Você está na página 1de 4

Analisis Kebijakan dalam SDM

Indah Mutiarasari US
(A31115029)

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi

(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Dalam sebuah organisasi

tidak terlepas dari unsur manusia sebagai sumber daya organisasi yang harus dikelola

sebagaimana sumber-sumber daya yang lain. Manusia merupakan sumber daya dalam

organisasi yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugasnya

masing-masing dan sesuai dengan strategi-strategi yang ditentukan oleh organisasi

dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan

memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut

Rivai ( 2004:35) tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baiik segi kuantitatif,

kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan

mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang

akan datang. Manusia yang menjadi sumber daya juga dituntut trampil dalam pengelolaan

sumber dana/keuangan atau memanajemen keuangan untuk mendukung tercapaianya

tujuan organisasi secara maksimal. Dari penjelasan tersebut, maka dibutuhkanlah

manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan tugas-

tugas yang berkenaan dengan SDM, diantaranya:

1. Perekrutan

Perekrutan adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah

yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam

organisasi. Perusahaan bisa memilih pelamar-pelamar yang persyaratannya paling dekat

berhubungan dengan deskripsi pekerjaan. Menemukan cara yang tepat untuk mendorong

kandidat-kandidat yang memenuhi syarat untuk bekerja sangat penting ketika

perusahaan perlu memperkerjakan karyawan. Namun, Biaya merekrut bisa jadi mahal.

Dengan demikian, program perekrutan yang berfungsi dengan baik bisa memiliki

pengaruh utama terhadap hasil akhir perusahaan.


Dari definisi perekrutan tersebut ditemukan beberapa masalah terkait perekrutan,

yaitu bagaimana merekrut orang-orang yang memenuhi persyaratan dengan biaya yang

murah. Menghadapi permasalahan itu, SDM menggunakan berbagai kebijakan

diantaranya:

o Karyawan Tidak Tetap

Mereka adalah orang-orang yang bekerja sebagi karwayan paruh waktu,

karyawan sementara, atau kontraktor independen. Para karyawan tidak tetap merupakan

ekuivalen manusia dari persediaan just-in-time. Para keryawan sekali pakai ini

memberikan manfaat-manfaat tertentu. Fleksibilitas maksimum bagi pemberi kerja dan

biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

o Kerja Lembur

Mungkin alternatif perekrutan yang paling umum digunakan, terutama dalam

memenuhi fluktuasi jangka pendek dalam beban kerja, adalah kerja lembur. Kerja

Lembur bisa membantu baik pemberi kerja maupun karyawan. Pemberi kerja memperoleh

manfaat dengan terhindar dari biaya-biaya perekrutan, seleksi dan pelatihan. Para

karyawan memperoleh keuntungan dari pendapatan selama periode kerja lembur.

ANALISIS HUBUNGAN

Kebijakan yang diterapkan MSDM dalam menghadapi permasalahan terkait rekrutmen

seperti mempekerjakan karyawan tidak tetap dan mengadakan kerja lembur, dapat

menghindarkan kebutuhan perusahaan terutama dalam hal biaya perekrutan. Kerja

lembur misalnya, kebijakan ini membuat MSDM tidak perlu lagi melakukan perekrutan,

seleksi serta pelatihan karena posisi atau beban kerja yang diperlukan sudah diisi

dengan karyawan yang lembur.

2. Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan merupakan usaha sistematik yang disengajakan, yang dibuat oleh sesuatu

masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada ahlinya,

usaha memperkembangkan potensi individu dan perubahan yang berlaku dalam diri

manusia. Sedangkan pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk

memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan

dari para pegawai sesuai dengan keinginan dari suatu lembaga atau organisasi. Dalam
pendidikan dan pelatihan, tiap-tiap individu memiliki perbedaan kemampuan dalam hal

proses belajar dan motivasinya. Menghadapi masalah tersebut, maka MSDM menerapkan

kebijakan terkait pendidikan dan pelatihan:

o Menggunakan metode tertentu dalam pendidikan dan pelatihan

Dengan menggunakan berbagai metode pendidikan dan pelatihan yang sesuai

dengan individu, maka proses belajar juga akan makin mudah dan efisien. Metode yang

digunakan dapat berupa sistem magang, peragaan, bimbingan, maupun latihan praktek.

ANALISIS HUBUNGAN

Untuk menerapkan kebijakan ini secara sukses, maka MSDM harus melakukan tugas

seleksi terkait dengan tenaga pengajar. Untuk melatih karyawan yang telah direkrut,

perusahaan harus melakukan seleksi pengajar untuk pelatihan. Ini akan memakan biaya,

namun bila dari proses perekrutan MSDM sudah berhasil merekrut karyawan yang

kompeten, maka biaya ini bisa dikategorikan sebagai investasi SDM, apalagi jika

dibarengi dengan penggunaan metode yang tepat bagi tiap individunya.

3. Seleksi

Seleksi adalah pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia dan bertujuan untuk

mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat serta memiliki kualifikasi yang sesuai

dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan

organisasi/perusahaan.

Proses seleksi ini merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk

memutuskan pelamar diterima atau tidak diterima. Pada umumnya untuk penarikan dan

seleksi ini, organisasi bergabung sebagai employment function dan depertemen

personalia. Suatu analisis pekerjaan, perencanaan SDM dan perbaikan dilakukan untuk

keperluan membantu seleksi personalia. Dengan demikian, pelaksanaan proses seleksi

harus dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya dan sesuai rencana. Hal ini tidak lain

merupakan dasar kebijaksanaan yang harus dipegang dalam proses seleksi.

ANALISIS HUBUNGAN

Apabila manajemen gagal dalam memasangkan secara benar individu dengan posisinya,

maka hal ini akan berimbas pada kinerja maupun kepuasan karyawan.
Selain ketiga tugas di atas, tugas MSDM lainnya yaitu terkait gaji, pembagian kerja,

analisis kerja, deskripsi kerja, spesifikasi, evaluasi, penilaian kinerja, kompensasi, dan

serikat pekerja. Semua tugas-tugas ini dilakukan MSDM dengan tidak lepas dari

berbagai permasalahan terkait tugas yang dihadapi. MSDM dapat mengeluarkan

berbagai kebijakan sesuai dengan permasalahan yang tengah dihadapi seperti halnya

pada masalah waktu kerja misalnya. MSDM bisa mensiasati dengan menerapkan program

part-time, pembagian kerja, cuti, dsb. Bahkan dalam lingkup pelayanan sekalipun, MSDM

bisa menghadirkan pelayanan bagi karyawannya untuk meningkatkan kinerja seperti

dengan menyediakan klinik, tempat penitipan anak, kantin, dsb. Dimana semua program

kebijakan MSDM ini adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan dan sebagai solusi

permasalahan yang dihadapi ketika bertugas.

Você também pode gostar