Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Konsep
1.1 Definisi
1.1.1 Nutrisi
Nutrisi adalah zat zat gizi dan zat yang lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan merupakan keseluruhan berbagaubuh makhluk hidupi
proses dalam tubuh makhluk hidup untuk hidup kuntuk menerima bahan-
bahan dari linngkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
agar menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. Atau
nutrisi bisa didefinisikansebagai proses pengambilan zat-zat makanan
penting dengan kata lain nutrient adalah apa yang manusia makan dan
bagaimana tubuh menggunakanya. Gangguan nutrisi terjadi kalau diet
mngandung satu atau lebih nutrient dalam jumlah yang tidak tepat. Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
metabolic (Wilkinso Judith M, 2007).
1.1.2 TB Paru
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran
pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri
basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%)
dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
1.2.2 Pernafasan
Sistem pernapasan memiliki fisiologi yang kompleks dan bertanggung
jawab untuk beberapa fungsi. Ada beberapa peran yang dilakukan oleh
sistem pernafasan: ventilasi paru, respirasi eksternal, respirasi internal
transportasi gas dan kontrol homeostasis respirasi. Berikut ini adalah
penjelasan singkat dari masing-masing fungsi.
a. Ventilasi paru
Ventilasi paru adalah proses utama di mana udara mengalir masuk dan
keluar dari paru-paru. Hal ini dilakukan melalui kontraksi otot, serta
melalui sistem tekanan negatif yang dilakukan oleh membran pleura
yang meliputi paru-paru.
b. Respirasi eksternal
Sebagai hasil dari ini, oksigen dari udara ditransfer ke darah sementara
karbon dioksida dari darah masuk ke udara. Oksigen yang berguna
kemudian dilakukan ke seluruh tubuh sedangkan karbon dioksida
terhalau melalui pernafasan.
c. Respirasi internal
d. Transportasi Gas
1.3.2 Pernafasan
a. Umur
Frekuensi pernapasan yang dilakukan pada anak-anak berbeda denagn
frekuensi pernapasan yang dilakukan orang dewasa. Umumnya,
frekuensi pernapasan yang terjadi pada anak-anak lebih banyak. Pada
orang dewasa, frekuensi pernapasan menjadi lebih lambat dikarenakan
aktivitas sel-sel di dalam tubuh mengalami penurunan.
b. Jenis Kelamin
Pada umumnya dalam keadaan normal, frekuensi pernapasan pada laki-
laki lebih banyak daripada perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki
cenderung membutuhkan energi yang lebih banyak daripada perempuan
sehingga oksigen yang diperlukan pun menjadi semakin banyak.
c. Suhu Tubuh
Suhu tubuh mempunyai hubungan yang erat dengan pernapasan.
Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka dia akan membutuhkan
energi yang lebih banyak sehingga kebutuhan akan oksigen pun akan
meningkat. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan pun akan lebih sering
dilakukan.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
frekuensi pernapasan. Seseorang yang sedang berdiri, frekuensi
pernapasannya akan lebih sering terjadi daripada seseorang yang posisi
tubuhnya sedang berbaring. Pada saat kita berdiri aktivitas otot di dalam
tubuh akan lebih sering mengalami kontraksi sehingga oksigen yang
dibutuhkan untuk proses oksidasi di dalm tubuh menjadi lebih banyak,
hal ini mengakibatkan frekuensi inspirasi dan ekspirasi menjadi lebih
sering dilakukan. Sementara itu pada saat berbaring, otot-otot dalam
tubuh cenderung erelaksasi sehingga kebutuhan akan oksigen pun tak
sebanyak pada saat kita berdiri.
e. Aktivitas Tubuh
Seseorang yang memiliki aktivitas tubuh cukup tinggi seperti seorang
petani atau atlet, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi daripada
seorang sekretaris yang cenderung melakukan aktivitas pekerjaanya
dengan duduk. Hal ini disebabkan energi yang diperlukan oleh seorang
petani atau atlet lebih banyak jika dibandingkan oleh seseorang yang
beraktivitas denagn cara duduk.
1.4.2 Pernafasan
a. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai
dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
b. Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan
serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah
satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu
dari empat anak di beberapa daerah. Otot dinding saluran udara
berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit,
sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh
sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa
kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh
alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
c. Influenza
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan
tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi
akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang
tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.
d. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan
pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan
udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema
ditandai dengan pernapasan yang pendek yang disebabkan oleh kesulitan
untuk menghembuskan seluruh udara keluar dari paru-paru karena
tekanan udara yang berlebihan dari kantung udara di dalam paru-paru
(alveoli). Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap
rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
e. Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus)
(saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit
paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
f. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan
parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap
di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
g. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga
hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress,
kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
h. Tuberculosis
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
kuman Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat
bermanifestasi pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak
di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat
bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang
terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
i. Pneumonia
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan
suatu penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang
bertangggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan
terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa
penyebab termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur, atau pasilan
(parasit). Radang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri streptococcus
dan mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat disebabkan
oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau
berlebihan minum alkohol.
Objektif
Suara napas tambahan
Perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan
Batuk tidak ada atau tidak efektif
Sianosis
Kesulitan untuk berbicara
Penurunan suara napas
Ortopnea
Gelisah
Sputum berlebihan
Mata terbelalak
2.5 Perencanaan
Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi yang kurang dari kebutuhan.
2.5.1 Tujuan dan Kriteria hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pemenuhan kebutuhan
pasien tercukupi dengan Kriteria Hasil:
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
e. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
f. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
3. Daftar Pustaka
Ahem, Nancy R. Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9
Diagnosa Nanda, Interverensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran.