Você está na página 1de 3

Alkalinity

Alkalinity adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa


penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan bufer, alkalinity
merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkalinity adalah hasil reaksi-
reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa makro yang
menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinity dalam air disebabkan oleh ion-ion
karbonat (CO32- ), bikarbonat (HCO3- ), hidroksida (OH-) dan juga borat (BO33-), fosfat
(PO43-), silikat dan sebagainya.
Dalam air alam alkalinity sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat,
dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida. Pada keadaan tertentu (siang hari)
adanya ganggang dan lumut dalam air menyebabkan turunnya kadar karbon
dioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan seperti ini kadar karbonat dan hidroksida
naik, dan menyebabkan pH larutan naik.
Kalau kadar alkalinity terlalu tinggi (dibandingkan dengan kadar Ca 2+ dan
2+
Mg yaitu kadar kesadahan) air menjadi agresip dan menyebabkan karat pada
pipa, sebaliknya alkalinity yang rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan
dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil
penampang basah pipa. Kadar alkalinity yang tinggi menunjukkan adanya senyawa
garam dari asam lemah seperti asam asetat, propionat, amoniak dan sulfit (SO 32- ).
Alkalinity juga merupakan parameter pengontrol untuk anaerobik digester dan
instalasi lumpur aktif.
Air yang sangat alkali atau bersifat basa sering mempunyai pH tinggi dan
umumnya mengandung padatan terlarut yang tinggi. Sifat-sifat ini dapat
menurunkan kegunaannya untuk keperluan dalam tangki uap, prosesing makanan
dan system saluran air dalam kota. Alkalinitas memegang peranan penting dalam
penentuan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan ganggang dan
kehidupan perairan lainnya. Pada umumnya, komponen utama yang memegang
peran dalam menentukan alkalinitas perairan adalah ion bikarbonat, ion karbonat
dan ion hidroksil.
Yang lainnya, yang sedikit menyumbang alkalinitas adalah ammonia dan
konyugat basa-basa dari asam-asam fosfat, silikat, borat dan asam-asam organik.
Alkalinitas umumnya dinyatakan sebagai alkalinitas fenolftalein yaitu proses
situasi dengan asam untuk mencapai pH 8,3 dimana HCO 3- merupakan ion
terbanyak, dan alkalinitas total, yang menyatakan situasi dengan asam menuju
titik akhir indicator metal jingga (pH 4,3), yang ditunjukan oleh berubahnya kedua
jenis ion karbonat dan bikarbonat menjadi CO 2.
Kalau pH merupakan faktor intensitas, alkalinitas merupakan faktor
kapasitas, dimana kapasitas itu merupakan kapasitas air tersebut untuk
menetralkan asam. Oleh karena itu kadang-kadang penambahan alkalinitas lebih
banyak dibutuhkan untuk mencegah supaya air itu tidak menjadi asam. Dalam
kebanyakan air alami alkalinitas disebabkan oleh adanya HCO 3- dan sedikit oleh
adanya CO32- dan air dengan alkalinitas tinggi mempunyai konsentrasi karbon
organik yang tinggi.
Dalam media dengan pH rendah, ion hydrogen dalam air mengurangi
alkalinitas. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan
yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering
disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion
bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga
ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan
kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm
(mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari
100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100
ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang. Pada umumnya
lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20
ppm.
Jenis Alkalinity
1. Alkalinity karbonat
2. Alkalinity total
Asidimetri
Asidimetri adalah pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan
larutan baku basa, sedangkan alkalimeteri adalah pengukuran konsentrasi basa
dengan menggunakan larutan baku asam.
Indikator dan Penggunaannya
Adapun penggunaan indikator digunakan sebagai titrasi dalam asam basa
dan untuk mengetahui apakah suatu titrasi telah habis bereaksi atau belum.
N Nama Rentang Warna asam Warna
O pH basa

1 Kuning metil 23 Merah Kuning


2 Dinitrofenol 2,4 4,0 Tidak Kuning
berwarna
3 Jingga metil 3 4,5 Merah Kuning
4 Merah metil 4,4 6,6 Merah Kuning
5 Lakmus 68 Merah Biru
6 Fenolftalein 8 10 Tidak Merah
berwarna
7 Timolftalein 10 12 Kuning Ungu
8 Trinitrobenzen 12 -13 Tidak Jingga
a berwarna

pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional.[1]

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren Peder


Lauritz Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna
singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari
singkatan untuk powerp[2](pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa
[3]
Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat) , dan ada pula yang merujuk pada
kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti
"logaritma negatif"[4].

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C ditetapkan sebagai
7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan
dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH
sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri
pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu
pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan
teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.

Você também pode gostar