Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
merupakan hasil dari reaksi kompleks metabolism yang rumit. Mekanisme yang
dikendalikan oleh suatu system regulasi ini sdangat vital untuk menghadapi
kombinasi secara kuantitatif proteomik dan sekuens RNA pada kondisi stress pada
beragam bakteri. Pada makalah ini akan dibahas korelasi antara level mRNA dan
dapat dijelaskan dari total fraksi dari variasi protein keseluruhan (50% terbanyak
1
BAB II
PEMBAHASAN (KAJIAN PUSTAKA)
struktur organel sel yang banyak terdapat di dalam sitoplasma. Ribosom terdiri
atas dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil yang akan menyatu selama
inisiasi translasi dan terpisah ketika translasi telah selesai. Tiap ribosom
(site A), sisi peptidil sisi P (site P), dan sisi E (site E). Molekul aminoasil-tRNA
yang baru memasuki ribosom akan terikat di sisi A, sedangkan tRNA yang
pelepasan tRNA yang sudah tidak memiliki asam amino karena telah diikatkan
terdapat sebuah perbedaan yang luas pada translasi bakteri dan eukariota. Inisiasi
bakteri terjadi pengenalan langsung dari wilayah inisiasi pada mRNA dengan
subunit ribosom kecil (Paola, 2015). Berbeda dengan alur inisiasi translasi pada
cukup besar. mRNA/ ribosom pengenal tidak bergantung pada mRNA langsung/
interaksi rRNA dan membutuhkan bantuan dari banyak faktor yang berbeda.
Model ini menyatakan bahwa 40S subunit ribosom, di kompleks dengan berbagai
2
protein aksesori, mengikat di sekitar 50s akhirnya ditutup dari mRNA dan
1) Ribosom
memiliki tingkat sedimentasi relatif 70S dan massa 2,4 MDA. Subunit besar
memiliki tingkat sedimentasi relatif 50S dan massa 1,5 MDA, sedangkan
subunit kecil memiliki tingkat sedimentasi relatif 30S dan massa 0,8 MDA.
Sekitar dua-pertiga dari ribosom terdiri dari RNA dan sepertiga terdiri dari
protein. Pada struktur yang tersedia ribosom dan kompleks ribosom berasal
elektron dan mengidentifikasi partikel dibagi menjadi dua subunit ukuran yang
tidak sama. Penentuan bentuk dimulai pada awal tahun 1970. Saat ini resolusi
diperoleh hanya dengan X-ray kristalografi. Resolusi tinggi struktur yang dari
70S ribosom subunit ribosom, dan 30S subunit ribosom ada. Selain itu, struktur
antibiotik, baru-baru ini telah dipecahkan. Hanya mereka yang relevan untuk
3
Gambar 1. (A). visualisasi dari struktur sekunder 16s rRNA, (B) visualisasi dari struktur sekunder
23s dan 5s rRNA, (C) struktur 3D sub unit ribosom bakteri T. Thermopillus, (D) struktur 3D dari
50s sub unit ribosom dari H. Harismortui (sumber gambar : journal Microbiology And
Molecular biology Reviews, Mar. 2005, p104)
2) mRNA
selama inisiasi translasi 30S. mRNA tertutup oleh ribosom pada fase inisiasi
beberapa sinyal untuk inisiasi dan penghentian sintesis protein (Flora Picard,
2012).
3) RNAt/ tRNA
dengan asam amino yang akan membentuk molekul protein melalui ikatan
polipeptida sesamanya. Setiap satu tRNA mewakili satu jenis asam amino
4
yang mengandung loops pita tunggal. Struktur loops pita tunggal tersebut
akan membentuk struktur lengan tRNA yang bersifat khusus (Flora Picard,
akan diikatnya.
akan berikatan dengan tRNA pada ujung basa 3 yang selalu mengandung
ke-2 atau gugus hidroksil ke-3. Penamaan tRNA sesuai dengan jenis asam
5
aminonya yang ditulis dengan huruf superscript, contoh: tRNAala, tRNA
yang berikatan dengan asam amino alanin. Jika ada dua macam atau lebih
tRNA yang mengandung satu jenis asam amino, maka diberi nomor
C. Proses Translasi
Proses translasi dapat dibagi menjadi tiga tahapan (sama seperti pada
transkripsi), yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Inisiasi dan elongasi rantai
polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP
(guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP (Campbell, 2004).
berikut:
1. Inisiasi
mRNA tersebut, dimana di dekat daerah CAP terdapat kodon inisiasi AUG
insiasi (AUG), tiga faktor insiasi (IF1, IF2 dan IF3), tRNAinisiator (fMet-
tRNA), ribosom subunit 30S dan 50S, dan GTP. Setetah diaktifasi oleh
6
faktor inisiasi, tRNA inisiator yang membawa anti kodon CAU akan
menempati situs P pada ribosom. tRNA kedua yang membawa anti kodon
untuk kodon kedua memasuki situs A pada ribosom. Asam amino yang
dibawa oleh tRNA kedua akan membentuk ikatan peptida dengan asam
(start kodon). Khusus pada prokariot akan terjadi formilasi gugus amino
formilasi gugus amin, tetapi molekul ini akan bereaksi dengan protein-
protein tertentu yang berfungsi sebagai faktor inisiasi (IF-1, IF-2, IF-3).
Selain itu, baik pada prokariot maupun eukariot, terdapat pula metionil-
kompleks inisiasi ini difasilitasi oleh perpasangan basa antara suatu urutan
7
(leader sequence) pada mRNA. Selanjutnya, kompleks inisiasi bergabung
2. Elongasi
Pada tahap ini, asam asam amino berikutnya ditambahkan satu per
enzim peptidil transferase, suatu enzim yang terikat pada subunit ribosom
50S. Reaksi ini menghasilkan dipeptida yang terdiri atas f-metionin dan
alanin yang terikat pada tRNAala di sisi A (peptida awal memisahkan diri
dari tRNA tempat pelekatannya semula, dan asam amino pada ujung
karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA yang
mRNA pada ribosom sepanjang tiga basa sehingga triplet kodon yang
semula berada di sisi A masuk ke sisi P, dan yang dari sisi P akan bergeser
ke sisi E (sisi pelepasan tRNA yang sudah tidak memiliki peptida). Dalam
contoh ini triplet kodon yang bergeser dari sisi A ke sisi P tersebut adalah
8
elongasi berupa enzim yang biasa dilambangkan dengan EF-G (Melodie,
2015).
Sementara itu, tRNA yang sudah tidak memiliki asam amino karena telah
ribosom (melalui sisi E). mRNA bergerak melalui ribosom ke satu arah
saja, mulai dari ujung 5. Hal yang terpenting adalah ribosom dan mRNA
bergerak relatif satu sama lain, dengan arah yang sama, kodon demi
kodon. Siklus elongasi menghabiskan waktu kurang dari 1/10 detik dan
3. Terminasi
polipeptida dari ribosom. Selain itu, kedua subunit ribosom pun memisah.
faktor pelepas atau releasing faktors, yaitu RF-1 dan RF-2 (Melodie,
2015).
9
D. Pasca Translasi
berupa suatu molekul tiga dimensi dengan struktur sekunder dan tersier.
BAB III
PENUTUP
ekspresi genetik atau sintesis protein pada bakteri yang memiliki beberapa
suatu proses adaptasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa mRNA pada
terjadi pada organisme eukariot secara gambaran umumnya adalah sama dengan
mekanisme proses translasi pada organisme prokariot. Hanya ada beberapa bagian
tertentu saja yang berbeda. Sehingga, keseluruhan proses translasi baik pada
10