirinya sebagai suri teladan yang terbaik ketika berbelanja. Hal ini demikian kerana, apa-apa
perkara yang dilakukan oleh ibu bapa akan menjadi ikutan atau jejak langkah ank-anak. Situasi ini bertepatan
dengan peribahasa 'bagaimana acuan, begitulah kuihnya' dan 'bapa borek, anak rintih'. Sejajar dengan itu, anak
anak selalu membuat pemerhatian terhadap cara ibu bapa berbelanja. Maka, ibu bapa haruslah mencerminkan
sikap berjimat cermat ketika berbelanja dengan meungutamakan barangan dan perkhidmatan yang menjadi
keperluan harian serta tidak membeli barangan mengikut perasaan kerana 'ikut rasa binasa, ikut hati mati'.
Malahan, ibu bapa harus memberi keutamaan kepada produk tempatan yang lebih murah dan bermutu tinggi
daripada produk import. dengan demikian, ibu bapa dapat mempamerkan sikap berjimat cermat di sampin
memberi sambutan kepada produk tempatan. Hal ini seumpama peribahasa 'serampang dua mata'. Tuntasnya,
ibu bapa harus menjadi inspirasi yang terbaik kepada anak-anak bagi memupuk amalan berjimat cermat.
Bukan itu sahaja, ibu bapa turut perlu memberi bimbingan dan nasihat kepada anak-anak ketika berbelanja
sebagai usaha menyemai amaln berjimat cermat. Malahan, hal ini perlu dilakukan apabila anak-anak masih kecil
lagi bak kata pepatah 'melentur buluh, biarlah dari rebungnya'. Sehubungan dengan itu, ibu bapa harus
mendedahkan anak-anak kepada cara membeli-belah secara bijak. sebagai analoginya, cara-cara .
membandingkan harga barangan sebelum membeli. hal ini demikian kerana, harga sesuatu barang berbeza-beza
mengikut lokaliti tempat. Contohnya, harga barangan di kedai kecil jauh lebih murah berbanding dengan
kompleks beli-belah bertaraf lima bintang. Selain itu, ibu bapa harus membimbing anak-anak supaya membeli
produk yang bermutu dan harganya berpatutan. Dengan demikian, anak-anak yang setampuk darah, setahun
jagung dapat mengadaptasi amalan berjimat cermat semasa berbelanja di samping dapat mengelak diri daripada
diseleweng oleh para peniaga.
Sudah terang lagi bersuluh, ibu bapa perlu memupuk amalan berjimat cermat semasa berbelanja dengan
memberi kesedaran kepada anak-anak. Hal ini demikian keran, menurut pakar psikologi, anak-anak yang masih
muda tidak boleh dipaksa bagi mengamalkan sesuatu amaln. Sebaliknya, anak-anak perlu diberi kesedaran
bahawa betapa pentingnya amalan berjimat cermat dalam diri seseorang. Malahan, anak-anak perlu didedahkan
kepada kesan-kesan buruk jika seseorang itu bersikap boros ketika berbelanja. Secara langsung, anak-anak dapat
mengetahui cara-cara membeli barangan secara berhemat kerana 'hanya jauhari yang mengenal manikam'. Di
samping itu, anak-anak dapat memastikan kehidupan yang bahagia dan tidak akan berhutang keliling pinggan.
Tegasnya, ibu bapa harus memberi mesej yang jelas kepada anak-anak melalui kesedaran berbelanja secara
berhemat.
Sebelum menyentuh konklusi, ibu bapa harus membimbing anak-anak supaya tidak terpengaruh dengan gaya
hidup rakan sebaya. Hal ini demikian kerana, anak-anak lebih mudah dipengaruhi dengan segala tindakan rakan
sebaya yang mempunyai prinsip, identiti dan persepsi yang sama. Namun begitu, status ekonomi setiap individu
berbeza. Walau bagaimanapun, anak-anak yang masih tidak dapat membezakan antara kaca dan permata akan
mudah terpengaruh dan terikut-ikut dengan kawan yang kaya dan suka berbelanja mewah. Oleh hal yang
demikian, ibu bapa perlu menanam sikap 'mengukur baju di badan sendiri' sebagai prinsip hidup dan
menerangkan status ekonomi keluarga supaya anak-anak dapat mengetahui cara-cara berbelanja mengikut
kemampuan. Malahan, anak-anak dapat hidup dengan sejahtera pada masa hadapan tanpa sebarang masalah
ekonomi keluarga. Jelaslah bahawa, ibu bapa harus mengawasi pengaruh rakan sebaya terhadap anak-anak bagi
meningkatkan kesedaran berbelanja secara hemah.
Kesimpulannya, ibu bapa sebagai individu yang terdekat dengan anak-anak perlu memikul tanggungjawab bagi
menyemai amalan berjimat cermat dalam sanubari anak. Hal ini demikian kerana, anak-anak yang diibaratkan
sebagai insan kerdil ciptaan Tuhan merupakan tunjang negara yang harus mengenggam amalan berjimat cermat.
Jika tidak. anak-anak akan dibelenggu oleh pelbagai masalah kewangan pada masa hadapan. Maka, sebelum
nasi memjadi bubur ibu bapa harus peka dalam usaha menerapkan amalan berjimat cermat dalam kalang anak-
anak