Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2015
annual
report
Laporan Tahunan
In the face of this ever intense global competition today, every company
is expected to have a competitive advantage, from various aspects.
Competitive advantage will bring the company on top of the competition.
As one of the State-owned Enterprise, PT Angkasa Pura II (Persero)
has a vision To become leading and professional world-class airport
management company with priority towards safety, security and comfort
of the customers and to optimize business growth. Angkasa Pura II is
expected to continuously growing, as the Companys effort to become
leading and professional world-class company.
Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan Tahunan. Berikut akan
disajikan kesinambungan tema dan pencapaian Angkasa Pura II dalam Annual Report Award (ARA) selama 3 (tiga) tahun terakhir
(periode 2012-2014).
Theme sustainability of Annual Report becomes important to demonstrate the consistency of the Annual Report. The following
is presented the sustainability of theme and achievement of Angkasa Pura II in Annual Report Award (ARA) for the last 3 (three)
years (period of 2012-2014).
Angkasa Pura II obtained Second Place in the 2014 Annual Report Award
for the category of Non-Financial, Non-Listed SOEs with a score of 81.05.
2013
LAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan 2013
Annual Report
Angkasa Pura II obtained Second Place in the 2012 Annual Report Award for
Aligning the Excellences
the category of Non-Financial, Non-Listed SOEs with a score of 82.13.
2012 Laporan Tahunan
PT Angkasa Pura II (Persero) atau disebut Angkasa Pura II dan PT Angkasa Pura II (Persero) or called Angkasa Pura II and the
Perusahaan, menyajikan Laporan Tahunan yang berakhir Company, presents the Annual Report ended on December
pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan ketentuan 31st, 2015 in accordance with the applicable provisions.
peraturan yang berlaku.
Laporan Tahunan Angkasa Pura II ini memuat informasi Annual Report of Angkasa Pura II contains information of
kinerja keuangan dan hasil usaha berdasarkan hasil audit financial performance and business results based on the audit
Laporan Keuangan Kantor Akuntan Publik. Laporan tahunan results of the Financial Statements by the Public Accounting
ini juga memuat informasi-informasi yang mengandung Firm. This Annual Report also contains information about
proyeksi, rencana, strategi, dan tujuan yang bukan merupakan projections, plans, strategies, and objectives that are not
pernyataan data historis, dan dapat dikategorikan sebagai historical data statements, and can be categorized as forward
pernyataan yang dapat bersifat pandangan ke depan (forward looking statements as defined in the applicable provisions.
looking statement) sesuai definisi pada ketentuan yang
berlaku.
Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat Forward-looking statements contain risk and uncertainty
risiko dan ketidakpastian atas hasil dan kejadian yang mungkin over the results and events that may differ materially from
berbeda secara material dari apa yang diperkirakan dan what is expected and mentioned in the statement. Citation
disebutkan dalam pernyataan tersebut. Penyebutan satuan of currency Rupiah or Rp refers to the official currency
mata uang Rupiah atau Rp merujuk pada mata uang resmi of Indonesia, while US Dollar or USD refers to the official
Indonesia, sedangkan Dollar AS atau USD merujuk pada currency of the United of America. All financial information
mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan presented in Rupiah in accordance with the Indonesia
disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Financial Accounting Standards.
Akuntasi Keuangan Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II disajikan dalam 2015 Annual Report of Angkasa Pura II is presented in
format Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dibuat Indonesian and English languages that is made side by side
berdampingan (bilingual) dan menggunakan kaidah bahasa (bilingual) and using good and correct language norm.
yang baik dan benar.
Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II dicetak dengan 2015 Annual Report of Angkasa Pura II is printed with good
kualitas yang baik dan disajikan dengan menggunakan jenis quality and presented by using the type and size of font that
dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Laporan Tahunan is easy to read. 2015 Annual Report of Angkasa Pura II (and
2015 Angkasa Pura II (dan tahun-tahun sebelumnya) juga previous years) can also be viewed and downloaded at the
dapat dilihat dan diunduh di website Angkasa Pura II (www. website of Angkasa Pura II (www.angkasapura2.co.id). 2015
angkasapura2.co.id). Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II Annual Report of Angkasa Pura II has referred to the 2015
telah mengacu pada kriteria Annual Report Award 2015. Annual Report Award.
I Umum | General
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum
yang baik dan menggunakan jenis dan dan relevan dengan industri perusahaan.
3 ukuran huruf yang mudah dibaca Information includes 5 (five) financial ratios that are 46-47
Annual Report is printed on with good general and relevant with the industry of the Company.
quality and use font that is easy to read.
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan;
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling
Informasi harga saham dalam bentuk tabel kurang harga penutupan dan volume perdagangan
dan grafik* saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun
4 Shares price information in tables and buku terakhir. 49
graphs* 1. Information in table form which includes:
a. Total outstanding shares;
b. Market capitalization;
c. Highest, lowest, and closing shares price; and
d. Trade Volume
2. Information in graphic form includes at least closing price
and trade volume of shares. for every quarter in the last 2
(two) financial years.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau
obligasi konversi yang masih
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun
beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir*
5 sebelumnya. 49
Information on outstanding bonds, sukuk
Includes this years report and previous year reports
or convertible bonds in the last 2 (two)
financial years*
Penjelasan tentang :
Bahasan dan analisis tentang kemampuan
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek
membayar utang dan tingkat kolektibilitas
maupun jangka panjang; dan
piutang perusahaan, dengan menyajikan
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
perhitungan rasio yang relevan sesuai
dengan jenis industri perusahaan
3 Explanation about: 240-241
Discussion and analysis of the ability to
1. Ability to pay debt, both short-term and long-term;
pay debt and receivable collectibility level
and
of the Company, by presenting relevant
2. Receivable collectibility level.
ratio calculation in accordance with the
industrial types of the Company.
Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri
dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital
Bahasan tentang struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan
structure) dan kebijakan manajemen atas tersebut.
4 struktur modal (capital structure policy) 241-242
Discussion on capital structure and Explanation about:
management policy on capital structure. 1. Details of capital structure consisting of interest-based
debt and equity; and
2. Management policy on the capital structure policy and
election basis for such policy.
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada
tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat
Bahasan mengenai investasi barang modal
realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
yang direalisasikan pada tahun buku
6 terakhir 243
Explanation about:
Discussion on capital goods investments
1. Type of capital goods investment;
realized in the last financial year.
2. Objective of capital goods investment; and
3. Value of capital goods investment issued in the last
financial year. Note: if there are no realization of capital
goods investment, should be disclosed.
Angkasa Pura II pada Annual Report Award 2014 memperoleh Angkasa Pura II in the 2014 Annual Report Award obtained
skor 81,05 dan meraih peringkat II pada kategori BUMN Non a score of 81.05 and ranked second in the category of Non-
Keuangan Non Listed. Financial, Non-Listed SOEs.
Terdapat 9 (sembilan) rekomendasi dari Panitia ARA yang There were 9 (nine) recommendations from the ARA
telah ditindaklanjuti oleh Angkasa Pura II pada penyusunan Committee that have been followed up by Angkasa Pura
Laporan Tahunan 2015 ini. Kesembilan rekomendasi yang II in the preparation of this 2015 Annual Report. The nine
telah ditindaklanjuti tersebut sebagai berikut: recommendations which have been followed up are as follows:
6 Agar diungkapkan secara lengkap mengenai kriteria penentuan Komisaris Independen dan pernyataan 261
tentang independensi masing-masing Komisaris Independen
To be fully disclosed regarding the criteria for Independent Commissioner determinations and statement
about the independence of each Independent Commissioner.
7 Agar diungkapkan nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominas dan/atau 335
Remunerasi, independensi, uraian tugas dan tanggung jawab, uraian pelaksanaan kegiatan, frekuensi 344
pertemuan dan tingkat kehadiran dalam pertemuan, serta kebijakan mengenai suksesi Direksi
To be disclosed name, position, and brief biography of members of the Nomination and/or Remuneration
Committee, independence, job descriptions and responsibilities, description of activities, meeting frequency
and attendance level at the meeting, as well as policies regarding the succession of the Board of Directors.
8 Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup 350
pengendalian keuangan dan operasional, kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang
diakui secara internasional (COSO internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas sistem
pengendalian intern tersebut
To be disclosed brief explanation on the internal control system, among others are financial and
operational controls, compliance to the internal control system with internationally recognized framework
(COSO - internal control framework) and evaluation of the effectiveness of the internal control system.
9 Pengungkapan yang berhubungan dengan transaksi pihak berelasi agar disesuaikan dengan ketentuan Laporan
yang berlaku Keuangan
Disclosures in connection with related party transactions in order to comply with the applicable provisions.
1. Skor Assessment GCG Tahun 2015 mencapai 85,14%, masuk kategori SANGAT BAIK.
GCG Assessment Score 2015 has reached 85,14%, categorized as EXCELLENT.
2. Pendapatan Usaha Tahun 2015 mencapai Rp 5,64 triliun meningkat 16,13% dari tahun 2014.
Revenue in 2015 has reached IDR 5,64 trilion, increasing 16,13% from 2014.
3. Laba Bersih Tahun 2015 Rp 1,68 triliun meningkat 49,82% dari tahun 2014.
Nett profit in 2015 was Rp 1,68 trilion, increasing 49,82% from 2014.
4. Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2015
adalah 1.104 mitra binaan.
Total of assisted partners who have received partnership program in 2015 were 1.104 participants.
5. Jumlah karyawan tahun 2015 sejumlah 5.546 orang.
Total of employees in 2015 were 5.546 employees.
URAIAN
2011 2012 2013 2014 2015
Descriptions
Pendapatan Usaha
3.495,41 3.997,06 4.153,80 4.860,51 5.644,15
Operating Revenues
Beban Usaha
2.183,31 2.528,74 2.982,53 3.609,72 3.577,53
Operating Expenses
Pendapatan (Beban) Lain-lain
167,74 173,87 213,96 249,95 268,37
Other Income (Expenses)
Laba Sebelum Pajak
1.479,84 1.642,18 1.364,81 1.474,50 2.266,19
Profit Before Tax
Beban Pajak
(389,65) (422,92) 518,54 347,73 578,87
Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih
1.090,19 1.219,27 846,28 1.126,77 1.687,32
Net Income (Loss)
Laba yang dapat diatribusikan kepada: 1.090,19 1.219,27 846,28 1.126,77 1.687,32
Profit Attributable to:
1,090.19
4,860.51
1,687.32
4,153.80
5,644.15
1,219.27
3,495,41
1,126.77
846.28
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1.634,68
243.854
573.786
225.354
1.227,10
337.465
169.255
1.138,41
862,46
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
URAIAN
2011 2012 2013 2014 2015
Descriptions
Aset
9.937,53 10.769,89 13.341,92 15.932,52 20.270,76
Assets
Liabilitas
872,07 970,22 1.698,04 3.173,09 4.034,99
Liability
Ekuitas
9.056,46 9.799,67 11.643,87 12.759,42 16.235,77
Equity
20.270,76
10.769,89
15.932,52
13.341,92
9.937,53
240,29
250,01
236,67
364,25
370,18
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
liabilitas ekuitas
4.034,99 Liability 16.235,77 Equity
Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
12.759,42
16.235,77
9.065,46
11.643,87
4.034,99
9.799,67
1.698,04
3.173,09
970,22
872,07
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
URAIAN
2011 2012 2013 2014 2015
Descriptions
Rasio Kas
389,56% 332,88% 142,96% 47,01% 128,09%
Cash Ratio
Rasio Lancar
542,90% 472,71% 226,51% 85,28% 175,88%
Current Ratio
24,85%
24,87%
10,32%
9,90%
11,32%
7,07%
9,62%
8,32%
7,72%
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
22,85%
18,04%
19,96%
18,58%
12,03%
17,82%
18,93%
18,37%
19,19%
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Description
Kinerja Operasional
Operational Highlights
Pergerakan Pesawat (dalam satuan rute)
559.183 612.850 648.561 630.584 632.418
Aircraft Movement (in Route)
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
72.315 82.021 86.354 85.131 84.292
Passenger Movement (in thousand Pax)
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
695.313 746.835 771.049 763.507 726.809
Cargo Movement (in thousand Kg)
648.561
632.418
559.183
84.292
86.354
82.021
72.315
85.131
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
pergerakan kargo
726.809 Cargo Movement
Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
726.809
763.507
764.835
771.049
695.313
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) Until the end of 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) has not
belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek performed any shares trading activity in the Indonesia Stock
Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat Exchange, so there is no information that includes: (1) Number
tentang: (1) Jumlah saham yang beredar; (2) Kapitalisasi of outstanding shares; (2) Market Capitalization; (3) Highest,
pasar; (3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; lowest and closing of shares prices; and (4) Trade volume.
dan (4) Volume perdagangan.
ikhtisar obligasi,
sukuk atau obligasi konversi
Bonds, Sukuk Or Convertible Bonds Highlights
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) Until the end of 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) has not
belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau performed any activities regarding to the issuance of bonds,
obligasi konversi. Sehingga tidak ada informasi yang memuat sukuk or convertible bonds. So there is no information that
tentang: (1) Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang includes: (1) Number of outstanding bonds/sukuk/convertible
beredar (outstanding); (2) Tingkat bunga/imbalan; (3) Tanggal bonds; (2) Interest rates/yield; (3) Maturity date; and (4)
jatuh tempo; dan (4) Peringkat obligasi/sukuk. Bonds/sukuk ratings.
19 Januari 2015
January 19th, 2015
22 Februari 2015
February 22nd, 2015
01 Maret 2015
March 1st, 2015
31 Maret 2015
March 31st, 2015
Signing of the Joint Agreement with Junior Attorney General for civil &
state administration of the Indonesian Republic Attorney.
01 April 2015
April 1st, 2015
22 Mei 2015
May 22nd, 2015
04 Juni 2015
June 4th, 2015
06 Juli 2015
July 6th, 2015
04 September 2015
September 4th, 2015
15 September 2015
September 15th, 2015
8 Oktober 2015
October 8th, 2015
17 November 2015
November 17th, 2015
30 November 2015
November 30th, 2015
14 Desember 2015
December 14th, 2015
15 Desember 2015
December 15th, 2015
55
laporan
dewan komisaris
Board of Commissioners Report
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami Estemeed Shareholders and Stakeholders,
hormati,
Dalam kesempatan yang baik ini, perkenan kami selaku Dewan In this great opportunity, please allow us, the Board of
Komisaris menyampaikan laporan aktivitas pengawasan Commissioners, to deliver the Companys management
sepanjang tahun 2015. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha activity report throughout 2015. We offer our praise to the
Kuasa, karena atas kekuatan dan rahmat yang diberikan Nya, God Almighty, because of His strength and grace, Angkasa
Angkasa Pura II dapat melalui perjalanan dan dinamika tahun Pura II can pass through the dynamics in 2015 with the
2015 dengan capaian kinerja yang baik dan memuaskan achievement of good and satisfactory performance amid the
ditengah iklim perekonomian global yang masih mengalami global economic climate that is still experiencing uncertainty
ketidakpastian serta atmosfir ekonomi nasional yang terus as well as national economic atmosphere that continues
menapaki berbagai fase perbaikan dan pertumbuhan yang to experience various phrases of improvement and growth
mulai menunjukkan harapan. which began to show expectations.
Menurut pengamatan kami, sepanjang tahun 2015 Direksi According to our supervisions, throughout 2015, the Board
telah menunjukkan komitmen dan inisiatif untuk dapat of Directors has demonstrated commitment and initiative
memberikan kinerja terbaik. Direksi telah menunjukkan in order to provide the best performance. The Board of
pencapaian positif sebagai basis bagi peningkatan kinerja ke Directors has shown positive achievement as a base for future
depan. Beberapa indikator penting yang menggambarkan hal performance improvement. Some of the important indicators
tersebut antara lain: pendapatan usaha yang mencapai Rp that describe it are: operating revenues that reached Rp5.64
5,64 triliun meningkat 16,13% dari tahun 2014 yaitu Rp 4,86 trillion, increased by 16.13% from 2014 with Rp4.86 trillion.
triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp 2,27 triliun meningkat Profit Before Tax amounted to Rp2.27 trillion, increased by
53,73% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,47 triliun. Untuk tahun 2015 53.73% from 2014 with Rp1.47 trillion. For 2015, AP II is able
AP II mampu meraih laba bersih Rp 1,68 triliun meningkat to achieve Net Income of Rp1.68 trillion, increased by 49.82%
49,82% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,12 triliun. Pencapaian from 2014 with Rp1.12 trillion. Achievement and growth of
dan pertumbuhan ketiga indikator keuangan tersebut these three financial indicators would illustrate the hard work
kiranya menggambarkan kerja keras dan disiplin Direksi and discipline of the Board of Directors to provide the best for
untuk memberikan yang terbaik bagi pemegang saham dan the shareholders and stakeholders.
pemangku kepentingan.
Aset perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 27,23% The Companys assets grew by 27.23% from Rp15.93 trillion
dari Rp 15,93 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 20,27 triliun in 2014 to Rp20.27 trillion in 2015. Equity experienced an
pada tahun 2015. Ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar increase of 27.24% from Rp12.76 trillion in 2014 to Rp16.24
27,24% dari Rp 12,76 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 16,24 trillion in 2015.
triliun pada tahun 2015.
Indikator lain adalah Tingkat Kesehatan Perusahaan yang Other indicator is the Companys Health Level that obtained
memperoleh nilai AAA dan masuk dalam kategori perusahaan a score of AAA and entered the category of SEHAT company,
SEHAT, serta skor assessment GCG untuk praktek tahun 2015 as well as GCG assessment scores in 2015 produced results
menunjukkan hasil dengan predikat Sangat Baik dengan in the category of Very Good with achievement of score
capaian skor sebesar 85.14%. amounted 85.14%.
Secara umum, kami memandang bahwa Direksi memiliki In general, we believe that the Board of Directors have good
kemampuan pemetaan yang baik atas perkembangan, mapping capabilities for the development, dynamics, and
dinamika, dan perubahan lingkungan bisnis jasa changes in the business environment of airlines services.
penerbangan. Dengan demikian, kami juga meyakini bahwa Accordingly, we also believe that the Board of Directors is
Direksi mampu beradaptasi terhadap perubahan yang able to adapt to the changes and has the relevant strategies
terjadi serta memiliki perangkat strategi yang relevan dan and adequate to wade through the competition waves
memadai untuk mengarungi ombak persaingan jasa industri of the airlines industry that is getting more integrated.
Secara khusus, prospek usaha jasa penerbangan yang pada In particular, the business prospects for airlines services
gilirannya akan berdampak prosepektif terhadap kinerja which in turn will affect prospectively on the performance
Angkasa Pura II, antara lain: (1) Pertumbuhan angkutan of Angkasa Pura II, among others: (1) Growth of air transport
udara setiap tahun berpotensi meningkatkan pendapatan each year has the potential to increase aeronautical revenues
aeronautika dan pendapatan non-aeronautika, (2) and non-aeronautical revenues, (2) Development of LCC
Perkembangan LCC yang mendukung peningkatan jumlah supports the increase in the amount of passengers each
penumpang setiap tahunnya, (3) Potensi pertumbuhan bisnis year, (3) Potential business and economic growth around
dan ekonomi di sekitar bandara memberikan hubungan the airport provides a mutual relationship with the airport, (4)
timbal balik dengan bandara, (4) Potensi Pengembangan tourism development potential in all areas of Indonesia, (5)
Pariwisata di seluruh Wilayah Indonesia, (5) Hubungan Baik Good Relationship with Government, (6) Regional Autonomy
Dengan Pemerintah, (6) Otonomi Daerah yang berpotensi which could potentially increase the number of airports, (7)
bertambahnya jumlah bandara. (7) Open Sky Policy yang akan Open Sky Policy which will have an impact on the greater
berdampak terhadap derajat kebebasan yang lebih besar bagi degree of freedom for airlines to fly in the area of Indonesia.
maskapai penerbangan untuk terbang di wilayah Indonesia.
Kami meyakini program kerja dan berbagai inisiatif strategis We believe in the work program and various strategic initiatives
yang dilaksanakan Direksi akan berdampak positif bagi performed by the Board of Directors will positively impact the
keunggulan daya saing perusahaan secara berkelanjutan Companys competitive advantage in a sustainable manner so
sehingga mampu memperkuat posisi bersaing Angkasa Pura as to strengthen the competitive position of Angkasa Pura II in
II dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah disepakati. order to achieve the vision and mission that have been agreed.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ Committees under the Board of Commissioners are
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung supporting organs of the Board of Commissioners that are
jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris collectively in charge and responsible to assist the Board of
dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Commissioners in performing the duties of supervision and
kepada Direksi. Komite pendukung Dewan Komisaris Angkasa provision of advices to the Board of Directors. Supporting
Pura II meliputi Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko committees of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
dan SDM. II include the Audit Committee, and the Risk Management
and HR Committee.
Menurut penilaian kami, kedua komite tersebut telah According to our assessment, both committees have been
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan performing their duties and functions well in accordance with
rencana kerja yang telah dibuat. Komite juga Audit telah the work plans that have been made. The Audit Committee has
menjalankan penugasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris. run the assignments given by the Board of Commissioners.
Pada tahun 2015, terdapat perubahan komposisi pada Dewan In 2015, there were changes in the Board of Commissioners
Komisaris Angkasa Pura II. Adapun susunan Dewan Komisaris composition of Angkasa Pura II. As of December 31st, 2015,
per 31 Desember 2015 beserta SK pengangkatan adalah composition of the Board of Commissioners with its Decree
sebagai berikut: of appointment is as follows:
Komisaris Utama
1 Rhenald Kasali SK-86/MBU/06/2015
President Commissioner
Komisaris
2 Santoso Eddy Wibowo SK-86/MBU/06/2015
Commissioner
Komisaris
3 W. Budi Santoso SK-335/MBU/2012
Commissioner
Komisaris
4 Wahyu Kuncoro SK-243/MBU/2013
Commissioner
Komisaris
5 Iswan Elmi SK-25/MBU/S/11/2014
Commissioner
Komisaris
6 Harpin Ondeh SK-86/MBU/06/2015
Commissioner
Penutup Closing
Sebagai penutup laporan ini, perkenankanlah kami In closing of this report, please allow us to thank the
menghaturkan terima kasih kepada pemegang saham yang shareholders who have given their trust and support to the
telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Direksi Board of Directors and Board of Commissioners so that
dan Dewan Komisaris sehingga Angkasa Pura II mampu Angkasa Pura II is able to achieve good performance in 2015.
menorehkan pencapaian baik pada tahun 2015 ini.
Kami juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh We also like to thank all employees who have given their
karyawan yang telah memberikan dedikasi, kerja keras, dedication, hard work and strict discipline so that the
dan disiplin yang ketat sedemikian sehingga perusahaan Company is able to achieve efficient operational and financial
mampu menorehkan pencapaian operasional yang efisien performance that are able to meet the expectations of
dan diikuti pencapaian kinerja keuangan yang mampu stakeholders. Hopefully all this achievement is able to provide
memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan. Semoga assurances to stakeholders and service users to continue to
semua pencapaian ini mampu memberikan keyakinan kepada interact and use the services of the company.
pemangku kepentingan dan pengguna jasa untuk terus
berinteraksi dan menggunakan jasa perusahaan.
Semoga dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku Hopefully the support and trust of all stakeholders will make
kepentingan akan menjadikan Angkasa Pura II sebagai Angkasa Pura II as the leading and professional world-class
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka airport management company.
dan profesional.
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
6 4
Rhenald Kasali
1 Komisaris Utama
President Commissioner
W. Budi Santoso
3 Komisaris
Commissioner
Wahyu Kuncoro
4 Komisaris
Commissioner
Iswan Elmi
5 Komisaris
Commissioner
Harpin Ondeh
6 Komisaris
Commissioner
3 5 2
Warga Negara Indonesia, usia 55 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1985, MS in Business Administration dari
University of Illinois at Urbana & Campaign, Amerika Serikat pada tahun 1993,
dan meraih gelar Philosophy Doctoral dari University of Illinois at Urbana &
Campaign, Amerika Serikat pada tahun 1998.
Perjalanan Karir:
Indonesian Citizen, 55 years old. Obtained his Bachelor of Economics from the
University of Indonesia in 1985, Master of Science in Business Administration
from the University of Illinois at Urbana & Campaign, United States of America
in 1993, and Doctorate in Philosophy from the University of Illinois at Urbana &
Campaign, United States of America in 1998.
Career Journey:
Perjalanan Karir:
Followed various trainings, among others: Airport Master Planning in the United
States of America; Assets Management in Jakarta; National ATC Masterplan,
Jakarta, Airport Management Course in Netherlands, as well as Airport
Engineering Training in France and Belgium.
Warga Negara Indonesia, usia 62 tahun. Menyandang gelar Sarjana Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1977 dan meraih gelar Strata Dua
bidang Hydraulic Structure di IHE Delft, Belanda pada tahun 1980.
Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water Forum, 17th ICID World
Congress, Irrigation Planning and Programming, Water Resources Development
Planning, Diklat Kepemimpinan Tingkat I (SPATI), Diklat Kepemimpinan Tingkat
II (SPAMEN), Penataran Pengawasan Melekat, Diklat SPAMA, SEPALA Angkatan
XVI, serta Seminar Pengkajian Kebijaksanaan Strategi Pengelolaan Sumber Daya
Air Jangka Panjang.
Perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat sebagai Kasi Evaluasi Sosial & Ekonomi Direktur Bina
Program Pengairan Departemen PU (1990-1991), Kasi PWS Wilayah II Ekonomi
Direktur Bina Program Pengairan Departemen PU (1991-1993), Pemimpin Proyek
Perencanaan Pembangunan Waduk Muara dan Pengamanan Pantai Pusat Ditjen
Pengairan Departemen PU (1993-1994), Kabag Pengembangan Sumber Daya
W. Budi Santoso Air Biro Pengairan dan Iriagasi BAPPENAS (1994-2000), Kasubdit Program dan
Komisaris
Anggaran Direktur PE, Ditjen Pengembangan Pedesaan DepKimbangwil (2000-
Commissioner
2001), Kasubdit Penyiapan Kebijakan dan Strategi Direktur Bintek Ditjen Sumber
Daya Air Dep. Kimpraswil (2001), Asisten Deputi Urusan Pengairan dan Irigasi
Deputi Bidang Koordinasi Desentralisasi Fiskal, Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah Menko Perekonomian (2001-2005) serta Asisten Deputi Urusan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Sumatera Deputi Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah (2005).
Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water Forum, 17th ICID
World Congress, Irrigation Planning and Programming, Water Resources
Development Planning, Leadership Education and Training Level I (SPATI),
Leadership Education and Training Level II (SPAMEN), Embedded Supervision
Training, SPAMA Education and Training, SEPALA Batch XVI, as well as Seminar
on Long Term Water Resources Management Strategy Policy Assessment.
Career Journey:
Mengikuti Diklat Pra Jabatan BPLK tahun 1996, Diklat Pim IV ADUM tahun 2001
dan Diklat Pimpinan Tingkat III (SPAMA) di Jakarta tahun 2007.
Perjalanan Karir:
Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pendanaan dan Sumber Daya, Subit
Perusahaan Perkebunan III dan Pertanian, Direktorat Persero Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan, Ditjen Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan
(2001-2002), Kepala Sub Bidang Perencanaan Usaha Produksi Pertanian,
Kementerian BUMN (2002-2006), Kepala Bidang Usaha Perkebunan IIB,
Kementerian Negara BUMN (2006-2012), Kepala Bidang Usaha Infrastruktur dan
Logistik IA, Kementerian BUMN (2012-2013), serta Asisten Deputi Bidang Usaha
Jasa III, Kementerian BUMN (2013-sekarang). Selain jabatan di Kementerian
Wahyu Kuncoro
BUMN, pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI
Komisaris
(Persero) (2008-2012), Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) (2012-
Commissioner
2013) .
Career Journey:
Held a position as the Section Head of Financing and Resources, Sub Directorate
of Plantation Company III and Agriculture, Directorate of Agriculture, Plantation
and Forestry Companies, Directorate General of SOE Training, Ministry of
Finance (2001-2002), Head of Sub Division of Agriculture Production Planning,
Ministry of SOE (2002-2006), Head of IIB Plantation Business Division, State
Ministry of SOE (2006 2012), Head of Infrastructure and Logistics IA Business
Division, Ministry of SOE (2012-2013), as well as Deputy Assistant of Service III
Business Division, Ministry of SOE (2013-present). Aside from positions in the
Ministry of SOE, he has held a position as the Commissioner of PT Perkebunan
Nusantara XI (Persero) (2008-2012), Commissioner of PT Perkebunan Nusantara
XIII (Persero) (2012-2013).
Mengikuti berbagai training antara lain Inhouse Training Bedah Pasal Tindak
Pidana Korupsi, Inhouse Training Computer Forensic, Pelatihan Safety Driving
Course Batch IV, Pelatihan Complex Financial Investigation Techniques, Round
Table Discussion Experience and Sharing dengan Tema Penerapan Pidana
Korupsi dalam Permasalahan Perpajakan, Inhouse Training Tentang Fotografi
untuk Investigas, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Korupsi Terhadap
Dunia Pasar Modal, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,
Pelatihan Matrikulasi Hukum Angkatan V, Pelatihan Pajak Komprehensif Brevet
AB dan Inhouse Training Kejahatan Keuangan & BLBI.
Perjalanan Karir:
Perjalanan Karir:
Indonesian Citizen, 59 years old, he completed his miltary education from the
Indonesian Armed Forces Academy (AKABRI) Air Force in 1981, SESKOAU in
1995, SESKO TNI in 2005, and LEMHANAS PPRA 41 in 2008.
Career Journey:
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami Respected Shareholders and Stakeholders,
hormati,
Dalam kesempatan yang baik ini, perkenan kami selaku Direksi In this great opportunity, please allow us, the Board of
menyampaikan laporan aktivitas pengurusan perseroan Directors, to deliver the Companys management activity
sepanjang tahun 2015. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha report throughout 2015. We offer our praise to the God
Kuasa, karena atas kekuatan dan rahmat yang diberikan Nya, Almighty, because of His strength and grace, Angkasa Pura II
Angkasa Pura II dapat melalui perjalanan dan dinamika tahun can pass through the dynamics in 2015 with the achievement
2015 dengan capaian kinerja yang baik dan memuaskan of good and satisfactory performance amid the global
ditengah iklim perekonomian global yang masih mengalami economic climate that is still experiencing uncertainty as
ketidakpastian serta atmosfir ekonomi nasional yang terus well as national economic atmosphere that continues to
menapaki berbagai fase perbaikan dan pertumbuhan yang experience various phrases of improvement and growth
mulai menunjukkan harapan. which began to show expectations.
Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik, In the midst of various external and domestic challenges,
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang the Indonesian economy in 2015 recorded a positive
positif. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan performance. Macroeconomic stability and financial system
terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai is maintained while the economic growth momentum started
bergulir. Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada to roll. The maintained macroeconomic stability is reflected
inflasi yang kembali pada kisaran sasarannya 41%, defisit in the inflation that returns to the targeted range of 41%, the
transaksi berjalan yang menurun ke sekitar 2% dari PDB, nilai current account deficit that decreased to approximately 2%
tukar rupiah yang terkendali terutama sejak triwulan IV 2015, of GDP, rupiah exchange rate is controlled mainly since the
dan sistem keuangan yang resilien didukung oleh kecukupan fourth quarter of 2015, and financial systems that is resilient
modal yang kuat. supported by strong capital adequacy.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang berada pada tren Meanwhile, economic growth which is on a weakening
melemah mulai menemukan momentum pembalikan pada trend began to find momentum of reversal in the second
semester II 2015. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut tidak half of 2015. The achievement of economic performance
terlepas dari sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia cannot be separated from the synergies of policies pursued
dan Pemerintah untuk mengawal stabilitas makroekonomi by the Bank of Indonesia and the Government to safeguard
dan sistem keuangan serta mendorong proses pemulihan macroeconomic stability and financial system as well as to
perekonomian. boost the economic recovery process.
Ketidakpastian global telah membuat manajemen ekonomi The global uncertainty has made macroeconomic
makro di Indonesia semakin sulit dan risiko perlambatan management in Indonesia is getting harder and the risk of a
pada proyeksi jangka pendek semakin besar. Pemerintah slowdown in the short-term projection is getting bigger. The
memahami perlunya meningkatkan tingkat kepercayaan dunia government recognizes the need of improving the level of
usaha serta iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan business confidence and investment climate to boost growth
dan telah mengambil beberapa langkah penting. Pada bulan and has taken some important measures. In September
September dan Oktober 2015, pemerintah mengumumkan and October 2015, the Government announced a series of
serangkaian paket yang difokuskan pada mengurangi beban packages that are focused on reducing the regulatory burden
regulasi dan menurunkan biaya usaha. Investasi tetap masih and lowering business costs. Fixed investment is still a major
menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi meski cause of economic slowdown although consumer spending
konsumsi masyarakat juga tumbuh secara moderat, yang also grew moderately, contributing to GDP growth.
berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Dalam kondisi perekonomian tersebut diatas, kinerja keuangan In the above mentioned economic conditions, the financial
Angkasa Pura II menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat performance of Angkasa Pura II showed good performance.
dari adanya peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi This is seen from an increase in performances both in terms
keuangan maupun laporan laba rugi perusahaan. of balance sheet and profit or loss of the Company.
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan Angkasa Pura II succeeded in improving its financial
di tahun 2015 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba performance in 2015 where the Company recorded an
Bersih menjadi Rp1.687,32 miliar dari sebelumnya di tahun increase in Net Income to Rp1,687.32 billion from earlier in
2014 yaitu Rp1.126,77 miliar atau naik sebesar 49,75%. Karena 2014 with Rp1,126.77 billion or rose by 49.75%. Due to the
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun increase in Net Income, the value of Earnings Per Share in
2015 juga meningkat sebesar 49,75% dimana sebelumnya di 2015 also increased by 49.75% whereas previously in 2014
tahun 2014 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp225.354 was Rp225,354 to Rp337,465 in 2015.
menjadi Rp337.465 di tahun 2015.
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan All business segments experienced an increase of revenues in
di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari 2015 where the largest increase was from non-aeronautical
pendapatan non-aeronautika meningkat sebesar 32,71% revenues that increased by 32.71% to Rp2,185.08 billion
menjadi Rp2.185,08 miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun compared to 2014. In 2015, aeronautical revenues increased
2015, pendapatan aeronautika meningkat sebesar 6,97% by 6.97% to Rp3,310.23 billion and cargo revenues increased
menjadi Rp3.310,23 miliar dan pendapatan kargo meningkat by 24.48% to Rp148.83 billion compared to 2014.
sebesar 24,48% menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun
2014.
Pada tahun 2015, pendapatan aeronautika Perseroan In 2015, the Companys aeronautical revenues based on
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan sebesar business segments increased by Rp215.80 billion or 6.97%
Rp215,80 miliar atau sebesar 6,97% dibandingkan tahun 2014. compared to 2014. Revenues for all business segments of
Pendapatan semua segmen usaha jasa aeronautika mencapai aeronautical services reached Rp3.31 trillion in 2015, with
sebesar Rp3,31 triliun pada tahun 2015, dengan pendapatan the revenues of aeronautical services in 2014 amounted to
jasa aeronautika pada tahun 2014 sebesar Rp3,09 triliun. Rp3.09 trillion. Increased revenues among others came from
Peningkatan pendapatan diantaranya berasal dari Jasa passenger service charges, counter usage, surcharge parking
pelayanan penumpang, pemakaian counter, jasa parking services, Aviobridge usage, and placement services. Passenger
surcharge, pemakaian Aviobridge, dan jasa penempatan. service charges contributes the most to total aeronautical
Jasa pelayanan penumpang merupakan jasa pelayanan revenues. In 2015, passenger service charges reached Rp2.26
yang berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan jasa trillion, increased by Rp123.70 billion or 5.79% compared
aeronautika. Pendapatan jasa pelayanan penumpang tahun to 2014 with Rp2.14 trillion. While the other aeronautical
2015 mencapai Rp2,26 triliun, meningkat sebesar Rp123,70 services that provide significant growth of revenues, among
miliar atau 5,79% dibandingkan pendapatan jasa pelayanan others: counter usage and surcharge parking services. In
penumpang tahun 2014 sebesar Rp2,14 triliun. Sedangkan terms of revenues growth, respectively grew by Rp52.09
jasa pelayanan aeronautika yang lain yang memberikan billion (36.03%) and Rp31.39 billion (193.46%).
peningkatan pendapatan secara signifikan antara lain:
pemakaian counter dan jasa parking surcharge. Secara
peningkatan pendapatan, masing-masing tumbuh sebesar
Rp52,09 miliar (36,03%) dan Rp31,39 miliar (193,46%).
Pada tahun 2015, pendapatan non aeronautika Perseroan In 2015, the Companys non-aeronautical revenues based
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan sebesar on business segments increased by Rp535.56 billion or
Rp535,56 miliar atau sebesar 32,71% dibandingkan tahun 32.71% compared to 2014. The non-aeronautical revenues
2014. pendapatan jasa non aeronautika mencapai Rp2,18 reached Rp2.18 trillion, compared to 2014 with Rp1.65
triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1,65 triliun. trillion. In general, the increase is in line with the increase
Secara umum, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan in non-aeronautical services in each business segment.
pelayanan jasa non aeronautika di tiap segmen usaha. The increase in non-aeronautical services becomes the
Peningkatan pendapatan jasa non aeronautika menjadi largest source of revenues growth amounted to Rp538.56
sumber pendapatan dengan pertumbuhan terbesar mencapai billion (32.71%). The increase in non-aeronautical revenues
Rp538,56 miliar (32,71%). Peningkatan pendapatan non primarily derived from concessions, vehicle parking and land
aeronautika diantaranya terutama berasal dari konsesi, parkir lease.
kendaraan dan sewa tanah.
Dalam mengarungi persaingan usaha, perusahaan mengalami In going through the business competition, the Company
beberapa tantangan dan kendala seiring dengan perubahan experienced several challenges and obstacles in line
lingkungan bisnis. Perubahan dinamika lingkungan industri with changes in the business environment. Changes in
transportasi khususnya angkutan udara, menuntut adanya environmental dynamics of the transportation industry,
pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan selaku especially air transport, requires the fulfillment of needs and
pengguna jasa kebandarudaraan. Kualitas layanan dan expectations of customers as airport services users. The quality
pengembangan fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas of service and development of airport facilities become an
yang penting bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna important priority for the Company to be improved in order
memenuhi harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan. to meet the expectations and demands of customer needs.
Seiring dengan perubahan regulasi terkait dengan adanya Along with changes in regulations related to the separation
pemisahan ATS Provider yang sebelumnya dikelola oleh of ATS Provider which previously managed by Angkasa Pura
Angkasa Pura II beralih menjadi Perum LPPNPI, memberikan II turned into Perum LPPNPI, give effect to the aeronautical
pengaruh terhadap pendapatan sektor aeronautika. Hal sector revenues. This prompted the Company to be more
ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap focus against the business development of non-aeronautical
kegiatan pengembangan usaha jasa non aeronautika. services. The business development strategies among others
Strategi pengembangan usaha tersebut antara lain: Strategi are: Existing Business Development Strategy, New Business
Pengembangan Usaha Eksisting, Strategi Pengembangan Development Strategy such as market penetration, market
Usaha Baru seperti market penetration, market development, development, service development and diversification.
service development, dan diversification.
Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia The growth of airline passengers in Indonesia after the
pasca deregulasi industri penerbangan tahun 1999 sangat deregulation of airlines industry in 1999 was impressive. Based
menakjubkan. Berdasarkan data pertumbuhan industri on the aviation industry growth data in the past 5 years as
penerbangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang dilihat seen from the performance of aircraft movements, number
dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah penumpang, of passengers and amount of cargo will continue to increase.
dan jumlah kargo yang terus meningkat. Pertumbuhan jumlah The growth of total passengers for Indonesian domestic flight
penumpang untuk penerbangan nasional Indonesia bahkan even amongst the top 10 category in Asia Pacific Region.
masuk dalam kategori 10 besar di kawasan Asia Pasifik.
Peluang pertumbuhan tersebut ditunjang oleh adanya: This growth opportunities was supported by, firstly, the
pertama, jumlah penduduk Indonesia yang semakin increasing population of Indonesia. Based on US Census
bertambah. Berdasarkan Data Biro Sensus AS, Indonesia Bureau Data, Indonesia ranks at 4th place in the worlds largest
menempati urutan ke 4 (empat) dunia dalam hal banyaknya population, after China, India and the United States. Secondly,
jumlah penduduk, setelah China, India dan Amerika Serikat. the area of Indonesia lies between the Indian Ocean and the
Kedua, luas wilayah Indonesia terbentang di antara Samudera Pacific Ocean and is located in a very strategic cross position,
Hindia dan Samudera Pasifik dan terletak di posisi silang at the coordinate of 6 N - 11 08 S and from 97 - 141
yang sangat strategis yaitu pada koordinat 6LU - 1108LS 45 E. Thus, geographically, Indonesia is located in a very
dan dari 97 - 14145BT. Secara geografis Indonesia terletak strategic position, an international trade hub linking the north
pada posisi yang sangat strategis, menjadi hub perdagangan to the south (Japan and Australia) and west to east (Europe,
internasional yang menghubungkan utara ke selatan (Jepang Asia, Australia). The country has 17,508 islands spreading
dan Australia) dan barat ke timur (Eropa, Asia, Australia). along the equator. Indonesia is a vast country that stretches
Memiliki 17.508 pulau yang terletak disepanjang garis as far as 5,120 km to the east and 1,760 km west.
katulistiwa. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang
terbentang sejauh 5.120 km timur dan ke barat 1.760 km.
Perkembangan industri pariwisata dalam negeri juga Development of the tourism industry in the country also
memberikan peluang peningkatan jumlah wisatawan yang provides improvement opportunity in the number of tourists
Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan Development of Indonesian aviation industry will also be
semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam World brighter with the participation of Indonesia in World Route
Route Airlines. Acara pertemuan global bagi pihak-pihak Airlines. The global meeting event for parties involved in the
yang berkecimpung dalam industri penerbangan yang aviation industry which is held every few years attended by
diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh lebih dari 110 more than 110 countries. With the participation of Indonesia
negara. Dengan ikut sertanya Indonesia dalam acara tersebut, in the event, it is expected more foreign airlines will cooperate
diharapkan lebih banyak maskapai penerbangan asing yang and open up routes from and to Indonesia.
bekerjasama dan membuka rute penerbangan dari dan ke
Indonesia.
Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang Several opportunities that create brilliant business prospects
cemerlang bagi Angkasa Pura II sebagai berikut: for Angkasa Pura II as follows.
1. Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya 1. Air Transport Annual Growth
Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun Growth of air transport each year has the potential to
berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika dan increase aeronautical revenues and non-aeronautical
pendapatan non-aeronautika. revenues.
2. Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC) 2. Development of Low Cost Carrier (LCC)
Perkembangan LCC mendukung peningkatan jumlah Development of LCC supports the increase in the
penumpang setiap tahunnya. amount of passengers each year.
3. Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar 3. Business and Economic Growth Potential Around the
Bandara Airport
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di Potential business and economic growth around the
sekitar bandara memberikan hubungan timbal balik airport provides a mutual relationship with the airport.
dengan bandara. 4. Tourism Development Potential in Western Indonesia
4. Potensi Pengembangan Pariwisata di Wilayah Indonesia Region
Barat The number of tourism sites that are being developed
Banyaknya tempat pariwisata yang sedang dikembangkan with the right promotion drive the traffic to and headed
dengan promosi yang tepat mendorong lalu lintas ke to areas in Indonesia can be improved.
dan menuju ke daerah di Indonesia dapat ditingkatkan. 5. Good Relationship with Government
5. Hubungan Baik Dengan Pemerintah Good relationship with central and local government
Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah can provide ease in airport development.
dapat memberikan kemudahan dalam pengembangan 6. Regional Autonomy
bandara. Regional autonomy causes each region to compete in
6. Adanya Otonomi Daerah setting up airports in their respective areas.
Adanya otonomi daerah menyebabkan setiap daerah 7. Open Sky Policy
berlomba-lomba untuk mendirikan bandara di daerah Open sky policy will provide a greater degree of freedom
masing-masing. for airlines to fly in the area of Indonesia.
7. Open Sky Policy
Open sky policy akan memberikan derajat kebebasan
yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk
terbang di wilayah Indonesia.
Untuk merespon prospek dan potensi tersebut diatas, In order to respond the prospects and potential of the above,
Angkasa Pura II telah menyusun winning strategies, yaitu Angkasa Pura II has prepared winning strategies, namely
AP2WAY, dalam rangka mewujudkan visi menjadi World Class AP2WAY, in order to realize the vision to be a World Class
Company dan menjawab tantangan dan peluang. Penetapan Company and to answer challenges and opportunities.
strategi AP2WAY bertujuan untuk memudahkan pemahaman Determination of AP2WAY strategies aim to facilitate the
terhadap strategi perusahaan sehingga implementasi strategi understanding of corporate strategy so that implementation
dapat berjalan secara efektif. of the strategy can be run effectively.
Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting sebagai AP2WAY strategies include 6 essential elements as follows:
berikut:
1. Airport Best Practices 1. Airport Best Practices
Pencapaian visi menjadi World Class Company perlu Achievement of vision to become a World Class
dilakukan dengan menerapkan praktik-praktik terbaik Company needs to be conducted by implementing best
dalam pengelolaan bisnis bandara. practices in the management of airport business.
2. People 2. People
Peningkatan kapabilitas dan kapasitas SDM secara Improvement of HR capabilities and capacities effectively
efektif dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk and sustainably is necessary to implement best practices
menerapkan praktik-praktik terbaik dan mewujudkan visi and realize the Companys vision effectively.
perusahaan secara efektif. 3. Process
3. Process Implementation of effective and efficient business
Penerapan bisnis proses dan SOP yang efektif dan efisien process and SOP with continuous improvement is an
dengan perbaikan secara terus menerus merupakan essential requirement to achieve vision.
syarat penting pencapaian visi. 4. World Class System
4. World Class System Development and implementation of world-class system
Pengembangan dan penerapan sistem kelas dunia secara holistically and integratedly is absolutely necessary to
holistik dan terintegrasi adalah mutlak diperlukan untuk improve performance and realize the Companys vision
meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi perusahaan effectively.
secara efektif. 5. Assets
5. Asset Optimization of the level of effectiveness and utilization
Optimalisasi tingkat efektivitas dan utilitasi aset of the Companys assets in overall plays a very important
perusahaan secara menyeluruh berperan sangat penting role in the improvement of services that prioritize safety,
dalam peningkatan pelayanan yang mengedepankan security and comfort for all services users, as well as
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh increase in ROA (Return on Assets).
pengguna jasa, serta peningkatan ROA (return on asset). 6. Yield
6. Yield In the end, strategy that has been prepared is expected
Pada akhirnya, strategi yang telah disusun diharapkan to deliver real results for improving the Companys
dapat memberikan hasil nyata bagi peningkatan kinerja performance, especially financial performance and
perusahaan terutama kinerja keuangan dan pertumbuhan sustainable profitable growth.
yang menguntungkan secara berkesinambungan.
Manajemen Angkasa Pura II menyadari sepenuhnya bahwa Management of Angkasa Pura II is fully aware that sustainable
keunggulan daya saing berkelanjutan dapat dicapai melalui competitive advantage can be achieved through the
penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG). Untuk implementation of Good Corporate Governance (GCG).
itu, Direksi berkomitmen kuat untuk menerapkan GCG secara To that end, the Board of Directors is strongly committed
terencana, sistemik, dan berkesinambungan. to implement GCG in a planned, systemic and sustainable
manner.
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan antara lain: penunjukan Some of the initiatives that have been implemented include:
salah satu anggota Direksi yang bertanggung jawab atas the appointment of one member of the Board of Directors
penerapan dan pengendalian penerapan GCG, perumusan who is responsible for the implementation and control of
Road Map penerapan GCG, penyusunan dan pemutakhiran GCG, the formulation of GCG Road Map, preparation and
Untuk mendapatkan feed back bagi peningkatan penerapan To obtain feedback for improvement of GCG implementation,
GCG, pada tahun 2015 telah dilakukan GCG Assessment in 2015 was conducted a GCG Assessment by an independent
oleh penilai independen dimana diperoleh skor 85,14 dan appraiser which obtained a score of 85.14 and into the category
masuk dalam kategori SANGAT BAIK. Berdasarkan asesmen of VERY GOOD. Based on such assessment, it can be seen
tersebut dapat terlihat bahwa kelengkapan infrastruktur that the completeness of the Companys GCG infrastructure
GCG perusahaan telah memenuhi ekspektasi pemangku has met the expectations of stakeholders. Going forward, the
kepentingan. Ke depan, manajemen berkomitmen untuk management is committed to continuously improved the
terus meningkatkan kualitas penerapan GCG perusahaan quality of GCG implementation through efforts in applying
melalui upaya untuk menerapkan praktik-praktik terbaik the best practices (beyond compliance).
(beyond compliance).
Pada tahun 2015, terdapat perubahan menyeluruh pada In 2015, there were major changes to the composition of the
komposisi Direksi Angkasa Pura II. Adapun susunan Direksi Board of Directors of Angkasa Pura II. As of December 31st,
per 31 Desember 2015 beserta SK pengangkatan adalah 2015, composition of the Board of Directors and its Decree of
sebagai berikut: appointment is as follows:
Direktur Utama
1 Budi Karya Sumadi SK-08/MBU/01/2015
President Director
Direktur
2 Djoko Murjatmodjo SK-08/MBU/01/2015
Director
Direktur
3. Daan Achmad SK-08/MBU/01/2015
Director
Direktur
4. Andra Y Agussalam SK-08/MBU/01/2015
Director
Direktur
5 Faik Fahmi SK-08/MBU/01/2015
Director
Direktur
6 Ituk Herarindri SK-08/MBU/01/2015
Director
Apresiasi Appreciation
Sebagai penutup laporan ini, perkenankanlah kami In closing of this report, please allow us to thank the
menghaturkan terima kasih kepada pemegang saham yang shareholders who have given us the confidence and support
telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami to us which able to pump up our enthusiasm and motivation
sehingga mampu memompa semangat dan motivasi kami to provide the best for Angkasa Pura II.
memberikan yang terbaik bagi Angkasa Pura II.
Secara khusus, kami menyampaikan apresiasi seluruh In particular, we express our appreciation for all employees
karyawan yang telah memberikan dedikasi, kerja keras, who have given their dedication, hard work and strict
dan disiplin yang ketat sedemikian sehingga perusahaan discipline so that the Company is able to achieve efficient
mampu menorehkan pencapaian operasional yang efisien operational and financial performance that are able to
dan diikuti pencapaian kinerja keuangan yang mampu meet the expectations of stakeholders. Hopefully all this
memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan. Semoga achievement is able to provide assurances to stakeholders
semua pencapaian ini mampu memberikan keyakinan kepada and service users to continue to interact and use the services
pemangku kepentingan dan pengguna jasa untuk terus of the company.
berinteraksi dan menggunakan jasa perusahaan.
Semoga dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku Hopefully the support and trust of all stakeholders will make
kepentingan akan menjadikan Angkasa Pura II sebagai Angkasa Pura II as the leading and professional world-class
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan airport management company.
profesional.
4 3 6
2 5
Djoko Murjatmodjo
2 Direktur Operasi dan Teknik
Director of Operation and Engineering
Daan Achmad
3 Direktur SDM, Umum, dan IT
Director of Human Capital,
General Affairs & IT
Andra Y. Agussalam
4 Direktur Keuangan
Director of Finance
Faik Fahmi
5 Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Director of Commercial and Business Dev.
Ituk Herarindri
6 Direktur Pelayanan Bandara dan Fasilitas
Director of Airport Service and Facility
Perjalanan Karir:
Indonesian Citizen, 59 years old. Obtained his Bachelor of Architecture from the
Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1981.
Has followed various courses on finance, Management & Engineering inside & outside
the country; Conducted excursion study & seminar inside & outside the country.
Career Journey:
Warga Negara Indonesia, usia 59 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik dari
Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983.
Perjalanan Karir:
Djoko Murjatmodjo
Dasar Pengangkatan: SK-08/MBU/01/2015
Director of Operation &
Engineering Indonesian Citizen, 59 years old. Obtained his Bachelor of Engineering from
Gadjah Mada University in 1983.
Has followed several trainings, among others: Advance Course on the CNS/
ATM in France, Airport Equipment in France, Aerodrome in Japan. In addition,
he is also a Speaker at national and international scale seminars.
Career Journey:
Djoko began his career as an engineer in the Directorate of Airport Affairs (1992-
1999), Head of Data Collection and Process in the Directorate of Airport Affairs
(1999-2002), Deputy Director of Airport Business and Development (2002-2007),
Deputy Director of Air Transport Business and Development in the Directorate
of Air Transport (2007-2012), but he also served as a Member of the Board of
Commissioners of PT Garuda Maintenance Facility since September 2013.
Indonesian Citizen, 57 years old. Obtained his Bachelor of Economics from the
Islamic University of Indonesia in 1983 and Master of Management in the field of
Air Transport Management from the Joint Program of the University of Indonesia
and the Massachusetts Institute of Technology (MIT) in 1995.
Career Journey:
Perjalanan Karir:
Memulai karir pada Bank Rakyat Indonesia cabang New York, Amerika Serikat
(1990-1991), Manager di PT Muij Asta Consult (1991-1993), Vice President Public
Equity Advisory PT Sigma Batara Securities (1993-1995), President Director PT
Centris Multipersada Pratama TBk (CMPP) (1995-2001), Komisaris PT Centris
Andra Y. Agussalam
Multipersada Pratama Tbk (2001-2008), Head of Finance (Director Level) &
Director of Finance Operation Departement Badan Pengelola Transjakarta (2004-July 2008), Director
of Administration and Finance PT LEN Industri (Persero) (July 2008-2015).
Attend the 5th Annual CFO Forum: Driving Finance Transformation, Manila,
Philippines; Strategic Business Performance Excellence Management, Jakarta;
Credit & International Trade, BRI New York Agency - Bank of New York Program;
Corporate Finance Seminar, Euromoney, Singapore; Advanced Executive
Development Program, Centris Group; Airfinance Management Seminar, San
Fransisco, USA.
Career Journey:
Began his career at Bank Rakyat Indonesia, branch of New York, United States
of America (1990-1991), Manager at PT Muij Asta Consult (1991-1993), Vice
President of Public Equity Advisory of PT Sigma Batara Securities (1993-1995),
President Director of PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP) (1995-2001),
Commissioner of PT Centris Multipersada Pratama Tbk (2001-2008), Head of
Finance (Director Level) & Operations Department of Transjakarta Management
Agency (2004-July 2008), Director of Administration and Finance of PT LEN
Industri (Persero) (July 2008-2015).
Perjalanan Karir:
Has followed several trainings both nationally and internationally, among others:
Business Etiquette Workshop in Jakarta (2002), Route Profitability SAP in Jakarta
(2005), Business Presentation and Negotiation Skill in Jakarta (2005), Leadership
Forum How to be an Effective Leader in Jakarta (2005), Management
Enrichment Program in Jakarta (2007), Garuda Indonesia Strategic Management
(MDP) in Jakarta (2007) as well as trainings in foreign countries among others:
Garuda Indonesia E-Office Training AMECO in Beijing, RRT (2007), Balance
Scorecard Asia Pacific Summit in Tokyo, Japan (2007), Global Customer Summit
- General Electric Crotonville in New York, USA (2011).
Career Journey:
Began his career as Marketing System Staff in PT Garuda Indonesia Tbk in 1995,
Manager of Procurement, Commercial Directorate (2000-2001), Manager of
Corporate Service Line Replenishment of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Warga Negara Indonesia, usia 50 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Surabaya.
Perjalanan Karir:
Ituk Herarindri memulai karirnya sebagai Assistant Account Officer ( AAO ) Bank
Niaga (1991-1994), Vice Chairman ORCA Diving School (1994-1996), Supervisor
of Walk in Services/ Galeri PT. SATELIT PALAPA INDONESIA (SATELINDO)
(1996-1998), Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty
Customers of Jabodetabek PT. SATELIT PALAPA INDONESIA (SATELINDO)
Ituk Herarindri
(2002-2005), Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang
Director of Airport Service PT. INDOSAT Tbk (2005-2007), Manager Training Operation Group Human
& Facility Capital Management (2007-2009), Head of Internal Communication Group
Corporate Communication PT. INDOSAT Tbk, (2009-2011), Managing Director
PT. INASTI Mitra Solusi Consultant (2011-2014), Advisor of Commercial Director
for Contact Center & Customer Services PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (2012-
2013), Vice President of Customer Care PT. Kereta Api Indonesia (2013-2014).
Indonesian Citizen, 50 years old. Obtained her Bachelor of Economics from the
University of Surabaya.
Career Journey:
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi
dalam Laporan Tahunan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2015 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Angkasa Pura II (Persero).
Dewan Komisaris,
Board of Commissioners,
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
Direksi,
Board of Directors,
91
identitas
perusahaan
Company Identity
KEPEMILIKAN WEBSITE
OWNERSHIP
www.angkasapura2.co.id
100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
100% owned by the Republic of Indonesia
LAYANAN INFORMASI
INFORMATION SERVICE
TANGGAL PENDIRIAN Building 600, Soekarno-Hatta International Airport
DATE OF ESTABLISHMENT
PO BOX 1001/ BUSH
3 Oktober 1995
Jakarta 19120, Indonesia
October 3, 1995
(62-21) 550 5079, 550 5074
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned
Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan Enterprises in the Ministry of Transportation environment
yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa engaged in airport services and airport related services in
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the
wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan trust of the Republic of Indonesia Government to manage
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk and develop the business of Jakarta Cengkareng Airport that
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan has changed its name to Soekarno-Hatta International Airport
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi and Halim Perdanakusuma Airport since August 13th, 1984.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim
Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari perusahaan Angkasa Pura II is originated from a public company under the
Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through
Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 Government Regulation No. 20 year 1984, subsequently on
tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan May 19th, 1986 through Government Regulation No. 26 year
Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum 1986 was amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on
Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui March 17th, 1992 through Government Regulation No.14 year
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah 1992, it became a limited liability state-owned enterprise or
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan Persero. In line with its evolution, on November 18th, 2008,
perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta pursuant to the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH,
Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi SpN No. 38, the Company officially named Angkasa Pura II.
berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan The establishment of Angkasa Pura II is to carry out the
pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa management and business of airport and airport-related
kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan services by optimizing the utilization of potential resources
mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya owned by the Company and implement good corporate
yang dimiliki perusahaan dan penerapan praktik tata kelola governance practices. This is expected to yield high-quality
perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat products and services that are highly competitive in order to
menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi increase the value of the Company as well as the trust of its
dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai stakeholders and the general public.
perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
Kiprah Angkasa Pura II selama 30 tahun, telah menunjukkan The track records of Angkasa Pura II over 30 years have
kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis shown incredible business progress and enhancements in
jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana the airport services business through the addition of various
prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara facilities and infrastructure as well as improvement of service
yang dikelolanya. quality in the airports under its management.
Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Angkasa Pura II has operated 13 airports, namely Soekarno-
Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma Hatta Airport (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta),
(Jakarta), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau
Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan
(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung),
Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah
Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi) , Depati Amir
Depati Amir (Pangkalpinang) dan Bandara Silangit (Tapanuli (Pangkalpinang) and Silangit (Tapanuli Utara).
Utara).
Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, Angkasa Pura Over the past several years, Angkasa Pura II has earned
II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari numerous awards from various institutions. These awards
berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan represent the trust and appreciation of the public, in
bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance recognition of the Companys performance in providing its
perusahaan dalam memberikan pelayanan. services.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu As a State-owned Enterprise, Angkasa Pura II has consistently
melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada met its obligation to pay dividends to the state as shareholders.
negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga Angkasa Pura II is also constantly committed to provide the
senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang best services and consumer protection to airport services
terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa users, implement good corporate governance practices,
bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang improve the welfare of employees and their families, and
baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya increase social care to the surrounding communities and
serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat environment through Corporate Social Responsibility (CSR)
umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program programs.
Corporate Social Responsibility (CSR).
Tahun Peristiwa
Year Events
Pendirian Perum Pelabuhan Udara Cengkareng
1984
Establishment of the Public Company (Perum) Cengkareng Airport
Pemindahan operasi penerbangan berjadwal dari Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Bandara
Internasional Soekarno-Hatta
1985
Transfer of scheduled flight operations from Kemayoran and Halim Perdanakusuma to Soekarno-Hatta
International Airport
Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II
1986
Renaming Perum Cengkareng Airport into Perum Angkasa Pura II.
Serah terima pemilikan dan pengoperasian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari Ditjen
Perhubungan Udara ke Perum Angkasa Pura II
1991
Handover of ownership and operations of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport - Palembang from the
Directorate General of Air Transporation to Perum Angkasa Pura II.
Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan akte Notaris Muhani Salim, SH, No.3 tanggal 2 Januari 1993
1993 Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based on the Notarial Deed of Muhani Salim, SH, No. 3 dated
January 2nd, 1993
Perusahaan mendapat tugas mengelola Bandara Polonia Medan, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang
1994 The Company is tasked to manage Airports of Polonia Medan, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein
Sastranegara Bandung, and Blang Bintang Banda Aceh, and Senopen Pekanbaru
Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk
1998
Management of the Main Branch Office of PT (Persero) Angkasa Pura II at Soekarno-Hatta Airport was formed.
Dilkaukan perubahan nama Bandara Simpang Tiga menjadi Bandara Sultan Syarif Kasim II
1999
Renaming Simpang Tiga Airport into Sultan Syarif Kasim II Airport
Serah terima opersi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari Ditjen Perhubungan Udara ke Angkasa Pura II
2000 Handover of Kijang Tanjung Pinang Airport operations from the Directorate General of Air Transportation to
Angkasa Pura II
Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Agama dan Menteri
Perhubungan
2004
Inauguration of Pilgrims Special Terminal at Soekarno-Hatta Airport by the Minister of Religious Affairs and
Minister of Transportation
Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden RI
2005 Inauguration of Minangkabau International Airport, Ketaping, West Sumatra, by President of the Republic of
Indonesia
Peletakkan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Kualanamu oleh Wapres RI
Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI
Penandatanganan akta pendirian PT Railink antara Angkasa Pura II dengan PT Kereta Api Indonesia
Groundbreaking of Kualanamu International Airport by The Vice President of Republic of Indonesia
2006
Official Ceremoy of Indonesian Workers Lounge at Soekarno-Hatta International Airport by The President of
Republic Indonesia
Signing of PT Railinks Deed of Incorporation between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Indonesia
Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, dan Sultan Thaha resmi dikelola perusahaan
2007 PT Angkasa Pura II (Persero) officially manage Depati Amir Airport in Pangkalpinang and Sultan Thaha Airport
in Jambi
Perencanaan Program Bersih Bandara Clean Airport Action dan peresmian fasilitas umum di Bandara
2008 Declaration of Clean Airport Action and inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by the
Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism, and Governor of Banten.
Logo Angkasa Pura II disebut sebagai sky city atau dunia tanpa Angkasa Pura II logo is referred to as sky city or a world
batas, terdiri dari simbol bola dunia Angkasa Pura II yang without borders, consisting of Angkasa Pura II globe symbol,
melambangkan kesiapan seluruh jajaran Angkasa Pura II untuk which symbolizes the readiness of all aspect in Angkasa Pura
bersaing di era globalisasi dengan tekad bulat menyambut II to compete in the era of globalization with determination
pelanggannya dengan layanan sempurna ditunjang dengan to welcomes its customers with perfect service supported
sistem kerja kelas satu yang dinamis berstandar internasional. with first class work system with dynamic and international
Marka Angkasa Pura II menampilkan kepribadian yang standard. Angkasa Pura II marks displays a strong and
kokoh dan bertanggung jawab, didukung oleh kesiapan dan responsible personality, supported by the readiness and
komitmen dari manajemen dan seluruh staff Angkasa Pura II. commitment of the management and entire staff of
Angkasa Pura II.
Per 31 Desember 2015, Angkasa Pura II tidak melakukan As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not change
perubahan nama. Nama yang digunakan sampai saat ini its name. The name used to date is PT Angkasa Pura II
adalah PT Angkasa Pura II (Persero). (Persero).
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II melakukan perubahan logo In 2015, Angkasa Pura II changes its company logo.
perusahaan.
Bidang Usaha Utama Sesuai Anggaran Dasar Main Business Lines According to Articles of Association
1. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas 1. Provision, exploitation and development of facilities
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, for activities of landing services, taking off, parking and
parkir dan penyimpanan pesawat udara; storage of aircraft;
2. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas 2. Provision, exploitation and development of terminal
terminal untuk pengangkutan penumpang; facilities for passenger transport;
3. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas 3. Provision, exploitation and development of electronic,
elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan; power, water and waste disposal installations facilities;
4. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan 4. Provision of land for buildings, fields and industrial
kawasan industri serta gedung/bangunan yang areas, as well as buildings related to air transportation
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara; smoothness;
5. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan 5. Provision of consulting, education and training services
yang berkaitan dengan kebandarudaraan; related to airport affairs;
6. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung 6. The provision of services that directly support flight
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi activities that include the provision of aircraft hangars,
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan aircraft overhaul, warehousing, aircraft catering, ramp
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, services, passenger and baggage services, cargo and
jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, mail handling services, load control services, flight
jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load communication and operations, surveillance services,
control, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan aircraft maintenance and overhaul services, provision
jasa pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan and distribution of aircraft fuel services;
perbaikan pesawat udara, pelayanan penyediaan dan
pendistribusian bahan bakar pesawat udara;
7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau 7. Provision of services that directly or indirectly
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang support airport activities which include the provision
meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan of accommodation/hotels, restaurants and cafe,
restoran dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/ motor vehicles placement/parking services, general
parkir, jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang maintenance services (activities to support cleaning and
melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan maintenance of airport buildings and offices, automated
kantor di bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi services for flight departure reporting;
pelaporan keberangkatan penerbangan;
8. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi 8. Other airport supporting services, including sales of
penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan vehicle fuel and lubricant at the airport, transportation
bermotor di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan service for baggages, passengers at departure and arrival
barang, penumpang di terminal kedatangan dan terminal, postal services, communication services,
pemberangkatan, jasa pelayanan pos, jasa pelayanan playground and recreational services, tourism services,
telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa travel agents, airport banking services, money changer,
aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan land transportation services, deposit counters, advertising
jasa perbankan di bandar udara, penukaran uang, services, first class lounge, business class lounge and VIP
jasa pelayanan angkutan darat, penitipan barang, jasa room, wellness and beauty salon, agribusiness services,
advertensi, first class lounge, business class lounge nursery, insurance, room/space for rent, vending
dan VIP room, wellness and beauty salon, agrobusiness machines, waste management services, health services,
service, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan, industrial areas services, other services that directly or
vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa indirectly support airport business activities.
pelayanan kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri,
jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan usaha bandar udara.
Bidang usaha penunjang dilakukan dalam rangka optimalisasi Supporting business lines conducted in order to optimize
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Angkasa Pura II yang the utilization of resources owned by Angkasa Pura II that
berada di luar daerah lingkungan kerja bandar udara meliputi are outside the airport work environment include the
usaha properti, pergudangan, perkantoran, perhotelan, businesses of property, warehousing, offices, hotels, houses,
perumahan, apartemen, bursa mobil, bengkel, restoran, SPBU, apartments, car market, garages, restaurants, gas stations,
pusat perbelanjaan dan bisnis pariwisata, resort, olahraga dan shopping centers and tourism business, resorts, sports and
rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana recreation, hospitals, education and research, infrastructure
telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan of telecommunications and energy resources, rental services
pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Angkasa and exploitation of facilities and infrastructure owned by
Pura II serta optimalisasi pemanfaatan dana Angkasa Pura II Angkasa Pura II as well as optimization of funds utilization of
melalui pasar modal dan pasar uang. Angkasa Pura II through capital market and money market.
Bidang Usaha Angkasa Pura II yang saat ini dijalankan Angkasa Pura II Current Business Lines:
sebagai berikut:
Untuk menuju bandara bertaraf dunia, Angkasa Pura II To become a world-class airport, Angkasa Pura II always
senantiasa memastikan terpenuhinya aspek keamanan dan ensure the fulfillment of the aspects of flight security and
keselamatan penerbangan melalui kepatuhan terhadap safety through compliance with procedures and prioritize
prosedur serta mengedepankan aspek kepuasan pelanggan customer satisfaction aspect through best service and
melalui pelayanan terbaik dan perlindungan konsumen. consumer protection.
Angkasa Pura II merupakan salah satu BUMN yang menjalankan Angkasa Pura II is one of the SOEs that runs airport services
bisnis pelayanan jasa kebandarudaraan. Perusahaan sangat business. The Company understands well the importance of
memahami betul pentingnya menjaga kualitas performance maintaining the performance quality of the Company and
perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Peningkatan the public trust. Improvement of service quality conducted
kualitas pelayanan yang diberikan oleh Angkasa Pura II melalui by Angkasa Pura II through the provision of completeness of
berbagai penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana atau public facilities and infrastructure in the airport environment
fasilitas umum di lingkungan bandara berdampak terhadap affects the level of comfort perceived by the public as airport
tingkat kenyamanan yang dirasakan masyarakat sebagai services users.
pengguna jasa bandara.
Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II juga memberikan Therefore, Angkasa Pura II also provides consumer protection
perlindungan konsumen atas pelayanan yang merugikan for detrimental services to customers through channels of
pelanggan melalui saluran-saluran pengaduan yang tersedia complaint provided so as to respond quickly to any complaints
sehingga mampu merespon dengan cepat setiap aduan and provide closure wisely. In the aspect of flight operations,
dan memberikan penyelesaian secara bijaksana. Pada Angkasa Pura II always prioritize flight safety by ensuring
aspek operasional penerbangan, Angkasa Pura II senantiasa that all airport operational sectors follow and comply with
mengutamakan keselamatan penerbangan dengan the applicable procedures. Thus, all aspects of concern/
memastikan seluruh sektor operasional kebandarudaraan foundation of the Company, can fulfill the expectations of all
mengikuti dan mematuhi prosedur yang berlaku. Sehingga, parties and able to enhance the corporate image.
semua aspek yang menjadi perhatian/tumpuan perusahaan,
dapat memenuhi ekspektasi harapan semua pihak dan
mampu meningkatkan citra perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II selalu In running its business, Angkasa Pura II always obey and follow
mematuhi dan mengikuti berbagai regulasi maupun standar various regulations and standards that bind related to air
yang mengikat terkait dengan pelayanan lalu lintas udara, traffic services, both that apply internationally (International
baik yang berlaku secara internasional (International Civil Civil Aviation Organization/ICAO) and nationally (Ministry of
Aviation Organization / ICAO) maupun nasional (Departemen Transportation - Directorate General of Air Transportation).
Perhubungan - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). All the regulations and standards are in force, so the flight
Semua regulasi maupun standar tersebut diberlakukan, agar safety aspects are fulfilled in order for all parties is able to feel
aspek keselamatan penerbangan terpenuhi sehingga semua the comfort and tranquility during the flight.
pihak dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan selama
penerbangan.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam Angkasa Pura II has a strong commitment in managing
mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara dengan air traffic services by prioritizing on aviation safety and
mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan satisfaction of customers/airport services users. To realize it,
pelanggan/pengguna jasa bandara. Untuk mewujudkan hal Angkasa Pura II continues to work on improving the service
tersebut, Angkasa Pura II terus mengupayakan peningkatan quality both from the aspect of competence empowerment
kualitas pelayanan baik dari aspek pemberdayaan kompetensi of existing HR, improvement and monitoring of compliance
SDM yang dimiliki, penyempurnaan dan pengawasan with the working procedures as well as additions and
kepatuhan atas prosedur kerja maupun penambahan serta improvement of airport facilities and systems.
perbaikan fasilitas dan sistem bandar udara.
Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan Maximizing the best service by providing various airport
beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang supporting services that are modern and supported with
modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah high-tech facilities is the commitment of Angkasa Pura II to
komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan realize the convenience for services users while in the airport
bagi pengguna jasa selama berada di lingkungan bandara. environment.
Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa Angkasa Pura II provides services that support the airport
yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan services business. Airport related services provided by
jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II Angkasa Pura II aim to support the creation of aspects of
bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, security, safety and comfort for airport services users while
keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara in the Airport environment. Airport related services include:
selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait space for rent, warehouses, land and other facilities, activities
bandar udara tersebut diantaranya: penyewaan ruangan, of concessionaires, vehicles parking, Airport Pass and the
gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, provision of land for buidling, fields and industry as well as
parkir kendaraan, Pas Bandara dan penyediaan lahan untuk buildings related with the smoothness of air transport.
bangunan, lapangan dan industri serta bangunan yang
berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.
Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh Other supporting services that also strived by Angkasa Pura
Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara, II, among others: airport operations services, pilgrims flight
pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja services, Indonesian workers services, cargo services, airport
Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan security and safety services, rescue and fire fighting services
keselamatan bandara, pelayanan pertolongan kecelakaan (PKP-PK) as well as emergency response services.
penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) serta
pelayanan penanggulangan gawat darurat.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa Along with the increased public demand against air transport
angkutan udara yang semakin meningkat, berdampak pada services, it impacts on the traffic of airport services users
lalu lintas para pengguna jasa bandara yang menjadi begitu that become so congested both at the time before the flight
padat baik pada saat sebelum penerbangan (keberangkatan) (departure) or after the flight (arrival). This requires the needs
maupun saat setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini for a serious and adequate management. Angkasa Pura II
menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. seeks to grant the best service through airport operations
Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan services with the addition of various facilities in the airport
pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan environment and expansion of terminal area including the
penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan construction of new buildings or terminal buildings. These
perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung efforts aim to be able to accommodate the growing number
atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini of passengers and to bring comfort for the airport services
bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang users.
yang bertambah serta dapat menghadirkan kenyamanan bagi
pengguna jasa bandara.
Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan Additions and improvement of airport facilities performed
oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan by the Company include the addition and improvement
perbaikan kursi tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli of passengers seats in the waiting areas, jet bridge, toilets,
bagasi, konter check-in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat luggage trolleys, check-in counters, security check counters,
ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung places of worships and a number of other supporting
lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal, facilities. Related to terminal area development, Angkasa Pura
Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara II made additional airport capacity including additional space
diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung that can accommodate increase in the number of passengers
peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan as well as room arrangement that facilitate the administrative
yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan management of passengers. Through the cooperation
pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama with the Companys assisted partners, Angkasa Pura II also
dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga adds sales counters which provide various needs of airport
menambah konter-konter jualan yang menyediakan berbagai services users. In order to preserve the comfort and beauty
kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka of the airport environment, Angkasa Pura II is continuously
menjaga kenyamanan dan keindahan di lingkungan bandara, monitor the cleanliness of the airport and conduct aiport
Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan hygiene programs.
bandara dan melakukan program kebersihan bandara.
Pelayanan angkutan Jamaah Haji tahun 2015 berada di 5 Pilgrims freight services in 2015 was in 5 (five) Embarkation/
(lima) Bandara Embarkasi/Dembarkasi yang dikelola oleh PT Debarkation Airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero),
Angkasa Pura II (Persero) yakni: Aceh, Jakarta, Medan, Padang namely: Aceh, Jakarta, Medan, Padang and Palembang. In
dan Palembang. Secara umum pelayanan penerbangan haji general, pilgrims flight services is running normally, orderly,
berjalan normal, tertib, aman dan lancar berkat adanya safely and smoothly thanks to the good coordination and
koordinasi dan kerja sama yang baik antar instansi terkait antara cooperation between relevant agencies, among others: PPIH
lain : PPIH Departemen Agama, Airlines, Ground Handling of the Ministry of Religious Affairs, Airlines, Ground Handling
Agent, TNI AU dan CIQ (Custom, Imigration, Quarantine). Agent, Air Force and CIQ (Custom, Immigration, Quarantine).
Pelayanan angkutan udara Jamaah Haji Indonesia tahun 2014 Air freight service of the Indonesian Pilgrims in 2014 was
terbagi menjadi 2 Phase. Phase I Keberangkatan (embarkasi) divided into 2 Phase. 1st Phase of Departure (embarkation)
dimulai pada tanggal 21 Agustus 2015 sampai dengan began on August 21st, 2015 until September 17th, 2015,
17 September 2015, sementara itu Phase II Kedatangan meanwhile the 2nd Phase of Arrival (debarkation) began on
(debarkasi) dimulai pada tanggal 28 September 2015 dan September 28th, 2015 and ended on October 26th, 2015.
berakhir pada tanggal 26 Oktober 2015.
Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak Indonesia has a relatively large amount of workers spreading
yang tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar across various countries, where mostly take advantage of
memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas air transport services. Indonesian workers traffics that went
tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu keberangkatan through the departure gate or the arrival gate managed by
maupun pintu ke kedatangan bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II showed an increase with increasing number
Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan of workers outside the country.
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada di luar negeri.
Besarnya kontribusi para tenaga kerja Indonesia dalam The amount of contributions of Indonesian workers in using
menggunakan pelayanan jasa bandar udara, Angkasa Pura II the airport services, Angkasa Pura II is committed to provide
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan superior service and convenience facilities for TKI including
fasilitas kemudahan bagi TKI diantaranya adalah penyediaan the provision of special line for departure and arrival of TKI, TKI
jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan information service center and land transportation services
informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang pulang for TKI who return home. Angkasa Pura II also provide special
ke kampung. Angkasa Pura II juga memeberikan perhatian attention and protection for TKI from the acts of fraud by
khusus dan perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan irresponsible people in the airport environment. It is expected
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di lingkungan that the TKI feel comfortable and secure while in the airport.
bandara. Dengan demikian, diharapkan para TKI merasa
nyaman dan aman selama berada di bandara.
Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki Business of delivery or transport of baggage has a very
prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis strategic business prospects, including the delivery of
pengiriman barang melalui angkutan udara (kargo). Peluang baggage business through air freight (cargo). This strategic
bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh Angkasa Pura II business opportunity is exploited by Angkasa Pura II by
dengan mengoperasikan terminal kargo yang dimulai sejak operating the cargo terminal which began in 2007. Angkasa
tahun 2007. Angkasa Pura II membentuk unit bisnis strategis Pura II forms a strategic business unit that manages cargo
yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang services in all airports managed.
dikelola.
Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, In order to ensure the fulfillment of the aspects of smoothness,
keamanan dan keselamatan operasional pengiriman security and safety of baggage shipping operational, starting
barang dari mulai proses penggudangan sampai dengan from the warehouse process to air shipment, Angkasa Pura
penerbangan, Angkasa Pura II melakukan pengawasan II supervises the compliance with applicable procedures and
kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku. standards.
Angkasa Pura II melakukan upaya untuk meningkatkan Angkasa Pura II performs efforts to improve cargo services
kualitas pelayanan kargo di bandara-bandara yang dikelola quality at airports managed as the improvement of cargo
seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat stowage capacity to accommodate the increased transaction
menampung peningkatan volume transaksi. volume.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinya Angkasa Pura II has a strong commitment on the fulfillment
aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk of airport security and safety from all forms of threats and
ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang, disturbances that can harm the passengers, airport service users
pengguna jasa bandara maupun perusahaan sendiri. Komitmen and the Company itself. The Companys commitment is realized
perusahaan tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan with the provision of airport security and safety services.
pelayanan keamanan dan keselamatan bandara.
Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang Angkasa Pura II has equipped all airports under its
dikelolanya dengan fasilitas pengamanan yang modern management with modern security facilities and high-tech
dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk equipments ranging from X-Ray for baggage and cargo
pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld inspection, walk-through and handheld metal detectors,
metal detector, sistem CCTV, pagar perimeter dan lain- CCTV systems, perimeter fencing and others. In the aspect
lain. Pada aspek kualitas sumber daya manusia yang of human resources quality that is responsible for the
bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan di kawasan security and safety at the airport area, the Company has
bandara, perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan provided various trainings both knowledge to the technical
baik yang bersifat pengetahuan sampai pada ketrampilan skills in the field. This aims to establish security personnels
teknis di lapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil that are reliable and professional to carry out airport security
keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan operational duties.
tugas-tugas operasional pengamanan bandara.
Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Rescue and Fire Fighting Services (PKP-PK)
Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
Angkasa Pura II sangat menyadari dalam pengelolaan bisnis Angkasa Pura II is very aware in the management of airport
jasa kebandarudaraan yang berhubungan dengan jasa lalu services business related to the air traffic services have a high
lintas penerbangan memiliki tingkat risiko yang tinggi. Oleh level of risk. Therefore, the Company has a service program
karena itu, perusahaan mempunyai program pelayanan yang that aims to minimize and anticipate the emergence of these
bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi munculnya risks through the program of rescue and fire fighting services.
risiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).
Angkasa Pura II berupaya memastikan bahwa semua Angkasa Pura II strives to ensure that all infrastructure/facilities
infrastruktur/fasilitas yang terkait dengan program PKP- related to PKP-PK program is in a state of alert and function
PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara optimally. Efforts made by the Company are repair and
optimal. Upaya yang dilakukan Perusahaan perbaikan dan improvement of facility completeness as well as replace and
peningkatan kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau regenerate PKP-PK operational vehicles among others foam
peremajaan kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam tenders, rescue invention vehicle (rapid car), ambulance and
tender, rescue invention vehicle (rapid car), ambulance dan commando car, in accordance with the applicable provisions
commando car, sesuai dengan ketentuan dan standar yang and standards to the respective airports.
berlaku bagi masing-masing bandara.
Di samping peningkatan kualitas infra struktur PKP-PK, In addition to improve the quality of PKP-PK infrastructure,
Angkasa Pura II juga meningkatkan kapabilitas pelayanan Angkasa Pura II also improves the service capabilities of PKP-
PKP-PK melalui pemenuhan kualitas maupun kuantitas PK through the fulfillment of quality and quantity of PKP-PK
personil PKP-PK. Dalam rangka pemenuhan kualitas personil personnel. In order to meet the quality of PKP-PK personnel,
PKP-PK, Angkasa Pura II bekerjasama dengan instansi Angkasa Pura II in collaboration with government agencies
pemerintah seperti Dinas Pemadam Kebakaran dengan such as the Fire Department to provide training to improve
memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan the competence of PKP-PK personnel. in the compliance
kompetensi personil PKP-PK. Pada aspek kepatuhan terhadap aspect towards procedures, the Company conducts a study
prosedur, perusahaan melakukan kajian maupun penilaian and assessment to measure the service quality of PKP-PK in
untuk mengukur kualitas pelayanan PKP-PK dalam merespon response to any accidents that occur.
setiap kecelakan yang terjadi.
Kesiapan bandara menghadapi kemungkinan terjadinya Airport readiness to face the possibility of airplane accident
kecelakaan pesawat udara, memiliki dampak yang sangat has a very significant impact in preventing or minimizing the
signifikan dalam mencegah atau meminimalkan timbulnya loss of life and material. This readiness depends on the airport
kerugian jiwa maupun material. Kesiapan ini bergantung pada conditions on the availability of adequate facilities, supported
kondisi bandara atas ketersediaan fasilitas yang memadai, with reliable and trained personnel to perform emergency
yang didukung oleh personil handal dan terlatih dalam response.
melakukan penanggulangan gawat darurat.
Angkasa Pura II melalui layanan penanggulangan gawat Angkasa Pura II through emergency response services seeks
darurat berupaya untuk memberikan respon yang cepat atas to provide rapid response on airplane accident. To that end,
terjadinya kecelakan pesawat udara. Untuk itu, Angkasa Pura Angkasa Pura II ensures that all the managed airports have
II memastikan bahwa seluruh bandara yang dikelolanya telah conducted training on emergency response and complement
melakukan pelatihan-pelatihan tentang penanggulangan various facilities and supporting elements.
gawat darurat serta melengkapi berbagai fasilitas dan unsur-
unsur penunjangnya.
Dalam rangka penanggulangan gawat darurat, Angkasa Pura In the framework of emergency response, Angkasa Pura
II bekerjasama dan berkoordinasi dengan berbagai unsur dan II cooperates and coordinates with various elements and
instansi yang tergabung dalam Airport Emergency Committee institutions joined in the Airport Emergency Committee
(AEC) sesuai prosedur atau standar dalam Airport Emergency (AEC) in accordance with procedures or standards in Airport
Plan (AEP). Emergency Plan (AEP).
PKU
7 Sultan Syarif II
International Airport
Pekanbaru
SQT
3 Silangit Airport
Tapanuli Utara
PDG
4 Minangkabau
International Airport
Padang
DJB
5 Sultan Thaha Airport
Jambi
PLM
6 Sultan Mahmud
Badaruddin II Airport
Palembang
1
2 3 4
5 6 7
PNK PGK
10 Supadio Airport
Pontianak 9 Depati Amir Airport
Pangkal Pinang
CGK
11 Soekarno-Hatta
International Airport
Tangerang
HLP
12 Halim Perdanakusumah
Airport
Pangkal Pinang
BDO
13 Husein Sastranegara
Airport
Bandung
8 9 10
11 12 13
Angkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan pelayanan di setiap bandara yang dimiliki untuk memenuhi harapan
stakeholders. Untuk tahun 2015, pengembangan bandara yang telah dilakukan sebagai berikut:
Angkasa Pura II is committed to provide services in every airport owned to fulfill the expectations of stakeholders.
For 2015, airport development which has been performed as follows:
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah Stages in defining the Companys Vision, Mission, Values,
Perusahaan: and Philosophy:
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja 1. Board of Directors conducts evaluation on the
dan kekuatan internal Angkasa Pura II. performance and internal capability of Angkasa Pura II
2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan 2. Board of Directors conducts evaluation on strategic
strategis lingkungan eksternal Perusahaan dan changes of the Companys external environment and
mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang. considers future business opportunities.
3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap 3. Board of Directors conducts evaluation and identification
harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan. on the expectations and needs of the stakeholders.
4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan 4. By taking into account the Companys internal capability
Peluang Eksternal serta harapan para pemangku and external opportunities as well as the needs of
kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi, Tata Nilai stakeholders, Board of Directors formulates the
dan Falsafah Perusahaan. Companys Vision, Mission, Values and Philosophy.
5. Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah tersebut kemudian 5. The Companys Vision, Mission, Values and Philosophy is
disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris presented to and evaluated by Board of Commissioners
yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh in which jointly established and agreed by Board of
Dewan Komisaris dan Direksi. Commissioners and Directors.
6. Direksi menetapkan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah 6. Board of Directors establishes the Companys Vision,
Perusahaan di dalam Rencana Jangka Panjang Mission, Values and Philosophy in the Companys Long
Perusahaan. Term Plan.
VISI VISION
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka To become leading and professional word class airport
dan profesional Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa management company. To achieve its vision, Angkasa
Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh Pura II is committed to implement a holistic and gradual
dan bertahap selama lima tahun pertama. transformation for the first 5 years.
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang Developing human resources and high-performing
berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen company culture by applying world-class management
kelas dunia; system;
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara Optimizing profitable business growth strategy to
menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang increase shareholders value and improve the welfare of
saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan employees and other stakeholders;
pemangku kepentingan lainnya;
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan Having mutual cooperation with business and working
mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan partners and in synergy developing airport services
secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara; management;
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat Generating optimal added value for the community and
dan lingkungan; environment;
Persetujuan Visi Misi Oleh Dewan Komisaris dan Direksi Vision and Mission Approval by Board of Commissioners
and Board of Directors
Visi dan Misi Angkasa Pura II telah ditetapkan dalam Rencana Angkasa Pura II Vision and Mission has been stipulated in
Jangka Panjang Perusahaan 2011-2015. the Companys Long Term Plan 2011-2015 that has been
approved by the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE BEST Angkasa Pura II has corporate values namely THE BEST consists
yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, Hospitality, of 7 essential elements, Team Work, Hospitality, Excellence,
Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.
Trustworthy. Penjabaran dari nilai-nilai perusahaan tersebut Elaboration of these corporate values are as follows:
adalah sebagai berikut:
T
Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif Cooperative and able to work together effectively
Saling menghargai dan dapat menerima Appreciate each other and able to accept
Team perbedaan pendapat dissenting opinions.
Work Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif Proactive in providing constructive inputs.
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik Friendly in providing the best service to internal
H
terhadap pelanggan internal dan eksternal and external customers.
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik Harmony in maintaining synergetic relationship
Hospitality dengan semua pemangku kepentingan with all stakeholders.
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar Care to the surrounding environment.
E
Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik Excellence in attitude and action at all time
Persisten melakukan perbaikan berkesinambungan Persistent in sustainable improvement.
Excellence Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka Balance in achieving objectives (short term and
B
pendek dan jangka panjang) long term)
Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan Fair in action and decision making
Balance Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan Balance in fulfilling the needs of internal and
pemangku kepentingan internal dan eksternal external stakeholders.
Efektif dalam pengambilan keputusan dan Effective in decision making and achievement of
pencapaian tujuan objectives.
E
Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar Efficient in the use of resources as well as aware
akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability of the costs and profitability (cost and profitability
Effectiveness concern) concern)
& Efficiency Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard),
IkhlAS, Kerja CerdAS) Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work
smart))
Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan Focus on the satisfaction, interests and
pelanggan requirements of customers
Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan Full commitment to continuously improve internal
S
kepuasan pelanggan internal dan eksternal and exxternal customers satisfaction
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Persistent in implementing the principle of PEDULI
Satisfaction Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi,
Lingkungan dan Internasional) Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent
Service, Effective & Efficient, High Dedication,
Excel, Environment and International)
Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan Comply to the applicable policies, regulations,
undang-undang yang berlaku laws and legislation
T
Selaras antara kata dan perbuatan Harmony between words and action
Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Consistent in implementing spirit/character of
Trustworthy Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan, Exemplary, Courage, Precision, Secrecy, Justice,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), No Prejudice, Loyalty and Not Vengeful (K5HLT)
Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)
Unggul Excel
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan Perform the very best in all business management aspects.
usaha
Lingkungan Environment
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat Anticipate current and future development of business
ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan environment to enable the Company to grow and develop.
berkembang.
Internasional International
Mewujudkan komitmen untuk menerapkan standar pelayanan Realize a commitment to apply the highest and international
penerbangan sipil tertinggi dan bertaraf internasional. standards of civil aviation services.
Tujuan Objectives
Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Perusahaan, Angkasa In order to realize the Companys Vision and Mission, Angkasa
Pura II telah menetapkan Tujuan Perusahaan. Tujuan Pura II has set the Companys Objectives, among others:
Perusahaan tersebut antara lain: Run and support the Companys policies and programs
Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program in the segment of economy and development;
perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan; Collect profits for the Company by running airport affairs
Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan business in accordance with the Companys principles.
menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai
dengan asas-asas perusahaan.
Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam Angkasa Pura II has set the Companys targets in order to
rangka mensukseskan Tujuan Perusahaan sebagai berikut: succeed the Companys Objectives as follows:
Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi The achievement of business activities development that
fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas becomes the focus of Angkasa Pura II and increased
kegiatan usaha Angkasa Pura II; business activities productivity of Angkasa Pura II;
Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan The achievement of service user satisfaction through
prima yang didukung dengan jaminan Service Level excellent service which is supported by the guarantee
Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta of Service Level Agreement (SLA) and Service Level
ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Guarantee (SLG) as well as the availability of facilities and
pengguna jasa; infrastructure needed by the service users;
TerseIenggaranya perbaikan berkeIanjutan dalam proses Implementation of sustainable improvement in business
bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan processes based on quality and in line with expectations
harapan pengguna jasa; of service users;
Terciptanya pengembangan leadership system untuk Creation of leadership system development to realize
mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role the effectiveness of leadership as a role model;
model; Realization of organization in accordance with the
Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi airport business management function and supported
pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM by high-performance and competent HR in line with the
yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis business focus of Angkasa Pura II;
Angkasa Pura II; Establishment of network integration/networking
TerjaIinnya integrasi jaringan/networking antar instansi between other institutions and airports.
dan bandara lainnya.
Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran perusahaan, In order to support the achievement of corporate strategy,
Angkasa Pura II telah menetapkan strategi pengembangan Angkasa Pura II has set the Companys business development
bisnis perusahaan yang mencakup antara lain: strategy which includes, among others:
Customer Service & Care, yaitu: Customer Service & Care, i.e.:
Memenuhi standar Level of Service (safety, security & Fulfill the Level of Service standards (safety, security &
services); services);
Menerapkan Service Level Agreement dan Service Level Implement Service Level Agreement and Service Level
Guarantee; Guarantee;
Memenuhi ketersediaan kapasitas pelayanan. Fulfill the availability of service capacity.
Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor: In accordance with the Decree No:
PD.01.01/07/2015/0026 Tentang Perubahan Atas Peraturan PD.01.01/07/2015/0026 on Amendment of the Board
Direksi Nomor PD.01.01/04/2015/0012 tentang organisasi of Directors Regulation No: PD.01/01/04/2015/0012 on
dan tata kerja PT Angkasa Pura II (Persero) maka struktur organization and work procedures of PT Angkasa Pura II
organisasi PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebagaimana (Persero), then the organization structure of PT Angkasa Pura
bagan di bawah ini : II (Persero) is as the chart below:
Nama Jabatan
Name Position
Rhenald Kasali Komisaris Utama President Commissioner
Santoso Eddy Wibowo Komisaris Commissioner
W. Budi Santoso Komisaris Commissioner
Wahyu Kuncoro Komisaris Commissioner
Iswan Elmi Komisaris Commissioner
Harpin Ondeh Komisaris Commissioner
Informasi detail mengenai Profil Dewan Komisaris Angkasa Pura II dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang
terdapat dalam Bab Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.
Detail information on the Board of Commissioners Profile of Angkasa Pura II can be found in the Board of
Commissioners Profile Section contained in the Management Report Chapter
profil
direksi
Board of Directors Profile
Nama Jabatan
Name Position
Budi Karya Sumadi President Director
Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering
Daan Achmad Director of Human Capital, General Affairs & IT
Andra Y Agussalam Director of Finance
Faik Fahmi Director of Commercial & Business Development
Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility
Informasi detail mengenai Profil Direksi Angkasa Pura II dapat dilihat di Bagian Profil Direksi yang terdapat dalam Bab
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.
Detail information on the Board of Directors Profile of Angkasa Pura II can be found in the Board of Directors Profile
Section contained in the Management Report Chapter.
Nama Profil
No
Name Profile
Lahir di Belawan pada tanggal 15 November 1962. Menamatkan S1 Ekonomi Manajemen
dari Universitas Islam Syekh Yusuf. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 29 tahun 7
bulan.
Born in Belawan on November 15th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
1 Zulfahmi Islam Syekh Yusuf. With tenure in Angkasa Pura II for 29 years and 7 months. Served since
April 2015-December 2015.
General Manager Bandara Internasional Husein Sastranegara (Mei 2012 Juni 2015).
General Manager Bandara Internasional Minangkabau (Juni 2015 Desember 2015).
Lahir di Dolok Sanggul pada tanggal 16 April 1965. Menamatkan pendidikan S1 Publisistik dari
IISIP Jakarta Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 29 tahun 7 bulan.
Born in Dolok Sanggul on April 16th, 1965. Completed Bachelor degree from IISI Jakarta.
4 Dorma Manalu With tenure in Angkasa Pura II for 29 years and 7 months. Served since June 2015 -
December 2015.
General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (April 2015 Oktober 2015).
General Manager Bandara Internasional Kualanamu (Oktober 2015 Desember 2015).
Lahir di Lumban Julu pada tanggal 10 Agustus 1964. Menamatkan S2 Magister Manajemen
dari Universitas Gajah Mada. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Lumban Julu on August 10th, 1964. Completed Masters degree from Universitas
Jaya Tahoma Gadjah Mada. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since
8 November 2015-December 2015.
Sirait
General Manager Bandara Internasional Kualanamu (Januari 2015 Oktober 2015).
General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (November 2015
Desember 2015).
Lahir di Palembang pada tanggal 30 Januari 1962. Menamatkan D IV Pemanduan Lalu Lintas
Udara dari STPI. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 9 bulan.
Born in Palembang on January 30th, 1962. Completed Diploma IV degree from STPI. With
9 Iskandar tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 9 months. Served since April 2014-December
2015.
General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (April 2014 Desember 2015).
Lahir di Palembang pada tanggal 13 November 1962. Menamatkan pendidikan S1 Teknik
Listrik dari Universitas Tridinanti. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 9
bulan.
10 Tamzil Born in Palembang on November 13th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
Tridinanti. With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 9 months. Served since April
2014-November 2015.
Lahir di Jakarta pada tanggal 21 April 1970. Menamatkan S1 Teknik Elektro dari Universitas
Mercu Buana. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 2 bulan.
Muh. Suriawan Born in Jakarta on April 21st, 1970. Completed Bachelor degree from Universitas Mercu
14 Buana. With tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 2 months. Served since June
Wakan
2013-January 2015.
General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah (Juni 2013 Januari 2015).
Lahir di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 1965. Menamatkan pendidikan S1 Hukum dari UNIS
Tangerang. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 2 bulan.
Born in Jakarta on October 10th, 1965. Completed Bachelor degree from UNIS
15 Surahmat Tangerang. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 2 months. Served since July
2015-December 2015.
General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah (Juli 2015 Desember 2015).
Lahir di Langsa pada tanggal 21 Agustus 1970. Menamatkan pendidikan S2 Magister Administrasi
Bisnis dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Chandra Dista Born in Langsa on August 21st, 1970. Completed Masters degree from ITB Bandung. With
16
Wiradi tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1 month. Served since November 2012-July 2015.
Head of Corporate Secretary & Legal (Menjabat sejak Juni 2015 Desember 2015).
Lahir di Lebak pada tanggal 14 April 1970. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis dari
ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 2 tahun 3 bulan.
20 Muhamad Wasid Born in Lebak on April 14th, 1970. Completed Master degree from ITB Bandung. With tenure
in Angkasa Pura II for 2 years and 3 months. Served since June 2015-December 2015.
General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (April 2014 Maret 2015).
Head of Corporate Strategic Planning & Performance Management (Juni 2015
Desember 2015).
Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 5 Maret 1968. Menamatkan S1 Manajemen Transportasi
Udara dari Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti. Memiliki masa kerja di Angkasa
Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Tommy Born in Ujung Pandang on March 5th, 1968. Completed Bachelor degree from Sekolah
30
Ariesdianto Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti. With tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1
month. Served since June 2015-December 2015.
Lahir di Jakarta pada tanggal 8 Maret 1971. Menamatkan S1 Manajemen dari Universitas Islam
As-Syafiiyah.Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on March 8th, 1971. Completed Bachelor degree from Universitas Islam
44 Didi Kristianto As-Syafiiyah. With tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 10 month. Served since June
2015-December 2015.
Kepala Project Management Unit Pengembangan BSH (April 2015 Desember 2015).
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang To support the Companys sustainable growth, currently,
berkelanjutan, saat ini Angkasa Pura II berusaha Angkasa Pura II strives to optimize the utilization of its existing
mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah HR. The number of permanent employees in 2015 amounted
karyawan tetap pada tahun 2015 mencapai 5546 orang. to 5,546 people.
Informasi mengenai Sumber Daya Manusia terkait dengan: Information on Human Resources related with:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 1. Number of employees for each organization level.
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat 2. Number of employees for each education level.
pendidikan 3. Number of employees based on employment status
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian 4. Descriptions and competence development of
4. Deskripsi dan pengembangan kompetensi karyawan employees which have been carried out by reflecting the
yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya equal opportunity for each organization level.
persamaan kesempatan untuk masing-masing level 5. Cost of employee competence development that have
organisasi been issued.
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan
Informasi tersebut dapat dilihat di Bagian Sumber Daya Such information can be found in the Human Resources
Manusia. Section.
Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan Policies in terms of employment opportunities, both
karyawan maupun pengembangan karir karyawan employee placement and career development are set forth
dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Angkasa in the Collective Labor Agreement (CLA). Angkasa Pura II
Pura II melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan implements filling of information and career development
karir secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender, selectively and openly without discrimination (gender,
ras, suku, agama), dengan memprioritaskan sumber dari race, ethnicity, religion), by prioritizing sources within the
dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja, Company with due regard to job performance, abilities and
kemampuan dan kompetensi Karyawan competence of employees.
99%
40%
31,25%
0,134%
Terkait dengan Struktur Grup Perusahaan, dapat dijelaskan The Companys Group Structure can be explained as follows:
sebagai berikut:
Angkasa Pura II memiliki 1 (satu) Entitas Anak, yakni PT Angkasa Pura II has 1 (one) Subsidiary, namely PT
Angkasa Pura Solusi dengan kepemilikan saham 99,99%. Angkasa Pura Solusi with 99,99% shares ownership.
Angkasa Pura II memiliki 3 (tiga) Entitas Asosiasi yakni Angkasa Pura II has 3 (three) Associates, namely PT
PT Railink (40%), PT Gapura Angkasa (31,25%) dan PT Railink (40%), PT Gapura Angkasa (31,25%) and PT
Purantara Mitra Angkasa (0,134%). Purantara Mitra Angkasa (0,134%).
Angkasa Pura II tidak memiliki joint venture company. Angkasa Pura II does not have any joint venture company.
Angkasa Pura II tidak memiliki special purpose vehicle Angkasa Pura II does not have any special purpose
(SPV). vehicle (SPV).
Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki Shareholders composition of Angkasa Pura II is wholly owned
oleh Negara Republik Indonesia. by the Republic of Indonesia.
Pemegang Saham Angkasa Pura II hanya 1 (satu) entitas saja, Angkasa Pura II only has 1 (one) shareholders, the Republic of
yakni Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Negara Indonesia. Therefore, the Republic of Indonesia is the largest
Republik Indonesia menjadi Pemegang Saham Terbesar shareholders of Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II.
Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih Shareholders with 5% Ownership or More
Per 31 Desember 2015 As of December 31st, 2015
Status Pemilik
Nama Persentase (%)
Shareholders
Name Percentage (%)
Status
Negara Republik Negara Republik
Indonesia Indonesia
100
Republic of Republic of
Indonesia Indonesia
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Shares Ownership by the Board of Commissioners and
Board of Directors
Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan saham As of December 31st, 2015, the Board of Commissioners and
Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II di Perusahaan. Board of Directors of Angkasa Pura II do not have any shares
ownership in the Company.
Per 31 Desember 2015, Angkasa Pura II memiliki 1 (satu) As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II has 1 (one)
Entitas Anak dan 3 (tiga) Entitas Asosiasi sebagai berikut: Subsidiary and 3 (three) Associates as follows:
Angkasa Pura II per 31 Desember 2015 merupakan salah As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II is one of the
satu BUMN non listed atau belum mencatatkan saham di non-listed SOEs or has not listed its shares on the Indonesia
Bursa Efek Indonesia sehingga tidak terdapat informasi Stock Exchange so there is no information about the
mengenai kronologis pencatatan saham, corporate action, chronology of shares listing, corporate action, changes in
perubahan jumlah saham dan nama bursa dimana saham the number of shares and name of the exchange where the
perusahaan dicatatkan company shares listed.
kronologis
pencatatan efek lainnya
Chronology of Other Securities
Angkasa Pura II per 31 Desember 2015 tidak menerbitkan As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not issue
efek dalam bentuk apapun sehingga tidak terdapat securities in any form so there is no information about the
informasi mengenai kronologis pencatatan efek lainnya, chronology of other securities, corporate action, changes in
corporate action, perubahan jumlah efek lainnya, nama the number of other securities, name of the Exchange where
Bursa dimana efek lainnya dicatatkan, serta peringkat efek. the other securities were listed, as well as securities rating.
Angkasa Pura II tidak memiliki Biro Administrasi Efek Angkasa Pura II does not have a Share Registrar because
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham di Angkasa Pura II does not issue any shares in any Stock
Bursa Efek manapun. Exchange.
Angkasa Pura II tidak memiliki Perusahaan Pemeringkat Efek Angkasa Pura II does not have Securities Rating Company
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham/efek di because Angkasa Pura II does not issue shares/securities in
Bursa Efek manapun. any stock exchange.
Kantor Akuntan Publik Purwanto, Sungkoro & Surja Kantor Akuntan Publik Purwanto, Sungkoro & Surja
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 2 Lantai 7 Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190 Jakarta 12190
Notaris Notary
Kantor Notaris Maya Veronica, SH.,M.Kn. Notary Office Maya Veronica, SH.,M.Kn.
Jl. Kelapa Puan Raya Blok AD 14 No.6 Jl. Kelapa Puan Raya Blok AD 14 No.6
Gading Serpong, Kab. Tangerang Gading Serpong, Kab. Tangerang
Telp (021) 99480479/Fax.5476693 Telp (021) 99480479/Fax.5476693
Supadio Airport
Supadio Airport
Pontianak 78381
Tel : (62-561) 721 560
Fax : (62-561) 721 212
E-mail : ap2_pnk@angkasapura2.co.id
Perusahaan menyediakan informasi pada website Perusahaan The Company provides information on its website: www.
di www.angkasapura2.co.id Menu yang terdapat dalam angkasapura2.co.id Menu contained in the Companys
website Perusahaan mencakup: website include:
Perusahaan memperbarui secara berkala informasi yang The Company periodically update the information contained
terdapat dalam website www.angkasapura2.co.id in its website: www.angkasapura2.co.id.
139
laporan
sumber daya manusia
Human Resources Report
Angkasa Pura II memandang Sumber Daya Manusia (SDM) Angkasa Pura II acknowledges Human Resources (HR) as one
adalah salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran of the stakeholders who has a key role to the success and
kunci bagi kesuksesan dan keberlanjutan Perusahaan dan sustainability of the Company and acknowledges HR as a
memandang SDM sebagai mitra strategis dalam menjalankan strategic partner in running the business. Therefore, Angkasa
usaha. Oleh karenanya Angkasa Pura II senantiasa berupaya Pura II strives to manage and improve the competence
mengelola dan meningkatkan kompetensi serta menciptakan and create a conducive working environment to ensure HR
lingkungan kerja kondusif untuk memastikan kinerja SDM performance that is optimal, efficient and productive.
yang optimal, efisien dan produktif
Angkasa Pura II memandang Sumber daya manusia (SDM) Angkasa Pura II acknowledges Human Resources (HR) or
atau Insan Angkasa Pura II merupakan salah satu pemangku Personnel of Angkasa Pura II as one of the stakeholders
kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak with a central position as the cutting edge and determinant
dan penentu keberhasilan Perusahaan dalam mewujudkan visi of the success of the Company in realizing the vision and
dan melaksanakan misinya. Angkasa Pura II juga memandang implementing the mission. Angkasa Pura II also acknowledges
SDM sebagai partner usaha yang strategis dalam menjalankan HR as a strategic business partner in running the Companys
bisnis Perusahaan. Kehadiran karyawan yang profesional, business. The presence of employees who are professional,
berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat competent, dedicated and integrated will make the Company
Perusahaan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh to have a solid foundation to continue to grow and develop
dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami to achieve its objectives. By understanding the two interests,
kedua kepentingan tersebut, Angkasa Pura II mengelola Angkasa Pura II manages HR with a focus on developing
SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus competence at the same time striving to meet all expectations
berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan. of employees.
Roadmap Sumber Daya Manusia Angkasa Pura II Angkasa Pura II Human Resources Roadmap
Jumlah karyawan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2015 Number of Angkasa Pura II employees until the end of 2015
tercatat sejumlah 5546 orang, jumlah tersebut meningkat amounted to 5,546 people, the number increased by 24%
24% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 4457 orang. compared to 2014 with 4,457 people.
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja Number and Composition of Employees by Job Location
Pada tahun 2015, jumlah karyawan terbanyak berada di In 2015, the largest number of employees is located in
Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hal ini dikarenakan Soekarno-Hatta International Airport. This is due to its size,
Bandara tersebut merupakan Bandara terbesar yang dikelola the largest Airport managed by PT Angkasa Pura II added with
oleh PT Angkasa Pura II dan adanya proses pengembangan the development process of Terminal 3 Ultimate.
Terminal 3 Ultimate.
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Number and Composition of Employees by Gender
Kelamin
In principle, Angkasa Pura II does not conduct gender
Pada prinsipnya, Angkasa Pura II tidak melakukan diskriminasi discrimination in terms of human resources management.
gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini This applies from the process of recruitment and development
berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga until the end of someones tenure. However, the number
berakhirnya masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah of male employees in Angkasa pura II is much larger than
karyawan laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari jumlah the number of female employees. In 2015, the number
karyawan perempuan. Pada tahun 2015, jumlah karyawan of male employees reached 4,483 people and women
laki-laki mencapai 4483 orang dan karyawan perempuan employees amounted to 1,063 people. With this amount, the
mencapai 1063 orang karyawan perempuan. Dengan jumlah composition of female employees in 2015 is only 19% of the
tersebut, maka komposisi karyawan perempuan tahun 2015 total employees.
hanya 19% dari total karyawan.
Jumlah Karyawan
Jenis Kelamin
No Number of Employees
Gender
2013 2014 2015
1 Laki-laki Male 3671 3635 4483
2 Perempuan Female 749 822 1063
Total 4420 4457 5546
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Number and Composition of Employees by Employment
Kepegawaian Status
Jumlah karyawan tetap pada tahun 2015 mencapai 5546 The number of permanent employees in 2015 reached 5,546
orang, jumlah tersebut meningkat 24% dari tahun 2014 yang people, that number increased by 24% from 2014 with 4,457
mencapai 4457 orang, Sedangkan jumlah karyawan tidak people. While for the non-permanent employees in 2015
tetap pada tahun 2015 mencapai 2776 orang. jumlah tersebut amounted to 2,776 people. That number decreased by 28%
menurun 28% dari tahun 2014 yang mencapai 3877 orang. from 2014 with 3,877 people.
Jumlah Karyawan
Status Kepegawaian
No Number of Employees
Employment Status
2013 2014 2015
1 Tetap Permanent 4420 4457 5546
2 Tidak Tetap Non-Permanent 3318 3877 2776
Total 7738 8334 8322
Jumlah dan Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Number and Composition of Employees by Education Level
Pendidikan
Dibandingkan dengan periode 2013-2015, kualitas karyawan Compared with the period of 2013-2015, the quality of
Angkasa Pura II pada tahun ini lebih baik, karena proporsi Angkasa Pura II employees in this year is better, since the
karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana semakin employees proportion with undergraduate education level
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II terus has increased. This shows that Angkasa Pura II is committed
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan to improve the work quality of employees by setting the
dengan menetapkan standar pendidikan yang disesuaikan standard of education that is adapted to the challenges of the
dengan tantangan bisnis Perusahaan. Companys business.
Jumlah Karyawan
Pendidikan
No Number of Employees
Education Level
2013 2014 2015
SD, SLTP, SLTA
1 2688 2486 3034
Elementary School, JHS, SHS
2 Diploma Diploma 1207 1337 1738
3 Sarjana Bachelor 475 590 729
4 Pasca Sarjana Master 50 44 45
5 Doktor Doctor - - -
Total 4420 4457 5546
Berdasarkan penggolongan usia, pada tahun 2015 komposisi Based on age classification, in 2015, composition with the
jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia dibawah 30 highest number is employees with age under 30 years old,
tahun, sejumlah 3183 orang atau 57%. Sedangkan komposisi amounted to 3,183 people or 57%. While the lowest numbver
jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia diatas composition is employees with age group above 55 years old
55 tahun yaitu sebanyak 234 orang atau 4%. as many as 234 people or 4%.
Jumlah Karyawan
Usia (tahun)
No Number of Employees
Age (years old)
2013 2014 2015
1 30 1833 2023 3183
2 31-40 569 697 908
3 41-50 904 784 653
4 51-54 822 702 568
5 55 292 251 234
Total 4420 4457 5546
Pada tahun 2015, komposisi karyawan pada jabatan manajerial In 2015, the composition of employees in managerial
sebanyak 627 orang atau 11%, pada jabatan operasional 3882 positions amounted to 627 people or 11%, operational
orang atau 70 %, dan pada jabatan administrasi sebanyak positions as many as 3,882 people or 70% and administrative
1037 orang atau 19%. positions with the amount of 1,037 people or 19%.
Jumlah Karyawan
Jabatan
No Number of Employees
Position
2013 2014 2015
1 Manajerial Managerial 601 649 627
2 Operasional Operational 2841 2794 3882
3 Administrasi Administration 978 1014 1037
Total 4420 4457 5546
Pada tahun 2015, terdapat perubahan Kelas Jabatan In 2015, there are changes in Grade Level as follows:
Angkasa Pura II mengelola sumber daya manusia berbasis Angkasa Pura II manages human resources based on
pada strategi dan rencana bisnis Perusahaan serta budaya the Companys business strategies and plans as well as
kerja yang diinginkan. Strategi, rencana bisnis dan budaya the desired work culture. Strategies, business plans and
kerja Angkasa Pura II tersebut diformulasikan ke dalam Key work culture of Angkasa Pura II is formulated into a Key
Performance Indicator (KPI) dan target kinerja sebagai dasar Performance Indicator (KPI) and performance targets as a
untuk pengukuran kinerja karyawan dan sistem rewards & basis for measuring employees performance and the rewards
punishment. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya & punishment systems. Thus, human resources management
manusia di Angkasa Pura II sejalan dengan visi Perusahaan ke in Angkasa Pura II is in line with the Companys vision forward.
depan.
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam pengelolaan As a commitment of the Company in human resources
SDM, Angkasa Pura II membentuk pengelola SDM secara management, Angkasa Pura II forms HR management
khusus dalam Struktur Organisasi Perusahaan. Secara fokus, specifically in the Companys Organization Structure. In
unit kerja yang telah dibentuk bertujuan untuk menciptakan focus, work units which have been formed aim to create
SDM tangguh, kompeten, profesional, dan berintegritas HR that is tough, competent, professional, and have a high
tinggi guna mendukung keberlanjutan bisnis Perusahaan. integrity to support the Companys business sustainability.
Pengelolaan SDM di Angkasa Pura II dilakukan oleh Unit HR management in Angkasa Pura II is conducted by Human
Human Capital. Unit ini berada dibawah Human Capital, Capital Unit. This unit is under the Human Capital, General
General Affairs & IT Directorate. Affairs & IT Directorate.
Saat ini Director of Human Capital, General Affairs & IT dijabat Currently, position of the Director of Human Capital, General
oleh Daan Achmad. Profil Director of Human Capital, General Affairs & IT is held by Daan Achmad. Profile of the Director
Affairs & IT dapat dilihat pada Bagian Profil Direksi. Sesuai of Human Capital, General Affairs & IT can be seen in the
dengan Surat Keputusan Nomor: PD.01.01/04/2015/0012 Board of Directors Profile Section. In accordance with the
tanggal 23 April 2015, maka struktur organisasi Pengelola Decree No: PD.01.01/04/2015/0012 dated April 23rd, 2015,
SDM adalah sebagai berikut: the organization structure of HR Management is as follows:
Tugas Pokok Unit Human Capital Main Duties of Human Capital Unit
Secara garis besar, tugas pokok Unit Pengembangan SDM In outline, the main duties of HR Development Unit is
adalah mengelola dan membina kegiatan yang terkait to manage and develop activities related to employees
karyawan sebagai partner usaha yang strategis dalam as strategic business partners in running the Companys
menjalankan bisnis Perusahaan, antara lain: business, among others:
1. Human Capital System & Policy 1. Human Capital System & Policy
Peraturan-peraturan yang dirancang oleh Angkasa Regulations designed by Angkasa Pura through Human
Pura melalui Unit Human Capital merupakan panduan Capital Unit is a guideline to facilitate the performance
untuk mempermudah kinerja karyawan Angkasa Pura of Angkasa Pura II employees as the most important
II sebagai komponen terpenting penggerak roda bisnis component of the Companys business wheel drive. The
Perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang disusun meliputi established policies consist of career patterns system,
sistem pola karir, sistem kompensasi & benefit, sistem compensation & benefits system, performance appraisal
penilaian kinerja, sistem talent management, dan system, talent management system, and other strategic
program strategis lainnya. programs.
2. Organization Planning & Development 2. Organization Planning & Development
Komposisi struktur organisasi dihitung menggunakan Organization structure composition is calculated
metode analisa beban kerja. Hasil dari analisis beban kerja using the method of workload analysis. Results of the
adalah formasi yang merupakan gambaran kebutuhan workload analysis is a formation that describes the
karyawan yang dipenuhi dengan pola rekrutmen. needs of employees which fulfilled with the recruitment
Struktur organisasi akan berjalan sesuai fungsinya dan pattern. Organization structure will run according to its
efektif ketika memiliki panduan kerja atau yang sering function and effectively when it has a work guidelines
disebut dengan job description. Selain menyusun or often called job descriptions. In addition to prepare
organisasi, Unit Pengembangan SDM juga menyusun organization, HR Development Unit also prepares job
job description sebagai benang merah setiap unit dalam descriptions as a common thread of each unit in carrying
menjalankan fungsinya. Analisa jabatan adalah metode out its functions. Job analysis is a method used in the
yang digunakan dalam penyusunan job description. preparation of job description.
3. People Management 3. People Management
Pengelolaan kegiatan administrasi personalia, Activities management of personnel administration,
pengelolaan database karyawan melalui sistem berbasis employees database management through SAP-based
SAP, serta pembinaan karyawan perbantuan dan system, as well as the coaching of seconded and
diperbantukan. attached employees.
4. Manajemen kinerja individu dan talent 4. Individual and talent performance management
Kinerja karyawan Angkasa Pura II dinilai dengan Key Performance of Angkasa Pura II employees is assessed
Performance Indicator, yang hasilnya berhubungan by Key Performance Indicator, which result is associated
dengan indeks prestasi. Saat ini penilaian kinerja with performance index. Currently, performance
menggunakan sistem online, sehingga efisien dalam appraisal is using the online system which is efficient
waktu dan biaya. Unit Human Capital memfasilitasi in time and cost. Human Capital Unit facilitates the
penyelesaian masalah terkait penilaian kinerja dan settlement of issues related to performance appraisal
membina karyawan melalui konseling, mentoring, dan and develop employees through counseling, mentoring,
evaluasi. and evaluation.
Selain tugas-tugas tersebut, Unit Human Capital juga In addition to these duties, Human Capital Unit also manages
mengelola kegiatan manajemen reward and punishment serta the management of rewards and punishment as well as
mengelola manajemen karir karyawan melalui assessment, manages employees career management through assessment,
pemetaan kompetensi, serta pemenuhan dengan mekanisme competency mapping, as well as compliance with the
mutasi, magang, dan penugasan. Unit Human Capital juga mechanism of mutation, internships, and assignments. Human
memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah Capital Unit also has the responsibility to solve industrial
hubungan industrial antara Manajemen dengan karyawan. relations issues between the Management and employees.
Untuk mendukung program tersebut maka telah To support the program, an interview is conducted
dilakukan wawancara terhadap 52 (lima puluh dua) against 52 (fifty two) candidates of Golden Shake Hand
calon peserta golden shake hand yang memenuhi participants that meet the requirements, from the Head
persyaratan dari Kantor Pusat, KCU Bandara Soekarno- Office, Soekarno-Hatta Airport Main Branch Offices,
Hatta, KC Bandara Halim Perdanakusuma, KC Bandara Halim Perdanakusuma Airport Branch Office, Sultan
Sultan Syarif Kasim II, KC Bandara Supadio, dan KC Syarif Kasim II Airport Branch Office, Supadio Airport
Bandara Husein Sastranegara pada tanggal 21 s.d. 28 Branch Office, and Husein Sastranegara Airport Branch
Agustus 2015, sehingga diperoleh 31 ( tiga puluh satu ) Office on August 21st - 28th, 2015, in order to get 31
orang yang menerima program Golden Shake Hand. (thirty one) people who received the Golden Shake Hand
program.
Total anggaran yang terserap sepanjang tahun 2015 ini Total budget absorbed throughout 2015 was
sebesar Rp. 17.940.179.052 dari rancangan anggaran Rp 17,940,179,052 from the budget plan of Rp
Rp29.024.048.275. 29,024,048,275.
b. Evaluasi Sistem Manajemen SDM b. HR Management System Evaluation
Angkasa Pura II melalui Unit Pengembangan SDM Angkasa Pura II through HR Development Unit has a
memiliki program kerja untuk mengevaluasi Sistem work program to evaluate HR Management System in
Manajemen SDM agar dapat meningkatkan efisiensi dan order to improve efficiency and effectiveness. The HR
efektifitas bagi Perusahaan. Evaluasi Sistem SDM pada System evaluation in 2015 is a continuation program
tahun 2015 merupakan program lanjutan Evaluasi Sistem from the 1st phase of HR System Evaluation. As at
SDM tahap I. Adapun pada awal tahun ini melanjutkan the beginning of this year, continuing some work for
beberapa pekerjaan dalam rangka penyempurnaan enhancement, among others, the enactment of the
antara lain adalah disahkannya SK Direksi tentang Model Board of Directors Decree on Competency Model and
Kompetensi dan SK Direksi tentang Perubahan Nama & the Board of Directors Decree on Changes of Name
Kelas Jabatan serta telah dilakukan evaluasi implementasi & Grade Level and also evaluations on Remuneration
Sistem Remunerasi. System implementation.
Setelah beberapa evaluasi dan penyusunan sistem baru After several evaluation and preparation of new systems
di tahun sebelumnya, pada tahun 2015 Unit Human in the previous year, in 2015, the Human Capital Unit
Capital dibantu dengan konsultan menilai ada beberapa assisted with the consultant considered that there are
aspek yang perlu dilakukan evaluasi kembali pada sistem several aspects that need to be re-evaluated in the HR
SDM yang saat ini berlaku, yaitu: system that is currently in force, namely:
a. Penyusunan Accountability Matrix; a. Preparation of Accountability Matrix;
b. Job Profilling; b. Job Profilling;
c. Performance Management System (PMS); dan c. Performance Management System (PMS); and
d. Variable Incentive Design. d. Variable Incentive Design.
Dalam mendukung kerjasama ini perusahaan telah In supporting this cooperation, the Company has
menganggarkan biaya sebesar Rp. 2.715.595.000 untuk budgeted cost amounted to Rp2,715,595,000 to be
menginvestasikannya ke dalam pembangunan sistem invested in the HR system development that is effective
SDM yang efektif dan efisien, sejauh ini sudah terserap and efficient, which so far has been absorbed as much as
sebanyak 854.000.000 Rp854,000,000.
c. Rekrutmen Korporasi c. Corporate Recruitment
Rekrutmen korporasi merupakan kegiatan rekrutmen Corporate recruitment is a recruiting activity for the
untuk pemenuhan personil di seluruh kantor cabang fulfillment of personnel in all branch offices and head
maupun kantor pusat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam office. This activity is performed in order to acquire
rangka memperoleh sumber daya manusia yang human resources that are qualified in their respective
memenuhi kualifikasi pada bidang tugasnya yaitu para fields namely workforce that have a good work ethic,
tenaga kerja yang memiliki etos kerja baik, terampil, skilled, knowledgeable, intelligent, diligent, conscientious
berpengetahuan luas, cerdas, tekun, bersungguh-sungguh and responsible in carrying out their duties.
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
Pada tahun 2015, anggaran yang digunakan untuk In 2015, the budget used for this corporate recruitment
rekrutmen korporasi ini sebesar Rp. 1.985.949.000 was Rp1,985,949,000 and the absorbed cost amounted
dan biaya yang terserap sebesar Rp. 5.530.552.000. to Rp5,530,552,000. This program is expected to run in
Diharapkan program ini dapat berjalan sesuai dengan accordance with the planning of HR Development unit,
perencanaan unit Pengembangan SDM, agar formasi so that the formation that requires personnel is quickly
yang membutuhkan personil segera terisi dan kinerja filled and the Companys performance can be optimized.
perusahaan dapat berjalan secara optimal.
d. Kerjasama Strategis dengan PTN (Beasiswa) d. Strategic cooperation with PTN (Scholarship)
Program kerja 2015 Unit Human Capital bekerjasama The 2015 work program, the Human Capital Unit in
dengan Universitas Padjajaran dalam bentuk memberikan cooperation with Padjajaran University in the from of
program beasiswa dan ikatan dinas terhadap 10 providing scholarship programs and official bond against
mahasiswa yang telah lulus mengikuti tes psikotes, 10 students who have passed psychological test, interview
wawancara dan medical checkup untuk mengikuti and medical checkup to follow the program. This
program tersebut. Program kerjasama ini dianggarkan cooperation program is budgeted at Rp 2,112,300,000.
sebesar Rp. 2.112.300.000.
e. Talent Management System (TMS) e. Talent Management System (TMS)
Bulan Januari hingga Maret 2015 telah dilakukan From January to March 2015 has been carried out
Perekrutan calon talent setingkat Manajer berdasarkan recruitment of prospective talents equivalent to
data KPI, kompetensi, sisa masa kerja, hukuman disiplin, Manager based on KPI data, competence, remaining
jabatan lowong dan jabatan kunci dan Penyusunan work period, disciplinary punishment, vacant positions
kuesioner penilaian terhadap para Talent atas hasil and key positions as well as preparation of assessment
program pengembangan TMS yang telah di ikuti. questionnaires to the Talents on the results of TMS
development program that has been followed.
Hingga Bulan Desember telah dilakukan rapat Komite Until December, has been carried out Talent Committee
Talent dalam rangka pembahasan hasil program meeting in the context of discussion of the development
pengembangan para Talent dan telah dilakukan program results of the Talents and have been performed
pemetaan 9 Box pada awal rekrut calon talent dan 9 Box mapping at the beginning of recruitment of
pada saat talent telah selesai mengikuti program prospective talents and at the time when the talents
pengembangan (berdasarkan performance/KPI Individu have completed the development program (based on
dan hasil assessment) dengan tujuan untuk melihat performance/Individual KPI and assessment results)
posisi talent dalam talent pool berdasarkan hasil program with the aim to see the talent position in the talent pool
pengembangan oleh konsultan DIBTA. based on the development program results by DIBTA
consultant.
Angkasa Pura II senantiasa berupaya memastikan terjalinnya Angkasa Pura II strives to ensure the establishment of mutually
hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan respectful relationship and able to create a balance between
keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan the fulfillment of rights and obligations, through intensive
kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan communication and involvement of two parties who support
dua pihak yang saling mendukung dalam mencapai target each other in achieving the Companys targets. Both parties
Perusahaan. Kedua pihak yang dimaksud yakni Manajemen meant are the Companys Management and employee
Perusahaan dan wadah perwakilan karyawan yaitu Serikat representative medium namely the Labor Union of Angkasa
Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II). Oleh karenanya, Pura II (Sekarpura II). Therefore, Angkasa Pura II supports the
Angkasa Pura II mendukung aktivitas Sekarpura II dan activities of Sekarpura II and ensures regular communication
memastikan adanya komunikasi reguler antara Manajemen between the Management and Sekarpura II.
dan Sekarpura II.
Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam Mutually supportive relationships is manifested in the form
bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana of points of agreement and rules as stated in the Collective
tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau Labor Agreement (PKB), which is reviewed and updated on a
dan diperbaharui secara berkala serta ditandatangani oleh regular basis and signed by the Management and Sekarpura II.
Manajemen dan Sekarpura II.
Butir-butir kesepakatan dalam PKB merupakan hasil Points of agreement in CLA is the results of negotiations
perundingan antara Sekarpura II dengan Manajemen. between Sekarpura II with the Management. Some provisions
Beberapa ketentuan dalam PKB yang mengatur terjaminnya in the CLA that regulates the employee rights, include:
hak-hak karyawan, mencakup:
a. Penghasilan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah a. Income as a reward for the work that has been carried
dilakukan; out;
b. Pembayaran upah kerja lembur untuk kelebihan jam kerja b. Payment for overtime wages for excess hours of work
dari waktu kerja yang telah disetujui oleh Perusahaan; time that has been approved by the Company;
c. Cuti, dengan ketentuan cuti tersebut telah mendapat c. Leave, with provision that the leave has been approved in
persetujuan sebelumnya dari Perusahaan; advance by the Company;
d. Jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya d. Health insurance for employees and their families in
sesuai dengan ketentuan yang berlaku; accordance with applicable provisions;
e. Keikutsertaan dalam kegiatan organisasi karyawan e. Participation in employee organizational activities that
yang tidak bertentangan dengan ketentuan Pemerintah do not conflict with the Government provisions and with
dan dengan memperhatikan kelancaran operasional due regard to the smooth operations of the Company;
Perusahaan; f. Compensation for disturbance/disability due to
f. Ganti rugi atas gangguan/cacat badan akibat kecelakaan accidents;
kerja; g. Opportunities to express opinions, suggestions, and
g. Kesempatan mengemukakan pendapat, usul, dan saran- advices to superiors at the time of carrying out the
saran kepada atasannya pada waktu melakukan tugas Companys duties;
Perusahaan; h. Pension benefits according to applicable regulations;
h. Manfaat pensiun sesuai ketentuan yang berlaku; i. Application for termination of employment;
i. Pengajuan permohonan pemutusan hubungan kerja; j. Their rights to be handed over to the heirs of the
j. Hak-haknya untuk diserahkan kepada ahli waris karyawan, employees, in terms of the employees concerned died
dalam hal karyawan yang bersangkutan meninggal dunia during performing the Companys duties.
pada waktu melakukan tugas Perusahaan.
PKB yang kini berlaku adalah untuk periode tahun 2014 The current effective CLA is for the period of 2014-2015
2015 yang disepakati bersama dan ditandatangani pada which agreed together and signed on April 10th, 2014,
tanggal 10 April 2014, SEKARPURA bersama-sama dengan SEKARPURA together with the Management representatives
perwakilan Manajemen akan mulai melakukan perundingan will begin to renegotiate before the expiration of such CLA.
kembali sebelum habisnya masa berlaku PKB tersebut.
Angkasa Pura II mendayagunakan hubungan konstruktif Angkasa Pura II utilizes constructive relationships with
dengan Sekarpura II dengan menyelenggarakan pertemuan Sekarpura II by holding regular meetings in order to socialize
berkala guna mensosialisasikan kebijakan dan program policies and programs of the Management as well as to the
Manajemen serta untuk penyelesaian permasalahan settlement of industrial relations issues and completion of
hubungan industrial maupun penyelesaian keluhan karyawan. employee complaints.
Angkasa Pura II memberikan kebebasan bagi karyawannya Angkasa Pura II provides freedom for employees to join
untuk bergabung dengan Sekarpura II. Sampai saat ini, jumlah with Sekarpura II. Until now, the number of employees
karyawan yang termasuk anggota Sekarpura II sebanyak who become members of Sekarpura II amounted to 74% of
74% karyawan. Kebebasan berserikat bagi karyawan ini employees. Freedom of association for employees reflects
merefleksikan kepatuhan Perusahaan atas Undang-undang the Companys compliance to Act No. 13 year 2003 on
Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ILO Employment and ILO Convention 87 which guarantees
Convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja the freedom of all workers to enter the labor organization
untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara managed professionally as a means of liaison between
profesional sebagai sarana penghubung antar pekerja dan workers and company to establish harmonious relationship
perusahaan untuk menciptakan hubungan harmonis yang that mutually benefit all parties.
saling menguntungkan semua pihak.
Mengingat sumber daya manusia sebagai salah satu Considering human resources as one of the central
pemangku kepentingan sentral sebagai ujung tombak dan stakeholders as spearhead and determinant of the success
penentu keberhasilan dalam mewujudkan visi Perusahaan, in realizing the Companys vision, Angkasa Pura II is always
Angkasa Pura II senantiasa berkomitmen memberikan committed to provide special and integrated attention so as
perhatian khusus dan terpadu sehingga tercipta SDM yang to create HR that are competent, professional, competitive,
kompeten, professional, berdaya saing, serta mampu and able to adapt with the fast business dynamics. Such
beradaptasi pada dinamika bisnis yang cepat. Komitmen commitment is implemented through employee competence
tersebut diimplementasikan melalui program pengembangan development that is intensive and purposeful.
kompetensi karyawan yang intensif dan terarah.
Dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan SDM didasarkan Implementation basis of HR Development activities is based
pada berbagai kebijakan sebagai berikut: on various policies as follows:
1. Visi, Misi & RJPP 2012-2016; 1. Vision, Mission & RJPP 2012-2016;
2. Roadmap SDM 2012-2016; 2. HR Roadmap 2012-2016;
3. Kontrak Manajemen Tahun 2015; 3. Management Contract 2015;
4. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: 4. Board of Directors Decree of PT Angkasa Pura II (Persero)
KEP.10.01/04/2010 Peraturan Perusahaan Nomor 22 No: KEP.10.01/04/2010 Company Regulation No. 22
Tahun 2010 Tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Di Year 2010 on Education and Training in PT Angkasa Pura
Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero); II (Persero);
5. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) 5. Board of Directors Decree of PT Angkasa Pura II (Persero)
Nomor KEP.06.02/00/05/2012/519 tentang Peraturan No: KEP.06.02/00/05/2012/519 Company Regulation
Perusahaan Nomor 20 tentang Pengadaan Barang No. 20 on the Procurement of Goods and/or Services
dan/atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura II in PT Angkasa Pura II (Persero) as last amended with
(Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan PD.06.02/12/2015/0055.
PD.06.02/12/2015/0055.
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Karyawan Employee Training and Competence Development
Sebagai bagian dari komitmen Angkasa Pura II untuk As part of Angkasa Pura IIs commitment to improve HR
peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan, Angkasa quality in a sustainable manner, Angkasa Pura II involved
Pura II mengikutkan karyawannya dalam berbagai program its employees in various education and training programs.
pelatihan dan pendidikan (Diklat). Lebih lanjut, Angkasa Pura II Furthermore, Angkasa Pura II through the Directorate of HR
melalui Direktorat SDM dan Umum mendedikasikan program and General Affairs dedicates Education and Training Program
Diktat guna meningkatkan dan mengembangkan kompetensi, in order to improve and develop competencies, skills and
keterampilan dan sikap karyawan untuk tercapainya sasaran attitudes of employees to the achievement of strategic
strategis Angkasa Pura II. Adapun maksud dan tujuan objectives of Angkasa Pura II. The purpose and objectives of
penyelenggaraan Diklat, yaitu untuk: the education and training, namely to:
1. Membentuk karyawan menjadi manusia yang profesional 1. Form its employees to become a human being that is
dan berkepribadian sesuai nilai-nilai perusahaan dengan professional and with personality in accordance to the
wawasan / cara pandang yang luas dalam melaksanakan corporate values with insights/broad perspectives in
tugas pekerjaannya untuk mendukung pencapaian visi carrying out their duties to support the achievement of
dan misi Perusahaan; the Companys vision and mission;
2. Mengembangkan kompetensi, inovasi, kreativitas, 2. Develop competencies, innovation, creativity,
kerjasama dan disiplin karyawan sehingga mampu cooperation and discipline of employees so as to
mendayagunakan potensi diri secara optimal untuk optimally utilize their potential for the benefit of the
kepentingan Perusahaan; Company;
3. Menumbuhkan dan mengembangkan suasana, metode 3. Grow and develop an atmosphere, work methods and
kerja serta koordinasi antar unit secara lebih baik. better coordination between units.
Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan Angkasa Pura II realize employee competence development
kompetensi karyawan berdasarkan Model Kompetensi program based on the Competency Model and the
(Competency Model) dan kesempatannya terbuka bagi opportunities are open to every employee. Every employee
setiap karyawan. Setiap karyawan berhak mengajukan diri is entitled to apply themselves to be a trainee by proposing
menjadi peserta pelatihan dengan mengajukan persyaratan certain administrative requirements, and get the approval
administrasi tertentu, dan mendapatkan persetujuan dari from their superiors. The types of training and development
atasannya. Pengajuan jenis pelatihan dan pengembangan yang to be followed should be in line with the needs of duties,
hendak diikuti harus selaras dengan kebutuhan tugas, rencana competence development plan and business development.
pengembangan kompetensi dan pengembangan usaha.
Adapun kegiatan program Diklat yang telah dilakukan Education and training program activities that have been
sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut: carried out throughout 2015 are as follows:
Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II dilaksanakan HR Development activities in Angkasa Pura II are implemented
dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan in the form of a number of Education and Training activities.
(Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2015 yaitu: Education and Training activities in 2015 among others:
1. Diklat Pre-Service 1. Pre-Service Education and Training
Diklat Pre- Service yang dilaksanakan dalam bentuk Diklat Pre-Service Education and Training that is carried out
Orientasi. Diklat Orientasi merupakan kegiatan yang is in the form of Orientation Education and Training.
dilaksanakan secara internal kepada pelamar yang telah Orientation Education and Training is an activity that is
lolos seleksi Calon Karyawan dalam rangka memberikan implemented internally to applicants who have passed
pengetahuan awal mengenai perusahaan kepada peserta the selection of Prospective Employees in order to
diklat, sebelum yang bersangkutan melakukan tugas provide early knowledge of the Company to the trainee
pekerjaannya pada unit kerja Perusahaan. Materi pokok before performing their duties at the Companys working
diklat orientasi yaitu pengetahuan tentang perusahaan unit. Main material of orientation education and training
secara umum, nilai- nilai Perusahaan, pengetahuan is knowledge of the Company in general, Corporate
kebandarudaraan, materi umum seluruh fungsi kerja di values, airport knowledge, general material of all work
perusahaan, service excellence, dan pelatihan kelompok functions in the Company, service excellence, and team
(team building), pembinaan mental dan disiplin. Pada building, mental coaching and discipline.
Tahun 2015 Diklat Orientasi diselenggarakan di daerah
Jakarta (untuk lokasi rekrut JKT, PNK, PLM dan DJB) dan
Pekanbaru (untuk lokasi rekrut PKU) dengan total jumlah
peserta 155 orang. Pada Tahun 2015 Diklat Orientasi
menyerap biaya sebesar Rp 2.131.351.000 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp
3.238.813.000.
Pada tahun 2015 Diklat Formal yang dilaksanakan adalah In 2015, Formal Education and Training performed was
program lanjutan dari tahun 2013. Biaya yang terserap selama a continuation of the program in 2013. During 2015, the
tahun 2015 sebesar Rp 429.624.000 dari alokasi biaya yang absorbed cost amounted to Rp429,624,000 from the
sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000. budgeted cost allocation of Rp1,000,000,000.
Adapun Karyawan yang mengikuti Diklat Formal sebagai Employees who followed Formal Education and Training are
berikut: as follows:
Uraian
KP BSH KNO PKU HLP PGK BTJ BDO DJB PNK
Descriptions
Pembekalan Manajerial
11 5 3 - - - - - - -
Managerial Debriefing
Manajemen Bandara
16 9 7 1 1 1 1 1 1 2
Airport Management
Adapun pelaksanaan diklat Re-Orientasi sebagai berikut : Implementation of the Re-Orientation education and training
as follows:
Bali Bali
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor For Employees originating from the Head Office, Main
Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta, Branch Office of Soekarno-Hatta International Airport,
Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta and the Husein
Husein Sastranegara, Bandung. Sastranegara Airport, Bandung.
Bandung Bandung
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang dari For Employees originating from Branch Offices of
bandara di daerah Deli Serdang, Palembang, Tanjung airports in the area of Deli Serdang, Palembang, Tanjung
Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda
Aceh, Jambi, dan Pontianak. Aceh, Jambi, and Pontianak.
Pada Tahun 2015 Diklat Re-orientasi telah menyerap biaya In 2015, the Re-orientation Education and Training has
sebesar Rp 3.009.935.000 dari alokasi biaya yang sudah absorbed cost amounted to Rp3,009,935,000 from the
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 4.000.000.000. budgeted cost allocation of Rp4,000,000,000.
Sebaran peserta Diklat Re-orientasi sebagai berikut: Distribution of participants of the Re-orientation Education
and Training as follows:
KP BSH KNO PKU PLM PDG PGK TNJ BTJ BDO DJB PNK HLP
15 52 19 9 9 11 6 7 9 7 5 5 7
Angkasa Pura II memberikan kesempatan yang sama Angkasa Pura II provides equal opportunity for all employees
bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan to develop themselves and show their best potential for the
menunjukkan potensi terbaiknya bagi organisasi tanpa organization regardless of gender, ethnicity, religion, race
membedakan gender, suku, agama, ras dan golongan. and class. Implementation of employee career development
Penerapan pengembangan karir karyawan dilakukan secara is made fairly based on the performance assessment results
fair berdasarkan hasil penilaian kinerja setiap karyawan secara of each employees on a periodic basis. Employee career
periodik. Pengembangan karir karyawan dituangkan dalam development is stipulated in the form of position projections,
bentuk proyeksi jabatan, dimana kondisi dan kesempatan where the conditions and opportunities of career development
pengembangan karir setiap karyawan disesuaikan dengan for each employee is tailored to the competencies and needs
kompetensi dan kebutuhan Perusahaan. of the Company.
Sebagai salah satu bentuk perhatian kepada jenjang karir As one form of attention to the career path of employees,
karyawan, pada tahun 2015 Angkasa Pura II melaksanakan in 2015, Angkasa Pura II performed employee promotion
promosi karyawan diantaranya adalah: among others:
1. Promosi untuk jabatan Manajerial sebanyak 92 orang 1. Promotion for Managerial position amounted to 92
2. Promosi untuk jabatan Pelaksana sebanyak 1134 orang people
2. Promotion for Executive position amounted to 1,134
people
Angkasa Pura II menerapkan asas kesamaan kesempatan Angkasa Pura II applies the principle of equality in the
dalam proses rekrutmen tanpa adanya unsur diskriminasi. recruitment process without any element of discrimination.
Oleh karenanya rekrutmen karyawan Angkasa Pura II pada Therefore, the recruitment of employees of Angkasa Pura II
dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk are basically open to anyone. To get qualified candidates as
mendapatkan calon karyawan yang berkualitas serta well as the best talent to fill certain positions, Angkasa Pura II
bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu, Angkasa Pura applies several recruitment patterns, as follows:
II menerapkan beberapa pola rekrutmen, sebagai berikut:
Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, karyawan baru Before appointed as permanent employees, new employees
tersebut terlebih dahulu mengikuti program pelatihan dasar, should first follow the basic training program, followed by the
diikuti dengan pelaksanaan program pengembangan bagi implementation of development programs for new employees
karyawan baru yang lolos proses seleksi, sesuai dengan who Graduated the selection process, in accordance with the
bidang pekerjaan masing-masing. respective field of work.
Pada tahun 2015, jumlah karyawan baru Angkasa Pura II In 2015, the number of new employees of Angkasa Pura II
sebanyak 1465 orang, yang terdiri dari 1172 laki-laki dan 254 amounted to 1,465 people, consists of 1,172 male and 254
perempuan. Lebih banyaknya karyawan laki-laki bukan karena female. More amount of male employees is not because
praktik diskriminasi, namun jenis kegiatan bisnis Perusahaan of discriminatory practices, but the type of the Companys
lebih banyak diminati oleh laki-laki dibandingkan perempuan. business activities that is more attractive to male than
Lebih lanjut, jumlah turnover karyawan Angkasa Pura II 1074 female. Moreover, the number of turnover of Angkasa
yang disebabkan oleh 284 karyawan yang memasuki masa Pura II employees amounted to 1,074 people caused by
pensiun, 64 karyawan yang mengundurkan diri, 4 pegawai 284 employees who retire, 64 employees who resigned, 4
yang diberhentikan (karena pelanggaran disiplin). employees who were dismissed (due to breach of discipline).
Jumlah Karyawan dan Tingkat Turnover Karyawan Angkasa Number and Turnover Rate of Angkasa Pura II Employees
Pura II Tahun 2015 in 2015
Deskripsi
2015
Description
Penambahan Karyawan
Addition of Employees
Pengangkatan PKWT/KMPG menjadi karyawan perusahaan
1426
Appointment of Contract Workers as the Companys employees
Pengurangan Karyawan
Reduction of Employees
Pensiun
284
Pension
Pengunduran Diri
64
Resignation
Diberhentikan karena Pelanggaran Disiplin
4
Dismissals for Breach of Discipline
Jumlah Turnover Total Turnover 1074
Angkasa Pura II terus berkomitmen dalam meningkatkan Angkasa Pura II is committed to continuously improved the
kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi welfare of employees in order to motivate the performance
kinerja dan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan. Jumlah and loyalty of employees to the Company. The total
kesejahteraan karyawan Angkasa Pura II selama tiga tahun employees welfare of Angkasa Pura II during the last three
terakhir adalah sebagai berikut: years are as follows:
Uraian
No. 2013 2014 2015
Description
Gaji dan Upah
1 140.719.709 156.396.660 170.597.987
Salaries and Wages
Tunjangan Prestasi
2 157.366.574 169.986.204 217.869.540
Achievement Allowance
Tunjangan Jabatan
3 23.610.556 27.271.636 145.834.337
Position Allowance
Uang Transport
4 69.295.811 102.256.984 28.157.644
Transport Money
Bantuan Sewa Rumah
5 26.543.153 56.884.098 58.681.212
Rent Allowance
Permakanan
6 29.658.936 35.664.920 57.032.668
Permakanan
Tunjangan Khusus
7 34.631.940 34.414.476 55.811.938
Special Allowance
Tunjangan Profesi
8 11.525.053 13.159.565 15.601.691
Professional Allowance
Tunjangan Cuti
9 22.972.382 27.855.418 33.569.902
Leave Allowance
Uang Kelebihan Jam Kerja
10 21.830.477 20.984.583 26.308.810
Overtime Money
Jasa Produksi/Bonus
11 113.461.394 149.746.314 164.948.200
Production/Bonus Services
Sumbangan Kematian/Perkawinan/
12 Kelahiran 1.822.667 2.480.684 2.993.075
Death/Marriage/Birth Donations
PPh 21 Pegawai
13 37.476.030 65.695.292 91.109.125
Employees Income Tax 21
Pakaian Dinas
14 19.463.214 12.202.279 29.144.536
Office Clothing
Pengobatan/Perawatan
15 26.004.136 46.783.692 22.429.211
Treatment /Nursing
Obat-obatan
16 13.391.107 7.763.503 22.550
Drugs
TOTAL 749.773.140 929.546.309 1.120.112.427
Karyawan dengan status tidak tetap tidak mendapatkan Non-permanent employees do not get all of the welfare
seluruh komponen kesejahteraan tersebut, namun Angkasa components, but Angkasa Pura II ensures that their normative
Pura II memastikan bahwa hak-hak normatifnya senantiasa rights are always above the applicable regulations, although
berada di atas ketentuan yang berlaku, meskipun tanggung the coaching responsibility is in the hands of labor provider.
jawab pembinaan berada di tangan perusahaan penyedia
tenaga kerja.
Angkasa Pura II menerapkan standar penggajian yang Angkasa Pura II applies competitive remuneration standards
kompetitif sesuai kemampuan keuangan Perusahaan. in accordance with the Companys financial capabilities. To
Untuk memastikan besaran paket kesejahteraan yang ensure the amount of welfare packages that compete with
bersaing dengan perusahaan sejenis, Angkasa Pura II selalu similar companies, Angkasa Pura II is always participated in
berpartisipasi dalam survei remunerasi yang dilakukan oleh remuneration survey conducted by the leading remuneration
konsultan remunerasi terkemuka. Dari hasil survei tersebut, consultants. From the survey results, Angkasa Pura II can
Angkasa Pura II dapat melakukan standarisasi sistem standardize a remuneration system that is able to maintain
remunerasi yang mampu mempertahankan karyawan yang potential employees and motivate employees to improve their
potensial serta memotivasi karyawan dalam meningkatkan competence and performance while maintaining the balance
kompetensi dan kinerjanya namun tetap seimbang dengan with the Companys financial condition and capabilities.
kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan.
Sistem remunerasi karyawan yang telah dilakukan Angkasa Employees remuneration system which has been performed
Pura II pada tahun 2015 adalah dengan melakukan by Angkasa Pura II in 2015 is to make adjustments to the basic
penyesuaian gaji pokok karyawan yang dilakukan dengan salary of its employees conducted with the general increase
model peningkatan umum (general increase) kemudian model then linked to inflation & increase in achievement
dikaitkan dengan inflasi & peningkatan prestasi (merit (merit increase) of employees performance.
increase) kinerja karyawan.
Adapun komponen paket remunerasi karyawan Angkasa Pura Components of employee remuneration packages of Angkasa
II terdiri dari gaji dasar pensiun, Penunjang gaji dasar serta Pura II consist of pension basic salary, supporting basic salary
berbagai tunjangan dan fasilitas, antara lainnya: as well as various allowances and facilities, among others:
- Tunjangan dan Fasilitas Bulanan - Monthly Allowances and Facilities
Tunjangan transportasi/BBM, tunjangan uang makan, Transporation/ fuel allowance, meal allowance, overtime
tunjangan uang lembur, tunjangan license dan rating, allowance, license and rating allowance, position
tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan tunjangan allowance, telephone allowance, and operational
operasional. allowance.
- Tunjangan dan Fasilitas Tahunan - Annual Allowances and Facilities
Bantuan sewa rumah, tunjangan cuti (cuti tahunan Rent allowance, leave allowance (annual leave and
dan cuti panjang), tunjangan kesejahteraan keluarga, long service leave), family welfare allowance, special
tunjangan khusus dan insentif produksi. allowance and production incentives.
Selain itu, Perusahaan menetapkan bonus yang didasarkan In addition, the Company establishes bonuses based on the
pada estimasi manajemen Perusahaan dan disahkan oleh estimation of the Companys management and approved by
Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), dibukukan sebagai the General Meeting of Shareholders (GMS), recorded as
beban (expense) tahun berjalan. expenses for the year.
Angkasa Pura II menyelenggarakan program pensiun manfaat Angkasa Pura II held a defined benefit pension plans for
pasti untuk seluruh karyawan tetapnya, agar karyawan dapat all of its permanent employees, so that employees can
melanjutkan kehidupan dengan tingkat kesejahteraan yang continue to live with a guaranteed level of welfare at the
terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batasan time of retirement, with age limit of 56 years. The program
usia 56 tahun. Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun is implemented through the Pension Fund of Angkasa Pura
Dapenda mengelola dana kepesertaan karyawan hingga Dapenda manages employee participation funds up to
karyawan yang diangkat tahun 2008 dengan pola Program employees who were appointed in 2008 with the pattern
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Dan untuk pengelolaan dana of the Defined Benefit Pension Plans (PPMP). While for
pensiun karyawan yang diangkat sejak tahun 2009 dikelola the management of employee pension funds who were
oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank appointed since 2009 is managed by the Financial Institution
Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam Program Pensiun Iuran Pension Fund (DPLK) of PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Pasti (PPIP). in the Defined Contribution Pension Plans (PPIP).
Hal ini dilakukan atas arahan/instruksi dari Menteri Negara This is performed under the direction/instruction of the
BUMN tentang penyelenggaraan Pengelolaan Dana Pensiun State Minister of SOEs on the implementation of Pension
melalui Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Kerjasama Fund Management through the Defined Contribution
tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerjasama tentang Pension Plans (PPIP). The cooperation is stipulated in
penyediaan layanan program pensiun antara Angkasa Pura II the Cooperation Agreement on the provision of pension
dengan DPLK BNI nomor PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 atau plans service between Angkasa Pura II with DPLK BNI No.
005/DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013. PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 or 005/DLK/1/2013 dated
January 26th, 2013.
Selain program manfaat pensiun, Perusahaan juga In addition to pension benefit plans, the Company also
mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Karyawan entered a joint agreement with the Labor Union of Angkasa
Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan program manfaat Pura II to held additional pension benefit plans through
pensiun tambahan melalui DPLK BNI, Tunjangan Hari DPLK BNI, Annuities (THT) which is currently managed by
Tua (THT) yang saat ini dikelola oleh PT. Jiwasraya dan PT PT. Jiwasraya and PT Bumiputera, Housing Allowances for
Bumiputera, Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas dan Retirees and the Retirement Security (Employment BPJS).
Jaminan Hari Tua (BPJS Ketenagakerjaan).
Perusahaan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan The Company provides health care insurance either outpatient
baik rawat jalan maupun rawat inap. Untuk jaminan kesehatan or inpatient. For such health insurance, the Company has
tersebut perusahaan memiliki ketetapan dan kebijakan statutes and policies for employees and their families which
untuk karyawan dan keluarganya yang meliputi suami/istri includes husband/wife and two children with a maximum
dan dua anak dengan usia maksimum 21 tahun dan dapat age of 21 years old and can be extended up to 25 years old
diperpanjang sampai dengan 25 tahun sepanjang belum as long as unmarried and still in formal education. With the
menikah dan masih dalam pendidikan formal. Dengan adanya health insurance, the employees are expected to work calmly
jaminan kesehatan diharapkan karyawan dapat tenang dalam thereby increasing their productivity.
bekerja sehingga meningkatkan produktivitasnya.
Program Asuransi Jiwa dan Jaminan Ketenagakerjaan Life Insurance Program and Employment Guarantee
Angkasa Pura II membiayai program asuransi jiwa bagi Angkasa Pura II financed the life insurance program
karyawan yang bekerja sama dengan dengan beberapa for employees in collaboration with several insurance
Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Companies to support such program. The Company also
Perusahaan juga mengikutsertakan seluruh karyawannya involve all employees in the employment guarantee program
dalam program jaminan ketenagakerjaan di BPJS in Employment BPJS.
Ketenagakerjaan.
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan Angkasa Pura II provides health care facility which is self-
yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi managed by the unit in charge, namely the Medical Service
yaitu Medical Service Management dan diikutsertakan pada Management and are included in the BPJS Health program.
program BPJS Kesehatan. Besarnya fasilitas kesehatan yang The amount of health facility received by employees depend
diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai on positions in accordance with applicable provisions. During
dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2015, jumlah 2015, the number of employees and their core families who
karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan participated in the health services of Angkasa Pura II reached
kesehatan Angkasa Pura II mencapai 13.747 orang. Jumlah 13,747 people. The number increased by 11% from 2014 with
tersebut meningkat 11% dari tahun 2014 yang mencapai 12,427 people.
12.427 orang.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan Angkasa Pura II is committed to the management of
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan occupational health and safety (K3) which is focused to
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. achieve zero accident rate or zero accident. The commitment
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan is embodied in the Companys policy related to K3 stipulated
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/ in the Board of Directors Decree No. KEP. 088/KP.204/APII-
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa 2002. K3 management conducted by Angkasa Pura II is based
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan on the employment regulations and K3 rules of the local
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai Department of Labor as well as evaluated and assessed every
setiap tahun. year.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah Meanwhile, to minimize the risk and prevent occupational
terjadinya insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II incidents, Angkasa Pura II seeks to create a comfortable
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman and safe work environment for employees to ensure that
bagi karyawan dengan memastikan seluruh unit operasi all operating units have the facilities and infrastructure
memiliki sarana dan prasarana terkait aspek keamanan dan related to occupational security and safety. Angkasa Pura II
keselamatan kerja. Angkasa Pura II juga terus melakukan continuously conducts socialization and decisive action in
sosialisasi dan tindakan tegas dalam rangka membudayakan order to cultivate the attitude of obedient of the employees
sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan against the laws and regulations on occupational safety.
tentang keselamatan kerja.
167
tinjauan
industri
Industry Review
Pemulihan perekonomian global pada 2015 berjalan Global economic recovery in 2015 is running slower than
lebih lambat dari perkiraan. Ekonomi dunia pada 2015 expected. The worlds economy in 2015 only grew 3.1%,
hanya tumbuh 3,1%, lebih rendah dari perkiraan di awal lower than forecast at the beginning of the year by 3.5%
tahun sebesar 3,5% dan pertumbuhan 2014 sebesar 3,4%. and growth in 2014 amounted to 3.4%. Realization of
Realisasi pertumbuhan ekonomi di beberapa negara economic growth in some developed countries is lower
maju lebih rendah dari perkiraan semula, sehingga than expected, so that economic growth in developed
pertumbuhan ekonomi negara maju, secara keseluruhan, countries, as a whole, has not been able to become the
belum mampu menjadi motor pemulihan ekonomi global. motor of global economic recovery. Efforts made to
Upaya yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan boost economic growth is yet optimal, because of the
ekonomi belum optimal, karena pelonggaran kebijakan easing of monetary policy (quantitative easing, QE) in
moneter (quantitative easing, QE) di negara maju developing countries has not yet fully supported by the
belum sepenuhnya didukung oleh stimulus fiskal dan fiscal stimulus and structural reformation. In addition,
implementasi reformasi struktural. Di samping itu, the different pace of economic growth recovery have
kecepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi yang triggered divergence of monetary policy between
berbeda-beda telah memicu terjadinya divergensi developed countries.
kebijakan moneter diantara negara maju.
Pemulihan perekonomian global pada 2015 juga diwarnai Global economic recovery in 2015 also marked by the
perubahan lanskap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan changes of economic growth landscape. Economic
ekonomi negara berkembang (emerging markets) growth in developing countries (emerging markets) is
melambat, sedangkan pertumbuhan ekonomi negara slowing down, while economic growth in developed
maju menunjukkan tren pemulihan secara gradual. countries show a gradual recovery trend. Despite the
Meskipun tumbuh lebih rendah dari perkiraan awal, lower growth than initial estimates, economic growth
pertumbuhan ekonomi negara-negara maju mengalami in developed countries has increased from 1.8% in 2014
peningkatan dari 1,8% pada 2014 menjadi 1,9% pada 2015. to 1.9% in 2015. On the other hand, economic growth
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara berkembang in developing countries fell from 4.6% in 2014 to 4.0%
turun dari 4,6% pada 2014 menjadi 4,0% pada 2015. in 2015. Despite the significant slowdown, the growth
Walaupun mengalami perlambatan yang cukup signifikan, contribution of developing countries is still dominant and
kontribusi pertumbuhan negara berkembang masih reached 58%. Meanwhile, growth in developed countries
dominan dan mencapai 58%. Sementara, pertumbuhan contributed 42% to global economic growth.
negara maju memberikan kontribusi sebesar 42% terhadap
pertumbuhan ekonomi global.
Perlambatan ekonomi global pada 2015 dipengaruhi Global economic slowdown in 2015 was affected by
oleh faktor siklikal maupun struktural. Faktor siklikal cyclical and structural factors. Cyclical factors mainly
terutama bersumber dari perlambatan ekonomi from the economic slowdown in Cina, the continued
Tiongkok, berlanjutnya penurunan harga komoditas, decline in commodity prices, and the uncertainty of
dan ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter AS. the normalization of US monetary policy. Meanwhile,
Sementara itu, faktor struktural terutama terjadi di structural factors, especially in developed countries, which
negara maju, yang bersumber dari menurunnya potential was sourced from the decline in potential output due to
output akibat faktor demografi (ageing population) dan demographic factors (ageing population) and a decrease
penurunan tingkat investasi pascakrisis keuangan global. in the level of investment after the global financial crisis.
Penurunan potential output dan respons kebijakan yang The decline in potential out and response of policies
ditempuh negara maju memberikan dampak yang cukup pursued by developed countries provide significant impact
signifikan pada negara berkembang, baik melalui jalur on developing countries, either through trade or financial.
perdagangan maupun keuangan.
Ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan, Chinas economy still experienced a slowdown, in line with
sejalan dengan kebijakan rebalancing ekonomi yang the economy rebalancing policy that has not managed to
belum berhasil mendorong konsumsi. Ekonomi Tiongkok push consumption. Chinas economy in 2015 only grew
pada 2015 hanya tumbuh sebesar 6,9%, melambat 6.9%, slowing down compared to 2014 with 7.3%. These
dibandingkan dengan pertumbuhan 2014 sebesar 7,3%. conditions impact on the demand for Chinese imports,
Kondisi ini berdampak pada penurunan permintaan impor that provide propagation impacts to developing countries
Tiongkok, yang memberikan dampak rambatan kepada through trade.
negara berkembang melalui jalur perdagangan.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global, khususnya Slowdown in global economic growth, especially China,
Tiongkok, mendorong berlanjutnya penurunan harga pushes the continued decline in commodity prices in 2015.
komoditas pada 2015. Negara-negara pengekspor Commodity-exporting countries, including Indonesia, hit
komoditas, termasuk Indonesia, terkena dampak ganda by the double impact that comes from a decrease in the
yang bersumber dari penurunan volume permintaan volume of demand and commodity prices weighing on
maupun harga komoditas sehingga menekan kinerja export performance. Indonesia Export Commodity Price
ekspor. Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia (IHKEI) Index (IHKEI) in 2015 contracted by 14.9%, greater than the
pada 2015 terkontraksi sebesar 14,9%, lebih besar dari contraction in the price index of 2014 by 4.2%. The decline
kontraksi indeks harga 2014 sebesar 4,2%. Penurunan in commodity prices, as the impact of Chinas economic
harga komoditas, sebagai dampak melambatnya ekonomi slowdown, exacerbated by the decline in world oil prices,
Tiongkok, diperberat oleh menurunnya harga minyak which have a strong enough relationship with the price
dunia, yang memiliki hubungan cukup kuat dengan harga of a particular commodity. The weakening of world oil
komoditas tertentu. Pelemahan harga minyak dunia prices affected by high supply, both from OPEC member
dipengaruhi oleh tingginya suplai, baik dari negara anggota countries and non-OPEC, amid lower demand due to the
OPEC maupun non-OPEC, di tengah menurunnya global economic slowdown.
permintaan akibat perlambatan ekonomi global.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya Slowdown in economic growth and falling commodity
harga komoditas berdampak pada penurunan laju inflasi prices have an impact on the decline in global inflation.
global. Laju inflasi global pada 2015 tercatat sebesar 3,3%, Global inflation in 2015 was amounted to 3.3%, down from
turun dari tahun sebelumnya sebesar 3,5%. Sebaliknya, the previous year of 3.5%. In contrast, the inflation rate of
laju inflasi negara- negara berkembang pada 2015 justru developing countries in 2015 was increased to 5.6% from
meningkat menjadi 5,6% dari tahun sebelumnya sebesar the previous year of 5.1%. Increase in inflation was mainly
5,1%. Peningkatan inflasi tersebut terutama dipengaruhi influenced by the impact of the pass-through of exchange
oleh dampak pass-through pelemahan nilai tukar. rate depreciation.
Sebagai respons atas dinamika ekonomi dan keuangan In response to the global economic and financial
global, beberapa negara berkembang menempuh bauran dynamics, several developing countries take the policy
kebijakan yang memadukan kebijakan moneter, fiskal, dan mix that combines monetary policy, fiscal, and structural
reformasi struktural. Belajar dari pengalaman negara maju reformation. Learning from the experience of developed
Perbaikan ekonomi negara maju yang terus berlangsung Continued economic improvement in developed
dan mulai terlihatnya dampak implementasi bauran countries and began sightings of the impact of policy mix
kebijakan, khususnya reformasi struktural, di negara implementation, in particular the structural reformation, in
berkembang akan mendorong pertumbuhan ekonomi developing countries will drive global economic growth
global lebih tinggi pada tahun 2016 hingga mencapai higher in 2016 to reach 3.4%. However, the increase in
3,4%. Namun, peningkatan pertumbuhan ekonomi global economic growth is estimated not yet able to drive
global tersebut diperkirakan belum mampu mendorong improvement in commodity prices, so it will still be slightly
perbaikan harga komoditas, sehingga masih akan sedikit corrected. This condition is a challenge for commodity-
terkoreksi. Kondisi ini menjadi tantangan bagi negara exporting countries, including Indonesia, to consistently
pengekspor komoditas, termasuk Indonesia, untuk secara implement structural reformation in order to create new
konsisten mengimplementasikan reformasi struktural sources of economic growth outside the commodity, so
guna menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di that economic growth is becoming more sustainable and
luar komoditas, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi resilient to global turmoil.
lebih berkelanjutan dan resilien terhadap gejolak global.
Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik, In the midst of various external and domestic
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang challenges, the Indonesian economy in 2015 recorded
positif. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan a positive performance. Macroeconomic stability and
terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi financial system is maintained while the economic
mulai bergulir. Terjaganya stabilitas makroekonomi growth momentum started to roll. The maintained
tercermin pada inflasi yang kembali pada kisaran macroeconomic stability is reflected in inflation that return
sasarannya 41%, defisit transaksi berjalan yang menurun to the targeted range of 41%, the current account deficit
ke sekitar 2% dari PDB, nilai tukar rupiah yang terkendali decreased to approximately 2% of GDP, the exchange
terutama sejak triwulan IV 2015, dan sistem keuangan rate is controlled mainly since the fourth quarter of 2015,
yang resilien didukung oleh kecukupan modal yang kuat. and resilient financial system that is supported by strong
capital adequacy.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang berada Meanwhile, economic growth that is on a weakening
pada tren melemah mulai menemukan momentum trend began to find reversal momentum in the second half
pembalikan pada semester II 2015. Pencapaian kinerja of 2015. The achievement of economic performance can
ekonomi tersebut tidak terlepas dari sinergi kebijakan not be separated from the synergies of policies pursued by
yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk the Bank of Indonesia and the Government to safeguard
mengawal stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan the stability of macroeconomic and financial system as
serta mendorong proses pemulihan perekonomian. well as to boost economic recovery process.
Ketidakpastian pasar keuangan global berdampak pada Global financial market uncertainty resulted in increased
meningkatnya tekanan depresiasi nilai tukar rupiah pressure on the rupiah depreciation in 2015. On the
pada 2015. Dari sisi domestik, berkurangnya tekanan domestic front, the reduced pressure on the Rupiah was
terhadap rupiah terutama ditopang oleh langkah-langkah mainly supported by measures of exchange stabilization
kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh Bank policy adopted by the Bank of Indonesia, the positive
Indonesia, persepsi positif investor atas prospek ekonomi perception of investors over the outlook for the domestic
domestik akibat rangkaian paket kebijakan ekonomi yang economy as a result of a series of economic policy
diluncurkan Pemerintah, dan imbal hasil aset domestik package which launched by the government, and yields on
yang tinggi. Berbagai faktor positif domestik ini mendorong domestic assets is high. Various domestic positive factors
apresiasi rupiah yang lebih besar dibandingkan apresiasi are pushing greater rupiah appreciation compared to the
mata uang negara lain. Untuk keseluruhan 2015, rupiah currencies of other countries. For the whole of 2015, the
mencatat depresiasi 10,2% (yoy) menjadi Rp13.785 per rupiah recorded a depreciation of 10.2% (yoy) to Rp13,785
dolar AS, lebih rendah dibandingkan depresiasi beberapa per US dollar, lower than the depreciation of currency of
mata uang negara peers. several peers countries.
Neraca Pembayaran Indonesia pada 2015 mencatat Indonesias balance of payments in 2015 recorded a
defisit, walaupun defisit transaksi berjalan mengalami deficit, although the current account deficit has improved
perbaikan yang cukup signifikan. Defisit transaksi berjalan significantly. The current account deficit in 2015 decreased
pada 2015 mengalami penurunan dari 3,1% dari PDB pada from 3.1% of GDP in 2014 to 2.1% of GDP. Improvement in
2014 menjadi 2,1% dari PDB. Perbaikan defisit transaksi the current account deficit mainly occured in the trade
berjalan terutama terjadi di sisi neraca perdagangan migas balance of oil and gas and non-oil trade balance. However,
dan neraca perdagangan nonmigas. Namun demikian, in the fourth quarter of 2015, Indonesias balance of
pada triwulan IV 2015 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) payments recorded a high enough surplus. For the whole
mencatat surplus yang cukup tinggi. Untuk keseluruhan of 2015, the balance of payments recorded a deficit of
tahun 2015, NPI tercatat defisit sekitar 1,1 miliar dolar AS. about 1.1 billion US dollars.
Perekonomian Indonesia telah menemukan kembali The Indonesian economy has rediscovered momentum of
momentum perbaikan sejak semester II 2015. improvement since the second half of 2015. The growth
Pertumbuhan ekonomi domestik terus melambat sampai of domestic economy continued to slow in the first half of
semester I 2015, sejalan dengan pelemahan ekonomi 2015, in line with the global economic slowdown, falling
global, penurunan harga komoditas, dan tersendatnya commodity prices and delays in government spending
belanja pemerintah akibat permasalahan nomenklatur. over the issue of nomenclature. However, economic
Namun, pertumbuhan ekonomi mulai berbalik arah pada growth began to turn in the second half of 2015, driven
semester II 2015, didorong oleh perbaikan permintaan by an improvement in domestic demand. Government
domestik. Belanja pemerintah meningkat signifikan, spending increased significantly, supported by an increase
ditopang oleh peningkatan belanja modal pemerintah in government capital expenditures primarily related to
terutama terkait pembangunan infrastruktur. Stimulus infrastructure development. The governments fiscal
fiskal pemerintah tersebut juga telah direspons oleh sektor stimulus has also been responded by the private sector.
swasta. Hal ini tercermin pada membaiknya pertumbuhan This is reflected in the improvement in investment growth
investasi di beberapa sektor, seperti sektor konstruksi. in several sectors, such as the construction sector.
Dinamika ekonomi global yang ditandai dengan The dynamics of global economy marked with the
berlanjutnya pelemahan ekonomi dunia dan berkurangnya continuation of worlds economic weakening and a drop
aliran modal ke emerging markets memberikan tekanan in capital flow to emerging markets put pressure on the
terhadap pertumbuhan ekonomi domestik pada domestic economic growth in 2015. The slowdown
tahun 2015. Perlambatan pertumbuhan ekonomi telah in economic growth has impacted less favorable for
memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi unemployment and welfare. Responding to these
pengangguran dan kesejahteraan. Merespons kondisi conditions, the Bank of Indonesia and the Government
tersebut, BI dan Pemerintah menempuh berbagai kebijakan undertake various policies in order to maintain
dalam rangka menjaga stabilitas makro dan mendorong macroeconomic stability and boost further economic
pemulihan ekonomi lebih lanjut. Sejalan dengan respons recovery. In line with such policy response, the risk of
kebijakan tersebut, risiko perekonomian mulai terjaga dan economy began to maintained and the confidence of
keyakinan pelaku ekonomi mulai membaik. Hal tersebut economic players began to improve. This is marked by
ditandai dengan mulai terlihatnya momentum pemulihan the sighting of the economic recovery momentum in the
ekonomi pada paruh kedua 2015. second half of 2015.
Ketidakpastian global telah membuat manajemen Global uncertainty has made macroeconomic
ekonomi makro di Indonesia semakin sulit dan risiko management in Indonesia is getting harder and the risk
perlambatan pada proyeksi jangka pendek semakin of a slowdown in the short-term projection is getting
besar. Pemerintah memahami perlunya meningkatkan larger. The Government recognizes the need to improve
tingkat kepercayaan dunia usaha serta iklim investasi the business confidence and investment climate to boost
untuk meningkatkan pertumbuhan dan telah mengambil growth and has taken some important steps. In September
beberapa langkah penting. Pada bulan September dan and October 2015, the Government announced a series
Oktober 2015, pemerintah mengumumkan serangkaian of packages that are focused on reducing the regulatory
paket yang difokuskan pada mengurangi beban regulasi burden and lowering business costs. Investment is still
dan menurunkan biaya usaha. Investasi tetap masih a major cause of economic slowdown although public
menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi meski consumption also grew moderately, contributing to GDP
konsumsi masyarakat juga tumbuh secara moderat, yang growth.
berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Kondisi perekonomian tersebut, sedikit banyak Such economic conditions, more and less affect aviation
mempengaruhi industri penerbangan di Indonesia industry in Indonesia, especially in terms of the number
khususnya dalam hal jumlah pergerakan pesawat, of movement of aircraft, passenger and cargo at airports
penumpang dan kargo di bandara-bandara yang dikelola managed in Angkasa Pura II areas. However, optimism
di wilayah Angkasa Pura II. Namun demikian, optimisme about the business potential in the aviation and airport
terhadap potensi bisnis dalam industri penerbangan dan industry is still wide open. This is due to the growth of
kebandarudaraan masih terbuka lebar. Hal ini, karena air transportation passenger in Indonesia supported by
pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia a number of Indonesian population that increased. In
ditunjang oleh jumlah penduduk Indonesia yang semakin addition, the area of Indonesia that lies between the Indian
bertambah. Disamping itu, luas wilayah Indonesia yang Ocean and the Pacific Ocean, where geographically,
terbentang di antara Samudera Hindia dan Samudera Indonesias position is very strategic.
Pasifik, dimana secara geografis posisi ini merupakan
posisi yang sangat strategis.
Sejalan dengan hal tersebut, terbitnya Undang undang In line with this, the issuance of Law No. 1 Year 2009 on
Nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan tentunya aviation is certainly expected to bring a positive impact on
diharapkan membawa dampak positif terhadap dunia the national aviation world. Improved airport management
penerbangan nasional. Peningkatan standar pengelolaan standards has always been pursued in line with the traffic
bandara selalu diupayakan selaras dengan pertumbuhan growth of passenger, cargo and aircraft each year.
arus penumpang, kargo dan pergerakan pesawat setiap
tahunnya.
Menurut Airport Council International (ACI), salah According to Airport Council International (ACI), one of the
satu bandara di wilayah Angkasa Pura II, yaitu Bandara airports in the areas of Angkasa Pura II, namely Soekarno-
Internasional Soekarno Hatta, merupakan satu dari 20 Hatta International Airport, is one of the 20 Busiest Airports
Bandara Tersibuk Di Dunia sejak tahun 2011 sampai tahun in the World since 2011 until 2015. In 2015, Soekarno-
2015. Pada tahun 2015, Bandara Internasional Soekarno Hatta International Airport is ranked 12th out of 20 Busiest
Hatta berada di peringkat 12 dari 20 Bandara Tersibuk Airports in the World, beyond the airport activities at
Di Dunia melebihi aktifitas kebandarudaraan di Bandara Schiphol Airport, Amsterdam (ranked 14th), Changi Airport,
4. Pergerakan Pesawat, Penumpang Dan Kargo Tahun 4. 2015 Aircraft, Passenger And Cargo Movement
2015
Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan The geographical condition of Indonesia as a vast
yang luas mendorong peningkatan aktivitas moda archipelago encourages increased air transportation
transportasi udara sebagai alternatif pilihan jenis mode activities as an alternative type of transportation
transprotasi yang efektif dan efisien waktu. Hal ini with effective and efficiency of time. This is one factor that
menjadi salah satu faktor yang diyakini, bahwa industri is believed, that the flight industry in Indonesia has good
penerbangan di Indonesia memiliki prospek yang cukup prospects. In general, over the last 5 years, movement
baik. Secara umum, selama 5 tahun terakhir, pergerakan of fleets and flight routes conducted by a number of
armada dan rute penerbangan yang dilakukan sejumlah domestic and international airlines, as well as passenger
maskapai penerbangan domestik dan internasional, movement still showed a positive trend. As the movement
serta arus penumpang masih menunjukkan tren positif. data of aircraft, passenger, and cargo in the airport areas
Sebagaimana data pergerakan pesawat, penumpang, dan of Angkasa Pura II during the last 5 years is shown in the
kargo di bandara wilayah Angkasa Pura II selama 5 tahun table and graph below:
terakhir pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang, dan Kargo Table of Aircraft, Passenger, and Cargo Movement of
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Description
Pergerakan Pesawat (dalam satuan rute)
559.183 612.850 648.561 630.584 632.418
Aircraft Movement (in Route)
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
72.315 82.021 86.354 85.131 84.292
Passenger Movement (in thousand Pax)
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
695.313 746.835 771.049 763.507 726.809
Cargo Movement (in thousand Kg)
Pergerakan pesawat pada tahun 2015 sedikit meningkat Aircraft movement in 2015 had a slight increased
dibandingkan pergerakan pesawat pada tahun 2014. compared to 2014. The number of passenger movement
Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan that uses flight services in the airports of Angkasa Pura II
jasa penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura reached 84,291,588 pax. While in 2015, cargo movement
II mencapai sebanyak 84.291.588 pax. Sedangkan amounted to 726,808,953 kg. In 2015, a decrease was
pergerakan kargo tahun 2015, tercatat sebanyak experienced by the passenger movement and cargo
726.808.953 kg. Pergerakan arus penumpang dan kargo movement when compared to the previous year. But,
pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan in general, within the last 5 years still showed a positive
tahun sebelumnya. Namun, secara umum dalam kurun trend.
waktu 5 tahun terakhir masih menunjukkan tren positif.
a. Pergerakan Pesawat a. Aircraft Movement
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pergerakan pesawat Within the last 5 years, aircraft movement consistently
secara konsisten menunjukkan peningkatan baik untuk showed an increase both for domestic and international
rute domestik maupun rute internasional. Secara routes. In terms of corporate, the number of aircraft
korporasi, jumlah pesawat yang datang dan berangkat arriving and departing from airports in Angkasa Pura II
dari bandara-bandara di wilayah Angkasa Pura II terus areas continues to experience growth with an average
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan growth amounted to 16,215 routes (4.99%).
adalah sebesar 16.215 rute (4,99%).
Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2011-2015 Table of 2011-2015 Aircraft Movement (in routes)
(dalam satuan rute)
% Growth
Bandara
2011 2012 2013 2014 2015 Tahun 2014-
Airport
2015
CGK 345.508 381.120 399.430 390.984 386.615 -1,12%
KNO 61.753 65.970 70.461 63.937 63.607 -0,52%
PKU 23.460 25.244 30.022 25.439 19.268 -24,26%
PNK 20.039 21.198 22.779 23.626 25.184 6,59%
PLM 20.104 20.797 22.293 23.335 26.617 14,06%
PDG 14.732 16.476 18.675 18.643 21.945 17,71%
BDO 10.469 21.294 20.220 22.354 25.902 15,87%
HLP 30.952 30.110 33.306 32.237 30.255 -6,15%
DJB 7.857 7.425 7.653 9.706 9.486 -2,27%
PGK 14.480 12.471 11.862 10.717 13988 30,52%
TNJ 3.009 3.850 3.236 2.670 2544 -4,72%
BTJ 5.984 5.975 7.406 5.654 6052 7,04%
DTB 836 920 1.218 1.282 955 -25,51%
Total 559.183 612.850 648.561 630.584 632.418 0,29%
Secara komposisi, pergerakan pesawat untuk In terms of composition, aircraft movement for domestic
penerbangan domistik masih dominan baik pada tahun flights is still dominant both in 2015 and 2014 compared
2015 maupun 2014 dibandingkan pergerakan pesawat to international flights. In 2015, composition of aircraft
untuk penerbangan internasional. Tahun 2015, komposisi movement for domestic flights amounted to 518,290
pergerakan pesawat untuk penerbangan domestik routes (81.95%), while the aircraft movement for
sebanyak 518.290 rute (81,95%), sedangkan pergerakan international flights amounted to 114,128 routes (18.05%)
pesawat untuk penerbangan internasional sebanyak
114.128 rute (18,05%).
Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2015 Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2015
(dalam satuan rute) (dalam satuan rute)
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki by PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three)
jumlah pergerakan pesawat 3 (tiga) terbesar adalah largest number of aircraft movement, namely Soekarno-
Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 386.615 rute (61,13%), Hatta Airport amounted to 386,615 routes (61.13%),
Bandara Kualanamu sebanyak 63.607 rute (10,06%) dan Kualanamu Airport with 63,607 routes (10.06%) and Halim
Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 30.255 rute Perdanakusuma Airport amounted to 30,255 routes
(4,78%). (4.78%).
Pergerakan penumpang meningkat sejalan dengan Increase in passenger movement is in line with the
peningkatan pergerakan pesawat dimana tren pergerakan increase of aricraft movement where the movement trend
untuk rute domestik menunjukkan peningkatan yang lebih for domestic routes showed greater improvement than
besar dari rute internasional. Dalam kurun waktu 5 tahun international routes. Within the last 5 years, the growth of
terakhir, pertumbuhan pergerakan penumpang secara passenger movement on average amounted to 1,987,074
rata-rata adalah sebanyak 1.987.074 pax (4,48%). pax (4.48%).
% Growth
Bandara
2011 2012 2013 2014 2015 Tahun 2014-
Airport
2015
CGK 51.178.188 57.772.864 60.137.347 57.221.169 54.291.366 -5,12%
KNO 7.170.107 7.991.914 8.358.705 8.059.796 8.004.791 -0,68%
PKU 2.541.431 2.772.254 3.257.547 2.993.872 2.670.046 -10,82%
PNK 2.133.545 2.291.470 2.307.322 2.502.957 2.713.259 8,40%
PLM 2.598.274 2.902.129 3.032.629 3.258.834 3.384.464 3,86%
PDG 2.270.354 2.643.719 2.789.597 2.791.411 3.169.122 13,53%
BDO 937.849 1.872.985 2.533.887 2.927.304 3.146.807 7,50%
HLP 201.348 199.425 210.814 1.646.864 3.059.153 85,76%
DJB 1.014.963 1.117.909 1.282.244 1.316.379 1.168.219 -11,26%
PGK 1.325.522 1.484.357 1.467.118 1.401.308 1.658.920 18,38%
TNJ 231.386 291.384 252.501 265.407 258.936 -2,44%
BTJ 705.719 672.695 711.796 721.727 748.721 3,74%
DTB 6.434 7.486 12.556 24.005 17.784 -25,92%
Total 72.315.120 82.020.591 86.354.063 85.131.033 84.291.588 -0,99%
Tahun 2015, pergerakan penumpang untuk penerbangan In 2015, passenger movement for domestic flights
domestik tercatat sebanyak 68.789.336 pax, menurun amounted to 68,789,336 pax, decreased by 436,417 pax
sebanyak 436.417 pax atau -0,63% dibandingkan atau -0.63% compared to 2014 with 69,225,753 pax.
pergerakan penumpang untuk penerbangan domestik While for the passenger movement for international
tahun 2014 sebanyak 69.225.753 pax. Sedangkan flights amounted to 15,502,252 pax, decreased by -2.53%
pergerakan penumpang untuk penerbangan internasional compared to 2014 with 15,905,380 pax.
tercatat sebanyak 15.502.252 pax, menurun -2,53%
terhadap pergerakan penumpang untuk penerbangan
internasional tahun 2014 sebanyak 15.905.280 pax.
Secara komposisi, pergerakan penumpang untuk In terms of composition, passenger movement for
penerbangan domistik masih dominan baik pada tahun domestic flights is still dominant both in 2015 and 2014
2015 maupun 2014 dibandingkan pergerakan penumpang compared to international flights. In 2015, composition of
untuk penerbangan internasional. Tahun 2015, komposisi passenger movement for domestic flights amounted to
pergerakan penumpang untuk penerbangan domestik 68,789,336 pax (81.61%), while the passenger movement
sebanyak 68.789.336 pax (81,61%), sedangkan pergerakan for international flights amounted to 15,502,252 pax
penumpang untuk penerbangan internasional sebanyak (18.39%).
15.502.252 pax (18,39%).
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed by
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three) largest
jumlah pergerakan penumpang 3 (tiga) terbesar adalah number of passenger movement, namely Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 54.291.366 pax Airport amounted to 54,291,366 pax (64.41%), Kualanamu
(64,41%), Bandara Kualanamu sebanyak 8.004.791 pax Airport with 8,004,791 pax (9.50%) and Sultan Mahmud
(9,50%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Badaruddin II Airport amounted to 3,384,464 pax (4.02%).
sebanyak 3.384.464 pax (4,02%).
Tabel Jumlah Pergerakan Penumpang Tahun 2015 Table of 2015 Total Passenger Movement (in pax)
(dalam satuan pax)
Perkembangan bisnis kargo yang semakin kompetitif Development of an increasingly competitive cargo
terlihat dari semakin banyaknya perusahan yang bergerak business is seen from the number of companies engaged
dalam jasa pengiriman barang. Hal ini sejalan dengan in the goods delivery services. This is in line with the
berkembangnya dunia industri, baik manufaktur maupun development of industrial world, both manufacturing
jasa yang terus berkembang pesat. Persaingan tersebut and services that are growing rapidly. The competition is
semakin diramaikan dengan pemberian jasa pengiriman getting more crowded with the provision of goods delivery
barang melalui kargo oleh maskapai-maskapai through cargo by airlines. Within the last 5 years, growth in
penerbangan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, cargo movement on average amounted to 20,875,882 kg
pertumbuhan pergerakan kargo secara rata-rata adalah (3.97%).
sebanyak 20.875.882 kg (3,97%).
% Growth
Bandara
2011 2012 2013 2014 2015 Tahun 2014-
Airport
2015
CGK 572.610.215 629.705.705 645.297.948 626.045.944 614.821.858 -1,79%
KNO 47.258.462 42.794.334 44.273.506 42.370.719 41.629.184 -1,75%
PKU 14.159.687 14.397.033 13.034.432 11.399.027 9.319.435 -18,24%
PNK 9.740.631 8.479.359 12.965.797 17.304.614 2.488.108 -85,62%
PLM 11.965.452 13.584.404 14.297.549 15.067.043 14.407.858 -4,38%
PDG 15.103.046 10.128.280 11.359.222 11.567.012 9.518.317 -17,71%
BDO 1.038.446 2.928.328 4.647.240 5.854.658 7.270.102 24,18%
HLP 327.834 6.193.862 7.233.209 12.775.391 8.434.496 -33,98%
DJB 6.115.943 5.529.326 6.546.528 7.261.213 6.088.310 -16,15%
PGK 10.243.493 8.350.455 6.074.548 7.466.243 6.671.244 -10,65%
TNJ 1.596.113 1.957.768 2.377.062 2.742.776 2.400.725 -12,47%
BTJ 5.154.010 2.786.041 2.942.194 3.652.495 3.759.315 2,92%
DTB 0 0 0 0 0
Total 695.313.331 746.834.895 771.049.235 763.507.135 726.808.953 -4,81%
Tahun 2015, pergerakan kargo untuk penerbangan to 390,740,907 kg, decreased by 43,007,496 kg atau
domestik tercatat sebanyak 390.740.907 kg, menurun -9.92% compared to 2014 with 433,748,403 kg. While for
sebanyak 43.007.496 kg atau -9,92% dibandingkan the cargo movement for international flights amounted
pergerakan kargo untuk penerbangan domestik tahun to 336,068,046 kg, increased by 6,309,314 kg atau 1.91%
2014 sebanyak 433.748.403 kg. Sedangkan pergerakan compared to 2014 with 329,758,732 kg.
kargo untuk penerbangan internasional tercatat
sebanyak 336.068.046 kg, meningkat 6.309.314 kg atau
1,91% terhadap pergerakan kargo untuk penerbangan
internasional tahun 2014 sebanyak 329.758.732 kg.
Secara komposisi, pergerakan kargo untuk penerbangan In terms of composition, cargo movement for domestic
domistik masih dominan baik pada tahun 2015 maupun flights is still dominant both in 2015 and 2014 compared
2014 dibandingkan pergerakan kargo untuk penerbangan to international flights. In 2015, composition of cargo
internasional. Tahun 2015, komposisi pergerakan kargo movement for domestic flights amounted to 390,740,907
untuk penerbangan domestik sebanyak 390.740.907 kg kg (53.76%), while the cargo movement for international
(53,76%), sedangkan pergerakan kargo untuk penerbangan flights amounted to 336,068,046 kg (46.24%).
internasional sebanyak 336.068.046 kg (46,24%).
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki by PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three)
jumlah pergerakan kargo 3 (tiga) terbesar adalah Bandara largest number of cargo movement, namely Soekarno-
Soekarno-Hatta sebanyak 614.821.858 kg (84,59%), Hatta Airport amounted to 614,821,858 kg (84.59%),
Bandara Kualanamu sebanyak 41.629.184 kg (5,73%) Kualanamu Airport with 41,629,184 kg (5.73%) and Sultan
dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak Mahmud Badaruddin II Airport amounted to 14,407,858 kg
14.407.858 kg (1,98%). (1.98%).
Tabel Jumlah Pergerakan Kargo Tahun 2015 (dalam satuan kg) Table of 2015 Total Cargo Movement (in kg)
Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia The growth of airline passengers in Indonesia after the
pasca deregulasi industri penerbangan tahun 1999 sangat deregulation of airlines industry in 1999 was impressive.
menakjubkan. Berdasarkan data pertumbuhan industri Based on the aviation industry growth data in the past 5
penerbangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang years as seen from the performance of aircraft movements,
dilihat dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah number of passengers and amount of cargo will continue
penumpang, dan jumlah kargo yang terus meningkat. to increase. The growth of total passengers for Indonesian
Pertumbuhan jumlah penumpang untuk penerbangan domestic flight even amongst the top 10 category in Asia
nasional Indonesia bahkan masuk dalam kategori 10 besar Pacific Region.
di kawasan Asia Pasifik.
Peluang pertumbuhan tersebut ditunjang oleh adanya: This growth opportunities was supported by, firstly, the
pertama, jumlah pendudukIndonesia yang semakin increasing population of Indonesia. Based on US Census
bertambah. Berdasarkan Data Biro Sensus AS, Indonesia Bureau Data, Indonesia ranks at 4th place in the worlds
menempati urutan ke 4 (empat) dunia dalam hal largest population, after China, India and the United
banyaknya jumlah penduduk, setelah China, India dan States. Secondly, the area of Indonesia lies between the
Amerika Serikat. Kedua, luas wilayah Indonesia terbentang Indian Ocean and the Pacific Ocean and is located in a
di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan very strategic cross position, at the coordinate of 6 N - 11
terletak di posisi silang yang sangat strategis yaitu pada 08 S and from 97 - 141 45 E. Thus, geographically,
koordinat 6LU - 1108LS dan dari 97 - 14145BT. Indonesia is located in a very strategic position, an
Secara geografis Indonesia terletak pada posisi yang international trade hub linking the north to the south
sangat strategis, menjadi hub perdagangan internasional (Japan and Australia) and west to east (Europe, Asia,
yang menghubungkan utara ke selatan (Jepang dan Australia). The country has 17,508 islands spreading along
Australia) dan barat ke timur (Eropa, Asia, Australia). the equator. Indonesia is a vast country that stretches as
Memiliki 17.508 pulau yang terletak disepanjang garis far as 5,120 km to the east and 1,760 km west.
katulistiwa. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang
terbentang sejauh 5.120 km timur dan ke barat 1.760 km.
Perkembangan industri pariwisata dalam negeri juga Development of the tourism industry in the country
memberikan peluang peningkatan jumlah wisatawan yang also provides improvement opportunity in the number
menggunakan jasa penerbangan. Lebih lanjut, maskapai of tourists who use flight services. Furthermore, foreign
penerbangan asing masuk ke dalam negeri, menambah airlines entering the country, increase the traffic of
ramainya pasar penerbangan Indonesia. Persaingan Indonesian aviation market. Airlines competition both
maskapai penerbangan baik maskapai penerbangan asing foreign and domestic airlines creates price competition
maupun domestik menciptakan persaingan harga yang that encourages the enforcement of Low Cost Carrier
mendorong pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC). (LCC) concept. Enforcement of such concept will
Pemberlakuan konsep tersebut akan semakin mendorong further encourage the growth of passengers and airlines
pertumbuhan penumpang dan maskapai penerbangan which then makes air travel industry as a more desirable
yang kemudian menjadikan industri penerbangan udara transportation choices.
sebagai pilihan sarana transportasi antarwilayah yang
lebih diminati.
Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan Development of Indonesian aviation industry will also be
semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam brighter with the participation of Indonesia in World Route
World Route Airlines. Acara pertemuan global bagi pihak- Airlines. The global meeting event for parties involved in
pihak yang berkecimpung dalam industri penerbangan the aviation industry which is held every few years attended
yang diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh by more than 110 countries. With the participation of
lebih dari 110 negara. Dengan ikut sertanya Indonesia Indonesia in the event, it is expected more foreign airlines
dalam acara tersebut, diharapkan lebih banyak maskapai will cooperate and open up routes from and to Indonesia.
penerbangan asing yang bekerjasama dan membuka rute
penerbangan dari dan ke Indonesia.
Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang Several opportunities that create brilliant business
cemerlang bagi Angkasa Pura II sebagai berikut. prospects for Angkasa Pura II as follows.
Pelaksanaan Winning Strategies AP2WAY selaras dengan Implementation of Winning Strategies AP2WAY is in line
Imperatif Strategis perseroan yang telah ditetapkan dan with the Companys Strategic Imperative which has been
diimplementasikan melalui inisiatif perbaikan yang akan set and implemented through improvement initiatives
dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab unit terkait. that will be conducted and become the responsibility of
related units.
Pemetaan Strategi AP2WAY Terhadap Imperatif Strategis Mapping of AP2WAY Strategy Towards Strategic Imperative
Strategi Elemen Uraian Inisiatif Perbaikan
Strategy Element Description Imporvement Initiavies
1. Mengembangkan budaya organisasi Mengembangkan dan Pengembangan dan
yang profesional, inovatif dan berkinerja menerapkan praktik-praktik penerapan Operations
tinggi secara efektif terbaik dalam bisnis Excellence (DOA)
Develop organization culture that is Airport Best kebandarudaraan (contoh : Development and
professional, innovative and high- Practices operation excellence) implementation of
performing effectively Develop and implement best Operations Excellence
practices in airport business (DOA)
(example : operation excellence)
2. Menyusun, menerapkan dan Meningkatkan kapabilitas Peningkatan efektifitas
mengembangkan strategi SDM yang dan kapasitas sumber program pelatihan &
berbasis kompetensi daya manusia secara pengembangan SDM
Prepare, implement and develop berkesinambungan (DPP)
People
competence-based HR strategy Prepare and implement effective Improvement in
and efficient business process effectiveness of HR training
and SOP with continuous & development programs
improvement (DPP)
3. Menerapkan efisiensi proses, struktur Menyusun dan Penyusunan proses bisnis
organisasi dan sistem manajemen mengimplementasikan bisnis dan Standard Operating
terpadu secara menyeluruh sesuai proses dan SOP yang efektif dan Procedures (SOP) yang
praktik terbaik kelas dunia efisien dengan perbaikan secara efektif (IA).
Process
Implement efficiency of process, terus menerus Preparation of an effective
organization structure and integrated Prepare and implement effective business process and
management system thoroughly in and efficient business process and Standard Operating
accordance with world class best practices SOP with continuous improvement Procedures (SOP)
4. Mengembangkan program marketing Mengembangkan dan Penyusunan struktur
melalui penerapan SLA & SLG dalam mengimplementasi sistem organisasi Customercentric
hubungan kerjasama dengan instansi kelas dunia secara holistik (DPP)
terkait untuk pengelolaan dan dan terintegrasi Preparation of organization
pengembangan bandar udara World Class Develop and implement world- structure Customercentric
Develop marketing program throughthe System class system holistically and (DPP)
implementation of SLA & SLG in integratedly
cooperation relationship with related
institutions for airports management
and development
5. Mengembangkan fasilitas utama dan Mengoptimalkan tingkat Optimalisasi penggunaan
sarana penunjang dengan teknologi efektivitas dan utilitasi Asset dan fasilitas
modern yang tepat guna aset perusahaan secara perusahaan (DPU)
Develop main facilities and supporting Assets menyeluruh Optimization of the use of
infrastructure with appropriate modern Optimize the level of Assets and facilities of the
technology effectiveness and utilization of Company (DPU)
the Companys assets in overall
6. Mengembangkan produk unggulan Meningkatkan kinerja Penerapan Strategi
dan menerapkan standar mutu perusahaan dan Diversifikasi (DNN)
pelayanan terhadap pelanggan pertumbuhan yang Implementation of
Develop excellent product and menguntungkan secara Diversification Strategy
Yield
implement services quality standards for berkesinambungan (DNN)
customers Improve the Companys
performance and sustainable
profitable growth
Perubahan dinamika lingkungan industri transportasi Changes in transportation industry environment dynamics
khususnya angkutan udara, menuntut adanya pemenuhan especially air transport, requires the fulfillment of needs
kebutuhan dan harapan pelanggan selaku pengguna jasa and expectations of customers as airport services users.
kebandarudaraan. Kualitas layanan dan pengembangan Quality of service and airport facilities development
fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas yang penting become an important priority for the Company to be
bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna memenuhi improved in order to fulfill the expectations and demands
harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan. Seiring of customers. Along with changes in regulations related
dengan perubahan regulasi terkait dengan adanya to the separation of ATS Provider which previously
pemisahan ATS Provider yang sebelumnya dikelola managed by Angkasa Pura II into Perum LPPNPI, affect
oleh Angkasa Pura II beralih menjadi Perum LPPNPI, the aeronautical revenues. This prompted the Company
memberikan pengaruh terhadap pendapatan sektor to be more focus on the business development of non-
aeronautika. Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih aeronautical services. Business development strategy as
fokus terhadap kegiatan pengembangan usaha jasa non follows:
aeronautika. Strategi pengembangan usaha tersebut
antara lain:
Tabel Karakteristik Tailored Business Stream Table of Tailored Business Stream Characteristics
TBS
Konsumen Kompetisi Profitabilitas Proses Operasi
(Tailored Business
Consumer Competition Profitability Operational Process
Stream)
Konsumen langsung: Sifat kompetisi: Tarif dibatasi regulasi Mengutamakan proses
Airlines Monopolistik Tariff is limited by operasi yang efektif dan
Direct consumer: Competition regulation cepat tanpa mengurangi
Airlines nature: Monopoly kenyamanan penumpang
Peningkatan profit Prioritize effective and
Konsumen Pesaing: Bandar dapat diupayakan fast operations without
Aeronautika non
tidak langsung: udara lain di melalui peningkatan reducing the comfort of
ATS
Penumpang wilayah Indonesia volume tetapi sangat passengers
Non-ATS
Indirect consumer: dan sekitarnya dipengaruhi oleh
Aeronautical
Passengers Competitor: kapasitas bandar udara
Other airports in Increase in profit can
Indonesia and be pursued through
surrounding areas volume increase but
strongly influenced by
the airport capacity
Strategic
Aero Non ATS Non Aero Airport Non Aero Property Cargo
Element
Pelayanan yang Jenis pelayanan Pelayanan yang Pelayanan yang
mengutamakan yang bervariasi mengutamakan mengutamakan
kecepatan dan menjangkau semua kenyamanan pengguna kecepatan, akurasi, dan
keamanan tanpa segmen pengguna jasa didukung tingkat/realibility yang
mengorbankan bandar udara kelengkapan fasilitas tinggi
kenyamanan untuk menciptakan Services that prioritize Services that prioritize
pengguna jasa kenyamanan services users comfort speed, accuracy and high
Service
Services that pengguna jasa supported with level of reliability
prioritize speed Multiple type of completeness of
and safety without services that reach facilities.
reducing the all segments of
comfort of services airport users to
users create comfort for
services users.
Kapabilitas SDM Kapabilitas Kapabilitas SDM Kapabilitas SDM yang
sesuai dengan SDM yang yang mengutamakan sesuai dengan industri
bidang aeronautika mengutamakan kemampuan kargo
(misal: sertifikasi hospitality manajemen dan HR capabilities in
yang sesuai, dll) HR capabilities that business judgement accordance with cargo
People HR capabilities prioritize hospitality yang baik industry
in accordance HR capabilities that
with aeronautical prioritize management
field (example: skill and good business
appropriate judgement
certification, etc.)
Proses bisnis yang Proses bisnis yang Proses bisnis yang Proses bisnis yang
efisien, sederhana, mengutamakan transparan dalam mengutamakan
tidak berbelit-belit kenyamanan menjalin kerjasama operation excellence
serta cepat pengguna jasa dengan pihak lain Business process that
Process Business process Business process Transparent business prioritizes operational
that is efficient, that prioritizes the process in establishing excellence
simple, and comfort for services cooperation with other
straightforward and users. parties.
fast.
Penambahan tenant dan partner strategis lainnya Pengembangan aerospace park (logistic)
Addition of other strategic tenants and partners Development of aerospace park (Logistic)
Pengelolaan bandar udara yang belum dikelola PT Angkasa Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll)
New Market
Pura II (persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll) Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc.)
Management of airports that have not been managed by
PT.Angkasa Pura II (Persero) (Lampung Airport, Batam, etc.) Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-
aset tanah di luar kawasan bandar udara
Development of property/real estate business in land
assets outside the airport areas
Revenue assurance management (otomatisasi, perbaikan Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge &
metode collection, dan proses pelayanan penumpang) - pengembangan e-kiosk
termasuk bagi penumpang transit, PSC, dll Development of Check-in Lounge/CIP Lounge &
Revenue assurance management (automation, improvement development of e-kiosk
of collection method, and passenger services process) -
including for transit passengers, PSC, etc. Komersialisasi ICT/Information Communication
Technology (airport backbone, jaringan data, single
Current Market
Optimalisasi pelayanan garbarata (contoh: kerjasama dengan antenna, common use check-in, Flight Information
ground handling/airline) System, call centre, dll)
Optimization of jet bridge services (example: cooperation with Commercialization of ICT/Information Communication
ground handling/airline) Technology (airport backbone, data network, single
antenna, common use check-in, Flight Information
Penataan & modernisasi area komersial bandar udara (tenant System, call centre, etc.)
mixing, digital media, parking, hotel, dll)
Restructuring & modernization of the airport commercial Pengembangan e-payment dan e-commerce
areas (tenant mixing, digital media, parking, hotel, etc.) e-payment and e-commerce development
Penataan & modernisasi pergudangan kargo Pengembangan HUB airport (Soekarno-Hatta dan
Restructuring & modernization of cargo warehousing Kualanamu) (atas masukan dari airline)
HUB airport development (Soekarno-Hatta and
Penambahan area komersial di setiap bandar udara Kualanamu) (according to airlines suggestion)
Addition of commercial areas in every airport.
Secara umum, industri bandara di Indonesia masih In general, the airport industry in Indonesia still shows
menunjukkan perkembangan dan peluang bisnis yang exciting business growth and opportunities compared to
menggembirakan dibandingkan industri lainnya, akibat other industries due to the absence of direct competition.
tidak adanya persaingan secara langsung. Hal ini juga This is also supported by increased public awareness of
didukung oleh meningkat kesadaran masyarakat akan the ease of access of air transport services and the need
kemudahaan akses layanan angkutan udara dan kebutuhan for travel time efficiency with geographical conditions of
akan efisiensi waktu jarak tempuh perjalanan dengan the archipelago versus to travel by land or sea transport.
kondisi geografis kepulauan berbanding perjalanan Answering these opportunities, the Companys ability has
menggunakan angkutan darat atau laut. Menjawab to be improved continuously in order to grow sustainably.
peluang tersebut, tentu kemampuan Perusahaan perlu Based on the analysis of company position, the Company
terus ditingkatkan untuk dapat bertumbuh berkelanjutan. is in the position of Grow/Invest.
Berdasarkan analisa posisi perusahaan, Perseroan berada
pada posisi Grow/Invest.
Kesimpulan hasil analisa tersebut diperoleh dengan Conclusion of the analysis results is obtained by assessing
menilai daya tarik industri berdasarkan profitabilitas, the industry attractiveness based on profitability, business
pertumbuhan bisnis dan tingkat kompetisi industri bandar growth and the level of competition of airport industry
udara dibandingkan dengan industri lain di Indonesia. compared to other industries in Indonesia. While
Sementara kemampuan Perusahaan dinilai berdasarkan the Companys ability is assessed based on financial
kinerja keuangan dan keunggulan kompetitif Perusahaan. performance and its competitive advantage.
Dibandingkan dengan perusahaan sejenis di dunia, PT Compared with similar companies in the world, PT
Angkasa Pura II (Persero) memiliki kinerja keuangan yang Angkasa Pura II (Persero) has a pretty good financial
cukup baik, dengan nilai ROA 8.32% dan ROE 22.85%, performance, with ROA of 8.32% and ROE of 22.85%, the
berada pada posisi moderat dibandingkan dengan Company is in a moderate position compared to its peers
perusahaan sejenis (Changi, Incheon, Memphis, Kuala (Changi, Incheon, Memphis, Kuala Lumpur, and Beijing).
Lumpur, dan Beijing).
Sedangkan terhadap pencapaian nilai CSI (Customer While for the achievement of CSI (Customer Satisfaction
Satisfaction Index), PT Angkasa Pura II (Persero) Index), PT Angkasa Pura II (Persero) obtained a score of
mendapatkan skor penilaian sebesar 3,73 (Korporat) dan 3.73 (Corporate) and 3.64 (BSH) as compared with the
3,64 (BSH) dibandingkan dengan perusahaan/bandara world class company/airport. Therefore, to realize its
kelas dunia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi vision of becoming a world class company, PT Angkasa
menjadi perusahaan kelas dunia, PT Angkasa Pura II Pura II (Persero) sets the CSI target of 4.0 (Corporate) and
(Persero) menetapkan target CSI 4.0 (Korporat) dan 4.5 4.5 (BSH) in 2016.
(BSH) pada 2016.
Perusahaan juga perlu meningkatkan pertumbuhan The Company also need to improve profitable business
bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan growth on an ongoing basis to maximize shareholders
untuk memaksimalkan shareholder value. Pendapatan value. Aeronautical revenues are regulated and less
aeronautika bersifat regulated dan less controllable controllable so that the non-aeronautical revenues need
sehingga pendapatan non aeronautikanautika perlu to be optimized. The non-aeronautical revenues of PT
dioptimalkan. PT Angkasa Pura II (Persero) mencapai Angkasa Pura II (Persero) reached 35.10% in 2015 and
pendapatan non aeronautikanautika 35,10% pada 2015 targeted 36.32% in 2016.
dan menargetkan 36,32% pada 2016.
Untuk meningkatkan pendapatan usaha, telah dilakukan To increase operating revenues, has been performed
beberapa strategi sebagai berikut. some of the following strategies:
Pada 2015, Perseroan melaksanakan beberapa kegiatan In 2015, the Company carried out several major activities
besar dalam rangka program pemasaran, antara lain: in the framework of marketing programs, among others:
Welcoming Ceremonial kepada beberapa maskapai Welcoming Ceremonial to several new airlines that
penerbangan baru yang beroperasi di Bandara Soekarno- operate at the Soekarno-Hatta Airport, such as Oman Air
Hatta, seperti Oman Air dan JetAsia Air, serta berlangganan and JetAsia Air, as well as subscription of OAG services
jasa layanan OAG (Official Airport Guide) guna mendukung (Official Airport Guide) to support Marketing efforts and
upaya dan program Pemasaran di masa mendatang. programs in the future.
Program tersebut dijalankan di Bandara Soekarno-Hatta The program was conducted at Soekarno-Hatta Airport
berupa penyambutan penerbangan perdana Oman Air in the form of welcoming ceremonial the maiden
pada tanggal 14 Desember 2015 bertempat di Terminal flight of Oman Air on December 14th, 2015 in Terminal
2D. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2015 dilakukan 2D. Furthermore, on December 24th, 2015, a similar
kegiatan penyambutan serupa kepada penerbangan welcoming ceremonial was conducted for JetAsia Air
JetAsia Air. Kegiatan penyambutan penerbangan perdana flight. The welcoming ceremonial activity for maiden
dimaksud pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu flights is essentially consists of 2 (two) activites, namely
di Airside dan di Terminal, dan bekerjasama dengan pihak in Airside and Terminal, and in cooperation with the
groundhandling. groundhandling.
b. Langganan Kerjasama Layanan OAG (Official Airport b. Cooperation Subscription of OAG Services (Official Airport
Guide) Guide)
Perseroan telah memulai kerjasama dengan Official The Company has started its cooperation with the Official
Airport Guide (OAG) Aviation Worlwide Pte Ltd, dimana Airport Guide (OAG) Aviation Worldwide Pte Ltd, in which
OAG merupakan penyedia database jadwal penerbangan OAG is a database provider of flight schedules almost for
hampir seluruh maskapai penerbangan di dunia dan telah all airlines in the world and has worked with most airports
bekerjasama dengan sebagian besar airport dan airlines di and airlines around the world.
seluruh dunia.
Perseroan menyediakan marketing tools dalam The Company provides marketing tools in performing
melakukan upaya-upaya pemasaran yang aktif kepada active marketing efforts to airline parties in order to
pihak airlines guna optimalisasi rute-rute Penerbangan ke optimize flight routes to all airports managed by AP II. It is
seluruh bandara yang dikelola AP II. Diharapkan dengan expected by subscribing to OAG services, it could facilitate
berlangganan jasa OAG, dapat memudahkan AP II dalam AP II in conducting market research on potential routes
melakukan market research tentang rute-rute yang for airline parties.
potensial bagi pihak airlines.
Data yang dihasilkan oleh OAG bersifat real time, online Data generated by OAG is real-time, online and
dan komprehensif, sehingga diharapkan data yang comprehensive, so it is expected that the data obtained
diperoleh akan lebih akurat dan meminimalisir resiko will be more accurate and minimize the risk of studies and
studi-nya dan juga resiko bagi AP II. also the risk to AP II.
Penggunaan transportasi udara yang dinilai lebih efektif The use of air transport is considered more effective and
dan efisien dari segi waktu tempuh, mengingat kondisi efficient in terms of travel time, given the geographical
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang condition of Indonesia as a vast archipelago. This would
luas. Hal ini tentu berpengaruh terhadap percepatan affect the acceleration of community economic growth
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lebih dinamis that is more dynamic and affect the strengthening of
dan memberikan dampak terhadap penguatan daya beli purchasing power.
masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II hadir untuk In line with this, Angkasa Pura II is present to implement
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program and support the Government policies and programs in
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan the fields of economy and development in the running
dalam menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan of airport services business and other businesses related
dan usaha-usaha lain yang terkait sesuai anggaran dasar to the Companys articles of association. In order to fulfill
Perseroan. Dalam rangka memenuhi amanat Pemerintah the mandate of the Government and as an effort to boost
dan sebagai usaha mendorong pertumbuhan ekonomi national economic growth, Angkasa Pura II performs
nasional, Angkasa Pura II melakukan berbagai upaya various efforts as follows:
sebagai berikut:
a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas a. Provision, procurement and development of facilities for
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir service activities of landing, takeoff, parking and storage
dan penyimpanan pesawat udara; of aircraft;
b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas b. Provision, procurement and development of terminal
terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo facilities for passenger transport services, cargo
dan pos; and postal;
c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas c. Provision, procurement and development of electronic
elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah facilities, navigation, electricity, water and waste
buangan; disposal installations;
d. Penyediaan jasa pelayanan penerbangan; d. Provision of flight services;
e. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, dan e. Provision of land for building, ground, and industrial
kawasan industri, serta gedung-gedung bangunan yang areas, as well as buildings associated with air transport
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara; smoothness;
f. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang f. Provision of consultancy services of education and
berkaitan dengan kebandarudaraan; training related to airport affairs;
g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung g. Provision of services that directly support the flight
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi activities including the provision of aircraft hangar, aircraft
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan overhaul, warehousing, aircraft catering, aircraft ground
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, handling technical services, passengers and baggage
jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat, services, cargo handling services and other supporting
jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa penanganan services that directly support the flight activities;
kargo dan jasa penunjang lainnya yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan;
h. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau h. Provision of services which are directly and indirectly
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara support airport activities that include the provision of
yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, accommodation/hotel services, provision of shops and
jasa penyediaan toko dan restoran, jasa penempatan restaurants services, motor vehicle placement services,
kendaraan bermotor, jasa penyediaan tempat rekreasi provision of recreational areas related to flight services,
yang berhubungan dengan penerbangan, pameran aerial aerospace exhibition, maintenance services in
dirgantara keudaraan, jasa perawatan pada umumnya general and other services that are directly and indirectly
dan jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung support the aiport activities.
menunjang kegiatan bandar udara.
Sejak 16 Januari 2014, jasa pelayanan penerbangan Since January 16th, 2014, Air Traffic Services (ATS) is no
(ATS) tidak lagi dikelola oleh Angkasa Pura II berdasarkan longer managed by Angkasa Pura II based on Government
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Regulation No. 77 Year 2013 on Air Navigation Indonesia
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan (LPPNPI/AirNavIndonesia) based on the Memorandum
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) berdasarkan Nota of Understanding No.HK.201/1/10/DRJU-2014;KEP.15/
Kesepahaman Nomor: HK.201/1/10/DRJU-2014;KEP.15/ OM.02.03/2014; MOU.04.07.01/00/02/2014/001; 032/
OM.02.03/2014; MOU.04.07.01/00/02/2014/001; 032/ DU/II/2014 dated February 12th, 2014.
DU/II/2014 tanggal 12 Februari 2014.
Angkasa Pura II telah melaporkan segmen-segmen usaha Angkasa Pura II has reported its business segments in
sesuai Penerapan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) accordance with the Statement of Financial Accounting
5 (revisi 2010). Usaha Angkasa Pura II dikelompokkan Standards (PSAK) 5 (revised 2010). Angkasa Pura II
berdasarkan divisi-divisi operasi yaitu aeronautika, non- businesses are grouped by operational divisions namely
aeronautika, kargo dan lainnya dan kantor cabang. Namun aeronautical, non-aeronautical, cargo and others and
demikian, secara umum produksi utama Angkasa Pura II branch offices. However, in general, the main production
ditopang oleh produksi segmen usaha jasa aeronautika of Angkasa Pura II is supported by the production of
dan segmen usaha jasa non aeronautika. Segmen Usaha aeronautical services and non-aeronautical services. The
Perseroan digambarkan dalam grafik berikut: Companys Business Segments are illustrated in the graph
below:
Angkasa Pura II
Segmen Usaha Aeronautika Segmen Usaha Non Aeronautika Segmen Usaha Kargo
Aeronautical Business Segment Non-Aeronautical Business Segment Cargo Business Segment
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Aeronautika Table of Aeronautical Services Production
Uraian Pertumbuhan
Satuan
Description 2014 2015 Growth
Unit
Nominal %
Pelayanan
Pendaratan
Landing Services
Domestik
Ton 18.948.200 26.003.573 7.055.373 37%
Domestic
Internasional
Ton 8.543.777 10.217.040 1.673.263 20%
International
Jumlah
Ton 27.491.977 36.220.613 8.728.636 32%
Total
Pelayanan
Penumpang
Passenger Services
Domestik
Pax 31.173.539 33.027.630 1.854.091 6%
Domestic
Internasional
Pax 8.132.114 7.850.017 (282.097) -3%
International
Jumlah
Pax 39.305.653 40.877.647 1.571.994 4%
Total
Pemakaian
Aviobridge
Aviobridge Usage
Domestik
Pes 196.982 206.777 9.795 5%
Domestic
Internasional
Pes 75.899 79.378 3.479 5%
International
Jumlah
Pes 272.881 286.155 13.274 5%
Total
Pemakaian Konter
Counter
Domestik
Pax 34.740.077 36.483.697 1.743.620 5%
Domestic
Internasional
Pax 8.266.544 8.097.529 (169.015) -2%
International
Jumlah
Pax 43.006.621 44.581.226 1.574.605 4%
Total
Pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun 2015 Net income (profit for the year) of aeronautical services in
mencapai Rp3,31 triliun, Rp215,80 miliar atau sebesar 6,97% 2015 reached Rp3.31 trillion, increased by Rp215.80 billion or
terhadap pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun 6.97% compared to 2014 with Rp3.09 trillion. Contribution
2014 sebesar Rp3,09 triliun. Pendapatan usaha segmen from aeronautical services net income against the Companys
jasa aeronautika memberikan kontribusi terhadap total net income amounted to 58.65%.
pendapatan usaha Perseroan sebesar 58,65%.
Pendapatan Aeronautika Per Bandara (dalam miliar rupiah) Aeronautical Services Revenues by Airport (in billion rupiah)
Pertumbuhan
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015
Nominal %
Soekarno-Hatta 2.287,49 2.279,46 (8,02) -0,35%
Kualanamu 374,00 542,41 168,42 45,03%
Halim Perdanakusuma 54,86 93,89 39,03 71,14%
Kantor pusat 0,09 - (0,09) -100,00%
Sultan Mahmud
70,16 76,86 6,70 9,55%
Badaruddin II
Sultan Syarif Kasim II 77,58 80,86 3,28 4,22%
Minangkabau 67,04 67,37 0,33 0,50%
Husein Sastranegara 61,97 64,03 2,06 3,33%
Supadio 45,80 46,67 0,87 1,90%
Depati Amir 18,09 20,49 2,40 13,27%
Sultan Thaha 16,72 14,94 (1,78) -10,65%
Sultan Iskandar Muda 16,26 17,64 1,37 8,45%
Raja Haji Fisabilillah 4,22 5,49 1,27 30,17%
Silangit 0,16 0,11 (0,06) 0,00%
Total 3.094,43 3.310,23 215,80 6,97%
Peningkatan pendapatan paling signifikan terdapat di Bandara The most significant increase in aeronautical revenues
Kualanamu (Deli Serdang) sebesar Rp168,42 miliar (45,03%), found in Kualanamu Airport (Deli Serdang) with Rp168.42
Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp39,03 billion (45.03%), Halim Perdanakusuma Airport (Jakarta)
miliar (71,14%), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II with Rp39.03 billion (71.14%), Sultan Mahmud Badaruddin II
sebesar Rp6,70 miliar (9,55%). amounted to Rp6.70 billion (9.55%)
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa aeronautika 3 In terms of composition, aeronautical revenues is contributed
terbesar dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar by the following top three largest namely Soekarno-
Rp2,28 triliun (68,86%), Bandara Kualanamu sebesar Rp542,41 Hatta Airport with Rp2.28 trillion (68.86%), Kualanamu
miliar (16,39%) dan Bandara Halim Perdanakusuma sebesar Airport amounted to Rp542.41 billion (16.39%) and Halim
Rp93,89 miliar (2,84%). Perdanakusuma Airport amounted to Rp93.89 billion (2.84%).
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa aeronautika Net income (profit for the year) of aeronautical services
tahun 2015 mencapai Rp583,91 miliar, meningkat sebesar in 2015 reached Rp583.91 billion, increased by Rp211.08
Rp211,08 miliar atau 56,62% terhadap laba bersih segmen billion or 56.62% compared to 2014 with Rp372.83 billion.
jasa aeronautika tahun 2014 sebesar Rp372,83 miliar. Contribution from aeronautical services net income against
Kontribusi laba bersih dari segmen jasa aeronautika terhadap the Companys net income in 2015 amounted to 34.61%,
laba bersih Perseroan tahun 2015 sebesar 34,61%, lebih higher compared to 2014 with 33.09%.
tinggi dibandingkan Kontribusi laba bersih dari segmen jasa
aeronautika tahun 2014 sebesar 33,09%.
Profitabilitas segmen jasa aeronautika berdasarkan net profit Aeronautical services profitability based on net profit margin
margin (margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 17,64%, lebih in 2015 amounted to 17.64%, higher than 2014 with 12.05%.
tinggi dibandingkan net profit margin tahun 2014 sebesar
12,05%.
Usaha Aeronautika merupakan bidang usaha kebandarudaraan Non-Aeronautical business is a business field of airport
yang menyediakan pelayanan jasa penunjang penerbangan services that provides flight support services among others:
antara lain: jasa sewa ruang, sewa tanah, reklame, konsesi, space lease, land lease, advertising, concessions, throughput
throughput fee, parkir kendaraan, sewa listrik, sewa air, sewa fee, vehicle parking, electricity usage, water usage, phone
telepon dan non aeronautika lainnya. usage and other non-aeronautical services.
Secara umum, realisasi kinerja produksi jasa non aeronautika In general, realization of non-aeronautical services production
tahun 2015 menunjukkan peningkatan terhadap realisasi in 2015 showed an increase against in 2014. In terms of
kinerja produksi jasa aeronautika tahun 2014. Secara composition, achievement of non-aeronautical services
komposisi, pencapaian kinerja jasa non aeronautika performance based on positive growth level contributed by
berdasarkan tingkat pertumbuhan positif dikontribusi oleh space rent with a growth of 6%, land space rent with a growth
kinerja jasa sewa ruang dengan pertumbuhan sebesar 6%, of 8%, billboard rent with a growth of 36%, consession rent
kinerja sewa tanah dengan pertumbuhan sebesar 8%, kinerja with a growth of 42%, throuhput fee with a growth of 397%,
jasa reklame dengan pertumbuhan sebesar 36%, kinerja car parking service with a growth of 11% and electricity rent
jasa konsesi dengan pertumbuhan sebesar 42%, kinerja jasa service with a growth of 15%.
throughput fee dengan pertumbuhan sebesar 397%, kinerja
jasa parkir mobil dengan pertumbuhan sebesar 11%, dan
kinerja jasa sewa listrik dengan pertumbuhan sebesar 15%.
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Non Aeronautika Table of Non-Aeronautical Services Production
Pertumbuhan
Uraian Satuan 2014 2015
Nominal %
Sewa-sewa
Sewa Ruang m2 2.190.547 2.314.152 123.605 6%
Sewa Tanah m2 38.040.626 40.925.514 2.884.888 8%
Reklame m2 32.143 43.858 11.715 36%
Konsesi Juta Rp 7.141.747 10.134.397 2.992.650 42%
Throughput Fee Rb Ltr 722.543 3.592.439 2.869.896 397%
Parkir Kendaraan
Parkir Mobil Rb Ltr 21.778 24.243 2.465 11%
Parkir Motor Rb Ltr 9.031 8.966 (65) -1%
Utilitas
Sewa Listrik Rb kwh 64.710 9.395 9.395 15%
Sewa Air m3 1.977.896 (339.656) (339.656) -17%
Sewa Telepon Pes 9.058 (2.301) (2.301) -25%
2. Realisasi produksi sewa gudang dipengaruhi oleh 2. Warehouse rental realization is affected by several
beberapa faktor, antara lain: factors, among others:
Terjadi penurunan realisasi sebesar 4% di bawah RKAP, There was a decrease in realization by 4% under the
dikarenkan terjadi pengembalian ruangan 96m2 RKAP, due to the returns a space of 96m2 in KC
di KC KNO dan perubahan pola kerjasama menjadi KNO and changes in the cooperation pattern into a
revenue sharing. revenue sharing.
3. Realisasi produksi sewa tanah dipengaruhi oleh beberapa 3. Ground rent realization is affected by several factors,
faktor, antara lain: among others:
Realisasi produksi sewa tanah tercapai sebesar 18% Realization of ground rent production reached 18%
diatas RKAP, karena adanya pemanfaatan tanah untuk above the RKAP, due to the utilization of ground for
kegiatan di area terminal. activities in the terminal area.
4. Realisasi reklame dipengaruhi oleh beberapa faktor, 4. Advertising realization is affected by several factors,
antara lain: among others:
Realisasi reklame tercapai 23% di bawah RKAP, ini Advertising realization reached 23% under the RKAP, this
disebabkan karena: was due to:
Berakhirnya perjanjian reklame trolley sebanyak 80 The amount of trolley advertising agreements that
unit dan 2 unit neon box di PGK. ends amounted to 80 units and 2 neon box units in
PGK.
5. Realisasi konsesi dipengaruhi oleh beberapa faktor, 5. Concessions realization is affected by several factors,
antara lain: among others:
Realisasi konsesi tercapai 14% di atas RKAP, ini disebabkan Concessions realization reached 14% above the RKAP,
karena adanya kekurangan penagihan konsesi periode this was due to the deficiency of concession billing for
tahun 2012-2014 yang ditagihkan. the period of 2012-2014 that were billed.
Pendapatan usaha segmen jasa non aeronautika tahun Net income (profit for the year) of non-aeronautical services
2015 mencapai Rp2,34 triliun, meningkat Rp608,68 miliar in 2015 reached Rp2.34 trillion, increased by Rp608.68 billion
atau 35,10% terhadap pendapatan usaha segmen jasa non or 35.10% compared to 2014 with Rp1.73 trillion. Contribution
aeronautika tahun 2014 sebesar Rp1,73 triliun. Pendapatan from non-aeronautical services net income against the
usaha segmen jasa non aeronautika memberikan kontribusi Companys net income amounted to 38.71%.
terhadap total pendapatan usaha Perseroan sebesar 38,71%.
Pendapatan Non Aeronautika Per Bandara (dalam miliar Non-Aeronautical Revenues by Airport (in billion rupiah)
rupiah)
Pertumbuhan
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015
Nominal %
Soekarno-Hatta 1.304,81 1.820,60 515,79 39,53%
Kualanamu 128,17 156,99 28,82 22,49%
Halim Perdanakusuma 64,86 82,44 17,58 27,11%
Kantor pusat 63,46 121,02 57,56 100,00%
Sultan Mahmud Badaruddin II 40,24 42,47 2,24 5,56%
Sultan Syarif Kasim II 40,37 33,28 (7,09) -17,56%
Minangkabau 21,25 17,60 (3,65) -17,18%
Husein Sastranegara 13,01 12,08 (0,93) -7,15%
Supadio 21,92 20,30 (1,63) -7,42%
Depati Amir 10,00 9,24 (0,76) -7,59%
Sultan Thaha 14,51 14,39 (0,12) -0,83%
Sultan Iskandar Muda 8,06 8,05 (0,01) -0,07%
Raja Haji Fisabilillah 3,27 4,06 0,78 23,89%
Silangit 0,08 0,16 0,09 0,00%
Total 1.733,99 2.342,67 608,68 35,10%
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa non aeronautika 3 In terms of composition, non-aeronautical revenues is
terbesar dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar contributed by the following top three largest namely
Rp1,82 triliun (77,71%), Bandara Kualanamu sebesar Rp156,99 Soekarno-Hatta Airport with Rp1.82 trillion (77.71%),
miliar (6,70%) dan Kantor Pusat sebesar Rp121,02 miliar Kualanamu Airport amounted to Rp156.99 billion (6.70%) and
(5,17%). Head Office amounted to Rp121.02 billion (5.17%).
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa non aeronautika Net income (profit for the year) of non-aeronautical services
tahun 2015 mencapai Rp1,39 triliun, meningkat sebesar in 2015 reached Rp1.39 trillion, increased by Rp549.78
Rp549,78 miliar atau 65,59% terhadap laba bersih segmen billion or 65.59% compared to 2014 with Rp836.16 billion.
jasa non aeronautika tahun 2014 sebesar Rp836,16 miliar. Contribution from non-aeronautical services net income
Kontribusi laba bersih dari segmen jasa non aeronautika against the Companys net income in 2015 amounted to
terhadap laba bersih Perseroan tahun 2015 sebesar 82,26%, 82.26%, higher compared to 2014 with 74.39%.
lebih tinggi dibandingkan Kontribusi laba bersih dari segmen
jasa non aeronautika tahun 2014 sebesar 74,39%
Profitabilitas segmen jasa non aeronautika berdasarkan net Non-aeronautical services profitability based on net profit
profit margin (margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 59,25%, margin in 2015 amounted to 59.25%, higher than 2014 with
lebih tinggi dibandingkan net profit margin tahun 2014 48.34%.
sebesar 48,34%.
Usaha Kargo merupakan bidang usaha kebandarudaraan yang Cargo business is a business field of airport services that
menyediakan pelayanan jasa fasilitas pengiriman barang. provides goods delivery facility services.
Kinerja produksi pelayanan kargo tahun 2015 mencapai Performance of cargo services production in 2015 reached
726.808.953 ton, turun sebanyak 36.698.182 ton atau -4,81% 726,808,953 ton, down as much as 36,698,182 ton or
terhadap kinerja pelayanan kargo tahun 2014 sebanyak -4.81% compared to 2014 with 763,507,135 ton. In terms
763.507.135 ton. Secara komposisi, realisasi kinerja pelayanan of composition, realization of cargo services performance
jasa kargo yang memberi kontribusi 3 (tiga) terbesar antara is contributed by the following top three largest, namely:
lain: Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 614.821.858 ton Soekarno-Hatta Airport with 614,821,858 ton (84.59%),
(84,59%), Bandara Kualanamu sebanyak 41.629.184 ton Kualanamu Airport amounted to 41,620,184 ton (5.73%) and
(5,73%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak Sultan Mahmud Badaruddin II Airport with 14,407,858 ton
14.407.858 ton (1,98%). (1.98%).
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Kargo (dalam satuan Ton) Table of Cargo Services Production (in Ton)
Pendapatan Usaha Jasa Kargo Cargo Revenues
Pertumbuhan
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015
Nominal %
Soekarno-Hatta 626.045.944 614.821.858 -11.224.086 -1,79%
Kualanamu 42.370.719 41.629.184 -741.535 -1,75%
Kantor pusat 11.399.027 9.319.435 -2.079.592 -18,24%
Sultan Mahmud Badaruddin II 17.304.614 2.488.108 -14.816.506 -85,62%
Sultan Syarif Kasim II 15.067.043 14.407.858 -659.185 -4,38%
Minangkabau 11.567.012 9.518.317 -2.048.695 -17,71%
Husein Sastranegara 5.854.658 7.270.102 1.415.444 24,18%
Supadio 12.775.391 8.434.496 -4.340.895 -33,98%
Depati Amir 7.261.213 6.088.310 -1.172.903 -16,15%
Sultan Thaha 7.466.243 6.671.244 -794.999 -10,65%
Sultan Iskandar Muda 2.742.776 2.400.725 -342.051 -12,47%
Raja Haji Fisabilillah 3.652.495 3.759.315 106.820 2,92%
Silangit - - - -
Total 763.507.135 726.808.953 -36.698.182 -4,81%
Pendapatan Jasa Kargo Per Bandara (dalam miliar rupiah) Cargo Revenues by Airport (in billion rupiah)
Peningkatan pendapatan kargo paling signifikan terdapat The most significant increase in cargo revenues found in
di Bandara Depati Amir sebesar Rp2,73 miliar (159,52%), Depati Amir Airport with Rp2.73 billion (159.52%), Supadio
Bandara Supadio sebesar Rp2,72 miliar (32,62%), Bandara Airport with Rp2.72 billion (32.62%), Sultan Mahmud
Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar Rp2,29 miliar (29,95%), Badaruddin II Airport amounted to Rp2.29 billion (29.95%),
Bandara Minangkabau sebesar Rp2,11 miliar (32,31%) dan Minangkabau Airport amounted to Rp2.11 billion (32.31%) and
kantor pusat sebesar Rp29,96 miliar (100,00%). the head office with Rp29.96 billion (100.00%).
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa kargo 3 terbesar In terms of composition, cargo revenues is contributed by the
dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp34,76 following top three largest namely Soekarno-Hatta Airport
miliar (23,36%), Bandara Kualanamu sebesar Rp30,90 miliar with Rp34.76 billion (23.36%), Kualanamu Airport amounted
(20,76%) dan Kantor Pusat sebesar Rp29,96 miliar (20,13%). to Rp30.90 billion (20.76%) and Head Office amounted to
Rp29.96 billion (20.13%).
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa kargo tahun Net income (profit for the year) of cargo services in 2015
2015 mencapai Rp101,24 miliar, meningkat sebesar Rp59,24 reached Rp101.24 billion, increased by Rp59.24 billion or
miliar atau 141,02% terhadap laba bersih segmen jasa kargo 141.02% compared to 2014 with Rp42.00 billion. Contribution
tahun 2014 sebesar Rp42,00 miliar. Kontribusi laba bersih from cargo services net income against the Companys net
dari segmen jasa kargo terhadap laba bersih Perseroan tahun income in 2015 amounted to 6.00%, higher compared to
2015 sebesar 6,00%, lebih tinggi dibandingkan Kontribusi laba 2014 with 3.73%.
bersih dari segmen jasa kargo tahun 2014 sebesar 3,73%.
Profitabilitas segmen jasa kargo berdasarkan net profit margin Cargo services profitability based on net profit margin in 2015
(margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 68,02%, lebih tinggi amounted to 68.02%, higher than 2014 with 35.13%.
dibandingkan net profit margin tahun 2014 sebesar 35,13%.
Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan Description of the financial performance is based on the
Laporan Keuangan Perusahaan yang disajikan sesuai dengan Companys Financial Statements prepared in accordance
prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di with accounting principles that are generally accepted
Indonesia (PSAK) untuk tahun yang berakhir pada tanggal in Indonesia (PSAK) for the year ended on December 31st,
31 Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah diaudit 2015. This financial statements has been audited by Public
oleh Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Sungkoro & Surja (A Accounting Firm of Purwantono, Sungkoro & Surja (A
member firm of Erest & Young Global Limited) dan Akuntan member firm of Ernst & Young Global Limited) and Public
Publik: E. Batara Manurung, CPA. dengan opini bahwa laporan Accountant: E. Batara Manurung, CPA. with opinion that the
keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam segala accompanying financial statements enclosed present fairly, in
hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Angkasa all material respects, the consolidated financial position of PT
Pura II (Persero) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember Angkasa Pura II (Persero) and its subsidiaries as of December
2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya 31st, 2015, and the consolidated financial performance and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai cash flows for the years that ended, in accordance with
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Indonesian Financial Accounting Standards.
Sedangkan untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir As for the financial statements ended on December 31st, 2014
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh and 2013 has been audited by the Public Accounting Firm of
oleh Kantor Akuntan Publik: Djoko, Sidik & Indra dan Akuntan Djoko, Sidik & Indra and Public Accountant: Indra Soesetiawan,
Publik: Indra Soesetiawan, Ak., CPA., CA. dengan opini bahwa Ak, CPA., CA. with opinion that the accompanying financial
laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam statements enclosed present fairly, in all material respects,
segala hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT the consolidated financial position of PT Angkasa Pura II
Angkasa Pura II (Persero) dan entitas anaknya tanggal 31 (Persero) and its subsidiaries as of December 31st, 2014 and
Desember 2014 dan 2013, serta kinerja keuangan dan arus 2013, and the consolidated financial performance and cash
kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada flows for the years that ended, in accordance with Indonesian
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Financial Accounting Standards.
di Indonesia.
Bahasan kinerja keuangan Angkasa Pura II, disampaikan Discussion of the financial performance of Angkasa
dengan memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Pura II, is delivered with due regard to the explanation in
Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut the accompanying notes to the Consolidated Financial
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan tahunan Statements from the external auditor as an integral part of
ini. this Annual Report.
Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan Discussion and analysis on financial condition is presented in
dalam empat bagian sebagai berikut: four sections as follows:
1. Kinerja Posisi Keuangan 1. Financial Position Performance
2. Kinerja Laba Rugi Komprehensif 2. Comprehensive Income Performance
3. Kinerja Arus Kas 3. Cash Flows Performance
4. Kinerja Rasio Keuangan 4. Financial Ratios Performance
Tahun 2015, Kinerja keuangan Angkasa Pura II telah In 2015, the financial performance of Angkasa Pura II has
menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya shown good performance. This is seen from the increase in
peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan performance both in terms of consolidated statements of
maupun laporan laba rugi perusahaan. Dari sisi laporan financial position and the consolidated statements of income.
posisi keuangan, aset perusahaan meningkat sebesar 27,23% From the consolidated statements of financial position,
menjadi Rp20.270,76 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan the Companys assets increased by 27.23% to Rp20,270.76
meningkat sebesar 27,25% menjadi Rp16.235,77 miliar. billion, while the Companys equity increased by 27.25% to
Rp16,235.77 billion.
Pada sisi laporan laba (rugi) Perusahaan, pendapatan usaha On the Companys consolidated statements of income,
meningkat sebesar 16,12% menjadi Rp5.644,15 miliar, operating revenues increased by 16.12% to Rp5,644.15
sedangkan laba komprehensif mengalami peningkatan billion, while the comprehensive income grew by 43.59% to
sebesar 43,59% menjadi Rp1.634,68 miliar. Rp1,634.68 billion.
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan Angkasa Pura II successfully increased its financial
di tahun 2015 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba performance in 2015 in which the Company recorded an
Bersih menjadi Rp1.687,32 miliar dari sebelumnya di tahun increase of Net Income to Rp1,687.32 billion compared to
2014 yaitu Rp1.126,77 miliar atau naik sebesar 49,75%. Karena 2014 with Rp1,126.77 billion or rose by 49.75%. Subsequently,
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun the Basic Earnings per Share in 2015 also increased by 49.75%
2015 juga meningkat sebesar 49,75% dimana sebelumnya di from Rp225,354 in 2014 to Rp337,465 in 2015.
tahun 2014 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp225.354
menjadi Rp337.465 di tahun 2015.
Laporan Laba Rugi Konsolidasian (dalam miliar rupiah) Consolidated Statements of Income (in billion rupiah)
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan Angkasa Pura II successfully increased its operating revenues.
usaha. Tahun 2015 pendapatan usaha mencapai Rp5.644,15 In 2015, the Companys operating revenues reached
miliar atau meningkat sebesar 16,12% dibandingkan tahun Rp5,644.15 billion or rose by 16.12% compared to 2014.
2014.
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan All business segments had an increase of revenues
di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari in 2015 in which the largest increase came from non-
pendapatan non-aeronautika meningkat sebesar 32,71% aeronautical revenues that grew by 32.71% to Rp2,185.08
menjadi Rp2.185,08 miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun billion compared to 2014. In 2015, aeronautical revenues
2015, pendapatan aeronautika meningkat sebesar 6,97% increased by 6.97% to Rp3,310.23 billion and cargo
menjadi Rp3.310,23 miliar dan pendapatan kargo meningkat revenues rose by 24.48% to Rp148.83 billion compared
sebesar 24,48% menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun to 2014.
2014.
Pendapatan Usaha (dalam miliar rupiah) Operating Revenues (in billion rupiah)
Pendapatan Aeronautika (dalam miliar rupiah) Aeronautical Revenues (in billion rupiah)
Pada tahun 2015, hampir seluruh bandara mengalami In 2015, almost all airports experienced an increase of revenues
peningkatan pendapatan dari segmen jasa aeronautika. from the aeronautical services segment. The most significant
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Kualanamu increase found in Kualanamu Airport (Deli Serdang) amounted
(Deli Serdang) sebesar Rp168,42 miliar (45,03%), Bandara to Rp168.42 billion (45.03%), Halim Perdanakusuma (Jakarta)
Halim Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp39,03 miliar amounted to Rp39.03 billion (71.14%) and Sultan Mahmud
(71,14%), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar Badaruddin II amounted to Rp6.70 billion (9.55%).
Rp6,70 miliar (9,55%).
Pendapatan Aeronautika Per Bandara (dalam miliar rupiah) Aeronautical Revenues By Airport (in billion rupiah)
Secara umum, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan In general, the increase was in line with the increase of
pelayanan jasa non aeronautika di tiap segmen usaha. non-aeronautical services in every business segment.
Peningkatan pendapatan jasa non aeronautika menjadi Increase in non-aeronautical revenues becomes the
sumber pendapatan dengan pertumbuhan terbesar largest source of revenue growth amounted to Rp538.56
mencapai Rp538,56 miliar (32,71%). Peningkatan billion (32.71%). The increase was primarily derived from
pendapatan non aeronautika diantaranya terutama berasal concessions, parking and ground rent.
dari konsesi, parkir kendaraan dan sewa tanah.
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Halim The most significant increase found in Halim
Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp515,79 miliar (39,53%), Perdanakusuma Airport (Jakarta) with Rp515.79 billion
Bandara Kualanamu (Deli Serdang) sebesar Rp28,82 miliar (39.53%), Kualanamu Airport (Deli Serdang) with Rp28.82
(22,49%), Bandara Halim Perdanakusuma sebesar Rp17,58 billion (22.49%), Halim Perdanakusuma Airport amounted
miliar (27,11%) dan kantor pusat sebesar Rp57,56 miliar to Rp17.58 billion (27.11%) and head office with Rp57.56
(90,71%). billion (90.71%).
Pendapatan Non Aeronautika Per Bandara (dalam miliar Non-Aeronautical Revenues by Airport (in billion rupiah)
rupiah)
Pendapatan Kargo Bandara (dalam milyar rupiah) Cargo Revenues by Airport (in billion rupiah)
Pada tahun 2015, beban usaha mencapai Rp3,58 triliun, In 2015, the operating expenses reached Rp3.58 trillion,
turun dibandingkan dengan beban usaha tahun 2014 Rp3,61 decreased compared to 2014 with Rp3.61 trillion. The
triliun. Beban usaha tersebut mengalami penurunan sebesar decrease amounted to Rp32.19 billion or 0.89% was primarily
Rp32,19 miliar atau sebesar 0,89%. Penurunan ini khususnya due to efficiency in general and administrative expenses
berasal dari efisiensi pada beban umum dan administrasi amounted to Rp260.14 billion (-27.39%) compared to the
sebesar Rp260,14 miliar atau (-27,39%) dibandingkan tahun previous year.
sebelumnya.
Namun demikian, terdapat peningkatan pada beban usaha However, there is an increase in other operating expenses
yang lain dibandingkan tahun sebelumnya yaitu beban compared to the previous year namely the increase in
pegawai naik sebesar Rp196,57 miliar (20,44%), beban employee expenses amounted to Rp196.57 billion (20.44%),
operasioanl bandara naik sebesar Rp27,11 miliar (1,60%), dan airport operation expenses increased by Rp27.11 billion
beban pemasaran naik sebesar Rp4,28 miliar (194,30%). (1.60%), and marketing expenses increased by Rp4.28 billion
(194.30%).
Beban Usaha (dalam miliar rupiah) Operating Expenses (in billion rupiah)
Pada tahun 2015, penghasilan lain-lain mencapai Rp268,37 In 2015, the Companys other income reached Rp268.37
miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp18,42 billion. This shows an increase of Rp18.42 billion or 7.37%
miliar atau 7,37 miliar dibandingkan penghasilan lain-lain compared to 2014 with Rp249.95 billion. In general, factors
tahun 2014 sebesar Rp249,95 miliar. Secara umum, faktor affecting the increase in other income namely profit (loss)
yang mempengaruhi peningkatan penghasilan lain-lain yaitu on foreign exchange, net primarily derived from assets and
adanya Laba (rugi) selisih kurs, bersih terutama berasal dari liabilities in foreign currency and differences in transaction
aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan perbedaan nilai exchange rate from business activities in foreign currency.
tukar transaksi dari kegiatan usaha dalam mata uang asing.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Badan Profit Before Corporate Income Tax
Angkasa Pura II mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak Angkasa Pura II recorded an increase in profit before corporate
pengahasilan badan pada tahun 2015 dibandingkan tahun income tax in 2015 compared to 2014. In 2015, profit before
2014. Laba sebelum pajak pengahasilan badan tahun 2015 corporate income tax amounted to Rp2.27 trillion, an increase
sebesar Rp2,27 triliun, meningkat sebesar Rp791,69 miliar of Rp791.69 billion or 53.69% compared to 2014 with Rp1.47
atau 53,69% dibanding 2014 yang tercatat sebesar Rp1,47 trillion. The increase was in line with the increase in operating
triliun. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan revenues and efficiency in operating expenses.
usaha dan efisiensi pada beban usaha.
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax Expenses (Benefits)
Beban pajak penghasilan badan tahun 2015 sebesar Rp578,87 Corporate income tax benefits in 2015 amounted to Rp578.87
miliar, meningkat sebesar Rp231,14 miliar atau 66,47% billion, increased by Rp231.14 billion or 66.47% compared to
dibandingkan beban pajak penghasilan badan tahun 2014 2014 with Rp347.73 billion. The increase was primarily due to
sebesar Rp347,73 miliar. Peningkatan beban pajak penghasilan the increase in current tax of Rp174.95 billion and deferred tax
badan terutama karena peningkatan pajak kini sebesar amounted to Rp56.19 billion.
Rp174,95 miliar dan pajak tangguhan sebesar Rp56,19 miliar.
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba In 2015, Angkasa Pura II successfully recorded a net profit of
bersih sebesar Rp1,69 triliun. Laba bersih tersebut meningkat Rp1.69 trillion. The net profit increased by Rp560.55 billion or
sebesar Rp560,55 miliar atau 49,75% dibandingkan tahun 49.75% compared to 2014 with Rp1.13 trillion. The increase
2014 yang tercatat sebesar Rp1,13 triliun. Peningkatan pada was primarily due to the increase in Profit Before Tax and Net
Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha yang paling utama Income.
meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2015.
Seiring dengan meningkatnya laba tahun berjalan pada tahun In line with the increase of profit for the year in 2015, the
2015, maka Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik profit attributable to owners of the parent also increased by
entitas induk juga mengalami peningkatan sebesar Rp560,55 Rp560.55 billion or 49.75%. Profit attributable to owners of the
miliar atau 49,75%. Laba yang dapat diatribusikan kepada parent reached Rp1.69 trillion compared to 2014 with Rp1.13
pemilik entitas induk mencapai Rp1,69 triliun dibandingkan trillion. While for the profit attributable to non-controlling
laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk interests had an increase of 110.61% compared to 2014.
tahun 2014 sebesar Rp1,13 triliun. sedangkan, besarnya laba
yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
mengalami peningkatan sebesar 110,61%, dibandingkan pada
tahun 2014.
Laba Yang Dapat Diatribusikan (dalam miliar rupiah) Attributable Profit (in billion rupiah)
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income For The Year
Angkasa Pura II juga mencatatkan total penghasilan In 2015, Angkasa Pura II also recorded a total comprehensive
komprehensif tahun berjalan tahun 2015 sebesar Rp1,63 income for the year amounted to Rp1.63 trillion, an increase
triliun, meningkat sebesar Rp496,27 miliar atau 43,59% of Rp496.27 billion or 43.59% compared to 2014 with Rp1.14
dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp1,14 triliun. trillion. The increase was due to the increased profit for the
Peningkatan total penghasilan komprehensif tahun berjalan year.
disebabkan meningkatnya laba tahun berjalan.
Peningkatan penghasilan komprehensif memberi dampak Increase in comprehensive income have an impact on the
pada meningkatnya penghasilan komprehensif yang dapat increase of comprehensive income attributable to owners of
diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Penghasilan the parent. In 2015, comprehensive income attributable to
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas owners of the parent amounted to Rp1.63 trillion, increased
induk tahun 2015 sebesar Rp1,63 triliun, meningkat Rp496,27 by Rp496.27 billion or 43.5% compared to 2014 with Rp1.14
miliar atau 43,5% dibandingkan penghasilan komprehensif trillion. While the comprehensive income attributable to non-
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk controlling interests increased by 110.61% from 2014.
tahun 2014 sebesar Rp1,14 triliun. Sedangkan penghasilan
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan
non pengendali meningkat sebesar 110,61%, dari tahun 2014.
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan (dalam miliar Attributable Comprehensive Income (in billion Rupiah)
rupiah)
Di tahun 2015, laba per saham dasar tercatat lebih tinggi In 2015, basic earnings per share is higher in value compared
nilainya dibandingkan tahun 2014. Laba per saham di tahun to 2014. Basic earnings per share in 2015 amounted to
2015 adalah sebesar Rp337.465, sedangkan di tahun 2014 Rp337,465 while in 2014 amounted to Rp225,354. Increase in
adalah sebesar Rp225.354. Peningkatan laba per saham the basic earnings per share is in line with the increased profit
sejalan dengan meningkatnya laba tahun berjalan yang for the year generated by Angkasa Pura II in 2015.
dihasilkan oleh Angkasa Pura II di tahun 2015.
Kinerja keuangan Angkasa Pura II tahun 2015 menunjukkan Financial performance of Angkasa Pura II in 2015 showed
peningkatan. Hal ini terlihat dari instrumen posisi keuangan an increase which reflected in the growth of the Companys
Perusahaan mengalami pertumbuhan dibandingkan financial position instruments compared to the previous
tahun sebelumnya. Posisi aset meningkat sebesar 21,40% year. Assets position increased by 21.40% compared to the
dibandingkan posisi aset pada tahun sebelumnya. Sedangkan previous year followed by an increase in the equity position
posisi ekuitas meningkat sebesar 27,25% dibandingkan with 27.25% compared to 2014.
dengan posisi ekuitas tahun 2014.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam miliar Rupiah) Consolidated Statements of Financial Position (in billion
Rupiah)
Aset Assets
Total aset Angkasa Pura II pada tahun 2015 mencapai Rp20,27 Total assets of Angkasa Pura II in 2015 reached Rp20.27
triliun, meningkat sebesar Rp4,34 triliun dibandingkan trillion, increased by Rp4.34 trillion compared to 2014 with
total aset pada tahun 2014 sebesar Rp15,93 triliun. Secara Rp15.93 trillion. In terms of composition, the Companys
komposisi, aset Perseroan terdiri dari aset lancar sebesar assets consist of 19.85% current assets and 80.15% non
19,85% dan aset tidak lancar sebesar 80,15%. current assets.
Aset Lancar (dalam miliar rupiah) Current Assets (in billion rupiah)
Aset Tidak Lancar (dalam miliar rupiah) Non Current Assets (in billion Rupiah)
Total liabilitas Angkasa Pura II pada tahun 2015 mencapai Total liabilities of Angkasa Pura II in 2015 reached Rp20.27
Rp20,27 triliun, meningkat sebesar Rp861,90 miliar atau trillion, increased by Rp861.90 billion or 27.16% compared
27,16% dibandingkan total liabilitas pada tahun 2014 sebesar to 2014 with Rp3.17 trillion. In terms of composition, the
Rp3,17 triliun. Secara komposisi, liabilitas Perseroan terdiri Companys liabilities consist of 56.70% short-term liabilities
dari liabilitas jangka pendek sebesar 56,70% dan liabilitas and 43.30% long-term liabilities.
jangka panjang sebesar 43,30%.
Liabilitas Jangka Pendek (dalam miliar rupiah) Short-Term Liabilities (in billion Rupiah)
Liabilitas Jangka Panjang (dalam miliar rupiah) Long-Term Liabilities (in billion Rupiah)
Perseroan Ekuitas Angkasa Pura II tahun 2015 mencapai In 2015, Equity of Angkasa Pura II reached Rp16.26 trillion,
Rp16,26 triliun, meningkat sebesar Rp3,48 triliun atau 27,25% increased by Rp3.48 trillion or 27.25% compared to 2014 with
dibandingkan jumlah ekuitas tahun 2014 sebesar Rp12,76 Rp12.76 trillion. The increase in equity was mainly driven by
triliun. Peningkatan ekuitas terutama disebabkan oleh addional paid-in capital, in accordance with Government
penambahan modal disetor, sesuai Peraturan Pemerintah Regulation No. 130 Year 2015 dated December 28th, 2015
(PP) No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 dan and Decree of the Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016
Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 dated January 8th, 2016, the Minister of SOEs sets additional
tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan State equity participation in the amount of Rp2.00 trillion for
penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia land acquisition to be used for the construction of runway 3
sebesar Rp2,00 triliun dalam rangka pembebasan lahan of Soekarno-Hatta International Airport.
untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta.
Angkasa Pura II mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun At the end of 2015, Angkasa Pura II recorded Rp2.93 trillion
pada 2015 sebesar Rp2,93 triliun, meningkat sebesar Rp1,90 Cash and Cash Equivalents, increased by Rp1.90 trillion or
triliun atau 184,36% dibandingkan dengan kas dan setara kas 184.36% compared to the end of 2014 with Rp1.03 trillion.
akhir tahun 2014 yang sebesar Rp Rp1,03 triliun. Peningkatan The increase was primarily due to the increase in cash flows
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya arus kas dari from financing activities in 2015 compared to the previous
aktivitas pendanaan pada 2015 dari tahun sebelumnya. year.
Laporan Arus Kas Konsolidasian (dalam miliar Rupiah) Consolidated Statements of Cash Flow (in billion Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian
2014 2015 Growth
Descriptions
Nominal %
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Operasi
2,437.35 2,231.67 (205.67) -8.44%
Net Cash Flows From (For) Operating
Activities
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Investasi
(2,555.35) (2,112.13) 443.22 -17.34%
Net Cash Flows From (For) Investing
Activities
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Pendanaan
(361.46) 1,780.39 2,141.85 -592.55%
Net Cash Flows From (For) Financing
Activities
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara
Kas
(479.46) 1,899.93 2,379.39 -496.26%
Increase (Decrease) in Cash & Cash
Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Cash & Cash Equivalents at Beginning 1,510.03 1,030.57 (479.46) -31.75%
of Year
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
1,030.57 2,930.50 1,899.93 184.36%
Cash & Cash Equivalents at End of Year
Arus kas dari aktivitas operasi tahun 2015 tercatat sebesar Cash flows from operating activities in 2015 amounted to
Rp2,23 triliun, turun sebesar Rp205,67 miliar dibandingkan Rp2.23 trillion, decreased by Rp205.67 billion compared
arus kas dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp2,44 to 2014 with Rp2.44 trillion. The decrease was due to the
triliun. Hal ini disebabkan karena meningkatnya arus kas increased cash flows for supplier payments and other
untuk pembayaran pemasok dan pembayaran-pembayaran payments.
yang lainnya.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (dalam miliar Rupiah) Cash Flows from Operating Activities (in billion Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian
2014 2015 Growth
Descriptions
Nominal %
Peneriman dari pelanggan
4.569,42 5.644,15 1.074,73 23,52%
Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok,
kontraktor dan pihak ketiga lainnya (748,30) (1.940,73) (1.192,43) 159,35%
Supplier payments & other third parties
Pembayaran pada karyawan
(1.007,18) (1.158,35) (151,17) 15,01%
Employees payments
Pembayaran beban bunga
(0,92) (1,44) (0,52) 57,01%
Interest payments
Penerimaan penghasilan bunga
99,59 62,44 (37,15) -37,30%
Interest income receipts
Penerimaan lainnya
208,49 336,45 127,95 61,37%
Other receipts
Pembayaran lainnya
(59,33) (125,14) (65,81) 110,92%
Other payments
Pembayaran pajak
(624,43) (585,70) 38,73 -6,20%
Tax payments
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas
operasi 2.437,35 2.231,67 (205,67) -8,44%
Net cash flow from operating activities
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi Cash Flows For Investing Activities
Arus kas dari aktivitas investasi tahun 2015 tercatat sebesar Cash flows from investing activities in 2015 amounted to
Rp2,11 triliun, lebih rendah sebesar Rp443,22 miliar Rp2.11 trillion, decreased by Rp443.22 billion compared to
dibandingkan arus kas dari aktivitas investasi tahun 2014 2014 with Rp2.55 trillion. The decrease was due to the lower
sebesar Rp2,55 triliun. Hal ini, disebabkan adanya pengeluaran expenditures for purchase of fixed assets and other assets in
untuk pembelian aset tetap dan aset lain tahun 2015 lebih 2015 compared to 2014.
rendah dibandingkan dengan pengeluaran untuk pembelian
aset tetap dan aset lain tahun 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (dalam miliar Rupiah) Cash Flows from Investing Activities (in billion Rupiah)
Arus Kas Untuk Aktivitas Pendanaan Cash Flows For Financing Activities
Arus kas untuk aktivitas pendanaan tahun 2015 tercatat Cash flows for financing activities in 2015 amounted to
sebesar Rp1,78 triliun, meningkat sebesar Rp2,14 triliun. Rp1.78 trillion, increased by Rp2.14 trillion. While in 2014,
Sementara pada 2014, Angkasa Pura II mencatatkan arus Angkasa Pura II recorded cash flows for financing activities
kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp367,46 miliar. of Rp367.46 billion. The increase was due to the additional
Peningkatan arus kas untuk aktivitas pendanaan disebabkan paid-in capital.
oleh penambahan modal disetor.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (dalam miliar Rupiah) Cash Flows from Financing Activities (in billion Rupiah)
Secara keseluruhan tahun 2015, terjadi peningkatan atas Overall in 2015, Net Cash and Cash Equivalents experienced
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas jika an increase compared to 2014. In 2015, the Company
dibandingkan dengan tahun 2014. Pada 2015, Perseroan recorded a Net Increase in Cash and Cash Equivalents at
mencatatkan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas sebesar Rp1.90 trillion, an increase in Net Cash and Cash Equivalents
Rp1,90 triliun, terjadi peningkatan sebesar Rp2,38 triliun by Rp2.38 trillion compared to 2014.
dibandingkan dengan tahun 2014.
Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun Cash And Cash Equivalents At End Of Year
Besarnya Kas dan Setara Kas Akhir Tahun pada 2015 tercatat The amount of Cash and Cash Equivalents at end of 2015
sebesar Rp2,93 triliun, meningkat Rp1,90 triliun atau 184,36% stood at Rp2.93 trillion, an increase of Rp1.90 trillion or
dibanding Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2014 sebesar 184.36% compared to 2014, which amounted to Rp1.03
Rp1,03 triliun. trillion.
Berikut uraian mengenai rasio keuangan konsolidasian The following describes the essential consolidated financial
penting yang menggambarkan pencapaian kinerja keuangan ratios that represent the achievement of financial and
dan operasional Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014. operational performance of the Company in 2015 and 2014.
Dibanding dengan tahun 2014, rasio lancar, rasio likuiditas Compared to 2014, Current Ratio, other Liquidity Ratios in
lainnya tahun 2015 mengalami penurunan. Namun demikian, 2015 experienced a decrease. However, in general, the ability
secara umum likuiditas Perseroan dan entitas anak di of the Company and its subsidiaries in 2015 is still very good
tahun 2015 masih sangat baik dalam memenuhi kebutuhan in meeting its liquidity requirements.
likuditasnya.
Dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi kenaikan dalam Compared to 2014, there was an increase in the leverage ratio
rasio leverage perusahaan tahun 2015, sehingga menunjukkan of the company in 2015, thus demonstrating its increasing
semakin mampu dalam memenuhi kebutuhan solvabilitasnya. ability to meet its solvency requirements.
Adapun tingkat efektivitas Angkasa Pura II dan entitas anak As for the effectiveness level of Angkasa Pura II and its
tahun 2015 dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki subsidiaries in 2015 in controlling its resources is indicated
ditunjukkan dengan: by:
Rasio Perputaran Persediaan sebanyak 1 kali. Inventory Turnover Ratio as much as 1 time;
Rasio Perputaran Aset sebanyak 0.43 kali. Assets Turnover Ratio as much as 0,43 times;
Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 73 hari. Liabilities to Assets Ratio as much as 73 days.
Dibandingkan dengan tahun 2014, Rasio Perputaran Aset Compared to 2014, there was an increase of Assets Turnover
dan Rasio Penagihan tahun 2015 terjadi kenaikan, sedangkan Ratio and Receivables Turnover Ratio in 2015, while the
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2015 terjadi penurunan Inventory Turnover ratio in 2015 decreased in number of
jumlah hari perputaran penagihan dari tahun lalu. Dengan collection days from last year. Thus, in general, activity of
demikian, secara umum aktivitas perusahaan dan entitas the company and its subsidiaries in 2015 is in a very good
anak tahun 2015 dalam kondisi yang sangat baik dan terjadi condition with improvement over the previous year.
peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Rasio Profitabilitas (Rasio Kemampuan Laba) Profitability Ratio (Earning Capability Ratio)
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung Profitability Ratio is used to measure the net end results
hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan of various policies and management decisions that will
manajemen yang akan memberikan jawaban akhir tentang provide the final answer on the management effectiveness
efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun in managing the company. As for the profitability level of
tingkat profitabilitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun Angkasa Pura II and its subsidiaries in 2015 is shown by:
2015 ditunjukkan dengan: Return on Equity Ratio is 22,85%;
Rasio Imbalan Ekuitas sebesar 22,85 %. Return on Investment Ratio is 13,81%;
Rasio Imbalan Investasi sebesar 13,81 %. Profit Margin on Sales Ratio is 29,90%;
Rasio Margin Laba atas Penjualan sebesar 29,90 %. EBITDA to Sales Ratio is 49,59%.
Rasio EBITDA atas Penjualan sebesar 49,59 %.
Berdasarkan hasil analisis indikator menggunakan Z- score Based on the indicators analysis results using Z-score model
model atau suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai or a measure employed to assess the business continuity
kelangsungan usaha (going concern) perusahaan yang (going concern) of a company that uses a combination of
menggunakan kombinasi beberapa formula analisis rasio several formulas of consolidated financial ratio analysis
keuangan konsolidasian yang dikembangkan oleh Edwards developed by Edwards Altman, known as Z -Score model
Altman yang dikenal dengan Z - score model dengan with reference to several indicators including:
mengacu beberapa indikator diantaranya: If the result is Z < 1.23, indicates the business continuity
Jika hasilnya Z < 1,23 mengindikasikan kelangsungan is in Bankruptcy prediction.
usaha dalam prediksi Pailit. If the result is 1.23 > Z < 2.90, indicates the business
Jika hasilnya 1,23 > Z < 2,90 mengindikasikan continuity is in the prediction of Grey Area.
kelangsungan usaha dalam prediksi Gray Area. If the result is Z > 2.90, indicates the business continuity
Jika hasilnya Z > 2,90 mengindikasikan kelangsungan is in the prediction of not insolvent.
usaha dalam prediksi Tidak Pailit.
Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2015 dan From the calculation of Z-score model in 2015 and 2014 by
2014 masing-masing sebesar 28,81 dan 28,07 maka sesuai 28,81 and 28,07 respectively, the corresponding hypothesis
hipotesis bahwa, perolehan angka Z < 1,23 yang memprediksi says that, scoring of Z < 1.23 predicts that the company and
bahwa perusahaan dan entitas anak tidak dalam kondisi pailit, its subsidiaries are not in a condition of bankruptcy, but the
tetapi perhitungan Z-score tahun 2015 menunjukkan angka Z- Score calculation in 2015 showed a score of 28.81, an
28.81 telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan Z-score increase compared with the Z-Score in 2014 of 28.07 Thus,
tahun 2014 sebesar 28.07 Dengan demikian, Angkasa Pura Angkasa Pura II and its subsidiaries are still safe in a going
II dan entitas anak masih aman dalam mempertahankan concern.
kelangsungan usahanya (going concern).
1. Kemampuan Membayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas 1. Ability To Pay Debt And Receivables Collectibility Of The
Piutang Perusahaan Company
Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang atas The Companys ability to pay debt on loans can be
pinjaman dapat dijelaskan melalui tingkat rasio likuiditas explained by the level of liquidity ratio and solvency ratio of
dan rasio solvabilitas Perseroan pada tahun 2015. the Company in 2015.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur tingkat Liquidity ratio is used to measure the Companys ability to
kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka meet short-term liabilities. Liquidity level can be shown by
pendek. Tingkat likuiditas dapat ditunjukkan dengan Rasio the Cash Ratio, Quick Ratio and Current Ratio. Cash Ratio.
Kas, Rasio Cepat dan Rasio Lancar. Rasio Kas menjelaskan Cash Ratio describes the Companys ability to pay off its
kemampuan Perseroan untuk melunasi liabilitas jangka short-term liabilities with cash and cash equivalents (the
pendeknya melalui kas dan setara kas (aset yang paling most liquid assets) owned. Current Ratio is a ratio used to
likuid) yang dimiliki. Rasio Lancar merupakan rasio yang see the Companys ability to pay debt by using its current
digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk assets.
membayar hutang dengan menggunakan aktiva lancar.
Dibanding dengan tahun 2014, Rasio Kas, Rasio Cepat Compared to 2014, Cash Ratio, Quick Ratio and Current
dan Rasio Lancar tahun 2015 meningkat secara signifikan. ratio in 2015 increased significantly. Liqudity based on cash
Likuiditas berdasarkan rasio kas dan rasio lancar tahun ratio and current ratio in 2015 amounted to 128.09% and
2015 sebesar 128,09% dan 175,88%, meningkat (membaik) 175.88%, increased (improved) compared to the cash ratio
dibandingkan rasio kas dan rasio lancar tahun 2014 sebesar and current ratio in 2014 amounted to 47.01% and 85.28%
47,01% dan 85,28%..
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur tingkat Solvency Ratio is used to measure the Companys ability
kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala to meet all of its liabilities. In this case, solvency ratio is a
liabilitasnya. Dalam hal ini, rasio solvabilitas adalah ukuran measure used to calculate the Companys ability level to
yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan meet all of its liabilities if the Company and its subsidiaries
perusahaan dalam memenuhi segala liabilitasnya apabila are currently liquidated.
saat ini perusahaan dan entitas anak dilikuidasi.
Tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas The Companys ability level to meet its liabilities when
apabila dilakukan likuidasi pada saat ini ditunjukkan dengan currently is being liquidated is shown by the Liability to
Rasio Liabilitas atas Aset dan Rasio Liabilitas atas Ekuitas. Assets Ratio and the Liability to Equity Ratio. The Companys
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban ability to meet its loans liability based on the liability ratio to
hutangnya berdasarkan rasio liabilitas terhadal aset dan assets and equity in 2015 amounted to 19.91% and 24.85%.
ekuitas tahun 2015 sebesar 19,91% dan 24,85%.
Tingkat kolektibilitas piutang Angkasa Pura II menunjukkan The receivables collectibility level of Angkasa Pura II shows
peningkatan kinerja dalam periode perputaran piutang dari a performance improvement in accounts receivable
tahun sebelumnya. Kolektibilitas piutang di tahun 2015 turnover period from the previous year. Receivables
adalah sebesar 32 hari, sedangkan di tahun 2014 adalah collectibility in 2015 amounted to 32 days, while in 2014
sebesar 34 hari. Namun demikian, rasio ini masih lebih amounted to 34 days. However, this ratio is still better
baik dari tingkat rasio yang telah ditetapkan Kementerian than the predetermined ratio level by the Ministry of SOEs,
BUMN, yaitu maksimal 60 hari. namely a maximum of 60 days.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas piutang usaha Based on the review of the collectibility of accounts
pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa receivable at the end of the year, the management believes
cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah cukup. that the impairment reserves of accounts receivable is
enough.
2. Struktur Modal Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur 2. Capital Structure And Management Policy On Capital
Modal Structure
Tujuan utama pengelolaan modal perusahaan adalah The main objective of capital management of the
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang company is to ensure the maintenance of a healthy ratio
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan of capital to support the business and maximize return for
imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, perusahaan shareholders. In addition, the company is required by the
dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas Limited Liability Company Law effective date of August
efektif tanggal 16 Agustus 2008 untuk mengkontribusikan 16th, 2008 to contribute up to 20% of the share capital
sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan issued and fully paid into a reserve fund that should not be
disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh distributed. External capital requirements are considered
didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut by the company at the General Meeting of Shareholders
dipertimbangkan oleh perusahaan pada Rapat Umum (GMS).
Pemegang Saham (RUPS).
Komposisi struktur modal tahun 2015 yang dimiliki oleh The capital structure composition in 2015 that is owned
Perseroan adalah 13,80% berasal dari Liabilitas dan 86,20% by the Company was 13.80% derived from Liabilities
berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika and 86.20% in the form of Equity, this composition was
dibandingkan dengan tahun 2014. Komposisi struktur changed when compared to 2014. The capital structure
modal yang berasal dari Liabilitas mengalami peningkatan composition derived from Liabilities increased by 68.73%
sebesar 68,73% sedangkan modal dari Ekuitas meningkat while the capital from equity increased by 8.82%. Therefore,
sebesar 8,82%. Sehingga, secara keseluruhan total modal in overall, the total invested capital by the Company
yang diinvestasikan Perseroan meningkat sebesar 14,43%. increased by 14.43%.
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Equity attributable to owners of the parent entity is a capital
induk merupakan modal yang dikelola oleh Perusahaan. that is managed by the Company. The main objective of
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah the Companys capital management is to ensure the
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat maintenance of healthy capital ratios to support the
untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai business and maximize shareholders value.
pemegang saham.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan The Company manages its capital structure and make
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi adjustments, based on changes in economic conditions.
ekonomi. Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas In addition, the Limited Liability Company Law of the
Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan pada Republic of Indonesia No. 1/1995 issued in March 1995
Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007,
40/2007 yang diterbitkan Agustus 2007, mensyaratkan requires the establishment of a general reserve from net
pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah income amounting to at least 20% of the issued and paid up
minimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor capital of the Company. There is no time limit for forming
perusahaan. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk these reserves.
cadangan tersebut.
Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 130 Tahun Through the Government Regulation (PP) No. 130 Year
2015 tanggal 28 Desember 2015 dan Surat Keputusan 2015 dated December 28th, 2015 and the Decree of the
Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 tanggal 8 Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016 dated January
Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan penambahan 8th, 2016, the Minister of SOEs determines the addition of
penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar State capital Investment of the Republic of Indonesia in the
Rp2.000.000.000.000 dalam rangka pembebasan lahan amount of Rp2,000,000,000,000 in the framework of land
untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar acquisition for the construction of runway 3 for Soekarno-
Udara Internasional Soekarno-Hatta. Hatta International Airport.
Kebijakan perusahaan adalah mempertahankan struktur The companys policy is to maintain a healthy capital
permodalan yang sehat untuk mengamankan akses structure to secure of access to financing at a reasonable
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perubahan cost. Changes in the Companys capital structure policy
kebijakan struktur modal Perseroan dapat dilihat can be seen by comparison of the nominal of liabilities
berdasarkan perbandingan nominal liabilitas dengan with equity in 2015 amounted to 1: 4.02, whereas in 2014
ekuitas pada tahun 2015 sebesar 1:4,02, sedangkan pada amounted to 1: 4.02.
tahun 2014 sebesar 1:4,02.
Investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun Capital goods investment realized in 2015 in the form of
2015 berupa pembelian aset tetap. Jenis aset tetap yang purchases of fixed assets. Type of fixed assets intended
dimaksud mencakup antara lain: Bangunan lapangan, include: building and fields, building property, terminal and
Bangunan gedung, Peralatan terminal dan gedung, building equipment, installation and network equipment
Instalasi dan jaringan, Peralatan (Alat bantu navigasi, (Navigation Tools, Transportation, Office, Others) and the
Pengangkutan, Kantor, Lain-lain) dan Instalasi pompa installation of petrol stations.
bensin.
Rincian penambahan aset dalam konstruksi berdasarkan Details of the addition of assets under construction by type
jenisnya per 31 Desember 2015 sebagai berikut: as of December 31st, 2015 as follows:
1. Bangunan Gedung dalam Pembangunan sebesar Rp 1. Building and Fields in development amounted to
1.180.604.116.951,- Rp1,180,604,116,951.
2. Bangunan Lapangan dalam Pembangunan sebesar Rp 2. Building Property in development amounted to
781.779.075,- Rp781,779,075.
3. Intalasi dan Jaringan dalam Pembangunan sebesar Rp 3. Installation and Network in development amounted
139.567.971,- to Rp139,567,971.
4. Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan sebesar 4. Terminal and Building Equipment in development
Rp 900.207.500,- amounted to Rp900,207,500.
Penambahan aset dalam konstruksi meliputi The addition of assets under construction include the
kantor pusat, kantor cabang (bandara) dan project head office, branch offices (airport) and branch office
pengembangan cabang (Project Management Unit/ development project (Project Management Unit/PMU and
PMU dan Project Implementation Unit/PIU). Project Implementation Unit/PIU).
Penjelasan mengenai aset dalam konstruksi pada Explanation of assets under construction in the unit
project pengembangan unit salah satunya difokuskan development project, one of them is focused in Soekarno-
di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang Hatta International Aiport which is the main gateway for
merupakan pintu gerbang utama untuk angkutan air transport in Indonesia which established on an area of
udara di Indonesia yang berdiri di atas lahan seluas 1,840 Ha. Currently, Soekarno-Hatta International Airport
1.840 Ha. Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat has basic facilities which conists of 2 (two) pieces of paralel
ini memiliki fasilitas pokok yang terdiri dari 2 (dua) buah runway and 3 (three) units of terminal building. Therefore,
landas pacu paralel dan 3 (tiga) unit bangunan terminal. the readiness of the facilities are always required to be in
Oleh karenanya kesiapan fasilitas selalu dituntut untuk prime condition so as to meet the standards of service and
berada dalam kondisi yang prima sehingga mampu safety of airport operations.
memenuhi standar pelayanan operasi bandara dan
keselamatan operasi penerbangan.
Terkait dengan konstruksi runway Bandara Internasional Related with the runway construction of Soekarno-Hatta
Soekarno-Hatta yang telah berumur 28 tahun PT International Airport which has been aged 28 years,
Angkasa Pura II (Persero) telah melakukan program PT Angkasa Pura II (Persero) has conducted a recovery
penyehatan runway utara Bandara Internasional program of north runway of Soekarno-Hatta International
Soekarno-Hatta sampai pada tahap injeksi dan Airport until the stage of injection and grouting so it
grouting sehingga telah jauh menurunkan frekuensi has much lower the frequency of the damage and also
kerusakan yang terjadi dan juga masih diperlukan still needed thorough evaluation of the results of these
evaluasi menyeluruh terhadap hasil perbaikan tersebut improvements including in the south runway location.
termasuk pada lokasi runway selatan.
Guna menjamin kesiapan dan daya dukung fasilitas sisi To ensure the readiness and the carrying capacity of
udara khususnya infrastruktur landasan yaitu runway, airside facilities particularly the airstrip infrastructure
taxiway dan apron, PT Angkasa Pura II (Persero) namely runway, taxiway and paron, PT Angkasa Pura
melakukan program peningkatkan nilai PCN Runway II (Persero) conducted improvement program of PCN
menjadi 131/R/D/W/T baik di area runway, taxiway, dan Runway value into 131/R/D/W/T both in the area of the
apron. Hal ini ditujukan agar nantinya runway Bandara runway, taxiway, and apron. It is intended that later the
Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani critical runway of Soekarno-Hatta International Airport will be
aircraft yaitu Boeing 777-300ER dalam kondisi MTOW able to serve critical aircraft namely Boeing 777-300ER in
sebesar 351.535 kg sebanyak 105.000 coverages. MTOW conditions amounted to 351,535 kg with 105,000
Disamping itu, dengan pergerakan pesawat di Bandara coverages. In addition, the aircraft movement in Soekarno-
Internasional Soekarno-Hatta sudah mencapai 390.984 Hatta International Airport has reached 390,984 per year,
per-tahun, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan PT Angkasa Pura II (Persero) conducted an optimization to
optimalisasi terhadap runway eksisting dengan estimasi the existing runway with estimation to serve up to 437,943
dapat melayani hingga 437.943 Pergerakan pesawat/ aircraft movement/year that will be achieved in 2018.
tahun yang akan dicapai pada tahun 2018.
4. Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 4. Material Commitments For Capital Goods Investment
Ikatan material untuk investasi barang modal yang Material commitments for capital goods investment used
digunakan dalam pembelian aset tahun 2015 dapat in the purchase of assets in 2015 can be explained in details
dijelaskan dalam rincian utang pembelian aset yang of the asset purchases debt that involve related parties
melibatkan pihak berelasi dan pihak ketiga. Data rincian and third parties. Details data of asset purchases debt are
utang pembelian aset disajikan sebagai berikut: presented as follows:
Rincian utang pembelian aset per 31 Desember 2015 Details of asset purchases debt as of December 31st, 2015
(dalam Rp penuh) (in Rp full)
Investasi Investment
Perseroan melaksanakan kegiatan investasi yang The Company conducts investment activities which
mencakup pada investasi pada entitas asosiasi dan include investment in associate entities and investment
properti investasi. Penjelasan mengenai aktivitas investasi property
Perseroan disajikan sebagai berikut:
2. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) 2. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)
Kepemilikan Perusahaan di PMAD sebesar 0,13% The Companys ownership in PMAD amounted
merupakan kompensasi sewa tanah selama periode to 0.13% is a compensation of ground rent for a
11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan sesuai dengan period of 11 (eleven) years and 3 (three) months
perjanjian sewa tanah No.SPSW.02.1.A/TU.308/ in accordance with the ground rent agreements
APII-2000 tanggal 1 Mei 2000. Nilai investasi di No. SPSW.02.1.A/TU.308/APII-2000 dated May
PMAD pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1st, 2000. The investment value in PMAD on
2013 adalah sebesar Rp5.253.280.125 December 31st, 2015, 2014 and 2013 amounted to
Rp5,253,280,125.
3. PT Railink (Railink)
PT Railink merupakan perusahaan joint venture 3. PT Railink (Railink)
antara Perusahaan dengan PT Kereta Api Indonesia PT Railink is a joint venture company between the
(Persero) (KAI) yang bertugas untuk mengelola Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero)
kegiatan usaha kereta api bandara. Railink (KAI) whose task is to manage the business
dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Kerjasama activities of the airport train. Railink was established
antara Perusahaan dengan KAI No.SPKS.023.1/ based on the Cooperation Business Agreement
KS.006/2006-APII dan No.98/HK/UM/2006 tanggal between the Company and KAI No. SPKS.023.1/
14 Agustus 2006. KS/006/2006-APII and No.98/HK/UM/2006 dated
August 14th, 2006.
Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Railink Based on the deed of amendment of the articles
yang dibuat oleh Notaris Yulkhaizar Panuh, S.H., No. 13 of association of Railink made by Notary Yulkhaizar
tanggal 15 Agustus 2008, nilai penyertaan Perusahaan Panuh, S.H., No. 13 dated August 15th, 2008, the
di Railink adalah sebesar Rp40.000.000.000 atau 40%. Companys investment value in Railink amounted to
R40,000,000,000 or 40%.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Based on the Decree of the Minister of SOEs No.S447/
S447/MBU/2013 tanggal 5 Juli 2013, telah disetujui MBU/2013 dated July 5th, 2013, has been approved the
untuk melakukan penambahan setoran modal capital injection of the Company to Railink amounted
Perusahaan kepada Railink sebesar Rp59.600.000.000 to Rp59,600,000,000 bringing the Companys total
sehingga total setoran modal Perusahaan menjadi capital investments into Rp99,600,000,000 with a
Rp99.600.000.000 dengan persentase kepemilikan fixed ownership percentage. Changes in total capital
tetap. Perubahan total setoran modal telah diaktakan injection has been covered in the notarial deed of
dalam akta notaris Hadijah, S.H., No. 25 tanggal 18 Hadijah,S.H., No. 25 dated November 18th, 2013.
November 2013.
Nilai wajar dari properti investasi tanah ex-PPD, tanah The fair value of investment property of ex-PPD
di Pasar Minggu dan tanah di Deli Serdang pada ground, ground in Pasar Minggu and ground in Deli
tanggal 31 Desember 2015 adalah masing- masing Serdang on December 31st, 2015 are respectively
sebesar Rp354.592.905.000, Rp41.836.275.000 dan amounted to Rp354,592,905,000, Rp41,836,275,000
Rp5.216.600.000 yang ditentukan berdasarkan Nilai and Rp5,216,600,000 determined by the Tax Object
Jual Objek Pajak (NJOP) atas properti investasi. Sales Value (NJOP) on the investment property.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian Management believes that there were no events or
atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya changes in circumstances that indicate a decline in the
penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 investment property value as of December 31st, 2015,
Desember 2015, 2014 dan 2013. 2014 and 2013.
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas In 2015, there were no business divestment activities
divestasi usaha yang dilakukan oleh Perseroan. performed by the Company.
Ekspansi Expansion
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas In 2015, there were no business expansion activities
ekspansi usaha yang dilakukan oleh Perseroan. performed by the Company.
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas In 2015, there were no business capital restructuring
restrukturisasi modal usaha yang dilakukan oleh Perseroan. activities performed by the Company.
6. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah 6. Information And Material Fact That Occur After The Date
Tanggal Laporan Akuntan Of Accountants Report
Pada tahun 2015, terdapat peristiwa/kejadian penting In 2015, there were significant events after the date of
setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian the consolidated statements of financial position that
yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan significantly affect the consolidated financial statements
konsolidasian antara lain: among others:
a. Melalui PP No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember a. Through Government Regulation No. 130 Year
2015 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/ 2015 dated December 28th, 2015 and Decree of
MBU/01/2016 tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN the Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016 dated
menetapkan penambahan modal ditempatkan dan January 8th, 2016, the Minister of SOEs determines
disetor penuh sebesar Rp2.000.000.000.000 sehingga the additional issued and paid up capital amounted to
nilai penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada Rp2,000,000,000,000 so that the capital investment
Perusahaan bertambah menjadi Rp7.000.000.000.000. value of the Republic of Indonesia in the Company
b. Pada tanggal 7 Januari 2016, diadakan rapat umum increased to Rp7,000,000,000,000.
pemegang saham Perusahaan yang hasil keputusannya b. On January 7th, 2016, was held a general meeting of
diaktakan dalam akta No. 4 oleh Notaris Sri Ismiyati, shareholders of the Company which resolutions are
SH. MKn. Hasil keputusan rapat tersebut ialah covered in the deed No. 4 by Notary Sri Ismiyati, SH.
mencakup antara lain: MKn. The resolutions of the meeting include among
others:
Rencana kerja dan anggaran Perusahaan tahun The Companys work plan and budget in 2016.
2016.
Persetujuan indikator aspek operasional untuk Approval of the operational aspects indicator for
penilaian tingkat kesehatan Perusahaan. the assessment of the Companys health level.
Persetujuan pendanaan eksternal tahun 2016 Approval of external funding in 2016 amounted
sebesar Rp5.000.000.000.000 untuk program to Rp5,000,000,000,000 for the development
investasi pengembangan. invesment program.
Persetujuan pendirian 2 anak perusahaan di Approval of the establishment of 2 subsidiaries
tahun 2016 terdiri dari perusahaan property in 2016, consist of property and retail company
dan retail dengan penyertaan modal sebesar with capital investment of Rp150,000,000,000
Rp150.000.000.000 dan perusahaan kargo and cargo and logistics company with capital
dan logistik dengan penyertaan sebesar investment of Rp200,000,000,000.
Rp200.000.000.000.
- Persetujuan penyertaan modal tahun 2016 - Approval of capital investment in 2016 to affiliated
kepada perusahaan afiliasi PT Railink sebesar company, PT Railink, amounted to Rp124,800,000,000.
Rp124.800.000.000.
c.
Pada tanggal 24 Februari 2016, Perusahaan c. On February 24th, 2016, the Company signed a Mutual
menandatangani Komitmen Bersama Sinergi BUMN Commitment of SOEs Synergy with PT bank Rakyat
dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank (Persero) Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in
Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pembiayaan connection with financing the airports construction
pembangunan bandar udara di lingkungan Perusahaan in the Companys environment through the
melalui pemberian fasilitas kredit investasi sebesar provision of investment loan facility amounted to
Rp2.100.000.000.000. Rp2,100,000,000,000.
7. Perbandingan Rkap 2015 Dengan Realisasi 2015 Dan 7. Comparison Of Rkap 2015 With Realization 2015 And
Proyeksi 2015 Projections 2015
Perbandingan Rkap 2015 Dengan Realisasi 2015 Comparison Of Rkap 2015 With Realization 2015
Secara umum, kinerja Angkasa Pura II pada tahun 2015 In general, the performance of Angkasa Pura II in 2015 was
masih cukup baik. Dari kinerja laba rugi, Angkasa Pura II still pretty good. From the income performance, Angkasa
di tahun 2015 mampu realisasi pendapatan usaha sebesar Pura II in 2015 was able to realize Operating Revenues
98,28% terhadap RKAP 2015, dan laba tahun berjalan of 98.28% against RKAP 2015, and profit for the year
mencapai 126,33% terhadap RKAP 2015. Perbandingan reached 126.33% against RKAP 2015. Comparison of the
realisasi laba rugi terhadap RKAP Tahun 2015 dapat dilihat income realization against RKAP in 2015 can be seen in
pada tabel berikut. the following table.
Perbandingan Laba Rugi 2015 Dengan Realisasi 2015 Comparison of Income 2015 with Realization 2015 (in
(dalam juta rupiah) million Rupiah)
Perbandingan Realisasi 2015 Dengan Proyeksi 2016 Comparison Of Realization 2015 With Projections 2016
RUPS PT Angkasa Pura II (Persero) telah memberikan GMS of PT Angkasa Pura II (Persero) has granted approval
persetujuan mengenai Rencana Kerja dan Anggaran on the Companys Work Plan and Budget (RKAP) in
Perusahaan (RKAP) 2016, sekaligus menjadi rancangan 2016, at once became a projection of the Companys
proyeksi pencapaian kinerja perusahaan pada tahun 2016. performance achievement in 2016. The projections of
Proyeksi pencapaian kinerja tersebut adalah: such performance achievement are:
Perbandingan Posisi Keuangan Realisasi 2015 dan Proyeksi Comparison of Financial Position Realization 2015 and
2016 (dalam juta rupiah) Projections 2016 (in million Rupiah)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) In the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) for
untuk Tahun Buku 2012 yang diselenggarakan pada tanggal the Financial year of 2012 which was held on April 26th,
26 April 2013, telah disetujui pembagian dividen tunai 2013, has been approved the distribution of cash dividends
sebesar Rp426.743.770.446. Dividen ini dibayarkan pada amounted to Rp426,743,770,446. This dividend was
tanggal 24 Mei 2013. Cadangan wajib yang disetujui oleh payable on May 24th, 2013. The mandatory reserve which
RUPS adalah sebesar Rp792.524.145.117 dari laba tahun was approved by the GMS amounted to Rp792,524,145,117
berjalan konsolidasian 2012. Berdasarkan Surat dari Menteri from the consolidated net income for the year 2012.
BUMN No. S-758/MBU/12/2013 tanggal 20 Desember Based on the Letter from the Minister of SOEs No. S-758/
2013, Perusahaan diharuskan untuk menyetorkan dividen MBU/12/2013 dated December 20th, 2013, the Company
tambahan sebesar Rp20.000.000.000 dari Tahun Buku is required to deposit an additional dividend amounted to
2012 ke Kas Negara. Dividen ini telah dibayarkan pada Rp20,000,000,000 from the Financial Year of 2012 to the
tanggal 27 Desember 2013. State Treasury. This dividend was paid on December 27th,
2013.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2013 yang diselenggarakan In the GMS for the Financial Year of 2013 which was held
pada tanggal 24 Maret 2014, telah disetujui pembagian on March 24th, 2014, has been approved the distribution
dividen tunai sebesar Rp309.824.555.423. Dividen ini of cash dividend amounted to Rp309,824,555,423. This
dibayarkan pada tanggal 24 April 2014. Cadangan wajib dividend was payable on April 24th, 2014. Mandatory
juga disetujui oleh RUPS, sebesar Rp722.923.962.650 reserve was also approved by the GMS, amounted to
dari laba tahun berjalan konsolidasian 2013. Berdasarkan Rp722,923,962,650 from the consolidated net income
Surat dari Menteri BUMN No. S- 788/MBU/12/2014 for the year 2013. Based on the Letter from the Minister
tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan diharuskan untuk of SOEs No. S-788/MBU/12/2014 dated December 23rd,
menyetorkan dividen tambahan sebesar Rp51.637.000.000 2014, the Company is required to deposit an additional
dari Tahun Buku 2013 ke Kas Negara. Dividen ini telah dividend amounted to Rp51,637,000,000 from the
dibayarkan pada tanggal 29 Desember 2014. Financial Year of 2013 to the State Treasury. This dividend
was paid on December 29th, 2014.
Tabel Distribusi Dividen Tahun Buku Table of Dividend Distribution by Financial Year
9. Program Kepemilikan Saham Oleh Manajemen Dan/Atau 9. Management And/Or Employee Stock Option Program
Karyawan
Sampai tahun 2015, Angkasa Pura II belum menjadi Until 2015, Angkasa Pura II has not become a public
perusahaan publik sehingga Perseroan tidak melaksanakan company so that the Company did not implement the
program kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau management and/or employee stock option program
karyawan (ESOP/MSOP). (ESOP/MSOP)
10. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 10.Realization Use Of Proceeds From Public Offering
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II tidak memiliki catatan In 2015, Angkasa Pura II has no record on the realization
mengenai realisasi penggunaan dana hasil penawaran use of proceeds from public offeering because the
umum dikarenakan Perseroan belum menjadi perusahaan Company has not become a public company.
publik.
11.
Informasi Transaksi Material Dengan Pihak Berelasi/ 11. Information Of Material Transactions With Related/
Afiliasi Affiliated Party
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak- Group conduct a transaction with related parties as
pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party
7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Disclosures.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang This transaction is based on the terms agreed by both
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan parties, where these requirements may not be the same
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang as other transactions conducted with parties who are not
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. related.
Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok Balances and material transactions between Group with
Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia the Government of the Republic of Indonesia and related
dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan entities with the Government are disclosed in the notes to
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang the relevant consolidated financial statements. The Group
relevan. Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan chose to disclose transactions with related entities with
transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah the Government by using the exception of the related
dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan party disclosure requirements.
pengungkapan pihak berelasi.
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha In the normal course of business, the Group conducts a
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang transaction with related parties, which are affiliated with
terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan the Group through direct and indirect ownership, and/or
langsung dan tidak langsung, dan/atau di bawah kendali under the control of the same party.
pihak yang sama.
Sifat Berelasi dan Jenis Transaksi Nature of Relationships and Transaction Types
12. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang 12. Legislation Amendment That Affect Significantly
Berpengaruh Signifikan
Tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan In 2015, there were no amendment in legislation that
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan have a significant effect on the Company. So there is
terhadap perusahaan. sehingga tidak terdapat informasi no information on the amendment of legislation and its
mengenai perubahan peraturan perundang-undangan impact on the Company.
dan dampaknya terhadap perusahaan.
Pada tahun 2015, Perusahaan dan Entitas Anak telah In 2015, the Company and it Subsidiaries have adopted
menerapkan semua standar akuntansi revisi serta all of the new and revised accounting standards and
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar interpretations issued by the Financial Accounting Standard
Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang Board of the Indonesian Institute of Accountants that are
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode relevant to their operations and effective for accounting
akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. periods beginning on January 1st, 2015. The adoption
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi of these new and revised standards and interpretations
tidak berdampak signifikan terhadap perubahan has no significant result in changes to the accounting
kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang policies of the Company and its Subsidiaries affected the
mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan comparative consolidated financial statement disclosures
konsolidasi untuk periode berjalan: for the current period:
A. PSAK yang Berlaku Efektif untuk Periode Tahun Buku A. PSAK which Effective for Financial Year Beginning on
yang Dimulai pada atau setelah Tanggal 1 Januari or after January 1st, 2015
2015
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan untuk Effective as of January 1st, 2015, the Company adopted
pertama kali, beberapa standar baru dan revisi standar for the first time, several new and revised standards
yang mengakibatkan penyajian kembali laporan which resulted in the restatement of the consolidated
keuangan konsolidasian tahun sebelumnya. Penerapan financial statements of the previous year. This adoption
tersebut mencakup PSAK No. 65, Laporan Keuangan includes PSAK No. 65, Consolidated Financial
Konsolidasian, PSAK No. 66, Pengaturan Bersama, Statements, PSAK No. 66, Joint Arrangement, PSAK
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar dan revisi atas No. 68, Fair Value Measurement and a revision on
PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial
dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. Statements and PSAK No. 24 (revised 2013), Employee
Benefits.
PSAK No. 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No. 1 (Revised 2013) Presentation of Financial
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan Statements.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Effective as of January 1st, 2015, the Company adopted
Keuangan. PSAK ini mengubah penyajian kelompok PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial
pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos- Statements. This PSAK changes the presentation of
pos yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan items group of Other Comprehensive Income. Items
penghasilan komprehensif lain konsolidasian disajikan that will be reclassified to the income statement
terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke and the consolidated other comprehensive income
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain is presented separately from items that will not be
konsolidasian. reclassified to income statement and consolidated
other comprehensive income.
PSAK revisi ini juga menjelaskan bahwa laporan posisi This revised PSAK also explained that the third
keuangan ketiga pada awal periode komparatif, yang financial position statements at the beginning of the
disajikan sebagai akibat penyajian retrospektif atau comparative period, which was presented as a result
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan tidak of the retrospective presentation or reclassification of
perlu disertai dengan penyajian catatan yang terkait items in the financial statements does not need to be
dengan laporan posisi keuangan awal periode tersebut. accompanied by the presentation of the notes related
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun to the statement of financial position at the beginning
berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan of the period. This consolidated financial statements
konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun have been prepared based on the accrual basis using
tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran the historical cost basis, except for certain accounts
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi which are measured by the measurement as described
masing- masing akun tersebut. in the accounting policies of each account.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam The reporting currency used in the presentation of the
penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah consolidated financial statements is the Indonesian
rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Rupiah, which is also the functional currency of the
Perusahaan. Setiap entitas di dalam Perusahaan Company. Each entity within the Company determines
menetapkan mata uang fungsional sendiri dan its own functional currency and transactions in the
transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari financial statements of each entity are measured based
setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional on the functional currency.
tersebut.
PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements and
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities
Entitas Lain
Penerapan PSAK No. 65, Laporan Keuangan The adoption of PSAK No. 65, Consolidated Financial
Konsolidasian dan PSAK No. 67, Pengungkapan Statements and PSAK No. 67, Disclosure of Interests
Kepentingan Dalam Entitas Lain menambahkan in Other Entities adds the disclosures required in
pengungkapan yang disyaratkan pada laporan the consolidated financial statements. Several other
keuangan konsolidasian. Beberapa revisi standar lain standard revision was first implemented in 2015 but had
diterapkan pertama kali pada tahun 2015 namun no impact on the Companys consolidated financial
tidak berdampak terhadap laporan keuangan statements. PSAK No. 67 requires an entity to disclose
konsolidasian Perusahaan. PSAK No. 67 mensyaratkan interests in subsidiaries, joint arrangements, associate
entitas untuk mengungkapkan kepentingan dalam entities and structured entities.
entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi
dan entitas terstruktur.
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama PSAK No. 66, Joint Arrangements
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun- Consolidated financial statements consists of accounts
akun Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya of the Company and its Subsidiaries (hereinafter the
disebut Kelompok Usaha). Penerapan PSAK No. 66, Group). Adoption of PSAK No. 66, Joint Arrangements
Pengaturan Bersama menghendaki Laporan requires the Financial Statements of
KSO Jenis Usaha Domisili Keemilikan (%) Total Aset sebelum Eliminasi
Business Types Domicilei Ownership (%) Total Assets before Elimination
2015 2014 2013 2015 2014 2013
KSO AP Menyediakan
Solusi jasa pelayanan
Premair penumpang di
bandara (ruang
Halim,
tunggu) 51 51 - 5.128.936.029 3.045.013.278 -
Jakarta
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
KSO AP Menyediakan
Solusi jasa pelayanan
Mandai penumpang di
Prima bandara (ruang
tunggu). Tangerang 60 60 - 4.178.029.238 3.633.085.915 -
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
Solusi Menyediakan jasa
Blue pelayanan
Sky penumpang di
bandara (ruang
tunggu). Medan 51 51 - 22.053.852.408 18.841.332.361 -
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
KSO AP Menyediakan jasa
Solusi - TB pelayanan
penumpang di
bandara (ruang
tunggu). Medan 60 60 - 13.082.905.220 3.822.359.602 -
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 68, Fair Value Measurement
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha Effective as of January 1st, 2015, the Group adopted
menerapkan PSAK No. 68, Pengukuran Nlai Wajar. PSAK No. 68 Fair Value Measurement. This PSAK,
PSAK ini, antara lain, memberikan panduan tentang among others, provides guidance on how to measure
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar fair value when the fair value is required or permitted.
disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK ini tidak Adoption of this PSAK has no significant effect on
berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan the consolidated financial statements. The Group
konsolidasian. Kelompok Usaha mengukur instrumen measures the financial instruments at fair value each
keuangan pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. reporting date. Disclosure of the fair value of financial
Pengungkapan nilai wajar instrumen keuangan instruments are presented in Note 47.
disajikan dalam Catatan 47.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk Fair value is the price that would be received to sell
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar an asset or the price that would be paid to transfer a
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi liability in an orderly transaction between the market
teratur antara oelaku pasar pada tanggal pengukuran. participants at the measurement date. Fair value
Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa measurement is based on the assumption that the
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas transaction to sell the assets or transfer the liabilities
terjadi di: occurs in:
Pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, The main markets for these assets and liabilities, or
atau if there are no major market, in the most
jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang advantageous market for these assets and
paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas liabilities.
tersebut.
Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar The Group must have access to the main markets
utama atau pasar yang paling menguntungkan. or the most advantageous market.
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur menggunakan The fair value of the assets or liabilities is measured
asumsi yang akan digunakan oleh pelaku pasar pada using the assumptions that market participants would
saat melakukan penilaian aset atau liabilitas, dengan use when assessing the assets or liabilities, assuming
asumsi bahwa pelaku pasar akan bertindak atas that market participants would act on their best
kepentingan ekonomi terbaik mereka. economic interests.
Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian The Group uses assessment techniques that are
yang sesuai dengan kondisi Perusahaan dan dimana appropriate to the condition of the Company and
terdapat ketersediaan data yang cukup untuk where there is sufficient data available to measure fair
mengukur nilai wajar, memaksimalisasi penggunaan value, maximize the use of observable input data that
data masukan yang dapat diobservasi yang relevan dan are relevant and minimize the use of input data that can
meminimalisasi penggunakan data masukan yang tidak not be observed.
dapat diobservasi.
Semua aset dan liabilitas yang diukur dengan nilai All assets and liabilities measured at fair value or
wajar atau diungkapkan dalam laporan keuangan disclosed in the financial statements are categorized
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan within the fair value hierarchy based on the lowest
tingkat masukan paling rendah yang signifikan terhadap input level that is significant to the overall fair value
pengukuran nilai wajar secara keseluruhan : measurement:
Tingkat 1 - harga kuotasian (tidak disesuaikan) di Level 1 - Quoted price (not adjusted) in active
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; markets for identical assets or liabilities.;
Tingkat 2 - teknik-teknik lain atas semua masukan Level 2 - Other techniques for all input that has a
yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar significant impact on the recorded fair value are
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits
Perusahaan menerapkan dini dan membukukan The Company adopted early and recorded a post-
imbalan pasca kerja sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2013), retirement benefits in accordance with PSAK No. 24
Imbalan Kerja. (Revised 2013), Employee Benefits.
B. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum B. Accounting Standards that have been ratified but not
berlaku efektif yet effective
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Accounting standards and interpretations which have
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum been ratified by the Financial Accounting Standards
berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian Board (DSAK), but not yet effective for the current year
tahun berjalan diungkapan dibawah ini. Perusahaan consolidated financial statements are disclosed below.
bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika The Company intends to adopt such standards, if
dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. deemed relevant, once they become effective.
1. Amandemen PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan 1. Amendment of PSAK No. 1, Presentation of
tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini Financial Statements on Disclosure Initiatives. This
mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, amendment clarifies, not significantly changes
persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi the requirements of PSAK No. 1, among others, to
mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis classify the materiality, the flexibility of systematic
catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian sequence of notes on the financial statements and
kebijakan akuntansi signifikan. identification of significant accounting policies.
2. Amandemen PSAK No. 16, Aset Tetap tentang 2. Amendment of PSAK No. 16, Fixed Assets.
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan Clarification of Acceptable Methods for Depreciation
dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip and Amortization. This amendment clarifies the
yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, principle contained in PSAK No. 16 and PSAK No. 19,
Aset tak berwujud bahwa pendapatan mencerminkan Intangible Assets that income reflects a pattern of
suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari economic benefits resulting from the operations of
pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah the business (in which the assets is part of it) from
bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian the economic benefits of a usage through the use of
melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa the assets. As a conclusion that the use of methods
penggunaan metode penyusutan aset tetap yang of depreciation of fixed assets based on income is
berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. not correct.
3. Amandemen PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang 3. Amendment of PSAK No. 24, Employee Benefits
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 on the Defined Beneft Plan: Workers Contribution.
meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari PSAK No. 24 requests the entity to consider the
pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan contribution of workers or third parties while taking
program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut into account the defined benefit plan. When such
sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan contribution is related with services, should be
pada periode jasa sebagai imbalan negatif. attributed to the period of service as a negative
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah reward. This amendment clarifies that, if the
iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas amount of contributions does not depend on the
diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai number of years of services, the entity is allowed
pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa to recognize the contribution as a deduction of
terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada the cost of services in the period when the related
periode jasa. service is provided, rather than the allocation of the
contribution in the services period.
4. Amandemen PSAK No. 15, Investasi Pada Entitas 4. Amendment of PSAK No. 15, Investment in
Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Associates and Joint Ventures on Investment
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasian. Entities: Adoption of Consolidated Exemption. This
Amandemen ini memberikan klarifikasi pada paragraf amendment provides clarification in paragraph
36A tentang pengecualian konsolidasian untuk entitas 36A on the consolidated exemption for investment
investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. entities when certain criteria are met.
5. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. 5. PSAK No. 5 (Adjustments 2015): Operating
Penyesuaian ini mengklarifikasi: Segments. This adjustments clarify:
Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat An entity shall disclose the management
manajemen dalam penerapan kriteria agregasi judgements in the adoption of aggregation
PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat criteria of PSAK No. 5 paragraph 12 including a
segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik brief explanation of the aggregated operating
ekonomi. segments and economic characteristics.
Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap Disclosure of segment assets reconciliation
total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada against total assets if reconciliation is report to
pengambil keputusan operasional, demikian juga the operating decision maker, as well as for the
untuk pengungkapan liabilitas segmen. disclosure of segment liabilities.
6. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak- 6. PSAK No.7 (Adjustments 2015): Related Party
pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa Disclosures. This adjustment clarifies that the
entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa management entity (entity that provides services
personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang of key management personnels) is a related party
dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas that is subject to disclosure of related parties. And
yang memakai entitas manajemen mengungkapkan entities that use management entity disclose the
biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. cost incurred for its management services.
7. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi. 7. PSAK No. 13 (Adjustments 2015): Investment
Penyesuaian ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK Property. This adjustment clarifies that PSAK No. 13
8. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. 8. PSAK No. 16 (Adjustments 2015): Fixed Assets. This
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK adjustment clarifies that under PSAK No. 16 and
No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan PSAK No. 19, assets can be revaluated by reference
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi to observable market data against the gross or net
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai carrying amount. In addition, the accumulated
tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi depreciation or amortization is the difference
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan between the gross carrying amount and the assets
jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset carrying amount. Such assets carrying amount are
tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. restated on its revaluation amount.
9. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud. 9. PSAK No. 19 (Adjustments 2015): Intangible Assets.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK This adjustment clarifies that under PSAK No. 16 and
No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan PSAK No. 19, assets can be revaluated by reference
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi to observable market data against the gross or net
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai carrying amount. In addition, the accumulated
tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi depreciation or amortization is the difference
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan between the gross carrying amount and the assets
jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset carrying amount. Such assets carrying amount are
tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. restated on its revaluation amount.
10. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. 10.PSAK No. 22 (Adjustments 2015): Business
Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup Combination. This adjustment provides clarification
dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang of the scope and obligation to pay contingent
memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai rewards that meet the definition of financial
liabilitas keuangan atau ekuitas. instruments recognized as financial liabilities or
equity.
11. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, 11. PSAK No. 25 (Adjustments 2015): Accounting Policy.
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Changes in Accounting Estimates and Errors. This
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada adjustment provides editorial corrections in PSAK
PSAK No. 25 paragraf 27. No. 25 paragraph 27.
12.
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran 12.
PSAK No. 68 (Adjustments 2015): Fair Value
Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa Measurement. This adjustment clarifies that porfolio
pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat exemptions in PSAK No. 68 can be adopted not
diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan just for the group of financial assets and financial
liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak liabilities, but also adopted to other contracts within
lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. the scope of PSAK No. 55.
13. ISAK 31: Interprestasi atas ruang lingkup PSAK No. 13: 13. ISAK 31: Interpretation on the scope of PSAK No. 13:
Properti Investasi. ISAK 13 ini memberikan interprestasi Investment Property. ISAK 13 provides interpretation
atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai on the building characteristics used as part of the
bagian dari definisi property investasi dalam PSAK No. 13. definition of investment property under PSAK No.
13.
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap Matters Potentially Impact Significantly Against the
Kelangsungan Usaha Business Continuity
Sampai dengan tahun 2015, Angkasa Pura II tidak Until 2015, Angkasa Pura II did not have any matters that
memiliki hal-hal yang berpengaruh signifikan terhadap significantly impact the business continuity.
kelangsungan usaha.
Asumsi tersebut berlandaskan pada posisi Angkasa Pura II, That assumption is based on the position of Angkasa Pura
jika dilihat dari analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan II, if seen from the analysis of strengths and weaknesses,
(weaknesses), peluang (opportunities) dan hambatan opportunities and threats, as well as identification.
(threatment), serta identifikasi.
Reputasi dan citra Perseroan yang baik The Companys good reputation and image
Reputasi dan citra Perseroan menjadi modal yang cukup The Companys reputation and image become an
untuk melakukan pengembangan usaha diantaranya adequate capital for business development including
penghargaan Internasional pada tahun 2014 yaitu The the International award in 2014 namely The #4
#4 Worlds Most Improved Airport 2014 dari SKYTRAX Worlds Most Improved Airport 2014 from SKYTRAX for
untuk Bandara Soekarno Hatta, Mapping Certificate Soekarno-Hatta Airport, Mapping Certificate Airport
Airport Carbon Accreditation for Soekarno-Hatta Carbon Accreditation for Soekarno-Hatta International
International Airport dari Airport Council International Airport from Airport Council International (ACI) and
(ACI) dan Kualanamu International Airport, Medan Kualanamu International Airport, Medan with Official
Official 4-Star Skytrax Airport pada tahun 2015. 4-Star Skytrax Airport in 2015.
Perseroan mengelola beberapa bandar udara yang The Company manages several potential airports
potensial Several airports such as Soekarno-Hatta Airport,
Beberapa bandar udara seperti Bandar Udara Soekarno- Kualanamu Airport, as well as several other airports
Hatta, Bandar Udara Kualanamu, serta beberapa located in the provincial capital has great potential
bandar udara lainnya yang terletak di ibukota propinsi to continue to grow. The position of Soekarno-Hatta
berpotensi besar untuk terus berkembang. Posisi Airport is very possible to be developed into the main
Bandara Soekarno Hatta sangat memungkinkan untuk international country hub in Indonesia with a focus
dikembangkan menjadi main international country hub on Asia, Europe, Australia and New Zealand and as
di Indonesia dengan fokus Asia, Eropa, Australia dan regional hub focusing on Australia/NZ with the aim
New Zealand dan sebagai regional hub yang berfokus of Asia/Europe corridors. This can be implemented
pada Australia/NZ dengan tujuan koridor Asia/Eropa. by starting to increase flight traffic towards Indonesia
Hal ini dapat dilakukan dengan mulai meningkatkan lalu through CGk from 30% currently to 50%.
lintas penerbangan menuju Indonesia melalui CGK dari
30% saat ini menjadi 50%.
Potensi Bandara Kualanamu juga tidak kalah penting, The potential of Kualanamu Airport is also important, as
sebagai secondary international country hub di a secondary international country hub in Indonesia that
Indonesia yang berfokus pada Asia Tenggara, Timur focuses on Southeast Asia, the Middle East and India.
Tengah dan India. Hal ini sejalan dengan Rencana This is in line with the Long-Term Plan of the Ministry
Jangka Panjang Kementerian Perhubungan untuk of Transportation to make Kualanamu as the Gateway
menjadikan Kualanamu sebagai Pintu Gerbang Wilayah of the western region of the country. Kualanamu
Barat Negara. Posisi Kualanamu sebagai secondary position as a secondary Hub can soon be implemented
Hub dapat segera dilakukan dengan memperkuat by strengthening the domestic connectivity starting
konektivitas domestik dimulai dengan membuka with the opening of direct flights to Denpasar, Bali and
jalur penerbangan langsung ke Denpasar, Bali dan Balikpapan.
Balikpapan.
Sedangkan pengembangan bandara-bandara selain While the development of airports other than CGK and
CGK dan KNO dilakukan dengan mengembangkan KNO is conducted by developing partnerships with local
kerjasama dengan Airlines dan pemerintah Lokal airlines and government by improving connectivity
dengan meningkatkan konektivitas melalui peningkatan through an increased number of direct flights to main
jumlah penerbangan langsung pada daerah tujuan destinations in various parts of Indonesia.
utama di berbagai wilayah Indonesia.
Potensi pemanfaatan lahan di sekitar bandar udara Land usage potential around airports
Pada beberapa bandar udara yang dikelola oleh In several airports managed by the Company, there are
Perseroan masih terdapat lahan di sekitarnya yang dapat still land available in the surrounding that can be used
dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis, diantaranya for business development, including KNO with area of
KNO dengan luas lahan 140Ha sangat cocok untuk 140Ha is very suitable to be developed into a business
dikembangkan menjadi Kawasan bisnis dan perhotelan district and hospitality as well as the other Companys
serta bandara-bandara Perseroan lainnya seperti PKU, airports such as PKU, PDG, PLM and PNK.
PDG, PLM serta PNK.
Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC) Development of Low Cost Carrier (LCC)
Perkembangan Low Cost Carrier (LCC) mendukung The development of Low Cost Carrier (LCC) supports
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya. an increase in the number of passengers annually. The
Adanya penerbangan murah seperti Lion Air, Citilink existence of low cost carrier such as Lion Air, Citilink
dan Air Asia meningkatkan minat masyarakat untuk and Air Asia increased the community interest to travel
melakukan perjalanan dengan pesawat udara sehingga by air so it affects th Companys revenue with the aiport
berpengaruh pada pendapatan Perseroan sebagai management.
pengelola bandar udara.
Potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di sekitar Business and economics growth potential around the
bandar udara airports
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di The potential for business and economics growth
sekitar bandar udara yang memberikan hubungan around the airports that provide a reciprocal relationship
timbal balik dengan bandar udara sebagaimana analisis with the airports as the following analysis: In line with
berikut: Sejalan dengan perkembangan bisnis aviation the global aviation business development, airports are
secara global, bandar udara tidak hanya fokus pada not only focusing on airport services but should also
jasa pelayanan bandara namun juga harus memperjelas clarify its strategic position as the airport of origin/
posisi strategisnya sebagai bandar udara asal/tujuan, destination, transit, and domestic or international hub.
transit, dan domestik atau internasional hub. Hal ini This is being carried out in the Company in managing
yang sedang dijalankan di Perseroan dalam pengelolaan its 13 Airports by specifying airport clusters so it
13 Bandara nya dengan menentukan cluster bandara became clear the business development direction for
menjadi sehingga menjadi jelas arah pengembangan each airport.
bisnis masing-masing bandara.
Untuk peningkatan pendapatan Perseroan juga lebih To increase its revenues, the Company is also more
agresif pada bisnis non-aero seperti retail, logistik dan aggressive on non-aero businesses such as retail,
Airport city dengan membentuk anak perusahaan yang logistics and Airport city by establishing a subsidiary
khusus pada bidang usaha retail, properti dan kargo specialized in the business fields of retail, property
pada tahun 2016. Pengembangan potensi bisnis juga and cargo in 2016. The development of business
tidak terlepas dari teknologi dan kapabilitas bandara potential can not be separated from technologies
dalam memberikan efesiensi dan pelayanan kepada and capabilities of airports in providing efficiency
pelanggan. Hal ini dilakukan perseroan dengan and service to customers. This is conducted by the
menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan Company using the latest technology to improve the
kenyamanan penumpang di Bandara KNO melalui comfort of passengers at KNO Airport through the
pemeriksaan bagasi dengen menggunakan teknologi baggage check by using the technologgy of Integrated
Integrated Baggage Handling System untuk mengurangi Baggage Handling System to reduce the queues of
antrian penumpang pada saat pemeriksaan. Secara passengers at the time of inspection. In the corporate
korporasi penggunaan media sosial dan aplikasi manner, the use of social media and applications of
265
landasan penerapan
dan prinsip GCG
GCG Basis and Principles
Angkasa Pura II memahami bahwa tata kelola perusahaan Angkasa Pura II understand that good corporate governance
yang baik (good corporate governance/GCG) merupakan (GCG) is a standard reference that must be applied by the
acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN sebagai SOEs as an operational basis for the business activities of the
landasan operasional kegiatan usaha perusahaan Company as stipulated in the Regulation of the State Minister
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara of SOEs No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation
BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata of Good Corporate Governance in SOEs. In the long term,
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Angkasa Pura II believes that the implementation of GCG
pada BUMN. Dalam jangka panjang, Angkasa Pura II percaya conducted by the Company will improve the performance
penerapan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan Perusahaan (high performance) as well as good corporate image.
akan meningkatkan kinerja (high performance) serta citra
Perusahaan yang baik (good corporate image).
Komitmen penerapan GCG dalam organisasi Angkasa Commitment to GCG implementation in the organization
Pura II mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan of Angkasa Pura II reflects the belief that GCG is the key to
kunci sukses pencapaian kinerja usaha yang efektif, success in achieving business performance that is effective,
efisien dan berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam efficient and sustainable that is indispensable in the
pengelolaan perusahaan sehingga Angkasa Pura II dapat Companys management so that Angkasa Pura II can fulfill
memenuhi kewajibannya secara baik kepada Pemegang its obligations either to Shareholders, customers, employees,
Saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta business partners, community and other stakeholders.
pemangku kepentingan lainnya.
Sejumlah acuan peraturan yang melandasi penerapan GCG di A number of regulations references that underlie the
lingkungan Angkasa Pura II sebagai berikut: implementation of GCG in Angkasa Pura II as follows:
1. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN 1. Law No. 19 year 2003 on SOEs (Article 5, paragraph 3).
(Pasal 5 ayat 3). 2. Regulation of the State Minister of SOEs No. PER-01/
2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Nomor PER-01/ MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Governance in State-Owned Enterprises and its
Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan amendment to Regulation of the State Minister of SOEs
Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/2012 3. Decree of the Secretary to the Ministry of State-Owned
tanggal 06 Juli 2012. Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 06th,
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik 2012 about Indicators/Parameters of Assessment and
Negara Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 Evaluation on the Implementation of Good Corporate
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Governance on State-Owned Enterprises.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good 4. Law No. 1 Year 1995 on Limited Liability Companies
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. that is amended by Law No. 40 Year 2007 dated August
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang 16th, 2007.
Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang- 5. Joint Decree of the Board of Commissioners and Board
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. of Directors No. KEP.448/UM.004/X/AP II 2007 and
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. KEP.02.03.01/00/10/2007 461 on the Guidelines of
Nomor KEP.448/UM.004/X/AP II 2007 dan Nomor Good Corporate Governance (GCG) and the Code of
KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman Conduct at PT Angkasa Pura II (Persero).
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT
Angkasa Pura II (Persero).
Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG sesuai Angkasa Pura II implements GCG principles in accordance
dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang with PER-01/MBU/2011 dated August 1st, 2011 on the
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Implementation of Good Corporate Governance in State-
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, yang meliputi: Owned Enterprises, consists of:
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam 1. Transparency, namely transparency in the decision
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan making process and transparency in disclosing material
keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material information and relevant about the company;
dan relevan mengenai perusahaan; 2. Accountability, namely clarity of function, implementation
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, and responsibility of Organs so that the management of
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga the company implemented effectively;
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; 3. Responsibility, namely the suitability in the management
3. Tanggung Jawab (responsibility), yaitu kesesuaian di of the company against the laws and principles of
dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan healthy corporation;
perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi 4. Independency, namely the state in which a company
yang sehat; is managed professionally without any conflict of
4. Independensi (independency), yaitu keadaan di mana interest and influence/pressure from any party that
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan does not comply with the laws and principles of healthy
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun corporation;
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- 5. Fairness, namely justice and equality in fulfilling the rights
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; of stakeholders arising under laws and regulations.
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di
dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan
(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan.
Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG kepada Angkasa Pura II implements GCG principles to all organs
semua organ dan jenjang secara terencana, terarah dan and levels in a planned, targeted and measurable manner.
terukur. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG berlangsung It is intended that the implementation of GCG is running
konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan GCG. Bukti consistently according to the best practice of corporate
kesungguhan penerapan GCG ialah dengan governance. Evidence of the seriousness of GCG
Prinsip GCG
GCG Principles
Angkasa Pura II berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip Angkasa Pura II is committed to implement GCG principles
GCG secara konsisten dengan tujuan sebagai berikut: consistently with objectives as follows:
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara 1. Control and direct relationship between the Companys
Organ Perusahaan (Pemegang Saham Dewan Komisaris, Organs (Shareholders, Board of Commissioners, Board
Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta of Directors), employees, customers, business partners,
masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan as well as community and environment to run well and
kepentingan semua pihak terpenuhi. the interests of all parties are fulfilled.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa 2. Encourage and support the development of Angkasa
Pura II. Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 3. Manage resources more trustful.
4. Mengelola risiko secara lebih baik. 4. Manage the risks better.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku 5. Increase accountability to stakeholders.
kepentingan. 6. Prevent the occurrence of irregularities in the
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan management of Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II. 7. Improve the work culture of Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II. 8. Improve the image of Angkasa Pura II to be better.
8. Meningkatkan citra (image) Angkasa Pura II menjadi
semakin baik.
Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap GCG yang didasarkan Angkasa Pura II has had a GCG Roadmap based on the GCG
pada Roadmap GCG yang disusun oleh Komite Nasional Roadmap prepared by the National Committee of Governance
Kebijakan Governance (KNKG). Mengacu pada Roadmap Policy (KNKG). Referring to these GCG Roadmap, the ultimate
GCG tersebut, sasaran akhir Roadmap GCG Angkasa Pura target of Angkasa Pura II GCG Roadmap is the realization of
II adalah terwujudnya Perusahaan sebagai good corporate the Company as a good corporate citizen for Angkasa Pura II
citizen sehingga Angkasa Pura II tumbuh berkelanjutan. to grow sustainably.
Angkasa Pura II terus berupaya memperkuat penerapan Angkasa Pura II continues to strengthen the implementation
GCG untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan dan of GCG to support the realization of the Companys growth
kelangsungan usaha Perusahaan. Selama tahun 2015, Angkasa and business continuity. During 2015, Angkasa Pura II made
Pura II melakukan berbagai upaya dalam memperkuat various efforts to strengthen the implementation of GCG,
implementasi GCG, di antara lain: among others:
1. Revisi Pedoman GCG (Code of Corporate Governance/ 1. Revised the Code of Corporate Governance (COCG)
COCG) 2. Revised the Code of Conduct (COC)
2. Revisi Pedoman Perilaku (Code of Conduct/COC) 3. Creation of a Board Manual
3. Pembuatan Board Manual 4. Implementation of Gratuities Control Program
4. Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi 5. Implementation of GCG Assessment
5. Pelaksanaan Assessment GCG 6. GCG socialization to Employees and Stakeholders
6. Sosialisasi GCG ke Karyawan dan Stakeholders 7. Signing of Integrity Pact
7. Penandatanganan Pakta Integritas 8. Filling the Special Registration on Personal and Family
8. Pengisian Daftar Khusus tentang Kepemilikan Saham Shareholdings which updated every year.
Pribadi dan Keluarga yang diperbaharui setiap tahun 9. Signing of the Commitment Statement of Employees
9. Penandatanganan Pernyataan Komitmen Karyawan dan and Stakeholders
Berbagai apresiasi yang diperoleh selama 2015 sebagai bentuk Various appreciations acquired during 2015 as a form of
pengakuan dari banyak pihak eksternal, atas konsistensi recognition from many external parties, for consistency in
dalam menerapkan prinsip GCG. Selama 2015, Angkasa Pura implementing GCG principles. During 2015, Angkasa Pura II
II telah berhasil meraih beberapa penghargaan: has won several awards.
Perusahaan Sangat Terpercaya Indonesian Institute for Corporate Penerapan GCG di Angkasa Pura II
berdasarkan Corporate Governance Governance dan Majalah Swa GCG implementation in Angkasa Pura II
Perception Index Indonesian Institute for Corporate
The Most Trusted Company based on Governance and Swa Magazine
Corporate Governance Perception Index
Berbagai apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders Various appreciations proved that stakeholders recognize the
mengakui keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan successful implementation of GCG run by Angkasa Pura II.
oleh Angkasa Pura II.
Untuk mengetahui tingkat penerapan GCG yang telah To determine the level of GCG implementation that has
dilakukan, Angkasa Pura II melakukan penilaian penerapan been conducted, Angkasa Pura II conducts GCG assessment
GCG secara rutin setiap dua tahun sekali yang dilakukan oleh regularly every two years which conducted by independent
pihak independen dan berkomitmen untuk menindaklanjuti parties and committed to follow up on any recommendations
setiap rekomendasi perbaikan yang dihasilkan. Hasil penilaian for improvement generated. The results of these assessments
tersebut diungkapkan kepada publik melalui situs Perusahaan is disclosed to the public through the Companys website and
serta dicantumkan dalam laporan tahunan. Direksi dan Dewan included in the annual report. Board of Directors and Board
Komisaris juga melaporkan status perkembangan penerapan of Commissioners also report the development status of
GCG kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan. GCG implementation to the Shareholders in the Annual GMS.
Landasan yuridis pengukuran implementasi GCG di Angkasa Juridical basis of GCG assessment at Angkasa Pura II refers
Pura II mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata MBU/2011 dated August 1st, 2011 on the Implementation of
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.
pada Badan Usaha Milik Negara. Indikator parameter Parameter indicators used are the Company Corporate
yang digunakan adalah Company Corporate Governance Governance Scorecard (CCGS) issued by the Ministry of
Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 on Parameter Indicators of
Nomor SK-16/S. MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Assessment and Evaluation on Good Corporate Governance
Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation in State-Owned Enterprises issued on June
Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha 6th, 2012 which includes 6 (six) aspects, 43 Indicators, 153
Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012 yang Parameters and 568 Test Factors.
meliputi 6 (enam) aspek, 43 Indikator, 153 Parameter dan 568
Faktor Uji.
Pada tahun 2015 Angkasa Pura melaksanakan self assessment In 2015, Angkasa Pura II carried out a self-assessment
yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan performed by the Financial and Development Supervisory
Pembangunan (BPKP) berdasarkan Keputusan Sekretaris Agency (BPKP) based on the Decree of Secretary to the Ministry
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 Tentang of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 on Parameter Indicators of
Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Assessment and Evaluation on Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Implementation in State-Owned Enterprises issued on June
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan 6th, 2012, consists of 6 (six) measured aspects, namely::
pada tanggal 6 Juni 2012 mencakup 6 (enam) aspek yang 1. Commitment to sustainable GCG implementation
diukur yaitu: 2. Shareholders and GMS/capital owners
1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara 3. Board of Commissioners/Board of Supervisors
berkelanjutan 4. Board of Directors
2. Pemegang Saham dan RUPS/pemilik modal 5. Disclosure of information and transparency
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 6. Other aspects
4. Direksi
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
6. Aspek lainnya
Hasil skor assessment GCG untuk praktek tahun 2015 GCG assessment score results for the practice in 2015 showed
menunjukkan hasil dengan predikat Sangat Baik dengan results in the category of Very Good with performance
capaian skor sebesar 85.14%. score of 85.14%.
Berikut skor Assessment GCG Angkasa Pura II selama tahun The following is the GCG Assessment score of Angkasa Pura
2009-2015 adalah sebagai berikut: II during 2009-2015 as follows:
Terdapat 27 rekomendasi dari hasil assessment GCG di tahun There were 27 recommendations from the GCG assessment
2015, yaitu sebagai berikut: in 2015, as follows:
No Rekomendasi Pelaksana
Recommendations Executors
1 Menyimpan dan mengelola dokumen-dokumen terkait proses seleksi dan penilaian calon Pemegang Saham
anggota direksi Shareholders
Store and manage documents related to the process of selection and assessment of
candidates for the Board of Directors members.
2 Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon Pemegang Saham
anggota Dewan Komisaris dan melaksanakan secara transparan. Shareholders
Determine the fit and proper assessment system for candidates of the Board of
Commissioners members and in a transparent manner.
3 Melakukan pengesahan/ persetujuan RKAP dan RKA-PKBL secara tepat waktu yaitu paling Pemegang Saham
lambat akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan. Shareholders
Conduct a ratification/approval of RKAP and RKA-PKBL in a timely manner that is no later
than the end of the year before the current budget year.
4 Merencanakan dan melaksanakan telaah atas kesesuaian visi dan misi perusahaan dengan Dewan Komisaris
perubahan lingkungan bisnis. Board of
Plan and carry out a review of the suitability of the Companys vision and mission to the Commissioners
changing business environment.
5 Merencanakan dan melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/ Dewan Komisaris
rancangan sistem pengendalian intern dan pelaksanaannya. Board of
Plan and conduct monitoring and provision of advices on policies/designs of internal Commissioners
control system and its implementation.
6 Membuat kebijakan terkait pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan Dewan Komisaris
perusahaan (whistle blowing) yang diterima oleh Dekom. Board of
Create policies related to the implementation of a review on complaints related to the Commissioners
Company (whistleblowing) received by the Board of Commissioners.
7 Menyusun Recana Kerja Anggaran (RKA) Dewan Komisaris yang memuat kegiatan untuk Dewan Komisaris
melakukan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dekom. Board of
Prepare the Work Plan & Budget (RKA) of the Board of Commissioners that includes Commissioners
activities to conduct a review on complaints related to SOEs received by the Board of
Commissioners.
8 Menyusun dan menetapkan board policy manual, yang antara lain memuat sistem penilaian Dewan Komisaris
kinerja secara self assessment serta melakukan penilaian kinerja secara self assessment dan Board of
melaporkannya kepada Pemegang Saham. Commissioners
Prepare and establish a board policy manual, which shall include a performance appraisal
system by self-assessment as well as conduct performance appraisal by self-assessment
and report it to the Shareholders.
9 Menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi, baik secara kolegial maupun individual kepada Dewan Komisaris
RUPS dalam laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris secara berkala dan tahunan. Board of
Deliver the Board of Directors performance assessment results, both collegially and Commissioners
individually to the GMS in the supervisory report of the Board of Commissioners regularly
and annually.
10 Komite audit mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris
dan dituangkan dalam risalah rapat berikutnya. Board of
The audit committee evaluates the performance achievement of each member of the Board Commissioners
of Commissioners and outlined in the minutes of the next meeting.
11 Melakukan pemantauan/evaluasi progress pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya Dewan Komisaris
beserta tindak lanjutnya dan dituangkan dalam risalah rapat berikutnya. Board of
Conduct a monitoring/evaluation of the implementation progress of the previous meeting Commissioners
results decision as well as its follow-up and outlined in the minutes of the next meeting.
12 Menyusun rincian anggaran pelatihan dan rencana kegiatan pelatihan serta membuat Direksi
laporan hasil evaluasi diklat direksi. Board of Directors
Prepare details of the training budget and the training activities plans as well as to make an
evaluation results report of education and training of the Board of Directors.
13 Menetapkan kebijakan/pedoman penyusunan SOP perusahaan, melakukan up dating atas Direksi
SOP yang ada, menyusun SOP (unit yang belum ada SOP nya) dan work instruction sebagai Board of Directors
turunan SOP.
Establish policies/guidelines for the preparation of the Companys SOP, conduct updating
on the existing SOP, prepare SOP (unit that does not have SOP) and work instruction as SOP
derivatives.
14 Menyusun mekanisme untuk merespon usulan peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi
Direksi/Dewan Komisaris dan mekanisme untuk membahas isu-isu terkini mengenai Board of Directors
perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha dan
kinerja perusahaan.
Prepare mechanism to respond the proposal of business opportunities from management
under the Board of Directors/Board of Commissioners and mechanism for discussing
current issues regarding the changing business environment and issues that have a major
impact on the business and performance of the Company.
15 Melengkapi kajian risiko dari Risk Management & Compliance pada dokumen penilaian Direksi
semua proyek (strategis) dan menyusun kebijakan mekanisme perlunya kajian dan kriteria Board of Directors
strategis.
Complete the risk assessment from the Bureau of Risk and Compliance Management on
appraisal document of all projects (strategic) and prepare policies and mechanisms of the
need of strategic assessment and criteria.
16 Melakukan up dating IT Master Plan sesuai dengan realisasi capaian RKAP dan melakukan Direksi
survey kepuasan user terhadap service level agreement TI. Board of Directors
Conduct updating of IT Master Plan in accordance with the realization of the RKAP
achievement and conduct a user satisfaction survey on the service level of IT agreement.
17 Melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan dan menerapkan kebijakan Direksi
pemberian kompensasi kepada pelanggan dalam hal SPM dan mutu tidak terpenuhi. Board of Directors
Implement a quality improvement system for products and services and implement policies
to provide compensation to the customer in terms of SPM and unfulfilled quality.
18 Melaksanakan proses tata kelola perusahaan yang baik kepada anak perusahaan antara Direksi
yaitu (1) melakukan penjaringan dan fit and proper test untuk pengangkatan seluruh Direksi Board of Directors
dan Komisaris; (2) menetapkan target dan kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja
perusahaan.
Implement good corporate governance process to the subsidiaries among others: (1)
conduct networking and the fit and proper test for the appointment of the entire Board
of Directors and Board of Commissioners; (2) set targets and performance tailored to the
Companys performance targets.
19 Membuat aturan kebijakan reward and punishment. Direksi
Develop rules of reward and punishment policy. Board of Directors
20 Menetapkan rancangan sistem pengendalian intern yang mengatur kerangka (framework) Direksi
pengendalian intern, melakukan evaluasi serta menerbitkan internal control report Board of Directors
Establish design of the internal control system that regulates internal control framework,
conduct evaluation and publish internal control report.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Bab In accordance with Law No. 40 year 2007 Chapter I on General
I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan Provisions of Article 1, the Companys Organs of Angkasa
Angkasa Pura II terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Pura II consist of the General Meeting of Shareholders, Board
Direksi dan Dewan Komisaris. Sebagaimana dimaksud dalam of Directors and Board of Commissioners. As mentioned in
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang- the Companys Articles of Association and the applicable
undangan yang berlaku, masing-masing organ mempunyai laws and regulations, each organ has an important role in the
peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi, implementation of GCG and carry out the functions, duties,
tugas, dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan. and responsibilities for the Companys interests.
RUPS merupakan wadah para pemegang saham yang GMS is a means for shareholders who have authority that
memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan is not delegated to the Board of Commissioners and Board
Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh of Directors. The Board of Directors is fully responsible for
atas pengelolaan Perusahaan sesuai amanah yang diberikan, the Companys management in accordance to the mandate
sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang given, while the Board of Commissioners performs adequate
memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi supervision to the management conducted by the Board of
serta melakukan penasihatan agar kinerja Perusahaan lebih Directors and provide advisory for the Company to perform
baik. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan better. Board of Commissioners and Board of Directors are
oleh RUPS. appointed and dismissed by the GMS.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memiliki kesamaan Board of Commissioners and Board of Directors of the
persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan yang Company have a common perception of the vision, mission,
menunjukkan keseimbangan hubungan kedua organ tersebut and values of the Company that represent the balance of
untuk memelihara keberlanjutan usaha Perusahaan dalam the relationship between the two organs to maintain the
jangka panjang. Companys business sustainability in the long term.
Dalam menjalankan tugas pengurusan Perusahaan, Direksi In carrying out the management task of the Company, the
dibantu oleh Head of Corporate Secretary & Legal dan Board of Directors is assisted by the Corporate Secretary
Internal Auditor serta satuan kerja lain yang menjalankan and Internal Audit as well as other work units that perform
fungsi kepengurusan Perusahaan. Dalam menjalankan tugas the Companys management function. In carrying out its
pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite supervisory duties, the Board of Commissioners is assisted
yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris, yaitu by committees under the coordination of the Board of
Komite Audit dan Manajemen Risiko. Commissioners, namely the Audit Committee and Risk
Management Committee.
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi Governance Mechanism is GCG implementation mechanism
GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat.Hal ini menjadi that is reflected in a powerful system. This is important,
penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya because GCG implementation is not enough just to rely
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan on the pillars of the governance structure, it is necessary
dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk to have clear rules in the form of mechanism. Governance
mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai mechanism can be defined as rules, policies, procedures and
aturan main, kebijakan, prosedur dan hubungan yang jelas a clear relationship between the parties who took decisions
antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang with parties who conduct control (supervision) against the
melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut. decisions.
Angkasa Pura II memiliki kebijakan dan prosedur (soft- Angkasa Pura II has policies and procedures (GCG soft-
structure GCG) yang dimaksudkan untuk mendorong structure) which is intended to encourage the Company to
Perusahaan mampu melakukan check and balance pada able to carry out a check and balance on any business activities
setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang based on the applicable GCG principles, among others the
berlaku, diantaranya Pedoman Good Corporate Governance Code of Good Corporate Governance which was ratified
yang disahkan melalui Keputusan Bersama Dewan Komisaris through the Joint Decree of the Board of Commissioners
dan Direksi Nomor DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014 dan and Board of Directors No: DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/08/2014.3 tanggal 5 Agustus 2014. Selain and KEP.02.03.01/08/2014.3 dated August 5th, 2014. In
pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun Code of addition to GCG Code, Angkasa Pura II has developed a Code
Conduct, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi, of Conduct, Board Manual, Gratuities Control Guidelines,
Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing Whistleblowing System Guidelines, Audit Committee Charter,
System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit Internal Audit Charter and various policies and procedures to
dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung support the implementation of good corporate governance.
terlaksananya tata kelola yang baik. Berbagai kebijakan dan Various policies and procedures are always reviewed
prosedur tersebut selalu di-review secara berkala untuk periodically to suit the conditions and development of the
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis Companys business and the applicable laws and regulations.
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest
tertinggi dalam Angkasa Pura II, mempunyai wewenang authority in Angkasa Pura II, has the authority which does not
yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi granted to the Board of Commissioners and Board of Directors
dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan within the limits prescribed in the Articles of Association and
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang applicable laws and regulations. The authority includes the
tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan request of responsibility of the Board of Commissioners and
Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Angkasa Board of Directors related to the management of Angkasa
Pura II, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan Pura II, amendment of the Articles of Association, appoint
memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris, and dismiss members of the Board of Directors and Board of
serta memutuskan pembagian tugas dan wewenang Commissioners, as well as decide the division of duties and
pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. authorities of management between the Board of Directors
and others.
Dalam RUPS, Pemegang Saham dapat menggunakan hak yang In the GMS, Shareholders may use its rights to express
dimilikinya untuk mengemukakan pendapat dan memperoleh opinions and obtain information related to the Company
keterangan yang berkaitan dengan Perusahaan dari Dewan from the Board of Commissioners and/or Board of Directors
Komisaris dan/atau Direksi sepanjang berhubungan dengan as far as related to the meeting agenda and does not conflict
acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan with the Companys interests.
Perusahaan.
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang Shareholders is an individual or legal entity that legally
secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham owned the Companys shares. Shareholders do not intervene
tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan in the functions, duties, and authorities of the Board of
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Pemegang saham Commissioners and Board of Directors. The majority and
utama dan pengendali Angkasa Pura II adalah Negara Republik controlling shareholders of Angkasa Pura II is the Republic of
Indonesia yang memegang 100% saham Perusahaan. Indonesia with 100% ownership of shares. Based on Law No.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang 19 year 2003 on SOEs, the Minister of SOEs acts as (GMS) in all
BUMN, Menteri BUMN bertindak selaku (RUPS) dalam seluruh shares of the Company owned by the Republic of Indonesia.
saham Persero dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Negara Republik
Indonesia 100 %
Republic of Indonesia
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan terdapat Based on the provisions of the Companys Articles of
2 (dua) jenis RUPS, yaitu: Association, there are 2 (two) types of GMS, namely:
1. RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun, 1. Annual GMS, held every year, no later than 6 (six) months
selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. after the fiscal year ends.
2. RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila 2. Extraordinary GMS, held whenever deemed necessary by
dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari the Board of Directors based on the written request by
Dewan Komisaris atau dari Pemegang Saham. the Board of Commissioners or Shareholders.
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II menyelenggarakan 2 kali In 2015, Angkasa Pura II held 2 Annual GMS and Extraordinary
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (apabila diperlukan). GMS (if necessary).
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II menyelenggarakan RUPS In 2015, Angkasa Pura II held Annual Plan & Budget GMS,
RKAP 2015, yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari held on January 22, 2015 at Ministry of State Own Enterprise
2015 bertempat di Kementerian BUMN. Office.
Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS Agenda and Resolutions of the Annual GMS in 2015 are as
Tahunan pada tahun 2015, yaitu sebagai berikut: follows:
Pelaksana
No Agenda Keputusan
Keputusan
1 Persetujuan/pengesahan Rencana kerja dan Anggaran peusahaan Tahun
2015 serta Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Tahun 2015
2 Penetapan Key performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris
Tahun 2015
3 Penetapan Indikator Operasional sesuai surat Dewan Komisaris Terlampir di dalam Risalah RUPS Nomor:
DKOM.583.1/OM.104.1/APII-2014 tanggal 07 November 2014 08.03/00.1/01/2015/1003
4 Persetujuan pelimpahan kewenangan atas perubahan alokasi anggaran
sebesar 10% dari plafon anggaran investasi RKAP 2015 kepada Dewan
Komisaris
5 Persetujuan pelepasan tanah untuk pembangunan jalan tol pendukung
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II tidak menyelenggarakan In 2015, Angkasa Pura II did not held an Extraordinary GMS.
RUPS Luar Biasa.
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang Board of Commissioners is organ of the Company that is
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan collectively responsible for supervision and provision of
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta advices to the Board of Directors and to ensure that Angkasa
memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan GCG Pura II implements GCG at all organization levels. In order
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka to support the implementation of its duties, the Board of
mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu Commissioners is assisted by the Audit Committee and the
oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko & SDM. Risk Management & HR Committee.
Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies,
Terbatas mengharuskan seluruh perusahaan yang bernaung requires all companies under the auspices of the Indonesian
di bawah hukum Indonesia untuk memiliki Dewan Komisaris law to have a Board of Commissioners tasked to supervise
yang bertugas mengawasi kebijakan manajemen, proses the management policy, management process within the
manajemen di dalam perusahaan, sekaligus mengawasi dan Company, as well as to supervises and provides advices to
memberikan saran/nasihat kepada Direksi. the Board of Directors.
Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris Angkasa Until December 31st, 2015, the Board of Commissioners
Pura II terdiri dari 6 (enam) orang anggota dengan komposisi of Angkasa Pura II consists of 6 (six) members with the
keanggotaan Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang composition of 1 (one) President Commissioner and 5
Komisaris Utama dan 5 orang Anggota Komisaris. Commissioners.
Komposisi Dewan Komisaris Angkasa Pura II adalah sebagai Composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
berikut: II is as follows:
Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Composition Diversity of the Board of Commissioners
Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris diatur Composition Diversity Policy of the Board of Commissioners is
dalam Board Manual Bab III: Dewan Komisaris. set in the Board Manual Chapter III: Board of Commissioners.
Dewan Komisaris Angkasa Pura II memiliki komposisi yang Board of Commissioners of Angkasa Pura II has a diverse
beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman composition, both educations (field of study), work
kerja, usia, dan jenis kelamin. Kebijakan mengenai experience, age, and gender. Policy on the composition
keberagaman komposisi Dewan Komisaris telah diatur dalam diversity of the Board of Commissioners has been set in the
Board Manual. Board Manual.
Bagi anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II yang baru For members of the Board of Commissioners of Angkasa
diangkat, akan diberikan Program Orientasi. Penanggung Pura II who recently appointed, will be given an Orientation
jawab Program Orientasi berada pada Head of Corporate Program. Corporate Secretary is responsible for the running
Secretary & Legal. Pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang of Orientation Program. In 2015, there were 2 (two) new
anggota Dewan Komisaris baru yakni Rhenald Kasali dan members of the Board of Commissioners namely Rhenald
Harpin Ondeh Kasali and Harpin Ondeh.
Kedua orang Anggota Dewan Komisaris yang baru telah Both new members of the Board of Commissioners have
mengikuti Program Orientasi yang diselenggarakan oleh followed the Orientation Program organized by Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II diangkat dan Members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II
diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang- are appointed and dismissed by GMS in accordance to laws
undangan. Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi and regulations. Appointment of the Board of Commissioners
persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board must meet the general and specific requirements stated in
Manual. the Board Manual.
Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris (Fit & Proper Test) Fit & Proper Test of the Board of Commissioners
Semua anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II memiliki All members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta II has the integrity, competence, reputation and experience
keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan as well as expertise needed to carry out each functions
tugasnya masing-masing. Mekanisme penjaringan atau and duties. Mechanism of networking and nomination of
nominasi calon anggota Dewan Komisaris diatur dalam potential members of the Board of Commissioners is set in
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-06/MBU/2012 the Regulation of the State Minister of SOEs No: PER-06/
tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham melaksanakan fit & MBU/2012 dated May 21st, 2012. Shareholders carry out fit
proper test dengan menggunakan jasa pihak independen. & proper test by using the service of independent parties.
Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan kepada Results from these independent parties is then submitted to
RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya. the GMS for further processing.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan Based on such regulation, the status table of the fit & proper
dan kepatutan Dewan Komisaris Angkasa Pura II yang test of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II who
menjabat pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: served in 2015 is as follows:
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Independence of the Board of Commissioners &
Independent Commissioner
Seluruh anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II bertindak All members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Sampai II acts independently and free from intervention from any
dengan akhir tahun 2015, Angkasa Pura II belum menunjuk party. As of the end of 2015, Angkasa Pura II has yet to appoint
Komisaris Independen. an independent commissioner.
Hubungan Afiliasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi Affiliate Relationship between the Board of Commissioners,
dan Pemegang Saham Board of Directors and Shareholders
Selama tahun 2015, tidak terdapat hubungan afiliasi, During 2015, there were no affiliate relationship, including
mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta family relationship, financial relationship, as well as
kepengurusan dan kepemilikan saham di perusahaan lain management and shares ownership in other companies
antara tiap anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan between each member of the Board of Commissioners with
Komisaris lainnya, atau antara anggota Dewan Komisaris fellow members of the Board of Commissioners, or between
dengan anggota Direksi. Hal yang sama juga untuk hubungan, members of the Board of Commissioners with members of
antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham. the Board of Directors. The same thing for the relationship
between members of the Board of Commissioners with the
Shareholders.
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Concurrent Positions and Conflict of Interest
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, anggota Dewan Based on the provisions of the Articles of Association,
Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai: members of the Board of Commissioners are prohibited to
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha have concurrent positions as:
milik swasta. 1. Members of the Board of Directors in SOEs, ROEs, and
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan Private Owned Enterprises.
perundang-undangan yang berlaku. 2. Other positions in accordance with the applicable laws
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif. and regulations.
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan 3. Management of political parties and or candidates/
kepentingan. members of the legislative.
4. Other positions that may pose a conflict of interest.
Disamping ketentuan tersebut di atas, berdasarkan surat In addition to the above provisions, based on the letter of the
Wakil Menteri Negara BUMN atas nama Menteri Negara Deputy State Minister of SOEs on behalf of the State Minister
BUMN Nomor S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember of SOEs No. S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5th, 2011
2011 dinyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris/Dewan stated that members of the Board of Commissioners/Board
Pengawas BUMN hanya diperkenankan menjabat sebagai of Supervisors of SOEs is only allowed to serve as members of
anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada 1 (satu) the Board of Commissioners/Board of Supervisors at 1 (one)
BUMN. SOEs.
Selama tahun 2015, tidak ada anggota Dewan Komisaris During 2015, no member of the Board of Commissioners of
Angkasa Pura II yang merangkap jabatan sebagaimana Angkasa Pura II has concurrent position as stipulated in the
disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Articles of Association of the Company.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap To minimize conflict of interest, each member of the Board
anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat of Commissioners is required to make Special Register which
Daftar Khusus yang berisikan keterangan kepemilikan saham contains the descriptions of shares ownership of members
anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada of the Board of Commissioners and/or their family on the
Perusahaan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan Company or other companies. Special Register is stored and
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. administered by the Secretary to Board of Commissioners.
Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya In conjunction with the other organs of the Company related
terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Angkasa to the implementation of duties and responsibilities, Angkasa
Pura II telah menyelesaikan penyusunan pedoman kerja Pura II has completed the preparation of work guidelines
bagi Dewan Komisaris (Board Manual), yakni pedoman for the Board of Commissioners (Board Manual), namely
kerja Dewan Komisaris yang berisi panduan bagi Dewan the working guidelines of the Board of Commissioners
Komisaris yang menjelaskan hubungan, komunikasi, dan which contains guidelines for the Board of Commissioners
aktivitas antara organ Perusahaan tersebut secara terstruktur, that describe relationships, communication, and activities
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan between organs of the Company in a structured, systematic,
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam easy to understand and can be run with a consistency, can be
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan a reference for the Board of Commissioners in carrying out
misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar their respective duties to achieve the Companys vision and
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. mission, which is expected to achieve a high standard of work
that is in harmony with the GCG principles.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Board Manual is prepared based on the principles of corporate
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan laws, provisions of the Articles of Association, applicable laws
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham and regulations, direction of the Shareholders and GCG best
serta praktik-praktik terbaik (best practices) GCG. practices.
Isi dari Board Manual sebagai berikut: Contents of the Board Manual as follows:
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab melakukan Board of Commissioners is tasked and responsible for
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya supervision on the management policies, the running of
pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan management in general, both related to the Company
maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta and its business conducted by the Board of Directors as
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan well as the provision of advices to the Board of Directors
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, including the supervision against the implementation of the
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Companys Long-Term Plan, Work Plan and Budget of the
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Company as well as provisions of the Articles of Association
Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, and Resolutions of the General Meeting of Shareholders, as
untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud well as the applicable laws and regulations, for the interests
dan tujuan Perusahaan. of the Company and in accordance with the purposes and
objectives of the Company.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 Field of duties of members of the Board of Commissioners is
(enam) bidang tugas dengan rincian sebagai berikut: divided into 6 (six) field of duties with details as follows:
Pengembangan
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
Usaha, Komersial,
kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Pengembangan
Bidang Pengembangan Usaha, Komersial, Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Iswan Komisaris Kebandarudaraan dan Kebijakan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Elmi Commissioner Implement the duties of monitoring and provision of direction
Development of
to the Board of Directors on the business management of the
Business, Commercial,
Company in the fields of Development of Business, Commercial,
Development of Airport
Development of Airports and Risk Management Policy.
and Risk Management
Operasi, Teknologi
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada
Informasi dan Strategi
Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Operasi,
Pengembangan Usaha
Teknologi Informasi dan Strategi Pengembangan Usaha Makro
W. Budi Komisaris Makro
Implement the duties of monitoring and provision of direction
Santoso Commissioner Operations, Information
to the Board of Directors on the business management of the
Technology and Macro-
Company in the fields of Operations, Information Technology and
Business Development
Macro-Business Development Strategy
Strategy
Dewan Komisaris telah menyusun program kerja sebagaimana Board of Commissioners has prepared a work program as
ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) stipulated in the Companys Work Plan & Budget (RKAP) 2015,
Tahun 2015, rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: details of these activities are as follows:
B Pengawasan 1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 20 Januari 2015 tentang Pembahasan
terhadap Persiapan RUPS RKAP PT AP II;
Pelaksanaan RKAP 2) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 6 Februari 2015 tentang Pembahasan
Tahun 2015 Laporan Manajemen Tahun 2014 (Unaudited);
Supervision 3) Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 25 Februari 2015 tentang
against RKAP Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Januari Tahun 2015;
Implementation 4) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Maret 2015 tentang Pembahasan
2015 Laporan Manajemen Bulan Februari Tahun 2015;
5) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 Mei 2015 tentang Pembahasan Laporan
Manajemen Bulan April Tahun 2015;
6) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Pembahasan Laporan
Manajemen Bulan Mei 2015;
7) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Juli 2015 tentang Laporan Manajemen
Triwulan II tahun 2015;
8) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26 Agustus 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan Juli tahun 2015;
9) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 September 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan Agustus tahun 2015;
10) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 19 Oktober 2015 tentang Laporan
Manajemen Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) Triwulan III tahun 2015;
11) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan November tahun 2015.
1) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on January 20th, 2015
about the Discussion of GMS preparation on RKAP of PT AP II;
2) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Direcctors on February 6th,
2015 about the Discussion of Management Report 2014 (Unaudited);
3) Minutes of Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on
February 25th, 2015 about the Discussion of Management Report of January 2015;
4) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on March 31st, 2015
about the Discussion of Management Report of February 2015;
5) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on May 29th, 2015
about the Discussion of Management Report of April 2015;
6) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on June 22nd, 2015
about the Discussion of Management Report of May 2015;
7) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on July 31st, 2015
about the Management Report of the Second Quarter of 2015;
8) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on August 26th, 2015
about the Discussion of Management Report of July 2015
9) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on September 22nd,
2015 about the Discussion of Management Report of August 2015;
10) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on October 19th,
2015 about the Corporate Management Report of PT Angkasa Pura II (Persero) of the Third
Quarter of 2015 2015;
11) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on December 23rd,
2015 about the Discussion of Management Report of November 2015.
C Pengawasan 1) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.007/PG.30/APII-2015 tanggal 9 Januari 2015 perihal
Terhadap Efektifitas Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI pada PT AP II;
Audit Eksternal dan 2) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.217/KU.101/II/APII-2015 tanggal 7 Mei 2015 perihal
Audit Internal serta Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan I tahun 2015;
Efektifitas Tata 3) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.248/PG.30/APII-2015 tanggal 31 Mei 2015 perihal
Kelola Perusahaan Tanggapan Dewan Komisaris atas Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Yang Baik Pemeriksaan BPK pada PT AP II;
Supervision Against 4) Surat Dewan Komisaris Nomor CO.524/KU.101/II/APII-2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal
the Effectiveness Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan II tahun 2015;
of External Audit 5) Surat Dewan Komisaris Nomor CO/723/KU.101/II/APII-2015 tanggal 31 Oktober 2015
and Internal Audit perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2015;
as well as the 6) Exit Meeting dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Program Pengenalan
Effectiveness of Perusahaan;
Good Corporate 7) Exit Meeting dengan Direksi tanggal 31 Juli 2015 tentang Pembahasan Rencana Anak
Governance Perusahaan & Rencana Kerjasama Fasilitas Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara pada T3
BSH.
D Pengawasan 1) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.127.1/PR.805/APII-2015 tanggal 31 Maret 2015 perihal
terhadap Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Risk Profil tahun 2014;
Pengelolaan Risiko 2) Surat Dewana Komisaris No. CO.778/PR.805/APII-2015 tanggal 17 November 2015 perihal
Perusahaan Piagam dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan.
Supervision against 1) Board of Commissioners Letter No. DKOM.127.1/PR.805/APII-2015 dated March 31st, 2015
the Companys Risk on the Feedback of the Board of Commissioners on Risk Profile Report 2014;
Management 2) Board of Commissioners Letter No. CO.778/PR.805/APII-2015 dated November 17th, 2015
on Charter and Guidelines of the Companys Risk Management Policy
E Pengawasan 1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Persetujuan
Program- Pemanfaatan Lahan di Bandar Udara Internasional Kualanamu;
Program Strategis 2) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.435/KS.008/APII tanggal 26 Juni 2015 perihal
Perusahaan Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Pemanfaatan Lahan;
Supervision against 3) Surat Dewan Komisaris No. CO.542/PL.602/APII-2015 tanggal 7 Agustus 2015 perihal
the Companys Tanggapan Dewan Komisaris atas Usulan Penghapusbukuan Rumah Dinas PT AP II dalam
Strategic Programs Rangka Pembangungan Jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta;
4) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.526.2/KM.60/APII/2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Usulan Pendirian/Pembentukan Anak Perusahaan
Property & Retail dan Anak Perusahaan Kargo & Logistik.
1) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on June 22nd, 2015
on the Approval of Land Use at Kualanamu International Airport;
2) Board of Commissioners Letter No. DKOM.435/KS.008/APII dated June 26th, 2015 on
Feedback of the Board of Commissioners on Land Use Plans;
3) Board of Commissioners Letter No. CO.542/PL.602/APII-2015 dated August 7th, 2015 on
Feeback of the Board of Commissioners on the write-off proposal of the service housing
of PT AP II in the context of Railways Development of Soekarno-Hatta Airport;
4) Board of Commissioners Letter No. DKOM.526.2/KM.60/APII/2015 dated July 31st, 2015
on Feedback of the Board of Commissioners on the Proposal for the Establishment/
Formation of Property & Retail Subsidiaries as well as Cargo & Logistics Subsidiaries.
G Kunjungan Kerja 1) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,
Work Visit tanggal 18 Februari 2015;
2) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, tanggal 24 Februari 2015;
3) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Internasional - Kualanamu, tanggal 3
Maret 2015;
4) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, tanggal
27 Maret 2015;
5) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang,
tanggal 30 Maret 2015;
6) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Husein Sastranegara, tanggal 6 April
2015;
7) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Supadio, tanggal 15 April 2015;
8) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Thaha - Jambi, tanggal 27 Mei
2015;
9) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, tanggal 3 Juli
2015;
10) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, tanggal 24 Februari 2015;
11) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang,
tanggal 29 September 2015;
12) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Silangit Siborong-borong;
13) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta.
1) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, on February 18th, 2015;
2) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, on February 24th, 2015;
3) Work Visit of the Board of Commissioners to Kualanamu International Airport, March 3rd,
2015;
4) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Depati Amir Pangkal Pinang,
March 27th, 2015;
5) Work Visit of the Board of Commissioners to the International Airport of Minangkabau
Padang, on March 30th, 2015;
6) Work Visit of the Board of Commissioners to Husein Sastranegara Airport, on April 6th,
2015;
7) Work Visit of the Board of Commissioners to Sultan Supadio Airport, on April 15th, 2015;
8) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Thaha - Jambi, May
27th, 2015;
9) Work Visit of the Board of Commissioners to Halim Perdanakusuma Airport, on July 3rd,
2015;
10) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, on February 24th, 2015;
11) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Raja Haji Fisabilillah Tanjung
Pinang, on September 29th, 2015;
12) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Silangit Siborong-borong;
13) Work Visit of the Board of Coommissioners to Terminal 3 Ultimate of Soekarno-Hatta
Airport.
Abroad
1) Best Practices Internal Auditing and Risk Management & Visit Program on May 24th-31st,
2015 at Auckland, New Zealand;
2) Seminar of Leading from the Chair on November 30th-December 2nd, 2015 at
Fontainebleau, France;
3) Inaugural Airport Innovation Forum Program on November 12th-13th, 2015 at San
Fransisco, United States of America.
Domestic
1) One Day Seminar on the Optimization of Indicators/Parameters of Assessment and
Evaluation on Good Corporate Governance Implementation on April 25th, 2015 at Kuta
Paradiso Hotel, Bali;
2) One Day Seminar sehari on Risk Management on October 3rd, 2015 at New Kuta Hotel,
Bali.
I Usulan Kantor Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.216/PG.30/APII-2015 tanggal 7 Mei 2015 perihal
Akuntan Publik Pengadaan Kantor Akuntan Publik (KAP).
Proposal of Public Board of Commissioners Letter No. DKOM.216/PG.30/APII-2015 dated May 7th, 2015 on the
Accounting Firm Procurement of Public Accounting Firm.
J Penyusunan RKAP 1. Rapat Komite tanggal 28 Oktober 2015 perihal Pembahasan Reviu RKAP Perusahaan Tahun
Angkasa Pura II 2016;
Tahun 2016 2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 Oktober 2015 perihal Pembahasan RKA
RKAP Preparation Perusahaan Tahun 2016;
of Angkasa Pura II 3. Surat Dewan Komisaris No. CO.871/KU.101/APII-2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal
2016 Tanggapan dan Saran Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) PT AP II Tahun 2016.
1. Committee Meeting on October 28th, 2015 on the Review Discussion of the Companys
RKAP 2016.
2. Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on October 29th,
2015 on the Discussion of the Companys RKA 2016.
3. Board of Commissioners Letter No. CO.871/KU.101/APII-2015 dated December 23rd, 2015
on Feedback and Advices of the Board of Commissioners on the Companys Work Plan
and Budget (RKAP) of PT AP II 2016.
K Penyusunan Surat Dewan Komisaris Nomor CO.734/OM.104.6/APII-2015 tanggal 2 November 2015 perihal
Rencana Kerja Usulan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan Dewan Komisaris Tahun 2016.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Letter No. CO.734/OM.104.6/APII-2015 dated November 2nd, 2015
Tahun 2016 on Proposal of the Companys Work Plan & Budget of the Board of Commissioners 2016.
Work Plan
Preparation of
the Board of
Commissioners
2016
L Penyusunan KPI 1. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 30 November 2015 perihal Pembahasan Usulan
Dewan Komisaris KPI Dewan Komisaris Tahun 2016.
Tahun 2016 2. Surat Dewan Komisaris ke Menteri BUMN Nomor CO.895/OM.104.6/APII-2015 tanggal 31
KPI Preparation Desember 2015 perihal usulan Kontrak Manajemen Dewan Komisaris Tahun 2016.
of the Board of 1. Internal meeting of the Board of Commissioners on November 30th, 2015 on the
Commissioners Discussion of KPI Proposals of the Board of Commissioners 2016.
2016 2. Board of Commissioners Letter to the Minister of SOEs No. CO.895/OM.104.6/APII-
2015 dated December 31st, 2015 on Management Contract proposals of the Board of
Commissioners 2016.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat Board of Commissioners meetings consists of internal
dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai meetings and joint meetings with the Board of Directors
aspek operasional dan pengelolaan finansial Angkasa Pura to discuss various aspects of operational and financial
II. Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan management of Angkasa Pura II. Meeting decision of the
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan Board of Commissioners is taken based on deliberation and
musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil consensus. In the event that deliberation and consensus is
berdasarkan pemungutan suara terbanyak. not reached then decisions are taken by majority vote.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan During 2015, the Board of Commissioners has held 22
22 kali rapat Dewan Komisaris, terdiri dari 11 kali rapat internal meetings, consist of 11 internal meetings and 11 joint
dan 11 kali rapat gabungan bersama Direksi. Adapun tingkat meetings with the Board of Directors. The attendance level
kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai of the Board of Commissioners in the meeting is as follows:
berikut:
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris Decisions taken in the meetings of the Board of
Angkasa Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan Commissioners of Angkasa Pura II have been recorded and
baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat documented well in the minutes of the meetings of the Board
ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang of Commissioners. Minutes of the meeting is signed by the
hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan chairman of the meeting and all participants and distributed
Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan to all members of the Board of Commissioners who attended
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan the meeting or not. Dissenting opinions that occur in the
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai meeting will be included in the minutes of the meeting along
perbedaan pendapat. with the reasons.
Agenda Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan Meetings Agenda of the Board of Commissioners include:
meliputi:
Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris kepada Delegation of authority of members of the Board of
anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan dengan surat Commissioners to the other members of the Board of
kuasa tertulis. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat Commissioners is expressed with written authorization
mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang letter. A member of the Board of Commissioners can only
berhalangan. Pendelegasian wewenang Dewan Komisaris represent one other member of the Board of Commissioners
kepada Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit. who was absent. Delegation of authority of the Board of
Commissioners to the Audit Committee is set out in the Audit
Committee Charter.
Dalam rangka meningkatkan kapabilitas pelaksanaan tugas In order to improve the capabilities of the implementation
pengawasan serta pemberian nasehat dan rekomendasinya of duties of supervisory and provision of advices and
terutama dalam kaitannya dengan peningkatan penerapan recommendations especially in relation with the increase of
GCG Perusahaan, selama tahun 2015 anggota Dewan the Companys GCG implementation, during 2015, members
Komisaris telah mengikuti pelatihan, seminar ataupun of the Board of Commissioners have participated in trainings,
workshop sebagai berikut: seminars or workshops as follows:
Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan All decisions of the Joint Meetings of the Board of
Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak Commissioners and Board of Directors that is set out in the
lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Dewan Minutes of the Meeting is monitored the completion follow-
Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian up at each subsequent meeting. Board of Commissioners
nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat performs its duties and functions in the provision of advices,
dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi. among others through the provision of recommendation,
advices and directions of the Board of Commissioners to the
Board of Directors.
Realisasi anggaran untuk kegiatan pengawasan Dewan Budget realization for the supervisory activities of the Board
Komisaris sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp of Commissioners until the end of 2015 amounted to Rp
12.113.726.513 atau sebesar 97% Jika dibandingkan selama 3 12,113,726,513 or 97% if compared for the last 3 (three)
(tiga) tahun terakhir, realisasi anggaran pengawasan Dewan years, the supervisory budget realization of the Board of
Komisaris sebagai berikut: Commissioners is as follows:
Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan Shareholders through GMS mechanism conduct an
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris berdasarkan assessment against the Board of Commissioners performance
Key Performance Indicator (KPI) yang ditandatangani pada based on the Key Performance Indicator (KPI) which signed
tahun 2014. in 2014.
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris mencakup: Performance Assessment criteria of the Board of
1. Aspek Pengawasan dan Pengarahan, terdiri dari Commissioners includes:
6 Indikator 1. Supervisory and Directions Aspects, consists of
2. Aspek Laporan, terdiri dari 3 indikator 6 Indicators
3. Aspek Dinamis, terdiri dari 3 indikator 2. Report Aspects, consists of 3 Indicators
3. Dynamic Aspects, consists of 3 Indicators
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II juga telah dilakukan self In 2015, Angkasa Pura II has also performed a self-assessment
assessment implementasi GCG untuk Dewan Komisaris yang of GCG implementation for the Board of Commissioners
dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan assessment which conducted pursuant to the terms of reference of GCG
GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN assessment implementation developed by the State Ministry
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN of SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil SOEs No. SK-16/S. MBU/2012 dated June 06th, 2012. From
assessment tersebut, Dewan Komisaris memperoleh nilai the results of the assessment, the Board of Commissioners
98.04 %, masuk dalam kategori Sangat Baik obtained a score of 98.04%, in the category of Very Good.
Pemberian remunerasi Dewan Komisaris mengacu Remuneration of the Board of Commissioners refers to the
kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana decision of the Shareholders as stipulated in the General
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan Meeting of Shareholders by paying attention into the
memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. assessment results conducted by the Company. Assessment
Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan in the determination of remuneration considers aspects such
aspek seperti: as::
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance 1. Financial performance and achievement of Key
Indicator (KPI) Perusahaan. Performance Indicator (KPI) of the Company.
2. Prestasi kerja individu. 2. Individual work achievement.
3. Kewajaran dengan per perusahaan lainnya. 3. Fairness with other peer companies.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang 4. Consideration of long-term targets and strategies of the
Perusahaan. Company.
Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang The form of allowances and facilities, as well as other
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) components included in the component of income (other
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam than salary) refers to the provisions as contained in the
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010 Regulation of the State Minister of SOEs No. Per-07/
tanggal 27 Desember 2010 tanggal tentang Pedoman MBU/2010 dated December 27th, 2010 on the Guidelines
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan of Income Determination of the Board of Directors, Board
Pengawas BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- of Commissioners and Board of Supervisors of SOEs and
04/MBU/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Perubahan Atas Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04/MBU/2013
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010. dated April 19th, 2013 on the Amendment to Regulation of the
Remunerasi Dewan Komisaris Angkasa Pura II telah mengikuti State Minister of SOEs No. PER-7/MBU/2010. Remuneration
ketentuan tersebut. of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II has
followed such provisions.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris dapat dijabarkan Remuneration components of the Board of Commissioners
sebagai berikut: can be described as follows:
Jenis Remunerasi Besaran Maksimum Sesuai RUPS dan Peraturan Menteri BUMN
No
Remuneration Type Maximum Amount According to GMS and Regulation of Minister of SOE
1 45% dari gaji President Director untuk Komisaris Utama dan 90% untuk
Anggota Dewan Komisaris dari Komisaris Utama
Honorarium
45% of the President Directors salary for President Commissioner and 90% for
Members of the Board of Commissioners from President Commissioner.
2 Tunjangan Allowances
1 (satu) kali gaji/honorarium. Jika terdapat alasan khusus serta mendapat
persetujuan RUPS/Menteri dapat diberikan maksimal 2 (dua) kali gaji/
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan honorarium
Religious Holiday Allowance 1 (one) time salary/honorarium. If there are special reasons and approved
by the GMS/Minister, may be given a maximum of 2 (two) times of salary/
honorarium
b. Tunjangan Komunikasi Paling banyak 5% dari honorarium
Communication Allowance At most 5% of honorarium.
c. Santunan Purna Jabatan Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji
Post-Employment Allowance Insurance premium with maximum of 25% of salary
d. Tunjangan Pakaian Kebijakan internal Perusahaan
Wardrobe Allowance Corporate internal policy
e. Tunjangan Transportasi 20% dari honorarium anggota Dewan Komisaris
Transportation Allowance 20% of the honorarium of the Board of Commissioners members.
3 Fasilitas Facilities
a. Fasilitas Kendaraan Dinas 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional
Service Vehicle Facility 1 (one) unit along with maintenance and operational costs
b. Fasilitas Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan
Health Facility In the form of health insurance or reimbursement of treatment
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi Paling banyak 2 (dua) perkumpulan
Professional Association Facility At most 2 (two) associations
d. Fasilitas Bantuan Hukum Sebesar kebutuhan
Legal Aid Facility As required
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ Committees under the Board of Commissioners is the
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung supporting organs of the Board of Commissioners that are
jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris collectively in charge and responsible to assist the Board of
dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Commissioners in performing the duties of supervision and
kepada Direksi. provision of advices to the Board of Directors.
Komite pendukung Dewan Komisaris Angkasa Pura II meliputi Supporting committees of the Board of Commissioners of
Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko dan SDM. Angkasa Pura II consist of Audit Committee as well as the
Penjelasan mengenai Komite Audit dan Komite Manajemen Risk Management & HR Committee. Explanation on the Audit
Risiko & SDM akan dituangkan dalam bagian tersendiri. Committee and the Risk Management & HR Committee will
be set forth in a separate section.
Direksi merupakan Organ Perusahaan yang bertugas Board of Directors is organ of the Company that is collectively
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan tasked and responsible to conduct the management of
pengelolaan Angkasa Pura II serta melaksanakan GCG Angkasa Pura II and implement GCG at all levels of the
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam organization. In performing its duties, the Board of Directors
melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada is responsible to the GMS. Accountability of the Board of
RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan Directors to the GMS is a manifestation of the Companys
perwujudan akuntabilitas pengelolaan Perusahaan sesuai management accountability in accordance with the principles
dengan prinsip-prinsip GCG. of GCG.
Sampai dengan 31 Desember 2015, Direksi terdiri dari 6 (enam) Until December 31st, 2015, the Board of Directors consists
orang anggota dengan komposisi keanggotaan Direksi terdiri of 6 (six) members with the composition of 1 (one) President
atas 1 (satu) orang Direksi Utama dan 5 (lima) orang Direktur. Director and 5 (five) Directors.
Komposisi Direktur Angkasa Pura II adalah sebagai berikut: Composition of the Board of Directors of Angkasa Pura II is
as follows:
Direksi Angkasa Pura II memiliki komposisi yang beragam, baik Board of Directors of Angkasa Pura II has a diverse composition,
dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan both educations (field of study), work experience, age, and
jenis kelamin. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi gender. Policy on the composition diversity of the Board of
Direksi telah diatur dalam Board Manual. Directors has been set in the Board Manual.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi Appointment and Dismissal of the Board of Directors
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai Members of the Board of Directors of Angkasa Pura II are
dengan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan appointed and dismissed by GMS in accordance to laws and
Direksi harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang regulations. Appointment of the Board of Directors must
ditetapkan dalam Board Manual. meet the general and specific requirements stated in the
Board Manual.
Semua anggota Direksi Angkasa Pura II memiliki integritas, All members of the Board of Directors of Angkasa Pura II has
kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang the integrity, competence, reputation and experience as well
dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing- as expertise needed to carry out each functions and duties.
masing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Mechanism of networking and nomination of potential
Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor members of the Board of Directors is set in the Regulation
PER-06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham of the State Minister of SOEs No: PER-06/MBU/2012 dated
melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa May 21st, 2012. Shareholders carry out fit & proper test by
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian using the service of independent parties. Results from these
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya. independent parties is then submitted to the GMS for further
processing.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan Based on such regulation, the status table of the fit & proper
dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2015 adalah test of the Board of Directors of Angkasa Pura II who served
sebagai berikut: in 2015 is as follows:
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan Board of Directors is set to perform all acts of management
pengurusan Perusahaan atau hubungan dengan pihak lain of the Company or relationships with other parties
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau independently without interference from other parties or
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan contrary to the laws and regulations and the Companys
dan Anggaran Dasar Perusahaan yang secara material dapat Articles of Association which materially can interfere with the
mengganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi objectivity and independence of the Board of Directors duties
yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. which is run solely for the Companys interests.
Hubungan Afiliasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris Affiliate Relationship between the Board of Directors, Board
dan Pemegang Saham of Commissioners and Shareholders
Selama tahun 2015, tidak terdapat hubungan afiliasi, During 2015, there were no affiliate relationship, including
mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta family relationship, financial relationship, as well as
kepengurusan dan kepemilikan saham di Perusahaan lain management and shares ownership in other companies
antara tiap anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya, between each member of the Board of Directors with fellow
atau antara anggota Direksi dengan anggota Direksi. Hal yang members of the Board of Directors, or between members
sama juga untuk hubungan, antara anggota Direksi dengan of the Board of Directors with members of the Board of
Pemegang Saham. Hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut: Commissioners. The same thing for the relationship between
members of the Board of Directors with the Shareholders. It
is shown in the following table:
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Concurrent Positions and Conflict of Interest
Berdasarkan ketentuan dalam Board Manual, anggota Direksi Based on the provisions of the Board Manual, members of
dilarang merangkap jabatan sebagai: the Board of Directors are prohibited to have concurrent
1. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan positions as:
Usaha Milik Daerah. Badan Usaha Milik Swasta; 1. Members of the Board of Directors in SOEs, ROEs, and
2. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Private Owned Enterprises.
Badan Usaha Milik Negara; 2. Members of the Board of Commissioners/Board of
3. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/ Supervisors in State-Owned Enterprises;
lembaga pemerintah pusat dan atau daerah; 3. Other structural and functional positions in central or
4. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam local government agencies/institutions;
peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik 4. Other positions in accordance with the provisions of
dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala laws and regulations, political party management and/or
Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan atau candidate/member of the legislative and/or the potential
5. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan of Regional Head/Deputy Head of Region; and or
kepentingan. 5. Other positions that may pose a conflict of interest.
Selama tahun 2015, Direksi Angkasa Pura II tidak ada yang During 2015, the Board of Directors of Angkasa Pura II has no
merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Board concurrent positions as defined in the Board Manual.
Manual tersebut.
Selama tahun 2015, terdapat beberapa anggota Direksi yang During 2015, there were several members of the Board of
memiliki saham dan hubungan kepengurusan di perusahaan Directors who own shares as follows:
lain sebagai berikut:
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap To minimize conflicts of interest, each member of the Board
Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang of Directors is also required to make Special Register, which
berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/ contains a description of shares ownership of each member
atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun perusahaan of the Board of Directors and/or their families at Angkasa
lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Head Pura II as well as other companies. The Special Register is
of Corporate Secretary & Legal. store and administered by the Corporate Secretary.
Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya In conjunction with the other organs of the Company related
terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Angkasaa to the implementation of duties and responsibilities, Angkasa
Pura II telah menyelesaikan penyusunan pedoman kerja bagi Pura II has completed the preparation of work guidelines for
Direksi (Board Manual), yakni pedoman kerja Direksi yang the Board of Directors (Board Manual), namely the working
berisi panduan bagi Direksi yang menjelaskan hubungan, guidelines of the Board of Directors which contains guidelines
komunikasi, dan aktivitas antara organ Perusahaan tersebut for the Board of Directors that describe relationships,
secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat communication, and activities between organs of the
dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi Company in a structured, systematic, easy to understand
dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai and can be run with a consistency, can be a reference for the
visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai Board of Directors in carrying out their respective duties to
standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. achieve the Companys vision and mission, which is expected
to achieve a high standard of work that is in harmony with the
GCG principles.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Board Manual is prepared based on the principles of corporate
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan laws, provisions of the Articles of Association, applicable laws
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan and regulations, direction of the Shareholders and GCG best
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) practices.
GCG.
Isi dari Board Manual sebagai berikut: Contents of the Board Manual as follows:
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi In carrying out its duties and responsibilities, the Board
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran of Directors always hold and guided by the Articles of
Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang- Association as well as internal provisions and applicable laws
undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: and regulations. The main duties of the Board of Directors
Memimpin dan mengurus Angkasa Pura II sesuai dengan are:
maksud dan tujuan Angkasa Pura II dan senantiasa Lead and manage Angkasa Pura II in accordance with
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Angkasa the purposes and objectives of Angkasa Pura II and
Pura II. constantly trying to improve efficiency and effectiveness
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan of Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II. Master, maintain and manage the wealth of Angkasa
Pura II.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Angkasa Board of Directors performs its management duties of
Pura II untuk kepentingan dan tujuan Angkasa Pura II serta Angkasa Pura II for the interests and objectives of Angkasa
mewakili Angkasa Pura II baik di dalam maupun di luar Pura II as well as represents Angkasa Pura II both inside
pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang and outside the court as the mandate of the Shareholders
ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan set out in the GMS. Board of Directors is responsible for the
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui implementation of its duties to the shareholders through
RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan GMS. Board of Directors continues to follow up on audit
rekomendasi hasil pemerikaan Internal Auditor maupun findings and recommendations of the inspection results
auditor eksternal. Para anggota Direksi diangkat dan of Internal Audit Unit and external auditor. Members of the
diberhentikan oleh RUPS. Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS.
Selama tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan 45 kali During 2015, the Board of Directors has held 45 meetings,
Rapat, terdiri dari 28 kali rapat internal, 6 kali rapat koordinasi consist of 26 internal meetings and 6 coordination meeting
terbatas dan 11 kali rapat gabungan bersama Dewan Komisaris. and 11 joint meetings with the Board of Commissioners.
Adapun tingkat kehadiran Direksi dalam rapat adalah sebagai The attendance level of the Board of Directors in the meeting
berikut: is as follows:
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Under the provisions of Law No. 40 year 2007 on Limited
Tahun 2007 Tentang Perusahaan Terbatas dan ketentuan Liability Companies and the provisions of the Articles of
dalam Anggaran Dasar, Direksi bertindak mewakili Association, the Board of Directors acts on behalf of Angkasa
Angkasa Pura II di dalam dan di luar pengadilan. Dalam Pura II inside and outside the court. In the implementation,
pelaksanaannya, Direksi dapat mendelegasikan kewenangan Board of Directors may delegate the authority to other
kepada anggota Direksi lainnya dan pejabat setingkat di members of the Board of Directors and lower-level officials
bawah Direksi. Pendelegasian wewenang meliputi tugas, of the Board of Directors. Delegation of authority includes the
tanggung jawab serta kewenangan, dan dibuat secara tertulis. duties, responsibilities and authorities, and made in writing.
Setiap pendelegasian wewenang dilakukan melalui analisis Each delegation of authority is conducted through an analysis
terhadap pekerjaan yang akan didelegasikan dan kompetensi against the work that will be delegated and the competence of
orang yang akan menerima pendelegasian wewenang. people who will receive the delegation of authority.
Sesuai dengan tuntutan fungsional yang semakin meningkat, In accordance with the increased functional demands, the
Perusahaan memfasilitasi tersedianya paket-paket khusus Company facilitates the availability of special package of the
pelatihan Direksi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian Board of Directors trainings to improve kpresentledge, expertise
dan profesionalisme. Selama tahun 2015, Direksi mengikuti and professionalism. During 2015, the Board of Directors
program peningkatan kompetensi sebagai berikut: follows the competence development program as follows:
Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan Shareholders through GMS mechanism conduct an
assessment terhadap kinerja Direksi berdasarkan Key assessment against the Board of Directors performance
Performance Indicator (KPI) yang ditandatangani pada tahun based on the Key Performance Indicator (KPI) which signed
2014. Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: in 2014. Performance Assessment criteria of the Board of
1. Aspek Keuangan, terdiri dari 8 indikator Directors includes:
2. Aspek Operasional, terdiri dari 2 indikator 1. Financial Aspect, consists of 8 Indicators
3. Aspek Administrasi terdiri dari 4 indikator 2. Operational Aspect, consists of 2 Indicators
3. Administrative Aspect, consists of 4 Indicators
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II juga telah dilakukan In 2015, Angkasa Pura II has also performed an assessment
assessment implementasi GCG untuk Direksi yang of GCG implementation for the Board of Directors which
dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan assessment conducted pursuant to the terms of reference of GCG
GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN assessment implementation developed by the State Ministry
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN of SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil SOEs No. SK-16/S. MBU/2012 dated June 06th, 2012. From
assessment tersebut, Direksi memperoleh nilai 31,20 atau the results of the assessment, the Board of Directors obtained
89,15% dan masuk dalam kategori Sangat Baik. a score of 31,20 or 89.15%, in the category of Very Good.
Adapun self assessment GCG Direksi secara garis besar Self-assessment of GCG of the Board of Directors in outline
meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: includes the following assessment aspects:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran 1. Board of Directors has an introduction and training/
serta melaksanakan program tersebut secara learning as well as implementing such program
berkelanjutan. sustainably.
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional 2. Board of Directors implements operational and financial
dan keuangan terhadap implementasi rencana dan control against the implementation of the Companys
kebijakan Perusahaan. plans and policies.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai 3. Board of Directors implements the Companys
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku management in accordance with the applicable laws
dan Anggaran Dasar. and regulations and the Articles of Association.
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi 4. Board of Directors conducts value-added relationships
Perusahaan dan Stakeholders. for the Company and Stakeholders.
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan 5. Board of Directors monitors and manages potential
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di conflicts of interest of members of the Board of Directors
bawah Direksi. and management under the Board of Directors.
6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan 6. Board of DIrectors ensures the Company to implement
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan disclosure of information and communication in
Perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian accordance with the applicable laws and regulations
informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang and the delivery of information to the Board of
Saham tepat waktu. Commissioners and Shareholders in a timely manner.
7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri 7. Board of Directors held meetings of the Board of
rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Directors and attend Board of Commissioners meetings
Perundang-undangan. in accordance with the provisions of legislation.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan internal 8. Board of Directors should implement qualified and
yang berkualitas dan efektif. effective internal supervisions.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Corporate Secretary & 9. Board of Directors implements qualified and effective
Legal yang berkualitas dan efektif. Corporate Secretary functions.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS 10. Board of Directors held Annual GMS and other GMS in
lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan. accordance with the laws and regulations.
Pemberian remunerasi Direksi mengacu kepada keputusan Remuneration of the Board of Directors refers to the decision
dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat of the Shareholders as stipulated in the General Meeting of
Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian Shareholders by paying attention into the assessment results
yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan conducted by the Company. Assessment in the determination
remunerasi mempertimbangkan aspek seperti: of remuneration considers aspects such as:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance 1. Financial performance and achievement of Key
Indicator (KPI) Perusahaan. Performance Indicator (KPI) of the Company.
2. Prestasi kerja individu. 2. Individual work achievement.
3. Kewajaran dengan per perusahaan lainnya. 3. Fairness with other peer companies.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang 4. Consideration of long-term targets and strategies of the
Perusahaan. Company.
Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan Dewan Komisaris The assessment results act as a proposal of the Board of
untuk disampaikan kepada Pemegang Saham. Commissioners to be submitted to the Shareholders.
Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang Perusahaan Pursuant to Article 96 paragraph (1) Law of the Limited
Terbatas Nomor 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya Liability Companies No. 40 Year 2007 that regulates the
gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan amount of salaries and allowances of the Board of Directors
RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) is determined based on the GMS decision. Such authorization
dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. based on Article 96 paragraph (2) may be delegated to the
Board of Commissioners.
Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang The form of allowances and facilities, as well as other
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) components included in the component of income (other
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam than salary) refers to the provisions as contained in the
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010 Regulation of the State Minister of SOEs No. Per-07/
tanggal 27 Desember 2010 tanggal tentang Pedoman MBU/2010 dated December 27th, 2010 on the Guidelines
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan of Income Determination of the Board of Directors, Board
Pengawas BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- of Commissioners and Board of Supervisors of SOEs and
04/MBU/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Perubahan Atas Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04/MBU/2013
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010. dated April 19th, 2013 on the Amendment to Regulation of the
Remunerasi Direksi Angkasa Pura II telah mengikuti ketentuan State Minister of SOEs No. PER-7/MBU/2010. Remuneration
tersebut. of the Board of Directors of Angkasa Pura II has followed such
provisions.
No Jenis Remunerasi Besaran Maksimum Sesuai RUPS dan Peraturan Menteri BUMN
President Director: 100%
1 Gaji Salary
Director: 90%
Tunjangan Allowances
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali gaji/honorarium.
Religious Holiday Allowance 1 (one) time salary/honorarium.
b. Tunjangan Komunikasi Sebesar pemakaian
2 Communication Allowance At most 5% of honorarium.
c. Santunan Purna Jabatan Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji
Post-Employment Allowance Insurance premium with maximum of 25% of salary
d. Tunjangan Perumahan
Rp. 22.500.000,-
Wardrobe Allowance
Fasilitas Facilities
a. Fasilitas Kendaraan Dinas 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional
Service Vehicle Facility 1 (one) unit along with maintenance and operational costs
3 b. Fasilitas Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan
Health Facility In the form of health insurance or reimbursement of treatment
c. Fasilitas Bantuan Hukum Sebesar kebutuhan
Legal Aid Facility As required
Diberikan sesuai dengan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan
Tantiem/Insentif Kerja Tingkat Kesehatan Perusahaan
4
Tantiem/Work Incentive Granted in accordance with the achievement of Key Performance Indicator
(KPI) and the Health Level of the Company
Adapun jumlah dan rincian remunerasi Direksi per bulan Number and details of remuneration of the Board of Directors
dapat dijabarkan sebagai berikut: per month can be described as follows:
Hubungan Dewan Komisaris Dan Direksi Relationship Of The Board Of Commissioners And Board Of
Directors
Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas, tanggung Board of Commissioners and Board of Directors have their
jawab dan wewenang masing-masing sesuai dengan fungsinya own duties, responsibilities and authorities in accordance
seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan with its functions as mandated in the Companys Articles
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. of Association and the applicable laws and regulations.
Kepengurusan dan pengelolaan Perusahaan dilakukan oleh Leadership and management of the Company is performed
Direksi, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan by the Board of Directors, while the Board of Commissioners
dan pemberian nasihat terhadap tindakan yang dilakukan supervises and gives advices on the actions performed by
Direksi. Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung the Board of Directors. Both together have a responsibility
jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perusahaan to maintain the continuity of the Companys business in the
dalam jangka panjang. long term.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan The whole ordinances, work guidelines and relationship
Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual. between the Board of Commissioners and the Board of
Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Directors have been established in the Board Manual. These
Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, guidelines are binding on every member of the Board of
kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Commissioners and the Board of Directors and include
Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja among others responsibilities, obligations, authorities, rights,
antara Dewan Komisaris dan Direksi. ethics of the Board of Commissioners and Board of Directors,
as well as meeting arrangements and ordinances for the
working relationship between the Board of Commissioners
and Board of Directors.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing- Informal relationship can be performed by each member
masing anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak of the Board of Commissioners and Board of Directors,
mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui but do not have legal power before it was decided through
mekanisme yang sah sesuai dengan peraturan perundang- a legitimate mechanism in accordance with the laws
undangan dan Anggaran Dasar. Dalam beberapa hal-hal and regulations as well as the Articles of Association. In
tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, several strategic matters concerning assets, loans, equity,
struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris organization structure and determination of the Board of
Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan Directors and Board of Commissioners of Subsidiaries, the
Komisaris secara formal. Board of Directors requires the approval of the Board of
Commissioners formally.
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk Meeting decisions are made based on the principle of
mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta deliberation and consensus or taken by a majority vote as
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. well as bonding to be implemented the follow-up.
Komite Audit merupakan organ dari Dewan Komisaris Audit Committee is an organ of the Board of Commissioners
yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan yang established by the Board of Commissioners as mandated by
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Law No. 19 Year 2003 on State-Owned Enterprises. The Audit
tentang Badan Usaha Milik Negara. Komite Audit berfungsi Committee serves to assist the Board of Commissioners
untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan in performing its supervisory duties. Audit Committee is
tugas pengawasannya. Komite Audit bersifat independen dan independent and self-sufficient both in the implementation
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam of its duties and reporting, and directly responsible to the
pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Board of Commissioners.
Komisaris.
Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Audit Committee is appointed and dismissed based on the
Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama Decree of the Board of Commissioners with tenure of 2
2 (dua) tahun. Seluruh anggota komite Angkasa Pura II telah (two) years. All members of the committee of Angkasa Pura
memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di II has educational background or expertise in accounting or
bidang akuntansi atau keuangan, dan memahami industri/ finance, and understands the Companys industry/business.
bisnis Perusahaan.
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II periode Composition of the Audit Committee members of Angkasa
tahun 2015 berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari seorang Pura II for the period of 2015 consists of 4 (four) people,
ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris Angkasa namely a chairman which is a member of the Board of
Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang anggota komite Commissioners of Angkasa Pura II, a vice chairman and 2
yang berasal pihak profesional yang independen. (two) members of committee which came from independent
professional parties.
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II Composition of the Audit Committee members of Angkasa
ditetapkan berdasarkan: Pura II is defined by:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-12/ 1. Regulation of the State Minister of SOEs No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012. MBU/2012 dated August 24th, 2012.
2. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.343/ 2. Decree of the Board of Commissioners No. KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 15 Juni 2015 tentang KP.1013.3/APII-2015 dated June 15th, 2015 on the
Pemberhentian dan Pengangkatan ketua dan Wakil Dismissal and Appointment of Chairman and Vice
Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero). Chairman of the Audit Committee of PT Angkasa Pura
3. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.193/ II (Persero).
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 30 April 2015 tentang 3. Decree of the Board of Commissioners No. KEP.193/
Penunjukan Ketua, Wakil Ketua dan Pengangkatan KP.1013.3/APII-2015 dated April 30th, 2015 on the
Anggota Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero). Appointment of Chairman, Vice Chairman and the
Appointment of Audit Committee Members of PT
Angkasa Pura II (Persero).
Wahyu Kuncoro
Ketua
Chairman
Iswan Elmi
Wakil Ketua
Vice Chairman
Eddy Subagdja Warga Negara Indonesia, umur 68 tahun. Menyelesaikan S2 pada Universitas Sriwijaya Jurusan
Anggota Manajemen Keuangan, kemudian sebagai Dosen merangkap sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Member Pada STIE Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang (1994-1996), Dosen Luar Biasa selama 8
tahun di AKABA dan Universitas Pendidikan Nasional di Denpasar (1977-1985), pernah menjabat
Esselon IV menjadi Kepala Seksi Pengawas Pengeluaran Pusat II BPKP Propinsi Jawa Timur
dan Kepala Seksi Pengawasan Khusus BUMN dan BUMD BPKP Provinsi Bali, menjabat Esselon
III sebagai Kepala Bidang Pengawasan BUMN dan BUMD II BPKP Propinsi Sumatera Utara dan
Kepala Bidang Pengawasan Pengeluaran Pusat I BPKP Propinsi Sumatera Selatan, menjabat
Esselon II sebagai Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Perwakilan BPKP
Propinsi Bengkulu, Koordinator Teknis Pengawasan Perwakilan BPKP DKI Jakarta, Direktur
Investigasi BUMN dan BUMD BPKP Pusat, Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat, Direktur
Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I BPKP Pusat, Menjabat sebagai
Anggota Komite Audit pada September 2013.
Indonesian citizen, 68 years old. Obtained his Master Degree at Sriwijaya University Majoring in
Financial Management, and then as Lecturer concurrent as Head of Management Department
at STIE Sultan Mahmud Badaruddin in Palembang (1994-1996), Temporary Lecturer for 8 years
at AKABA and Pendidikan Nasional University in Denpasar (1977-1985), served as Echelon IV as
East Java Province BPKP Section Head of Central Expenditure Supervision II, and Bali Province
BPKP SOEs and Regional SOEs Section Head of Special Supervision, served as Echelon III as
North Sumatera Province BPKP Section Head of Supervision II and South Sumatera Province
BPKP Head of Central Expenditure Supervision I, served as Echelon II as South East Sulawesi
Province Head of BPKP respresentative, Bengkulu Province Head of BPKP respresentative,
Coordinator of Technical Supervision DKI Jakarta BPKP Representative, Director of SOEs and
Regional SOEs Investigation Central BPKP, Head of BPKP West Java Province Representative
(2004-2007), served as member of the Audit Committee on September 2013.
Khasan Anwari
Anggota
Member
Warga Negara Indonesia, umur 31 tahun. Menyelesaikan S1 pada Universitas Indonesia pada tahun
2010. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Perencanaan Strategis Bisnis di Kementerian
BUMN. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2015.
Indonesian citizen, 31 years old. Obtained his bachelor degree from the University of Indonesia
in 2010. He currently serves as Head of Business Strategic Planning Sub-Department in the
Ministry of SOEs. He has served as a Member of the Audit Committee since 2015.
Komite Audit Angkasa Pura II telah mempunyai Pedoman The Audit Committee of Angkasa Pura II has had an Audit
Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Committee Charter which has been determined by the Board
oleh Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai acuan umum of Commissioners that serves as a general reference for the
bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Audit Committee in carrying out its duties and functions.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities of Audit Committee
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara In accordance to the provisions in Regulation of the State
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-12/MBU/2012 tanggal Minister of SOEs No. PER-12/MBU/2012 dated August 24th,
24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ 2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners/
Dewan Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Audit adalah Board of Supervisors of SOEs, the main fuction of Audit
membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi Committee is to assist the Board of Commissioners in
pengawasannya yaitu agar pengelolaan Angkasa Pura II dapat meeting its supervisory function so that Angkasa Pura II
berjalan efektif dan efisien. Komite Audit bersifat mandiri management may run effectively an efficiently. The Audit
dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan Committee is independent in the implementation of its
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. duties and reporting, and directly responsible to the Board
of Commissioners.
Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris Accountability of the Audit Committee to the Board
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas of Commissioners is a manifestation of supervisory
pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- accountability on the Companys management in order to
prinsip GCG. implement GCG principles.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana yang Duties and responsibilities of the Audit Committee as set out
tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit in the Audit Comittee Charter consist of:
Charter) terdiri atas: 1. Audit Committee work collectively in carrying out its
1. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan duties to assist the Board of Commissioners.
tugasnya membantu Dewan Komisaris. 2. Assist the Board of Commissioners to ensure the
2. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan effectiveness of internal control system and provides
keefektifan sistem pengendalian intern dan memberikan recommendations of improvement of management
rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian control system and its implementation.
manajemen serta pelaksanaannya; 3. Assist the Board of Commissioners to assess the
3. Membantu Dewan Komisaris untuk menilai pelaksanaan implementation of External Auditor duties which includes
tugas Eksternal Auditor yang meliputi perencanaan audit, audit planning, effectiveness of the audit, adequacy of
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor the number of auditors and audit results.
dan hasil audit; 4. Assist the Board of Commissioners to review the
4. Membantu Dewan Komisaris untuk mengkaji kecukupan adequacy of Internal Auditor functions and assess the
fungsi Internal Auditor dan menilai pelaksanaan tugas implementation of Internal Auditor duties that include
Internal Auditor yang meliputi rencana kerja tahunan, annual work plan, effectiveness of the audit, adequacy
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor of the number of auditors and audit results.
dan hasil audit; 5. Review on informations regarding the Company as well
5. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai as the Long Term Plan, the Companys Work Plan and
Perusahaan serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Budget, management reports and other information;
Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan manajemen 6. Assist the Board of Commissioners to ensure that there
dan informasi lainnya; has been a satisfactory evaluation procedures against
6. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan telah various financial information of the Company;
terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap
berbagai informasi keuangan Perusahaan;
7. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan 7. Review on complaints related to the Company submitted
dengan Perusahaan yang disampaikan kepada Dewan to the Board of Commissioners;
Komisaris; 8. Assist the Board of Commissioners in the framework of
8. Membantu Dewan Komisaris dalam rangka monitoring monitoring the GCG implementation consistently and
penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. continuously.
Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang ketua yang Audit Committee of Angkasa Pura II consists of a chairman
berasal dari anggota Dewan Komisaris, seorang wakil ketua who comes from members of the Board of Commissioners, a
yang berasal dari anggota Dewan Komisaris serta 2 (dua) vice chairman which also comes from members of the Board
orang anggota yang berasal dari pihak independen. Seluruh of Commissioners and 2 (two) members from independent
anggota Komite Audit tersebut tidak memiliki afiliasi dengan parties. All members of the Audit Committee has no affiliation
anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya maupun with other members of the Board of Directors and Board of
pemegang saham pengendali Perusahaan. Commissioners as well as the controlling shareholders of the
Company.
Sepanjang tahun 2015, kegiatan Komite Audit sebagai berikut: Throughout 2015, the Audit Committee activities are as follows:
2 Monitoring dan evaluasi kegiatan Kantor a. Bersama sama dengan Dewan Komisaris Melakukan rapat
Akuntan Publik (KAP) agar berjalan secara koordinasi dengan KAP Djoko, Sidik & Indra membahas progres
profesional. pelaksanaan Audit tahun buku 2014;
a. Memberikan pengarahan dalam b. Melakukan pemantauan tindal lanjut temuan KAP yang disampaikan
proses seleksi Kantor Akuntan Publik dalam Laporan Manajemen bulan tahun 2014 Audited, bulan januari
(selaku Tim Pengarah); dan Februari tahun 2015 ;
b. Melakukan pemantauan/supervisi dan c. Memberikan arahan (selaku pengarah) dalam melakukan persiapan
mengevaluasi atas pelaksanaan audit Seleksi Kantor Akuntan publik (KAP) untuk pelaksanaan audit tahun
oleh Kantor Akuntan Publik; buku 2015
c. Melakukan pemantauan tindaklanjut d. Melakukan arahan (Selaku Pengarah) kepada Tim pendamping KAP
atas temuan Kantor Akuntan Publik dalam rangka progress pelaksanaan Audit PT AP II TB 2015 oleh
(KAP). KAP EY
Monitoring and evaluating activities e. Melakukan pemantauan tindal lanjut temuan KAP yang disampaikan
of Public Accounting Firm to be run dalam Laporan Manajemen bulanan, triwulanan tahun 2015 (bulan
professionally. januari sampai dengan bulan November 2015);
a. Provide guidance in the selection a. Together with the Board of Commissioners conduct a coordination
process of Public Accounting Firm (as meeting with Public Accounting Firm Djoko, Sidik & Indra to discuss
the Steering Committee); the audit progress of 2014.
b. Monitor/supervise and evaluate on b. Monitor the follow-up on findings of KAP presented in the
the audit implementation by the Management Report of 2014 Audited, January and February 2015.
Public Accounting Firm; c. Provide direction (as steering) in the selection preparation of Public
c. Monitor the follow-up on the findings Accounting Firm (KAP) to audit the financial year 2015.
of Public Accounting Firm (KAP). d. Provide direction (as steering) to KAP assistance team in the
framework of audit progress of PT AP II TB 2015 by KAP EY
e. Monitor the follow-up on findings of KAP presented in the
Management Report of monthly, quarterly of 2015 (January until
November 2015)
3 Mendukung Upaya Peningkatan Kinerja
a. Melakukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor di tahun 2014 dan
Internal Auditor.
program Kerja Internal Auditor tahun 2015, tanggal 19 Maret 2015;
a. Melakukan review atas laporan hasil
b. Mela kukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor dalam melakukan
Internal Auditor;
audit di Bandara Kualanamu Medan pada tanggal 2 April 2015
b. Melakukan evaluasi atas kinerja
c. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
Internal Auditor (program kerja ini
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
dapat dilakukan dengan bekerja sama
laporan manajemen tahun 2014, bulan Januari dan Februari tahun
dengan pihak lain);
2015;
c. Melakukan pembahasan program
d. Melakukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor dalam melakukan
kerja Internal Auditor tahun 2015;
audit di SSK II PKU pada tanggal 13 Mei 2015
d. Melakukan pemantauan terhadap
e. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
tindaklanjut atas temuan Internal
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
Auditor.
laporan manajemen TW I tahun 2015, bulan April 2015 dan bulan
Support efforts to improve the Internal
Mei 2015.
Auditor Performance.
f. Pada tanggal 24 Juni 2015 Komite melakukan kegiatan antara lain ;
a. Conduct a review on audit results
1. Melakukan pembahasan program kerja Internal Auditor tahun
report of Internal Auditor;
2015;
b. Conduct evaluation on Internal
2. Melakukan evaluasi kegiatan Internal Auditor TW IItahun 2015;
Auditor performance (These work
3. Melakukan pemantauan/Monitoring terhadap tindaklanjut
programs can be conducted by
temuan Internal dan Eksternal (KAP, BPK dan BPKP) ;
working together with other parties);
g. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
c. Conduct a discussion on SPI work
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
program 2015;
Laporan Manajemen bulanan dan triwulanan tahun 2015 (lapmen
d. Conduct monitoring against the
bulan Januari sampai dengan bulan Nopemver tahun 2015)
follow-up on Internal Auditor findings.
Support the implementation of Good a. Coordination Meeting with GCG team to determine GCG
Corporate Governance (GCG) principles implementation in PT AP II and results of self-assessment in 2014 on
of the Company. June 24th, 2015.
a. Monitor the implementation of Good b. Coordination meeting with the Board of Commissioners and
Corporate Governance (GCG) in PT Committee in the framework of entry meeting with the Assessment
Angkasa pura II (Persero); Team of GCG Implementation of PT AP II and GCG Assessor from
BPKP on October 27th, 2015.
6 Peningkatan kompetensi Komite Audit a. Seminar Optimalisasi Implementasi Indikator/Parameter Penilaian
a. Mengikuti workshop/seminar; Dan Evaluasi Atas Penerapan Good Corporate Governance,
b. Melakukan Benchmark. diselenggarakan oleh Pusat Studi Investasi dan Keuangan (Center of
Improved competence of the Audit Finance and invesment studies) di Kuta Paradiso Hotel Denpasar
Committee Bali. tanggal 25 april 2015;
a. Participate in workshops/seminars; b. Seminar Indonesia Spiritual Capital Development Enrich The
b. Conduct Benchmark. Transforming Human Capital, Accelerate Corporate Performance
dilaksanakan di Ritz Carlton Mega Kuningan, 6 7 Mei 2015
penyelenggara Indonesia Spiritual Capital Development
c. Workshop & Visit dengan tema Best Practices Internal Auditing
And Risk Management Di Auckland, Tanggal 24 31 Mei 2015
dilaksanakan oleh The Association of Indonesian Internal Auditors (
Perhimpunan Auditor Internal )
a. Seminar of Optimizing the Implementation of Indicatos/Parameters
of Assessment and Evaluation on GCG implementation, organized by
the Center of Finance and Investment studies at Kuta Paradiso Hotel -
Denpasar, Bali, on April 25th, 2015;
b. Seminar of Indonesia Spiritual Capital Development Enrich The
Transforming Human Capital, Accelerate Corporate Performance
held at Ritz Carlton Mega Kuningan, May 6th-7th, 2015, organized by
Indonesia Spiritual Capital Development
c. Workshops & Visits with the theme of Best Practices of Internal
Auditing And Risk Management in Auckland, May 24th-31st, 2015,
organized by The Association of Indonesian Internal Auditors
(Association of Internal Auditors)
7 Monitoring atas permasalahan- a. Kunjungan Kerja Komite ke Kantor Cabang Kualanamu Medan tgl 3
permasalahan strategis Maret 2015 dalam rangka monitoring tindaklanjut temuan BPK RI di
a. Pelaksanaan tugas khusus yang Bandara KNO;
diberikan oleh Dewan Komisaris. b. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Kebutuhan pendanaan
b. Melakukan kunjungan ke cabang- tahun 2014 bersama Manajemen terkait (DKB,KBH dan MRK). Tanggal
cabang dalam rangka pelaksanaan 14 Januari 2015 dan tanggal 27 Januari 2015;
tugas Komite Audit. c. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas rencana kerjasama
Monitoring on strategic issues kawasan terpadu sky city -1 bersama Manajemen terkait (DPP, KBH
a. Implementation of special duties dan MRK).
given by the Board of Commissioners. d. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas revisi struktur organisasi
b. Conduct a visit to the branch offices kantor Pusat tanggal 19 Januari 2015 .
in the context of Audit Committee e. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Penghapusan Kendaraan
duties implementation. Dinas bersama Manajemen terkait (KBR, KBH dan DKL). Tanggal 13
April 2015;
f. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Usulan Remunerasi,
pada tanggal 13 April 2015;
Dalam melaksanakan kegiatan rapat, Komite Audit telah In conducting meetings, the Audit Committee has conducted
melakukan rapat-rapat baik rapat rutin maupun tidak rutin. meetings both routine and non-routine meetings. Routine
Rapat rutin adalah rapat yang dilakukan secara berkala dan meetings are meetings held periodically and sustainably
berkelanjutan sedangkan rapat tidak rutin adalah rapat yang while non-routine meetings are meetings held based on the
dilakukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan tugas needs in accordance with the duties of the Audit Committee.
Komite Audit. Adapun kegiatan rapat Komite Audit di tahun Audit Committee meetings in 2015 amounted to 43 (forty-
2015 adalah sebanyak 41 (empat puluh dua) kali, terdiri dari three) meetings, consist of 8 (eight) internal meetings, 15
rapat internal Komite Audit sebanyak 8 (delapan) kali, rapat (fifteen) meetings with the Risk Management Committee, 3
komite Audit dengan Komite Manajemen Risiko sebanyak 15 (three) meetings with the Board of Commissioners, 10 (ten)
(lima belas) kali, Komite dengan Dewan Komisaris sebanyak meetings with the Management, 2 (two) meetings with SPI,
3 (tiga) kali, Komite Audit dengan Manajemen sebanyak 10 2 (two) meetings with the Public Accounting Firm, 3 (three)
(sepuluh) kali, Komite Audit dengan Internal Auditor sebanyak meetings with the Preparation Team of KAP Procurement for
2 (dua) kali, Komite Audit dengan Kantor Akuntan Publik the Financial Year 2015.
sebanyak 2 (dua) kali, Komite Audit dengan Tim Persiapan
Pengadaan KAP Tahun buku 2015 sebanyak 3 (tiga) kali.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Angkasa Decisions taken in the meeting of the Audit Committee of
Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik Angkasa Pura II have been recorded and documented in
dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat ditandatangani the minutes of meetings of the Audit Committee. Minutes
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota of meeting is signed by the chairman of the meeting and
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan distributed to all members of the Audit Committee who
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan attended the meeting or not. Dissenting opinions that occur
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai in the meeting will be included in the minutes of the meeting
perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, tidak terdapat along with the reasons. During 2015, there were no dissenting
dissenting opinion. opinions.
Remunerasi bagi anggota Komite Audit yang bukan berasal Remuneration for members of the Audit Committee who are
dari Dewan Komisaris sebesar Rp19.700.000,-. not members of the Board of Commissioners amounted to
Rp19,700,000.
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Angkasa Pura II To support the implementation of GCG, Angkasa Pura II also
juga membentuk Komite Manajemen Risiko & SDM yang established a Risk Management & HR Committee tasked
bertugas membantu Dewan Komisaris. Tujuan dibentuknya to assist the Board of Commissioners. Objective of the
Komite Manajemen Risiko & SDM adalah untuk membantu establishment of Risk Management & HR Committee is to assist
Dewan Komisaris memenuhi tanggung jawabnya dalam the Board of Commissioners to meet its responsibilities in
melaksanakan kewajiban Dewan Komisaris melakukan implementing the obligations of the Board of Commissioners
pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektifitas in conducting monitoring, supervision and assessment on the
manajemen risiko. effectiveness of risk management.
Komite Manajemen Risiko & SDM diangkat dan diberhentikan The Risk Management & HR Committee is appointed and
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa dismissed based on the Decree of the Board of Commissioners
jabatan selama 2 (dua) tahun. with tenure of 2 (two) years.
Komposisi Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & SDM Risk Management & HR Committee Members Composition
Komposisi keanggotaan Komite Manajemen Risiko & SDM Composition of the Risk Management & HR Committee of
Angkasa Pura II periode tahun 2015 berjumlah 4 (empat) Angkasa Pura II for the period of 2015 consists of 4 (four)
orang yang terdiri dari seorang ketua yang merupakan members consisting of a chairman who is a member of the
anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II, seorang wakil Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a vice chairman
ketua dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak and 2 (two) members of committee which came from
profesional yang independen. independent professional parties.
W. Budi Santoso
Ketua
Chairman
M. Harpin Ondeh
Wakil Ketua
Vice Chairman
Soesilo Hadi Warga Negara Indonesia, umur 64 tahun. Menyelesaikan Sarjana Sospol di Universitas Gajah
Anggota Mada (1977), Sespanas (1995), Lemhanas (KRA 36/2003). Mengawali karir sebagai CPNS Dephub
Member (1977), Kepala Biro Umum (1995-1998), Kepala Pusat Kajian Strategis (2001-2006), Kepala Pusat
Komunikasi Publik (2006-2007), Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi (2007-Pensiun), dan
menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum DAMRI (1995-2005), Ketua Korpri Setjen
Kemhub (2004-2011), Ketua Bapor Korpri Kemenhub (2004- 2011), Anggota Komisi Nasional
Lanjut Usia (2004-2011) Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan SDM pada
tahun 2011 hingga sekarang.
Indonesian citizen, 64 years old. Obtained his Bachelor of Sociopolitical from the University
of Gadjah Mada (1977), National Administrative Leadership Staff Training/Sespanas (1995),
Indonesias National Resilience Institute/Lemhanas (KRA36/2003). Began his career as civil
servant at the Department of Transportation (1977), Head of General Affairs Bureau (1995-1998),
Head of Center for Strategic Review (2001-2006), Head of Center for Public Communication
(2006-2007), Head of Organization and Personnel Bureau (2007-Retired), and served as
Member of the Supervisory Board of Perum DAMRI (1995-2005), Head of Indonesian Civil
Service Corps (KORPRI), General Secretary of the Ministry of Transportation (2004-2011), Head
of Sport Development Board (Bapor) KORPRI of the Ministry of Transportation (2004-2011),
Member of the National Commission of Senior Citizen (2004-2011). Joined as member of the
Risk Management Committee since 2011 until present.
Hasnil Djamin Warga Negara Indonesa, umur 50 tahun. Lulus sebagai Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Anggota Negara tahun 1993 dan memperoleh gelar Magister Manajemen tahun 2009 dari Universitas
Member Widyatama Bandung. Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Riau (1987-1990), Tax Auditor pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Barat (1994-1996), Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Jawa Barat (1996-2001), Konsultan dan trainer pada Satuan Tugas Good Corporate
Governance Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat
(2001-2013), Konsultan dan trainer pada PT Daya Inovasi Indonesia (2010-2011), Instruktur pada
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPAK) (2010-sekarang), Expert panel pada PT
JavaSoft Global Solusi (2011 sekarang), Co-owner konsultan dan trainer pada PT i-Con Kirana
Solusi (2011-sekarang), bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan SDM pada
Tahun 2014 hingga sekarang.
Indonesian citizen, 50 years old. Graduated as Accountant from Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (State College of Accounting) in 1993 and obtained his Master of Management in
2009 from Widyatama University, Bandung. As an Auditor at the Financial and Development
Supervisory Agency of Riau Province (1987-1990), Tax Auditor at the Regional Office VII of
the Directorate General of Taxation in West Java (1994-1996), Auditor at the Financial and
Development Supervisory Agency of West Java Province (1996-2001), Consultant and trainer
on Good Corporate Governance Task Force Representatives of the Financial and Development
Supervisory Agency of West Java province (2001-2013), Consultant and trainer at PT Daya
Inovasi Indonesia (2010-2011), Instructor at Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan/
PPAK (Center for Development of Accounting and Finance) (2010-present), Expert panelist at
PT JavaSoft Global Solusi (2011-present), Co-owner consultant and trainer at PT i-Con Kirana
Solusi (2011-present), joined as a Member of the Risk Management & HR Committee in 2014
until present.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara In accordance to the provisions in Regulation of the State
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-12/MBU/2012 tanggal Minister of SOEs No. PER-12/MBU/2012 dated August 24th,
24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ 2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners/
Dewan Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Manajemen Board of Supervisors of SOEs, the main fuction of the Risk
Risiko & SDM adalah membantu Dewan Komisaris memenuhi Management & HR Committee is to assist the Board of
tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan Commissioners in meeting its responsibilities to implement
Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian the Board of Commissioners obligations to conduct
atas efektifitas manajemen risiko. monitoring, supervision and assessment on the effectiveness
of risk management.
Pertanggungjawaban Komite Manajemen Risiko & Accountability of the Risk Management & HR Committee to
SDM kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan the Board of Commissioners is a manifestation of supervisory
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perusahaan accountability on the Companys management in order to
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. implement GCG principles.
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko & SDM Duties and responsibilities of the Risk Management & HR
adalah sebagai berikut: Committee are as follows:
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam 1. Provide input to the Board of Commissioners in the
penyusunan dan perbaikan kebijakan Manajemen Risiko preparation and improvement of Risk Management
yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang policy related to the control of risks in the fields of
pengelolaan asset dan liability, financial, investasi, teknik assets and liabilities management, financial, investments,
dan operasional perusahaan, pengelolaan sumber daya engineering and operations of the Company, human
manusia. resources management.
2. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas 2. Evaluate the accuracy of model and data validity used to
data yang digunakan untuk mengukur risiko. measure risks.
3. Melakukan evaluasi terhadap usulan calon pejabat 1 3. Evaluate the proposal of lower-level candidates of
(satu) tingkat di bawah Direksi sesuai permintaan Dewan the Board of Directors as requested by the Board of
Komisaris. Commissioners.
4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan 4. Monitor and evaluate the implementation of HR
kebijakan pengembangan SDM sesuai permintaan development policy as requested by the Board of
Dewan Komisaris. Commissioners.
5. Melakukan monitoring dan mengevaluasi konsep 5. Monitor and evaluate the organization structure concept
struktur organisasi sesuai permintaan Dewan Komisaris. as requested by the Board of Commissioners.
6. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan 6. Monitor and evaluate the implementation of
kebijakan remunerasi sesuai permintaan Dewan remuneration policy as requested by the Board of
Komisaris. Commissioners.
7. Melakukan diskusi/koordinasi dengan unit terkait. 7. Conduct a discussion/coordination with related units.
8. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan tugas pada 8. Provide input against the implementation of duties in the
rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan internal meetings of the Board of Commissioners and
antara Dewan Komisaris dengan Direksi. the joint meetings between the Board of Commissioners
and Board of Directors.
Independensi Komite Manajemen Risiko & SDM Risk Management & HR Committee Independence
Komite Manajemen Risiko & SDM Angkasa Pura II terdiri dari Risk Management & HR Committee of Angkasa Pura II
seorang ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris, consists of a chairman who comes from members of the
seorang wakil ketua yang berasal dari anggota Dewan Board of Commissioners, a vice chairman which also comes
Komisaris serta 2 (dua) orang anggota yang berasal dari pihak from members of the Board of Commissioners and 2 (two)
independen. Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko & members from independent parties. All members of the
SDM tersebut tidak memiliki afiliasi dengan anggota Direksi Risk Management & HR Committee has no affiliation with
dan Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham other members of the Board of Directors and Board of
pengendali Perusahaan. Commissioners as well as the controlling shareholders of the
Company.
Laporan Kerja Komite Manajemen Risiko & SDM Risk Management & HR Committee
Sepanjang tahun 2015, kegiatan Komite Manajemen Risiko & Throughout 2015, the Risk Management & HR Committee
SDM sebagai berikut: activities are as follows:
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM Risk Management & HR Committee Meetings
Komite Manajemen Risiko & SDM mengadakan rapat secara Risk Management & HR Committee held regular meetings.
berkala. Selama tahun 2015 Komite Manajemen Risiko & SDM During 2015, the Risk Management & HRS Committee held
mengadakan rapat 38 kali rapat. 38 meetings.
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM terdiri dari: Risk Management & HR Committee meetings consist of:
1. Rapat Internal Komite Manajemen Risiko & SDM 1. Internal meeting of the Risk Management & HR
2. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Komite Committee
Audit 2. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
3. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Dewan the Audit Committee
Komisaris, Komite Audit 3. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
4. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit the Board of Commissioners, Audit Committee
Corporate Risk Management 4. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
5. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit the Corporate Risk Management Unit
HRD, HRA dan unit kerja lain 5. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
the units of HRD, HRA, and other work units.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen Risiko Decisions taken in the meeting of the Risk Management
& SDM Angkasa Pura II telah dicatat dan didokumentasikan & HR Committee of Angkasa Pura II have been recorded
dengan baik dalam risalah rapat Komite Manajemen Risiko and documented in the minutes of meetings of the Risk
& SDM. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan Management & HR Committee. Minutes of meeting is signed
didistribusikan kepada semua anggota Komite Manajemen by the chairman of the meeting and distributed to all members
Risiko & SDM yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan of the Risk Management & HR Committee who attended the
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan meeting or not. Dissenting opinions that occur in the meeting
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai will be included in the minutes of the meeting along with the
perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, tidak terdapat reasons. During 2015, there were no dissenting opinions.
dissenting opinion.
Remunerasi Komite Manajemen Risiko & SDM Risk Management & HR Committee Remuneration
Remunerasi bagi anggota Komite Manajemen Risiko & Remuneration for members of the Risk Management & HR
SDM yang bukan berasal dari Dewan Komisaris sebesar Rp Committee that are not from the Board of Commissioners
19.700.000. amounted to Rp19.700.000.
Sampai dengan 31 Desember 2015, Angkasa Pura II tidak Until December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not have a
memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Fungsi dari nomination and remuneration committee. The functions of
Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Komite nomination and remuneration committee is run by the Risk
Manajemen Risiko & SDM. Management & HR Committee.
komite-komite lain
di bawah dewan komisaris
Other Committees Under The Board of Commissioners
Sampai dengan 31 Desember 2015, selain Komite Audit dan Until December 31st, 2015, there were no other committees
Komite Manajemen Risiko & SDM, tidak terdapat komite- under the Board of Commissioners besides the Audit
komite lain di bawah Dewan Komisaris. Committee and the Risk Management & HR Committee.
Sekretaris Dewan Komisaris bertugas membantu kelancaran Secretary to Board of Commissioners is tasked to assist
pelaksanaan fungsi dan aktivitas kerja Dewan Komisaris, the implementation smoothness of the functions and work
termasuk antara lain mengatur jadwal pertemuan, menangani activities of the Board of Commissioners, including, among
korespondensi dengan pihak internal maupun eksternal others, to arrange meeting schedules, handle correspondence
Perusahaan, serta kegiatan kesekretariatan lainnya. Pada with the Companys internal and external parties, as well as
tahun 2015, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edy other secretarial activities. In 2015, the Secretary to Board of
Widyaya. Commissioners is held by Edy Widyaya.
Edy Widyaya
Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary to Board of Commissioners
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menyelesaikan Indonesian citizen, 43 years old. Obtained his Bachelor of
pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia Economics from the Indonesian Christian University in 1997.
pada tahun 1997. Memiliki pengalaman menjabat sebagai Has experiences serving as the Head of Primary Industry Sub-
Kepala Sub Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN Department of the Ministry of SOEs (2012-present), Head of
(2012-sekarang), Kepala Sub Bidang dan Mutasi Kekayaan the State Transfer Sub-Department of SOEs II of the Ministry
BUMN II Kementerian BUMN (2010-2012), Kepala Sub Bidang of SOEs (2010-2012), Head of Assets I Utilization Evaluation
Evaluasi Pendayagunaan Aset I (2007-2010). Selain itu pernah Sub-Department (2007-2010). In addition, once served as
menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Perkebunan Secretary to Board of Commissioners of PT Perkebunan
Nusantara VIII (2011-2012) dan Sekretaris Dewan Komisaris Nusantara VIII (2011-2012) and Secretary to Board of
PT Perkebunan Nusantara XI (2009-2011). Menjabat sebagai Commissioners of PT Perkebunan Nusantara XI (2009-2011).
Sekretaris Dewan Komisaris sejak 2013. Served as Secretary to Board of Commissioners since 2013.
Fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan Komisaris meliputi: Functions and assignments of Secretary to Board of
1. Mengadministrasikan undangan rapat Dewan Komisaris; Commissioners include:
2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi; 1. Administer invitations of the Board of Commissioners
3. Membuat surat-surat keluar dan mendokumentasikan meetings;
surat-surat Dewan Komisaris; 2. As a liaison of the Board of Commissioners and Board
4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun risalah rapat of Directors;
Dewan Komisaris; 3. Make outgoing letters and documenting letters of the
5. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya; Board of Commissioners;
6. Memberikan bantuan ringkasan laporan manajemen; 4. Prepare the meeting materials and prepare the minutes
7. Mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan of the Board of Commissioners meetings;
dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; 5. Perform other secretarial duties;
8. Melakukan koordinasi dengan Corporate Secretary & 6. Provide assistance in making management report
Legal tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan summary;
Komisaris dan Direksi. 7. Collect materials and information relevant to the
implementation of the Board of Commissioners duties;
8. Coordinate with the Corporate Secretary on matters
related to the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Corporate Secretary & Legal Angkasa Pura II mengemban misi Corporate Secretary & Legal of Angkasa Pura II has a
untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik mission to support the creation of a good corporate image
secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan consistently and continuously through the management
program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku of effective communication program to all stakeholders.
kepentingan. Corporate Secretary & Legal memiliki fungsi Corporate Secretary & Legal has a major function in order to
utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai help the duties of the Board of Directors, namely as a public
public relation/corporate communication, institution relations/corporate communication, institutional relations,
relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key GCG implementation, monitoring the achivement of Key
Performance Indicator (KPI), administrasi dokumen kebijakan Performance Indicator (KPI), monitoring the implementation
dan notulensi rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris, of Corporate Social Responsibility (CSR) activities and
menyusun peraturan, perjanjian non komersial, kerja sama, document administration of policies and minutes of meetings
dan dokumentasi hukum, serta melaksanakan advokasi of the Board of Directors. In the period of 2015, Head of
dan penyelesaian/tindak lanjut permasalahan hukum. Pada Corporate Secretary & Legal position is held by Agus Haryadi.
periode tahun 2015, Head of Corporate Secretary & Legal
dijabat oleh Agus Haryadi.
Profil Head of Corporate Secretary & Legal Head of Corporate Secretary & Legal Profile
Agus Haryadi
Head of Corporate Secretary & Legal
Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan Indonesian citizen, 45 years old. Obtained his Master of
pendidikan Master of Business Administration pada School Business Administration at the School of Business and
of Business and Management ITB. Memiliki pengalaman Management, ITB. Has experiences serving as the Legal
menjabat sebagai Legal Contract Manager (2008-2009), Contract Manager (2008-2009), Chief of Auction (2009-
Chief of Auction (2009-2012), Kepala Biro Pelelangan (2012- 2012), Head of Auction Bureau (2012-2015), Head of Legal
2015), Kepala Biro Hukum (2015). Menjabat sebagai Head of Bureau (2015). Served as the Head of Corporate Secretary
Corporate Secretary and Legal sejak 17 Juni 2015. and Legal since June 17th, 2015.
Riwayat Pelatihan Head of Corporate Secretary & Legal yang Training History of Corporate Secretary followed within the
diikuti dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai berikut: last 10 (ten) years as follows:
Riwayat Jabatan Head of Corporate Secretary & Legal Position History of Corporate Secretary
Riwayat Jabatan Head of Corporate Secretary & Legal adalah Position History of Corporate Secretary is as follows:
sebagai berikut:
Corporate Secretary
& Legal
Corporate Secretary & Legal terdiri dari unit kerja sebagai Corporate Secretary and Legal consists of the following work
berikut: units:
Public Relations Public Relations Division
Institutional Relations Institutional Relations Division
BOC Secretariate Secretariat to the Board of Commissioners Division
Contract & Agreement Agreement & Contract Division
Legal Aid Legal Aid Division
Regulation Regulation
Head of Corporate Secretary & Legal didukung oleh 50 Corporate Secretary & Legal is supported by 50 (fifty)
(lima puluh) personil dengan kualitas dan kompetensi yang personnels with the quality and competence that have met
telah memenuhi persyaratan dalam Job Profile Corporate the requirements in the Job Profile of Corporate Secretary
Secretary & Legal. & Legal.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam Angkasa Pura II has a strong commitment in the provision and
penyediaan dan pemenuhan SDM yang berkualitas di Unit fulfillment of qualified HR in the unit of Corporate Secretary
Corporate Secretary & Legal. Hal ini mengingat begitu & Legal. Considering the importance of the functions and
pentingnya fungsi dan peran Corporate Secretary & Legal role of Corporate Secretary & Legal to assist the Companys
dalam membantu pengelolaan Perusahaan, sehingga management, so that the provision of HR that fulfills the
penyediaan SDM yang memenuhi kualifikasi dan standar qualifications & competence standards became a necessity.
kompetensi menjadi sebuah keharusan. Maka unit Corporate The unit of Corporate Secretary & Legal continues to develop
Secretary & Legal terus berupaya mengembangkan the quality of human resources by involving personnel of
kualitas SDM di unit Corporate Secretary & Legal dengan Corporate Secretary & Legal in various education and training
mengikutsertakan personel Corporate Secretary & Legal programs.
dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan (Diklat).
Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary & Legal Corporate Secretary & Legal Duties
Tugas Corporate Secretary & Legal Angkasa Pura II adalah: Corporate Secretary & Legal duties of Angkasa Pura II are:
1. Memberi arahan melalui formulasi kebijakan fungsional 1. Giving directives through the functional policy formulation
atas kegiatan fungsi sekretariat perusahaan dan hukum the activities of the secretariat functions of the corporate
serta memastikan kesesuaian kebijakan dengan arahan secretary & legal as well as ensure compliance with the
strategis perusahaan; policy directives strategic company;
2. Menyusun strategi untuk optimalisasi kegiatan fungsi 2. Develop a strategy for optimizing the function activities
sekretariat perusahaan dan hukum pada wilayah kerja of corporate secretary & legal on the company working
Perusahaan; area;
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program, 3. Supervise and control the execution of the program,
sistem, dan prosedur serta penggunaan anggaran systems, and procedures and the use of budget Sub
Subdirektorat Corporate Secretary & Legal; Corporate Secretary & Legal;
4. Memastikan pelaksanaan pembinaan hubungan dengan 4. Ensure the implementation of building relationships
pihak luar, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, with external parties, government institutions and non-
institusi lain, serta pemegang saham; governmental, other institutions, as well as shareholders;
5. Memastikan pelaksanaan penyiapan, perumusan, dan 5. Ensure the implementation of the preparation,
penyelesaian peraturan, perjanjian dan kerja sama formulation, and settlement rules, agreements and
perusahaan dan inventarisasi dokumentasi hukum serta cooperation of the Companies and inventory as well as
konsultasi dan bantuan hukum untuk kepentingan the legal documentation consulting and legal assistance
perusahaan dan karyawan di dalam maupun di luar for the benefit Companies and employees both inside and
pengadilan; outside court;
6. Mengawasi kegiatan corporate branding di dalam maupun 6. Oversee the activities of corporate branding in and
luar lingkungan kerja Perusahaan; outside the work environment of the Company;
7. Memastikan pelaksanaan kegiatan resmi perusahaan serta 7. Ensuring the implementation of activities as well as the
analisa dan evaluasi bahan materi acara resmi perusahaan; companys official analysis and evaluation of resource
8. Berkoordinasi dengan Subdirektorat Corporate Social materials company official event;
Responsibility (CSR) untuk pelaksanaan kegiatan CSR 8. Coordinate with Sub Corporate Social Responsibility
Perusahaan; (CSR) for the implementation of CSR activities Company;
9. Memberi arahan dan bertanggung jawab penuh atas 9. Provide direction and take full responsibility for the
pemenuhan kebutuhan SDM dan peningkatan kompetensi fulfillment of human needs and improving the
organisasi dalam lingkup kerja fungsi sekretariat competence organizations within the scope of the
perusahaan dan hukum; functions of corporate secretary & legal;
10. Memberi arahan dan memastikan asesmen dan mitigasi 10. Provide guidance and ensure the assessment and
risiko telah dilakukan pada Subdirektorat Corporate mitigation the risk has been done on the Corporate Sub
Secretary & Legal; Secretary & Legal;
11. Memberi arahan dan memastikan kegiatan Subdirektorat 11. Provide guidance and ensure activities Sub Corporate
Corporate Secretary & Legal sesuai dengan kebijakan dan Secretary & Legal in accordance with the policies and K3
ketentuan K3; provisions;
12. Memberi arahan dan memastikan prinsip-prinsip Good 12. Provide direction and ensure the principles of Good
Corporate Governance (GCG) diterapkan didalam seluruh Corporate Governance (GCG) is applied in the whole Sub
aktifitas Subdirektorat Corporate Secretary & Legal; activities Corporate Secretary & Legal;
13. Memberi arahan dan bertanggung jawab atas pengelolaan 13. Provide direction and is responsible for managing KPI
penilaian kinerja bawahan dan KPI unit kerjanya; performance assessment of subordinates and work unit;
14. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal 14. Being a member of the working team of internal and
sesuai kebutuhan perusahaan; external according to the needs of the company;
15. Tugas lainnya dari Corporate Secretary & Legal adalah 15. Other tasks of the Corporate Secretary & Legal is as a
sebagai juru bicara korporat, memantau pelaksanaan corporate spokesperson, monitor the implementation
Board Manual dan memantau kepatuhan korporat Board Manual and monitor corporate compliance
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. regarding the pertinent laws and regulation.
Pengendalian internal adalah proses yang dirancang dan Internal control is a process designed and implemented by
dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan anggota the Board of Commissioners, Board of Directors and other
manajemen lainnya serta seluruh personil Perusahaan, yang management members as well as the entire personnel of the
ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai Company, that is intended to provide reasonable assurance
atas tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan on the achievement of the effectiveness and efficiency of
pelaporan keuangan serta kepatuhan terhadap hukum dan operations, financial reporting reliability and compliance with
peraturan yang berlaku. applicable laws ang regulations.
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Implementation of internal control system conducted by
Angkasa Pura II mengacu pada Peraturan Menteri Negara Angkasa Pura II refers to the Regulation of the State Minister
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang of State-Owned Enterprises No: PER-01/MBU/2011 on
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Implementation of Good Corporate Governance in State-
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26. Owned Enterprises Article 26.
Angkasa Pura II telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian Angkasa Pura II has had Internal Control System Policy
Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola contained in the Companys Code of Corporate Governance.
Perusahaan. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu Internal Control system is an integrated process on actions
proses yang terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang and activities conducted continuously by the leaders and the
dilakukan terus menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan entire personnel of Angkasa Pura II to provide reasonable
Angkasa Pura II untuk memberikan keyakinan memadai atas assurance on the achievement of the Companys objectives
tercapainya tujuan Perusahaan melalui: through:
- Kegiatan yang efektif dan efisien; - Effective and efficient activities;
- Keandalan pelaporan keuangan; - Financial reporting reliability;
- Pengamanan aset Perusahaan; - Security of Company assets;
- Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. - Compliance with the laws and regulations.
Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh Implementation of internal control conducted by the Board
Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan of Commissioners is to conduct supervision and advisory
dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran related to the adequacy and fairness in the process of
dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko financial statement preparation, risk management by taking
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu into account the precautionary principle which is assisted
oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. by the Audit Committee and Business Investment and Risk
Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal Committee. While the Board of Directors implements
melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara internal control system through the implementation of the
konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang Companys policies and procedures consistently and fulfills
berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan the compliance with the applicable regulations, among
dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, others related to the Companys business activities and risk
pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang management, strategic planning, division of duties, delegation
memadai. of authority and adequate accounting policies.
Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang The Board of Directors establishes an effective internal control
efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan. system to safeguard the Companys investments and assets.
Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan Internal control environment in the Company is conducted
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang with discipline and structured, high integrity, ethical values as
tinggi, nilai etika serta kompetensi karyawan. well as employees competence.
Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Evaluation of Internal Control System Effectiveness
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian To evaluate the internal control system, Angkasa Pura II
internal, Angkasa Pursa II telah membentuk Unit Internal has established an Internal Audit Unit. Evaluation results on
Auditor. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian the implementation of internal control system becomes
internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen one of the evaluation basis of the Management towards
terhadap efektifitas sistem pengendalian internal untuk the effectiveness of internal control system to determine
menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun improvement and enhancement of system or policies that
kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara allow the Management to be more effective in running the
lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. Companys operating activities.
Internal Auditor merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Internal Audit is part of the Internal Control System of Angkasa
Internal Angkasa Pura II yang dibentuk untuk membantu Pura II, which was formed to assist the President Director in
President Director dalam memenuhi kewajibannya kepada fulfilling its obligations to Shareholders who is responsible in
Pemegang Saham yang bertanggung jawab didalam implementing Internal Audit in the Company. Internal Audit
melaksanakan Audit Internal di Perusahaan. Internal Auditor makes efforts of internal control improvement in various
melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal operating activities of the Company. Internal control in
control) dalam berbagai kegiatan operasional Perusahaan. Angkasa Pura II is always evaluated to be able to follow the
Pengendalian internal di lingkungan Angkasa Pura II Companys business development.
senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan
usaha Perusahaan.
Angkasa Pura II telah memiliki Fungsi Audit Internal yang Angkasa Pura II has had Internal Audit Function which is run
dijalankan oleh Internal Auditor. Didalam melaksanakan by the Internal Audit Unit. In carrying out its functions, SPI has
fungsinya, Internal Auditor selalu diposisikan sebagai mitra always positioned as a strategic partner for the management
stratejik bagi manajemen yang dipercaya, profesional, that is trustworthy, professional, objective, and independent
obyektif, dan independen yang dapat memberikan nilai that can provide added value for the achievement of Angkasa
tambah bagi pencapaian tujuan Angkasa Pura II dengan Pura II by improving the effectiveness of risk management,
meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian control and process of good corporate governance.
dan proses tata kelola perusahaan yang baik.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Based on the Decree of the Board of Directors No.
KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012 tentang KEP.01.01/11/2012.2 dated November 28th, 2012 on the
Peraturan Perusahaan Nomor 40 tentang Organisasi dan Companys Regulation No. 40 on the Organization and Work
Tata Kerja PT Angkasa Pura II (Persero), telah ditetapkan Procedures of PT Angkasa Pura II (Persero), has been set the
Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero), Organization Structure of the Head Office of PT Angkasa Pura
termasuk didalamnya struktur organisasi, fungsi, tugas dan II (Persero), including the organization, functions, duties and
wewenang Inetrnal Auditor. authorities of SPI.
Berikut struktur organisasi Internal Auditor Angkasa Pura II: The following is the organization structure of the Internal
Audit Unit of Angkasa Pura II:
Per 31 Desember 2015, Unit Internal Auditor didukung oleh As of December 31st, 2015, the SPI Unit is supported by 32
32 (tiga puluh dua) personil dengan kualitas dan kompetensi (thirty two) personnel with quality and competence as required
sesuai yang dipersyaratkan dalam uraian tugasnya dengan in the job description with the following composition:
komposisi sebagai berikut:
Jabatan
No Total
Position
1 Head of Internal Auditor 1
2 Deputy Supervisor 7
3 Senior Supervisor 19
4 Junior Supervisor 4
5 Special Staff to Head of Internal Audit Unit 1
Total 32
Internal Auditor dipimpin oleh seorang Head of Internal The Internal Audit Unit is led by a Head of Internal Audit Unit,
Auditor yang diangkat dan diberhentikan oleh President appointed and dismissed by the President Director with the
Director atas persetujuan Dewan Komisaris. Pada tahun 2015 approval of the Board of Commissioners. In 2015, the Head of
Head of Internal Auditor dijabat oleh Daryanto. Internal Audit Unit (KSPI) is held by Erwin Syahputra.
Daryanto
Head of Internal Auditor
Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menyelesaikan Indonesian citizen, 54 years old. Obtained his Bachelor
pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Degree from the Faculty of Economics of the University
Terbuka, Jakarta. Memiliki pengalaman menduduki jabatan of Pancasila, Jakarta in 1991 and obtained his Master of
penting antara lain: Vice President of Airport Services (2008), Engineering from Bandung Institute of Technology in 1999.
Head of Corporate Performance Management (2011), Has experiences in important positions among others: Head
Sekretaris Perusahaan (2013) dan menjabat sebagai Head of of Strategic Planning & Development (2012), Vice President
Internal Auditor pada tahun 2015 sampai dengan Desember of Budgeting (2009), General Manager of Depati Amir Airport
2016. Branch Office - Pangkal Pinang in 2008, Supervisor of
Operations & Engineering Auditors in 2006 and Masterplan
& Corporate Plan Manager in 2002. Served as the Head of
Internal Audit Unit since November 2012.
Angkasa Pura II telah mewajibkan semua auditor internal Angkasa Pura II has requested all internal auditors to
untuk mengikuti berbagai pelatihan professional dalam participate various professional trainings in order to meet
rangka sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan the certification standards required by the Company. Head
Perusahaan. Head of Internal Auditor, Deputy Head of Internal of SPI, Deputy Supervisor of SPI and Auditor Supervisor have
Auditor dan para pengawas auditor telah mendapatkan been trained in the field of managerial and professional that
pelatihan di bidang manajerial dan profesi yang memadai is adequate to be able to manage the SPI Work Unit well.
untuk dapat mengelola Unit Kerja Internal Auditor dengan Currently, the number of auditors who have been certified
baik. Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi amounted to 7 (seven) people, with details as follows:
sebanyak 7 (tujuh) orang , dengan rincian sebagai berikut:
Peran Internal Auditor dalam mewujudkan GCG adalah: SPI roles to realize GCG as follows:
a. Sebagai pengawas independen yang melakukan audit, a. As an independent supervisor who conducts audit,
evaluasi dan menilai operasional dan aktivitas Perusahaan, evaluation and assess the Companys operations and
b. Sebagai katalisator dan konsultan dalam hal-hal tertentu activities,
bagi Direksi dan manajemen yang berkaitan dengan b. As a catalyst and consultants in certain matters for
praktisi manajemen risiko, sistem pengendalian internal the Board of Directors and management related to
dan praktik GCG serta dalam upaya meningkatkan kinerja practitioners of risk management, internal control system
dan nilai Perusahaan secara berkelanjutan. and GCG practices as well as in efforts to improve the
performance and value of the Company sustainably.
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Auditor Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
Unit Internal Auditor Angkasa Pura II merupakan aparat SPI Unit of Angkasa Pura II is a internal supervisory (auditor)
pengawas (auditor) internal Perusahaan yang dipimpin oleh unit of the Company which led by a head and directly
seorang kepala dan bertanggung jawab langsung kepada responsible to the President Director.
President Director.
Internal Auditor Angkasa Pura II memiliki tugas dan tanggung SPI of Angkasa Pura II has duties and responsibilities to:
jawab untuk: bahasa inggrisnya ganti semua sbb:
a. Membantu Direksi dalam memenuhi tanggung jawab a. Assist the Board of Directors in fulfilling the responsibility
pengelolaan Perusahaan, dengan cara audit atas ketaatan, of the Companys management, by way of an audit
operasional, dan kinerja seluruh kegiatan unit kerja of obedience, operational, and performance of the
Perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikan entire work unit activities of the Company and provide
mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah suggestions for improvement towards achieving the
ditetapkan pada masing-masing unit kerja Perusahaan; objectives and targets which have been set on each work
b. Membantu Direksi dalam upaya meningkatkan unit of the Company;
terwujudnya good corporate governance, mendorong b. Assist the Board of Directors in order to improve the
efektivitas sistem pengendalian internal Perusahaan, realization of good corporate governance, encourage the
peningkatan pengelolaan risiko dan kinerja Perusahaan effectiveness of the Companys internal control system,
serta penerapan etika bisnis; improve the risk management and performance of the
c. Membantu Direksi untuk memberikan perhatian atas Company and the implementation of business ethics;
terjadinya perubahan lingkungan industri, risiko bisnis yang c. Assist the Board of Directors to give attention to changes
mungkin timbul, peluang upaya peningkatan efisiensi dan in the industrial environment, business risks that may
efektivitas dan hal-hal lain yang mempengaruhi kinerja arise, opportunities of efforts to improve efficiency and
Perusahaan; effectiveness and other matters that affect the Companys
d. Mendorong unit-unit kerja di lingkungan Perusahaan performance;
dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian d. Encourage work units within the Company to improve
internal dan pencapaian target kinerja unit kerja dalam the effectiveness of internal control system and the
rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran Perusahaan; achievement of business units performance targets in
e. Memberikan penilaian tentang kecukupan dan efektivitas order to achieve vision, mission, objectives, and targets of
sistem pengendalian internal Perusahaan dan pengelolaan the Company;
risiko atas kegiatan Perusahaan; e. Provide an assessment of the adequacy and effectiveness
f. Melaporkan hal-hal yang penting yang berkaitan dengan of the Companys internal control system and risk
kelemahan dan peluang perbaikan proses pengendalian management on the Companys activities;
keuangan dan operasional kegiatan Perusahaan; f. Report important matters related to weaknesses
g. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang akan diaudit, and opportunities for improvement of the financial
mengevaluasi serta menilai tingkat risiko kegiatankegiatan and operational control process of the Companys
tersebut dalam kaitannya dengan perencanaan audit; activities;Identify activities to be audited, evaluate and
h. Memberikan laporan berkala atas hasil-hasil pelaksanaan assess the risk level of such activities in relation to the
audit triwulanan, semester, current audit, post audit, dan audit planning;
audit lanjutan (audit khusus) serta kecukupan sumber g. Identify activities need tobe audited, evaluate and rate
daya audit; activities risk in term of audit plan
Adapun ruang lingkup tugas Internal Auditor meliputi hal-hal SPI scope of duties include the following:
sebagai berikut: a. Review and assess to ensure that the Companys internal
a. Mereviu dan menilai untuk memastikan bahwa sistem control system is adequate and functioning effectively in
pengendalian internal Perusahaan telah memadai, serta achieving the Companys objectives and targets efficiently
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan and economically and to ensure the reliability of financial
sasaran Perusahaan secara efisien dan ekonomis dan information and operational information of the Company
menjamin kehandalan informasi keuangan dan informasi as well as to maintain and protect the Companys assets;
operasional Perusahaan serta menjaga dan melindungi b. Implement operational and compliance audits on the
aset Perusahaan; management activities that aim to assess the efficiency
b. Melaksanakan audit operasional dan ketaaan atas and effectiveness the Companys operations, the reliability
kegiatan manajemen yang bertujuan untuk menilai of information and reporting of the Company, compliance
efisiensi dan efektivitas operasi Perusahaan, kehandalan with the laws and regulations as well as the security of the
informasi dan pelaporan Perusahaan, ketaatan terhadap Companys assets;
peraturan perundang-undangan serta pengamanan aset c. Implement advanced audit (special audits) on cases that
Perusahaan; have indications of fraud (fraud);
c. Melaksanakan audit lanjutan (audit khusus) terhadap kasus d. Implement performance audits on the planning and work
yang memiliki indikasi terjadinya kecurangan (fraud); program of each work unit and conformity assessment
d. Melaksanakan audit kinerja atas perencanaan dan with the companys objectives as well as assessment
program kerja masing-masing unit kerja dan penilaian towards risk management;
kesesuaiannya dengan tujuan Perusahaan serta penilaian e. Carry out special/additional assignments relevant to the
terhadap manajemen risiko; scope of duties of SPI.
e. Melaksanakan penugasan khusus/tambahan yang relevan
dengan ruang lingkup tugas Internal Auditor.
Angkasa Pura II senantiasa melakukan program peningkatan Angkasa Pura II is constantly improving the competence
kompetensi personil Internal Auditor dengan melakukan of SPI personnel by conducting the auditor competence
program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis development program in a systematic and tiered manner.
dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan In general, competence development policy in 2015 was a
kompetensi pada tahun 2015 ditempuh dengan 2 cara, yaitu 2 way, namely the development of competence in external
pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan institutions and internal competence development.
pengembangan kompetensi secara internal.
Selama tahun 2015, personil Internal Auditor telah mengikuti During 2015, the SPI personnel has participated in audit
pelatihan audit sebagai berikut: training as follows:
Pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2015 Implementation of the Annual Audit Work Program (PKAT)
difokuskan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Program in 2015 focused on the Head Office and Branch Offices.
kerja Internal Auditor pada tahun 2015 meliputi antara lain SPI work program in 2015 consists of the audit of airport
audit operasional/kinerja bandara, kegiatan reviu pengadaan operations/performance , review of the procurement of
barang dan jasa atas proyek pengembangan bandara, dan goods and services on the airport development project,
kegiatan pemeriksaan khusus/audit investigasi, dengan special inspection/investigation audit and consultations &
realisasi sebagai berikut: coaching, with the realization as follows:
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Independent supervision function against the financial aspect
Angkasa Pura II dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan of Angkasa Pura II is conducted by carrying out External
Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Auditor inspection performed by the Public Accounting Firm.
Penunjukan Auditor Eksternal dilakukan berdasarkan Risalah Appointment of External Auditor is based on the Minutes
RUPS Angkasa Pura II tentang Persetujuan Laporan Tahunan of the GMS of Angkasa Pura II on the Approval of Annual
dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 Report and Ratification of Financial Statements for the Fiscal
berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris. Year 2014 based on the recommendations of the Board of
Commissioners.
Berikut data Auditor Eksternal Angkasa Pura II selama 7 (tujuh) The following is the External Auditors data of Angkasa Pura II
tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: for the last 7 (seven) years, as follows:
Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan Perusahaan In the audit of the Companys Financial Statements for Fiscal
Tahun Buku 2015, Angkasa Pura II telah menunjuk Kantor Year 2015,Angkasa Pura II has appointed the Public Accounting
Akuntan Publik (KAP) Ernst & Young. Lingkup Audit yang Firm (KAP) Ernst & Young. The audit scope conducted by the
dilakukan KAP Ernst & Young juga mencakup audit Laporan Public Accounting Firm (KAP) Ernst & Young also includes the
Manajemen, Laporan Kepatuhan, Pengendalian Internal dan audit of Management Report, Compliance Report, Internal
Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Control and Report of the Partnership and Community
Tahun Buku 2015. Adapun total biaya yang dikeluarkan untuk Development Program (PKBL) for Fiscal Year 2015. The total
audit Laporan Keuangan Konsolidasi pada tahun 2015 adalah costs incurred to audit the Consolidated Financial Statements
sebesar Rp1.190.000.000 (sudah termasuk PPN) dan tidak in 2015 amounted to Rp 1.190.000.000 (including VAT) and
termasuk Out of Pocket Expenses (OPE). excluding the Out of Pocket Expenses (OPE).
KAP Ernst & Young yang ditunjuk telah menyelesaikan KAP Ernst & Young which appointed has completed its duties
tugasnya secara independen sesuai standar profesional independently in accordance to the professional standards of
akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit public accountant and work agreements as well as the scope
yang telah ditetapkan. of audit which has been determined.
Angkasa Pura II secara berkelanjutan terus mengembangkan Angkasa Pura II continuously develop and improve the
dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko framework of risk management systems and internal control
dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan structure to become integrated and comprehensive, aiming
komprehensif, yang bertujuan untuk melindungi Perusahaan to protect the Company from risks that negatively affect
dari risiko yang berdampak negatif terhadap pencapaian the achievement of objectives and to explore opportunities
tujuan dan mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan for increased benefits. The risk management framework is
benefit. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam outlined in policies, procedures, powers and other provisions
kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta as well as a variety of risk management tools in all aspects of
berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh business activity.
lingkup aktivitas usaha.
In order to develop risk management in accordance with
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang the standards of the international airport, the management
sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen of Angkasa Pura II has drawn up a risk profile corporations,
Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk to the functions of Operations and Techniques that focus on
fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis business processes, among others: Safety, Security, Services
Perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through through Compliance (3S + 1C), which is compulsory in risk
Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam management, as well as in the Administration, Finance and
pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan Commercial which leads to a high risk.
dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.
Dalam pengelolaan manajemen risiko, Angkasa Pura II In risk management, Angkasa Pura II has established a Risk
telah membentuk unit Risk Management & Compliance Management & Compliance unit in charge of facilitating the
sebagai penanggung jawab dalam memfasilitasi pelaksanaan implementation of the Risk Management Policy Guidelines
Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko oleh setiap Risk by each Risk Owner and staff. The scope of work includes
Owner dan jajarannya. Lingkup kerja Risk Management & the Risk Management & Compliance Office and 13 (thirteen)
Compliance meliputi Kantor Pusat dan 13 (tiga belas) Kantor Branch Angkasa Pura II.
Cabang Angkasa Pura II.
Risk Management
& Complicance Officer
Warga Negara Indonesia, umur 48 tahun. Menyelesaikan Indonesian citizen, 48 years old. Obtained his Bachelors
pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh Degree at the Faculty of Law at the University of Islam
Yusuf, Tangerang. Memiliki pengalaman menduduki jabatan Syekh Yusuf, Tangerang. Has experiences serving as SENIOR
penting antara lain: PENGAWAS SENIOR BIDANG OPERASI AUDITOR OF OPERATIONS AND ENGINEERING (2013),
DAN TEKNIK (2013), DEPUTI PENGAWAS BIDANG OPERASI DEPUTY AUDITOR OF OPERATIONS AND ENGINEERING
DAN TEKNIK (2014) dan menjabat sebagai HEAD OF RISK (2014) and served as the HEAD OF RISK MANAGEMENT &
MANAGEMENT & COMPLIANCE tahun 2016 sampai dengan COMPLIANCE 2016 until present.
saat ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management & Compliance Duties and Responsibilities of the Risk Management &
Compliance Bureau
Tugas dan tanggung jawab Risk Management & Compliance, Duties and responsibilities of the Risk Management &
adalah sebagai berikut: Compliance Bureau are as follows:
Mengkoordinasikan upaya-upaya pengembangan dan Coordinate the efforts of dvelopment and maintenance of
pemeliharaan sistem manajemen risiko yang efektif dan risk management system that is effective and efficient in
efisien sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya accordance with the requirements and availability of the
Perusahaan; Companys resources;
Memfasilitasi pelaksanaan Pedoman Kebijakan Manajemen Facilitate the implementation of Risk Management Policy
Risiko oleh setiap Risk Owner dan jajarannya; Guidelines by each Risk Owner and its ranks;
Mengumpulkan laporan Profil Risiko unit kerja dari Collect the Risk Profile report of work units from each
setiap Risk Owner, mengagregasikannya menjadi Profil Risk Owner, aggregating it into corporate risk profile and
Risiko korporat dan melaporkan Profil Risiko korporat report it to the Board of Directors regularly or any time by
kepada Direksi secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai the request of the Board of Directors;
permintaan Direksi; Implement Risk Assessment;
Melaksanakan Risk Asssessment; Make a risk assessment for the strategic decision making
Membuat kajian risiko untuk pengambilan keputusan of the Board of Directors, especially the one with high
strategis Direksi, terutama yang memiliki potensi nilai potential value impact of significant losses.
dampak kerugian yang signifikan.
Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko bisnis In conducting the supervision and management of material
yang material, Angkasa Pura II memiliki Kebijakan Manajemen business risks, Angkasa Pura II has a Risk Management
Risiko berdasarkan Surat Keputusan Nomor : C0.793/HK.201/ Policy based on the Decree No: C0.793/HK.201/APII-2015
APII-2015 PD.01.02/11/2015/0057 Tanggal 24 November PD.01.02/11/2015/0057 dated November 24th, 2015 that
2015 yang mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management refers to ISO 31000:2009, Risk Management - Principles and
- Principles and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi Guidelines, which has been adopted as a national standard of
standar nasional SNI ISO 31000:2011. SNI ISO 31000:2011.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan pedoman The policy aims to provide guidance to all personnel of
kepada seluruh Insan Angkasa Pura II untuk secara efektif Angkasa Pura II to effectively conduct risk management
melakukan proses dan kegiatan manajemen risiko, sehingga processes and activities, so in accordance with applicable
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, kebijakan regulations. In addition, risk management policy also aims
manajemen risiko tersebut juga bertujuan untuk memastikan to ensure that the Management and all employees have the
bahwa Manajemen dan seluruh pegawai memiliki persepsi same perception and understanding of the concept of risk
serta pemahaman yang sama mengenai konsep manajemen management, and raise the awareness about the importance
risiko, dan menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya of sustainable risk management in the Company.
manajemen risiko yang berkelanjutan di Perusahaan.
1. Meningkatkan kesadaran bahwa semua upaya pencapaian 1. Raise the awareness that all efforts to achieve the goals
sasaran dan target-target Perusahaan mengandung risiko and targets of the Company involve risks and therefore
dan karenanya setiap individu, unit kerja (Direktorat, each individual, work units (Directorate, Sub-Directorate,
Sub Direktorat, Biro, Kantor Cabang dst.), harus dapat Bureau, Branch Offices, etc.), should be able to manage
mengelola risiko sesuai kedudukan dan tanggung risks according the each position and responsibilities as
jawabnya masing-masing sebagai bagian dari pengelolaan part of an integrated corporate risk management.
risiko korporat terintegrasi. 2. Increase the certainty of achievement of the goals and
2. Meningkatkan kepastian pencapaian sasaran dan target- targets of the Company by:
target Perusahaan dengan cara: a. Lowering the possibility level of events that may
a. Menurunkan tingkat kemungkinan terjadinya peristiwa- hamper the business processes;
peristiwa yang dapat menghambat kelancaran proses b. Minimize losses as the potential impact caused by
bisnis; these events.
b. Meminimalkan kerugian sebagai potensi dampak yang
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa tersebut.
Sistem Manajemen Risiko Angkasa Pura II terdiri dari 3 (tiga) Risk Management System of Angkasa Pura II consists of 3
komponen yang saling berhubungan, yaitu: (three) related components, namely:
1. Prinsip-prinsip manajemen risiko; 1. Risk management principles;
2. Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan 2. Framework to manage risks; and
3. Proses pengelolaan risiko. 3. Risk management processes.
Prinsip-prinsip manajemen risiko merupakan pondasi (aturan Risk management principles is the foundation (basic rules)
dasar) bagi pengembangan kerangka kerja pengelolaan for the development of a framework of risk management
risiko yang merupakan pilar-pilar bagi penerapan proses that becomes the cornerstones for the implementation of
manajemen risiko. Sementara proses manajemen risiko the risk management processes. While the risk management
adalah penjabaran dari kerangka kerja pengelolaan risiko processes are descriptions from the risk management
dalam rangka mempermudah penerapan prinsip-prinsip framework in order to facilitate the application of risk
pengelolaan risiko, baik di tingkat korporat, di tingkat unit management principles, both at the corporate level, at the
kerja, maupun individu. unit level, as well as individual level.
oleh Direksi serta memiliki kompetensi cukup dalam managing the Companys business and skill using
pengalaman mengelola bisnis Perusahaan dan methods and techniques of risk assessment.
memiliki keterampilan menggunakan metode dan (3) Assessment process consists of risk identification
teknik assessment risiko. phase, risk analysis and risk evaluation should be
(3) Proses assessment terdiri dari fase identifikasi risiko, an integral part of the Companys business process,
analisa risiko dan evaluasi risiko yang harus menjadi such as the preparation process of RKAP, Feasibility
bagian integral dari seluruh proses bisnis Perusahaan, Study of Business Development, decision making
seperti proses penyusunan RKAP, Studi Kelayakan procedures and others. Risk assessment results
Pengembangan Bisnis, prosedur pengambilan is recorded in a document or the format of risk
keputusan dan lain-lain. Hasil assessment risiko dicatat register.
dalam dokumen atau format risk register.
Integrasi Proses Manajemen Risiko ke dalam Proses Bisnis Integration of Risk Management Process into Business
Perusahaan Process of the Company
a. Setiap pengambilan keputusan Perusahaan di tingkat a. Any decision-making in the strategic and operational
strategis dan operasional harus menjadikan assessment levels should make risk assessment as an integral part of
risiko sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses the processes and procedures in decision making.
dan prosedur pengambilan keputusan. b. In terms of business investment, the risk assessment
b. Dalam hal investasi bisnis maka assessment risiko, including the risk treatment plan, is an integral part of
termasuk rencana perlakuan risikonya (risk treatment plan), the business feasibility analysis process so that in the
merupakan satu kesatuan dengan proses analisis kelayakan decision making, has also been considered the risks that
bisnis sehingga pada saat pengambilan keputusan sudah affect the achievement of such investment targets.
mempertimbangkan risiko yang berpengaruh terhadap c. Each work unit is required to complete the RKAP program
pencapaian sasaran investasi tersebut. design with a list of inherent risks, risk handling strategy,
c. Setiap unit kerja wajib melengkapi rancangan program estimated cost of risk treatment (mitigation) that will be
RKAP dengan daftar risiko yang melekat, strategi used and also included information on CBA ratio (Cost
penanganan risiko, estimasi biaya perlakuan risiko Benefit Analysis ratio) at each of the proposed program.
(mitigasi) yang akan digunakan dan dilengkapi informasi d. Prior to legalization of RKAP by the GMS, every risk owner
tentang CBA ratio (Cost Benefit Analysis ratio) pada setiap shall prepare Risk Treatment Plan (RPR) as part of the
Risk Assessment merupakan tahapan proses manajemen Risk Assessment is a risk management process stage that
risiko yang terdiri dari fase identifikasi risiko, analisa risiko consists of the stages of risk identification, risk analysis
dan evaluasi risiko. Angkasa Pura II menggunakan ISO and risk evaluation. PT Angkasa Pura II (Persero) uses ISO
31000:2009 sebagai pedoman dalam melaksanakan Risk 31000:2009 as guidelines in implementing Risk Assessment.
Assessment. Pelaksanaan Risk Assessment dilakukan oleh Risk Management & Compliance unit is a unit with duties
Risk Management & Compliance di 13 Kantor Cabang dan and responsibilities to conduct Risk Assessment at 13 Branch
Kantor Pusat Angkasa Pura II. Offices and Head Office of PT Angkasa Pura II (Persero).
Berikut jadwal Risk Assessment yang dilaksanakan pada tahun The following is schedule of Risk Assessment in 2015:
2015:
Hasil Risk Assessment dan Upaya Penanganan Risiko Risk Assessment Results and Risk Management Efforts
Berikut hasil Risk Assessment yang telah dilaksanakan pada Here are the Risk Assessment results which has been
tahun 2015 beserta upaya penanganan risiko: performed in 2015 and its risk management efforts:
Seiring dengan visi Angkasa Pura II untuk menjadi Perusahaan In line with the vision of Angkasa Pura II to become a leading and
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional world-class airport management company, the
profesional, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi use of reliable information and communications technology
yang handal sangatlah dibutuhkan untuk mendukung is required to support decision making that is effective,
pengambilan keputusan yang efektif, efisien, dan optimal. efficient and optimal. To that end, Angkasa Pura II is always
Untuk itu Angkasa Pura II senantiasa berkomitmen untuk committed to carry out Information & Communications
melaksanakan implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi Technology Governance in accordance with the GCG
dan Komunikasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Adapun principles. As for the preparation of ICT development strategy
penyusunan strategi pengembangan TIK di Angkasa Pura in Angkasa Pura II refers to Regulation of the Minister of SOEs
II mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- No. PER-02/MBU/2013 on guidelines of the preparation of
02/MBU/2013 tentang panduan penyusunan pengelolaan SOEs information technology management.
teknologi informasi BUMN.
Pengelola Teknologi Informasi & Komunikasi Information & Communications Technology Management
Pengelolaan Teknologi Informasi & Komunikasi di Angkasa Management of Informtaion & Communications Technology
Pura II dijalankan oleh Unit Information Technology Angkasa in Angkasa Pura II is run by the Bureau of Information
Pura II sebagai unit pendukung kegiatan bisnis Perusahaan. & Communications Technology of Angkasa Pura II as a
supporting bureau of the Companys business.
Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor 03.05.05/04/2013.12 In accordance with the Decree of the Board of Directors No.
tanggal 29 April 2013 struktur organisasi Unit Information 03.05.05/04/2013.12 dated April 29th, 2013, the organization
Technology berkembang menjadi 3 (tiga) Kepala Bagian, structure of the Information & Communications Technology
yaitu: Bureau is developed into 3 (three) Section Heads, namely:
1. Kepala Bagian Analisis & Desain; 1. Section Head of Analysis & Design
2. Kepala Bagian Aplikasi & Pengembangan; 2. Section Head of Applications & Development
3. Kepala Bagian Infrastruktur & Jaringan. 3. Section Head of Infrastructure & Network
Untuk struktur organisasi fungsi TIK di Kantor Cabang kecuali ICT function in the organization structure at Branch Offices
bandara Kualanamu dan Soekarno Hatta terbentuk berdasarkan except for Kualanamu Airport and Soekarno-Hatta Airport
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.03.05.05/06/2013.14 was formed by the Decree of the Board of Directors
tanggal 26 Juni 2013 dengan susunan, formasi dan kelas No. KEP.03.05/06/2013.14 dated June 26th, 2013 with
jabatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing Kantor composition, formation and position class in accordance
Cabang. with the conditions of each Branch Office.
Profil Vice President of Information Technology Profile of the Head of Information & Communications
Technology Bureau
Didi Kristianto
Vice President of Information Technology
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan Indonesian citizen, 45 years old. Obtained his Bachelor
pendidikan S1 pada Fakultas Manajemen Universitas As- Degree from the Faculty of Management of the University of
Syafi-Iyah, Jakarta. Memiliki pengalaman menduduki jabatan As-Syafi-Iyah, Jakarta. Has experiences in important positions
penting antara lain: Head Of Information Technology (2011), among others: Head of Information Technology (2011), Head
Kepala Biro Teknologi Informasi Dan Komunikasi (2012), of Information and Communications Technology Bureau
Sekretaris It Steering Committee (2014) dan menjabat sebagai (2012), Secretary to IT Steering Committee (2014) and served
Vice President Of Information Technology tahun 2015 sampai as the Vice President of Information Technology in 2015 until
dengan saat ini. today.
Tugas Pokok Unit Information Technology Main Duties of the Information & Communications
Technology Bureau
Adapun tugas pokok unit Information Technology, yaitu: Main duties of the Information & Communications Technology
1. Analisis dan desain penerapan sistem teknologi informasi; Bureau, namely:
2. Pembuatan aplikasi dan pengembangan sistem pendukung 1. Analysis and design of information technology system
kegiatan administrasi, operasional dan bisnis Perusahaan; implementation;
3. Pembangunan infrastruktur dan jaringan Teknologi 2. Making of application and development of support system
Informasi & Komunikasi serta pendukung kegiatan of administration, operations and business activities of the
administrasi, operasional dan bisnis Perusahaan. Company;
3. Development of infrastructure and network of Information
& Communications Technology and supporter of
administration, operations and business of the Company.
Tata Kelola Teknologi Informasi yang pada awalnya diatur Information Technology Governance that was originally
dalam Peraturan Perusahaan nomor 21 tahun 2010, set in the Companys Regulation number 21 year 2010,
telah dirubah menjadi Peraturan Perusahaan nomor has been amended into the Companys Regulation No.
KEP.11.02/12/2014 tanggal 19 Desember 2014. KEP.11.02/12/2014 dated December 19th, 2014.
Penyusunan Tata Kelola TI mengacu kepada peraturan Preparation of IT Governance refers to the applicable laws
perundang-undangan yang berlaku dan menggunakan and regulations and using the approach to several frameworks
pendekatan terhadap beberapa framework yang menjadi which became International IT Governance standards with
standar Tata Kelola TI Internasional dengan beberapa several required adjustments, among others:
penyesuaian yang diperlukan, diantaranya: 1. Regulation of the Minister of SOEs No. PER-02/MBU/2013
1. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- on the Guidelines of Information Technology Management
02/MBU/2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan of State-Owned Enterprises
Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara 2. Circular Letter of the Minister of Communications and
2. Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 05/SE/M. Information Technology No. 05/SE/M.KOMINFO/07/2011
KOMINFO/07/2011 tentang Panduan Penerapan Tata on the Guidelines of Information Security Governance For
Kelola Keamanan Informasi Bagi Penyelenggara Pelayanan Public Services Administrator
Publik
Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) Policy Information Security Management System (SMKI)
Dalam menjalankan Tata Kelola TI, faktor Keamanan Informasi In running IT Governance, Information Security factor which
yang meliputi kerahasiaan (confidentiality), keutuhan include confidentiality (confidentiality), integrity (Integrity),
(integrity), dan ketersediaan (availability) merupakan aspek and availability (availability) is an aspect which is very
yang sangat penting, karena informasi merupakan asset yang important, because that information is an asset valuable to
berharga bagi perusahaan, oleh karena itu pemanfaatan the company, therefore the utilization information must be
informasi harus dikelola sedemikian rupa, sehingga berdaya managed in such a way, so helpless maximum efficiency for
guna maksimal bagi perusahaan dengan meminimalisir the company to minimize possibility of the risk of information
kemungkinan terjadinya resiko keamanan informasi. security.
Kebijakan SMKI ini telah ditetapkan menjadi Peraturan Direksi SMKI policy is set to be the Board of Directors Regulations
nomor PD.11.01/06/2015/0025 tanggal 05 Juni 2015 dan number PD.11.01 / 06/2015/0025 dated June 5, 2015 and
terdiri dari: consists of:
- Kebijakan Pengendalian Hak Akses. - Right of Access Control Policies.
- Kebijakan Penggunaan Sumber Daya Informasi - Information Resources Usage Policy
- Kebijakan Klasifikasi Informasi - Information Classification Policy
Sosialisasi SMKI dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2015 Socialization of SMKI held on 5-6 August 2015 and attended
dan dihadiri oleh perwakilan TI seluruh Kantor Cabang PT by representatives of the entire Branch Office IT PT Angkasa
Angkasa Pura II (Persero) dan dihadiri juga oleh Kementrian Pura II (Persero) and was attended also by the Ministry
Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh ibu Intan Communications and Information Technology, represented
Rahayu yang menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Budaya by Mrs. Intan Rahayu, who served as Deputy Director of
Keamanan Informasi Kementrian Komunikasi dan Informatika Culture Information Security Ministry of Communications
. and Information Technology.
Angkasa Pura II telah memiliki Standard Operating Procedure Angkasa Pura II has had a Standard Operating Procedures
(SOP) sesuai keputusan Direksi Nomor KEP.01.02/12/2013.1 (SOP) in accordance to the Decree of the Board of Directors
tentang SOP Pengelolaan Teknologi Informasi di lingkungan No: KEP.01.02/12/2013.1 on the SOP of Information
Angkasa Pura II yang disahkan tanggal 18 Desember Technology Management in Angkasa Pura II which was ratified
2013 dan sebagian sudah diedarkan melalui surat Nomor on December 18th, 2013 and some have been circulated
01.02/00/12/2013/001 perihal Penyampaian Surat Keputusan through a letter no: 01.02/00/12/2013/001 on the Submission
Direksi Nomor KEP. 01.02/12/2013.1. Prosedur Standar of the Board of Directors Decree No. KEP.01.02/12/2013.1.
Operasional Pengelolaan TIK memiliki tujuan sebagai berikut: The SOP of ICT Management has the following objectives.
a. Menyediakan panduan bagi pelaksanaan kegiatan terkait a. Provide a guideline for the implementation of activities
manajemen teknologi informasi mencakup proses yang related to information technology management including
melibatkan seluruh bagian terkait seperti komite teknologi the process that involve all relevant sections such as the
informasi dan divisi yang dibawahinya. information technology committee and its subordinate
b. Memastikan adanya konsistensi operasional dan divisions.
mendorong terjadinya peningkatan kepemimpinan yang b. Ensure the operational consistency and encourage the
lebih efektif, efisien dan mengedepankan penciptaan nilai. improvement of leadership that is more effective, efficient
c. Sebagai bagian dari peningkatan kinerja seluruh anggota and uphold the value creation.
organisasi yang mendukung terjadinya regenerasi c. As part of improving the performance of the entire
kepemimpinan. organization members that supports the regeneration of
leadership.
Didalam pengelolaan TI, perusahaan telah memiliki 5 (lima) In IT management, the Company has 5 (five) Standard
Standard Operating Procedure (SOP) sejak 2012 sampai Operating Procedures (SOP) since 2012 until 2014. In 2015,
dengan 2014. Dan di tahun 2015 unit TI menyusun 3 (tiga) the IT unit develops 3 (three) SOP.
SOP.
2014
SOP of
Video Conference Usage
Sebagai pendukung kegiatan bisnis Perusahaan maka kegiatan As a supporter of the Companys business activities, the
pengembangan aplikasi dan infrastruktur menjadi hal yang development of applications and infrastructure becomes an
penting. Proses pengembangan aplikasi dan infrastruktur important factor. Application and infrastructure development
harus disesuaikan dengan teknologi yang sedang berkembang process must be adapted to the current emerging technology
saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas so as to improve the efficiency and effectiveness of software
penggunaan software dan hardware. and hardware usages.
Beberapa pengembangan aplikasi dan infrastruktur bidang Several development of application and infrastructure in ICT
TIK pada tahun 2015, adalah sebagai berikut: field in 2015, as follows:
Output yang
Pekerjaan Keterangan
No Dihasilkan Target Progress
Job Descriptions
Generated Outputs
IT BACK OFFICE
Aplikasi Transaksi Keuangan Financial Transaction Application
1 Aplikasi PKBL v.2.0 Sistem informasi Juni 2015 100% - Pada Juni 2015 dilakukan
PKBL Application v.2.0 yang mengelola June 2015 pengembangan terkait adanya
program kemitraan perubahan bisnis proses dan
dan bina lingkungan format report dari Kementrian
PT Angkasa Pura II BUMN, sudah diuji untuk 3
(Persero) (tiga) Kantor Cabang yaitu:
Information system Aceh, Tanjung Pinang dan
that manages Halim.
the Partnership - Selesai Juni 2015
and Community - In June 2015, a development
Development was conducted in relation to
Program of PT changes of business process
Angkasa Pura II and report format from the
(Persero) Ministry of SOEs, has been
tested for 3 (three) Branch
Offices namely: Aceh, Tanjung
Pinang and Halim.
- Completed in June 2015
2 Pengembangan Modul Sistem pelaporan SAP Juni 2015 100% Selesai Juni 2015
Pelaporan SAP (e-Faktur) untuk mengakomodir June 2015 Completed in June 2015
SAP Reporting kebutuhan aplikasi
Module Development e-Faktur dari Dirjen
(e-Invoicing) Pajak
SAP reporting system
to accommodate
the requirements
of e-Invoicing
application from the
Director General of
Taxation
37 Pengembangan Aplikasi Forum komunikasi 01/01/2015 100% - Update aplikasi agar support
Forum berbasis iOS yang dapat diakses pada iPad
iOS-based Forum oleh seluruh - Penambahan tombol back/
Application karyawan PT forward dan refersh untuk
Development Angkasa Pura II kemudahan navigasi
(Persero) untuk - Selesai Januari 2015
bertukar informasi - Update application to be
terkait bandara atau compatible with iPad
informasi lainnya - Addition of back/forward
Communication and refresh buttons for
forum which can convenience
be accessed by - Completed in January 2015
all employees
of PT Angkasa
Pura II (Persero)
to exchange
information related
to airports or other
information.
38 Pengembangan Website Media informasi 01/02/2015 100% - Menambahkan informasi
Korporat kepada mata uang pada konten
Corporate Website pengguna jasa daftar harga
Development kebandarudaraan, - Integrasi guest book dengan
mitra, dan email contact center
masyarakat umum - Penambahan menu aktif dan
dalam rangka untuk non aktif pada banner
mempermudah - Format rata kiri dan kanan
pencarian informasi pada konten pengisian artikel
terkait perusahaan - Selesai Februari 2015
Information media to - Add currency information on
airport services users, the price list content
partners, and the - Integration of guest book
general community with contact center email
in order to facilitate - Addition of active and non-
the search of active menus on the banner
information related - Justify formats on articles
to the Company. writing content.
- Completed in February 2015
Untuk mendukung perkembangan bisnis Angkasa Pura II yang To support the growing business development of the
semakin berkembang, Angkasa Pura II telah menerapkan Company, Angkasa Pura II has implemented Enterprise
Enterprise Resource Planning (ERP). Dengan adanya ERP di Resource Planning (ERP). ERP will create internal and external
Angkasa Pura II maka akan tercipta integrasi sistem internal systems integration of information management across the
dan eksternal manajemen informasi seluruh organisasi, organization, including finance/accounting, manufacturing,
mencakup keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan sales and services, customer relationship management. ERP
pelayanan, manajemen hubungan pelanggan. Sistem ERP system automated these activities with an integrated software
mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi perangkat application.
lunak terpadu.
Dalam pemilihan produk ERP, Angkasa Pura II dibantu oleh In the selection of ERP products, Angkasa Pura II is assisted by
konsultan pendamping dengan melakukan perbandingan assisting consultants by doing a comparison of independent
yang independen dan seimbang untuk ERP software. and balanced for ERP software. Based on the analysis, SAP
Berdasarkan hasil analisa, SAP memiliki functional fit yang has a higher functional fit compared with Oracle and has a
lebih tinggi dibandingkan dengan Oracle dan memiliki nilai higher value when compared with Oracle for the Finance and
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Oracle untuk Human Resources Modules. SAP requires less customization
modul Finance dan Human Resources. SAP membutuhkan to meet the business requirements of Angkasa Pura II.
customization yang lebih sedikit untuk memenuhi kebutuhan
bisnis Angkasa Pura II.
Terbentuknya unit ERP di Angkasa Pura II diawali dari visi The establishment of ERP unit in Angkasa Pura II began from
Perusahaan yaitu to be world class airport dan berencana the Companys vision to be a world class airport and plans to
untuk mengimplementasikan suatu sistem yang reintegrasi implement an integrated and comprehensive system that is
dan komprehensif sehingga diharapkan dapat mempercepat expected to accelerate the achievement of business process
pencapaian proses bisnis di lingkungan Perusahaan. Isi within the Company. The contents of the vision contained
dari visi tersebut tertuang dalam Rencana Jangka Panjang in the Companys Long Term Plan (RJPP) of Angkasa Pura
Perusahaan (RJPP) Angkasa Pura II yang merupakan pedoman II, which is a guideline of policy direction and development
arah kebijakan dan strategi pengembangan Perusahaan strategy of the Company in the period of 2012 - 2016.
dalam kurun waktu tahun 2012 - 2016.
Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap ERP yang dilakukan Angkasa Pura II has had an ERP Roadmap conducted within 3
dalam 3 (tiga) fase pada periode 2014-2016 adalah sebagai (three) phases in the period of 2014-2016 as follows:
berikut:
Modul Commerce
2016 Modul Operation
Dalam rangka mendukung komitmen penerapan keterbukaan In order to support the commitment to information disclosure,
informasi, Angkasa Pura II menyediakan berbagai akses Angkasa Pura II provides various information access through
informasi melalui sarana dan media sebagai berikut: facilities and media as follows:
1. Website: 1. Website:
www.angkasapura2.co.id www.angkasapura2.co.id
2. Portal Kementerian BUMN: 2. Ministry of SOEs Portal:
www.bumn.go.id/angkasapura2 www.bumn.go.id/angkasapura2
3. Twitter: 3. Twitter:
@contactap2 @contactap2
4. Facebook: 4. Facebook:
AP II Contact Center AP II Contact Center
5. Contact Center: 5. Contact Center:
1500 138 1500 138
6. Majalah: 6. Magazine:
Travelounge Travelounge
7. Majalah Internal Perusahaan: 7. Corporate Internal Magazine:
A-Magazine A-Magazine
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Angkasa Pura II In running its business activites, Angkasa Pura II always
senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan terhadap take into consideration the aspects of compliance with
peraturan yang berlaku dan juga peraturan-peraturan yang the applicable regulations and also regulations that have
memiliki keterkaitan dengan lingkup usaha Angkasa Pura II. relevance to the business scope of Angkasa Pura II.
Berikut disampaikan penjelasan tentang perkara-perkara The following is explanations on legal proceedings faced by
hukum penting yang sedang dihadapi Angkasa Pura II Angkasa Pura II throughout 2015:
sepanjang tahun 2015:
Pengaruh Terhadap
Perkara Uraian Perusahaan
Status
Case Descriptions Effect Against the
Company
CABANG SOEKARNO-HATTA H.A. Sanusi, dkk mengajukan klaim Peninjauan Tidak berpengaruh
H.A. SANUSI, dkk/ 56 warga (Penggugat) atas kepemilikan tanah PT AP II Kembali terhadap Angkasa
Melawan pada sertifikat HGB No.1/1998 Reconsideration Pura II
PT AP II (Tergugat I) dan HGB No.35/1998. No effect against
Dan H.A. Sanusi, et al, filed a claim on Angkasa Pura II.
KEPALA KANTOR BPN land ownership of PT AP II on HGB
(TERGUGAT II) Certificate No.1/1998 and HGB
BSH BRANCH OFFICE No. 35/1998.
H.A. SANUSI, et al/ 56 residents (Plaintiff)
Against
PT AP II (Defendant I)
And
HEAD OF BPN OFFICE
(DEFENDANT II)
CABANG SOEKARNO-HATTA Gugatan perdata terkait fasilitas Masih dalam Tidak berpengaruh
Ridwan Sumantri dan pelayanan bagi penyandang tahap proses terhadap Angkasa
Melawan cacat sebagai pengguna jasa kasasi. Pura II
PT Lion Mentari Airlines bandar udara dan angkutan udara. Still in the Appeal No effect against
(Tergugat I) Civil lawsuit related to facilities Process Angkasa Pura II.
PT AP II and services for disabled people
(Tergugat II) as services users of airport and air
Dirjen Perhubungan Udara transport.
(Tergugat III)
BSH BRANCH OFFICE
Ridwan Sumantri
Against
PT Lion Mentari Airlines
(Defendant I)
PT AP II
(Defendant II)
Director General of Air Transportation
(Defendant III)
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II Gugatan Sengketa Tanah di area Masih dalam Tidak berpengaruh
H. Syafarudin (Penggugat) Bandara Sultan Syarif Kasim II proses kasasi terhadap Angkasa
Melawan seluas 10.000 m2 Still in the Appeal Pura II
PT AP II (Tergugat) Lawsuit of Land Dispute in the area Process No effect against
SSK II BRANCH OFFICE of Sultan Syarif Kasim II Airport Angkasa Pura II.
H. Syafarudin (Plaintiff) area of 10,000 m2
Against
PT AP II (Defendant)
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II Gugatan terkait permasalahan Masih dalam Tidak berpengaruh
PT Fadly Karya Pratama (Penggugat) pekerjaan pelebaran Runway tahap proses terhadap Angkasa
Melawan Bandara Sultan Syarif Kasim II banding Pura II
PT Duta Graha Indah; Pekanbaru. Still in the Appeal No effect against
PT Itama Rano Raya; Lawsuit related to problems of Process Angkasa Pura II.
PT AP II (Para Tergugat). the widening work of Sultan
SSK II Branch Office Syarif Kasim II Airport Runway,
PT Fadly Karya Pratama (Plaintiff) Pekanbaru
Against
PT Duta Graha Indah;
PT Itama Rano Raya;
PT AP II (Defendants).
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II Gugatan perlawanan terkait Kasasi Tidak berpengaruh
PT AP II (Penggugat) eksekusi tanah di area Bandara Appeal terhadap Angkasa
Melawan Sultan Syarif Kasim II seluas Pura II
H. Syafarudin (Tergugat) 10.000 m2.. No effect against
SSK II Branch Office Lawsuit of resistance related to Angkasa Pura II.
PT AP II (Plaintiff) land execution in the area of
Against Sultan Syarif Kasim II Airport area
H. Syafarudin (Defendant) of 10,000 m2.
CABANG DEPATI AMIR Gugatan perdata yang diajukan Pengadilan Negeri Tidak berpengaruh
Sdr. Samsumin Tirtakusuma melalui oleh terkait klaim kepemilikan District Court terhadap Angkasa
kuasa hukumnya Drs. Rudy T. Erwin, S.H., tanah seluas 10.000 m2 di Pura II
M.H. & Rekan (Penggugat) lokasi bekas tambang timah No effect against
Melawan karya, eks parit 6, Kelurahan/ Angkasa Pura II.
H. Troli Bin Conit (Tergugat I) ;dan Desa Air Itam, Kecamatan Bukit
PT AP II (Tergugat II) Intan, Kotamadya Pangkal Pinang
PGK Branch Office (sekitar Area Bandara Depati Amir
Mr. Samsumin Tirtakusuma through his Pangkal Pinang), PT AP II (Tergugat
Legal Counsel, Drs. Rudy T. Erwin, S.H., II) digugat dalam perkara ini
M.H. & Partner (Plaintiff) Against H. Troli terkait adanya pembayaran ganti
Bin Conit (Defendant I) and kerugian pembebasan tanah seluas
PT AP II (Defendant II) 14 x 75 meter untuk perluasan
Bandara Depati Amir yang
menurut Penggugat dibayarkan
kepada Tergugat I sebesar Rp
122.850.000,00 (seratus dua puluh
dua juta delapan ratus lima puluh
ribu rupiah).
KANTOR PUSAT Gugatan yang diajukan oleh PT Proses Mediasi Tidak berpengaruh
PT FIFTYFIFTY INDONESIA (Penggugat) Fiftyfifty Indonesia (Penggugat) Mediation Process terhadap Angkasa
Melawan kepada PT AP II (Tergugat) terkait Pura II
PT AP II (Tergugat). dengan wanprestasi yang menurut No effect against
HEAD OFFICE PT Fiftyfifty Indonesia (Penggugat) Angkasa Pura II.
PT FIFTYFIFTY INDONESIA (Plaintiff) dilakukan oleh PT AP II atas
Versus rencana Kerjasama Pemasangan
PT AP II (Defendant). dan Pengelolaan Media Iklan pada
Cermin di Toilet di Terminal 1 dan
Terminal 2 Bandara Soekarno-
Hatta
Lawsuit filed by PT Fiftyfifty
Indonesia (Plaintiff) to PT AP II
(Defendant) related with breach
of contracts that according to
PT Fiftyfifty Indonesia (Plaintiff)
is conducted by PT AP II on the
Cooperation plan of Installation
and Management of Advertising
Media on the Toilet Mirrors at
Terminal 1 and Terminal 2 of the
Soekarno-Hatta Airport
Pengaruh Terhadap
Perkara Uraian Perusahaan
Status
Case Descriptions Effect Against the
Company
KANTOR PUSAT Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Peninjauan Tidak berpengaruh
Perkara Pajak SKPKB Tahun 2006 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Kembali terhadap Angkasa
HEAD OFFICE Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Reconsideration Pura II
SKPKB Tax Case 2006 Masa Pajak Januari-Desember 2006 No effect against
000080/207/06/051/08 tanggal 28 Juli Angkasa Pura II.
2008 sebesar
Rp 146.194.367.207,00.
Director General of Taxation issued
Assessment Letter on Underpayment
of Value Added Tax on Goods and
Services of the Tax Period of January-
December 2006 000080/207/06/051/08
dated July 28th, 2008 amounted to Rp
146,194,367,207.
Sepanjang tahun 2015, tidak ada perkara hukum yang dihadapi Throughout 2015, there were no legal proceedings faced by
oleh Entitas Anak maupun terkait dengan Dewan Komisaris Subsidiaries or related to its Board of Commissioners and
dan Direksi Entitas Anak. Board of Directors.
Perkara Yang Melibatkan Dewan Komisaris Dan Direksi Legal proceedings involving the Board of Commissioners
Angkasa Pura II and Board of Directors of Angkasa Pura II
Sepanjang tahun 2015, tidak ada perkara hukum yang Throughout 2015, there were no legal proceedings involving
melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II. the Board of Commissioners and Board of Directors of
Angkasa Pura II.
Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat sanksi dari regulator Throughout 2015, there were no sanctions from regulators
yang diberikan kepada Angkasa Pura II. given to Angkasa Pura II.
Selama tahun 2015, tidak ada penyimpangan yang bersifat During 2015, no irregularities of fraud committed by
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan Angkasa Pura II. employees of Angkasa Pura II.
benturan
kepentingan
Conflict of Interest
Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat Conflict of interest is a situation where there is a conflict
konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan between the Companys economic interests and the
kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Komisaris dan personal economic interests of the Board of Directors,
Pemegang Saham. Selama tahun 2015, tidak ada transaksi Board of Commissioners and Shareholders. During 2015, no
yang memiliki benturan kepentingan di Angkasa Pura II, setiap transactions with conflict of interest occurred in Angkasa
transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pura II, every made transactions is conducted in accordance
dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG. with applicable regulations and always pay attention to the
GCG principles.
pemberian dana
untuk kegiatan sosial dan politik
Funding for Social and Political Activities
Angkasa Pura II tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak Angkasa Pura II is not involved in any political activities
memberikan donasi atau bantuan untuk kepentingan politik. and does not provide donations or assistance for political
Sedangkan kepedulian terhadap masalah sosial merupakan interests. While the concern for social issues is an essential
bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Angkasa Pura part of the duties and responsibilities of Angkasa Pura II to
II kepada masyarakat. Uraian lebih lengkap terdapat pada the community. A more complete description can be found
bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan on the Corporate Social Responsibilty section in this Annual
Tahunan ini. Report.
Untuk mencapai keberhasilan jangka panjang, To achieve long-term success, GCG implementation needs
pengimplementasian GCG perlu dilandasi integritas yang to be based with high integrity in which the Code of Conduct
tinggi diperlukan Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) yang is required to become a reference for the Companys organs
dapat menjadi acuan bagi organ Perusahaan dan seluruh and all staffs in implementing business values and ethics to
jajarannya dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis become part of the corporate culture.
sehingga menjadi bagian dari Budaya Perusahaan.
Etika merupakan sistem nilai atau norma yang diyakini oleh Ethics is a system of values or norms that are believed by all
seluruh Insan Angkasa Pura II sebagai suatu standar perilaku. personnel of Angkasa Pura II as a behavioral standards. In
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II menerapkan conducting its business, Angkasa Pura II implements business
etika bisnis/usaha dan etika kerja, dimana etika bisnis menjadi ethics and work ethics, in which the business ethics becomes
acuan bagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha the reference for the Company in carrying out its business
termasuk berinteraksi dengan stakeholder. Sementara etika activities including interacting with stakeholders. While the
kerja merupakan sistem yang dianut oleh setiap Pimpinan work ethics is the system adopted by every Leaders and
dan Pekerja dalam melaksanakan tugasnya termasuk etika Workers in performing their duties including relationship
hubungan antar Pekerja dan Perusahaan. ethics between Workers and the Company.
Menjaga standar etika sangat penting untuk mempertahankan Maintain the ethical standards is essential to maintain the
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan loyalty of stakeholders in making decisions and solving issues
dan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi Angkasa faced by Angkasa Pura II. This is due to all of the Companys
Pura II. Hal ini disebabkan semua keputusan Perusahaan decisions greatly affects and affected by the interested and
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder influential to the Companys decisions. Therefore, Angkasa
yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan- Pura II has a Code of Conduct as the behavioral basis of
keputusan Perusahaan. Oleh karena itu, Angkasa Pura II Angkasa Pura II personnel in carrying out its mission to
memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) sebagai dasar achieve the Companys vision. This Code of Conduct applies
bertingkah laku Insan Angkasa Pura II dalam menjalankan misi to all personnel of Angkasa Pura II, namely the Board of
untuk mencapai visi Perusahaan. Code of Conduct ini berlaku Commissioners, Board of Directors, all employees and all
untuk seluruh Insan Angkasa Pura II yakni Dewan Komisaris, stakeholders or business partners who conduct business
Direksi, seluruh Karyawan dan seluruh stakeholders atau transactions with Angkasa Pura II which is integrated with the
mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Angkasa GCG principles.
Pura II yang terintegrasi dengan prinsip GCG.
Code of Conduct Angkasa Pura II mencakup prinsip-prinsip The Code of Conduct of Angkasa Pura II consists of principles
dalam etika bisnis/usaha dan etika kerja, diantaranya: in business ethics and work ethics, among others:
1. Merasa tidak yakin tentang tindakan yang pantas dilakukan 1. Feeling unsure about the appropriate action to be
sehingga memerlukan nasihat dan masukan; conducted, so requires advices and inputs;
2. Yakin bahwa seseorang yang bertindak atas nama PT 2. Convinced that someone acting on behalf ot PT Angkasa
Angkasa Pura II (Persero) sedang melakukan atau akan Pura II (persero) is conducting or about to commit an
melakukan suatu tindakan yang melanggar hokum, prinsip, action that is against the law, principles, & tactics of the
& taktik Pedoman Perilaku ini; Code of Conduct;
3. Yakin bahwa insan PT Angkasa Pura II (Persero) terlibat 3. Convinced that personnel of PT Angkasa Pura II (Persero)
dalam pelanggaran; is involved in a violation;
4. Yakin bahwa seseorang yang mengajukan pertanyaan atau 4. Convinced that someone who have any questions or
kekhawatiran tersebut dengan niat baik, telah mendapat concerns in good intentions, have received feedback
tanggapan.
Sebagai bentuk komitmen Insan Angkasa Pura II untuk As a commitment of Angkasa Pura II personnel to always
selalu mentaati Code of Conduct, maka setiap tahunnya adhere the Code of Conduct, then every year all personnel of
Insan Angkasa Pura II wajib melakukan penandatanganan Angkasa Pura II is obligated to sign a Commitment Statement
Pernyataan Komitmen yang berisi komitmen kepatuhan which contains a commitment of compliance against the
terhadap Code of Conduct. Dokumen Pernyataan Komitemen Code of Conduct. The Commitment Statement Documents
tersebut didokumentasikan oleh Unit Risk Management & are documented by the Corporate Secretary Unit.
Compliance.
Implementasi Code of Conduct dilaksanakan oleh Implementation of the Code of Conduct is conducted by all
seluruh Insan Angkasa Pura II. Untuk itu, Angkasa Pura II personnel of Angkasa Pura II. To that end, Angkasa Pura II
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi untuk memastikan conducts socialization and internalization to ensure that the
Code of Conduct diketahui dan dijalankan oleh seluruh Insan Code of Conduct is kpresentn and exercised by all personnel
Perusahaan. of the Company.
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan sosialisasi Code of In 2015, the Company conducted a socialization of the Code
Conduct melalui: of Conduct through:
Tatap Muka melalui Sosialisasi GCG Face to face through the Socialization of GCG
Website Website
Portal Intranet Intranet Portal
Buku saku Pocket Book
Sosial Media Forum Komunikasi Angkasa Pura II melalui Social Media of the Communication Forum of Angkasa
gadget/smartphone Pura II through gadget/smartphone
Spanduk Banner
Banner Bulletin
Buletin Commitment Statement
Pernyataan Komitmen Advertisements in newspapers
Iklan di koran Contact Center Number 1500 138
Contact Center Nomor 1500 138 Etc.
Dan lain sebagainya
Pada tahun 2015, upaya penegakkan Code of Conduct In 2015, enforcement of the Code of Conduct is performed in
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: several ways, including:
1. Melaksanakan program induksi karyawan baru untuk 1. Implement new employee induction program to ensure
memastikan setiap karyawan baru mengetahui mengenai that every new employee kpresent about the Code of
Code of Conduct. Conduct.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan 2. Implement sustainable education and training to ensure a
untuk memastikan pemahaman komprehensif bagi comprehensive understanding for all employees.
seluruh karyawan. 3. Conduct regular communication.
3. Melaksanakan komunikasi berkala. 4. Monitor the effectiveness of the Code of Conduct
4. Melakukan pemantauan efektifitas program Code of program. This program is conducted by the Internal Audit
Conduct. Program ini diaksanakan oleh Internal Auditor. Unit (SPI).
5. Melaksanakan pemutakhiran buku Code of Conduct 5. Updating the book of the Code of Conduct which is
yang dilakukan secara berkala guna disesuaikan dengan conducted regularly to be adjusted with the Companys
kebutuhan Perusahaan serta regulasi internal atau requirements as well as internal and external regulations
eksternal yang berlaku di Perusahaan. applicable in the Company.
Sanksi Pelanggaran Terhadap Code of Conduct Sanctions of the Code of Conduct Violations
Konsekuensi-konsekuensi atas pelanggaran terhadap Consequences for violating the Code of Conduct (Code
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) akan ditindaklanjuti of Conduct) to be followed up and given guidance action,
dan diberikan tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan atau disciplinary or corrective action pursuant to Company
tindakan perbaikan sesuai Peraturan Perusahaan. Regulation.
Penerapan Code of Conduct merupakan salah satu wujud Implementation of the Code of Conduct is a manifestation
penjabaran Budaya Perusahaan yang disebut THE BEST, of Corporate Culture translation called THE BEST, with
dengan penjabaran sebagai berikut: elaboration as follows:
T
Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif Cooperative and able to work together effectively
Saling menghargai dan dapat menerima Appreciate each other and able to accept
Team perbedaan pendapat dissenting opinions.
Work Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif Proactive in providing constructive inputs.
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik Friendly in providing the best service to internal
H
terhadap pelanggan internal dan eksternal and external customers.
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik Harmony in maintaining synergetic relationship
Hospitality dengan semua pemangku kepentingan with all stakeholders.
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar Care to the surrounding environment.
E
Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik Excellence in attitude and action at all time
Persisten melakukan perbaikan berkesinambungan Persistent in sustainable improvement.
Excellence Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka Balance in achieving objectives (short term and
B
pendek dan jangka panjang) long term)
Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan Fair in action and decision making
Balance Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan Balance in fulfilling the needs of internal and
pemangku kepentingan internal dan eksternal external stakeholders.
Efektif dalam pengambilan keputusan dan Effective in decision making and achievement of
pencapaian tujuan objectives.
E
Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar Efficient in the use of resources as well as aware
akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability of the costs and profitability (cost and profitability
Effectiveness concern) concern)
& Efficiency Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard),
IkhlAS, Kerja CerdAS) Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work
smart))
Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan Focus on the satisfaction, interests and
pelanggan requirements of customers
Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan Full commitment to continuously improve internal
S
kepuasan pelanggan internal dan eksternal and exxternal customers satisfaction
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Persistent in implementing the principle of PEDULI
Satisfaction Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi,
Lingkungan dan Internasional) Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent
Service, Effective & Efficient, High Dedication,
Excel, Environment and International)
Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan Comply to the applicable policies, regulations,
undang-undang yang berlaku laws and legislation
T
Selaras antara kata dan perbuatan Harmony between words and action
Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Consistent in implementing spirit/character of
Trustworthy Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan, Exemplary, Courage, Precision, Secrecy, Justice,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), No Prejudice, Loyalty and Not Vengeful (K5HLT)
Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)
Dalam rangka meningkatkan Clean Governance serta untuk In order to improve Clean Governance as well as for the
pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan prevention and eradication of corruption within the Company,
Perusahaan, Angkasa Pura II menerapkan Program Angkasa Pura II implements Gratuities Control Program (PPG)
Pengendalian Gratifikasi (PPG) bekerjasama dengan Komisi in cooperation with the Corruption Eradication Commission
Pemberantasan Korupsi (KPK), yang ditandai dengan (KPK), which marked by the signing of commitment by the
penandatanganan komitmen oleh Komisaris Utama dan President Commissioner and President Director of Angkasa
Diretur Utama Angkasa Pura II serta Direktur Gratifikasi KPK Pura II as well as KPK Gratuities Director in 2013.
pada tahun 2013.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan komitmen As a follow up to the signing of such commitment, a Task
tersebut dibentuk Satuan Tugas yang menyusun aturan PPG Force is established to prepare PPG rules and appoint Bureau
dan menunjuk Risk Management & Compliance sebagai of Risk Management and Compliance as a work function/
fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG sesuai unit tasked to manage PPG in accordance to the Decree of
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.02.01/00/04/2013/155 the Board of Directors No: KEP.02.01/00/04/2013/155 dated
tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Risk Management April 8th, 2013 on the Implementation of the Bureau of Risk
& Compliance sebagai Unit Pengelola dan Pengendalian Management and Compliance as a Unit of Management and
Gratifikasi. Control of Gratuities.
Untuk penguatan perangkat telah disahkan Pedoman For reinforcement of the instrument, Guidelines for Gratuities
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Management and Control in Angkasa Pura II through the
Angkasa Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
Komisaris dan Direksi Nomor DKOM.036.2/HK.201/AP Directors No: DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014 dated January
II-2014 tanggal 22 Januari 2014. KEP.02.03.01/01/2014. 22nd, 2014.KEP.02.03.01/01/2014. Implementation of these
Implementasi Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian guidelines is conducted by the entire personnel of Angkasa
Gratifikasi dilaksanakan oleh seluruh Insan Angkasa Pura Pura II. To that end, Angkasa Pura II conducts socialization and
II. Untuk itu, Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi dan internalization to ensure that these guidelines are kpresentn
internalisasi untuk memastikan pedoman tersebut diketahui and exercised by the entire personnel of the Company.
dan dijalankan oleh seluruh Insan Perusahaan. Sosialisasi juga Socialization is also conducted to stakeholders in all Branch
dilakukan kepada para pemangku kepentingan di seluruh Offices by focusing on socialization material to the Gratuities
Kantor Cabang dengan memfokuskan materi sosialisasi Control Program.
kepada Program Pengendalian Gratifikasi.
Sebagai bentuk komitmen Insan Angkasa Pura II untuk As a commitment of Angkasa Pura II personnel to always
selalu mentaati Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian obey the Guidelines of Gratuities Management and Control,
Gratifikasi, maka Insan Angkasa Pura II wajib melakukan all personnel of Angkasa Pura II is mandatory to sign the
penandatanganan Pernyataan Komitmen Kepatuhan Statement of Commitment to Compliance Towards the
Terhadap Penghindaran Gratifikasi, Korupsi, Kolusi dan Avoidance of Gratuities, Corruption, Collusion and Nepotism
Nepotisme (KKN), yang diperbaharui setiap tahun. (KKN), which is renewed every year.
Dalam rangka mencegah praktik penyimpangan dan In order to prevent practices of irregularities and fraudulent
kecurangan serta untuk memperkuat penerapan praktisi as well as to strengthen the implementation of GCG
GCG, Angkasa Pura II menerapkan Sistem Pengaduan practitioners, Angkasa Pura II implements a Whistleblowing
Pelanggaran (Whistleblowing System). Whistleblowing System System. Whistleblowing System is a system that handles
adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan complaints/disclosures regarding unlawful behavior,
mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/ unethical/inappropriate actions secretly, anonymous and
tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang independent used to optimize the participation of Angkasa
digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan Angkasa Pura II personnel and other parties to disclose violations
Pura II dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran occurred within the Company.
yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
Sebagai penguatan perangkat Whistleblowing System As a reinforcement of Whistleblowing System which in line
yang sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk terus with the Companys commitment to continuously improve
menyempurnakan implementasi GCG, Angkasa Pura II GCG implementation, Angkasa Pura II has had Whistleblowing
telah memiliki Pedoman Whistleblowing System yang System Guidelines which has been ratified through the
telah disahkan Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
(Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II Directors No: DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 dated January
melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan 22nd, 2014.KEP.02.03.01/01/2014.2.
Direksi Nomor DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 tanggal 22
Januari 2014.KEP.02.03.01/01/2014.2.
Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme Violations reporting is addressed through a standard
baku dan dikelola secara profesional oleh Unit Internal mechanism and managed professionally by the Internal Audit
Auditor sebagai Unit Pengelola Sistem Pengaduan Unit as the Whistleblowing System (WBS) Administrator in
Pelanggaran (WBS) sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor accordance with the Decree of the Board of Directors No:
KEP.02.03/00/01/2014/082 tanggal 22 Januari 2014. KEP.02.03/00/01/2014/082 dated January 22nd, 2014.
Ruang lingkup pengaduan yang dapat disampaikan pada Scope of reporting which can be submitted to the
Whistleblowing System meliputi hal-hal sebagai berikut: Whistleblowing System consists of matters as follows:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang 1. Irregularities from the applicable rules and regulations.
berlaku 2. Misuse of position for other interests outside the Company.
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar 3. Extortion
Perusahaan 4. Deception
3. Pemerasan 5. Conflict of Interest
4. Perbuatan curang 6. Gratuities
5. Benturan kepentingan
6. Gratifikasi
Angkasa Pura II memberikan perlindungan terhadap pelapor Angkasa Pura II provides protection to whistleblowers who
yang melaporkan dugaan pelanggaran melalui mekanisme report suspected violations through the Whistleblowing
Whistleblowing System. Kebijakan perlindungan terhadap System mechanism. Whistleblowers protection policy is as
pelapor, yaitu sebagai berikut: follows:
1. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan 1. Confidentiality of the Whistleblowers identity is guaranteed
2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor by the Company.
dari segala bentuk ancaman, intimidasi ataupun tindakan 2. The Company guarantees protection against the
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor Whistleblowers from all forms of threats, intimidation
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada or disagreeable actions of any party as long as the
pihak manapun. Whistleblowers keep the confidentiality of reporting
3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para submitted to any party.
pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak 3. Protection against the Whistleblowers also applies for
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/ parties who carry out Investigation or parties who provide
Penyingkapan tersebut. information related to such Complains/Disclosure.
Selain perlindungan diatas, Angkasa Pura II juga akan In addition to the above protection, Angkasa Pura II will also
menyediakan perlindungan hukum. Diharapkan, dengan provide legal protection. Hopefully, with this protection
adanya jaminan perlindungan ini, akan mendorong setiap guarantee, it could encourage every personnel of the
Insan Perusahaan dan Pelapor lainnya untuk berani Company and other Whistleblowers courageous in reporting
melaporkan pelanggaran dan menjamin keamanan Pelapor any violations and ensure the security of the Whistleblowers
dan keluarganya. and their family.
Media Pelaporan yang disediakan oleh Angkasa Pura II Reporting media provided by Angkasa Pura II consists of
meliputi berbagai media sebagai berikut: various media as follows
1. Telepon : 021-5505042 1. Phone : 021-5505042
2. Fax : 021-5501536 2. Fax : 021-5501536
3. Website : www.angkasapura2.co.id 3. Website : www.angkasapura2.co.id
4. Email : spi.wbs@angkasapura2.co.id 4. Email : spi.wbs@angkasapura2.co.id
Selain itu, dapat juga disampaikan melalui amplop tertutup In addition, it can also be delivered by sealed envelope by
dengan memberi kode WBS pada bagian kanan atas amplop giving WBS code on the top right of the envelope, addressed
tersebut, yang ditujukan kepada President Director atau Head to the President Director or the Head of SPI at the address:
of Internal Auditor dengan alamat:
Sosialisasi dan Evaluasi Whistleblowing System Socialization and Evaluation of Whistleblowing System
Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi Whistleblowing Angkasa Pura II conducts socialization of Whistleblowing
System secara berkelanjutan kepada seluruh Insan Perusahaan System on an ongoing basis to the entire personnel of
dan secara berkala akan melaksanakan pemutakhiran dan the Company and will carry out periodic updates and
penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai improvements within the framework of continuous
dengan perkembangan bisnis Perusahaan. Sosialisasi ini improvement in accordance with the Companys business
dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi penerapan GCG, development. The socialization is conducted together
publikasi melalui intranet dan media komunikasi lainnya. with the socialization of GCG implementation, publication
through intranet and other communiation media.
Mengacu pada Kriteria Annual Report Award (ARA) 2015, Referring to the 2015 Annual Report Award (ARA) Criteria,
indikator mengenai praktik Bad Corporate Governance indicators for Bad Corporate Governance Practices as
sebagai berikut: follows:
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari 1. The existence of report stating that the Company has
lingkungan. polluted the environment.
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, 2. Legal proceedings faced by the Company, subsidiaries,
entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan active members of the Board of Directors and/or Board
Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan of Commissioners members undisclosed in the Annual
dalam Laporan Tahunan. Report.
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. 3. Non-compliance in the fulfillment of tax obligations.
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK. 4. Incompatibility in the presentation of financial statements
with Financial Accounting Standards
Dari keseluruhan kriteria praktik Bad Corporate Governance, From the overall criteria of Bad Corporate Governance
tidak terdapat satupun yang terdapat pada Angkasa Pura II. practices, none of them are found in Angkasa Pura II.
423
tanggung jawab sosial
perusahaan
Corporate Social Responsibility
Dalam rangka mendukung peran Perusahaan dalam In order to support the Companys role in sustainable
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), development, in addition to make a profit (profit), Angkasa
selain mencetak laba (profit), Angkasa Pura II berkomitmen Pura II is committed to be actively involved in meeting the
untuk terlibat aktif dalam pemenuhan kesejahteraan community welfare (people) and contribute in preserving
masyarakat (people) dan berkontribusi menjaga kelestarian the environment (planet) through the Corporate Social
lingkungan (planet) melalui program Tanggung Jawab Sosial Responsibility (CSR) programs that are integrated with the
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)) yang good corporate governance principles. Commitment of
terintegrasi dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan Angkasa Pura II is in line and refers to the governments
yang baik. Komitmen Angkasa Pura II tersebut sejalan dan provisions related to corporate social responsibility, among
mengacu pada ketentuan pemerintah terkait tanggung jawab others:
sosial perusahaan, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang 1. Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies.
Perseroan Terbatas. 2. Law No. 19 Year 2003 Article 88 on State-Owned
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 88 tentang Enterprises.
Badan Usaha Milik Negara. 3. Government Regulation No. 47 Year 2012 on Social
3. Peraturan Pemerintan Nomor 47 Tahun 2012 tentang and Environmental Responsibilities of Limited Liability
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Companies.
Terbatas. 4. Regulation of the State Minister of SOEs No.PER-05/
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007 MBU/2007 on the SOEs Partnership Program With Small
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Business and the Community Development Program.
dengan Usaha Kecil dan Progam Bina Lingkungan. 5. Regulation of the State Minister of SOEs No: PER-08/
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-08/ MBU/2013 MBU/2013 dated September 10th, 2013 about the Fourth
tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Amendment on Regulation of the SOEs State Minister No:
atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara PER-05/MBU/2007 about the SOEs Partnership Program
No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan With Small Business and the Community Development
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program.
Program-program Bina Lingkungan.
Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR dalam jangka Angkasa Pura II believes that CSR implementation in the long
panjang akan memberikan banyak manfaat bagi Angkasa Pura run will provide many benefits for Angkasa Pura II, especially
II, terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya in the aspects of confidence growth, the creation of harmony
keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada and improved reputation, which in turn has implications for
akhirnya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah the creation of added value that encourages the smoothness,
yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan stability and growth of the Companys business.
usaha Perusahaan.
Secara keseluruhan, kegiatan CSR Angkasa Pura II yang In overall, the CSR activities of Angkasa Pura II which
dilaksanakan sepanjang tahun 2015, mencakup: program yang performed during 2015, include: programs related to
terkait dengan tanggung jawab kepada pelanggan; program responsibility to the customer; programs in the fields of
di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja; employment, occupational health and safety; social and
program pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan community development programs; and the program of
program pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. environmental management and conservation.
Sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) In accordance with the provisions of the Financial Services
melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-431/ Authority (FSA) by the Decree of the Chairman of Bapepam-
BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan LK No. KEP-431/BL/2012 dated August 1st, 2012 on the
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, setiap tahun Angkasa Submission of Annual Report of Listed or Public Companies,
Pura II telah menyusun Laporan Keberlanjutan yang memuat each year, Angkasa Pura II has prepared a Sustainability
secara lengkap informasi kegiatan CSR yang dilaksanakan Report which contains a comprehensive information of CSR
oleh Perusahaan. Laporan yang dibuat dengan menggunakan activities undertaken by the Company. Reports are made
standar internasional yang dikeluarkan oleh Global Reporting using international standards issued by the Global Reporting
Initiative (GRI) tersebut, merupakan laporan tersendiri tetapi Initiative (GRI) in a separate report but it is an integral part of
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Tahunan. the Annual Report.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan Angkasa Pura II is committed to conduct corporate social
tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan responsibility towards environment in order to reduce the
hidup dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari environmental impacts from the Companys activities and
kegiatan Perusahaan maupun kegiatan manusia pada human activities in general. Commitment of Angkasa Pura II
umumnya. Komitmen Angkasa Pura II untuk tetap menjaga to keep and maintain as well as preserving the environment
dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan has been set forth in the Companys Regulation No. 38 on
telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor Eco-Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II (Persero)
38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II stipulated in the Decree of the Board of Directors No:
(Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Objectives and initiatives from the Eco-
KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco- Airport Master Plan are to protect the environment from the
Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh effect of significant impact from operations as well as airport
dampak penting pengoperasian serta pengembangan bandar development based on the framework of environmental
udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan management at airports and surrounding areas.
di bandar udara dan sekitarnya.
Pembahasan mendalam mengenai kinerja tanggung jawab In-depth discussion on the social responsibility performance
sosial Angkasa Pura II dalam aspek lingkungan hidup dapat of Angkasa Pura II in the aspects of environment can be seen
dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Tahun 2015 Angkasa in the 2015 Sustainability Report of Angkasa Pura II.
Pura II.
Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa Angkasa Pura II in running its airport services business
kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi operations does not use direct material and energy, but using
langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa indirect energy in the form of electrical energy supplied
energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Salah satu by PT PLN (Persero). One manifestation of concern for
wujud kepedulian terhadap energi ramah lingkungan melalui environmentally friendly energy through energy saving
upaya penghematan energi yaitu pemasangan Taxiway Light measures is the installation of taxiway light at Soekarno-Hatta
di Bandara Soekarno-Hatta sudah menggunakan lampu jenis Airport that is already using LED type lights that are more
LED yang lebih hemat energi. energy efficient.
Lebih lanjut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan Furthermore, as a form of corporate social responsibility
terhadap lingkungan hidup, Angkasa Pura II telah melakukan towards the environment, Angkasa Pura II has made efforts
upaya untuk mengembangkan konsep bandar udara yang to develop the concept of airports that support the nature
mendukung pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara conservation and environmentally friendly, among others:
lain:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport 1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura Development of airports owned by Angkasa Pura II
II telah menggunakan konsep airport garden dengan has adopted the airport garden concept by providing
memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang water infiltration room/area and airport with garden
bandara bernuansa taman. atmospheres.
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan 2. Environmentally Friendly Building Design
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah Environmentally friendly airport building design has been
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara adopted in several airports among others the Kualanamu
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan Airport and the development of Soekarno-Hatta Airport.
Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifikasi yang diterapkan Implemented specification among others:
antara lain: Modern style rooftop with the use of external beam
Atap bangunan bergaya modern dengan pemanfaatan for illumination during the day, so there is a saving of
sinar dari luar untuk penerangan siang hari, sehingga electrical energy.
terdapat penghematan energi listrik. Transparent building glass wall to allow sunlight enters
Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga the building.
memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.
Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan In order to realize a clean and healthy airport, requires an
sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/sampah integrated management of solid waste/trash as well as B3 waste
serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasi dengan baik and well integrated so as not to cause negative impacts such
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau, as odors, disease, soiled, and other impacts. Commitment to
penyakit, kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap the environment conservation is strengthened by the Decree
pelestarian lingkungan tersebut diperkuat dengan keputusan of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero) No:
Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: KEP.14.11/04/2014 KEP.14.11/04/2014 on Management of Solid Waste/Trash as
tentang Pengelolaan Limbah Padat/Sampah serta Limbah well as B3 Waste at the Airport of PT Angkasa Pura II (Persero).
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Bandar Udara PT
Angkasa Pura II (Persero).
Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian One of the environmental components of concern in realizing
dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah eco airport is the management of solid waste including
padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan hazardous and toxic waste (B3 waste). Solid waste/trash is
Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan one of the impacts of airport operations. Waste generated by
salah satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah airports is categorized as a kind of household garbage in the
yang dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah special zones.
sejenis rumah tangga dalam kawasan khusus.
Berikut tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara: Following is Airport Waste ManagementBerikut tahapan
Pengelolaan Limbah Bandar Udara:
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside Bandar Udara Airport Landside Waste/Trash Management Scheme
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar Udara Airport Airside Waste/Trash Management Scheme
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbahaya dan Airport Hazardous and Toxic Waste/Trash Management (B3)
Beracun (B3) Bandar Udara Scheme
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Proyek Pengembangan Waste/Trash Management Scheme of Airport Development
Bandar Udara Project
Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan Waste/trash management scheme of airport development
bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan project similar and align with the waste management scheme
limbah/sampah landside bandar udara. of airport landside.
Angkasa Pura II terus mendukung upaya Pemerintah dalam Angkasa Pura II continues to support the Governments efforts
program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan in the mitigation program of Greenhouse Gas emissions.
inisitif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh Angkasa Energy reduction efforts and initiatives undertaken by
Pura II, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi Angkasa Pura II, namely through the reduction of emissions
dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan from operating activities by conducting energy saving and
emisi secara alami dengan merealisasikan program reducing emissions naturally by the realization of tree planting
penanaman pohon di dalam maupun di luar daerah operasi program inside and outside the Companys operating areas
Perusahaan dengan tanaman yang mampu menyerap CO2. with plants that could absorb CO2.
Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II Airport which is located in the environment of Angkasa Pura
dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal) II is equipped with Environmental Documents as guideline
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait in managing the environment related to the development
dengan pengembangan dan operasional bandar udara. and operations of airport. Monitoring of environmental
Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar management results at each airport is reported in the form of
udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada RKL/RPL Report to local environmental agency, the Ministry
badan lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan of Environment, and the Ministry of Transportation.
Hidup, dan Kementerian Perhubungan.
Secara internal, Angkasa Pura II bertanggung jawab terhadap Internally, Angkasa Pura II is responsible for occupational
kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan setiap health and safety as well as the welfare of each employee.
karyawannya. Berbagai program kesehatan dan keselamatan, Various health and safety programs, programs to improve
program peningkatan kualitas dan profesionalisme, evaluasi quality and professionalism, performance evaluation, and
kinerja, serta program kesejahteraan dilakukan oleh Angkasa welfare programs are conducted by Angkasa Pura II on a
Pura II secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya. regular basis as in the previous years. In-depth discussion
Pembahasan mendalam mengenai program tanggung about the social reponsibility program of Angkasa Pura II in
jawab sosial Angkasa Pura II dalam aspek ketenagakerjaan, the aspects of employment, occupational health and safety
kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilihat di Bagian can be found the HR Report Section in this Annual Report.
Laporan SDM pada Laporan Tahunan Ini.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Law No. 13 Year 2003 on Employment, Law No. 2 Year 2004
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 on Settlement of Industrial Relations Disputes, Law No. 1
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Year 1970 on Occupational Safety and Collective Labor
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Agreement (CLA) between the Management and the Labor
Kerja serta Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen Union, becomes the reference of all employment policies to
dan serikat karyawan, menjadi acuan seluruh kebijakan ensure compliance with applicable laws and minimize the
ketenagakerjaan untuk memastikan kepatuhan terhadap occurrence of violations of human rights in the employment
perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan relationship.
terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam
hubungan kerja.
Angkasa Pura II berupaya memastikan terjalinnya hubungan Angkasa Pura II seeks to ensure relations of mutual respect
yang saling menghormati dan mampu menciptakan and capable of creatting a balance between the fulfillment
keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan of rights and implementation of obligations, through
kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan intensive communication and involvement between Angkasa
antara Angkasa Pura II dan karyawan dalam mencapai target Pura II and employees in achieving the Companys targets.
Perusahaan. Oleh karena itu, Angkasa Pura II mendukung Therefore, Angkasa Pura II supports the activities of Labor
aktivitas Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II) atau Union of Angkasa Pura II (Sekarpura II) or abbreviated
disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar 82% SEKARPURA comprising approximately 82% of employees.
karyawan. Hubungan konstruktif yang saling menghormati Constructive relationship of mutual respect is manifested in
tersebut dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir the form of points of agreement and rules as stated in the
kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum pada Collective Labor Agreement (CLA), which is reviewed and
Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui updated on a regular basis and signed by the Management
secara berkala serta ditandatangani oleh Manajemen dan and SEKARPURA.
SEKARPURA.
Angkasa Pura II mendayagunakan hubungan konstruktif Angkasa Pura II utilizes constructive relationship with
dengan SEKARPURA dengan menyelenggarakan pertemuan SEKARPURA by holding regular meetings in order to socialize
berkala guna mensosialisasikan kebijakan dan program the policies and programs of management as well as to the
Manajemen serta untuk penyelesaian permasalahan settlement of industrial relations issues and settlement of
hubungan industrial maupun penyelesaian keluhan karyawan. employees complaints.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Equality of Gender and Work Opportunity
Pada prinsipnya, Angkasa Pura II tidak melakukan diskriminasi In principle, Angkasa Pura II does not implement gender
gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini discrimination in terms of human resources management.
berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga This applies from the process of recruitment and development
berakhirnya masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah until after the expiration of ones tenure. However, the
karyawan laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari number of male employees in Angkasa Pura II is much larger
jumlah karyawan perempuan. Pada tahun 2015, jumlah than the number of female employees. In 2015, the number
karyawan Angkasa Pura II mencapai 5.546 orang, yang terdiri of Angkasa Pura II employees reached 5,546 people, consists
dari 4.483 orang karyawan laki-laki dan 1.063 orang karyawan of 4,483 male employees and 1,063 female employees. With
perempuan. Dengan jumlah tersebut, maka komposisi karyawan this amount, the composition of female employees in 2015
perempuan tahun 2015 hanya 23,7% dari total karyawan. only 23.7% of total employees.
Jumlah Karyawan Angkasa Pura II Tahun 2015 Berdasarkan Total Employees of Angkasa Pura II in 2015 Based on Gender
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Gender Jumlah Karyawan Total Employees
Laki-Laki Male 4.483
Perempuan Female 1.063
Total 5.546
Angkasa Pura II menerapkan asas kesamaan kesempatan Angkasa Pura II applies the principle of equal opportunity
dalam proses rekrutmen. Oleh karenanya rekrutmen in the recruitment process. Therefore, the recruitment of
karyawan Angkasa Pura II pada dasarnya dilakukan secara Angkasa Pura II employees were generally open to anyone.
terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon karyawan To get qualified candidates as well as the best talent to fill
yang berkualitas serta bertalenta terbaik untuk mengisi certain positions. Angkasa Pura II applies several recruitment
posisi tertentu, Angkasa Pura II menerapkan beberapa pola patterns, as follows:
rekrutmen, sebagai berikut: a. Internal Recruitment
a. Rekrutmen internal Internal recruitment is conducted by optimizing the
Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan resources that have been owned as a form of accelerating
sumber daya yang telah dimiliki sebagai bentuk percepatan the movement of employees career.
pergerakan karir karyawan. b. External Recruitment
b. Rekrutmen eksternal, External recruitment is focused on the recruitment
Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan of higher educated employees and employees with
karyawan berpendidikan yang lebih tinggi dan karyawan competence which yet owned by Angkasa Pura II.
dengan kompetensi yang belum dimiliki Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan Angkasa Pura II realize competence development program
kompetensi dengan kesempatan yang terbuka bagi seluruh with open opportunities for all employees that are managed
karyawan yang dikelola melalui Unit Pendidikan dan through the Education and Training Unit. Strengthening of
Pelatihan. Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan HR competence can be accomplished through education
kegiatan Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) yang bersifat and training activities which is a change of competence
perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, and competence development, both directly and indirectly
baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap related to the business strategy and operations. Training
strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan for competence changes aims to prepare employees
kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi competence to be able to address changes. Meanwhile,
karyawan agar mampu menyikapi perubahan. Sementara itu, training for competence development aims to prepare
pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk employees with specific competence to support the business
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna portfolio of Angkasa Pura II.
mendukung portofolio bisnis Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II senantiasa berupaya terus meningkatkan Angkasa Pura strives continuously to improve the welfare of
kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi kinerja employees in order to improve the performance motivation
Angkasa Pura II juga senantiasa memperhatikan para Angkasa Pura II also pays attention to its employees in
karyawannya dalam penjaminan hari tuanya dengan guaranteeing their old age with defined benefits pension
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk plans for all its permanent employees. The program is
seluruh karyawan tetapnya. Program ini dilaksanakan implemented through the Pension Fund of Angkasa Pura
melalui Dana Pensiun Angkasa Pura II (DAPENDA) dengan II (DAPENDA) with the Decree of the Board of Directors of
Surat Keputusan Direksi Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/ Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 dated
Angkasa Pura II-98 tanggal 06 Oktober 1998 serta telah October 06th, 1998 and has been renewed with Decree
diperbaharuidengan SK No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura II-2003 dated December
II-2003 tanggal 31 Desember 2003. 31st, 2003.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan Angkasa Pura II is committed to the management of
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan occupational health and safety (K3) which is focused to
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. achieve a zero accident rate. The commitment is embodied
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan in the Companys policies related to K3 stipulated in the
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/ Decree of the Board of Directors No. KEP.088/KP/204/
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa APII-2002. K3 management conducted by Angkasa Pura II
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan is based on employment regulations and rules of K3 of the
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai local Department of Labor which evaluated and assessed
setiap tahun. every year.
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang Angkasa Pura II provides health care facility which is self-
dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi yaitu managed by the unit in charge, namely the General Affairs
Pelayanan Administrasi dan Umum bagi karyawan beserta and Administration Services for employees and their core
keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan family dependents that are expected to have an impact on
berdampak pada perbaikan produktivitas Angkasa Pura II. improvements of Angkasa Pura II productivity. Health facilities
Fasilitas kesehatan bagi karyawan Angkasa Pura II tercantum for employees of Angkasa Pura II specified in the work
dalam surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara Perusahaan agreement letter (work contract) between the Company and
dengan karyawan bersangkutan. Besarnya fasilitas kesehatan the employees concerned. The amount of health facilities
yang diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai received by employees depend on their positions according
dengan ketentuan yang berlaku. to the applicable provisions.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah Meanwhile, to minimize the risk and prevent the occurence
terjadinya insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II of occupational accidents, Angkasa Pura II is seeking to
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman create a work environment that is comfortable and safe
bagi karyawan dengan memastikan seluruh unit operasi for employees to ensure that all operating units have the
memiliki sarana dan prasarana terkait aspek keamanan dan facilities and infrastructure related to occupational security
keselamatan kerja. Angkasa Pura II juga terus melakukan and safety aspects. Angkasa Pura II also continued to
sosialisasi dan tindakan tegas dalam rangka membudayakan socialize and act decisively in order to cultivate the attitude
sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan of obedient of employees against the laws and regulations
tentang keselamatan kerja. on occupational safety.
Angkasa Pura II menyadari keberlangsungan bisnis Angkasa Pura II realize that the Companys business
Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Partisipasi sustainability is inseparable from public participation.
dan dukungan masyarakat terhadap pencapaian kinerja Community participation and support towards the
Perusahaan menuntut Angkasa Pura II untuk memberikan achievement of the Companys performance demanded
imbal balik manfaat kepada masyarakat sebagai bentuk Angkasa Pura II to provide reciprocal benefits to the
tanggung jawab sosial kemasyarakatan. Sebagai Badan community as a form of community social responsibility.
Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab sosial As a State-Owned Enterprise, implementation of corporate
perusahaan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina social responsibility is manifested through the Partnership
Lingkungan (PKBL). and Community Development Program (PKBL).
Pelaksanaan PKBL Angkasa Pura II dimulai sejak tahun Implementation of PKBL of Angkasa Pura II began in 1991
1991 yang dahulu unit yang melaksanakan bernama PUKK which first unit was named PUKK (Coaching of SME and
(Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi) dan sejak tahun 2007 Cooperation) and since 2007, according to the Regulation
sesuai Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: of the Minister of State-Owned Enterprises No: PER-05/
PER-05/MBU/2007 berubah menjadi unit PKBL (Program MBU/2007 changed into the PKBL unit (Partnership and
Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan saat ini PKBL diatur Community Development Program) and currently PKBL is
dalam peraturan terbaru yaitu Surat Keputusan Menteri BUMN regulated in the latest regulation namely the Decree of the
Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015 tentang Minister of SOEs No: PER-09/MBU/07/2015 dated July 03rd,
Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program 2015 on the SOEs Partnership Program With Small Business
Bina Lingkungan. Bentuk program PKBL Angkasa Pura II and the Community Development Program. The form of
diarahkan untuk dapat mengatasi, mengurangi permasalahan PKBL program of Angkasa Pura II is directed to overcome,
sosial, menggali resources, membina dan mengupayakan reduce social issues, explore resources, and strive to foster
perubahan perilaku serta mengupayakan pencapaian behavioral change and pursue the achievement of public
kesejahteraan masyarakat pada akhirnnya tercipta adanya welfare which eventually created their sustainable harmony
keharmonisan yang berkelanjutan diantara Angkasa Pura II between Angkasa Pura II and the community. Coherently and
dan masyarakat. Secara koheren dan berkesinambungan, sustainably, PKBL program of Angkasa Pura II which is not
program PKBL Angkasa Pura II yang tidak hanya memberi only providing long-term benefits for the community and the
manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan surrounding environment, but also involving the community
sekitar, tetapi juga melibatkan masyarakat dan para pemangku and other relevant stakeholders.
kepentingan lain yang terkait.
Pelaksanaan program PKBL Angkasa Pura II mengacu pada: Implementation of PKBL Program of Angkasa Pura II refers to:
1. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER- 1. Decree of the State Minister of SOEs No: PER- 05/
05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program MBU/2007 dated April 27th, 2007 on Partnership and
Kemitraan dan Bina Lingkungan. Community Development Program.
2. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.100/ 2. Decree of the State Minister of SOEs No: KEP.100/
MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan MBU/2002 on Assessment of SOEs Health Level.
Usaha Milik Negara. 3. PKBL Standard Operating Procedures (SOP) of PT
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) PKBL PT Angkasa Angkasa Pura II (Persero) No: KEP.01.02.08/12/2008 dated
Pura II (Persero) Nomor : KEP.01.02.08/12/2008 tanggal December 22nd, 2008.
22 Desember 2008. 4. Decree of the State Minister of SOEs No: SE-02/ MBU/
4. Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor: SE-02/ MBU/ Wk/2012 dated February 23rd, 2012 on Establishment of
Wk/2012 Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Penetapan Accounting Guidelines of the Partnership and Community
Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Development Program.
Lingkungan. 5. Decree of the Minister of SOEs No: PER-20/ MBU/2012
5. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-20/ dated December 27th, 2012 about the Amendment
MBU/2012 Tanggal 27 Desember 2012 Tentang Perubahan on Regulation of the SOEs State Minister No: PER-05/
Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER- MBU/2007 dated April 27th, 2007 on Partnership and
05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Community Development Program.
Kemitraan dan Bina Lingkungan. 6. Decree of the State Minister of SOEs No: PER-08/
6. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-08/ MBU/2013 dated September 10th, 2013 about the Fourth
MBU/2013 Tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Amendment on Regulation of the SOEs State Minister No:
Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 about the SOEs Partnership Program
Struktur Organisasi PKBL Angkasa Pura II PKBL Organization Structure of Angkasa Pura II
Angkasa Pura II memiliki unit khusus yang menangani Angkasa Pura II has a dedicated unit that handles the funding
Pengelolaan dana Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) management of Partnership and Community Development
dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan (PKBL) for the implementation of corporate social responsibility
yaitu unit PKBL, saat ini berdasarkan Keputusan Direksi namely PKBL unit. Currently, based on the Decree of
Nomor : KEP.01.01/00/04/2015/0242 tanggal 29 April 2015 the Board of Directors No: KEP.01.01/00/04/2015/0242
tentang Pembagian Tugas Pembinaan, Pengawasan dan dated April 29th, 2015 on the Division of Coaching Duties,
Konsultasi Direktorat dan Unit Kerja Masa Transisi Organisasi Supervision and Consultation of Directorate and Work Units
Kantor Pusat maka berubah menjadi Unit Corporate Social of Organizational Transition Period of Head Office then turns
Responsibility (CSR). Unit Corporate Social Responsibility di into Corporate Social Responsibility (CSR) Unit. The Corporate
Kantor Pusat dipimpin oleh Vice President of CSR yang berada Social Responsibility Unit at the Head Office is chaired by the
di bawah Direksi dengan penanggung jawab langsung adalah Vice President of CSR under the Board of Directors with the
Director of Finance. Vice President of CSR membawahi 2 Director of Finance as direct responsible person. The Vice
orang Manager, yaitu Planning and Distribution Manager President of CSR supervises 2 Managers, namely the Planning
dan Monitoring and Reporting Manager serta masing-masing and Distribution Manager and the Monitoring and Reporting
Manager tersebut tersebut membawahi 2 orang Senior Manager and each of the Manager supervises 2 Senior
Officer. Officers.
Struktur organisasi unit CSR pada Kantor-Kantor Cabang The organization structure of the CSR unit at Branch Offices
masih bervariasi, untuk Kantor Cabang Bandara Soekarno- is still vary, for Soekarno-Hatta Branch Office is chaired
Hatta dijabat oleh pejabat setingkat Manager, dan pada by manager-level officials, and for branch offices which
Kantor-kantor Cabang yang dana kelolanya diatas Rp managed funds above Rp10 billion such as Airports at Sultan
10 Milyar seperti Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Mahmud Badaruddin II, Supadio, Kualanamu, Minangkabau,
Supadio, Kualanamu, Minangkabau, Sultan Syarif Kasim II dan Sultan Syarif Kasim II and Husein Sastranegara are chaired
Husein Sastranegara dijabat oleh setingkat Junior Manager, by junior manager-level officials, while for branch offices
sedangkan cabang dengan dana kelola kurang dari Rp 10 which managed funds less than Rp 10 billion such as Branch
Milyar seperti pada Kantor Cabang Halim Perdanakusuma, Offices at Halim Perdanakusuma, Raja Haji Fisabilillah, Sultan
Raja Haji Fisabilillah, Sultan Iskandar Muda, Depati Amir dan Iskandar Muda, Depati Amir and Sultan Thaha are chaired by
Sultan Thaha dijabat oleh Koordinator. a Coordinator.
Struktur Organisasi PKBL Angkasa Pura II PKBL Organization Structure of Angkasa Pura II
Director of
Finance
Vice President
of CSR
Angkasa Pura II telah melaksanakan tanggung jawab Angkasa Pura II has implemented its social responsibility
sosialnya sebagai BUMN dengan menyalurkan dana untuk as SOE by distributing funds to support small and medium
mendukung para pelaku usaha kecil menengah (UMK) di enterprises (SMEs) in the operational area through the
wilayah operasionalnya melalui Program Kemitraan, serta Partnership Program, as well as providing assistance to
memberikan bantuan bagi masyarakat antara lain di bidang the community among others in the fields of education,
pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan keagamaan, socio-cultural, health and religious through Community
melalui Program Bina Lingkungan. Development Program.
Pada tahun 2015, jumlah dana program PKBL Angkasa Pura In 2015, the total PKBL program funds of Angkasa Pura II
II mencapai Rp. 114,58 miliar, yang terdiri dari dana untuk reached Rp114.58 billion, consists of Partnership Program
Program Kemitraan mencapai Rp. 51,43 miliar dan dana untuk funds amounted to Rp51.43 billion and the Community
Program Bina Lingkungan mencapai Rp. 63,15 miliar. Development Program funds amounted to Rp63.15 billion.
Angkasa Pura II berpartisipasi dalam mendukung Angkasa Pura II participates in supporting sustainable
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan economic development to improve the economy of the local
ekonomi komunitas setempat maupun masyarakat pada community or public in general through the implementation
umumnya melalui pelaksanaan Program Kemitraan (PK). of Partnership Program. The main target of the Partnership
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan Program Kemitraan Program is perpetrators of Small and Medium Enterprises
adalah para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang (SMEs) in the sectors of industrial, services, trade, livestock,
bergerak di sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, fishery, agriculture, plantation and others
perikanan, pertanian, perkebunan dan lainnya.
Program Kemitraan Angkasa Pura II adalah program Partnership Program of Angkasa Pura II is a program of
pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat empowerment and improvement of community economy
melalui pemberian pinjaman kemitraan untuk modal kerja through partnership loans for working capital and investment
dan investasi yang nantinya akan menjadi mitra binaan. Selain which later will become assisted partners. In addition, through
itu, melalui Program Kemitraan, Angkasa Pura II memberikan the Partnership Program, Angkasa Pura II provides coaching
bantuan pembinaan berupa kegiatan pelatihan yang assistance in the form of training activities that are expected
diharapkan akan meningkatkan kemampuan mitra binaan to improve the ability of the assisted partners in various
dalam berbagai aspek serta Angkasa Pura II juga memfasilitasi aspects as well as Angkasa Pura II also facilitates marketing of
pemasaran bagi produk yang dihasilkan oleh mitra binaan the products produced by the assisted partners by promoting
dengan mempromosikan dan mengikutsertakan mitra binaan and involving assisted partners in exhibition both national and
dalam pameran baik berskala nasional maupun internasional. international scales. It aims to generate assisted partners who
Hal ini, bertujuan untuk menghasilkan mitra binaan yang excel and succeed so as to produce products or services that
unggul dan sukses sehingga mampu menghasilkan produk benefit the wider community as well as creating a tough and
atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas sekaligus independent community.
menciptakan masyarakat yang tangguh dan mandiri.
Sumber dan Realisasi Dana Program Kemitraan Sources and Realization of Partnership Program Funds
Angkasa Pura II telah melaksanakan Program Kemitraan sejak Angkasa Pura II has implemented Partnership Program since
tahun 1991, dengan jumlah penyaluran dana meningkat 1991, with increased total fund distribution each year. Funds
untuk setiap tahunnya. Dana untuk Program Kemitraan for the Partnership Program of Angkasa Pura II is sourced
Angkasa Pura II bersumber dari Saldo Awal, Alokasi bagian from Initial Balance, Company Profit Allocation, Return of
Laba Perusahaan, Pengembalian Pokok Pinjaman, Kelebihan Installment Principal, Installment Excess, Payment of Bad
Angsuran, Pembayaran Piutang Bermasalah, Jasa Administrasi Receivables, Loan Administration Services and Giro Services
Pinjaman dan Pendapatan Jasa Giro. Revenues.
Penggunaan dana pada Program Kemitraan diperuntukan The use of Partnership Program funds is intended for the
untuk penyaluran kepada mitra binaan, hibah dan biaya distribution to assisted partners, grants and operating costs.
operasional. Adapun realisasi dana tersedia untuk Program Realization of available funds for the Partnership Program
Kemitraan pada tahun 2015 sebesar Rp. 51.432.915.867,87 in 2015 amounted to Rp51,432,915,867.87 or 11.06% above
atau 11,06 % diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA) the Work Plan Budget of Angkasa Pura II. From the total
Angkasa Pura II. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah available funds has been distributed to assisted partners who
disalurkan kepada para mitra binaan yang berada di sekitar are around the working areas of the Company amounted to
wilayah kerja Perusahaan sebesar Rp. 45.240.000.000,00, Rp45,240,000,000 with details as follows:
dengan rincian sebagai berikut:
Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan Sources and Use of Partnership Program Funds
Realisasi Deviasi
RKA
Uraian Realization Deviation
Descriptions Sd. Des 2015 Sd. Des 2015
RP %
Until. Dec 2015 Until. Dec 2015
1 2 3 4(3-2) 5(4/2)
Saldo Awal Initial Balance 2,750,073,801.35 4,150,204,621.78
Penerimaaan Income
Alokasi Laba Perusahaan
1 10,980,000,000.00 10,980,725,173.27 725,173 -
Company Profit Allocation
Angsuran Pokok Pinjaman
2 38,415,762,319.93 31,815,882,307.88 (6,599,880,012) (17.18)
Loan Installment Principal
Angsuran Pokok Pinjaman Bermasalah
3 454,028,305.60 567,728,943.00 113,700,637 25.04
Bad Loan Installment Principal
Angsuran Tanpa Identitas
4 278,389,167.00 278,389,167
Installment Without Identities
5 Kelebihan Angsuran Installment Excess 5,054,118.86 5,054,119
Jasa Administrasi Pinjaman
6 4,605,091,478.39 3,021,613,845.39 (1,583,477,633) (34.39)
Loan Administration Services
Bunga Jasa Giro/Deposito
7 187,502,000.00 225,308,955.69 37,806,956 20.16
Giro/Deposit Service Interests
8 Lain-Lain Others - -
Jumlah Penerimaan Total Income 54,642,384,103.92 46,894,702,511.09 (7,747,681,593) (14.18)
Jumlah Sumber Dana Total Fund Source 57,392,457,905.27 51,044,907,132.87 (6,347,550,772) (11.06)
9 Pengembalian Persekot Advance Return - 388,008,735.00 388,008,735 -
Jumlah Pengembalian Persekot
- 388,008,735.00 388,008,735.00 -
Total Advance Return
Jumlah Dana Tersedia Total Available Fund 57,392,457,905.27 51,432,915,867.87 (5,959,542,037.40) (11.06)
Penggunaan Dana Fund Utilization
1 Penyaluran Pinjaman Loan Distribution 46,480,000,000.00 (1,240,000,000) (2.67)
2 Dana Hibah Grant Fund
Pendidikan/Pelatihan Education/Training 1,975,000,000.00 67,500,000.00 (1,907,500,000) (96.58)
Promosi/Pameran Promotion/Exhibition 2,625,000,000.00 351,026,603.00 (2,273,973,397) (86.63)
Beban Evaluasi/Survey Mb
3 273,000,000.00 50,453,542.00 (222,546,458) (81.52)
Mb Evaluation/Survey Expenses
Beban Monitoring Mb
4 477,000,000.00 275,689,785.00 (201,310,215) (42.20)
Mb Monitoring Expenses
Pengadaan Alat Kerja
5 162,500,000.00 44,743,000.00 (117,757,000) (72.47)
Working Tools Procurement
Beban Pemeliharaan Alat Kerja
6 28,500,000.00 7,648,102.00 (20,851,898) (73.16)
Working Tools Maintenance Expenses
Beban Alat Tulis Kantor
7 95,000,000.00 25,530,802.00 (69,469,198) (73.13)
Stationary Expenses
Kerjasama Penyaluran Program Kemitraan dengan Sesama Distribution Cooperation of Partnership Program with
BUMN Fellow SOEs
Kerjasama penyaluran Program Kemitraan telah dilaksanakan Distribution cooperation of Partnership Program has been
sejak tahun 2009 dengan Perusahaan Modal Ventura Daerah implemented since 2009 with Regional Venture Capital
(PMVD). Company (PMVD).
Untuk tahun 2009 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan PT Sarana Jabar
Ventura dan PT Sarana Riau Ventura yang merupakan anak perusahaan PT Bahana Artha Ventura (BAV) BUMN
Penyalur.
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp5.000.000.000,00
2009
For 2009, distribution cooperation of partnership program has been implemented with PT Sarana Jabar
Ventura and PT Sarana Riau Ventura which are subsidiaries of PT Bahana Artha Ventura (BAV) SOEs
Distributors.
Total distribution cooperation fund amounted to Rp5,000,000,000
Untuk tahun 2010 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan anak perusahaan PT
Bahana Artha Ventura (BAV) BUMN Penyalur, diantaranya:
1. PT Sarana Sumut Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura sebesar Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura sebesar Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura sebesar Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp11.500.000.000,00
2010
For 2010, distribution cooperation of partnership program has been implemented with the subsidiary of PT
Bahana Artha Ventura (BAV) SOEs Distributors, among others:
1. PT Sarana Sumut Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura amounted to Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp11,500,000,000
For 2012, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT Sang Hyang Seri amounted to Rp17.500.000.000,00 *)
2. PT Garam amounted to Rp10.000.000.000,00
3. PT Pertani amounted to Rp5.000.000.000,00
4. PT Bahana Artha Ventura amounted to Rp16.000.000.000,00 which consists of :
PT Sarana Jabar Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sulsel Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sultra Ventura amounted to Rp1.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp48,500,000,000
*) Distribution Cooperation with PT Sang Hyang Seri is in the framework to support the governments food
security program namely the Corporate Based Movement Program For Food Planting Improvement (GP3K).
Untuk tahun 2013 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan:
1. PT Pertani sebesar Rp5.000.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura sebesar Rp18.000.000.000,00 yang terdiri dari :
PT Sarana Jabar Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura sebesar Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalteng Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalsel Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kaltim Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bengkulu Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp23.000.000.000,00
2013
For 2013, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT Pertani amounted to Rp5.000.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura amounted to Rp18.000.000.000,00 which consists of :
PT Sarana Jabar Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura amounted to Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalteng Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalsel Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kaltim Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bengkulu Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp23,000,000,000
For 2015, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT. Bahana Artha Ventura phase I consists of:
PT. Sarana Bengkulu Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Bali Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Sultra Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Sulut Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana NTB Ventura Rp. 1.500.000.000,00
Rp. 7.000.000.000,00
2. PT. Bahana Artha Ventura phase II consists of:
PT. Sarana Bali Ventura Rp. 2.500.000.000,00
PT. Sarana Bengkulu Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Sultra Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Sulut Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Jatim Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Jateng Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Sulsel Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Lampung Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Kalteng Ventura Rp. 4.000.000.000,00
PT. Sarana Kalsel Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Sulteng Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Surakarta Ventura Rp. 1.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund Rp. 22.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp 29,000,000,000,00
Jumlah mitra binaan Angkasa Pura II yang mendapat Total assisted partners of Angkasa Pura II who received fund
penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2015 adalah distribution of the Partnership Program in 2015 amounted to
1.104 mitra binaan. 1,104 assisted partners.
Jumlah Mitra Binaan dan Jumlah Penyaluran Dana Pada Total Assisted Partners and Total Fund Distribution in 2015
Tahun 2015 Berdasarkan Sektor Usaha Based on Business Sector
Jumlah Mitra Binaan dan Jumlah Penyaluran Dana Tahun Total Assisted Partners and Total Fund Distribution in 2015
2015 Berdasarkan Wilayah Operasional Perusahaan Based on the Companys Operating Areas
Sehingga seluruh jumlah mitra binaan yang tersebar di So that the entire number of assisted partners who are
wilayah kerja Angkasa Pura II dari tahun 1991 sampai 2015 scattered in the work area of Angkasa Pura II from 1991 until
adalah sebanyak 27.730 mitra binaan. 2015 amounted to 27,730 assisted partners.
Pada tahun 2013 pembentukan cluster mitra binaan sudah dilaksanakan melalui kerjasama penyaluran dengan PT
Garam (Persero) dan PT Pertani (Persero).
Total mitra binaan cluster Petani Garam 274 petani, yang tersebar didaerah-daerah sebagai berikut :
Kabupaten Indramayu dengan jumlah petani sebanyak 189 petani.
Kabupaten Cirebon dengan jumlah petani sebanyak 85 petani.
Sedangkan, total mitra binaan cluster Petani Padi 1.941 petani, yang tersebar didaerah-daerah sebagai berikut :
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dengan jumlah petani sebanyak 607 petani.
Provinsi Banten dengan jumlah petani sebanyak 1.334 petani.
2013 In 2013, cluster establishment of assisted partners has been implemented through the distribution cooperation
with PT Garam (Persero) and PT Pertani (Persero).
Total assisted partners of the Salt Farmers cluster amounted to 274 farmers, scattered in areas as follows:
Indramayu Regency with 189 farmers.
Cirebon Regency with 85 farmers.
Meanwhile, total assisted partners of the Paddy Farmers cluster amounted to 1,941 farmers, scattered in areas as
follows:
Nangroe Aceh Darussalam Province with 607 farmers.
Banten Province with 1,334 farmers.
Pada tahun 2014 pembentukan cluster dilaksanakan dengan penyaluran sendiri. Cluster yang dibentuk,
antara lain:
Cluster industri boneka mitra binaan Kantor Pusat sebanyak 14 mitra.
Cluster nelayan mitra binaan cabang Soekarno Hatta sebanyak 150 mitra.
Cluster industri rengginang, peternakan kinantan dan perikanan mitra binaan cabang Kualanamu sebanyak 37
mitra.
2014 In 2014, cluster establishment was implemented with independent distribution. The established clusters among
others:
Dolls industry cluster of the assisted partners of Head Office as many as 14 partners.
Fisherman cluster of the assisted partners of Soekarno-Hatta Branch Office as many as 150 partners.
Industry cluster of rice crackers, Kinantan livestock and fishery of the assisted partners of Kualanamu Branch
Office as many as 37 partners.
Program Pendidikan atau Pelatihan adalah sebagai salah satu Education or Training Program is as a form of coaching
bentuk pembinaan kepada para Mitra Binaan supaya menjadi to Assisted Partners to become tough and independent.
tangguh dan mandiri. Pelaksanaan Program Pendidikan Implementation of Education and Training Program given
dan Pelatihan yang diberikan kepada Mitra Binaan dengan to Assisted Partners with the aim to increase knowledge
tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam and insight in the business, so that they can further improve
berusaha, sehingga mereka dapat lebih meningkatkan productivity.
produktifitas.
Education and Training Funds which have been distributed
Dana Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan until December 2015 amounted to Rp67,500,000 or
sampai dengan bulan Desember 2015 adalah sebesar Rp. absorbed 3.42% of the budget amounted to Rp1,975,000,000
67.500.000,00 atau terserap 3,42 % dari anggaran sebesar while in 2014 the distributed funds for Education and Training
Rp. 1.975.000.000,00 sedangkan pada tahun 2014 dana amounted to Rp661,661,700 or absorbed 17.32% of the
Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan sebesar budget of Rp3,820,000,000.
Rp. 661.661.700,00 atau terserap 17,32 % dari anggaran Implementation of Education/Training which has been
sebesar Rp. 3.820.000.000,00. performed by involving Assisted Partners is as follows:
Pelaksanaan Pendidikan/Pelatihan yang telah dilaksanakan Training of Assisted Partners with the theme of Assisted
dengan melibatkan Mitra Binaan adalah sebagai berikut :. Partners Training held on April 28th-29th, 2015 at the
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan Mitra Multipurpose Building of Kualanamu Airport with 18
Binaan yang diselenggarakan tanggal 28 s.d 29 April participants from the Assisted Partners of Kualanamu
2015 di Gedung Serbaguna Bandara Kualanamu dengan Branch Office.
peserta 18 orang mitra binaan Cabang Kualanamu. Training of Assisted Partners with the theme of Training
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan Motivasi of Business Motivation and Excellent Service For Assisted
Usaha dan Pelayanan Prima Bagi UKM Mitra Binaan Partners SME held on April 29th-30th, 2015 at Dyan
yang diselenggarakan tanggal 29 s.d 30 April 2015 di Graha Hotel with 30 participants from the assisted
Hotel Dyan Graha dengan peserta 30 orang mitra binaan partners of Sultan Syarif Kasim II Branch Office.
Cabang Sultan Syarif Kasim II.
Promosi Promotion
Program Promosi adalah sebagai salah satu bentuk Promotion Program is as a form of coaching to Assisted
pembinaan kepada para Mitra Binaan dengan sasaran para Partners with target of assisted partners to be able to increase
mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang production capacity, which in turn to become tough and
pada akhirnya menjadi tangguh dan mandiri. Seperti halnya independent. As in previous years, Promotion program given
pada tahun-tahun sebelumnya program Promosi diberikan to the Assisted Partners is in the form of involving in exhibition
kepada Mitra Binaan dalam bentuk mengikut sertakan dalam events held in the country and abroad.
acara-acara pameran yang diselenggarakan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
Dana promosi yang telah disalurkan pada 31 Desember Promotion funds that have been distributed on December
2014 sebesar Rp. 545.680.000,00 atau terserap 9,76 % dari 31st, 2015 amounted to Rp545,680,000 or absorbed 9.76% of
anggaran sebesar Rp. 5.590.000.000,00. Sampai dengan the budget amounted to Rp5,590,000,000. Until November
bulan November 2015 sebesar Rp. 351.026.603,00 atau 2015 amounted to Rp351,026,603,000 or absorbed 14.59% of
terserap 14,59 % dari anggaran sebesar Rp. 2.406.250.000,00. the budget of Rp2,406,250,000. Promotion which has been
Pelaksanaan Promosi telah dilaksanakan dengan melibatkan performed by involving Assisted Partners in events, namely:
Mitra Binaan pada event-event yaitu : BUMEX Exhibition 2015 held from April 9th-12th, 2015
Pameran BUMEX 2015 yang diselenggarakan dari tanggal at Graha Manggala Siliwangi Building, Jl. Aceh No. 66,
9 s.d 12 April 2015 di Gedung Graha Manggala Siliwangi Bandung, followed by 2 Assisted Partners from the
Jl. Aceh No. 66 Bandung yang diikuti oleh 2 Mitra Binaan Branch Office of Husein Sastranegara, Bandung.
dari Kantor Cabang Husein Sastranegara Bandung. INACRAFT Exhibition held from April 8th-12th, 2015 at
Pameran INACRAFT yang diselenggarakan dari tanggal 8 the Jakarta Convention Center (JCC), followed by 8
s.d 12 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) yang Assisted Partners from the Branch Offices of Soekarno-
diikuti oleh 8 Mitra Binaan dari Kantor Cabang Soekarno- Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara,
Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sultan Mahmud Badaruddin II. JAMBI EMAS EXPO exhibition held from June 8th-13th,
Pameran JAMBI EMAS EXPO yang diselenggarakan dari 2015 in Jambi, followed by 1 Assisted Partner from the
tanggal 8 s.d 13 Juni 2015 di Jambi yang diikuti oleh 1 Branch Office of Sultan Thaha.
Mitra Binaan dari Kantor Cabang Sultan Thaha.
Untuk dana hibah dialihkan ke pengeluaran dana program For grants is transferred to the funds expenditure of community
bina lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri development program in accordance with the Decree of the
BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015 Minister of SOEs No: PER-09/MBU/07/2015 dated July 03rd,
tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil 2015 on the SOEs Partnership Program With Small Business
dan Program Bina Lingkungan yang menyatakan bahwa and Community Development Program which states that the
hibah (pelatihan dan promosi) menjadi bantuan Program grants (training and promotion) become the assistance of
bina lingkungan sektor Bantuan pendidikan, pelatihan, community development program for the assistance sectors
pemagangan, pemasaran, promosi, dam bentuk bantuan of education, training, internship, marketing, promotion, and
lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra other forms of assistance related to the efforts of improving
Binaan Program Kemitraan. the capacity of Assisted Partners of the Partnership Program.
Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara According to the Regulation of the State Minister for State-
Nomor: PER-05/MBU/2007 (Pasal 30) disebutkan bahwa Owned Enterprises No: PER-05/MBU/2007 (Article 30)
kinerja Program Kemitraan merupakan salah satu indikator states that the performance of Partnership Program is one
penilaian tingkat kesehatan BUMN Pembina. Indikator yang indicator of the soundness level of SOEs Trustees. Indicator
digunakan untuk menilai kinerja Program Kemitraan sesuai used to assess the performance of Partnership Program in
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP- accordance to the Decree of the Minister of SOEs No: KEP-
100/MBU/2002 adalah Tingkat Efektivitas Penyaluran dan 100/MBU/2002 is Effectiveness Level of Distribution and
Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman. Collectibility Level of Loan Repayment.
a. Tingkat Efektivitas Penyaluran Program Kemitraan a. Effectiveness Level of Partnership Program Distribution
Formula yang digunakan dalam menilai Tingkat Efektifitas The formula used in assessing the Effectiveness Level of
Penyaluran adalah dengan membandingkan antara jumlah Distribution is by comparing the total distributed fund with
dana yang disalurkan dengan jumlah dana yang tersedia. the total available fund. Based on KEP-100/MBU/2002
Berdasarkan KEP-100/MBU/2002 bahwa skor maksimal that the maximum score of the Effectiveness Level of
untuk Tingkat Efektifitas Penyaluran adalah 3 (tiga) apabila Distribution is 3 (three) if the effectiveness absorption is
penyerapan efektifitas diatas 90 %. above 90%.
Perhitungan tingkat efektifitas pemanfaatan dana sampai Effectiveness level calculation of the use of fund until
dengan Desember tahun 2015 untuk Program Kemitraan December 2015 for Partnership Program is as follows:
adalah sebagai berikut :
47.120.643.595,07
x 100% = 91,62%
51.432.915.867,87
Pada tahun 2015 Dana Yang Tersedia untuk program In 2015, the Avaliable Fund for partnership program amounted
kemitraan sebesar Rp. 51.432.915.867,87 dan Dana Yang to Rp51,432,915,867.87 and the Distributed Fund amounted
Disalurkan sebesar Rp. 47.120.643.595,07. to Rp47,120,643,595.07.
Dengan demikian Tingkat Efektifitas Penyaluran tahun Thus the Effectiveness Level of Distribution in 2015 amounted
2015 sebesar 91,62 %. Perhitungan tingkat efektifitas adalah to 91.62%. The calculation of effectiveness level is a result of
merupakan hasil pembagian dari Dana Yang Disalurkan the division of Distributed Fund (Rp47.1 Billion) with Available
(Rp. 47,1 Miliar) dengan Dana Yang Tersedia (Rp. 51,4 Miliar) Fund (Rp51.4 Billion) multiplied by 100%.
dikalikan 100 %.
Sedangkan tingkat Efektifitas Penyaluran tahun 2015 dan While the effectiveness level of Distribution in 2015 and 2014
2014 masing-masing sebesar 91,62 % dan 90,61 %. respectively by 91.62% and 90.61%.
b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman Program b. Collectibility Level of Loan Repayment of Partnership
Kemitraan Program
Formula yang digunakan dalam menilai Tingkat The formula used in assessing the Collectibility Level of
Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman adalah Loan Repayment is by comparing the weighted average
membandingkan antara rata-rata tertimbang kolektibilitas of loan collectibility with total distributed loan. Weighted
pinjaman dengan jumlah pinjaman yang disalurkan. average is the multiplication between Collectibility Weights
Rata-rata tertimbang merupakan perkalian antara (%) with loan balance for each category of collectibility.
Bobot Kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman untuk Based on KEP-100/MBU/2002 that the maximum score
masing-masing kategori kolektibilitas. Berdasarkan KEP- for a Collectibility Level of Loan Repayment is 3 (three) if
100/MBU/2002 bahwa skor maksimal untuk Tingkat the rate of return above 70%.
Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman adalah 3 (tiga)
apabila tingkat pengembalian diatas 70 %.
Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman Dana Program Collectibility Level of the Repayment of Loan Funds of
Kemitraan Angkasa Pura II pada tahun 2015 adalah sebagai Partnership Program of Angkasa Pura II in 2015 is as follows:
berikut:
Kolektibilitas 68.819.988.587,23
= x 100% = 78,29%
Collectibiliity 87.908.254.382,77
Sementara itu untuk perhitungan Tingkat Kolektibilitas Meanwhile, for the calculation of the Collectibility Level of
Penyaluran Pinjaman data yang dipakai adalah data Loan Distribution is using the data of loan distribution in
penyaluran pinjaman 3 tahun terakhir, dengan demikian untuk the last 3 years, thus to calculate the collectibility level of
menghitung tingkat kolektibilitas penyaluran tahun 2015 data distribution in 2015 is using the data of loan distribution in
yang dipakai adalah data penyaluran pinjaman tahun 2012, 2012, 2013, and 2014.
2013 dan tahun 2014.
Dengan menggunakan formula penghitungan yang tersebut By using the calculation formula of the above, the Collectibility
di atas maka Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman Level of Loan Distribution for 2015 amounted to 78.29%,
untuk tahun 2015 sebesar 78,29 % yang merupakan hasil dari which is the result of the division of a Weighted Average Loan
pembagian dari Rata-rata Tertimbang Pinjaman (Rp. 68,8 Miliar) (Rp68.8 billion) with the Total Receivables Balance (Rp87.9
dengan Jumlah Saldo Piutang (Rp. 87,9 Miliar) dikalikan 100%. billion) multiplied by 100%.
Berdasarkan uraian di atas maka kinerja PKBL Angkasa Pura Based on the descriptions above, the Partnership &
II selama 3 (tiga) tahun terakhir apabila digambarkan adalah Community Development Program of Angkasa Pura II for the
sebagai berikut: last 3 (three) years if described is as follows:
Program Bina Lingkungan Angkasa Pura II adalah program Community Development Program of Angkasa Pura II is a
pemberdayaan kondisi sosial berupa bantuan yang ditunjukan program of social conditions empowerment in the form
kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan. of assistance shown to the community around the area
Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan Angkasa Pura of operations of the Company. The scope of Community
II berdasarkan PER-09/MBU/07/2015 meliputi pemberian Development Program activities of Angkasa Pura II is based
bantuan untuk: on PER-09/MBU/07/2015 consists of the provision of
1. Bencana Alam assistance for:
2. Pendidikan/Pelatihan 1. Natural Disaster
3. Peningkatan Kesehatan 2. Education/Training
4. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum 3. Health Improvement
5. Pengembangan Sarana Ibadah 4. Public Facilities and Infrastructure Development
6. Pelestarian Alam 5. Religious Facilities Development
7. Pengentasan Kemiskinan 6. Nature Conservation
8. Pendidikan/Pelatihan dan Promosi untuk Mitra Binaan 7. Poverty Alleviation
8. Education/Training and Promotion to Assisted Partners
Disamping program-program tersebut terdapat program In addition to these programs, there is also an assistance
bantuan yang pelaksanaannya didasarkan pada instruksi program which implementation is based on the instruction
Kementerian BUMN yang dinamakan BUMN Peduli. Bantuan of the Ministry of SOEs named BUMN Peduli. Such assistance
tersebut telah memberikan kontribusi besar bagi peningkatan has contributed greatly on the improvement of peoples lives
kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam bidang and progress in the fields of education, health, religious,
pendidikan, bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum public infrastructure and natural disaster assistance.
dan bantuan bencana alam.
Sumber dan Realisasi Dana Program Bina Lingkungan Sources and Realization of Community Development
Program Funds
Angkasa Pura II telah melaksanakan Program Bina Lingkungan Angkasa Pura II has implemented the Community
sejak tahun 2002, dengan jumlah penyaluran dana meningkat Development Program since 2002, with total fund distribution
untuk setiap tahunnya. Dana untuk Program Bina Lingkungan increased for each year. Community Development Program
Angkasa Pura II bersumber dari Saldo Awal, Alokasi bagian fund of Angkasa Pura II is sourced from Initial Balance,
Laba Perusahaan, Pendapatan Jasa Giro dan Bunga Deposito. Company Profit Allocation, Giro Service Revenues and
Deposit Interest.
Penggunaan dana pada Program Bina Lingkungan The use of Community Development Program fund is
diperuntukan untuk penyaluran program bantuan Bina intended for the distribution of Community Development
Lingkungan, program BUMN Peduli dan biaya operasional. assistance program, BUMN Peduli program and operating
Adapun realisasi dana untuk penyaluran Program Bina costs. Realization of funds for the distribution of
Lingkungan pada tahun 2015 sebesar Rp. 11.931.072.345,17 Community Development Program in 2015 amounted to
atau 0,60% diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA) Rp11,931,072,345.17 or 0.60% above the Work Plan Budget
Angkasa Pura II. (RKA) of Angkasa Pura II.
Realisasi Deviasi
RKA
Uraian Realization Deviation
Descriptions Sd. Des 2015 Sd. Des 2015
RP %
Until. Dec 2015 Until. Dec 2015
1 2 3 4(3-2) 5(3/2)
Saldo Awal Initial Balance
Penerimaaan Income
Alokasi Laba Perusahaan
1 10,980,725,173.27 10,980,690,172.73 (35,000.54) (0.00)
Company Profit Allocation
Bunga Jasa Giro/Deposito
2 1,582,260,000.00 2,496,397,722.64 914,137,722.64 57.77
Giro/Deposit Service Profit
Lain-Lain Others - 1,110,086,523.00 1,110,086,523.00
3 Jumlah Penerimaan Total Income 12,562,985,173.27 14,587,174,418.37 2,024,189,245.10 16.11
Jumlah Sumber Dana Total Source of Funds 51,974,665,603.54 58,349,949,629.59 6,375,284,026.05 12.27
Pengembalian Persekot Advance Refund 4,801,859,917.95 4,801,859,917.95
4 Jumlah Pengembalian Persekot
- 4,801,859,917.95 4,801,859,917.95
Total Advance Refund
Jumlah Dana Tersedia Total Available Fund 51,974,665,603.54 63,151,809,547.54 11,177,143,944.00 21.50
Penggunaan Dana Fund Utilization
I Bantuan Bina Lingkungan Community Development Assistance
Bantuan Bencana Alam
1 175,000,000.00 177,073,500.00 2,073,500.00 1.18
Natural Disaster Victims Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan
2 2,835,000,000.00 3,102,424,140.00 267,424,140.00 9.43
Education/Training Assistance
Bantuan Peningkatan Kesehatan
3 1,310,000,000.00 1,194,677,500.00 (115,322,500.00) (8.80)
Health Improvement Assistance
Bantuan Pengembangan Sarana Umum
4 5,025,000,000.00 5,339,075,374.17 314,075,374.17 6.25
Public Facilities Development Assistance
Bantuan Pengembangan Sarana Ibadah
5 1,785,000,000.00 1,977,977,881.00 192,977,881.00 10.81
Religious Facilities Assistance
Bantuan Pelestarian Alam
6 130,000,000.00 41,500,000.00 (88,500,000.00) (68.08)
Nature Conservation Assistance
Bantuan Pengentasan Kemiskinan
7 130,000,000.00 2,250,000.00 (127,750,000.00) (98.27)
Poverty Alleviation Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan dan Promosi
8 Assistance For Education/Training and 470,000,000.00 96,093,950.00 (373,906,050.00) (79.55)
Promotion of Assisted Partners
Jumlah Bantuan Bina Lingkungan
11,860,000,000.00 11,931,072,345.17 71,072,345.17 0.60
Total ComDev Assistance
9 BUMN Peduli -
Tahun Year
Jenis Bantuan Jumlah
Sd. Desember 2015
Type of Assistance 2014 Total
Until December 2015
Bantuan Korban Bencana Alam
2,149,733,615 177,073,500 2,326,807,115
Natural Disaster Victims Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan
10,329,944,735 3,102,424,140 13,432,368,875
Education/Training Assistance
Bantuan Peningkatan Kesehatan
4,492,099,690 1,194,677,500 5,686,777,190
Health Improvement Assistance
Bantuan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Umum
Public Facilities and Infrastructure Development 12,251,405,683 5,339,075,374 17,590,481,057
Assistance
Bantuan Sarana Ibadah
2,367,247,656 1,977,977,881 4,345,225,537
Religious Facilities Assistance
Bantuan Pelestarian Alam
937,980,500 41,500,000 979,480,500
Nature Conservation Assistance
Bantuan Pengentasan Kemiskinan
866,501,905 2,250,000 868,751,905
Poverty Allevation Assistance
Bantuan Pendidikan/Pelatihan Dan Promosi Mitra
Assistance for Education/Training and Promotion of - 96,093,950 96,093,950
Assisted Partners
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
Tahun Year
Wilayah Jumlah
No Sd. Desember 2015
Region 2014 Total
Until December 2015
1 Aceh 1,755,412,500 812,812,000 2,568,224,500
2 North Sumatera 5,538,258,100 1,243,317,500 6,781,575,600
3 West Sumatera 1,339,354,000 440,993,000 1,780,347,000
4 Riau 1,007,072,086 503,565,000 1,510,637,086
5 Riau Islands 1,142,328,000 795,180,520 1,937,508,520
6 Jambi 1,561,522,475 856,929,500 2,418,451,975
7 South Sumatera 1,330,686,000 982,344,950 2,313,030,950
8 Bangka Belitung Islands 1,319,577,000 376,990,000 1,696,567,000
9 DKI Jakarta 13,454,748,581 3,520,573,912 16,975,322,493
10 West Java 1,154,087,545 388,672,220 1,542,759,765
11 Banten 2,935,271,297 1,366,425,743 4,301,697,040
12 West Kalimantan 856,596,200 643,268,000 1,499,864,200
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
Kegiatan Program Bina Lingkungan Tahun 2015 2015 Community Development Program Activities
1. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material 1. Public facilities assistance in the form of material
renovasi toilet SDN di wilayah Tangerang Selapajang I, substance for the renovation of SDN toilets in Tangerang
Bojong Renget, Birul Walidain. Selapajang I, Bojong Renget, Birul Walidain.
2. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material 2. Public facilities assistance in the form of material
untuk pembangunan toilet SD 13 Pagi Kel. Kebon Pala substance for the construction of toilets for SD 13 Pagi,
Jakarta Timur dan SD Kresna Jakarta Timur. Kebon Pala Village, East Jakarta and SD Kresna, East
3. Bantuan sektor peningkatan kesehatan berupa bahan Jakarta.
material untuk renovasi Posyandu RW.04 Kel. Makasar 3. Health improvement assistance in the form of material
Jakarta Timur. substance for the renovation of Posyandu at RW.04,
4. Bantuan sektor peningkatan kesehatan berupa bahan Makasar Village, East Jakarta.
material untuk pembangunan Posyandu Melati II di RT 4. Health improvement assistance in the form of material
9 RW 3 Sukadamai Kel. Talang Betutu Palembang dan substance for the construction of Posyandu Melati II at
Posyandu Melati I di Jl. Kol. Dani Efendi Palembang. RT 9 RW 3 Sukadamai, Talang Betutu Village, Palembang
5. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material and Posyandu Melati I at Jl. Kol. Dani Efendi, Palembang.
untuk pembangunan dan renovasi 10 toilet SD di sekitar 5. Public facilities assistance in the form of material
Bandara Husein Sastranegara. substance for the construction and renovation of 10
6. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material Elementary School toilets around the Husein Sastranegara
untuk renovasi Mushola Daarul Ikhlas Pasar Kemis. Airport.
7. Bantuan sektor sarana pendidikan berupa bahan material 6. Religious facilities assistance in the form of material
untuk pembangunan gedung sekolah RA/MDTA Al substance for the renovation of Mushola Daarul Ikhlas
Hikmatul Ummah Jurumudi Tangerang. Pasar Kemis
8. Bantuan sektor sarana umum berupa bak penampungan 7. Educational facilities assistance in the form of material
air untuk Yayasan Satu Benih Tenjo Bogor. substance for the construction of school buildings for
9. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material RA/MDTA of Al Hikmatul Ummah Jurumudi Tangerang.
untuk renovasi Kantor RW. 04 Kel. Makasar Jakarta Timur. 8. Public facilities assistance in the form of water reservoirs
10. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material for Satu Benih Foundation Bogor.
untuk renovasi Masjid Muhajirin Depok. 9. Public facilities assistance in the form of material
11. Bantuan sektor bencana alam berupa untuk wilayah Kec. substance for office renovation at RW.04, Makasar Village,
Makassar. East Jakarta.
12. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material 10. Religious facilities assistance in the form of material
untuk renovasi Masjid Nurul Huda Dusun I Desa Bagan substance for the renovation of Masjid Muhajirin Depok.
Serdang, Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang. 11. Natural disasters assistance for Makassar subdistrict.
13. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material 12. Religious facilities assistance in the form of material
untuk pembangunan 10 toilet SD dan SMP di Kec. Blang substance for the renovation of Masjid Nurul Huda
Bintang dan kuto Baro, Aceh. Dusun I Desa Bagan Serdang, Pantai Labu Subdistrict,
14. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material Deli Serdang Regency.
untuk renovasi Masjid Al-Huda Cipinang Kebembem II. 13. Public facilities assistance in the form of material
15. Bantuan sektor kesehatan berupa biaya pengobatan substance for the construction of 10 toilets for Elementary
gratis kepada 300 orang serta penyeluhan kesehatan di School and JHS at Blang Bintang Subdistrict and Kuto
desa Tegal Angus, Teluk Naga. Baro, Aceh.
16. Bantuan sektor sarana pendidikan berupa 1.000 stel 14. Religious facilities assistance in the form of material
seragam sekolah, 1.000 pasang sepatu dan kaos kaki substance for the renovation of Masjid Al-Huda Cipinang
untuk Yayasan Satu Benih di Kp. Dungus Biuk RT.02/05 Kebembem II.
Desa Babakan Tenjo, Bogor. 15. Health sector assistance in the form of free medical cost
17. Bantuan sektor pengentasan kemiskinan berupa santuan to 300 people as well as health education at Tegal Angus
untuk 50 anak yatim piatu An-Naajiya dalam bentuk tas, Village, Teluk Naga.
ATK dan uang santunan di Pontianak. Santunan untuk 40 16. Educational facilities assistance in the form of 1,000
anak yatim piatu di Tanjung Pinang, santunan 60 anak sets of school uniforms, 1,000 pairs of shoes and socks
yatim piatu di Pekanbaru. to Satu Benih Foundation at Kp. Dungus Biuk RT.02/05,
18. Bantuan sektor sarana umum berupa 2 unit motor Babakan Tenjo Village, Bogor.
sampah di Desa Beluluk Kel. Bacang, Pangkalpinang.
35. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material 31. Assistance for education/training and promotion of
untuk pembangunan gedung serbaguna di Kel. Talang assisted partners in the form of Entrepreneurial Training
Jambe Kec. Sukarami, Kota Palembang. of Assisted Partners at Feodora Hotel, Palembang on
36. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material August 26th-27th, 2015.
untuk pembangunan Kantor Wali Korong Batang Sarik 32. Assistance for education/training and promotion of
Padang Pariaman. assisted partners in the form of promotion of assisted
37. Bantuan sarana umum berupa bahan material untuk partners in Sriwijaya Exhibition III at the Lobby of the
pembangunan toilet 2 buah di Pantai Padang. Ministry of Industry, Jakarta on October 6th-9th, 2015.
38. Bantuan sarana pendidikan berupa bahan material untuk 33. Public facilities assistance in the form of material
pembangunan TPA MIFTAHUSSALAM di Jl. Salam No. substance for the construction of a multipurpose building
19 RT.08/RW.IV Kel. Sei Jang, Kec. Bukit Bestari, Kota at RW 01, Kebon Pala Village, East Jakarta.
Tanjung Pinang. 34. Religious facilities assistance in the form of material
39. Bantuan sarana umum berupa bahan material untuk substance for the construction of Mushola Ar Rasyid,
pembangunan gedung serbaguna MAHARANI di Jl. Halim Perdanakusuma Village, East Jakarta.
Sidomakmur, Gg. Nira No. 106 RT.03/RW.03, Kel. Sei 35. Public facilities assistance in the form of material
Jang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang. substance for the construction of a multipurpose building
40. Bantuan sarana umum berupa pembangunan SAL at Talang Jambe Village, Sukarami Subdistrict, Palembang
pembungan air limbah di Rawalini, Kec. Teluk Naga, Desa City.
Teluk Naga, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang. 36. Public facilities assistance in the form of material
41. Bantuan saran umum berupa pembangunan toilet 10 substance for the office construction of Wali Korong
pintu di SMKN 6 Desa Negrasali, Kec. Neglasari, Kota Batang Sarik Padang Pariaman.
Tangerang. 37. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of 2 toilets in the Padang
Beach.
38. Educational facilities assistance in the form of material
substance for the landfill of MIFTAHUSSALAM at Jl.
Salam No. 19 RT.08/RW.IV, Sei Jang Village, Bukit Bestari
Subdistrict, Tanjung Pinang City.
39. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of a multipurpose building
of MAHARANI at Jl. Sidomakmur, Gg. Nira No. 106
RT.03/RW.03, Sei Jang Village, Bukit Bestari Subdistrict,
Tanjungpinang City.
40. Public facilities assistance in the form of sewerage in
Rawalini, Teluk Naga subdistrict, Teluk Naga Village,
Tangerang Regency.
41. Public facilities assistance in the form of 10 doors toilets
at SMKN 6 Negrasali Village, Neglasari Subdistrict,
Tangerang City.
Angkasa Pura II menempatkan kepuasan pelanggan sebagai Angkasa Pura II puts customer satisfaction as a service that is
bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini fundamental and important. It is based on the belief that the
didasari keyakinan bahwa pelanggan atau penguna jasa customers or airport services users is one of the stakeholders
bandar udara adalah salah satu pemangku kepentingan yang that has a central role in ensuring the business sustainability,
mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan so it becomes a major partner in developing the business in
usaha, sehingga merupakan partner utama dalam the future.
mengembangkan usaha di masa depan.
Sebagai komitmen dan menempatkan pemenuhan harapan As a commitment and to put the fulfillment of customer
para pelanggan sebagai prioritas utama, Angkasa Pura II expectations as a top priority, Angkasa Pura II implements
menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan social responsibility towards customer through strategic
melalui layanan strategis, yakni memberikan jaminan services, that provide security & safety guarantee of
keamanan & keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas customers, improve the quality of services provided to
layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan customers, improve the ease of information access and
kemudahaan akses informasi dan layanan kebandarudaraan, airport services, and provide customer complaint center.
dan menyediakan pusat pengaduan pelanggan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Based on Law No. 1 Year 2009 on Aviation article 219
Penerbangan pasal 219 ayat (1) menyebutkan bahwa: paragraph (1) states that: Every business entity or organizer
Setiap badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara of airports is obliged to provide airport facilities that meet the
bandar udara wajib menyediakan fasilitas bandar udara requirements of aviation safety and security, as well as airport
yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan services in accordance with the stipulated service standards.
penerbangan, serta pelayanan jasa bandar udara sesuai In the provision of security facilities as mentioned above,
dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Dalam Angkasa Pura II conducts analysis of needs by considering
penyediaan fasilitas keamanan sebagaimana dimaksud di the effectiveness of equipment, airport classification and the
atas, Angkasa Pura II melakukan analisa kebutuhan dengan level of threat or disturbance occured.
mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar
udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada.
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh To provide security guarantees to all airport services users,
pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem implementation of good security systems at the airports
keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban became an absolute obligation performed by Angkasa Pura II.
yang mutlak dilakukan oleh Angkasa Pura II. Adapun sistem The airport security systems are:
keamanan di bandar udara adalah: 1. Screening (Inspection of People, Goods and Vehicles)
1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan) 2. Access control/perimeter protection
2. Access control/perimeter protection 3. Surveillance (Surveillance and Patrol)
3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli) 4. Protection against infiltration (through coordination and
4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan information from external parties: Police & BIN)
informasi dari pihak eksternal: Kepolisian & BIN) 5. Staff participating (Participation of officials in the form
5. Staff participating (Partisipasi petugas dlm bentuk of security awareness involving the airport community)
security awareness melibatkan airport community) 6. Quality Control & Quality Assurance
6. Quality Control & Quality Assurance
Angkasa Pura II juga senantiasa memastikan kesiagaan Angkasa Pura II also constantly ensures the readiness of all
seluruh fasilitas keselamatan penerbangan bandara melalui airport flight safety facilities through the Safety Management
Unit Manajemen Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk Unit. The unit serves to manage, control and develop
mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan: activities:
1. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan; 1. Implementation of Safety Management System;
2. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik 2. Standardization, calibration and maintenance of
elektronika; electronic engineering;
3. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik, 3. Standardization, calibration and maintenance of
mekanikal dan peralatan; electrical, mechanical and equipment engineering;
4. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara. 4. Standardization, calibration and maintenance of airport
engineering
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan Activities performed in order to ensure the readiness of
fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain: airport filght safety facilities, among others:
1. Teknik Elektronika 1. Electronic Engineering
Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan Electronic Engineering Unit is a unit that performs
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan planning, implementation and evaluation towards
standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan the activities of standardization, calibration and
elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication maintenance of airport electronic equipments (PAS,
System, Integrated Ground Communication System, FIS, Flight Communication System, Integrated Ground
Fire Alarm System, Master Clock), peralatan security Communication System, Fire Alarm System, Master
equipment dan peralatan navigasi, komunikasi, otomasi Clock), security equipment tools and navigation tools,
dan surveillance di seluruh kantor cabang bandara communication, automation and surveillance at all
Angkasa Pura II. airport branch offices of Angkasa Pura II.
2. Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan 2. Electrical, Mechanical & Equipment Engineering
Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan Electrical, Mechanical & Equipment Engineering Unit
unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan is a unit that performs planning, implementation and
evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan evaluation towards the activities of standardization,
pemeliharaan fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat- calibration and maintenance of electrical facilities, PKPPK
alat besar dan fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh facilities and large equipments and operating facilities at
kantor cabang bandara Angkasa Pura II. the air side at all airport branch offices of Angkasa Pura II.
3. Teknik Bandara 3. Airport Engineering
Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan Airport Engineering Unit is a unit at performs planning,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap implementation and evaluation towards the activities
kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan of standardization, calibration and maintenance as well
perbaikan fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi: as improvement of operating facilities on the air side
apron, runway, taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas (include: apron, runway, taxiway, terminal buildings)
operasi pada sisi darat (meliputi: gedung non terminal, and operating facilities on the land side (include: non
lapangan, parkir, pertamanan, jalan akses) di seluruh terminal buildings, field, parking, landscaping, access
kantor cabang bandara Angkasa Pura II. roads) in all airport branch offices of Angkasa Pura II.
Akses Informasi Layanan dan Pengaduan Pelanggan Information Access for Customer Service and Complaints
Guna mendukung jaminan kepuasan pelanggan, Angkasa In order to support customer satisfaction guarantee, Angkasa
Pura II menyediakan fasilitas pusat informasi dan layanan Pura II provides information center facilities and services for
bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal passengers at each airport terminal. Besides this, Angkasa
tersebut, Angkasa Pura II telah membentuk pusat pengaduan Pura II has established customer complaint center. The
pelanggan. Pusat informasi layanan dan pengaduan information center for customer service and complaints can
pelanggan ini dapat diakses melalui beberapa saluran antara be accessed through multiple channels, among others:
lain: Contact Center with hotline 1500 138
Contact Center dengan hotline 1500 138 Website: www.angkasapura2.co.id via Contact Us
Website Perusahaan: www.angkasapura2.co.id via Email: contact.center@angkasapura2.co.id
Kontak Kami Twitter: @contactap2
Email Perusahaan: contact.center@angkasapura2.co.id Facebook: AP II Contact Center
Twitter: @contactap2
Facebook: AP II Contact Center
Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik Commitment to provide the best service demands quick
menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis terhadap and tactical actions/responses to all complaints/grievances
semua aduan/keluhan dari pemangku kepentingan khususnya of stakeholders, especially customers namely airport service
pelanggan yakni pengguna jasa bandar udara. Upaya users. Completion efforts to any customer complaints have
penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur been specifically stipulated in the policy of service quality
secara khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan. standards. The complaint management standards, as follows:
Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut: a. Standards in responding to customer complaints 1x24
a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x Hours.
24 Jam. b. Complaints received through contact center, website,
b. Pengaduan yang masuk melalui contact center, website, email, twitter, or facebook of the Company will soon be
email, twitter, atau facebook Perusahaan akan segera followed up by the Corporate Secretary work unit and the
ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan Airport Services work unit.
unit kerja Pelayanan Bandara. c. Futhermore, customer complaints are processed and
c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan settled by the relevant units. The relevant units can
oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi communicate directly to customers in the completion
kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan. process of the complaints.
Alur Penanganan Layanan Contact Center Angkasa Pura II Flow of Contact Center Complaints Handling of Angkasa
Pura II
Selama tahun 2015, Angkasa Pura II berkomitmen untuk During 2015, Angkasa Pura II is committed to follow up on
menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan. Berdasarkan Data any customer complaints. Based on Call Data who contacted
Call yang menghubungi Angkasa Pura II, terdapat 19.847 Call Angkasa Pura II, there were 19,847 calls who contacted.
yang menghubungi.
Kategori 2015
No Total
Categories JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
Total Call Yang
Menghubungi (COF)
1 858 944 1101 1096 915 885 1657 1333 4074 3877 1690 1417 19847
Total Calls Who
Contacted (COF)
Total Call Yang
Berhasil Terangkat
2 (ACD) 850 912 1078 1069 905 874 1638 1320 4000 3841 1668 1398 19553
Total Successfully
Picked Up Calls (ACD)
Total Call Berhasil
Terangkat dengan
waktu tunggu
maksimal 20 detik
(ACD 20sec)
3 850 912 1078 1069 905 874 1638 1320 4000 3841 1668 1398 19553
Total Successfully
Picked Up Calls with
a maximum waiting
time of 20 seconds
(ACD 20secs)
4 Abandon Calls 8 32 23 27 10 11 19 13 74 41 22 19 299
Dari total call yang menghubungi dari bulan Januari hingga The number of calls from January to December 2015 amounted
Desember 2015 sebanyak 19847 call, yang berhasil terangkat to 19,847 calls with total calls that were successfully picked
dengan waktu tunggu maksimal 20 detik sebanyak 19553 call, up with a maximum waiting time of 20 seconds amounted to
sementara yang abandon call hanya berkisar 299 call. 19,553 calls, while the total abandon calls only about 299 calls.
Tingginya jumlah call di bulan September dan Oktober The high number of calls in September and October 2015
2015 karena banyaknya pemintaan informasi yang berkaitan was due to the many requests of information relating to the
dengan kondisi kabut asap yang menutupi beberapa bandara condition of haze covering several airports that caused many
yang menyebabkan banyak flight delay/cancel. flight delays/cancellation.
Top Ten Komplain Melalui 1500138 Periode Januari - Top Ten Complaints Through 1500138 For The Period Of
Desember 2015 January - December 2015
Kategori 2015
No Total
Categories JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
1 Lost & Properties 33 36 26 12 28 9 20 27 5 4 10 9 219
Layanan Maskapai
2 4 15 3 4 5 6 6 4 2 0 4 5 58
Airline Services
Layanan Petugas
Bandara
3 0 1 1 6 0 3 4 1 3 1 6 3 29
Airport Officials
Services
Layanan Taxi
4 0 3 0 0 2 1 0 7 0 1 2 4 20
Taxi Services
Kemacetan Dalam
Kawasan
5 0 1 1 1 1 0 0 5 2 0 1 2 14
Congestion Inside
Airport Areas
Fasilitas Parkir
6 0 0 3 0 0 1 2 0 2 1 1 0 10
Parking Facility
Kemacetan Luar
Kawasan
7 0 5 1 0 0 0 0 3 0 0 1 0 10
Congestion Outside
Airport Areas
Fasilitas Lain-Lain
8 0 2 0 1 0 0 1 3 0 1 1 0 9
Other Facilities
9 Troley 0 1 2 0 1 0 3 0 0 0 0 0 7
Aksi Premanisme
10 0 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 0 5
Thuggery acts
Komplain tertinggi yang diterima melalui 1500138 sepanjang The highest complaint through 1500138 throughout 2015 is
tahun 2015 yaitu mengenai lost and properties dengan about lost and properties with total complaints of 219 calls,
total keluhan sebanyak 219 call, yang terjadi dalam periode which happens in the first semester of 2015, which then
semester I 2015, yang kemudian berkurang cukup signifikan decrease significantly by the end of 2015.
di akhir tahun 2015.
Kategori 2015
No Total
Categories JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
Maskapai
1 6 7 6 10 4 7 19 6 14 9 18 17 123
Airlines
Petugas Bandara
2 0 0 6 0 2 1 6 3 1 2 5 48 74
Airport Officials
Kebersihan Toilet
3 3 13 1 0 0 4 2 2 6 5 0 5 66
Toilet Hygene
Pembangunan
4 2 2 4 3 3 6 1 0 4 0 5 2 60
Development
Kemacetan Dalam
Kawasan
5 2 5 10 12 7 2 2 5 2 1 7 4 59
Congestion Inside
Airport Area
Proses Pengambilan
Bagasi
6 2 0 2 1 1 3 3 11 4 8 8 3 46
Baggage Claim
Process
Fasilitas Toilet
7 3 13 1 0 0 4 2 2 6 5 0 5 41
Toilet Facility
Fasilitas Parkir
8 3 3 0 2 1 0 2 3 8 5 4 2 33
Parking Facility
Layanan Taxi
9 1 1 3 4 0 2 1 0 2 2 5 10 31
Taxi Services
Antrian Penumpang
10 0 0 0 0 1 2 1 2 0 6 8 8 28
Passengers Queue
Keluhan tertinggi melalui twitter @Contactap2 sepanjang The highest complaint through twitter @Contactap2
bulan Januari hingga Desember 2015 yaitu mengenai throughout January until December 2015, namely about
pelayanan maskapai dengan total keluhan sebanyak 123. airline services with total complaints of 123.
Top Ten Complain Periode Januari - Desember 2015 Melalui Top Ten Complaints For The Period Of January - December
Twitter Spy 2015 Through Twitter Spy
Kategori 2015
No Total
Categories JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
Layanan Maskapai
1 743 752 1013 899 1545 1836 651 234 252 188 650 692 9455
Airline Services
Kemacetan di Luar
Kawasan Bandara
2 75 97 85 271 576 237 146 102 113 92 117 105 2016
Congestion Outside
Airport Areas
Cuaca
3 6 176 38 93 117 103 33 16 321 471 135 132 1641
Weather
Penumpukan
Penumpang
4 76 113 156 98 164 182 130 83 79 98 82 148 1409
Passenger
Cumulation
Kemacetan di
Dalam Kawasan
5 44 55 42 90 252 79 48 40 21 25 80 41 817
Congestion Inside
Airport Areas
Antrian Penumpang
6 53 83 74 55 144 49 73 31 22 35 101 82 802
Passengers Queue
AC Ruangan
7 Room Air 23 144 214 32 86 22 20 7 3 4 41 29 625
Conditioning
Bandara Sepi
8 32 80 16 33 30 18 52 53 41 27 53 18 453
Deserted Airport
Layanan Umum
9 16 19 5 17 23 19 184 38 11 8 15 6 361
Public Services
Layanan Taxi
10 10 18 18 66 103 42 25 4 12 11 17 26 352
Taxi Services
Komplain tertinggi melalui media sosial twitter spy yaitu The highest complaint through social media twitter spy is
mengenai layanan maskapai, yang sangat signifikan hingga about airline services, which is very significant until it reached
mencapai 9455 keluhan, disusul dengan komplain atas 9,455 complaints, followed by complaints on congestion
kemacetan di luar kawasan bandara sebanyak 2016. outside the airport areas as much as 2016.
Dari total keseluruhan penanganan/eskalasi komplain hingga Until December 2015, the total handling/escalation of
Desember 2015 yaitu sebanyak 761. Adapun komplain dengan complaints amounted to 761. As for the complaints with
status closed sebanyak 601 (78,98%) dan yang masih open closed status amounted to 601 (78.98%) and open status as
sebanyak 160 (21,02%). many as 160 (21.02%).
Halaman/
Page
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................ 1-2 .............. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 5 ............. Consolidated Statement of Changes in Equity
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.............. 7-125 ......... Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan atas Laporan Keuangan .................................... 6-8 ..................................... Notes to Financial Statements
************************
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember / 31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31, December 31,
Notes 2015 2014 2013
ASET ASSETS
Klaim pengembalian pajak 2r,19a - 30.507.015.223 144.461.541.312 Claim for tax refund
Aset keuangan yang Available-for-sale
tersedia untuk dijual 2z,10 106.440.500.000 102.218.000.000 122.495.405.840 financial assets
Penyertaan saham 2i,11 250.009.720.415 240.293.893.439 236.674.515.237 Investments in shares of stock
Properti investasi, netto 2k,12 78.290.394.065 78.968.873.041 67.189.799.237 Investment property, net
Aset tetap, netto 2j,13 15.775.559.895.770 13.577.820.044.043 10.345.306.300.491 Fixed assets, net
Goodwill 14 203.205.000 203.205.000 203.205.000 Goodwill
Aset tidak lancar lain-lain 2l,2z,15 36.369.274.657 32.936.048.223 33.036.365.364 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 16.246.872.989.907 14.062.947.078.969 10.949.367.132.481 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK 2.287.802.947.088 2.192.194.350.400 1.056.244.034.655 TOTAL CURRENT LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements form
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan an integral part of these consolidated financial statements taken as a
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan whole
11
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 481
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember / 31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31, December 31,
Notes 2015 2014 2013
EKUITAS EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 20.270.762.888.619 15.932.515.561.965 13.341.915.685.494 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements form
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan an integral part of these consolidated financial statements taken as a
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan whole
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
Catatan/ As restated -
Notes 2015 Note 52)
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Penghasilan keuangan, bersih 2s,40 62.441.565.118 99.590.827.236 Finance income, net
Pajak final atas penghasilan keuangan 2r (13.651.568.315) (20.508.151.797) Final tax expense on finance income
Share in profit of
Bagian laba entitas asosiasi 41 9.715.826.977 8.306.878.202 the associated entities
Penghasilan lain-lain 2s,38 336.446.918.384 282.812.492.818 Other income
Beban lain-lain 2s,39,44 (125.141.359.925) (119.331.376.425) Other expenses
Beban pendanaan 2s (1.444.247.037) (919.828.748) Finance expense
TOTAL PENGHASILAN
LAIN-LAIN 268.367.135.202 249.950.841.286 TOTAL OTHER INCOME
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements form
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan an integral part of these consolidated financial statements taken as a
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan whole
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
Catatan/ As restated -
Notes 2015 Note 52)
Total laba tahun berjalan 1.687.323.032.275 1.126.769.871.452 Total profit for the year
Laba per Saham Dasar 2w, 42 337.465 225.354 Basic Earnings Per Share
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements form
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan an integral part of these consolidated financial statements taken as a
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan whole
5
Aset keuangan tersedia untuk dijual - - - - (5.277.405.840) - - (5.277.405.840) - (5.277.405.840) Available for sales financial assets
Saldo tanggal 31 Desember 2014, Balance as of December 31, 2014,
disajikan kembali 5.000.000.000.000 384.500.394.492 2.099.736.011.610 (26.316.798.626) (42.741.759.170) 4.713.033.652.605 631.208.718.443 12.759.420.219.354 591.095 12.759.420.810.449 as restated
Penyertaan modal Negara 30 - 2.000.000.000.000 - - - - - 2.000.000.000.000 - 2.000.000.000.000 State investment contribution
Bantuan Pemerintah yang belum Undetermined status of
ditentukan statusnya (BPYBDS) - - 83.241.691.652 - - - - 83.241.691.652 - 83.241.691.652 Governments contribution (BPYBDS)
Modal Pemerintah yang dialihkan Government equity
ke Perum LPPNPI - - - - - - - - - - transferred to Perum LPPNPI
Selisih ekuitas entitas anak 31 - - - - - - - - - - Difference in equity of subsidiary
Dividen - - - - - - (219.614.503.465) (219.614.503.465) - (219.614.503.465) Dividend
Cadangan umum - - - - - 856.496.563.515 (856.496.563.515) - - - GeneraI reserve
Dana Program Kemitraan dan Partnership and Community
Bina Lingkungan - - - - - - (21.961.450.346) (21.961.450.346) - (21.961.450.346) Development Program Fund
Laba tahun berjalan - - - - - - 1.687.322.687.787 1.687.322.687.787 344.488 1.687.323.032.275 Profit for the year
Rugi komprehensif lain - - - - - - - - - - Other comprehensive loss
Pengukuran kembali - - - - - - - - - - Re-measurement of
liabilitasi mbalan kerja - - - - (51.862.815.248) - - (51.862.815.248) - (51.862.815.248) employee benefits liabilities
Aset keuangan tersedia untuk dijual - - - - (777.500.000) - - (777.500.000) - (777.500.000) Available for sales financial assets
Saldo tanggal 31 Desember 2015 5.000.000.000.000 2.384.500.394.492 2.182.977.703.262 (26.316.798.626) (95.382.074.418) 5.569.530.216.120 1.220.458.888.904 16.235.768.329.734 935.583 16.235.769.265.317 Balance as of December 31, 2015
Laporan Keuangan Konsolidasi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
Catatan/ As restated -
Notes 2015 Note 52)
Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus Information on non-cash activities is disclosed in Note 50.
kas diungkapkan dalam Catatan 50.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements form
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan an integral part of these consolidated financial statements taken as a
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan whole
1. UMUM 1. GENERAL
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta The Company was established based on Deed
Notaris Muhani Salim S.H., No. 3 tanggal No. 3 dated January 2, 1993 of Notary Muhani
2 Januari 1993 dan diubah dengan Akta Salim, S.H., and amended by Deed No. 96
Notaris No. 96 tanggal 19 Maret 1993 oleh dated March 19, 1993 by the same notary. The
notaris yang sama. Akta pendirian tersebut deed of establishment was approved by the
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Minister of Justice of the Republic of Indonesia
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. in its Decision Letter No. C2-2471.HT
C2-2471.HT,01.01.Th.93 tanggal 24 April 1993 01.01.Th.93 dated April 24, 1993 and
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik published in the State Gazette No. 63 dated
Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 1995. August 8, 1995.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa The Companys articles of association has
kali mengalami perubahan, perubahan terakhir been amended from time to time, the latest
dengan Akta Notaris Maya Veronika, S.H., No. amendment of which was covered by Deed
4 tanggal 4 Februari 2016 antara lain No. 4 dated February 4, 2016 of Notary Maya
mengenai peningkatan modal ditempatkan dan Veronika, S.H., concerning, among others, the
modal disetor penuh Perusahaan dari increase on authorized capital and issued and
Rp5.000.000.000.000 menjadi fully paid capital of the Company from
Rp7.000.000.000.000, yang telah dicatat oleh Rp5,000,000,000,000 to
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rp7,000,000,000,000, which has been
melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0027712 recognized by the Ministry of Law and Human
tanggal 1 Maret 2016. Rights through Letter No. AHU-AH.01.03-
0027712 dated March 1, 2016.
Perubahan tersebut telah disetujui oleh Such amendment had been approved by the
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Minister of Laws and Human Rights of the
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Republic of Indonesia in its Decision Letter No.
No. AHU-98879.AH.01.02 tanggal AHU-98879.AH.01.02 dated November 18,
18 November 2008 dan diumumkan dalam 2008 and published in the State Gazette of the
lembaran Berita Negara Republik Indonesia Republic of Indonesia No. 10 dated
No. 10 tanggal 3 Februari 2009. February 3, 2009.
Perusahaan memulai operasi komersialnya The Company started its commercial operation
pada tahun 1984. in 1984.
7 7
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 487
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit b. Boards of Commissioners and Directors,
dan Karyawan Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The composition of the Companys Boards
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, of Commissioners and Directors as of
dan 2014 adalah sebagai berikut: December 31, 2015 and 2014 was as follows:
2015 2014
Board of
Dewan Komisaris Commissioners
Komisaris Utama Rhenald Kasali Santoso E. Wibowo President Commissioner
Anggota Santoso E. Wibowo Iswan Elmi Member
Anggota W. Budi Santoso Rubani Pranoto M. Member
Anggota Iswan Elmi H. Tursandi Alwi Member
Anggota Mujahidin Harpin O. W. Budi Santoso Member
Anggota Wahyu Kuncoro Wahyu Kuncoro Member
b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit b. Boards of Commissioners and Directors,
dan Karyawan (lanjutan) Audit Committee and Employees
(continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The composition of the Companys Boards
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, of Commissioners and Directors as of
dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan) December 31, 2015 and 2014 was as follows:
(continued)
2015 2014
Susunan Komite Audit Perusahaan adalah The composition of the Companys Audit
sebagai berikut: Committee are as follow:
2015 2014
Total manfaat yang dibayarkan oleh Total benefits paid by the Company for key
Perusahaan untuk manajemen kunci adalah management amounted to Rp13,134,757,653
masing-masing sebesar Rp13.134.757.653 dan Rp12,143,003,149 for the years ended
dan Rp12.143.003.149 untuk tahun yang December 31, 2015 and 2014, respectively.
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
Perusahaan memiliki 5.566 dan 4.594 The Company had 5,566 and 4,594 permanent
karyawan tetap masing-masing pada tanggal employees as of December 31, 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit). (unaudited), respectively.
Induk Perusahaan, yang juga adalah induk The Companys parent, which is also the
terakhir Perusahaan, adalah Pemerintah ultimate parent company, is the Government of
Republik Indonesia. the Republic of Indonesia.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab The management of the Company is
atas penyusunan laporan keuangan responsible for the preparation of the
konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit consolidated financial statements that were
pada tanggal 22 Maret 2016. authorized for issue on March 22, 2016.
c. Entitas Anak c. Subsidiary
Berdasarkan Akta Notaris Otty H.C Ubayani, Based on Deed No. 49 dated November 28,
S.H., No. 49 tanggal 28 November 2011, 2011 of Notary Otty H.C Ubayani, S.H.,
Schipol International B.V setuju untuk Schipol International B.V agreed to transfer its
mengalihkan 14.999 sahamnya kepada 14,999 its shares to the Company with nominal
Perusahaan dengan Rp228.550 per saham value Rp228,550 per share or amounting to
atau senilai Rp3.428.021.450 dan 1 lembar Rp3,428,021,450 and 1 its share to Mr. Luthfy
sahamnya kepada Tuan Luthfy Edrus dengan Edrus with nominal value Rp228,550 per share
harga Rp228.550 per saham atau senilai or amounting to Rp228,550. Thus, the
Rp228.550. Dengan demikian, kepemilikan Companys ownership in APS become
saham Perusahaan di APS menjadi 29.999 99.9967% and PT Angkasa Pura Schipol
lembar atau 99,9967% dan PT Angkasa Pura changed its name to become
Schipol merubah namanya menjadi PT Angkasa Pura Solusi.
PT Angkasa Pura Solusi.
APS memulai operasi komersialnya pada APS started its commercial operation on 1998.
tahun 1998.
Susunan pemegang saham dan kepemilikan The details of the shareholder and its share
saham APS sejak tanggal 28 November 2011 ownerships of APS since November 28, 2011
sampai dengan saat ini adalah sebagai until today are as follows:
berikut:
Saham Ditempatkan Persentase
Total Saham/ dan Disetor/ Kepemilikan/
Total Shares Shares Issued Percentage
Pemegang Saham (Lembar/Shares) and Fully Paid of ownership Shareholders
10
10
Laporan keuangan Entitas Anak mencakup The Subsidiarys financial statements include
akun-akun Entitas Anak dan Kerjasama the accounts of the Subsidiary and the
Operasi (Catatan 48) dibawah ini sesuai following Joint Operation (Note 48) in
dengan PSAK No. 66 (selanjutnya disebut accordance with PSAK No. 66 (collectively
KSO), dimana Entitas Anak mangakui referred to hereafter as JO), over which the
proporsi hak atas aset dan kewajiban atas Subsidiary recognize proportions of rights to
liabilitas berdasarkan pengaturan bersama the assets, and obligations for the liabilities,
sebagai berikut: relating to the joint arrangement:
11 11
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam The reporting currency used in the preparation
penyusunan laporan keuangan konsolidasian of the consolidated financial statements is the
adalah rupiah, yang juga merupakan mata Indonesian rupiah, which is also the
uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di Companys functional currency. Each entity in
dalam Kelompok Usaha menetapkan mata the Group determines its own functional
uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi currency and items included in the financial
di dalam laporan keuangan dari setiap entitas statements of each entity are measured using
diukur berdasarkan mata uang fungsional that functional currency.
tersebut.
1212
492 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Lebih lanjut, penerapan PSAK No. 67, In addition, the application of PSAK No. 67,
Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Disclosure of Interest in Other Entity resulted
Lain menambahkan pengungkapan yang in additonal disclosures in the consolidated
disyaratkan pada laporan keuangan financial statements. Several other
konsolidasian. Beberapa revisi standar lain amendments apply for the first in 2015.
diterapkan pertama kali pada tahun 2015 However, they do not have impact to the
namun tidak berdampak terhadap laporan Groups consolidated financial statements. The
keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. nature and impact of each new standards and
Sifat dan dampak standar baru maupun amendments are further described in the
revisian diungkapkan lebih lanjut pada Catatan relevant Note 2.
2 yang relevan.
PSAK No. 67 mensyaratkan entitas untuk PSAK No. 67 sets out the requirements for
mengungkapkan kepentingan dalam entitas dislcosures relating to an entitys interest in
anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi subsidiaries, joint arrangements, associates
dan entitas terstruktur. and structured entities.
1313
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 493
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Kelompok Usaha menilai kembali apakah The Group reassess whether or not it controls
masih mengendalikan investee jika fakta dan an investee if facts and circumstances indicate
keadaan mengindikasikan bahwa terdapat that there are changes to one or more of the
perubahan dalam satu atau lebih dari tiga three elements of control. Consolidation of a
elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas subsidiary begins when the Group obtains
anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha control over the subsidiary and ceases when
memperoleh pengendalian atas entitas anak then Group loses control of subsidiary.
dan berakhir ketika Kelompok Usaha
kehilangan pengendalian atas entitas anak.
Laporan laba rugi dan penghasilan Consolidated statement of profit or loss and
komprehensif lain konsolidasian dan setiap other comprehensive income and each
komponen dari Penghasilan Komprehensif component of Other Comprehensive Income
Lain (OCI) diatribusikan kepada pemilik entitas (OCI) are attributed to the equity holders of the
Induk dari Kelompok Usaha dan Kepentingan parent of the Group and to the Non-Controlling
Non Pengendali (KNP) meskipun hal tersebut Interests (NCI) even if this results in NCI
mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. having a deficit balance.
14
14
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas All significant intercompany transactions and
yang signifikan telah dieliminasi pada proses account balances have been eliminated in the
konsolidasi. consolidation process.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Changes in the Companys ownership interest
Perusahaan pada suatu entitas anak yang in a subsidiary that do not result in a loss of
tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian control are accounted for as equity
dicatat sebagai transaksi ekuitas. transactions.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu In case of loss of control over a subsidiary, the
entitas anak, maka Perusahaan: Company:
menghentikan pengakuan aset (termasuk derecognizes the assets (including
setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; goodwill) and liabilities of the subsidiary;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat derecognizes the carrying amount of any
setiap kepentingan non-pengendali; non-controlling interests;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih derecognizes the cumulative translation
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila differences, recorded in equity, if any;
ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang recognizes the fair value of the
diterima; consideration received;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai recognizes the fair value of any
wajarnya; investment retained;
mengakui setiap perbedaan yang recognizes any surplus or deficit in
dihasilkan sebagai keuntungan atau consolidated statement of profit or loss;
kerugian dalam laporan laba rugi dan and other comprehensive income.
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian; dan
mereklasifikasi bagian Kelompok Usaha reclassifies its share of components
atas komponen yang sebelumnya diakui previously recognized in other
sebagai penghasilan komprehensif lain ke comprehensive income to profit or loss or
laba rugi, atau mengalihkan secara retained earnings, as appropriate.
langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi NCI represent the portion of the profit or loss
dan aset neto dari entitas anak yang tidak and net assets of the subsidiary attributable to
dapat diatribusikan secara langsung maupun equity interests that are not owned directly or
tidak langsung oleh Perusahaan yang indirectly by the Company, which are
disajikan dalam laporan laba rugi dan presented in the consolidated statement of
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, comprehensive income, and under the equity
dan dalam ekuitas pada laporan posisi section of the consolidated statement of
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian financial position, respectively, separately from
yang dapat diatribusikan kepada pemilik the corresponding portion attributable to
Entitas Induk. owners of the Parent Entity.
Deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh Time deposits with maturities of three months
tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal or less at the time of placement and not
penempatan dan tidak digunakan sebagai pledged as collateral for loans or other
jaminan atas utang atau pinjaman borrowings are considered as Cash
diklasifikasikan sebagai Setara Kas. Bank Equivalents. Cash in banks and time deposits
dan deposito berjangka yang dibatasi which are restricted as to use or are used as
penggunaannya tidak diklasifikasikan sebagai collateral for obligations are not classified as
bagian dari Kas dan Setara Kas melainkan part of Cash and Cash Equivalents. There
disajikan pada akun Dana yang dibatasi are presented in Restricted funds and as part
penggunaannya dan sebagai bagian dari of Non-Current Assets.
Aset Tidak Lancar.
1515
Kelompok Usaha melakukan transaksi The Group has transactions with certain
dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana parties which have related party relationships
didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010),
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Related Party Disclosures.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan The transactions are made based on terms
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah agreed by the parties, whereas such terms
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin may not be the same as those for transactions
tidak sama dengan transaksi lain yang with unrelated parties.
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan All significant transactions and balances
dengan pihak-pihak berelasi telah with related parties are disclosed in
diungkapkan dalam Catatan 43. Note 43.
Saldo dan transaksi yang material antara Significant transactions and balances of the
Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Group with the Government of the Republic of
Republik Indonesia dan entitas berelasi Indonesia and Government-related entities are
dengan Pemerintah diungkapkan dalam disclosed in the relevant notes to the
catatan atas laporan keuangan konsolidasian consolidated financial statements. The Group
yang relevan. Kelompok Usaha memilih utuk has chosen to disclose the transactions with
mengungkapkan transaksi dengan entitas Government-related entities, using the
berelasi dengan Pemerintah dengan exemption from general related party
menggunakan pengecualian dari persyaratan disclosure requirements.
pengungkapan pihak berelasi.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai Inventories are stated at the lower of cost or
terendah antara biaya perolehan atau nilai net realizable value. Cost is determined using
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan the first in first out, except for spare parts
dengan menggunakan metode pertama masuk which use the moving average method.
pertama keluar, kecuali untuk suku cadang Allowance for inventory obsolescence/losses
yang menggunakan metode rata-rata is provided to reduce the carrying value of
bergerak. Cadangan keusangan/kerugian inventories to their net realizable value.
persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai
tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual Net realizable value is the estimated selling
dalam kegiatan usaha normal setelah price in the ordinary course of business less
dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian estimated cost of completion and estimated
dan taksiran biaya yang diperlukan untuk cost necessary to make the sale.
melaksanakan penjualan.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama Prepaid expenses are amortized over their
masa manfaat masing-masing biaya dengan beneficial periods using the straight-line
metode garis lurus. method.
16
16
Aset tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan Fixed assets, except landrights, are stated at
sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi cost less accumulated depreciation and
penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. impairment loss, if any. Such cost includes the
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian cost of replacing part of the fixed assets when
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, that cost is incurred, if the recognition criteria
jika memenuhi kriteria pengakuan. are met. Likewise, when a major inspection is
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang performed, its cost is recognized in the carrying
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui amount of the fixed assets as a replacement if
ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) the recognition criteria are met. In the case of
aset tetap sebagai suatu penggantian jika mandatory dismantling or asset removals, the
memenuhi kriteria pengakuan. Apabila related costs are added to the cost of the
terdapat kewajiban untuk membongkar dan relevant assets and provisions are recognized
memindahkan aset tetap maka beban yang to cover the costs.
terkait akan ditambahkan ke biaya perolehan
aset tetap yang bersangkutan dan kewajiban
atas biaya terkait tersebut diakui.
17 17
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 497
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan All other repairs and maintenance costs that
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui do not meet the recognition criteria are
dalam laporan laba rugi dan penghasilan recognized in consolidated statement of profit
komprehensif lain konsolidasian pada saat or loss and other comprehensive income as
terjadinya. Aset tetap, kecuali hak atas tanah, incurred. Depreciation of fixed assets, except
disusutkan dengan metode garis lurus for landrights, is computed using the straigh-
berdasarkan estimasi masa manfaat masing- line method over the estimated useful lives of
masing aset tetap sebagai berikut: the assets as follows:
Biaya pengurusan untuk memperpanjang atau The legal cost of landrights to extend or renew
memperbaharui hak atas tanah diakui sebagai the landrights are recognized as intangible
aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang assets and amortized, over the shorter of the
umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, rights legal life or the lands economic life.
mana yang lebih pendek.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui Maintenance and repair costs are recognized
sebagai beban pada saat terjadinya. as an expense as incurred. Expenditures that
Pengeluaran yang memperpanjang masa extend the useful lives of fixed assets are
manfaat aset tetap dikapitalisasi dan capitalized and depreciated in accordance with
disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan the applicable depreciation rates.
yang sesuai.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar Construction in progress is stated at cost and
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian presented as part of fixed assets. Cost
dari aset tetap. Biaya perolehan termasuk includes capitalized interest charges and
kapitalisasi beban bunga dan laba/rugi selisih gain/losses on foreign exchange, if any,
kurs, jika ada, atas pinjaman dan biaya lainnya incurred on borrowings and other costs
yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan incurred to finance the said asset construction
aset dalam penyelesaian tersebut (Catatan (Note 2m, Capitalization of Borrowing Costs).
2m, Kapitalisasi Biaya Pinjaman). Akumulasi The accumulated cost is reclassified to the
biayanya akan dipindahkan ke dalam relevant fixed assets account when the
kelompok aset tetap yang bersangkutan ketika construction is substantially completed and the
aset secara substansial selesai dikerjakan dan constructed asset is ready for its intended use.
siap untuk digunakan.
18
18
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui The cost of normal maintenance and repair
sebagai beban pada saat terjadinya; biaya work is charged to operations as incurred; the
perbaikan yang signifikan dikapitalisasi cost of significant improvements or
sebagai penggantian apabila memenuhi betterments is capitalized as replacements if
kriteria pengakuan. Nilai kini dari perkiraan the recognition criteria are satisfied. The
biaya pembongkaran aset setelah aset present value of the expected cost for the
digunakan termasuk dalam nilai perolehan aset decommissioning of the asset after its use is
tersebut jika kriteria pengakuan untuk included in the cost of the asset if the
penetapannya terpenuhi. recognition criteria are met.
Ketika bagian-bagian penting dari aset tetap When significant parts of fixed assets are
perlu untuk diganti, Kelompok Usaha mencatat required to be replaced at intervals, the Group
bagian-bagian tersebut sebagai aset individual recognizes such parts as individual assets with
dengan masa manfaat dan penyusutan yang specific useful lives and depreciation.
spesifik.
Aset tetap tidak diakui lagi pada saat An item of fixed asset is derecognized upon
dilepaskan atau tidak ada manfaat disposal or when no future economic benefits
keekonomisan masa yang akan datang yang are expected from its use or disposal. Any gain
diharapkan dari penggunaan atau or loss on derecognition of the asset is
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari recognized in the consolidated statement of
penghentian pengakuan aset tetap, diakui profit or loss and other comprehensive income
dalam laporan laba rugi dan penghasilan in the period the asset is derecognized, which
komprehensif lain konsolidasian pada periode represents the difference between the net
penghentian pengakuan aset, yang disposal proceeds and the carrying amount of
merupakan selisih antara hasil pelepasan neto the asset.
dan jumlah tercatat aset.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode The residual values, useful lives and methods
penyusutan aset tetap ditelaah dan of depreciation of fixed assets are reviewed
disesuaikan secara prospektif, jika perlu, pada and adjusted prospectively, if appropriate, at
setiap akhir tahun buku. the end of each financial year.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya Investment properties are stated at cost,
perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi including transaction costs, less accumulated
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, depreciation and impairment, except for land
kecuali tanah tidak disusutkan. Jumlah tercatat which is not depreciated. The carrying amount
termasuk bagian biaya penggantian dari includes the cost of replacing part of an
properti investasi yang ada pada saat existing investment property at the time the
terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan fee, if the recognition criteria are met and
terpenuhi dan tidak termasuk biaya harian excludes the costs of the daily use of an
penggunaan properti investasi. investment property.
Perusahaan telah memilih untuk The Company has chosen to use the cost
menggunakan model biaya untuk pengukuran model for the measurement of investment
aset properti investasi. property assets.
Properti investasi terdiri dari bangunan dan Investment properties consist of buildings and
prasarana yang dikuasai Perusahaan untuk infrastructure are controlled by the Company
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai to earn rentals or for capital appreciation or
atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan both, rather than for use in the production or
dalam produksi atau penyediaan barang atau supply of goods or services or for
jasa untuk tujuan administratif atau dijual administrative purposes or sale in the ordinary
dalam kegiatan usaha sehari-hari. course of business.
19 19
Aset takberwujud Perusahaan terdiri dari jasa The Companys intangible assets consist of
bantuan instalasi serta implementasi installation assistance and implementation of
perangkat lunak SAP. SAP software.
Pada tanggal 31 Desember 2015, sebagian As of December 31, 2015, some of the
dari aplikasi piranti lunak tersebut telah application software already used and
digunakan dan dicatat sebagai bagian dari recorded as a part of Other non-current
Aset tidak lancar lain-lain.. assets.
9
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman m. Capitalization of Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan Borrowing costs that are directly attributable to
langsung dengan perolehan, konstruksi atau the acquisition, construction or production of a
pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi qualifying asset are capitalized as part of the
sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. cost of the related asset. Other borrowing
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban costs are recognized as expenses in the
pada periode terjadinya. Biaya pinjaman dapat period in which they are incurred. Borrowing
meliputi beban bunga, beban keuangan dalam costs may include interest, finance charges in
sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan respect of finance leases recognized in
PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs accordance with PSAK No. 30 (Revised 2011)
yang berasal dari pinjaman dalam mata uang and foreign exchange differences arising from
asing sepanjang selisih kurs tersebut foreign currency borrowings to the extent that
diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya they are regarded as adjustments to interest
bunga. costs.
20
20
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Capitalization of borrowing costs commences
dimulainya aktivitas yang diperlukan untuk when the activities to prepare the qualifying
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat asset for its intended use have started and the
digunakan sesuai dengan maksudnya dan expenditures for the qualifying asset and the
pengeluaran untuk aset dan biaya borrowing costs have been incurred.
pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya Capitalization of borrowing costs ceases when
pinjaman dihentikan pada saat selesainya all the activities necessary to prepare the
secara substansial seluruh aktivitas yang qualifying asset for its intended use are
diperlukan untuk mempersiapkan aset substantially completed.
kualifikasian agar dapat digunakan sesuai
dengan maksudnya.
Beban akrual diakui jika Kelompok Usaha Accrued expense is recognized when the
memiliki kewajiban kini (baik hukum maupun Group has a present obligation (legal and
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, constructive), as a result of a past event, it is
besar kemungkinannya penyelesaian probable that an outflow of resources
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar embodying economic benefits will be required
sumber daya yang mengandung manfaat to settle the obligation and a reliable estimate
ekonomi dan estimasi yang andal mengenai can be made of the amount of the obligation.
jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Beban akrual ditelaah pada setiap tanggal Accrued expense are reviewed at each
pelaporan dan disesuaikan untuk reporting date and adjusted to reflect the
mencerminkan estimasi terbaik yang paling current best estimate. If it is no longer
kini. Jika arus keluar sumber daya untuk probable that an outflow of resources
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar embodying economic benefits will be required
tidak terjadi maka provisi dibatalkan. to settle the obligations, the provisions are
reversed.
Kelompok mengakui liabilitas imbalan kerja The Group recognizes short-term employee
jangka pendek ketika jasa diberikan oleh benefits liability when services are rendered
karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan and the compensation for such services are to
dibayarkan dalam waktu dua belas bulan be paid within twelve months after such
setelah jasa tersebut diberikan. services are rendered.
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Pension Benefits and Other Post
Lainnya employment Benefits
Biaya untuk penyediaan manfaat dibawah The cost of providing benefits under the
program pensiun imbalan pasti ditentukan defined benefit plan is determined using the
dengan menggunakan metode projected-unit- projected-unit-credit method.
credit.
21 21
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Pension Benefits and Other Post
Lainnya (lanjutan) employment Benefits (continued)
Biaya jasa lalu yang timbul dari amendemen Past service cost arising from amendment or
atau kurtailmen program diakui sebagai beban curtailment programs are recognized as
dalam laporan laba rugi dan penghasilan expense in consolidated statement of profit or
komprehensif lain konsolidasian pada saat loss and other comprehensive income when
terjadinya. incurred.
Kurtailmen terjadi apabila Kelompok Usaha A curtailment occurs when the Group either
mengurangi secara signifikan jumlah pekerja significantly reduce the number of employees
yang ditanggung oleh program, terminasi atau covered by a plan, termination or suspension
penghentian program. of the program.
Pada tanggal 15 November 1999, Perusahaan On November 15, 1999, the Company
memperoleh persetujuan dari Menteri received approval from the Ministry of
Keuangan (No. KEP-391/KM.17/1999) untuk Finance (No. KEP-391/KM.17/1999) to
membentuk Lembaga (Trust) terpisah yang establish a separate, trustee-administered
mengelola dana pensiun dalam bentuk pension fund as a defined benefit retirement
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) plan (PPMP), named Dana Pensiun
bernama Dana Pensiun Angkasa Pura II Angkasa Pura II (DPAP II), to hold, on
(DPAP II), untuk mengelola, atas nama para behalf of plan members, assets held to satisfy
anggota, semua kekayaan agar dapat the pension obligations of the Company.
memenuhi kewajiban pensiun dari
Perusahaan.
22
22
Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi Contributions consist of employees and the
karyawan dan Perusahaan yang masing- Companys contributions that are calculated as
masing dihitung sebesar 5% dan 30,68% dari 5% and 30.68% of employees basic pension
pendapatan dasar pensiun. income, respectively.
Kelompok Usaha harus menyediakan imbalan The Group is required to provide a minimum
pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan amount of pension benefits in accordance with
Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan No. Labour Law No. 13/2003 or the Groups
13/2003 dan Perjanjian Kerja Bersama Collective Labour Agreement (CLA),
(PKB), mana yang lebih tinggi. Karena UU whichever is higher. Since the Labour Law and
Ketenagakerjaan atau PKB menentukan the CLA set the formula for determining the
rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum amount of benefits, in substance
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya pension plans under the Labour Law or the
program pensiun berdasarkan UU CLA represent defined benefit plans.
Ketenagakerjaan atau PKB adalah program
pensiun imbalan pasti.
Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kini The pension benefit obligation is the present
liabilitas imbalan pasti pada akhir periode value of the defined benefit obligation at end
pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset reporting period less the fair value of plan
program. Liabilitas imbalan pasti dihitung assets. The defined benefit obligation is
setiap tahun oleh aktuaris independen dengan calculated by an independent actuary using the
menggunakan metode projected-unit-credit. projected-unit-credit method.
Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan The present value of the defined benefit
dengan mendiskontokan estimasi arus kas obligation is determined by discounting the
masa depan dengan menggunakan tingkat estimated future cash outflows using the yield
bunga obligasi pemerintah jangka panjang at end of the reporting period of long-term
pada akhir periode pelaporan dalam mata government bonds denominated in rupiah in
uang rupiah sesuai dengan mata uang dimana which the benefits will be paid and that have
imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang terms to maturity similar to the related pension
memiliki jangka waktu yang sama dengan obligation.
liabilitas manfaat pensiun yang bersangkutan.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja The Company also provides other post-
lainnya, seperti uang penghargaan, santunan employment benefits, such as long service
kematian, cuti jangka panjang, penghargaan reward, death allowance, long service leave,
pengabdian, dan uang pisah. jubilee rewards, and separation reward.
23 23
Imbalan berupa uang penghargaan diberikan The long service reward is paid when the
apabila karyawan bekerja hingga mencapai employees reach their retirement age. Death
usia pensiun. Santunan kematian diberikan allowance is paid when the employee or the
bila pegawai dan anggota keluarga tertentu qualified family members pass away. The
meninggal dunia. Nilai imbalan yang diberikan separation reward benefit is paid to employees
didasari pada peraturan Perusahaan. in the event of voluntary resignation, subject to
Sedangkan imbalan berupa uang pisah, a minimum number of years of service. These
dibayarkan kepada karyawan yang benefits have been accounted for using the
mengundurkan diri secara sukarela, setelah same methodology as for the defined benefit
memenuhi minimal masa kerja tertentu. pension plan.
Imbalan ini dihitung dengan menggunakan
metodologi yang sama dengan metodologi
yang digunakan dalam perhitungan program
pensiun imbalan pasti.
Pendapatan yang diterima dimuka adalah Unearned revenues are cash received from
penerimaan uang dari pihak lain sehubungan other parties in connection with the services
dengan jasa yang akan dilakukan oleh that will be performed by the Groups in the
Kelompok Usaha di masa depan tetapi jasa future but the services not yet delivered to that
tersebut belum diserahkan kepada pihak parties.
tersebut.
q. Sewa q. Leases
24
24
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara Leases which do not transfer substantially all
substansial seluruh risiko dan manfaat yang the risks and rewards incidental to ownership
terkait dengan kepemilikan aset are classified as operating leases. Operating
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. lease payments are recognized as an expense
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui in the consolidated statement of profit or loss
sebagai beban dalam laporan laba rugi dan and other comprehensive income on a
penghasilan komprehensif lain konsolidasian straight-line method over the lease term.
dengan dasar garis lurus (straight-line method)
selama masa sewa.
r. Perpajakan r. Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Effective on January 1, 2015, the Group
Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi applied PSAK No. 46 (Revised 2014), Income
2014), Pajak Penghasilan. PSAK revisi ini Taxes. The revised PSAK prescribes the
mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak accounting treatment for income taxes.
penghasilan.
Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang Referring to revised PSAK No. 46 as
disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak mentioned above, final tax is no longer
termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK governed by PSAK No. 46. Therefore, the
No. 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha Group has decided to present all of the final
memutuskan untuk menyajikan beban pajak tax arising from sales of land, land rent
final sehubungan dengan penjualan tanah, revenue and engineering and construction
pendapatan sewa tanah dan jasa rekayasa services as separate line item.
dan konstruksi sebagai pos tersendiri.
Perbedaan antara nilai tercatat dari aset The difference between the carrying amount of
revaluasian dan dasar pengenaan pajak a revalued asset and its tax base is a
merupakan perbedaan temporer sehingga temporary difference and gives rise to a
menimbulkan liabilitas atau aset pajak deferred tax liability or asset, except for certain
tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti asset such as land, which realization is taxed
tanah yang pada saat realisasinya dikenakan with final tax on gross value of transaction.
pajak final yang dikenakan atas nilai bruto
transaksi.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun Current income tax assets and liabilities for the
berjalan diukur sebesar jumlah yang current period are measured at the amount
diharapkan dapat direstitusi dari atau expected to be recovered from or paid to the
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. taxation authority.
25 25
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba Current tax expense is determined based on
kena pajak tahun berjalan yang dihitung the taxable profit for the year computed using
berdasarkan tarif pajak yang berlaku. the prevailing tax rates.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui Amendments to tax obligations are recorded
pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, when a tax assessment letter is received or, if
jika diajukan keberatan, pada saat keputusan appealed against, when the result of the appeal
atas keberatan ditetapkan. is determined.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui Deferred tax assets and liabilities are
menggunakan metode liabilitas atas recognized using the liability method for the
konsekuensi pajak pada masa mendatang yang future tax consequences attributable to
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan differences between the carrying amounts of
liabilitas menurut laporan keuangan dengan existing assets and liabilities in the financial
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada statements and their respective tax bases at
setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak each reporting date. Deferred tax liabilities are
tangguhan diakui untuk semua perbedaan recognized for all taxable temporary differences
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan and deferred tax assets are recognized for
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh deductible temporary differences and
dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, accumulated fiscal losses to the extent that it is
sepanjang besar kemungkinan perbedaan probable that taxable profit will be available in
temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi future years against which the deductible
rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk temporary differences and accumulated fiscal
mengurangi laba kena pajak pada masa depan. losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah The carrying amount of a deferred tax asset is
ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan reviewed at the end of each reporting period
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak and reduced to the extent that it is no longer
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau probable that sufficient taxable profit will be
semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. available to allow the benefit of part or all of
Pada akhir setiap periode pelaporan, Kelompok that deferred tax asset to be utilized. At the end
Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan of each reporting period, the Group reassesses
yang tidak diakui. Kelompok Usaha mengakui unrecognized deferred tax assets. The Group
aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak recognizes previously unrecognized deferred
diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba tax assets to the extent that it has become
fiskal pada masa depan akan tersedia untuk probable that future taxable profit will allow the
pemulihannya. deferred tax assets to be recovered.
26
26
Pajak tangguhan dihitung dengan Deferred tax is calculated at the tax rates that
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau have been enacted or substantively enacted at
secara substansial telah berlaku pada tanggal the reporting date. Changes in the carrying
pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan amount of deferred tax assets and liabilities
liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh due to a change in tax rates are charged to
perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha current period operations, except to the extent
periode berjalan, kecuali untuk transaksi- that they relate to items previously charged or
transaksi yang sebelumnya telah langsung credited to equity.
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan Deferred tax assets and liabilities are offset in
secara saling hapus dalam laporan posisi the consolidated statements of financial
keuangan konsolidasian, kecuali aset dan position, except if they are for different legal
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang entities, consistent with the presentation of
berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan current tax assets and liabilities.
liabilitas pajak kini.
Pendapatan diakui jika besar kemungkinan Revenue is recognized to the extent that it is
manfaat ekonomi akan mengalir ke Kelompok probable that the economic benefits will flow to
Usaha dan manfaat ini dapat diukur dengan the Company and the revenue can be reliably
andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar measured. Revenue is measured at the fair
penerimaan diterima, tidak termasuk diskon, value of the consideration received, excluding
rabat dan cadangan lain yang serupa. Kriteria discounts, rebates and other similar
spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum allowances. The following specific recognition
Pendapatan diakui: criteria must also be met before revenue is
recognized:
Pendapatan jasa non aeronautika atas sewa Non-aeronautical services revenues for land
tanah dan bangunan diakui sesuai dengan and buildings rental is recognized in
periode konsesi yang sudah berjalan pada accordance with the concession period
tahun yang bersangkutan. which has been incurred during the year.
Pendapatan atas penggunaan fasilitas Revenue for the use of the Companys
peralatan Perusahaan oleh pelanggan dan facilities and equipment by customers and
Pendapatan jasa non aeronautika lainnya other non-aeronautical services revenues
diakui pada saat fasilitas tersebut digunakan are recognized when the facility is used and
dan pada saat jasa diserahkan. services are rendered.
Pendapatan atas sewa tanah dan bangunan Land and building rental income received in
yang diterima di muka atas periode yang advance for a period that has not be
belum berjalan dicatat sebagai Pendapatan incurred
yang diterima di muka. .
Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual. Other income is recognized on an accrual
basis.
Pendapatan bunga diakui atas dasar propors Interest income is recognized on a time
waktu, pokok dan tingkat bunga yang proportion basis, the principal and the
berlaku. prevailing interest rate.
27 27
t. Penjabaran Transaksi dan Saldo Mata Uang t. Transactions and Translation of Foreign
Asing Currency Balances
Selanjutnya, untuk pungutan dan penyetoran Furthermore, for the collection and remittance
pajak-pajak (PPN dan PPh) berkenaan dengan of taxes (VAT and income tax) related to
tagihan dan kewajiban dalam mata uang asing claims and liabilities in foreign currency is
dibayarkan dengan rupiah, dan dicatat sesuai payable in dollar and recorded based on the
dengan 'kurs pajak mingguan' yang berlaku 'weekly tax rate' prevailing at the date of
pada tanggal diterbitkannya faktur pajak yang issuance of tax invoice.
bersangkutan.
28
28
Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen The Group identifies its operating segments on
operasi berdasarkan pelaporan internal yang the basis of internal reports that are regularly
direviu secara regular oleh pengambil reviewed by the Group's chief operating
keputusan operasional dalam mengalokasikan decision-maker in order to allocate resources
sumber daya dan menilai kinerja segmen to the segment and assess its performance.
operasi Kelompok Usaha.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan Segments are determined before intra-group
transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak balances and intra-group transactions are
dieliminasi sebagai bagian dari proses eliminated as part of consolidation process.
konsolidasi.
v. Pengukuran Nilai Wajar v. Fair Value Measurement
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Effective on January 1, 2015, the Group
Usaha menerapkan PSAK No. 68, applied PSAK No. 68, Fair Value
Pengukuran Nlai Wajar. PSAK ini, antara Measurement. This PSAK, among others,
lain, memberikan panduan tentang bagaimana provides guidance on how to measure fair
pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar value when fair value is required or permitted,
disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK The adoption of this PSAK has no significant
ini tidak berpengaruh signifikan terhadap impact on the consolidated financial
laporan keuangan konsolidasian. Kelompok statements. The Group measures financial
Usaha mengukur instrumen keuangan pada instruments at fair value at each reporting
nilai wajar setiap tanggal pelaporan. date. Fair value disclosure for financial
Pengungkapan nilai wajar instrumen keuangan instuments are disclosed in Note 47.
disajikan dalam Catatan 47.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received
untuk menjual suatu aset atau harga yang to sell an asset or paid to transfer a liability in
akan dibayar untuk mengalihkan suatu an orderly transaction between market
liabilitas dalam transaksi teratur antara oelaku participants at the measurements date. The
pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran fair value measurement is based on the
nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa presumption that the transaction to sell the
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan asset or transfer the liability takesplace either:
liabilitas terjadi di:
pasar utama untuk aset dan liabilitas In the principal market for the assets or
tersebut, atau liability, or
jika tidak terdapat pasar utama, di pasar In the absence of a principal market, in
yang paling menguntungkan untuk aset the most advantageous market for the
atau liabilitas tersebut. asset or liability.
Kelompok Usaha harus memiliki akses ke The principal or the most advantageous market
pasar utama atau pasar yang paling must be accessible by the Group.
menguntungkan.
29 29
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 509
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur The fair value of an asset or a liability is
menggunakan asumsi yang akan digunakan measured using the assumptions that market
oleh pelaku pasar pada saat melakukan participants would use when pricing the asset
penilaian aset atau liabilitas, dengan asumsi or liability, assuming that market participants
bahwa pelaku pasar akan bertindak atas act in their economic best interest.
kepentingan ekonomi terbaik mereka.
Kelompok Usaha mengunakan teknik penilaian The Group uses valuation techniques that are
yang sesuai dengan kondisi Perusahaan dan appropriate in the circumstances and for which
dimana terdapat ketersediaan data yang cukup sufficient data are available to measure fair
untuk mengukur nilai wajar, memaksimalisasi value, maximizing the use of relevant
penggunaan data masukan yang dapat observable inputs and minimizing the use of
diobservasi yang relevan dan meninimalisasi unobservable inputs.
penggunakan data masukan yang tidak dapat
diobservasi.
Semua aset dan liabilitas yang diukur dengan All assets and liabilities for which fair value is
nilai wajar atau diungkapkan dalam laporan measured or disclosed in the financial
keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar statements are categorized within the fair value
berdasarkan tingkat masukan paling rendah hierarchy, described as follows, based on the
yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar lowest level input that is significant to the fair
secara keseluruhan : value measurement as a whole:
Untuk aset dan liabilitas yang diakui dalam For assets and liabilities that are recognized in
laporan keuangan dalam basis yang berulang, the financial statements on a recurring basis, the
Kelompok Usaha menentukan apakah transfer Group determines whether transfers have
telah terjadi antara tingkat dalam hirarki dengan occurred between Levels in the hierarchy by re-
menilai ulang kategori (berdasarkan tingkat assessing categorization (based on the lowest
masukan paling rendah yang signifikan terhadap level input that is significant to the fair value
pengukuran niali wajar secara keseluruhan) measurement as a whole) at the end of each
pada setiap akhir periode pelaporan. reporting period.
Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is calculated by
membagi total laba tahun berjalan yang dapat dividing the total profit for the year attributable
diatribusikan kepada pemilik entitas induk to owners of the parent by the weighted
dengan jumiah rata-rata tertimbang saham average number of ordinary shares
biasa yang beredar pada periode yang outstanding during the period.
bersangkutan.
30
30
Pada setiap akhir periode pelaporan, The Group assesses at the end of each
Kelompok Usaha menilai apakah terdapat reporting period whether there is an indication
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. that an asset may be impaired. If such
Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah indication exists, recoverable amount is
terpulihkan diestimasi untuk aset individual. estimated for the individual asset. If it is not
Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah possible to estimate the recoverable amount of
terpulihkan aset individual, maka Kelompok the individual asset, the Group determines the
Usaha menentukan nilai terpulihkan dari Unit recoverable amount of the Cash-Generating
Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup Unit (CGU) to which the asset belongs (the
(aset dari UPK). assets CGU).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset An assets (either individual asset or CGU)
individual maupun UPK) adalah jumlah yang recoverable amount is the higher of the
lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi assets fair value less costs to sell and its
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. value in use. Where the carrying amount of
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada the asset exceeds its recoverable amount, the
nilai terpulihkannya, maka aset tersebut asset is considered impaired and is written
dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai down to its recoverable amount. Impairment
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai losses are recognized in consolidated
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui statement of profit or loss and other
pada laporan laba rugi dan penghasilan comprehensive income as impairment
komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi losses.
penurunan nilai.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus In assessing the value in use, the estimated
kas masa depan neto didiskontokan ke nilai net future cash flows are discounted to their
kini dengan menggunakan tingkat diskonto present value using a pre-tax discount rate
sebelum pajak yang menggambarkan penilaian that reflects current market assessments of
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko the time value of money and the risks specific
spesifik atas aset. to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya In determining fair value less costs to sell,
untuk menjual, digunakan harga transaksi recent market transactions are taken into
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat account, if available. If no such transactions
transaksi tersebut, Kelompok Usaha can be identified, an appropriate valuation
menggunakan model penilaian yang sesuai model is used to determine the fair value of
untuk menentukan nilai wajar aset. the asset. These calculations are corroborated
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh by valuation multiples or other available fair
penilaian berganda atau indikator nilai wajar value indicators.
lain yang tersedia.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada Impairment losses, if any, are recognized in
laporan laba rugi dan penghasilan consolidated statement of profit or loss and
komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan other comprehensive income under expense
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi categories that are consistent with the
dari aset yang diturunkan nilainya. functions of the impaired assets.
31 31
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode An assessment is made at the end of each
pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi reporting period as to whether there is any
penurunan nilai yang telah diakui dalam indication that previously recognized
periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin impairment losses for an asset may no longer
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. exist or may have decreased. If such
Jika indikasi tersebut ada, maka entitas indication exists, the recoverable amount is
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui A previously recognized impairment loss for
dalam periode sebelumnya untuk suatu aset an asset is reversed only if there has been a
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi- change in the assumptions used to determine
asumsi yang digunakan untuk menentukan the assets recoverable amount since the last
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi impairment loss was recognized.
penurunan nilai terakhir diakui.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah The reversal is limited so that the carrying
tercatat aset tidak melebihi jumlah amount of the asset does not exceed its
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto recoverable amount, nor exceeds the carrying
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi amount that would have been determined, net
yang telah diakui untuk aset tersebut pada of depreciation, had no impairment loss been
periode sebelumnya. Pembalikan rugi recognized for the asset in prior periods.
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi Reversal of an impairment loss is recognized
dan penghasilan komprehensif lain in consolidated statement of profit or loss and
konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut other comprehensive income. After such a
diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset reversal is recognized in profit or loss, the
tersebut disesuaikan di periode mendatang depreciation charge on the said asset is
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset adjusted in future periods to allocate the
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan assets revised carrying amount, less any
dasar yang sistematis selama sisa umur residual value, on a systematic basis over its
manfaatnya. remaining useful life.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 The Group adopted PSAK No. 38 (Revised
(Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas 2012), "Business Combination of Entities
Sepengendali". Berdasarkan PSAK No. 38 under Common Control". Under PSAK No. 38
(Revisi 2012), oleh karena transaksi kombinasi (Revised 2012), since the transaction of
bisnis entitas sepengendali tidak business combination of entities under
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi common control does not result in a change of
kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, the economic substance of the ownership of
transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat businesses which are exchanged, the said
berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. transaction is recognized at its carrying value
Dalam menerapkan metode penyatuan using the pooling-of-interests method. In
kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan applying the pooling-of-interests method, the
dari entitas yang bergabung, untuk periode components of the financial statements of the
terjadinya kombinasi bisnis entitas combining entity, for the period during which
sepengendali dan untuk periode komparatif the business combination of entities under
sajian, disajikan seolah-olah penggabungan common control occurred and for the
tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas comparative period, are presented in such a
yang bergabung berada dalam manner as if the combination has occurred
sepengendalian. since the beginning of the period the
combining entity is under common control.
32
32
Selisih antara jumlah tercatat dengan jumlah The difference between the carrying value and
imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis the value of considerations transferred in a
entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang business combination of entities under
diterima dalam pelepasan bisnis entitas common control or considerations received in
sepengendali, jika ada, dicatat sebagai bagian a disposal of business of entities under
dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada common control, if any, is recognized as part
laporan posisi keuangan konsolidasian. of "Additional Paid-in Capital" in the
consolidated statement of financial position.
Aset keuangan pada awalnya diakui Financial assets are initially recognized
sebesar nilai wajarnya ditambah (dalam at fair value plus (in the case of
hal investasi yang tidak diukur pada nilai investments not at fair value through
wajar melalui laporan laporan laba rugi consolidated statement of profit or loss
dan penghasilan komprehensif lain and other comprehensive income)
konsolidasian) biaya transaksi yang transaction costs that are directly
dapat diatribusikan secara langsung. attributable. Purchases or sales of
Pembelian atau penjualan aset financial assets that require delivery of
keuangan yang memerlukan pengiriman assets within the time frame established
aset dalam kurun waktu yang ditetapkan by regulation or convention in the
oleh peraturan atau kebiasaan yang marketplace (regular way trades) are
berlaku di pasar (perdagangan yang recognized on the trade date, i.e. the
lazim) diakui pada tanggal perdagangan, date the Group commits to purchase or
yaitu tanggal Kelompok Usaha sell the asset. The Group's financial
berkomitmen untuk membeli atau assets include cash and cash
menjual aset tersebut. Aset keuangan equivalents, trade receivables, other
Kelompok Usaha meliputi kas dan setara receivables, advances, due from related
kas, piutang usaha, piutang lain-lain, parties, available for sale financial
uang muka, piutang pihak berelasi, aset assets, and other non-current assets, net
keuangan yang tersedia untuk dijual, dan (refundable deposits).
aset tidak lancar lain-lain, netto (uang
jaminan).
33 33
Aset keuangan yang diukur pada nilai Financial assets at fair value through
wajar melalui laporan laporan laba profit or loss.
rugi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai Financial assets at fair value through
wajar melalui pada nilai wajar melalui profit or loss, including financial
laba rugi, termasuk aset keuangan assets held for trading and financial
untuk diperdagangkan dan aset assets designated upon initial
keuangan yang ditetapkan pada saat recognition as at fair value through
pengakuan awal untuk diukur pada consolidated statement of profit or
nilai wajar melalui laporan laba rugi loss and other comprehensive
dan penghasilan komprehensif lain income. Financial assets at fair value
konsolidasian. Aset keuangan yang through consolidated statement of
diukur pada nilai wajar melalui profit or loss and other
laporan laba rugi dan penghasilan comprehensive income are presented
komprehensif lain konsolidasian in the consolidated statement of
disajikan dalam laporan posisi financial position at fair value with
keuangan konsolidasian pada nilai gains or losses from changes in fair
wajar dengan keuntungan atau value recognized in the consolidated
kerugian dari perubahan nilai wajar statement of profit or loss and other
diakui dalam laporan laba rugi dan comprehensive income.
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-
adalah aset keuangan non-derivatif derivative financial assets with fixed
dengan pembayaran tetap atau telah or determinable payments that are
ditentukan, yang tidak mempunyai not quoted in an active market. After
kuotasi di pasar aktif. Setelah initial measurement, such financial
pengukuran awal, aset keuangan assets are subsequently measured at
tersebut selanjutnya diukur sebesar amortized cost using the Effective
biaya perolehan diamortisasi Interest Rate (EIR) method, less
(amortized cost) dengan impairment. Gains and losses are
menggunakan metode Suku Bunga recognized in the statement of
Efektif (SBE), setelah dikurangi comprehensive income when the
dengan penurunan nilai. Keuntungan loans and receivables are
dan kerugian diakui dalam laporan derecognized or impaired, as well as
laba-rugi komprehensif pada saat through the amortization process.
pinjaman dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
34
34
Kas dan setara kas, piutang usaha, The Group's financial assets include
piutang lain-lain, biaya dibayar cash and cash equivalents, trade
dimuka (uang muka karyawan), receivables, other receivables,
piutang pihak berelasi dan aset prepaid expenses (advance for
jangka panjang lainnya, netto (uang employees), due from related parties
jaminan) termasuk dalam kategori ini. and other non-current assets, net
(refundable deposits).
3535
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 515
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Kelompok Usaha tidak mempunyai The Group did not have any
investasi yang dimiliki hingga jatuh held-to-maturity investments as of
tempo pada tanggal December 31, 2015 and 2014.
31 Desember 2015 dan 2014.
Aset keuangan AFS adalah aset AFS financial assets are non-
keuangan non derivatif yang derivative financial assets that are
ditetapkan sebagai tersedia untuk designated as available-for-sale or are
dijual atau yang tidak diklasifikasikan not classified in any of the three
dalam tiga kategori sebelumnya. preceding categories. After initial
Setelah pengukuran awal, aset measurement, AFS financial assets
keuangan AFS diukur pada nilai are measured at fair value with
wajar dengan keuntungan atau unrealized gains or losses recognized
kerugian yang belum terealisasi in equity until the assets are
diakui dalam ekuitas sampai aset derecognized, at which time the
tersebut dihentikan pengakuannya, cumulative gain or loss is recognized
pada saat keuntungan atau kerugian or determined to be impaired, and the
kumulatif diakui, atau terjadi cumulative gain or loss is reclassified
penurunan nilai, dan laba atau rugi from equity to comprehensive income.
kumulatif direklasifikasi dari ekuitas
ke penghasilan komprehensif.
36
36
516 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK Financial liabilities within the scope of
No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan PSAK No. 55 (Revised 2014) are
sebagai liabilitas keuangan yang diukur classified as financial liabilities at fair
pada nilai wajar melalui laba rugi, value through profit or loss, financial
liabilitas keuangan yang diukur dengan liabilities measured at amortized cost, or
biaya perolehan diamortisasi, atau as derivatives designated as hedging
derivatif yang ditetapkan sebagai instruments in an effective hedge, as
instrumen lindung nilai dalam lindung appropriate. The Group determines the
nilai yang efektif, mana yang sesuai. classification of its financial liabilities at
Kelompok Usaha menentukan klasifikasi initial recognition.
liabilitas keuangan mereka pada saat
pengakuan awal.
37 37
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 517
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities
saling-hapus dan nilai nettonya are offset and the net amount-reported in
dilaporkan dalam laporan posisi the consolidated statement of financial
keuangan konsolidasian jika, dan hanya position if, and only if, currently has a
jika, saat ini memiliki hak yang legally enforceable right to set off the
berkekuatan hukum untuk melakukan mutually-recognized amounts and there
saling-hapus atas jurnlah yang telah is an intention to settle net basis, or to
diakui dan terdapat niat untuk realize asset and settle the liability
menyelesaikan secara netto, atau untuk simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
38
38
518 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
z.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan z.4. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments
diperdagangkan di pasar aktif pada setiap that are traded in active markets at each
tanggal pelaporan ditentukan dengan reporting date is determined by reference
acuan pada kuotasi harga pasar atau to quoted market prices or dealer price
kuotasi harga pedagang efek (harga quotations (bid price for long position and
penawaran untuk posisi beli dan harga ask price for short position), without any
permintaan untuk posisi jual), tidak deduction for transaction costs.
termasuk pengurangan apapun untuk
biaya transaksi.
Untuk instrumen keuangan yang tidak For financial instruments where there is
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan no active market, fair value is determined
dengan menggunakan teknik penilaian. using valuation techniques. Such
Teknik penilaian mencakup penggunaan techniques may include using recent
transaksi pasar terkini yang dilakukan arms length market transactions,
secara wajar oleh pihak-pihak yang reference to the current fair value of
berkeinginan dan memahami (recent another instrument that is substantially
arms length market transactions), the same, discounted cash flow analysis,
penggunaan nilai wajar terkini instrumen or other valuation models.
lain yang secara substansial sama,
analisa arus kas yang didiskonto, atau
model penilaian lain.
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di The Group adjusts the price in the
pasar yang lebih menguntungkan untuk observable market to reflect any
mencerminkan adanya perbedaan risiko differences in counterparty credit risk
kredit pihak yang bertransaksi antara between instruments traded in that
instrumen yang diperdagangkan di pasar market and the ones being valued for
tersebut dengan instrumen yang dinilai financial asset positions. In determining
untuk posisi aset keuangan. Dalam the fair value of financial liability
penentuan nilai wajar posisi liabilitas positions, the Group's own credit risk
keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha associated with the instrument is taken
terkait dengan instrumen keuangan into account.
tersebut ikut diperhitungkan.
39 39
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 519
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
z.6. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan z.6. Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, The Group assesses at the end of each
Kelompok Usaha mengevaluasi apakah reporting period whether there is any
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset objective evidence that a financial asset
keuangan atau kelompok aset keuangan or a group of financial assets is impaired.
mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan For loans and receivables carried at
piutang yang dicatat pada amortized cost, the Group first
biaya perolehan diamortisasi, assesses whether objective evidence
Kelompok Usaha terlebih dahulu of impairment exists individually for
menentukan bahwa terdapat bukti financial assets that are individually
obyektif mengenai penurunan nilai significant, or collectively for financial
secara individual atas aset keuangan assets that are not individually
yang signifikan secara individual, atau significant. If the Group determines
secara kolektif untuk aset keuangan that no objective evidence of
yang tidak signifikan secara individual. impairment exists for an individually
Jika Kelompok Usaha menentukan assessed financial asset, whether
tidak terdapat bukti obyektif mengenai significant or not, the asset is included
penurunan nilai atas aset keuangan in a group of financial assets with
yang dinilai secara individual, terlepas similar credit risk characteristics and
aset keuangan tersebut signifikan the group is collectively assessed for
atau tidak, maka aset tersebut impairment. Assets that are
dimasukkan ke dalam kelompok aset individually assessed for impairment
keuangan yang memiliki karakteristik and for which an impairment loss is, or
risiko kredit yang sejenis dan continues to be, recognized are not
kelompok usaha menilai penurunan included in a collective assessment of
nilai kelompok tersebut secara impairment.
kolektif. Aset yang penurunan nilainya
dinilai secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
40
40
520 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
z.6. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan z.6. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan The carrying amount of the financial
dikurangi melalui penggunaan pos asset is reduced through the use of an
cadangan penurunan nilai dan jumlah allowance for impairment account and
kerugian yang terjadi diakui dalam the amount of the loss is recognized in
laporan laba rugi dan penghasilan consolidated statement of profit or loss
komprehensif lain konsolidasian. and other comprehensive income.
Pendapatan bunga selanjutnya diakui Interest income continues to be
sebesar nilai tercatat yang diturunkan accrued on the reduced carrying
nilainya berdasarkan tingkat suku amount based on the original effective
bunga efektif awal dari aset interest rate of the financial asset.
keuangan. Pinjaman yang diberikan Loans and receivables, together with
dan piutang beserta dengan the associated allowance, are written
cadangan terkait dihapuskan jika tidak off when there is no realistic prospect
terdapat kemungkinan yang realistis of future recovery and all collateral
atas pemulihan di masa mendatang has been realized or has been
dan seluruh agunan telah terealisasi transferred to the Group. If, in a
atau dialihkan kepada Kelompok subsequent year, the amount of the
Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, estimated impairment loss increases
nilai estimasi kerugian penurunan nilai or decreases because of an event
aset keuangan bertambah atau occurring after the impairment was
berkurang karena peristiwa yang recognized, the previously recognized
terjadi setelah penurunan nilai diakui, impairment loss is increased or
maka kerugian penurunan nilai yang reduced by adjusting the allowance for
diakui sebelumnya bertambah atau impairment account. If a future write-
berkurang dengan menyesuaikan pos off is later recovered, the recovery is
cadangan penurunan nilai. Jika di recognized in profit or loss.
masa mendatang penghapusan
tersebut dapat dipulihkan, jumlah
pemulihan tersebut diakui di laba rugi.
4141
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 521
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
42
42
522 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
z.7. Penghentian Pengakuan Aset dan z.7. Derecognition of Financial Assets and
Liabilitas Keuangan Liabilities
Penghentian pengakuan atas suatu aset A financial asset (or where applicable, a
keuangan (atau, apabila dapat part of a financial asset or part of a group
diterapkan untuk bagian dari aset of similar financial assets) is derecognized
keuangan atau bagian dari kelompok when: (1) the contractual rights to receive
aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) cash flows from the asset have expired; or
hak kontraktual atas arus kas yang (2) the Group has transferred its rights to
berasal dari aset keuangan tersebut receive cash flows from the financial asset
berakhir; atau (2) Kelompok Usaha or has assumed an obligation to pay the
memindahkan hak untuk menerima arus received cash flows in full without material
kas yang berasal dari aset keuangan delay to a third party under a pass-
tersebut atau menanggung kewajiban through arrangement, and either (a) the
untuk membayar arus kas yang diterima Group has transferred substantially all the
tersebut tanpa penundaan yang risks and rewards of the asset, or (b) the
signifikan kepada pihak ketiga melalui Group has neither transferred nor retained
suatu kesepakatan penyerahan dan substantially all the risks and rewards of
salah satu diantara (a) Kelompok Usaha the financial asset, but has transferred
secara substansial memindahkan seluruh control of the financial asset.
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) Kelompok
Usaha secara substansial tidak
memindahkan dan tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah
memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.
4343
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 523
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Pertimbangan Judgments
Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam The functional currency of each entity in the Group
Kelompok Usaha adalah mata uang dari is the currency of the primary economic
lingkungan ekonomi utama di mana entitas environment where such entity operates. Those
tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah currencies are the currencies that influence the
mata uang yang mempengaruhi Pendapatan dan revenues and costs of each of the respective
biaya masing-masing entitas. Penentuan mata entities. The determination of functional currency
uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan may require judgment due to various complexity,
karena berbagai kompleksitas, antara lain, suatu among others, the entity may transact in more than
entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu one currency in its daily business activities.
mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset The Group determines the classifications of certain
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan assets and liabilities as financial assets and
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan financial liabilities by judging
apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 if they meet the definition set forth in
(Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai financial assets and financial liabilities are
dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha accounted for in accordance with the Groups
seperti diungkapkan pada Catatan 2z. accounting policies disclosed in Note 2z.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment Losses on Trade
Usaha Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika The Group evaluates specific accounts where it
terdapat informasi bahwa pelanggan yang has information that certain customers are unable
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban to meet their financial obligations. In these cases,
keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok The Group uses judgment, based on the best
Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan available facts and circumstances, including but not
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak limited to, the length of its relationship with the
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan customer and the customer's current credit status,
pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk to record specific provisions for customers against
mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang amounts due to reduce its receivable amounts that
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang the Group expects to collect.
diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
44
44
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment Losses on Trade
Usaha (lanjutan) Receivables (continued)
Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan Specific provisions are re-evaluated and adjusted if
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima additional information received affects the amount
mempengaruhi jumlah cadangan kerugian of allowance for impairment losses on accounts
penurunan nilai alas piutang usaha. Jumlah receivable. The amount of impairment losses as of
penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal December 31, 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 amounted to Rp168,928,528,045 and
masing-masing sebesar Rp168.928.528.045 dan Rp229,597,059,639 respectively (Note 5).
Rp229.597.059.639 (Catatan 5).
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber The key assumptions concerning the future and
kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada other key sources of estimation uncertainty at the
akhir periode pelaporan yang memiliki risiko end of the reporting period that have a significant
signifikan yang menyebabkan penyesuaian risk of causing a material adjustment to the
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas carrying amounts of assets and liabilities within the
dalam tahun pelaporan berikutnya dijabarkan next financial year are discussed below:
sebagai berikut:
Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat dari The Group estimates the useful lives of its fixed
aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang assets based on expected asset utilization as
diharapkan dapat didukung dengan rencana dan anchored on business plans and strategies that
strategi usaha yang juga mempertimbangkan also consider expected future technological
perkembangan teknologi di masa depan dan developments and market behavior. The estimation
perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset of the useful lives of fixed asset is based on the
tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Groups collective assessment of industry practice,
Usaha secara kolektif terhadap praktek industri, internal technical evaluation and experience with
evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset similar assets.
yang setara.
Estimasi masa manfaat direviu paling sedikit setiap The estimated useful lives are reviewed at least at
akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika each financial year end and are updated if
ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya expectations differ from previous estimates due to
dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, physical wear and tear, technical or commercial
keusangan secara teknis atau komersial dan obsolescence and legal or other limitations on the
hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari use of the assets. It is possible, however, that
aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan future results of operations could be materially
dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh affected by changes in the estimates brought about
perubahan-perubahan dalam estimasi yang by changes in the factors mentioned above.
diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang
disebutkan di atas.
4545
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 525
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan The cost of defined benefit plan and present value
nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh of the pension obligation are determined based
penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa actuarial valuation which makes use of various
asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat assumptions such as discount rates, expected
pengembalian dana yang diharapkan, tingkat rates of return on plan assets, rates of
kenaikan kompensasi dan tingkat kematian, compensation increases and mortality rates. The
Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap defined benefit obligation is highly sensitive to
perubahan asumsi. Nilai tercatat Liabilitas telah changes in the assumptions. The carrying amount
diungkapkan dalam Catatan 2o dan 24. of the obligation is disclosed in Notes 2o and 24.
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak Income taxes In certain circumstances, the Group
dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas may not be able to determine the exact amount of
pajak mereka pada saat ini atau masa depan its current or future tax liabilities due to ongoing
karena proses pemeriksaan, atau negosiasi investigations by, or negotiations with, the taxation
dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul authority. Uncertainties exist with respect to the
terkait dengan intepretasi dari peraturan interpretation of complex tax regulations and the
perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waklu amount and timing of future taxable income. In
dari pendapatan kena pajak di masa depan. Dalam determining the amount to be recognized in respect
menentukan jumlah yang harus diakui terkait of an uncertain tax liability, the Group applies
dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok similar considerations as it would use in
Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang determining the amount of a provision to be
akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah recognized in accordance with PSAK No. 57,
cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Asset. Income tax is disclosed in Notes 2r and 19.
Kontijensi". Pajak penghasilan telah diungkapkan
dalam Catatan 2r dan 19.
Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset The Groups assessment on the recognition of
pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang deferred tax assets on deductible temporary
dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan differences is based on the level and timing of
waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan forecasted taxable income of the subsequent
untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini reporting periods. This forecast is based on the
berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di Groups past results and future expectations on
masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap revenues and expenses as well as future tax
Pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan planning strategies. However, there is no
strategi perencanaan perpajakan di masa depan. assurance that the Group will generate sufficient
Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok taxable income to allow all or part of the deferred
Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena tax assets to be utilized.
pajak yang cukup untuk memungkinkan
penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari
aset pajak tangguhan tersebut.
46
46
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: The details of cash and cash equivalents are as
follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
2.167.025.945.166 146.316.981.515
28.704.081.994 85.151.011.204
Euro Euro
Pihak berelasi Related parties
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 1.048.080 - (Persero)
47
47
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: The details of cash and cash equivalents are as
(lanjutan) follows: (continued)
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
650.100.000.000 798.800.000.000
Dolar Amerika Serikat United States dollar
Pihak berelasi Related parties
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 82.770.000.000 - (Persero) Tbk
Total kas dan setara kas yang ditempatkan pada Total cash and cash equivalents placed with
pihak berelasi merepresentasikan 13,51% dan related parties represent 13.51% and 4.77% of
4,77% dari total aset Kelompok Usaha masing- total assets of the Group as of December 31,
masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 2015 and 2014, respectively.
Rentang suku bunga deposito berjangka per tahun The ranges of annual interest rates of time deposits
adalah sebagai berikut: are as follows:
2015 2014
Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank Interest income from cash in banks and time
dan deposito berjangka disajikan sebagai bagian deposits is presented as part of Finance Income
dari Pendapatan Keuangan pada laporan laporan in the consolidated statement of profit or loss and
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain other comprehensive income.
konsolidasian.
48
48
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 130 Based on the Government Regulation (PP) No.
Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015, 130 Year 2015 dated December 28, 2015, the
Perusahaan menerima tambahan penyertaan Company received additional capital investment of
modal Negara Republik Indonesia sebesar the Republic of Indonesia amounting to
Rp2.000.000.000.000 dan per tanggal Rp2,000,000,000,000 and as per
31 Desember 2015, ini disajikan sebagai bagian December 31, 2015, it presented as part of
akun Kas dan setara kas dalam bagian kas pada account Cash and cash equivalents in part ot
bank. Jumlah ini hanya ditujukan untuk Cash in banks. These amounts were intended
pembebasan lahan terkait dengan pembangunan only for land acquisition related to the construction
landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara of runway 3 at Soekarno-Hatta International Hatta.
Soekarno-Hatta,
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follow:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
49
49
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follow:
(lanjutan) (continued)
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Total piutang usaha dari pihak berelasi Total trade receivables due from related parties
merepresentasikan 0,95% dan 1,88% dari total represent 0.95% and 1.88% of total assets of the
aset Kelompok Usaha masing-masing pada Group as of December 31, 2015 and 2014.
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 4 Januari 2016, piutang pihak On January 4, 2016, due from a related party,
berelasi dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, amounting to
sebesar Rp142.302.744.118 (setara dengan Rp142,302,744,118 (equivalent to US$10,351,530)
AS$10.351.530) telah dilunasi. was paid.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun Based on the review of the collectibility of the trade
piutang usaha pada akhir tahun, manajemen receivables at the end of the year, the
berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai management believes that the above allowance for
piutang usaha di atas adalah cukup. impairment in value of trade receivables is
sufficient.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang The details of trade receivables based on currency
adalah sebagai berikut: denominations are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
50
50
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai The aging analysis of trade receivables is as
berikut: follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
662.941.405.248 685.708.936.476
Allowance for impairment
Cadangan penurunan nilai (168.928.528.045) (229.597.059.639) in value
Akun ini merupakan piutang kepada pegawai, This account represents receivables from
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara employees, Perusahaan Umum Lembaga
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
(LPPNPI) dan pihak lain diluar kegiatan utama Indonesia (LPPNPI) and others outside the
Kelompok Usaha dengan rincian sebagai berikut: Group's main business with the details as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Piutang dari LPPNPI, pihak berelasi, merupakan Receivables from LPPNPI, a related party,
biaya operasional LPPNPI yang didanai terlebih represent operational expenses of LPPNPI funded
dulu oleh Perusahaan dan akan ditagihkan first by the Company and will be billed later.
kemudian.
Piutang lain-lain merupakan piutang kepada Badan Other receivables are receivables from Indonesian
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikia (BMKG), Agrency for Meteorology, Climatology and
PT Angkasa Pura I (Persero), Direktorat Jenderal Geophysics (BMKG), PT Angkasa Pura I
Perhubungan Udara dan sebagainya. (Persero), General of Civil Aviation and others.
Total piutang lain-lain dari pihak berelasi Total other receivables due from related parties
merepresentasikan 0,03% dan 0,24% dari total represent 0.03% and 0.24% of total assets of the
aset Kelompok Usaha masing-masing pada Group as of December 31, 2015 and 2014,
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. respectively.
51
51
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini merupakan biaya persediaan This account represents the costs of supplies
perlengkapan untuk mendukung operasional inventory to support the Group's operations with
Kelompok Usaha dengan rincian sebagal berikut: the details as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat The Company is of the opinion that the carrying
persediaannya tidak melebihi nilai realisasi values of its inventories do not exceed their net
netonya per 31 Desember 2015 dan 2014. realizable values as of December 31, 2015 and
2014.
Akun ini merupakan beban yang dibayar terlebih This account represents expenses paid in advance
dahulu untuk kepentingan operasional Kelompok for the benefit of the Group's operations that will be
Usaha yang akan dipertanggungjawabkan atau accounted for or due within the next year with the
akan jatuh tempo dalam tahun berikutnya dengan details are as follows:
rincian sebagai berikut:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
52
52
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK 10. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
DIJUAL
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual terdiri Available-for-sale financial assets consist of
dari investasi obiligasi dan reksadana dengan investments in bonds and mutual funds with the
rincian sebagai berikut: details are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
53
53
10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK 10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS
DIJUAL (lanjutan) (continued)
Nilai wajar seluruh aset keuangan tersedia untuk The fair value of all available-for-sale financial
dijual berdasarkan harga penawaran yang berlaku assets is based on the current bid price in active
dalam pasar yang aktif dan input selain harga markets and observable inputs other than quoted
pasar yang dapat diobservasi. Lihat Catatan 3 prices. See Note 3 for further information about the
untuk informasi lebih lanjut mengenai metode dan methods used and assumptions applied in
asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai determining fair value.
wajar
31 Desember/December 31
2015 2014
Kenaikan
Nllai perolehan/ Nilai pasar/ (penurunan)/
Acquisition value Market value Increase (decrease)
54
54
10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK 10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS
DIJUAL (lanjutan) (continued)
31 Desember 2014/December 31, 2014
Kenaikan
Nllai perolehan/ Nilai pasar/ (penurunan)/
Acquisition value Market value Increase (decrease)
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Berdasarkan akta pendirian Gapura yang Based on the deed of establishment of No. 32
dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 32 dated January 26, 1998 prepared by Notary
tanggal 26 Januari 1998, nilai penyertaan Imas Fatimah, S.H., investment in shares of
Perusahaan di Gapura adalah sebesar the Company in Gapura amounted to
Rp67.200.000.000 atau 31,25% dengan Rp67,200,000,000 or 31.25% with the details
rincian sebagai berikut: as follows:
55
55
2015 2014
Cummulative share
Bagian laba kumulatif 56.204.953.199 63.074.843.303 of profit
Dividen - (4.687.500.000) Dividend
Bagian laba tahun 2015 16.811.217.514 - Share in profit of year 2015
Bagian laba tahun 2014 10.997.267.201 13.994.245.227 Share in profit of year 2014
Perhitungan bagian laba berdasarkan laporan The calculation of the share in profit is based
keuangan auditan Gapura untuk tahun-tahun on the audited financial statements of Gapura
yang berakhir pada tanggal for the years ended December 31, 2015 and
31 Desember 2015 dan 2014. 2014.
Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Based on the deed of establishment of No. 13
Railink yang dibuat oleh Notaris Yulkhaizar dated August 15, 2008 prepared by Notary
Panuh, S.H., No. 13 tanggal 15 Agustus 2008, Yulkhaizar Panuh, S.H., the investment in
nilai penyertaan Perusahaan di Railink adalah shares of the Company in Railink amounted to
sebesar Rp40.000.000.000 atau 40%. Rp40,000,000,000 or 40%.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Based on Decision Letter from Ministry of
No. S447/MBU/2013 tanggal 5 Juli 2013, telah BUMN No. S-447/MBU/2013 dated
disetujui untuk melakukan penambahan July 5, 2013, already approved to make
setoran modal Perusahaan kepada Railink additional of paid in capital of the Company to
sebesar Rp59.600.000.000 sehingga jumlah Railink amounting to Rp59,600,000,000 hence
setoran modal Perusahaan menjadi total amount of the Companys paid in capital
Rp99.600.000.000 dengan persentase became Rp99,600,000,000 with the same
kepemilikan tetap. percentage of ownership.
56
56
Perubahan jumlah setoran modal telah The changes in total paid in capital has been
diaktakan dalam akta notaris Hadijah, S.H., notarized on notarial deed No. 25 dated
No. 25 tanggal 18 November 2013. November 18, 2013 of Hadijah, S.H.
31 Desember/December 31
2015 2014
c. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) c. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)
Kegiatan pokok dari perusahaan-perusahaan The principal activities of the above investees are
tersebut di atas adalah sebagai berikut: as follows:
Negara Domisili/ Kegiatan Usaha Pokok/
Entitas/Entities Country of Domicile Principal Business Activity
PT Gapura Angkasa Indonesia Jasa penunjang pengangkutan udara
dan barang/ Ground handling
Informasi tambahan pada tanggal 31 Desember Additional information as of December 31, 2015
2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal and for the year then ended on the joint venture
tersebut sehubungan dengan entitas ventura entities is as follows:
bersama adalah sebagai berikut:
Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Pendapatan/ Laba (Rugi) Neto/
Total Assets Total Liabilities Total Revenues Net Income (Loss)
57
57
2015 2014
Beban penyusutan atas properti investasi - tanah Depreciation expenses of investment properties -
dan bangunan - selama tahun 2015 dan 2014 land and buildinds - during 2015 and 2014 was
seluruhnya dibebankan kepada Beban operasional entirely charged to Airport operation expenses.
bandara.
Properti investasi merupakan investasi pada: Investment properties are primarily investment in:
Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Kramat Land ex-PPD located at Jalan Kramat Raya
Raya No. 9 DKI Jakarta seluas 16.164 m2 dan No. 9 Jakarta with an area of 16,164 m2 and
jumlah tercatat sebesar Rp56.088.006.560. carrying amount of Rp56,088,006,560. As of
Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah belum December 31, 2015, this land has not been
dapat dikembangkan dikarenakan belum developed since no permission from Local
adanya izin dari Pemerintah Daerah setempat. Government.
Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Batas Land ex-PPD located at Jalan Batas
Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan with
seluas 14.303 m2 dan jumlah tercatat sebesar an area of 14,303 m2 and carrying amount of
Rp55.456.000. Pada tanggal 31 Desember Rp55,456,000. As of December 31, 2015, this
2015, tanah belum dapat dikembangkan land has not been developed since no
dikarenakan belum adanya izin dari permission from Local Government.
Pemerintah Daerah setempat.
Tanah yang berada di Desa Saentis, Land located at Saentis village, District Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Sei Tuan, Sub-District Deli Serdang with an
Serdang seluas 40.000 m2 dan jumlah tercatat area of 40,000 m2 and carrying amount of
Rp19.000.000. Rp19,000,000.
Tanah dan bangunan merupakan tanah, Land and buildings represents land, building
bangunan dan ruang yang dimanfaatkan oleh and space utilized by other parties for airport
pihak lain untuk ruang tunggu di bandara, lounge, warehouse, hotel and office.
pergudangan, hotel dan perkantoran.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya Investment properties are stated at cost.
perolehan. Properti investasi - tanah tidak Investment property - land is not depreciated.
disusutkan.
Nilai wajar dari properti investasi tanah ex-PPD, The fair value of the investment properties for land
tanah di Pasar Minggu dan tanah di Deli Serdang ex-PPD, land in Pasar Minggu and land in Deli
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah masing- Serdang as of December 31, 2015 amounted to
masing sebesar Rp354.592.905.000, Rp354,592,905,000, Rp41,836,275,000 and
Rp41.836.275.000 dan Rp5.216.600.000 yang Rp5,216,600,000, respectively, which were
ditentukan berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak determined based on Sales Value of Tax Object
(NJOP) atas properti investasi. (NJOP) of the investment properties.
58
58
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat Management believes that there were no events or
kejadian atau perubahan keadaan yang changes in circumstances which indicated
mengindikasikan adanya penurunan nilai properti impairment in the value of the investment
investasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan properties as of December 31, 2015 and 2014.
2014.
Bangunan dan Lapangan 552.045.950.692 134.816.119.534 12.287.923.501 - 674.574.146.725 Building & Field
Bangunan Gedung 592.539.852.584 109.390.072.387 24.187.121.584 - 677.742.803.387 Buildings
Alat Bantu Navigasi 80.241.151.436 13.388.858.463 4.787.300.171 - 88.842.709.728 Navigation Supporting Equipment
Alat Pengangkutan 272.220.298.783 52.971.579.900 32.311.055.892 - 292.880.822.791 Transportation Equipment
Alat-alat Kantor 142.081.443.861 18.324.044.481 3.076.755.560 - 157.328.732.782 Office Tools
lnstalasi dan Jaringan 802.854.010.136 141.044.969.870 9.090.421.979 - 934.808.558.027 Installation and Networking
Perlengkapan Terminal dan
Gedung 603.512.147.231 99.638.395.121 8.550.457.284 - 694.600.085.068 Terminal and Building Equipment
Peralatan Bengkel 23.203.163.458 1.288.137.764 - - 24.491.301.222 Workshop Equipment
Peralatan Komputer 13.203.479.270 4.158.450.444 - - 17.361.929.714 Computer Equipment
Peralatan Parkir 2.210.723.613 2.094.723.356 - - 4.305.446.969 Property and Equipment - Parking
Lain-lain 70.144.368.028 18.536.268.926 3.904.474.380 - 84.776.162.574 Others
Cadangan penurunan nilai 27.854.113.782 - - - 27.854.113.782 Impairment
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/As restated - Note 52)
5959
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 539
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/As restated - Note 52) (lanjutan)
Bangunan dan Lapangan 446.028.861.315 150.482.202.166 44.465.112.789 - 552.045.950.692 Building & Field
Bangunan Gedung 509.763.386.421 105.237.786.163 22.461.320.000 - 592.539.852.584 Buildings
Alat Bantu Navigasi 78.846.759.982 91.007.152.225 89.612.760.771 - 80.241.151.436 Navigation Supporting Equipment
Alat Pengangkutan 223.905.733.808 68.836.926.156 20.522.361.181 - 272.220.298.783 Transportation Equipment
Alat-alat Kantor 130.584.446.867 18.691.948.327 7.194.951.333 - 142.081.443.861 Office Tools
lnstalasi dan Jaringan 699.308.195.671 151.994.319.788 48.448.505.323 - 802.854.010.136 Installation and Networking
Perlengkapan Terminal dan
Gedung 629.772.692.374 100.629.804.666 126.890.349.809 - 603.512.147.231 Terminal and Building Equipment
Peralatan Bengkel 8.049.585.145 15.800.813.295 647.234.982 - 23.203.163.458 Workshop Equipment
Peralatan Komputer 9.763.500.972 3.439.978.298 - - 13.203.479.270 Computer Equipment
Peralatan Parkir 639.513.501 1.571.210.112 - - 2.210.723.613 Property and Equipment - Parking
Lain-lain 68.906.030.149 45.522.541.550 44.284.203.671 - 70.144.368.028 Others
Cadangan penurunan nilai 27.854.113.782 - - - 27.854.113.782 Impairment
Cadangan penurunan nilai merupakan penurunan Impairment represents fixed assets that are not
nilai atas aset tetap yang tidak ditemukan, tidak found, not exploited and controlled by other parties
dimanfaatkan dan dikuasai oleh pihak lain based on asset clearance as of
berdasarkan clearance asset posisi tanggal 31 December 31, 2009 in accordance with the Report
Desember 2009 sesuai dengan Laporan Badan of Finance and Development and Financial
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Supervisory Agency (BPKP) No.
(BPKP) No. 5126/PW30/4/2010 tanggal 5126/PW30/4/2010 dated November 2, 2010.
2 November 2010.
Beban penyusutan atas aset tetap selama tahun Depreciation expenses of fixed assets during 2015
2015 dan 2014 seluruhnya dibebankan kepada and 2014 were entirely charged to Airport
Beban operasional bandara. operation expenses.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan As of December 31, 2015, the Company has
telah mengasuransikan seluruh aset tetap tidak carried insurance for its all non-movable fixed
bergeraknya, termasuk properti investasi (Catatan assests, including in investment properties (Note
12), terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, 12), againts the risks of lossess from fire, civil riot,
hura-hara, gempa bumi dan risiko lainnya yang earthquake and other risks as set out in the
dicantumkan dalam polis asuransi dengan nilai insurance policy with total insurance coverage of
pertanggungan sebesar Rp10.906.478.352.859. Rp10,906,478,352,859. In managements opinion,
Manajemen berpendapat bahwa nilai the above insurance coverage is adequate to cover
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup possible losses that may arise from such risks.
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang
diasuransikan.
60
60
540 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang Construction in progress represents projects that
masih belum selesai pada tanggal laporan posisi have not been completed at the date of the
keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai consolidated statements of financial position with
berikut: the details as follows:
Perkiraan % Nilai Tahun perkiraan
penyelesaian/ tercatat/ penyelesaian/
Estimated % Carrying Estimated years
of completion value of completion
Selama tahun 2015 dan 2014, Perusahaan During 2015 and 2014, the Company capitalized
mengkapitalisasi biaya bunga pinjaman sebagai borrowing costs as part of the acquisition cost of
bagian dari biaya perolehan aset dalam assets under construction amounting to
penyelesaian masing-masing sebesar Rp92,758,799,642 and Rp3,812,675,000,
Rp92.758.799.642 dan Rp3.812.675.000. respectively. The Company capitalized all
Perusahaan mengkapitalisasi seluruh biaya borrowing costs resulting from specific loans.
pinjaman dari pinjaman spesifik.
Akun ini merupakan kelebihan biaya akuisisi pada This account represents the excess of acquisition
ekuitas sebesar 50% kepemilikan saham milik cost on the equity of 50% stock ownership in
Schiphol International B.V. di APS oleh Schiphol International B.V. in APS by the Company
Perusahaan sesuai dengan Surat DK No. in acordance with Letter DK No. 06.04/00/11/101
06.04/00/11/101 tanggal 23 November 2011. dated November 23, 2011.
Pada 31 Desember 2015, tidak ada indikasi On December 31, 2015, there was no indication of
penurunan nilai atas goodwill. impairment on goodwill.
6161
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 541
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Aset LPPNPI merupakan alat bantu navigasi yang LPPNPI assets represent navigation support
belum diserahkan Perusahaan kepada LPPNPI. equipment not yet transferred by the Company to
LPPNPI.
Perangkat lunak ERP merupakan biaya instalasi, ERP software represents the cost of installation,
implementasi dan jasa konsultasi pendukung implementation and consultation support service of
perangkat lunak SAP. SAP software.
Uang jaminan merupakan uang jaminan langganan Deposits represents guarantee deposits for
listrik. electricity.
Akun ini merupakan liabilitas usaha kepada pihak This account represents liabilities to third parties
ketiga dan berelasi dengan rincian sebagai berikut: and related parties with the details as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
62
62
2015 2014
Total utang usaha dari pihak berelasi Total trade payables to related parties represent
merepresentasikan 0,07% dan 0,29% dari total 0.07% and 0.29% of total liabilities of the Group as
liabilitas Kelompok Usaha masing-masing pada of December 31, 2015 and 2014, respectively.
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2015 2014
Jaminan pelaksanaan merupakan jaminan yang Performance bond represents guarantee from
diberikan oleh kontraktor sehubungan dengan contractors whose engaged in the Companys
proyek proyek Perusahaan. projects.
Titipan lainnya terdiri dari titipan PJP AP II, titipan Other deposits consist of PJP AP II deposit,
passenger services charge, titipan listrik, titipan PT passenger services deposit, electrical deposit, PT
Angkasa Pura I (Persero) (AP I) dan titipan parkir. Angkasa Pura I (Persero) (AP I) deposit and
parking deposit.
Total utang lain-lain dari pihak berelasi Total other payables to related parties represent
merepresentasikan 0,00% dan 0,59% dari total 0.00% and 0.59% of total liabilities of the Group as
liabilitas Kelompok Usaha masing-masing pada of December 31, 2015 and 2014.
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
63
63
Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya This account consists of accruals for the following
sebagai berikut: expenses:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
a. Pajak dibayar di muka dan klaim a. Prepaid taxes and claim for tax refund
pengembalian pajak
Klaim pengembalian pajak terdiri dari: Claim for tax refund consists of:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Lancar Current
Perusahaan The Company
Pajak pertambahan nilai 3.131.297.787 20.393.210.750 Value added tax
Pajak pendapatan pasal 19 - Income taxes article 19 -
Penilaian kembali Revaluation of
aktiva tetap (Catatan 19f) 39.804.820.405 fixed assets (Note 19f)
Entitas anak 12.374.304.310 7.205.487.342 Subsidiary
64
64
Sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. In accordance with Tax Court decision
Put.40489/PP/MV/16/2012 pada tanggal No. Put.40489/PP/MV/16/2012 dated
3 Oktober 2012, dinyatakan bahwa October 3, 2012 stated that the amount of
jumlah PPN Masa Pajak Januari - VAT for tax period January - December
Desember 2006 termasuk sanksi 2006, including the administrative
administrasi yang disengketakan oleh sanctions which disputed by the Company
Perusahaan dan dikabulkan Pengadilan and granted by the Tax Court was as
Pajak menjadi sebagai berikut: Jumlah follows: Amount disputed by the Company
yang disengketakan oleh Perusahaan was amounting to Rp146,194,367,207,
adalah sebesar Rp146.194.367.207, amount was not granted by the Tax Court
sedangkan jumlah yang tidak disetujui was amounting to Rp203,125,203 so the
oleh Pengadilan Pajak adalah sebesar amount granted by the Tax Court
Rp203.125.203 sehingga jumlah yang amounting to Rp145,991,242,004.
disetujui oleh Pengadilan Pajak adalah
Rp145.991.242.004.
Sehubungan dengan jumlah tagihan PPN In accordance with the above amount of
yang disetujui tersebut diatas, Kantor VAT claim, the Tax Office offset VAT
Pajak meng-offset tagihan PPN claim of Rp145,991,242,004 with the
Rp145.991.242.004 dengan utang taxes payable of Rp77,797,453,555. The
Perusahaan sebesar Rp77.797.453.555. Company received the refund of the net
Perusahaan menerima pengembalian VAT claim in the amount of
tagihan PPN sebesar Rp68.193.788.449 Rp68,193,788,449 on January 11, 2013
pada tanggal 11 Januari 2013 melalui through Tax Overpayment Refund Order
Surat Perintah Membayar Kelebihan Letter (SPMKP) No. 80012/093-0012-
Pajak (SPMKP) No. 80012/093-0012- 2013.
2013.
65 65
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 545
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
a. Pajak dibayar di muka dan klaim a. Prepaid taxes and claim for tax refund
pengembalian pajak (lanjutan) (continued)
Atas SKPKB tersebut Perusahaan telah For the SKPKB, the Company submitted
mengajukan keberatan melalui Surat No. an appeal by Letter No.
05.05/00/12/2009/035 tanggal 05.05/00/12/2009/035 dated
23 Desember 2009. Permohonan December 23, 2009. The Companys
keberatan Perusahaan ditolak melalui objection was rejected by Decision Letter
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak of Directorate General of Taxation
No. 577/WPJ.19/8D.05/2010. No.577/WPJ.19/8D.05/2010.
66
66
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Rincian beban (manfaat) pajak pendapatan The detail of corporate income tax expense
badan sebagai berikut: (benefit) are as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
67
67
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, The reconciliation between profit before tax, as
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi shown in the consolidated statement of profit
dan penghasilan komprehensif lain or loss and other comprehensive income, and
konsolidasian, dan taksiran pendapatan kena estimated taxable income of the Company is
pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
68
68
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, The reconciliation between profit before tax, as
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi shown in the consolidated statement of
dan penghasilan komprehensif lain comprehensive income, and estimated taxable
konsolidasian, dan taksiran pendapatan kena income of the Company is as follows:
pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Taksiran hutang
(pengembalian) Estimated income tax
pajak penghasilan 86.285.600.017 6.514.600.984 (refund) payable
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan The reconciliation between the income tax
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak expense calculated by applying the applicable
yang berlaku terhadap laba sebelum pajak tax rate to the profit before income tax, and the
pendapatan dan beban pajak pendapatan, netto, income tax expense, net, as shown in the
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi consolidated statement of profit or loss and
dan penghasilan komprehensif lain other comprehensive income, is as follows:
konsolidasian, sebagai berikut:
69 69
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Perhitungan Pendapatan (beban) pajak dan The details of deferred income tax benefit
liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai (expense) and deferred tax liability are as
berikut: follows:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba rugi/ Dikreditkan 31 Desember
Credited ke ekuitas/ 2015/
1 Januari 2015/ (charged) Credited December 31,
January 1, 2015 to profit or loss to equity 2015
Perusahaan: Company:
Selisih nilai buku aset tetap antara Difference in net book value of
dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and
dan akuntansi (446.829.543.289) (11.425.300.674) - (458.254.843.963) accounting bases
Liabilitas imbalan kerja 56.978.324.493 (1.141.394.686) 17.565.239.252 73.402.169.059 Employee benefits liability
Allowance for impairment in value
Cadangan penurunan nilai piutang 42.279.207.470 (513.517.130) - 41.765.690.340 of receivables
70
70
Perhitungan Pendapatan (beban) pajak dan The computation of deferred income tax
aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: benefit (expense) and deferred tax assets is as
follows:
(dibebankan)
ke laba rugi/ Dikreditkan 31 Desember
Credited ke ekuitas/ 2014/
1 Januari 2014/ (charged) Credited December 31,
January 1, 2014 to profit or loss to equity 2014
Perusahaan: Company:
Selisih nilai buku aset tetap antara Difference in net book value of
dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and
dan akuntansi (476.117.924.667) 29.288.381.378 (446.829.543.289) accounting bases
Liabilitas imbalan kerja 48.348.524.876 14.396.460.644 (5.766.661.027) 56.978.324.493 Employee benefits liability
Allowance for impairment in value
Cadangan penurunan nilai piutang 42.258.080.599 21.126.871 - 42.279.207.470 of receivables
Pada bulan Desember 2015, Perusahaan In December 2015, the Company took
memanfaatkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid advantage of the Economic Policy Package V
V dalam bentuk insentif pajak untuk penilaian in the form of tax incentives for fixed assets
kembali aktiva tetap sebagaimana diatur lebih revaluation as stipulated in the Ministry of
lanjut melalui Peraturan Menteri Keuangan Finance Regulation (PMK) No.
(PMK) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No.
233/PMK.03/2015. Sesuai dengan PMK 233/PMK.03/2015. In accordance with the
tersebut, Perusahaan dapat melakukan PMK, the Company is allowed to revaluate its
penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan fixed assets for tax purposes and will obtain
perpajakan dengan mendapatkan perlakuan special treatment when the application of the
khusus apabila permohonan penilaian kembali revaluation is submitted to Directorate General
diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak of Taxation (DGT) during the period between
(DJP) dalam jangka waktu sejak berlakunya the effective date of PMK and December 31,
PMK tersebut sampai dengan tanggal 2016. The special treatment is final income tax
31 Desember 2016. Perlakuan khusus ranging from 3%-6% on the excess of the
tersebut berupa PPh yang bersifat final revaluation amount of fixed assets over its
berkisar 3%-6% atas selisih lebih nilai aktiva original net book value.
tetap hasil penilaian kembali di atas nilai sisa
buku fiskal
semula.
71
71
Akun ini sebagian besar merupakan defisit This account mostly represents deficit on the
minimum pendanaan iuran dana pensiun pada minimumfunding requirement (shortfall) in pension
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. contribution as of December 31, 2015 and 2014.
Akun ini merupakan Pendapatan yang diterima This account represents unearned income derived
dimuka yang berasal dari sewa dan konsesi from leases and concessions with the details as
dengan rincian sebagai berikut: follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
72
72
Pada tanggal-tanggal berikut, Perusahaan On the following dates, the Company entered into
menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan agreements of credit facility with several banks and
beberapa pihak bank dan institusi finansial untuk financial institutions to fund the airport development
membiayai pengembangan bandar udara of the Company:
Perusahaan:
Jumlah maksimum
Fasilitas
Pinjaman (Rp)/
Tanggal Perjanjian/ Maximum Credit
Rekanan/ Counterparts Agreement date Facility Limit (Rp)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank)
(dahulu PT Bank Internasional Tbk/ 11 Agustus 2014/ 1.500.000.000.000
formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) August 11, 2014
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 20 Maret 2015/ 500.000.000.000
(SMI) March 20, 2015
PT Indonesia Infrastructure Finance 15 Juli 2015/ 400.000.000.000
(IIF) July 15, 2015
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1 April 2015/ 1.500.000.000.000
(EXIM) April 1, 2015
Rincian jumlah pinjaman jangka panjang yang telah The details of the long-term loans which have been
ditarik dari perjanjian fasilitas pinjaman di atas adalah drawn from the above-mentioned facility
sebagai berikut: agreements are as follows:
Jumlah sisa fasilitas pinjaman
Jumlah yang telah ditarik dalam rupiah/
dalam rupiah*/ The remaining amount of loan
Amount of drawdown in rupiah* facilities in rupiah
Tingkat bunga pinjaman untuk Fasilitas Pinjaman The Maybank Facility Loan bears interest at the
Maybank adalah base rate LPS ditambah margin rate of LPS base rate plus margin of 2.45% per
sebesar 2,45% per tahun. Sedangkan tingkat bunga annum. The Facilities Loan of SMI, IIF, and EXIM
pinjaman untuk Fasilitas Pinjaman SMI, IIF, dan EXIM bear interest at the rate of LPS base rate plus
adalah LPS ditambah margin sebesar 2% per tahun. margin of 2% per annum. The Company is required
Perusahaan diharuskan membayar kembali semua to repay all of the loan starting after 36th month
Fasilitas Pinjaman tersebut dimulai bulan ke 36 after the agreement date up to 120th month after
setelah tanggal perjanjian sampai dengan bulan ke the agreement date.
120 setelah tanggal perjanjian.
Untuk seluruh fasilitas pinjaman, Perusahaan For all of loan facilities, the Company is required to
diwajibkan untuk membayar provision fee atau up- pay a provision fee or an up-front fee of 0.65%,
front fee sekali di awal masa peminjaman sebesar from the total loan facility once at the beginning of
0,65% dari jumlah fasilitas pinjaman yang tersedia. loan period.
7373
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 553
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Rincian pinjaman jangka panjang Perusahaan adalah The details of the Companys long-term loans are
sebagai berikut: as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, the Company
Perusahaan belum melakukan pembayaran atas has not made any repayment on long-term loans.
pinjaman jangka panjang tersebut.
Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan The details of maturities and collaterals related with
sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka long-term loans as of December 31, 2015 are as
panjang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah follows:
sebagai berikut:
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 11 September 2017 sampai Tidak ada jaminan khusus/
(dahulu PT Bank Internasional 11 Agustus 2024/
Indonesia Tbk/formerly PT Bank September 11, 2017 until No special collateral
Internasional Indonesia Tbk) August 11, 2024
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 20 April 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/
20 Maret 2025/
April 20, 2018 until No special collateral
March 20, 2025
PT Indonesia Infrastructure Finance 15 Agustus 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/
15 Juli 2025/ No special collateral
August 15, 2018 until
July 15, 2025
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1 Mei 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/
1 April 2025/ No special collateral
May 1, 2018 until
April 1, 2025
74
74
554 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan The Company is also required to maintain certain
rasio-rasio keuangan tertentu selama periode financial ratios during the period of loan agreement
perjanjian pinjaman sebagai berikut: as follows:
- Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimal - Minimum Debt Service Coverage Ratio
sebesar 1,2 (DSCR) amounting to 1.2
- Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER) - Maximum Debt Equity Ratio (DER) amounting
maksimum sebesar 2 kali to 2
- Rasio Lancar minimum sebesar 1,10 - Minimum Current Ratio amounting to 1.10
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank)
(dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) (fomerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal Based on a loan agreement dated August 11,
11 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh 2014, the Company obtained a term loan facility
fasilitas pinjaman berjangka dari Maybank dengan from Maybank with maximum credit facility limit of
jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp1,500,000,000,000. The proceeds of the loan
Rp1.500.000.000.000. Hasil penerimaan dari from this facility were used to finance the
pinjaman ini digunakan untuk membiayai Companys airport development.
pengembangan bandar udara Perusahaan.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal Based on a loan agreement dated March 20, 2015,
20 Maret 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas the Company obtained a financing facility from SMI
pembiayaan dari SMI dengan jumlah maksimum with maximum credit facility limit of
fasilitas pinjaman sebesar Rp500.000.000.000. Rp500,000,000,000. The proceeds of the loan from
Hasil penerimaan dari pembiayaan ini digunakan this facility were used to to finance the Companys
untuk pengembangan bandar udara Perusahaan. airport development.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal Based on a loan agreement dated April 1, 2015,
1 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas the Company obtained a term loan facility from EIB
pinjaman berjangka dari EIB dengan jumlah with maximum credit facility limit of
maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp1,500,000,000,000. The proceeds of the loan
Rp1.500.000.000.000. Hasil penerimaan dari from this facility were used to finance the
pinjaman ini digunakan untuk membiayai Companys airport development.
pengembangan bandar udara Perusahaan.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal Based on a loan agreement dated July 15, 2015,
15 Juli 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas the Company obtained a term loan facility from IIF
pinjaman berjangka dari IIF dengan jumlah with maximum credit facility limit of
maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp400,000,000,000. The proceeds of the loan from
Rp400.000.000.000. Hasil penerimaan dari this facility were used to to finance the Companys
pinjaman ini digunakan untuk membiayai airport development, especially in Soekarno-Hatta
pengembangan bandar udara Perusahaan Airport.
khususnya Bandara Soekarno-Hatta.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan As of December 31, 2015, the Company has met
telah memenuhi semua persyaratan dan perjanjian all the requirement and covenant stated in this loan
yang tercantum dalam perjanjian pinjaman ini. agreement.
75
75
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 555
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Akun merupakan jaminan yang diberikan oleh This account represents colateral given by debitur
penyewa (tenant) atas sewa ruangan, tanah dan (tenant) whose consisted of space rental, land
instalasi listrik, air dan telepon di awal perjanjian. rental, electrical and water installation at the
beginning of the contract.
Rincian utang jaminan yang akan diperhitungkan The details of the debt guarantee will be calculated
berdasarkan tempat terjadinya sebagai berikut: based on the following points:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Kelompok Usaha menyediakan imbalan kerja The Group provides short-term employee benefits,
jangka pendek, pensiun dan kesejahteraan retirement and other employees benefits to its
karyawan lainnya untuk seluruh karyawan tetap active and retired employees, as follows:
yang masih aktif dan yang sudah pensiun, sebagai
berikut:
31 Desember/December 31
2015 2014
Kelompok Usaha menunjuk PT Bestama Aktuaria, The Group has appointed PT Bestama Aktuaria, an
aktuaris independen, untuk melakukan penilaian independent actuary, to conduct a valuation of the
dari taksiran liabilitas untuk imbalan pasca kerja, expected obligation for post-retirement benefit,
imbalan pensiun, imbalan kesehatan pasca kerja pension benefit, post-employment medical benefit
dan imbalan pasca kerja lainnya seperti uang and other post-employment benefits such as long
penghargaan dan pengabdian. service reward and jubilee awards.
Liabilitas imbalan kerja dihitung dengan The employee benefits liabilities were calculated
menggunakan metode projected-unit-credit oleh using the projected-unit-credit method by an
aktuaris independen, PT Bestama Aktuaria, independent firm of actuaries, PT Bestama
berdasarkan laporannya pada tanggal Aktuaria, based on its reports dated
21 Januari 2016. January 21, 2016.
76
76
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui The estimated employee benefits liability
Perusahaan adalah sebagai berikut: recognized by the Company are as follows:
Perusahaan menerapkan dini dan The Company early adopted and recorded
membukukan imbalan pasca kerja sesuai post-employment benefit in accordance with
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee
Benefits.
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini The reconciliation of beginning and ending
liabilitas adalah sebagai berikut: balance of present value of liabilities is as
follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
77
77
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba The details of expenses recognized in the
rugi dan penghasilan komprehensif lain consolidated statements of profit or loss and
konsolidasian adalah sebagai berikut: other comprehensive income are as follow:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi The movements in the liabilities in the
keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statements of financial position
berikut: are as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Liabilitas netto awal tahun 64.261.255.570 60.907.505.463 Net liability - beginning of year
Beban periode berjalan 16.081.830.785 14.300.345.528 Recognized expenses
Pembayaran imbalan kerja Payments of employee benefits
oleh entitas (13.165.247.374) (10.703.036.896) from Company
Pengukuran kembali Re-measurement
liabilitas/aset 86.703.618.256 (243.558.525) of liability/ assets
Liabilitas netto akhir tahun 153.881.457.237 64.261.255.570 Net liability at end of year
78
78
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun The current year and previous four years
berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah present value of benefits obligation is as
sebagai berikut: follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Liabilitas netto
akhir tahun 153.881.457.237 64.261.255.570 60.907.505.462 65.942.194.549 53.952.670.695 Net liability - end of year
Analisa sensitivitas pada tanggal The sensitivity analysis on December 31, 2015
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: are as follows:
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam The actuarial assumptions used to determine
menentukan beban dan liabilitas imbalan post-employment benefit expenses and
pascakerja adalah sebagai berikut: liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tingkat mengundurkan diri 5% untuk karyawan berumur 20 tahun, menurun secara Resignation rate
garis lurus sampai dengan 0% pada umur 55 tahun/
5% for employees with ages from 20 years old,
decreasing linearly to 0% at age 55
Jatuh tempo liabilitas imbalan pasca kerja The maturity of employee benefits liability as of
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah December 31, 2015 is as follows:
sebagai berikut:
79
79
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Program pensiun ini dikelola oleh Dana The retirement program is managed by Dana
Pensiun Angkasa Pura II yang telah disahkan Pensiun Angkasa Pura II which has been
oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia approved by the Ministry of Finance of the
No. KEP-391/KM.17/1999 pada tanggal Republic of Indonesia KEP-391/KM.17/1999
15 November 1999. Jumlah karyawan yang on November 15, 1999. The number of
berhak memperoleh manfaat tersebut adalah employees which are entitled to these benefits
sebanyak 2.034 karyawan aktif, 107 karyawan are 2,034 active employees, 107 resigned
keluar dengan pensiun ditunda dan 2.572 employees with deferred pensions and 2,572
pensiunan. retired employees.
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini The reconciliation of beginning and ending
liabilitas adalah sebagai berikut: balance of present value of obligation is as
follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
80
80
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
81
81
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba- The details of expenses recognized in the
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya consolidated statements of profit or loss and
konsolidasian adalah sebagai berikut: other comprehensive income are as follow:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi The movements of the liabilities in the
keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position are
berikut: as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Liabilitas netto akhir tahun 320.127.752 60.773.146.856 Net liability at end of year
82
82
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun The current year and previous four years
berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah present value of benefits obligation is as
sebagai berikut: follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam The actuarial assumptions used to determine
menentukan beban dan liabilitas imbalan post-employment benefits expenses and
pascakerja adalah sebagai berikut: liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Analisa sensitivitas pada tanggal The sensitivity analysis on December 31, 2015
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: are as follows:
Komposisi nilai wajar aset program Compositions of fair value of assets program
Saham 2.47% Saham
Deposito berjangka 35.16% Time deposits
Surat berharga negara 13.08% Government bond
Obligasi 45.57% Bond
Reksadana 2.63% Mutual fund
Aset lainnya 1.09% Other assets
83
83
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini The reconciliation of beginning and ending
liabilitas adalah sebagai berikut: balance of present value of liability is as
follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi The movement in the liabilities in the
keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position are
berikut: as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Liabilitas netto awal tahun 41.554.168.409 48.095.222.796 Net liability - beginning of year
Beban tahun berjalan (38.303.938.084) 4.860.865.829 Current year expense
Pembayaran imbalan kerja - (12.726.590.166) Benefits paid
Pengukuran kembali Re-measurement of
liabilitas/aset (3.250.230.325) 1.324.669.950 liability/assets
84
84
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun The current year and previous four years
berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah present value of benefits obligation is as
sebagai berikut: follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam The actuarial assumptions used to determine
menentukan beban dan liabilitas imbalan the post-employment benefit expenses and
pascakerja adalah sebagai berikut: liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini The reconciliation of beginning and ending
liabilitas adalah sebagai berikut: balance of present value of liability is as
follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
85
85
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi The movement in the liabilities in the
keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position are
berikut: as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba- The details of expenses recognized in the
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya consolidated statements of profit or loss and
konsolidasian adalah sebagai berikut: other comprehensive income are as follow:
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
86
86
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam The actuarial assumptions used to determine
menentukan beban dan liabilitas imbalan post-employment benefit expenses and
pascakerja adalah sebagai berikut: liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
25. DANA PROGRAM TUNJANGAN HARI TUA 25. RETIREMENT PROGRAM FUNDS
Akun ini merupakan dana Tunjangan Hari Tua This account is the retirement funds (THT) of the
(THT) karyawan Perusahaan yang belum Companys employees which have not been paid
diserahkan kepada pegawai yang akan pensiun. to employees who will be retired.
26. DANA PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA 26. BUMN SCHOLARSHIP PROGRAM FUND
Dana ini berasal dari rekening Pokja BUMN Peduli This fund was derived from BUMN Scholarship
Beasiswa dengan setoran awal sebesar Program Fund with initial fund amounting to
Rp85.000.000.000. Dana ini diperuntukkan untuk Rp85,000,000,000. This fund was intended for 28
28 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perusaaan di State Universities (PTN). The Company was
tugaskan oleh Menteri BUMN untuk mengelola dan assigned by the Ministry of BUMN to manage and
menyalurkan dana beasiswa sesuai dengan Surat to distribute scholarship funds in accordance with
Penugasan No. S-224/M6U/2010 tanggal the Assignment Letter No. S-224/MBU/2010 dated
23 April 2010 dan No. S-490/MBU/2010 tanggal April 23, 2010 and No. S-490/MBU/2010 dated
12 Agustus 2010. August 12, 2010.
87
87
26. DANA PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA 26. BUMN SCHOLARSHIP PROGRAM FUND
(lanjutan) (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Pemerintah Indonesia/
Government of the Republic of Indonesia 5.000.000 100% 5.000.000.000.000
Berdasarkan Akta Notaris Otty Hari Chandara Based on Deed No. 40 dated August 16, 2012 of
Ubayani, S.H., No. 40 tanggal 16 Agustus 2012, Notary Otty Hari Chandara Ubayani, S.H., the
pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan shareholder decided to increase the Companys
modal dasar Perusahaan dari Rp7.600.000.000.000 authorized capital stock from Rp7,600,000,000,000
menjadi Rp20.000.000.000.000 yang terbagi atas to Rp20,000,000,000,000 which is divided into
20.000.000 saham masing-masing dengan nilai 20,000,000 shares each with par value of
nominal Rp1.000.000 per saham. Pemegang saham Rp1,000,000 per share. The shareholder also
juga menyetujui untuk menambah modal disetor agreed to increase the Companys issued and fully
Perusahaan dari Rp1.900.000.000.000 menjadi paid capital stock from Rp1,900,000,000,000 to
Rp5.000.000.000.000. Rp5,000,000,000,000.
31 Desember/December 31
2015 2014
351.561.960.844 351.561.960.844
Digunakan sebagai setoran modal Used as initial capital
tahun 1998 (351.561.960.844) (351.561.960.844) stock year 1998
Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve year 1998
PP No. 53 Tahun 2013 303.400.820.848 303.400.820.848 PP No. 53 Year 2013
PP No. 130 Tahun 2015 2.000.000.000.000 0 PP No. 130 Year 2015
88
88
28. MODAL DISETOR LAINNYA (lanjutan) 28. OTHER PAID-IN CAPITAL (continued)
PMN merupakan tambahan penyertaan modal PMN represents additional capital investment
Negara Republik Indonesia kepada Perusahaan of the Republic of Indonesia to the Company
sesuai PP No. 53 tanggal 27 Juli 2013 sebesar in accordance PP No. 53 dated July 27, 2013
Rp303.400.820.848. with the amount of Rp303,400,820,848.
Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 130 Based on the Government Regulation (PP) No.
Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 dan 130 Year 2015 dated December 28, 2015 and
Surat Keputusan Menteri BUMN Decree of the Ministry of BUMN
No. S-17/MBU/01/2016 tanggal 8 Januari No. S-17/MBU/01/2016 dated January 8, 2016, the
2016, Menteri BUMN menetapkan Ministry of BUMN determined the increase in the
penambahan penyertaan modal Negara capital investment amount of the Republic of
Republik Indonesia sebesar Indonesia amounting to Rp2,000,000,000,000 in
Rp2.000.000.000.000 dalam rangka order to land relinquishment for the construction of
pembebasan lahan untuk pembangunan runway 3 at Soekarno-Hatta International Airport.
landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta.
2015 2014
BPYBDS merupakan bekas proyek bantuan BPYBDS originated from the Government
Pemerintah yang telah diserah terimakan kepada assistance projects which were handed over to
Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh the Company but the status of which were not
Pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah yet defined by the Government. Once the
ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui PP status the projects are clarified through PP,
maka bantuan tersebut dipindahkan BPYBDS will be reclassified accordingly.
pengelompokannya sesuai dengan keputusan
tersebut.
Dari nilai buku sebesar Rp337.629.801.103 From the book value of Rp337,629,801,103, the
terdapat nilai buku sebesar Rp8.880.842.183 yang book value amounting to Rp8,880,842,183 was
diambil kembali oleh Direktorat Jenderal given back to Directorate General of Civil Aviation.
Perhubungan Udara.
89 89
30. DIVIDEN DAN LABA DITAHAN 30. DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED
DICADANGKAN EARNINGS
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham During the Shareholders Annual General
Tahunan (RUPS) untuk Tahun Buku 2012 Meeting (AGM) for the Financial Year 2012
yang diselenggarakan pada tanggal held on April 26, 2013, cash dividend of
26 April 2013, telah disetujui pembagian Rp426,743,770,446 was approved. The
dividen tunai sebesar Rp426.743.770.446. dividend was paid on May 24, 2013. An
Dividen ini dibayarkan pada tanggal 24 Mei appropriation for the statutory reserve was
2013. Cadangan wajib yang disetujui oleh also approved in the Shareholders AGM,
RUPS adalah sebesar Rp792.524.145.117 amounting to Rp792,524,145,117 from the
dari laba tahun berjalan konsolidasian 2012. 2012 consolidated profit for the year. Based on
Berdasarkan Surat dari Menteri BUMN the Ministry of BUMN Letter No. S-
No. S-758/MBU/12/2013 tanggal 20 Desember 758/MBU/12/2013 dated December
2013, Perusahaan diharuskan untuk 20, 2013, the Company was required to paid
menyetorkan dividen tambahan sebesar additional dividend amounting to
Rp20.000.000.000 dari Tahun Buku 2012 ke Rp20,000,000,000 from the Financial Year
Kas Negara. Dividen ini telah dibayarkan pada 2012 to the State of Treasury. The dividend
tanggal 27 Desember 2013. was paid on December 27, 2013.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2013 yang During the Shareholders AGM for the
diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2014, Financial Year 2013 held on March 24, 2014,
telah disetujui pembagian dividen tunai cash dividend of Rp309,824,555,421 was
sebesar Rp309.824.555.421. Dividen ini approved. The dividend was paid on
dibayarkan pada tanggal 24 April 2014. April 24, 2014. An appropriation for the
Cadangan wajib juga disetujui oleh RUPS, statutory reserve was also approved in the
sebesar Rp722.923.962.650 dari laba tahun Shareholders AGM, amounting to
berjalan konsolidasian 2013. Berdasarkan Rp722,923,962,650 based from the 2013
Surat dari Menteri BUMN No. S- consolidated profit for the year. Based on the
788/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014, Ministry of BUMN Letter
Perusahaan diharuskan untuk menyetorkan No. S-788/MBU/12/2014 dated December 23,
dividen tambahan sebesar Rp51.637.000.000 2014, the Company was required to paid
dari Tahun Buku 2013 ke Kas Negara. Dividen additional dividend amounting to
ini telah dibayarkan pada tanggal Rp51,637,000,000 from the Financial Year
29 Desember 2014. 2013 to the State of Treasury. The dividend
was paid on December 29, 2014.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2014 yang During the Shareholders AGM for the
diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2015, Financial Year 2014 held on May 12, 2015,
telah disetujui pembagian dividen tunai cash dividend of Rp219,614,503,465 was
sebesar Rp219.614.503.465. Dividen ini approved. The dividend was paid on
dibayarkan pada tanggal 9 Juni 2015. June 9, 2015. An appropriation for the
Cadangan wajib juga disetujui oleh RUPS, statutory reserve was also approved in the
sebesar Rp856.496.563.515 dari laba tahun Shareholders AGM, amounting to
berjalan konsolidasian tahun 2014. Rp856,496,563,515 from the 2014
consolidated profit for the year.
90
90
Selisih ekuitas entitas anak disebabkan dari Equity difference of subsidiary resulted from the
pengambilalihan PT Angkasa Pura Solusi sesuai takeover of PT Angkasa Pura Solusi based on DK
dengan surat DK No. 06.04/00/11/101 tanggal letter No. 06.04/00/11/101 dated
23 November 2011. November 23, 2011.
Rincian selisih ekuitas entitas anak adalah sebagai The details of equity difference of subsidiary are as
berikut: follows:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Rincian Pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Aeronautika Aeronautical
Jasa pelayanan penumpang 2.259.756.848.569 2.136.053.503.372 Passenger service charges
Jasa pendaratan 620.492.755.854 640.102.498.817 Landing services
Pemakaian counter 196.667.270.550 144.576.544.105 Counters Usage
Pemakaian aviobridge 130.140.767.872 115.106.995.971 Aviobridge usage
Jasa penempatan 48.104.918.173 37.155.367.324 Placement services
Jasa parking surcharge 47.606.411.766 16.221.278.705 Parking surcharge services
Lainnya 7.464.141.723 5.216.095.547 Others
91
91
Rincian Pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:
(lanjutan) (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Non-aeronautika Non-aeronautical
Konsesi 1.000.388.615.353 747.967.742.218 Concession
Sewa ruangan 375.030.051.340 336.955.212.753 Room rental
Utilitas 167.299.811.219 131.890.402.240 Utilities
Pemasangan reklame 149.691.456.344 108.891.922.113 Advertising installation
Parkir kendaraan 180.943.685.406 89.433.118.229 Parking
Sewa tanah 139.730.722.827 83.116.232.863 Ground rent
Pas pelabuhan 9.384.013.527 11.976.093.606 Port entrance
Lainnya 162.613.907.863 136.291.831.173 Others
Pendapatan lainnya merupakan Pendapatan Other income is income for STV usage, use of
pemakaian STV, pemakaian ARINC, marshalling, ARINC, marshalling, antenna installation, use a
pemasangan antena, pemakaian kabel data, data cable, water usage, lounge and other non-
pemakaian air, lounge dan non-aeronautika aeronautical.
lainnya.
Jumlah Pendapatan Perusahaan yang didapatkan The Companys total revenue rendered to third
dari pihak ketiga dan pihak berelasi adalah: parties and related parties are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
92
92
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
93
93
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 36. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Rincian Pendapatan lain-lain adalah sebagai The details of others income are as follows:
berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Laba selisih kurs, netto 52.658.468.526 36.419.335.697 Gain on foreign exchange, net
Pendapatan insidentil 40.540.469.621 8.137.165.900 Incidental income
Laba penjualan aset tetap 2.958.983.422 4.690.280.827 Gain on sale of fixed assets
Pendapatan lelang 2.108.218.176 2.085.889.468 Auction income
Lain-lain 238.180.778.639 231.479.820.926 Others
94
94
Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Rincian Pendapatan keuangan, netto adalah The details of finance income, net are as follows:
sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
41. BAGIAN LABA (RUGI) ENTITAS ASOSIASI 41. SHARE IN PROFIT (LOSS) OF THE
ASSOCIATED ENTITIES
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
Kepemilikan (%)/ As restated -
Ownership (%) 2015 Note 52)
95
95
42. LABA PER SAHAM DASAR 42. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi Basic earnings per share is computed by dividing
laba netto dengan rata-rata tertimbang jumiah net income by the weighted average number of
saham yang beredar pada tahun yang shares outstanding durung the year.
bersangkutan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Laba per saham dasar 337.465 225.354 Basic earnings per share
43. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 43. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha In the normal course of business, the Group
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, entered into transactions with related parties, which
yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui are affiliated with the Group through equity
kepemilikan langsung dan tidak langsung, dan/atau ownership, either direct or indirect, and/or under
di bawah kendali pihak yang sama. common control.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of nature of relationship and types of
signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai significant transactions with related parties are as
berikut: follows:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/
Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents
the Goverment of Republic Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/
(Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents
the Government of Republic Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/
(Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents
the Government of Republic Indonesia
PT Bank Tabungan Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/
(Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents
the Goverment of Republic Indonesia
PT Garuda Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivables
(Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by related party
the Goverment of Republic Indonesia
PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Jasa pengisian bahan bakar pesawat udara/
Republik Indonesia/Controlled by Airline refueling services
the Goverment of Republic Indonesia
96
43. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 43. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of nature of relationship and types of
signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai significant transactions with related parties are as
berikut: (lanjutan) follows: (continued
44. LABA SELISIH KURS, NETTO 44. GAIN ON FOREIGN EXCHANGE, NET
Laba (rugi) selisih kurs, netto terutama berasal dari Gain (loss) on foreign exchange mainly results
aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan from assets and liabilities in foreign currencies and
perbedaan nilai tukar transaksi dari kegiatan usaha differences in exchange rates on the operational
dalam mata uang asing. transactions denominated in foreign currencies.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal For the year ended December 31, 2015 and 2014,
31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha the Group incurred gain (loss) on foreign
mengalami laba (rugi) selisih kurs, netto yang exchange, net due to weakening (strengthening) of
disebabkan oleh melemah (menguatnya) nilai tukar Indonesian rupiah against foreign currency,
Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya especially US dollar which increase (decrease) the
Dolar AS yang mengakibatkan kenaikan net foreign currency denominated assets of the
(penurunan) posisi aset neto dalam mata uang Group.
asing Kelompok Usaha.
Segmen aeronautika menyediakan pelayanan jasa Aeronautical segment provides airport passenger
penumpang pesawat udara (PJP2U), pendaratan, service (PJP2U), landing services, placement,
penempatan, dan jasa aeronautika lainnya. and other aeronautics sevices. Non-aeronautical
Segmen non-aeronautika menyediakan jasa sewa, segment provides rent, concession, billboards,
konsesi, reklame, parkir dan jasa non-aeronautika parking and other non-aeronautical service. Cargo
lainnya. Segmen kargo menyediakan jasa segment provides cargo services. Individual
pelayanan kargo. Segmen usaha yang secara business segments that do not exceed 10% of the
individu tidak melebihi 10% dari Pendapatan usaha Company's operating revenues are presented as
Perusahaan disajikan sebagai lain-lain. others.
97 97
Pendapatan Revenues
Beban Expenses
Total beban 2.726.321.404.232 954.736.277.276 47.590.511.906 6.477.411.240 3.735.125.604.654 (157.592.632.158 ) 3.577.532.972.496 Total expenses
Hasil segmen 583.911.710.275 1.387.938.618.761 101.240.171.994 (6.477.411.240) 2.066.613.089.790 - 2.066.613.089.790 Segment result
98
98
578 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
2015 (lanjutan/continued)
Laba (Rugi) 583.911.710.275 1.387.938.618.761 101.240.171.994 ( 385.767.468.755 ) 1.687.323.032.275 - 1.687.323.032.275 Profit (Loss)
99
99
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 579
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
2014
Pendapatan Revenues
Beban Expenses
Total beban 2.721.602.144.560 895.832.591.518 77.555.058.050 2.200.984.837 3.697.190.778.965 (87.469.738.405 ) 3.609.721.040.560 Total expenses
Hasil segmen 372.830.139.281 838.159.702.082 42.004.717.733 (2.200.984.837) 1.250.793.574.259 - 1.250.793.574.259 Segment result
100
100
580 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Laba tahun berjalan 372.830.139.281 838.159.702.082 42.004.717.733 (126.224.687.644 ) 1.126.769.871.452 - 1.126.769.871.452 Profit for the year
101
101
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 581
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN AND POLICIES
Liabilitas keuangan pokok Kelompok Usaha terdiri The principal financial liabilities of the Group
dari utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih consist of trade payables, other payables, accrued
harus dibayar, liabilitas imbalan kerja jangka expenses, short-term employee benefit liabilities,
pendek, utang bank dan utang jaminan. Tujuan bank loans and security deposits. The main
utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah purpose of these financial liabilities is to raise funds
untuk mengumpulkan dana untuk operasi for the operations of the Group. The Group also
Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga memiliki has various financial assets such as cash and cash
berbagai aset keuangan seperti kas dan setara equivalents, trade receivables and other
kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang receivables, which arise directly from its
timbul secara langsung dari kegiatan usahanya. operations.
Kegiatan Kelompok Usaha mencakup aktivitas The Groups activities involve taking on risks in a
pengambilan risiko dengan sasaran tertentu targeted manner and managing them
dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi professionally. The main functions of the Groups
Utama dari manajemen risiko Kelompok Usaha risk management are to identify all key risks for the
adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, Group, measure these risks and manage the risk
mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi positions. The Group regularly reviews its risk
risiko. Kelompok Usaha secara rutin menelaah management policies and systems to reflect
kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk changes in markets and best practices.
menyesuaikan dengan perubahan di pasar dan
praktik pasar terbaik.
Tujuan Kelompok Usaha dalam mengelola risiko The Groups aim in managing the financial risks is
keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan to achieve an appropriate balance between risk
yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian and return, and minimize potential adverse effects
dan meminimalisasi potensi efek memburuknya on the Groups financial performance.
kinerja keuangan Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha mendefinisikan risiko keuangan The Group defines financial risk as the possibility of
sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang lossess or profits foregone, which may be caused
hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan by internal or external factors which might have
eksternal yang berpotensi negatif terhadap negative potential impact to the achievement of the
pencapaian tujuan Kelompok Usaha. Groups objectives.
Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen The Directors provide written policies for overall
risiko secara keseluruhan termasuk kebijakan risk management, as well as written policies
tertulis untuk area khusus seperti risiko mata uang covering specific areas, such as foreign curreny
asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk of
likuiditas instrumen keuangan. Masing-masing unit financial instruments. Each business unit carries
usaha melaksanakan manajemen risiko out the risk management based on the written
berdasarkan kebijakan-kebijakan yang disetujui policies approved by the Board of DircetorsRisk
oleh Direksi. Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan Management and Compliance Bureau monitors the
(BMRK) memonitor pelaksanaan manajemen risk management carried out by the Group.
risiko yang dilaksanakan oleh Kelompok Usaha.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan The risks arising from financial instruments to
Kelompok Usaha adalah risiko keuangan termasuk which the Group is exposed are market risk, credit
diantaranya adalah risiko pasar, risiko kredit dan risk and liquidity risk.
risiko likuiditas.
102
102
582 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang adalah risiko dimana Foreign currency risk is the risk that the fair
nilai wajar atau arus kas masa datang dari value or future cash flows of a financial
suatu instrumen keuangan akan instrument will fluctuate because of changes in
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar currency exchange rates.
mata uang.
Kelompok Usaha mempunyai saldo kas dan The Group had outstanding cash and cash
setara kas, piutang dan utang dalam mata equivalents, receivables and payables
uang asing terutama dalam Dollar Amerika denominated in foreign currencies mostly in
Serikat. Kelompok Usaha memonitor secara the United States Dollar. The Group closely
ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing monitors the foreign exchange rate fluctuation
dan ekspektasi pasar sehingga dapat and market expectation so it can take
mengambil langkah-langkah yang akan necessary actions that will benefit the Group in
menguntungkan Kelompok Usaha pada waktu due time. The management currently does not
yang tepat. Manajemen tidak menganggap consider the necessity to enter into any
perlu untuk melakukan transaksi forward/swap currency forward/swaps.
mata uang asing saat ini.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana Interest rate risk is the risk that the fair value or
nilai wajar atau arus kas masa datang dari future cash flows of a financial instrument will
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi fluctuate because of changes in market
akibat perubahan suku bunga pasar. interest rates.
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko The Company is exposed to the risk of
perubahan suku bunga pasar yang berkaitan changes in market interest rates related to
dengan kas dan setara kas dan utang bank. cash and cash equivalents and bank loans.
Saat ini, Perusahaan belum memiliki kebijakan Currently, the Company does not yet have a
formal untuk lindung nilai risiko tingkat suku formal policy to hedge interest rate risk.
bunga.
Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk Interest rate movements are monitored to
meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi minimize any negative impact on the
keuangan Perusahaan. Pinjaman dalam Companys financial position. Borrowings at
berbagai tingkat suku bunga menyebabkan different interest rates caused the Company
Perusahaan terekspos risiko tingkat bunga. exposed to interest rate risk. To measure the
Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan market risk of interest rate movements, the
suku bunga, Perusahaan melakukan analisis Company conducts analysis on interest margin
pada pergerakan marjin tingkat bunga dan profil and the maturity profile of financial assets and
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan liabilities based on schedule changes in
berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. interest rates.
Perusahaan menghadapi risiko tingkat suku The Company is exposed to the interest rate
bunga atas penarikan pinjaman jangka panjang risk for the interest-bearing loans drawdowns
dari fasilitas Pinjaman Berjangka (PB) sebesar from the Term Loan Facility (PB) totaling
Rp1.221.642.706.791 pada tanggal Rp1,221,642,706,791 as of
31 Desember 2015 dan Rp423.000.000.000 December 31, 2015 and Rp423,000,000,000
pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan as of December 31, 2014. The loans bear
dikenakan bunga sebesar LPS + margin 2% oleh interest at LPS + margin of 2% by EIB, SMI
EIB, SMI dan IIF, dan sebesar LPS + margin and IIF, and bear interest at LPS + margin of
2,45% oleh Maybank. 2.45% by Maybank.
103103
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 583
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat As at December 31, 2015, if interest rates on
bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan Rupiah-denominated borrowings had been 1%
variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak higher/lower with all other variables held
untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi constant, profit after tax for the year would
sebesar Rp907.096.378, terutama sebagai have been Rp907,096,378 lower/higher, mainly
akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari as a result of higher/lower interest expense on
pinjaman dengan suku bunga mengambang. floating rate borrowings.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Credit risk is the risk that the Group will incur
Usaha akan mengalami kerugian yang timbul a loss arising from its customers or
dari pelanggan atau counterparty yang gagal counterparties failure to fulfill their contractual
memenuhi kewajiban kontraktual mereka. obligations. Credit risk arises mainly from
Risiko kredit terutama berasal dari piutang trade receivables from customers relating to
usaha dari para pelanggan sehubungan operating revenues of airport services and its
dengan Pendapatan usaha pelayanan jasa related services.
kebandar udaraan dan jasa terkaitnya.
Kelompok Usaha terekspos risiko kredit The Group are exposed to credit risk mainly
terutama dari piutang usaha dan piutang lain- from trade receivables and other receivables.
lain. Risiko kredit dikendalikan dengan Credit risk is controlled by the continuous
pengawasan terus menerus atas saldo dan monitoring and billing accounts receivable
penagihan piutang usaha dan piutang lain-lain. balances and other receivables.
Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit The table below shows the maximum
maksimum untuk komponen-komponen dari exposure to credit risk on the components of
laporan posisi keuangan konsolidasian pada the consolidated statement of financial position
tanggal 31 Desember 2015: as of December 31, 2015:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Kas dan setara kas 2.930.498.090.526 - - 2.930.498.090.526 Cash and cash equivalent
Piutang usaha 494.012.877.203 - - 494.012.877.203 Trade receivables
Piutang lain-lain 49.798.494.145 - - 49.798.494.145 Other receivables
Pendapatan yang masih
harus diterima 454.426.993.457 - - 454.426.993.457 Accrued income
Kas dan setara kas 1.030.570.810.965 - - 1.030.570.810.965 Cash and cash equivalent
Piutang usaha 456.111.876.837 - - 456.111.876.837 Trade receivables
Piutang lain-lain 64.499.586.203 - - 64.499.586.203 Other receivables
Pendapatan yang masih
harus diterima 230.400.596.328 - - 230.400.596.328 Accrued income
104
104
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)
Manajemen Kelompok Usaha yakin akan The Groups management is confident in its
kemampuannya untuk mengawasi dan ability to control and sustain minimal exposure
mempertahankan eksposur risiko kredit yang of credit risk, which the Group has provided
minimal, dimana Kelompok Usaha telah sufficient provision to cover losses arising from
menyediakan provisi yang memadai untuk uncollectible accounts receivable based on
menutupi kerugian yang timbul dari piutang historical loss data.
yang tidak tertagih.
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya The Group manages its liquidity profile to be
untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya able to finance its capital expenditure and
dan membayar utang yang jatuh tempo service its maturing debts by maintaining
dengan menjaga kecukupan kas, dan sufficient cash, and the availability of funding
ketersediaan pendanaan melalui analisa through an analysis of financial projection
proyeksi keuangan yang dilakukan pada awal which is performed at the beginning of the
tahun. year.
Kelompok Usaha secara berkala The Group regularly evaluates its projected
mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas and actual cash flow information to ensure the
aktual untuk memastikan ketersediaan dana availability of funds for its operations and to
untuk memenuhi kebutuhan operasional dan settle its maturing obligations. In general, the
pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. funds needed to settle the current liabilities are
Secara umum, dana yang dibutuhkan untuk obtained from sales airport services activities
melunasi liabilitas jangka pendek diperoleh to customers. The Group also analyzes
dari kegiatan penjualan jasa kebandar udaraan liquidity ratios in accordance to comply with
kepada pelanggan. Kelompok Usaha juga the requirements stated in loan credit
melakukan analisa rasio-rasio likuiditas agreements.
laporan posisi keuangan, dalam rangka
memenuhi persyaratan yang terdapat di
perjanjian kredit pinjaman.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh The table below summarizes the maturity
tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha profile of the Groups financial liabilities based
berdasarkan pembayaran kontraktual semula on original contractual undiscounted amounts
yang tidak didiskontokan. to be paid.
31 Desember 2015/December 31, 2015
< 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 3 tahun/ Total/
< 1 year 1-2 years > 3 years Total
Utang usaha 18.378.405.859 - - 18.378.405.859 Trade payables
Utang lain-lain 232.233.951.514 - - 232.233.951.514 Other payables
Beban akrual 1.530.210.610.792 - - 1.530.210.610.792 Accrued expenses
Pinjaman jangka panjang - - 1.197.640.648.209 1.197.640.648.209 Long-term loans
Utang jaminan pelanggan - - 22.734.113.392 22.734.113.392 Customers deposits
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 145.449.882.394 - - 145.449.882.394 benefit liability
105
105
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 585
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (lanjutan)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik The equity attributable to the equity holders of the
entitas induk merupakan modal yang dikelola oleh parent company is the capital managed by the
Kelompok Usaha. Tujuan utama pengelolaan Group. The primary objective of the Groups capital
modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan management is to ensure that it maintains healthy
pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk capital ratios in order to support its business and
mendukung usaha dan memaksimalkan nilai maximize shareholder value.
pemegang saham.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan The Group manages its capital structure and
dan melakukan penyesuaian, berdasarkan makes adjustments to it, in light of changes in
perubahan kondisi ekonomi. economic conditions.
Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas In addition to Corporation Law No. 1/1995 on
Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan limited liability companies of the Republic of
pada Maret 1995 dan telah diubah dengan Indonesia published in March 1995 and amended
Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan by Law No. 40/2007 issued in August 2007
Agustus 2007, mensyaratkan pembentukan requires the establishment of general reserve from
cadangan umum dari laba netto sejumlah minimal net income amounting to at least 20% of a
20% dari modal ditempatkan dan disetor company's issued and paid-up capital. There is no
perusahaan. Tidak ada batasan waktu untuk time limit on the establishment of the reserve.
membentuk cadangan tersebut.
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat, yang The following table sets out the carrying values,
mendekati estimasi nilai wajar, dari instrumen which approximate the estimated fair values, of the
keuangan Kelompok Usaha: Groups financial instruments:
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Aset keuangan tersedia untuk dijual 106.440.500.000 102.218.000.000 Available-for-sale financial assets
106
106
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
31 Desember/December 31
2014
(Disajikan kembali -
Catatan 52/
As restated -
2015 Note 52)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana Fair value is defined as the amount at which an
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam instrument could be exchanged in a current arms
transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan length transaction between knowledgeable willing
dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui parties, other than in a forced or liquidation sale.
suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan
yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini The following methods and assumptions were used
digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk to estimate the fair value of each class of financial
masing-masing kelas instrumen keuangan: instruments:
a. Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan a. Current financial assets and liabilities
jangka pendek
Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas The fair values of current financial assets and
keuangan jangka pendek yang akan jatuh liabilities with maturities of one year or less are
tempo dalam waktu satu tahun atau kurang assumed to be the same as their carrying
diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya amounts due to their short-term nature.
karena bersifat jangka pendek.
b. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas b. Non-current financial assets and liabilities
keuangan jangka panjang
Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar The fair values of non-current financial assets
dan liabilitas keuangan jangka panjang selain and liabilities other than available for sale
aset keuangan tersedia untuk dijual dan utang financial assets and bank loans are assumed
bank, diasumsikan sama dengan nilai tunai to be the same as the cash amount that will be
yang akan diterima atau dibayarkan karena received or paid due to the fact that their
saat jatuh temponya tidak dinyatakan dalam maturities are not stated in the related
kontrak-kontrak terkait, sehingga tidak contracts, therefore it is not possible to
memungkinkan untuk menentukan kapan aset determine when the financial assets and
keuangan dan liabilitas keuangan jangka financial liabilities will be realized and settled,
panjang tersebut akan direalisasi dan dilunasi. respectively.
107
107
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
b. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas b. Non-current financial assets and liabilities
keuangan jangka panjang (lanjutan) (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available for sale financial assets represent
merupakan aset Perusahaan yang nilai the Companys assets which its fair value are
wajarnya didasarkan atas kuotasi harga pasar stated with last quoted market prices as of
terakhir pada tanggal 31 Desember 2015. December 31, 2015.
Pinjaman jangka panjang yang memiliki suku Long-term loans with floating interest rates are
bunga variabel disesuaikan dengan pergerakan adjusted in the movements of market interest
suku bunga pasar sehingga nilai tercatatnya rates, thus the carrying values of its
telah mendekati nilai wajar sedangkan pinjaman approximate their fair values, whereby long-
jangka panjang yang memiliki suku bunga tetap term loans with fixed interest rates were
disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi carried at amortized costs using EIR.
dengan menggunakan metode SBE.
Pada tanggal 5 Maret 1991, Perusahaan On March 5, 1991, the Company entered into
mengadakan perjanjian kerjasama a land use agreement in Soekarno-Hatta
pemanfaatan lahan Bandara Soekarno-Hatta Airport covering 150,000 m2 with
seluas 150.000 m2 dengan MJS sesuai MJS in accordance with the Land Lease
dengan Perjanjian Sewa Tanah Agreement No. SPKL.01/TU.308/PAPII-1991
No. SPKL.01/TU.308/PAPII-1991 (SPKL.01) (SPKL.01) whereas MJS used the land to
dimana MJS menggunakan lahan tersebut build and commercialize hotel facilities,
untuk membangun dan mengusahakan convention center, and office (facilities). The
fasilitas hotel, balai sidang dan perkantoran agreement is valid for 30 years. Land
(fasilitas). Jangka waktu perjanjian adalah 30 utilization divided into 2 phases. For the first
tahun. Pemanfaatan lahan dibagi menjadi 2 phase was decribed in this agreement
tahap. Untuk tahap pertama dibahas dalam meanwhile for the second phase was
perjanjian ini sedangkan tahap kedua dibahas described in Land Lease Agreement
terpisah dalam Perjanjian Sewa Tanah No. SPKS.21/TU.208/APII-96 (SPKS.21)
No. SPKS.21/TU.208/APII-96 (SPKS.21) dated March 1, 1996.
tanggal 1 Maret 1996.
i. Tahap pertama meliputi lahan seluas i. The first phase covers an area of 50,000
50.000 m2 untuk jangka waktu 30 tahun m2 for the period of 30 years ending in
yang berakhir bulan Maret 2021. March 2021. The Company received
Perusahaan memperoleh kompensasi compensation of Rp10,800,000,000 and
sebesar Rp10.800.000.000 dan konsesi concession for a certain percentage of net
sebesar persentase tertentu dari income over the commercial operation of
Pendapatan netto atas operasi komersial the facility, starting from the
dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya commencement of commercial operation
operasi komersial dari fasilitas. of the facility.
108
108
588 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
a. PT Mandara Jasindo Sena (MJS) (lanjutan) a. PT Mandara Jasindo Sena (MJS) (continued)
ii Tahap kedua meliputi lahan seluas ii. The second phase covers a land area of
100.000 m2 untuk jangka waktu 30 tahun 100,000 m2 for a period of 30 years which
yang berakhir tanggal 8 Februari 2026. expired on February 8, 2026. The
Perusahaan memperoleh kompensasi Company received compensation
yang setiap lima tahun meningkat mulai increases in every five years starting from
dari Rp600 hingga Rp3.226,94 per m2 per Rp600 to Rp3,226.94 per m2 per month or
bulan atau seluruhnya sebesar entirely amount by Rp58,765,800,000 and
Rp58.765.800.000 dan konsesi sebesar concession for a certain percentage of net
persentase tertentu dari Pendapatan netto income over the commercial operation of
atas operasi komersial dari fasilitas, the facility, starting from the
terhitung sejak dimulainya operasi commencement of commercial operation
komersial dari fasilitas. of the facility.
iii. Pada akhir periode perjanjian, MJS akan iii. At the end of the agreement period, MJS
mengembalikan lahan tersebut dan will restore the land and transfer
mengalihkan kepemilikan seluruh fasilitas ownership of the entire facility has been
yang telah dibangun di atas lahan tersebut built on the land to the Company.
kepada Perusahaan.
Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi In connection with the economic crisis from
sejak tahun 1997 sampai dengan 2003, MJS year 1997 to 2003, MJS was affected by the
terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut exposure of economic crisis hence MJS can
sehingga MJS tidak dapat memenuhi not meet the requirements in the land use
ketentuan dalam perjanjian kerjasama agreement to develop 100,000 m2 of land that
pemanfaatan tanah untuk mengembangkan has been mentioned in the previous
lahan 100.000 m2 yang telah disebutkan dalam agreement.
perjanjian sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka By considering the matter, the Company
Perusahaan melalui Surat Direksi through Director Letter
No. 15.02.01/00/10/2007/004 tanggal No. 15.02.01/00/10/2007/004 dated
4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian October 4, 2007 has canceled SPKL.01 and
SPKL.01 dan SPKS.21 yang menyangkut SPKS.21 Agreement concerning an area of
lahan seluas 100.000 m2. 100,000 m2.
Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan Based on Acceptance of Land Transfer and
dan Sertitikat Hak Guna Bangunan (HGB) Land Rights (HGB)
No. 15.02.01/00105/2008/101 tanggal No. 15.02.01/00/05/2008/101 dated
21 Mei 2008, MJS menyerahkan secara fisik May 21, 2008, MJS physically submit a land
lahan seluas 100.000 m2 dan 4 (empat) buah area of 100,000 m2 and 4 (four) HGB
sertifikat HGB kepada Perusahaan dengan to the Company with the details as contained
perincian sebagaimana tercantum dalam in the Location Picture of Land Contract Hotel
Gambar Lokasi Kontrak Tanah Hotel Sheraton Sheraton in appendix SPKS.21 Agreement
pada lampiran Perjanjian SPKS.21 tanggal dated March 1, 1996.
1 Maret 1996.
Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut telah Such release of Land Rights has been ratified
diaktakan melalui Akta No. 4 oleh Notaris by the Deed No. 4 of Mohammad Taufiq, S.H.,
Mohammad Taufiq, S.H., No. 4 tanggal dated 16 April 2009.
16 April 2009.
Dengan demikian, perjanjian kerjasama Thus, the valid agreement with
dengan MJS yang masih berlaku adalah MJS is only for SPKL.01 Agreement with
Perjanjian SPKL.01 dengan jangka waktu yang elapsed time period is 24 years and 10 months
telah dilalui adalah 24 tahun dan 10 bulan dan and covered area of 50,000 m2 as of
luas tanah 50.000 m2 pada tanggal December 31, 2015.
31 Desember 2015.
109
109
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 589
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
a. PT Mandara Jasindo Sena (MJS) (lanjutan) a. PT Mandara Jasindo Sena (MJS) (continued)
Pada akhir periode perjanjian, SDM wajib At the end of the agreement, SDM is required
mengembalikan tanah tersebut kepada to return the land to the Company and the
Perusahaan dan Perusahaan wajib membayar Company shall pay to SDM for the fair market
kepada SDM sebesar nilai pasar yang wajar value of the building as well as the accessories
dari bangunan gedung serta kelengkapannya attached including infrastructure located in the
yang melekat termasuk infrastruktur yang center of the shopping and commercial parks.
terdapat di pusat pertokoan dan taman niaga Up to the completion date of these
tersebut. Sampai dengan tanggal consolidated financial statements, the
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Company is still in progress to make
ini, Perusahaan masih melakukan negosiasi negotiation related to the Companys
terkait dengan kewajiban membayar sebesar obligation to pay to SDM for the fair market
nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung. value of the building.
110
110
Pada tanggal 3 Juli 2014, Perusahaan On July 3, 2014, the Company entered Land
mengadakan Perjanjian Kerjasama Use Agreement
Pemanfaatan Tanah No. PJJ.15.02.01/00/07/2014/119 with Garuda.
No. PJJ.15.02.01/00/07/2014/119 dengan Some terms of the agreement are as follows:
Garuda. Beberapa isi perjanjian sebagai
berikut:
Pada tanggal 17 Mei 1999 Perusahaan On May 17, 1999 the Company entered into a
mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di land use agreement at Soekarno-Hatta Airport
Bandara Soekarno-Hatta dengan Birotika with Birotika covering 1,411.20 m2. The land
seluas 1.411,20 m 2. Tanah tersebut was used to build a warehouse and office with
dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan agreed value of Rp2,843,130,000. The
gudang dan kantor yang nilainya disepakati building will be used for business activities of
sebesar Rp2.843.130.000. Bangunan tersebut transportation management services and
akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa express delivery services. This agreement is
pengurusan transportasi dan jasa pengiriman valid for 5 years since the minutes of the
ekspres. Perjanjian ini berlaku untuk jangka building operation is signed and can be
waktu 5 tahun sejak berita acara extended for 3 periods (15 years), which
pengoperasian bangunan tersebut ended in 2019.
ditandatangani dan dapat diperpanjang
sebanyak 3 periode (15 tahun) yang berakhir
pada tahun 2019.
Pada tanggal 7 Juli 2015, Perusahaan On July 7, 2015, the Company entered into an
mengadakan perjanjian dengan KAI dan agreement with KAI and Railink (the Parties).
Railink (Para Pihak). Perjanjian ini berlaku This agreement is valid since the signing of the
sejak penandatanganan Perjanjian sampai Agreement until the end of the Concession
dengan berakhirnya Masa Konsesi. Ruang Period. The scope of Operation Cooperation of
Lingkup Kerjasama Penyelenggaraan Airport Railways is Railway Infrastructure
Perkeretaapian Bandara ialah Implementation service including construction,
Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian procurement, operation, maintenance, and
meliputi pembangunan, pengadaan, operation of infrastructure.
pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan
prasarana.
111
111
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 591
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Perusahaan beserta Para Pihak sepakat The Company and the Parties agree that
bahwa kerjasama Penyelenggaraan cooperation Operation of Railways this service
Perkeretaapian Bandara ini menggunakan using the following profit sharing scheme:
skema bagi hasil dengan ketentuan sebagai
berikut:
Perhitungan nilai bagi hasil adalah The calculation of the profits is EBITDA
EBITDA dikurangi dengan pembayaran less the payment of the debt;
hutang;
Nilai bagi hasil yang ditentukan, The profits are referred to the Railinks
mengacu kepada laporan keuangan financial statements (audited) and is
Railink (auditan) dan dilakukan based on the proportion of the realization
berdasarkan proporsi realisasi of the Company and the Parties;
Perusahaan dan Para Pihak
Pembayaran Bagi Hasil mulai dilakukan Payment of Sharing began in the third
pada tahun ketiga setelah year after the implementation of
penyelenggaraan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta Airport Railway fully
Soekarno-Hatta beroperasi penuh untuk operational for 1 (one) year budget.
1 (satu) tahun anggaran.
Pada tanggal 7 Januari 2014, Perusahaan On January 7, 2014, the Company entered
mengadakan perjanjian dengan Sansaine. into an agreement with Sansaine. The
Perusahaan memberi tugas kepada Sansaine Company was given the task to Sansaine to
untuk melaksanakan pekerjaan perangkat perform the work for ERP software. The work
lunak ERP. Jangka waktu pelaksanaan was effective for 9 months starting on
pekerjaan adalah 9 bulan sejak January 7, 2014 until October 7, 2014.
7 Januari 2014 sampai dengan 7 Oktober
2014.
The Company recognized the expenditure
Perusahaan mencatat biaya-biaya relating to these works as part of Other Non-
sehubungan dengan pekerjaan ini sebagai current Assets as of December 31, 2015 and
bagian dari Aset Tidak Lancar Lain-lain pada 2014.
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaan On October 26, 2015, the Company entered
mengadakan perjanjian dengan Abyor. into an agreement with Abyor. The Company
Perusahaan memberi tugas kepada Abyor was given the task to Abyor to perform the
untuk melaksanakan pekerjaan implementasi implementation work of ERP. The work was
ERP. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan effective for 14 months starting on
adalah selama 14 bulan sejak 26 Oktober October 26, 2015 until December 25, 2016.
2015 sampai dengan 25 Desember 2016.
Pada tanggal 15 Mei 2015, Perusahaan On May 15, 2015, the Company entered into
mengadakan perjanjian dengan Pertamina an agreement with Pertamina to perform the
untuk melaksanakan pelayanan pengisian airline refueling services at Soekarno-Hatta,
bahan bakar pesawat udara di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Minangkabau, Halim
Soekarno-Hatta, Sultan Syarif Kasim II, Perdanakusuma dan Sultan Mahmud
Minangkabau, Halim Perdanakusuma dan Badaruddin II Aiports. The work was effective
Sultan Mahmud Badaruddin II. Jangka waktu for 2 years starting on April 1, 2014 until March
pelaksanaan pekerjaan adalah selama 2 tahun 31, 2016.
sejak 1 April 2014 sampai dengan
31 Maret 2016.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan On March 31, 2015, the Company entered into
mengadakan perjanjian dengan Pertamina an agreement with Pertamina to perform the
untuk melaksanakan pelayanan pengisian airline refueling services at Kualanamu, Aiport.
bahan bakar pesawat udara di Bandara The work was effective for 5 years starting on
Kualanamu. Jangka waktu pelaksanaan July 25, 2013 until July 24, 2018.
pekerjaan adalah selama 5 tahun sejak
25 Juli 2013 sampai dengan 24 Juli 2018.
Pada tanggal 14 Desember 2015, Perusahaan On December 14, 2015, the Company entered
mengadakan perjanjian dengan Pertamina into an agreement with Pertamina to perform
untuk melaksanakan pelayanan pengisian the airline refueling services at Husein
bahan bakar pesawat udara di Bandara Sastranegara, Supadio, Sultan Iskandar Muda,
Husein Sastranegara, Supadio, Sultan Raja Haji Fisabilillah, Sultan Thaha, Depati
Iskandar Muda, Raja Haji Fisabilillah, Sultan Amir and Silangit Aiports. The work was
Thaha, Depati Amir dan Silangit. Jangka waktu effective for 2 years starting on
pelaksanaan pekerjaan adalah selama 2 tahun October 1, 2015 until September 30, 2017.
sejak 1 Oktober 2015 sampai dengan
30 September 2017.
Perusahaan mengajukan gugatan kepada PT The Company filed a lawsuit against PT Prima
Prima Griya Lestari (PGL) atas kepemilikan Griya Lestari (PGL) over the ownership of the
tanah seluas 116,47 hektar yang terletak di land area of 116.47 hectares located in
Desa Karangsari, Kecamatan Batuceper, Karangsari Village, Batuceper Sub-district,
Kotamadya Tangerang. Berdasarkan Putusan Tangerang municipality. Based on Decision
Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.399/PDT.G/2011/PN.JKT.BAR of West
No.399/PDT.G/2011/PN.JKT.BAR dinyatakan Jakarta District Court, that the Company is a
Perusahaan adalah pemilik sah atas tanah legitimate owner of the land area of the
seluas tersebut di atas dan tanah tersebut foregoing and the land acquired legally in
diperoleh secara sah sesuai dengan prosedur accordance with the prescribed procedure.
yang telah ditentukan. Berdasarkan Putusan Based on Supreme Court Decision
Mahkamah Agung RI No. 452K/PDT/2015 No.452K/PDT/2015 dated June 25, 2015, the
tanggal 25 Juni 2015, Perusahaan dinyatakan Company was declared in loss position.
kalah.
113
113
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 593
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
i. PT Prima Griya Lestari (PGL) (lanjutan) i. PT Prima Griya Lestari (PGL) (continued)
Perusahaan mengajukan gugatan atas The Company filed a lawsuit over the
kepemilikan tanah seluas 1.882 m2 dan 3.500 ownership of the land area of 1,882 m2 and
m2 yang terletak di Jalan Pembangunan II, 3,500 m2 located Jalan Pembangunan II,
Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Batusari Village, Batuceper Sub-district,
Kota Tangerang. Berdasarkan putusan Tangerang City. Based on Decision No.
Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 484/PDT.G/2011/PN.TNG of Tangerang
484/PDT.G/2011/PN.TNG, Perusahaan telah District Court, the Company was declared in
dinyatakan menang. Kemudian berdasarkan win position. Furthermore, based on Decision
Putusan Pengadilan Tinggi Provinsi Banten No. 54/PDT/2013/PN.TNG of Banten High
No. 54/PDT/2013/PN.TNG dan Putusan Court and Decision No. 276K/PDT/2014 of
Mahkamah Agung RI No. 276K/PDT/2014, Supreme Court, the Company was declared in
Perusahaan juga dinyakan menang dalam win position.
perkara ini.
Pada tahun 2010, terdapat gugatan yang In 2010, there was claim made by PT
dilakukan oleh PT Angkasa Transportindo Angkasa Transportindo Selaras (ATS) to
Selaras (ATS) kepada Perusahaan dan Induk the Company and Induk Koperasi Angkatan
Koperasi Angkatan Udara (INKOPAU) Udara (INKOPAU) relating to land operation
sehubungan dengan pengelolaan lahan di in Halim Perdanakusuma Airport. Based on
Bandara Halim Perdana Kusuma. Berdasarkan Decision No. 492/PDT.G/2010 of East
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Jakarta District Court, Decision
No. 492/PDT.G/2010, Putusan Pengadilan No. 10/PDT/2012/PT/DKI of DKI Jakarta High
Tinggi DKI Jakarta No. 10/PDT/2012/PT/DKI Court and Decision No. 688K/PDT/2013 of
dan Putusan Mahkamah Agung Supreme Court, the Company was declared
No. 688K/PDT/2013, Perusahaan dan in lost position.
INKOPAU dinyatakan kalah.
Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan On April 28, 2015, the Company submit
mengajukan permohonan Peninjauan Kembali Judicial Review (PK). Up to the completion
(PK). Sampai dengan tanggal penyelesaian date of consolidated financial statements, the
laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan Company has not receive received the PK
belum menerima keputusanp results.
Pada tanggal 20 Februari 2014, APS On February 20, 2014, APS entered
mengadakan Perjanjian KSO Agreement of JO No. 009/APSolusi-
No. 009/APSolusi-ETA/Lounge/II/2014 dengan ETA/Lounge/II/2014 with Ekspress in order to
Ekspress dalam rangka pengelolaan Saphire establish joint arrangements on Saphire
Executive Lounge Bandara Halim Executive Lounge Halim Perdanakusuma
Perdanakusuma. Perjanjian ini mengatur Airport. This agreement arrange the
mengenai pendirian KSO AP Solusi Premier. establishment of JO AP Solusi Premier. This
Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai hak agreement also arrange rights and obligations
dan kewajiban APS atas keuntungan/kerugian of APS on JOs profit/loss in the amount of
dari KSO sebesar 51%. Perjanjian ini berlaku 51%. This agreement valid for 3 years since
selama 3 tahun sejak tanggal signing date.
ditandatanganinya perjanjian.
114
114
594 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Pada tanggal 20 Oktober 2014, APS On October 20, 2014, APS entered Agreement
mengadakan Perjanjian KSO No. 24/SPK/TB- of JO No. 24/SPK/TB-APS/2014 with Trikama
APS/2014 dengan Trikama dalam rangka in order to establish joint arrangements on
pengelolaan Executive Lounge Bandara Executive Lounge Soekarno-Hatta
Internasional Soekarno-Hatta. Perjanjian ini International Airport. This agreement arrange
mengatur mengenai pendirian KSO AP Solusi the establishment of JO AP Solusi TB. This
TB. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai agreement also arrange rights and obligations
hak dan kewajiban APS atas of APS on JOs profit/loss in the amount of
keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 60%. 60%. This agreement valid for 2 years since
Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak signing date.
tanggal ditandatanganinya perjanjian.
Pada tanggal 27 Juni 2013, APS mengadakan On June 27, 2013, APS entered Agreement of
Perjanjian KSO No. 030/APSolusi- JO No. 030/APSolusi-Bluesky/KSO/Lounge/VI/
Bluesky/KSO/Lounge/VI/ 2013 dengan Bumi 2013 with Bumi in order to establish joint
dalam rangka pengelolaan Domestic Lounge arrangements on Domestic Lounge Bandara
Bandara Kualanamu Medan. Perjanjian ini Kualanamu Medan. This agreement arrange
mengatur mengenai pendirian KSO AP Blue the establishment of JO AP Blue Sky This
Sky. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai agreement also arrange rights and obligations
hak dan kewajiban APS atas of APS on JOs profit/loss in the amount of
keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 51%. 51%. This agreement valid for 5 years since
Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak signing date.
tanggal ditandatanganinya perjanjian.
Pada tanggal 4 Oktober 2013, APS On October 4, 2013, APS entered Agreement
mengadakan Perjanjian KSO No. of JO
No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/ No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/
2013 dengan Mandai dalam rangka 2013 with Mandai in order to establish joint
pengelolaan International Lounge Bandara arrangements on International Lounge
Kualanamu Medan. Perjanjian ini mengatur Kualanamu Medan. This agreement arrange
mengenai pendirian KSO AP Solusi Mandai the establishment of JO AP Solusi Mandai
Prima. Dalam perjanjian ini diatur juga Prima This agreement also arrange rights and
mengenai hak dan kewajiban APS atas obligations of APS on JOs profit/loss in the
keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 60%. amount of 60%. This agreement valid for
Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak 5 years since signing date.
tanggal ditandatanganinya perjanjian.
Pada tanggal 15 Desember 2015 Perusahaan On October 4, 2013, APS entered Agreement
mengadakan Perjanjian dengan Direktorat of JO
Jenderal Perhubungan Udara (Direktorat No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/
Jenderal) mengenai pemberian konsesi untuk 2013 with Mandai in order to establish joint
melakukan kegiatan pelayanan jasa arrangements on International Lounge
kebandarudaraan sebagaimana yang Kualanamu Medan. This agreement arrange
dituangkan dalam perjanjian the establishment of JO AP Solusi Mandai
nomor HK.201/2/6/DRJU.kum-2015 Prima This agreement also arrange rights and
dan PJJ.04.04/00.02/12/2015/0025 (Perjanjian obligations of APS on JOs profit/loss in the
Konsesi). amount of 60%. This agreement valid for
5 years since signing date.
115
115
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 595
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Dirjenhub memberikan hak kepada DGCA entitles the Company to conduct the
Perusahaan melakukan kegiatan pelayanan airport service activities including services
jasa kebandarudaraan termasuk meliputi include aircraft, passenger, freight and postal
pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, consisting of the provision and / or
barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan development of:
dan/atau pengembangan:
- Fasilitas kegiatan pelayanan pendaratan, - Facilities of service activity for landing,
lepas landas, maneuver, parkir, dan takeoff, maneuvering, parking and storage
penyimpanan pesawat udara of aircraft
- Fasilitas terminal untuk pelayanan
angkutan penumpang, kargo, dan pos - Terminal facilities for passenger transport
- Fasilitas elektronika, listrik, air, dan services, cargo, and mail
instalasi limbah buangan - Electronic facilities, electricity, water, and
- Lahan untuk bangunan, lapangan, dan waste disposal installations
industri serta gedung atau bangunan yang - Areas for the building, grounds, and
berhubungan dengan kelancaran industry as well as building or a building
angkutan udara. associated with the smooth air transport.
116
116
596 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah The standards and intepretations that are issued by
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan the Indonesian Financial Accounting Standards
(DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan Board (DSAK), but not yet effective for current
keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapan consolidated financial statements are disclosed
dibawah ini. Kelompok Usaha bermaksud untuk below. The Group intend to adopt these standards,
menerapkan standar tersebut, jika dipandang if applicable, when they become effective
relevan, saat telah menjadi efektif.
a. Amandemen PSAK No. 1, Penyajian Laporan a. Amendments to PSAK No. 1, Presentation of
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Financial Statements on Disclosures Initiative.
Amandemen ini mengklarifikasi, This amendments clarify, rather than
bukan mengubah secara signifikan, significantly change, exiting PSAK No. 1
persyaratan PSAK No. 1, antara lain, requirements, among others, to clarify the
mengklasifikasi mengenai materialitas, materiality, flexibility as to financial statements
fleksibilitas urutan sistematis catatan atas and identification of significant accounting
laporan keuangan dan pengidentifikasian policies.
kebijakan akuntansi signifikan.
b. Amandemen PSAK No. 16, Aset Tetap b. Amendments to PSAK No. 16, Property, Plant
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk and Equipment on Clarification of the
Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini Accepted Method for Depreciation and
mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam Amortization. The amendments clarify the
PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, Aset principle in PSAK No. 16 and PSAK No. 19,
takberwujud bahwa Pendapatan Intangible assset that revenue reflects a
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik pattern of economic benefits that are
yang dihasilkan dari pengoperasian usaha generated from operating a business (of which
(yang mana aset tersebut adalah bagiannya) the asset is part) rather than the economic
dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian benefits that are consumed through use of the
melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan asset. As a result, a revenue based method
bahwa penggunaan metode penyusutan aset cannot be used to depreciate the property,
tetap yang berdasarkan pada Pendapatan plant and equipment.
adalah tidak tepat.
c. Amandemen PSAK No. 24, Imbalan Kerja c. Amendment to PSAK No. 24: Employee
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Benefits on Defined Benefit Plans: Employee
Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk Contributions. PSAK No. 24 requires an entity
memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak to consider contributions from employees or
ketiga ketika memperhitungkan program third parties when counting for defined benefit
manfaat pasti. Ketika iuran tersebut plans. Where the contributions are linked to
sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan service, they should be attributed to periods of
pada periode jasa sebagai imbalan negatif. service as a negative benefit.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, These amendments clarify that, if the amount
jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah of the contributions is independent of the
tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk number of years of service, an entity is
mengakui iuran tersebut sebagai pengurang permitted to recognise such contributions as a
dari biaya jasa dalam periode ketika jasa reduction in the service cost in the period in
terkait diberikan, daripada alokasi iuran which the service is rendered, instead of
tersebut pada periode jasa. allocating the contributions to the periods of
service.
117
117
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 597
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE (CONTINUED)
(LANJUTAN)
d. Amandemen PSAK No. 15, Investasi Pada d. Amendments to PSAK No. 15, Investment in
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Associates and Joint Ventures related to
tentang Entitas Investasi: Penerapan Investment Entities: Applying the
Pengecualian Konsolidasian. Amandemen ini Consolidation Exceptions. The amendments
memberikan klarifikasi pada paragraf 36A clarify the paragraph 36A that the exemption
tentang pengecualian konsolidasian untuk from presenting consolidated financial
entitas investasi ketika kriteria tertentu statements applies to investment entity when
terpenuhi. such criteria meet.
e. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen e. PSAK No. 5 (2015 Improvement): Operating
Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: Segments. The improvement clarifies that:
- Entitas mengungkapkan pertimbangan - An entity must disclose the judgements
yang dibuat manajemen dalam penerapan made by management in applying the
kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 aggregation criteria in paragraph 12 of
termasuk penjelasan singkat segmen PSAK No. 5 including a brief description
operasi yang digabungkan dan of operating segments that have been
karakteristik ekonomi. aggregated and the economic
characteristics.
g. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti g. PSAK No. 13 (2015 Improvement): Investment
Investasi. Penyesuaian ini memberikan Property. The improvement clarify that PSAK
klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. No. 13 and PSAK No. 22 is related. An Entity
22 saling mempengaruhi. Entitas dalat shall refer to PSAK No. 13 to differenciates
mengacu pada PSAK No. 13 untuk between investment property and owner-
membedakan antara properti investasi dan occupied property. An Entity shall refer to
properti yang digunakan sendiri. Entitas juga PSAK No. 22 as guidance to determine wheter
dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai the acquisition of investment property is a
pedoman apakah akuisisi properti investasi business combination.
merupakan kombinasi bisnis.
h. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. h. PSAK No. 16 (2015 Improvement): Property,
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam Plant and Equipment. The improvement
PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19
direvaluasi dengan mengacu pada data pasar that the asset may be revalued by reference to
yang dapat diobservasi terhadap jumlah observable data on either the gross or the net
tercatat bruto ataupun neto. Sebagai carrying amount. In addition, the accumulated
tambahan, akumulasi penyusutan atau depreciation or amortisation is the difference
amortisasi adalah perbedaan antara jumlah between the gross and carrying amounts of
tercatat bruto dan jumlah tercatat aset the asset. Carrying amounts of the asset is
tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut restated by revalved amounts.
disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
118
118
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE (CONTINUED)
(LANJUTAN)
i. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset i. PSAK No. 19 (2015 Improvement): Intangible
Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi Assets. The improvement clarifies that in
bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 PSAK No. 16 and PSAK No. 19 that the asset
aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada may be revalved by reference to observable
data pasar yang dapat diobservasi terhadap data on either the gross or the net carrying
jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai amount. In addition, the accumulated
tambahan, akumulasi penyusutan atau depreciation or amortisation is the difference
amortisasi adalah perbedaan antara jumlah between the gross and carrying amounts of
tercatat bruto dan jumlah tercatat aset the asset. Carrying amounts of the asset is
tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut restated by revalved amounts.
disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
j. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi j. PSAK No. 22 (2015 Improvement): Business
Bisnis. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi Combination. The improvement clarify the
ruang lingkup dan kewajiban membayar scope and obligation to pay contigent benefit
imbalan kontijensi yang memenuhi definisi which meet the financial instrument definition
instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas recognized as financial liabilities or equity.
keuangan atau ekuitas.
k. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan k. PSAK No. 25 (2015 Improvement): Accounting
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Policies, Changes in Accounting Estimates
Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan and Errors. The improvement provides
koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf editorial correction for paragraph 27 of PSAK
27. No. 25.
m. ISAK 31: Interprestasi atas ruang lingkup m. ISAK 31: Interpretation of scope for PSAK No.
PSAK No. 13: Properti Investasi. ISAK 13 ini 13: Investement property. ISAK 31 provides
memberikan interprestasi atas karakteristik interpretation to building characteristic which
bangunan yang digunakan sebagai bagian dari has been used as a part of investment
definisi property investasi dalam PSAK No. 13. property definition on PSAK No. 13.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak The Group is presently evaluating and has not yet
dari standar akuntansi tersebut dan belum determined the effects of these accounting
menentukan dampaknya terhadap laporan standards on its consolidated financial statements.
keuangan konsolidasian.
119
119
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 599
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Informasi tambahan untuk laporan arus kas yang Supplementary information to the statement of
berkaitan dengan kegiatan non-kas adalah sebagai cash flows relating to non-cash activities is as
berikut: follows:
51. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 51. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a. Melalui PP No. 130 Tahun 2015 tanggal a. Based on PP No. 130 Year 2015 dated
28 Desember 2015 dan Surat Keputusan December 28, 2015 and Decree of the Ministry
Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 of BUMN No. S-17/MBU/01/2016 dated
tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN January 8, 2016, the Minister of BUMN
menetapkan penambahan modal determined the increase in issued and fully
ditempatkan dan disetor penuh sebesar paid capital stock amounting to
Rp2.000.000.000.000 sehingga nilai Rp2,000,000,000,000, thus the capital
penyertaan modal Negara Republik investment amount of the Republic of
Indonesia pada Perusahaan akan Indonesia in the Company will increase to
bertambah menjadi Rp7.000.000.000.000. Rp7,000,000,000,000.
b. Pada tanggal 7 Januari 2016, diadakan rapat b. On January 7, 2016, a general meeting of
umum pemegang saham Perusahaan yang shareholders of the Company was held with
hasil keputusannya diaktakan dalam akta No. the decisions has been ratified by the Deed
4 oleh Notaris Sri Ismiyati, SH. MKn. Hasil No. 4 of Notaris Sri Ismiyati, SH. MKn. The
keputusan rapat tersebut ialah mencakup meeting result was include:
antara lain: - Work plan and budget of the company in
- rencana kerja dan anggaran Perusahaan 2016.
tahun 2016. - Approval of the operational aspects
- persetujuan indikator aspek operasional indicator and health rating of the Company.
untuk penilaian tingkat kesehatan - Approval of external funding in 2016
Perusahaan. amounting to Rp5,000,000,000,000 for
- Persetujuan pendanaan eksternal tahun development investment program.
2016 sebesar Rp5.000.000.000.000 untuk - Approval of the establishment of two
program investasi pengembangan. subsidiaries in 2016 consist of the property
- Persetujuan pendirian 2 anak perusahaan and retail company with capital injection
di tahun 2016 terdiri dari perusahaan amounting to Rp150.000.000.000 and
property dan retail dengan penyertaan cargo and logistics company with the
modal sebesar Rp150.000.000.000 dan capital injection amounting to
perusahaan kargo dan logistik dengan Rp200,000,000,000.
penyertaan sebesar Rp200.000.000.000. - Approval of capital investment in 2016 to
- Persetujuan penyertaan modal tahun affiliated companies, PT Railink amounting
- 2016 kepada perusahaan afiliasi to Rp124.800.000.000.
PT Railink sebesar Rp124.800.000.000.
120
120
51. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 51. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
(lanjutan) (continued)
c. Pada tanggal 24 Februari 2016, Perusahaan c. On February 24, 2016, the Company entered
menandatangani Komitmen Bersama Sinergi into BUMN Mutual Commitment Synergy with
BUMN dengan PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT
(Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT
(Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Bank Mandiri (Persero) Tbk in connection with
Tbk sehubungan dengan pembiayaan airport developments financing in the
pembangunan bandar udara di lingkungan Companys area through investment credit
Perusahaan melalui pemberian fasilitas kredit facility amounting to Rp2,100,000,000,000.
investasi sebesar Rp2.100.000.000.000.
Manajemen Perusahan menyajikan kembali laporan The Companys management reissued the
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 consolidated financial statements as of December
dan 2013, dan untuk tahun yang berakhir pada 31, 2014 and 2013, and for the year ended
tanggal 31 Desember 2014 untuk mencerminkan December 31, 2014 to reflect the adjustment due to
penyesuaian yang disebabkan pemberlakuan PSAK the application of PSAK No. 66, "Joint Operation"
No. 66, Pengaturan Bersama dan perubahan and change PSAK No. 24 (Revised 2013),
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. "Employee Benefits".
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan The summary of accounts in the statement of
yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah financial position affected by the restatement is as
sebagai berikut: follows:
Consolidated statement of
Laporan posisi keuangan konsolidasian financial position
tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Dilaporkan
sebelumnya/
As previously Efek perubahan/ Disajikan kembali/
reported Effect of change As restated
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 1.027.024.807.574 3.546.003.391 1.030.570.810.965 Cash and cash equivalents
Piulang usaha 454.725.915.910 1.385.960.927 456.111.876.837 Trade receivables
Piutang lain-lain 64.499.586.203 - 64.499.586.203 Other receivables
Persediaan 14.274.135.726 22.118.340 14.296.254.066 Inventories
Pajak dibayar di muka 27.862.389.879 (263.691.787) 27.598.698.092 Prepaid taxes
Uang muka 46.078.210.985 12.449.520 46.090.660.505 Advances
Piutang pihak berelasi 148.658.730 (148.658.730) - Due from related parties
Pendapatan yang
masih harus diterima 233.825.481.881 (3.424.885.553) 230.400.596.328 Accrued income
Klaim pengembalian pajak 30.203.335.356 303.679.867 30.507.015.223 Claim for tax refund
Aset keuangan yang Available for sale
tersedia untuk dijual 102.218.000.000 - 102.218.000.000 financial assets
Penyertaan saham 240.293.893.439 - 240.293.893.439 Investments in shares of stock
Properti investasi, netto 78.968.873.041 - 78.968.873.041 Investment property, net
Aset tetap, netto 13.571.365.441.991 6.454.602.052 13.577.820.044.043 Fixed assets, net
Goodwill 203.205.000 - 203.205.000 Goodwill
Aset lain-lain 32.298.514.203 637.534.020 32.936.048.223 Other assets
121
121
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan The summary of accounts in the statement of
yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah financial position affected by the restatement is as
sebagai berikut (lanjutan): follows (continued):
Consolidated statement of
Laporan posisi keuangan konsolidasian financial position
tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Dilaporkan
sebelumnya/
As previously Efek perubahan/ Disajikan kembali/
reported Effect of change As restated
122
122
123123
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 603
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Selain itu, akun-akun pada laporan keuangan Furthermore, the accounts in the consolidated
konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan financial statements as of December 31, 2014
1 Januari 2014/31 Desember 2013, dan untuk tahun and January 1, 2014/December 31, 2013, and for
yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 telah the year ended December 31, 2014, have been
direklasifikasi untuk menyesuaikan penyajian reclassify to correct the accounts classification in
laporan keuangan konsolidasian tanggal the disclosures to the consolidated financial
31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir statements as of December 31, 2015 and for the
pada tanggal tersebut dengan rincian sebagai year then ended with details are as follows:
berikut:
124
124
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas The Companys management is responsible for the
penyusunan dan penyajian laporan keuangan preparation and presentation of the consolidated
konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada financial statements that were authorized for issued
tanggal 22 Maret 2016. on March 22, 2016.
125
125
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 605
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK/
FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT ENTITY
31 Desember/December 31
ASET ASSETS
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 16.221.273.237.403 14.041.774.968.645 10.943.156.876.075 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
31 Desember/December 31
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK 2.224.942.537.042 2.150.541.702.565 1.052.197.907.099 TOTAL CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PANJANG 1.737.594.653.265 965.016.727.756 638.080.455.383 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of
Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share
TOTAL LIABILITAS
DAN EKUITAS 20.207.545.122.792 15.895.385.464.554 13.359.084.382.670 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2
2
2015 2014
PENGHASILAN
LAIN-LAIN, NETTO 269.320.210.047 250.475.890.658 OTHER INCOME, NET
TOTAL BEBAN PAJAK PENGHASILAN 574.334.804.240 346.401.612.608 TOTAL INCOME TAX EXPENSES
Penghasilan
Komponen komprehensif
Modal disetor ekuitas lainnya/ lain/Other Belum
Modal saham/ lainnya/Other Other components comprehensive Dicadangkan/ dicadangkan/ Total ekuitas/
Capital stock paid-in capital of equity income Appropriated Unappropriated Total equity
Saldo 31 Desember 2013 disajikan kembali 5.000.000.000.000 384.500.394.492 1.761.138.957.023 (54.948.122.594 ) 3.990.109.689.955 588.005.101.312 11.668.806.020.188 Balance as of December 31, 2013 as restated
Saldo 31 Desember 2014 5.000.000.000.000 384.500.394.492 2.099.736.011.610 (42.925.545.353 ) 4.713.033.652.605 625.482.520.879 12.779.827.034.233 Balance as of December 31. 2014
4
Penyertaan modal Negara - 2.000.000.000.000 - - - - 2.000.000.000.000 State investment contribution
Bantuan Pemerintah yang belum Undetermined status of
ditentukan statusnya (BPYBDS) - - 83.241.691.652 - - - 83.241.691.652 Governments participation (BPYBDS)
Bagian dari Modal Pemerintah yang dialihkan ke Perum LPPNPI - - - - - - Government capital transferred to Perum LPPNPI
Dividen - - - - - (219.614.503.465 ) (219.614.503.465 ) Dividend
Cadangan umum - - - - 856.496.563.515 (856.496.563.515 ) General reserves
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan - - - - - (21.961.450.346 ) (21.961.450.346 ) Partnership and Community Development Program Fund
Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss
Aset keuangan tersedia untuk dijual - - - (777.500.000 ) - - (777.500.000 ) Available for sales financial assets
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - - - (52.695.717.755 ) - - (52.695.717.755 ) Re-measurement of employee benefits liability
Laba tahun berjalan - - - - - 1.676.988.378.166 1.676.988.378.166 Profit for the year
Saldo 31 Desember 2015 5.000.000.000.000 2.384.500.394.492 2.182.977.703.262 (96.398.763.108 ) 5.569.530.216.120 1.204.398.381.719 16.245.007.932.485 Balance as of December 31. 2015
Financial Information of The Parent Entity
4
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
2015 2014
Kas neto yang diperoleh (digunakan) Net cash provided by (used in)
untuk aktivitas pendanaan 1.780.385.496.535 (361.461.555.422) financing activities
5
5 PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 611
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
Laporan keuangan tersendiri Entitas Induk disusun The separate financial statements of the Parent
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Entity are prepared in accordance with the
Keuangan (PSAK) No. 4 (Revisi 2009), Laporan Statement of Financial Accounting Standards
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan (PSAK) No. 4 (Revised 2009), Consolidated and
Tersendiri. Separate Financial Statements.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates that when an
entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan entity elected to present the separate financial
tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat statements, such financial statements should be
disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan presented as supplementary information to the
keuangan konsolidasian. Laporan keuangan consolidated financial statements. Separate
tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan financial statements are those presented by a
oleh Entitas Induk yang mencatat investasi pada Parent Entity, in which the investments are
entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian accounted for on the basis of the direct equity
bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas interest rather than on the basis of the reported
langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan results and net assets of the investees.
aset neto investee.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam Accounting policies adopted in the preparation of
penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas the parent entity separate financial statements are
induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi the same as the accounting policies adopted in the
yang diterapkan dalam penyusunan laporan preparation of the consolidated financial statements
keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan as disclosed in Note 2 to the consolidated financial
dalam Catatan 2 atas laporan keuangan statements, except for investments in subsidiaries
konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada and associates.
entitas anak dan entitas asosiasi.
Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009), Entitas In accordance with PSAK No. 4 (Revised 2009), the
Induk mencatat penyertaan pada entitas anak dan Parent Entity recorded the investments in
entitas asosiasi dengan menggunakan metode subsidiaries and associates using cost method. The
biaya. Entitas Induk juga mengakui dividen dari Parent Entity also recognizes dividends from
entitas anak dan entitas asosiasi pada laporan laba subsidiaries and associate in profit or loss in its
rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak separate financial statements when its right to
menerima dividen ditetapkan. receive the dividends is established.
Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki Information pertaining to associates owned by the
Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 1c Group is disclosed in Note 1c to the Consolidated
atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Financial Statements.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas As of December 31, 2015 and 2014, the Parent
Induk memiliki penyertaan saham pada entitas Entity has the following investments in shares of
anak dan entitas asosiasi berikut: stock of subsidiary and associates:
6
6
612 LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
2015
Entitas Anak/Subsidiary
PT Angkasa Pura Solusi 99,99% 7.978.507.181 - - 7.978.507.181
Entitas Asosiasi/Associates
PT Gapura Angkasa 31,25% 139.581.588.530 11.631.849.384 - 151.213.437.914
PT Railink 40,00% 95.459.024.784 (1.916.022.407) 93.543.002.377
PT Purantara Mitra Angkasa Dua 0,13% 5.253.280.125 - - 5.253.280.125
2014
Entitas Anak/Subsidiary
PT Angkasa Pura Solusi 99,99% 7.978.507.181 - - 7.978.507.181
Entitas Asosiasi/Associates
PT Gapura Angkasa 31,25% 130.274.843.304 9.306.745.226 - 139.581.588.530
PT Railink 40,00% 101.146.391.808 - (5.687.367.024) 95.459.024.784
PT Purantara Mitra Angkasa Dua 0,13% 5.253.280.125 - - 5.253.280.125
Perusahaan mempunyai transaksi dan saldo yang The Company has the following significant
signifikan dengan pihak entitas anak dan entitas transactions and balances with its subsidiaries and
asosiasi berikut: associates:
PT Gapura Angkasa
(Entitas Asosiasi/Associates) 2015 9.163.219.961 - -
2014 21.277.324.167 4.858.861.416 -
PT Railink
(Entitas Asosiasi/Associates) 2015 5.964.567.919 - -
2014 - - -
7
7
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 613
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity