Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MUHAMMAD MASYRUH
073111223
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ABSTRAK
Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling
berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (
QS.Al Balad : 17 )1
Soenarjo, Alquan dan Terjemahnya ( Jakarta : PT. Karya Toha Putra,1971) hlm.1062
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain, atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan
Muhammad Masyruh
NIM : 073111223
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang
Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis
ini.
Penulis merasa yakin bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis
mngucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini baik berupa nasehat, semangat, saran
serta arahan dan lain sebagainya.
Selanjutnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Sujai, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Dra. Hj Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
penulisan skripsi ini.
3. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang yang telah memberikan fasilitas, kemudahan demi melancarkan
studi dan penulisan skripsi ini.
4. Drs. H. Nasihun Amin selaku Kepala MTs Arrosyidin Madusari
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang serta rekan-rekan guru yang
telah memberikan kesempatan dan informasi dalam rangka penelitian
skripsi ini.
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi
motivasi, bantuan, moral-materiill dan moril-spiritual kepada penulis
selama proses penulisan skipsi ini.
Kepada beliau semua penulis tidak dapat memberikan balasan apa apa
selain ucapan terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua
amal kebaikan beliau.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon pertolongan,
semoga dengan skripsi ini dapat dicatat sebagai amal sholeh dan dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Muhammad Masyruh
NIM. 073111223
DAFTAR ISI
1
Indonesia yang dalam belajar maupun mengajarkannya banyak mengalami
kesulitan1
Beberapa kesulitan dan permasalahan yang dihadapi ketika belajar dan
mengajarkan bahasa Arab, diantaranya: pertama masalah kebahasaan, yakni
kesulitan dalam aspek bunyi, ada fonem-fonem yang tidak ada padanannya
dalam bahasa Indonesia, kesalahan mendengarkan huruf-huruf yang
berdekatan makhrajnya dan ada yang tidak sama antara yang didengar dengan
yang ditulis. Kedua, masalah psikologis, bahasa Arab dipandang sebagai
bahasa Islam semata, bahasa yang digunakan dalam forum-forum keagamaan
yang jarang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga belajar
bahasa Arab dirasa kurang manfaatnya. Ketiga adalah masalah tenaga
pengajar dan metode pengajarannya, guru bahasa Arab di Indonesia sedikit
sekali yang menguasai pelajaran bahasa Arab. Mereka mengajar bahasa Arab
ala Indonesia maksudnya dengan menggunakan pengantar bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan adalah metode gramatika dan terjemah, yang
menekankan pada membaca teks dan menghafal qawa'id yang ada2.
Metode pembelajaran atau sering digunakan istilah strategi belajar
mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktik dunia pendidikan.
Tidak terkecuali di Negara Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke
masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai
kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004 dan KTSP 2006 3 demi memenuhi tuntutan
perkembangan dunia pendidikan yang dinamis. Salah satu hal sangat penting
dikembangkan dalam KTSP, ( khususnya pembelajaran bahasa Arab ) adalah
inovasi strategi pembelajaran yang lebih mengarahkan pada keaktifan siswa
(active learning) yang berfokus pada empat maharah, yaitu maharah al
istima', maharah al-kalam, maharah al-qira'ah dan maharah al-kitabah4.
1
Abdul Mu'in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Pustaka Al
Husna Baru, 2004), hlm. 41.
2
Ibid.hlm. 41-44
3
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang : RaSAIL
Media Group, 2009 ), hlm. 45
4
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif ( Semarang : Need's Press, 2009 ),
hlm. vii
Metode mengajar adalah hal yang penting dalam proses belajar
mengajar. Bahkan para Ahli bahasa mengatakan bahwa metode mengajar
adalah termasuk rukun keempat dalam proses belajar mengajar setelah guru,
murid dan materi. Seorang guru merupakan tulang punggung dalam proses
belajar mengajar, karena ia sebagai penengah antara murid dan buku
pelajaran, maka metode mengajar sebagai lingkaran yang melibatkan tiga
unsur ( guru+materi/buku, pelajaran + murid ) tersebut. Dengan metode,
pengajar ( guru ) dapat mentransfer isi materi kepada murid, tetapi dengannya
pula kesimpulan/hasil mengajar dapat berbeda, manakala metode berbeda,
sekalipun buku dan materinya sama.5
Agar proses belajar mengajar menjadi terarah dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi siswa secara optimal dan komprehensip,
maka proses tersebut harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip belajar
yang benar. Davies- dalam Aunurrahman- mengingatkan beberapa hal yang
menjadi kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses
belajar mengajar, yaitu ; kemandirian belajar, perbedaan tempo belajar,
pemberian penguatan, penguasaan langkah-langkah pembelajaran dan
pemberian tanggung jawab
5
Abdul Mu'in, op.cit,hlm.151
6
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.113-114
Inggris. Secara jujur diakui, pembelajaran bahasa Arab di MTs Arrosyidin
Madusari belum maksimal karena banyak kendala yang dihadapi, sehingga
prestasi belajar siswa-siswinya pada mata pelajaran tersebut kurang optimal,
belum sesuai harapan sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan
pembelajaran Bahasa Arab dalam Permenag RI nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab di Madrasah. Namun harapan untuk dapat meningkatkan prestasi
belajar bahasa Arab siswa di MTs Arrosyidin Madusari itu cukup besar,
setidak-tidaknya karena dua alasan; pertama, 75 % siswa berasal dari satuan
pendidikan madrasah ibtidaiyah sehingga bahasa Arab bukanlah hal yang
asing bagi mereka. Kedua, hampir seluruh siswa telah mengenyam pendidikan
baca Al-Qur'an di lembaga pendidikan non formal, seperti TPQ, Madrasah
Diniyah atau mengaji di mushola, masjid atau di tempat tinggal seorang kyai.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Masih banyak guru yang mengajar bahasa Arab tidak sepenuh hati
2. Rendahnya kesadaran siswa untuk meningkatkan minat belajar bahasa
Arab
3. Kurangnya inovasi guru saat pembelajaran bahasa Arab dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sangat perlu penulis
membatasi masalah agar tidak terjadi pembiasan, maka penguasaan mufrodat
ini dibatasi oleh penguasaan kosakata bahasa Arab. Sedangkan prestasi belajar
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dibatasi pada Mata Pelajaran Bahasa
Arab
D. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah tersebut, pokok permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010?
2. Bagaimana prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis
Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan mutu
pendidikan madrasah terlebih pada mata pelajaran bahasa Arab
2. Secara praktis
A. Penguasaan Mufrodat
1. Pengertian Penguasaan Mufrodat
Penguasaan adalah perbuatan (hal, dsb) menguasai atau menguasakan.
Adapun makna menguasai yang berkaitan dengan bahasa berarti dapat
menggunakan1. Sedangkan mufrodat adalah kosa kata atau kata-kata2. Jadi
Penguasaan mufrodat berarti kesanggupan seseorang dalam menggunakan
kosa kata Arab dalam rangkaian kalimat untuk berkomunikasi.
Pengajaran kosa kata hendaknya mempertimbangkan dari aspek
penggunaannya bagi peserta didik, yaitu diawali dengan memberikan materi
kosa kata yang banyak digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar.
Selanjutnya memberikan materi kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta
didik dapat menyusun kalimat sempurna sehingga terus bertambah dan
berkembang kemampuannya
Sebagaimana yang dikutip Azhar Arsyad, Fuller menulis bahwa ada
dua hal yang betul-betul patut diketahui bila seseorang ingin mempelajari
suatu bahasa asing. Pertama, kosa kata dan kedua bagaimana kosa kata
tersebut diramu , ( there are only two things that you really need to learn when
you study a foreign language : words and how to put them together. You just
can't learn a language without learning words lots of them )3.
1
W.J.S.Purwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarata : Balai Pustaka 1999),
hlm.529.
2
A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya : Pustaka Progressif, 1997 ), hlm.1043
3
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2004 ), hlm. 123-124.
7
Susunan kalimat dalam bahasa Arab disebut kalam. Kalam adalah kata
yang tersusun secara sengaja yang berfaidah dengan faidah yang sempurna.
Kalam tersusun dari beberapa kata (kalimat). Dan kata terbagi menjadi tiga;
kata benda ( isim ), kata kerja ( fi'il ) dan huruf (harf)4.
Ruang lingkup penguasan mufrodat untuk siswa kelas VII MTs
mencakup tiga kelompok kata tersebut, yang berdasar pada tema-tema yang
menjadi pembahasan utama bagi kelas VII MTs sebagaimana yang tertuang
dalam Permenag RI no 2 tahun 2008.
4
Syaih Abdullah ibn Ahmad Al-Fakihy, Al-Fawakih Al-Janiyah, ( Surabaya : Al-Hidayah,
tt ), hlm. 3-4
5
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.33
6
W.J.S.Purwadarminta,Op.cit,hlm. 1190
tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu".7
Slameto berpendapat bahwa belajar ialah suatu "proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya".8
Adapun pengertian belajar menurut pendapat Burton - sebagaimana
yang dikutip Aunurrahman- adalah " perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan
lingkungannya9. Sedang Oemar Hamalik mengemukakan " belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman10". Tidak jauh
berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Howard L. Kingskey, bahwa
belajar adalah "proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas ) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan".11
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah aktifitas individu dengan sadar atau disengaja yang
bersinggungan dengan individu lain atau lingkungannya yang ditandai dengan
perubahan tingkah laku.
Sedangkan prestasi belajar adalah merupakan hasil dari aktivitas
belajar atau dengan kata lain prestasi belajar merupakan hasil dari usaha,
latihan, dan pengalaman serta dipengaruhi oleh faktor eksternal (dari luar diri
siswa) dan faktor internal.
Dengan demikian, diperoleh kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan prestasi belajar adalah suatu hasil atau bukti nyata yang diperoleh
oleh siswa atau anak didik setelah mereka mengikuti didikan atau latihan-
latihan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
7
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ( Semarang : Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009 ),
hlm.39-40
8
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta:Renika Cipta,
2003), hlm. 2
9
Aunurrahman, Op.cit, hlm. 35
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mangajar, ( Jakarta : Bumi Aksara : 2008 ), hlm. 27
11
Syaiful Bahri Djamaroh, Psikologi Belajar, ( Jakarta : Rineka Cipta : 2008 ), hlm. 13
2. Jenis-jenis Belajar
Muhammad Athiyah Al-Abrosyi membagi jenis-jenis belajar menjadi
tiga kelompok : pertama, Durus al ma'lumat ( belajar pengetahuan ), kedua,
Durus al-maharot ( belajar ketrampilan ) dan ketiga Durus tarqiyati dzauqi
wa al wujdan ( belajar perasaan dan hati ). Sedangkan menurut Muhammad
Al-Hadi Afify, belajar dapat dikelompokkan menjadi empat; pertama Al-
aqliyah ( akal ), kedua Al-khuluqiyah ( akhlak ), ketiga Al-jismaniyah ( fisik )
dan keempat Al-ijtima'iyah (sosial ).12
3. Prinsip-prinsip Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Untuk sampai
pada terwujudnya perkembangan potensi tersebut memerlukan proses yang
panjang dengan tidak dibatasi masa atau periode tertentu. Agar proses
pengembangannya dapat terarah pada upaya peningkatan potensi secara
komprehensip, maka harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip
belajar yang benar.
Slameto mengingatkan beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka
dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar, yaitu :
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif
4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
12
Mustaqim, Op.cit, hlm.40
b. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, dan melalui tahapan-tahapan
2. Belajar adalah proses organisasi, adptasi, eksplorasi dan discovery
3. Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian satu
dengan pengertian yang lain )
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. Belajar itu bersifat keseluruhan, terstruktur, sederhana yang mudah
dipahami
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu yang ingin
dicapainya
d. Belajar Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yang cukup.
2. Repetisi, dalam belajar perlu ulangan berkali-kali, agar pengertian /
ketrampilan / sikap itu mendalam pada siswa..13
13
Slameto, Loc.cit, hlm. 27-28
14
Mustaqim, Loc.cit,hlm. 86-87
Prinsip belajar dapat diartikan sebagai pandangan-pandangan
mendasar dan menunjuk kepada hal-hal penting yang dapat dijadikan
pegangan bagi guru agar proses pembelajaran yang dilakukannya mencapai
hasil yang diharapkan. Dan bagi siswa prinsip belajar dapat membantunya
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
15
Slameto, Op.cit, hlm.54-72
untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi
apabila secara terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat
tanpa adanya istirahat, konstan tanpa variasi, karena terpaksa atau
tidak sesuai dengan keinginan, perhatian serta bakatnya.
b. Faktor-faktor Ekstern
1. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua serta latar belakang kebudayaan. Faktor keluarga
berpengaruh besar mengingat keluarga adalah lembaga pendidikan
yang pertama dan utama dan dari lingkungan sosial yang terkecil inilah
pendidikan bangsa, negara bahkan dunia ditentukan.
2. Faktor sekolah. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar
siswa ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.
3. Faktor masyarakat. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman begaul dan
bentuk kehidupan masyarakat. Lingkungan masyarakat ikut
berpengaruh besar terhadap kegiatan belajar. Lingkungan yang baik,
terpelajar akan menghasilkan generasi yang baik dan terpelajar dengan
semangat dan cita-cita tinggi begitu pula sebaliknya. Dalam kitab
Syarh Ta'limu al-Muta'allim, Syekh Ibrahim ibn Ismail menuliskan
bahwa pergaulan dapat mempengaruhi seseorang, jejak langkah dan
manfaatnya16.
16
Syekh Ibrahim ibn Ismail, Syarh Ta'lim al-Muta'allim, ( Surabaya : Alhidayah, tt), hlm.15
Selain itu, faktor guru juga tidak kalah penting pengaruhnya terhadap
belajar. Suzanne Rose menyatakan, ada tiga faktor dalam diri guru yang dapat
mempengaruhi belajar seseorang, yaitu :
1. Kemampuan guru dalam memelihara kedisiplinan siswa. Guru seharusnya
mempunyai kontrol yang baik terhadap situasi kelas, menanamkan
kedisiplinan dan menjaganya secara konsisten, sehingga siswa dapat
belajar dalam situasi yang baik
2. Kemampuan guru dalam menghasilkan pelajaran yang menarik. Guru
yang inovatif dapat menampilkan pelajaran yang mungkin biasa bagi
siswa menjadi menarik dan menyenangkan, dan yang sulit dan berat
menjadi mudah dan tidak membebani Adalah penting bagi siswa dalam
kegiatan belajar, ia tidak hanya mendengar namun berpartisipasi aktif.
Strategi yang berbeda dapat dilakukan untuk membuat anak-anak lebih
tertarik dan dengan demikian mereka bisa belajar lebih baik
3. Kemampuannya menyesuaikan mata pelajaran terhadap kebutuhan siswa.
Pengetahuan guru tentang kondisi dan kebutuhan siswa sangat penting.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum sebagai
acuannya, namun bukan berarti diberlakukan secara kaku. Artinya
mempertimbangkan siswa yang menjadi mitra dalam pembelajaran juga
menjadi unsur penting dalam keberhasilan pembelajaran.17
Disamping itu ada pula tindakan-tindakan pedagogis yang bisa
menghambat belajar antara lain :
1. Motif belajar yang sudah ada dalam diri siswa dirusak dengan cara
mengubah rencananya yang memang sesuai dengan minat dan bakatnya.
2. Tidak mampu memahami karakter siswa akan mengakibatkan kesalahan
membimbing
3. Pengertian guru yang kurang sempurna mengenai tujuan-tujuan hakiki
mata pelajaran yang diberikan
4. Tidak memahami prinsip-prinsip belajar secara baik.
17
Suzanne Rose, "Factors that affect learning in the classroom", http://www.helium.com/
items/1926449
5. Penguasaan materi pelajaran yang kurang baik akan mengakibatkan guru
tidak mampu memberi bimbingan yang maksimal dan menimbulkan
kesalahan-kesalahan yang mendasar mengenai fakta-fakta. 18.
Merujuk pada pandangan diatas, maka pembelajaran akan efektif
dengan hasil yang optimal apabila tercipta situasi belajar yang kondusif yang
memungkinkan murid terdorong untuk berperan aktif sebagai wujud nyata
terjadinya proses belajar.
C. Bahasa Arab
1. Pengertian Bahasa Arab
Pengertian bahasa menurut para ahli bahasa berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh sudut pandang mereka yang berbeda-beda terhadap bahasa
itu sendiri. Namun dibalik perbedaan itu terdapat manfaat yang besar yang
dapat diambil, yaitu dari perbedaan itu justru dapat saling melengkapi suatu
pengertian bahasa, sekaligus menunjukkan betapa luasnya arti bahasa itu.
Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan " Bahasa adalah sistem
lambang yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan ". Sedang
dalam kitab al-Ta'rifat disebutkan bahasa adalah sesuatu yang digunakan oleh
sekelompok orang untuk mengungkapkan maksud-maksud mereka.19. Bahasa
menurut Musthafa Al-Ghalayani sebagaimana yang dikutip oleh Imam Makruf
adalah ucapan-ucapan yang digunakan setiap kaum untuk mengemukakan
maksud mereka. Fathi Ali Yunus mengatakan bahasa dapat diartikan sebagai
sejumlah aturan dari berbagai kebiasaan ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi diantara individu dalam sebuah komunitas, dan digunakan
dalam urusan kehidupan mereka.20
18
Mustaqim,Op.cit, hlm. 49-50
19
Software Maktabah al Syamilah, al-Ta'rifat, Juz I, hal. 247
20
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need's Press,
2009 ), hlm. 1.
bahasa Semit yang menjadi salah satu rumpun dari bahasa semit-hemit atau
dalam istilah lain Homo Semitic atau dalam bahasa Arab Al-Hamiyah Al-
Samiyah. Bahasa-bahasa yang termasuk Homo Semitic adalah semitic (
bahasa-bahasa Semit ) ; Bahasa Mesir kuno, Bahasa Berber dan bahasa-bahasa
Kusyitika.21
Bahasa Arab fusha adalah bahasa Arab yang dipakai al-Qur'an dan
turas Arab secara keseluruhan dalam pergaulan resmi dan pengungkapan
pemikiran secara umum. Kebalikannya bahasa Arab Amiyah, yaitu bahasa
Arab yang dipakai dalam keadaan biasa, yang berlaku di dalam percakapan
sehari-hari. Bahasa Arab fusha atau bahasa Arab standar mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
21
Abdul Mu'in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Pustaka
Al-Husna Baru, 2004 ), hlm. 19
22
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need's Press,
2009 ), hlm. 2-3
1. Derajatnya amat tinggi, jauh diatas dialek-dialek percakapan biasa yang
berlaku sehari-hari. Termasuk orang-orang yang mampu menguasai dan
mempergunakan bahasa Arab standar dinilai sebagai orang-orang yang
berkedudukan tinggi.
23
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 19-21
24
Azhar Arsyad, Loc.cit, hlm.3
25
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 22
terjadilah bahasa-bahasa yang beranekaragam sesuai dengan taraf masyarakat,
dimana bahasa itu lahir.
Bahasa Arab tak ubahnya bahasa-bahasa lain di dunia. Ia tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kepentingan orang-prang yang menggunakannya.
Suatu bahasa hidup atau mati sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat
memakainya dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Suatu bahasa dikatakan
hidup jika masyarakat masih memakainya dalam kehidupan sehari-hari dan
dikatakan mati bila terjadi sebaliknya.26
Fungsi bahasa menurut H.A.K. Halliday sebagaimana yang dikutip
oleh Abdul Mu'in adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Instrumental (The instrument function), melayani
pengolahan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu
terjadi, seperti : kamu mencuri, karena itu kamu dihukum.
2. Fungsi regulasi (The regulatory function), bertindak untuk
mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa, seperti :
Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.
3. Fungsi pemberian (the representational function) adalah
penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau
melaporkan dengan kata lain menggambarkan realitas yang
sebenarnya, seperti : matahari panas, garam asin dan lain-lain.
4. Fungsi interaksi (the interaction) bertugas untuk menjamin serta
menetapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi
social. Seperti adat istiadat, budaya setempat, tata pergaulan dan
sebagainya.
5. Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan
kepada seorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan,
emosi, pribadi sera reaksi-reaksinya yang mendalam.
6. Fungsi heuristic (the heuristic function) melibatkan penggunaan
bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk
beluk lingkungan. Seringkali fungsi ini disampaikan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Seperti
mengapa matahari panas ? mengapa malam gelap ?.
7. Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan
sistem-sistem atau gagasanyang bersifat imajinatif. Seperti
mengisahkan cerita-cerita/dongeng, membaca lelucon atau menulis
novel.
26
Ibid, hlm. 24
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf
perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Bahasa adalah alat komunikasi antar orang seorang dan bangsa-
bangsa.
2. Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, harapan ,
keinginan dan fikirannya.
3. Bahasa adalah alat berfikir idea (gagasan) setelah dituangkan
dalam kata-kata dan kalimat-kalimat, yang diucapkan atau dicatat
dengan simbul-simbul (tulisan), baru mempunyai bentuk yang ada
ujudnya.
4. Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya
informasi, baik secara lisan maupun tulisan.
5. Bahasa juga dapat sebagai lambing agama. Bahasa Ibrani adalah
alat agama Yahudi, bahasa Latin alat agama Katolik Roma, bahasa
Inggris alat kebanyakan versi Protestanisme, bahasa Yunani dan
bahasa Slavia-gereja menjadi alat gereja-gereja Kristen Timur,
bahasa Sansekerta menjadi alat agama Budha dan bahasa Arab
menjadi alat agama Islam.
6. Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan
pengetahuan manusia. Tidak ada suatu pengetahuan yang dapat
disampaikan dengan efisien kecuali lewat bahasa.
7. Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua kerjasama
antara manusia, sehingga tanpa bahasa peradaban tidaklah
mungkin dibina. Selanjutnya dengan bahasa peradaban dan
kebudayaan dapat dipelihara, diperkembangkan dan diwariskan
kepada generasi mendatang.
8. Bahasa dapat menjadi alat pemersatu
9. Bahasa dapat pula menjadi senjata guna melemahkan atau
menghancurkan kekuatan musuh.27
27
Ibid, hlm. 24-27
Bahasa Arab dan agama mempunyai kaitan yang erat, karena ajaran-
ajarannya yang terhimpun dalam al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab.
Al-Qur'an adalah mukjizat bagi Rasulullah SAW dan merupakan kitab
suci bagi umat Islam serta petunjuk bagi umat manusia. Disamping itu,
Hadis yang berfungsi sebagai penjelas dari ayat-ayat al-Qur'an yang pada
lahirnya kurang jelas, ditulis dengan bahasa Arab yang baik dan tinggi
mutunya, sehingga sulit diketahui maksud suatu hadis tanpa mengetahui
bahasa Arab dengan baik.28
Ada beberapa dalil atau bukti yang menguatkan kedudukan bahasa
Arab sebagai bahasa agama, yaitu bahasa Arab dipilih Alloh sebagai
bahasa al-Qur'an, seperti dinyatakan dalam QS. Yusuf [12] ayat 2 sebagai
berikut :
:
:
" Senangilah bahasa Arab karena tiga hal : karena saya adalah orang Arab,
Al-Qur'an adalah berbahasa Arab dan perkataan ahli surga adalah bahasa
Arab".
28
Ibid, hlm. 27-28
29
Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, ( Bandung : Diponegoro, 2003 ),
hlm. 187
30
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mustadrok 'ala al-Shohihaini, juz.6, hlm. 44
Umar bin Khattab ra, pernah berkata : " belajarlah bahasa Arab karena ia
adalah termasuk dari agamamu ". Imam Syafi'i menuturkan bahwa lisan
(bahasa) Arab adalah yang paling luas madzhabnya dan paling banyak
kosa katanya dan semulia lisan Arab adalah lisan Nabi Muhammad
SAW.31 Sedangkan Ibnu Taimiyah menuturkan bahwa bahasa Arab adalah
bagian dari agama, mengetahuinya adalah wajib, karena memahami al-
Qur'an dan Hadis itu wajib dan tidak dapat memahami keduanya tanpa
mengetahui bahasa Arab. Sesuatu yang menjadikan perkara wajib tidak
akan sempurna tanpanya, maka ia wajib hukumnya32.
Dengan penjelasan diatas, semakin jelaslah bahwa mempelajari bahasa
Arab bagi orang Islam sangatlah dianjurkan, jika tidak dikatakan sebagai
sebuah kewajiban.
b. Peranan bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan
Peranan bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dari
kenyataan sejarah. Misalnya pada masa kekhalifahan Abbasyiah yang
terkenal dengan abad terjemah. Pada saat itu dilakukan penterjemahan
buku-buku ilmu pengetahuan dan falsafat Yunani ke dalam bahasa Arab.
Bermula dari kegiatan penterjemahan ini kemudian umat Islam mengalami
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Hal ini
dibuktikan dengan munculnya para tokoh Islam yang ahli dalam bidang-
bidang tertentu dan bahkan diakui secara internasional. Misalnya Ibnu
Rusyd (Averroes), Ibnu Shina (Avesina), Al Farabi, Ibnu Maskawaih, Ibnu
Tufail dan lain-lain.33
Masa Khalifah Abbasyiah yang sangat memperhatikan penterjemahan
dapat mengubah kedudukan dan peranan bahasa Arab dari hanya
merupakan bahasa puisi (pada masa pra Islam) dan bahasa agama (pada
masa sesudah Nabi Muhammad SAW) menjadi bahasa ilmu pengetahuan
(pada abad kesepuluh)
31
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mausu'ah al-Fiqhiyah, juz.2, hlm. 12955
32
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Lughah al-Arabiyah al-Tahadiyah wa al-
Muwajahah, juz. 1, hlm. 10
33
Imam Makruf, Op.cit, hlm. 10
Melalui terjemahan itu mengalirkan ilmu pengetahuan dan filsafat
barat (Yunani) ke Timur Tengah, sehingga dalam pemerintahan Al-
Makmun semua cabang ilmu pengetahuan telah tertulis dalam bahasa
Arab. Bahasa Arab waktu itu menjadi satu-satunya bahasa ilmu
pengetahuan dan bahasa ilmiyah34.
40
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 170
41
Imam Makruf, Op.cit, hlm.26
42
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm.173
Dalam Peraturan Menteri Agama RI tahun nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam di
Madrasah disebutkan, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs adalah sebagai berikut :
Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak 1.1. Mengidentifiksi bunyi huruf
Memahami informasi lisan hijaiyah dan ujaran (kata, frase
melalui kegiatan mendengar- atau kalimat tentang
kan dalam bentuk paparan
atau dialog sederhana 1.2. Menemukan informasi dari
tentang perkenalan dan wacana lisan sederhana tentang
lingkungan madrasah
1.3. Merespon gagasan yang terdapat
pada wacana lisan atau dialog
sederhana tentang
43
Kemenag, Op.cit, hlm. 75
44
Imam Makruf, Op.cit,hlm.42
Di Indonesia bahasa Arab tidaklah asing dalam kehidupan umat Islam
sejak dahulu kala, karena motif keagamaan merupakan alas an yang paling
mendasar dalam mempelajarinya. Oleh karena itu studi bahasa Arab dan
Islam di Indonesia, hampir merupakan dua hal yang tidk dapat dipisahkan.
Dan kenyataan memang menunjukkan bahwa kedua bidang studi tersebut
hamper bersamaan. Bahasa Arab dikenal di Indonesia sama tuanya dengan
agama Islam. Namun bahasa Arab tetaplah bahasa asing bagi bangsa
Indonesia. Jadi dalam belajar dan mengajar bahasa Arab terdapat kesulitan
dan permasalahan, antara lain :
Masalah kebahasaan, yaitu masalah yang berkaitan dengan aspek
bunyi, masalah perbedaan fonem-fonem bahasa Arab yang tidak
ada persamaannya dalam bahasa Indonesia, seperti : - dll.
45
Abdul Mu'in,Op.cit,hlm. 41-45
bahasa Arab, agar tercipta sikap dan motivasi yang menggebu-gebu.
Motivasi harus dikembangkan terus menerus dengan menanamkan
perasaan "bisa" pada diri seseorang yang sedang mempelajari suatu bahasa
asing.46
46
Azhar Arsyad, Op.cit, hlm.124
47
Ibid,hlm.66
48
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang : RaSAIL
Media Group, 2009 ), hlm. 7-8
49
H. H. Stern, FundamentalConcept of Language Teaching, ( Oxford : Oxford University
Press, 1983 ), hlm. 453-462
d. The audiolingual method. Metode ini mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut ; 1). Secara berurutan menggunakan
ketrampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis; 2).
Mengutamakan dialog sebagai alat utama dalam menampilkan bahasa ;
3). Menekankan pada menirukan, hafalan dan latihan contoh-contoh;
4). Menggunakan laboratorium bahasa dan 5). Menggunakan
pendekatan psikologis dan ilmu bahasa sebagai landasan metode
mengajar.
50
Imam Makruf, Loc.cit.hlm.53-54
Adapun hasil yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti
pembelajaran bahasa Arab adalah, berupa pengetahuan, dan keterampilan
atau kecakapan berbahasa Arab. Dengan kata lain yang dimaksud dengan
prestasi belajar bahasa Arab adalah suatu hasil atau bukti nyata yang
diperoleh oleh siswa atau anak didik setelah mereka mengikuti didikan
atau latihan-latihan dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama pada
mata pelajaran bahasa Arab yang mencakup empat ketrampilan (maharoh)
bahasa.
E. Pengajuan Hipotesis
Untuk memberikan jawaban sementara dalam penelitian ini, maka
perlu penulis kemukakan sebuah hipotesis sebagai berikut :
53
Imam Makruf, Loc.cit,hlm.20-26
54
Abdul Mu'in,Op.cit,hlm. 45
" Ada pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar Bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2009/2010 ."
"
55
Samsudin, "Pengaruh Penerapan Metode Drill terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII
Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatu Athfal Negarayu Tonjong Brebes Tahun Pelajaran
2008/2009", Skripsi IAIN Walisongo Semarang ( Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. 61.
56
Ana Nafilah, "al-Irtibath Baina isti'abi al-Mufrodat wa al-Maharot fi al-Insya' lada
Talamidz al-Shoffi al-Khadi 'Asyaro bimadrosati Dar al-Mujahadah al-'Aliyah al-Islamiyah
Prupuk Margasari Tegal ", Skripsi IAIN Walisongo Semarang, ( Semarang : Perpustakaan
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008 ), hlm. 50.
ini menyimpulkan adanya pengaruh positif penggunaan alat peraga terhadap
prestasi belajar siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari57.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian
ini pada dasarnya menitikberatkan kepada penguasaan mufrodat dan pengaruh
yang akan ditimbulkannya terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas
VII MTs Arrosyidin Madusari Secang Magelang.
57
Sutikno, " Pengaruh Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Fiqih bagi
Siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2003/2004", Skripsi UNDARIS Ambarawa, ( Magelang : Perpustakaan MTs Arrosyidin Madusari,
2004), hlm. 60.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian yang berjudul " Pengaruh
penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun
pelajaran 2009/2010 " adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs
Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun
pelajaran 2009/2010.
36
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010 "
mengambil tempat di MTs Arrosyidin Madusari khususnya pada siswa kelas
VII yang berlokasi di Desa Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2009/2010, sedangkan waktu penelitian dimulai tanggal 16
April 2010 sampai dengan 21 Mei 2010.
MTs Arrosyidin Madusari adalah satu-satunya sekolah menengah yang
berada di lingkungan desa Madusari, karena di desa Madusari terdapat tiga
sekolah dasar, yaitu 1 MI Ma'arif Madusari, 2 SD Negeri, 1 RA dan 2 TK.
Gedung MTs Arrosyidin terdiri dari dua lantai dan memiliki luas tanah
seluruhnya + 1293,75 M2 yang berasal dari wakaf salah satu penduduk dusun
Mirikerep desa Madusari dan sudah bersertifikat wakaf.
Madrasah ini didirikan pada tahun 1985 oleh Yayasan Bani Surur dan
pengelolaannya oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif. Madrasah ini mendapat
pengesahan dengan status terdaftar dari Depag dengan SK nomer
WK/5.C/20/pgm/TS/1987 tertanggal 7 Desember 1987.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan dua variabel yang
menjadi fokus utama yaitu Penguasaan Mufrodat sebagai variabel independent
dan Prestasi Belajar Bahasa Arab sebagai variabel dependent.
1
Kriteria Ketuntasan Minimal
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan teknik analisis regresi. Penelitian dengan teknik analisis
regresi merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menelaah hubungan
antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang
modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui
bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel
dependen dalam suatu fenomena yang komplek2
Penelitian kuantitatif mendasarkan pada perhitungan angka-angka
statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah kemudian
dihubungkan.
2
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ), hlm187
3
Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hlm. 103
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2010 ), hlm. 117-118
penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10
15% atau 20 25 % atau lebih, sesuai kemampuan.5
Untuk menghemat waktu, tenaga dan dana, maka penulis menetapkan
besarnya sampel kurang lebih dari 35% dari besarnya populasi siswa kelas VII
MTs ArrosyidinMadusari yang berjumlah 98 siswa yaitu 34 anak.
Pengambilan sampel ini menggunakan teknik random sampling dengan cara
undian, yaitu dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi,
kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai dioperoleh jumlah yang
sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan6.
1. Data tentang penguasaan mufrodat dan sumber datanya adalah hasil tes
siswa
3. Data tentang prestasi siswa, sumber datanya adalah dokumen atau arsip
madrasah.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Bina
Aksara, 1989 ), hlm. 120.
6
Subana dkk, Statistik Pendidikan,( Bandung : Pustaka Setia, 2005 ), hlm. 26
kelompok.7 Data yang ingin diperoleh adalah data tentang penguasaan
mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari.
b. Metode Observasi
7
Ibid, hlm. 28-29
8
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.cit, hlm. 19
9
Suharsimi Arikunto, Loc. Cit., hlm. 188
10
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, loc.cit, hlm. 52
rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel
bagi populasi11.
Setelah data terkumpul kemudian jawabab-jawaban tes tersebut
dianalisa dan data tersebut direkap, maka data tersebut dimasukkan dalam
kategori baik, cukup dan kurang, atau tinggi, sedang dan rendah. Untuk itu,
pengelolaan data yang bersifat statistik, dalam penelitian ini, penulis
melakukan tiga tahapan, yaitu :
1) Analisis Pendahuluan
Pada tahap ini, data yang telah diperoleh selama penelitian
berlangsung dimasukkan kedalam tabel-tabel sesuai kebutuhan yang
kemudian dimasukkan kedalam distribusi frekuensi untuk setiap variabel
2) Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis merupakan perhitungan lanjut dari analisis
pendahuluan dengan menggunakan analisis regresi, karena dalam
penelitian ini terdiri dari satu kreterium penguasaan mufrodat (X) dan satu
prediktor prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari tahun 2009/2010 (Y).
Sedang langkah-langkah analisis regresi adalah sebagai berikut :12
a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : Terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ho : Tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik :
Ha : r 0 : Terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ho : r = 0 : Tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
c. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik
d. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus :
v Menghitung rumus b
n.XY .X .Y
b=
n.X 2 (X )
2
11
Ibid, hlm. 53
12
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistika, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.97-102
v Menghitung rumus a
.Y b.X
a=
n.
v Menghitung persamaan regresi sederhana
Y = a + bX
v Membuat garis persamaan regresi
Menghitung rata-rata X dengan rumus :
X
X =
n
Menghitung rata-rata Y dengan rumus :
Y
Y =
n
e. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
(Y ) 2
JKReg[a] =
n
f. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKReg[b a] ) dengan rumus :
(X ).(Y )
JKReg[b a] = b.XY
n
g. Mencari jumlah kuadrat residu ( JKRes) dengan rumus :
JKRes = Y 2 JK Re g [b a ] JK Re g [a ]
3) Analisis Lanjut
Dalam analisis lanjut dilakukan analisis data-data hasil penelitian,
kemudian membuat interpretasi lebih lanjut sampai pada kesimpulan. Analisis
ini membandingkan harga Fhitung yang telah diketahui dengan Ftabel pada taraf
signifikansi 5% atau 1%, dengan kemungkinan :
Jika Fhitung > Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika Fhitung < Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
13
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.cit 195
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44
11 148 60 70 278 70
12 149 70 70 289 72
13 148 70 60 278 70
14 152 70 70 292 73
15 162 60 60 282 71
16 180 100 90 370 93
17 145 60 60 265 66
18 128 60 50 238 60
19 153 70 70 293 73
20 168 60 60 288 72
21 169 90 80 339 85
22 152 70 60 282 71
23 163 80 90 333 83
24 149 60 70 279 70
25 130 60 50 240 60
26 151 60 60 271 68
27 178 90 80 348 87
28 148 60 50 258 65
29 149 50 60 259 65
30 148 60 60 268 67
31 152 60 50 262 66
32 162 70 80 312 78
33 154 60 70 284 71
34 155 70 70 295 74
TABEL II
INTERVAL NILAI (X) DAN RATA-RATA (MEAN)
No Interval f x fx Rata-rata
1 60 - 64 4 62 248
2 65 - 69 7 67 469
3 70 - 74 12 72 864 X =
fx
4 75 - 79 3 77 231 f
5 2498
80 - 84 3 82 246 =
6 34
85 - 89 4 87 348
= 73,47
7 90 - 94 1 92 92
34 2498
12
10
6
data X
4
0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
TABEL VI
INTERVAL NILAI (Y) DAN RATA-RATA (MEAN)
No Interval f x fx Rata-rata
1 59 - 64 8 61.5 492
2 65 - 70 3 67,5 202,5
3 71 - 76 7 73,5 514,5 X =
fx
4 77 - 82 8 79,5 636 f
5 2553
83 - 88 5 85,5 427,5 =
6 34
89 - 94 2 91,5 183 = 75,09
7 95 - 100 1 97,5 97,5
34 2553
TABEL VII
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF PRESTASI BELAJAR
BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs ARROSYIDIN
MADUSARI
Nomor Interval Frekuensi (f) Fr (%)
1 59 - 64 8 24
2 65 - 70 3 9
3 71 - 76 7 21
4 77 - 82 8 24
5 83 - 88 5 15
6 89 - 94 2 6
7 95 - 100 1 3
34 100
TABEL VIII
KUALITAS VARIABEL PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
Dari analisis data diatas, diketahui bahwa prestasi belajar bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari termasuk dalam kategori
baik, yaitu berada pada interval nilai 68 - 76 dengan nilai rata-rata
75,09.
d. Gambar Histogram
10
6
data Y
4
0
59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah untuk menentukan
pengaruh antara variabel penguasaan mufrodat (X) terhadap prestasi belajar
bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-
2010 (Y).
Untuk memudahkan dalam penghitungan maka perlu dibuat tabel
kerja/bantu sebagaiman tabel berikut :
TABEL IX
TABEL KERJA REGRESI PENGUASAAN MUFRODAT TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
ARROSYDIN MADUSARI TAHUN PELAJARAN 2009-2010.
No X Y X2 Y2 XY
1 60 62 3600 3844 3720
2 76 74 5776 5476 5624
3 85 90 7225 8100 7650
4 82 80 6724 6400 6560
5 76 84 5776 7056 6384
6 73 68 5329 4624 4964
7 67 63 4489 3969 4221
8 60 61 3600 3721 3660
9 80 78 6400 6084 6240
10 87 80 7569 6400 6960
11 70 70 4900 4900 4900
12 72 75 5184 5625 5400
13 70 64 4900 4096 4480
14 73 76 5329 5776 5548
15 71 80 5041 6400 5680
16 93 95 8649 9025 8835
17 66 78 4356 6084 5148
18 60 59 3600 3481 3540
19 73 74 5329 5476 5402
20 72 84 5184 7056 6048
21 85 86 7225 7396 7310
22 71 74 5041 5476 5254
23 83 85 6889 7225 7055
24 70 80 4900 6400 5600
25 60 62 3600 3844 3720
26 68 72 4624 5184 4896
27 87 90 7569 8100 7830
28 65 61 4225 3721 3965
29 65 68 4225 4624 4420
30 67 62 4489 3844 4154
31 66 78 4356 6084 5148
32 78 87 6084 7569 6786
33 71 76 5041 5776 5396
34 74 78 5476 6084 5772
Jml 2476 2554 182704 194920 188270
Rt2 72.82 75.12 5373.65 5732.94 5537.35
= F{(1-0.05)(dk.reg[b|a]=1).(dk.res=34-2=32)}
= F {(0,95) (1.32)
Ftabel = 4,15
Dan dengan taraf signifikansi ( ) = 0,01 dicari nilai Ftabel menggunakan
tabel F dengan rumus :
Ftabel = F{(1- )(dk.reg[b|a]).(dk.res)}
= F{(1-0.01)(dk.reg[b|a]=1).(dk.res=34-2=32)}
= F {(0,99) (1.32)
Ftabel = 7,50
diketahui,
F hitung = 77,19 > F {(0,95) (1.32) = 4,15
F hitung = 77,19 > F {(0,99) (1.32) = 7,50
Dengan demikian, berdasarkan penghitungan diatas, ternyata F hitung
i. Membuat kesimpulan
Karena F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
penguasaan mufrodat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas
VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010 sehingga
hipotesis yang diajukan diterima
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian penelitian yang berjudul "Pengaruh Penguasaan
Mufrodat terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab siswa Kelas VII MTs
Arrosyidin Madusari Tahun Pelajaran 2009-2010" dan sesuai dengan
perumusan yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mean ( nilai rata rata ) penguasaan mufrodat dalam kategori sedang,
berdasarkan dari nilai rata rata sebesar 73,47 yang terletak di interval
69 - 77 dengan kriteria cukup.
2. Mean ( nilai rata rata ) Prestasi belajar siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari pada pelajaran bahasa Arab dalam kategori sedang . Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata ratanya yang berjumlah 75,09 yang terletak
di interval 68 - 76 dengan kriteria cukup
3. Ada pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-
2010. Hal ini dapat dilihat dari analisis regresi yaitu nilai regresi (Fhitung)
diketahui berjumlah 77,19, sedangkan nilai F Tabel untuk Ft0,01 ( 1:32) =
7,50 dan Ft0,05 (1 : 32) = 4,15. Dengan demikian Fhitung > Ft0,01 dan Ft0,05
hal ini menunjukkan adanya nilai yang signifikan. Ini berarti penguasaan
mufrodat berpengaruh pada prestasi belajar bahasa Arab baik pada taraf
signifikan 1% maupun pada taraf signifikan 5%. Keadaan ini
menunjukkan bahwa hipotesa yang diajukan adalah signifikan artinya
hipotesa tersebut dapat diterima..
B. Saran-saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh
penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010. Berikut ini dapat
57
diajukan saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai rekomendasi sebagai
berikut :
1. Bagi guru
a. Hendaknya guru menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
berkembangnya bahasa Arab yang dapat mendukung pencapaian
prestasi belajar
b. Hendaknya guru berusaha untuk terus meningkatkan kemampuan
profesionalnya, terutama ketrampilan dalam mengajar bahasa asing,
terlebih bahasa Arab.
2. Bagi siswa
a. Dalam rangka meraih prestasi yang tinggi hendaknya setiap siswa
mempunyai tingkat kedisiplinan dan semangat tinggi dalam melakukan
kegiatan belajar, terutama memperbanyak perbendaharaan kosa kata /
mufrodat.
b. Hendaknya mempunyai keberanian mengucapkan mufrodat yang telah
dikuasainya dan terus melatih diri berkomunikasi bersama teman-
temannya dengan bahasa Arab.
3. Bagi Madrasah
a. Hendaknya madrasah dapat mengkondisikan semua pihak baik guru
maupun karyawan untuk mendukung terwujudnya lingkungan bahasa
Arab
b. Hendaknya madrasah menyediakan tempat khusus berupa tempat
untuk menempelkan daftar kosa kata baru dan karya siswa berbahasa
Arab.
C. Penutup
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan, penulis dapat
menyelesaika skripsi ini, semua tidak lain hanyalah karunia dan pertolongan
Allah SWT semata. Penulis disini menyajikan karya ini secara sederhana
baik dalam bahasa yang digunakan maupun cara berfikir dalam
menganalisanya, mengingat kemampuan penulis yang terbatas. Meskipun
demikian semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan bimbingan, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan kelengkapan
skripsi ini.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan moril
maupun matriil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini,
teriring dengan doa, semoga Alloh senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq,
hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan
Jalur dalam Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2009
Mu'in, Abdul, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta :
Pustaka Al-Husna Baru, 2004
Sutikno, " Pengaruh Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran
Fiqih bagi Siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2003/2004", Skripsi UNDARIS
Ambarawa, Magelang : Perpustakaan MTs Arrosyidin Madusari, 2004
Riwayat Pendidikan :
1. MI Maarif Madusari, lulus tahun1989
2. MTs Al-Falahiyah Tuban, lulus tahun 1993
3. MA Al-Falahiyah Tuban, lulus tahun 1996
4. Ponpes Langitan Tuban, 1989 1998
5. IAIN Walisongo Semarang S.1 PAI fakultas Tarbiyah angkatan 2007