Você está na página 1de 15

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) tentu sudah tidak asing karena
akhir-akhir ini dalam keseharian kita senantiasa mendengar, membaca, dan
melihat berbagai masalah di media, baik media cetak maupun media elektronik
banyak membicarakan tentang IPTEKS. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini
tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah
kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah
yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan
landasan pemikiran (qaidah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan
berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan,
melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang
seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini
mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek
dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam
memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan. Menurut konsep umum
(barat) ilmu adalah pengetahuan manusia mengenai segala sesuatu yang dapat
diindra oleh potensi manusia (penglihatan, pendengaran, pengertian, perasaan, dan
keyakinan) melalui akal atau proses berpikir (logika). Pengetahuan yang telah
dirumuskan secara sistematis merupakan formula yang disebut ilmu pengetahuan
(sains). Dalam Al-Quran keduanya disebut ilmu.Ilmu adalah sumber teknologi
yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa
dan ide-ide.
Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan bagi
kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Kalau demikian, mesin atau alat canggih
yang dipergunakan manusia bukanlah teknologi, walaupun secara umum alat-alat
tersebut sering diasosiasikan sebagai teknologi. Adapun teknologi adalah terapan
atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih
canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk
mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran
sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi.

IPTEK dalam Al-Quran


Pada saat Al-Quran diturunkan belum banyak teori ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.teori-teori klasik pada umumnya berhubungan dengan persoalan jagat
raya. Di sisi lain, kitab suci yang telah di turunkan saat itu (zabur, injil, taurat, dan
al-quran). Masih belum cukup mampu memberikan penggambaran dan solusi
ilmiah rasional tentang jagat raya. Al-Quran dalam konteks ini diturunkan selain
untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya, juga sebagai pembeda antara baik

2
dan buruk daam hal etika, benar dan salah dalam hal logika, dan antara indah dan
jelek dalam hal:

Artinya:
Dia menurunkan Al Kitab (Al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya,
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat
dan Injil sebelum (Al-Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia
menurunkan Al Furqan (Pembeda). (Q.S. Al imron/3 : 3-4)
Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu fungsi Al-Quran adalah sebagai
pembeda, yakni membedakan antara yang benar dan yang salah, baik dalam
pengamatan maupun teori, yang menyangkut masalah jagat raya, dan yang
menyangkut kisah masa lalu maupun kehidupan yang akan datang .
Assunnah sebagai sumber hukum kedua sesudah Al-Quran antara lain berfungsi
menjelaskan informasi yang di dapat di Al-Quran. Kedudukan assunnah sebagai
sumber hukum islam yang tidak dapat di pisahkan dengan Al- Quran telah di
nyatakan Allah di dalam firman- Nya.

Artinya:
Dan Aku telah turunkan kepadamu peringatan agar kamu menjelaskan kepada
umat manusia apa-apa (ayat Al-Quran) yang telah diturunkan kepada mereka
agar mereka berpikir. (QS. An-Nahl / 16:44).

2.SENI

Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis
keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang
dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.Fungsi seni:
Untuk Kebutuhan Individu
a) Kebutuhan Fisik

3
Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni musik selalu seiring dengan
peradaban mausia. Sejak dulu, benda-benda diciptakan dengan
mempertimbangkan nilai seni. Misalnya, model baju yang bernilai seni tinggi
tentu harganya jauh lebih mahal dibanding yang kurang berseni.
b) Kebutuhan Emosional
Manusia juga mempunya kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Saat sedang
sedih, gembira, dan sebagainya. Lewat seni inilah seseorang dapat
mengungkapkan perasaan dan daya imajinasinya atau menikmati seni tersebut
untuk menghibur hatinya. Untuk itulah orang seringkali melukis, bernyayi,
membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton drama.
a) Bidang Agama
Contoh: Dakwah melalui seni musik yaitu dengan lagu-lagu religi atau
menggambarkan kekuasaan Allah SWT melalui lukisan atau Kaligrafi.
b) Bidang Pendidikan
c) Bidang Komunikasi
d) Bidang Rekreas

3.IPTEK dan Seni Menurut Islam

Agama Islam memberikan konsep yang jelas akan keberadaan manusia di muka
bumi. keberadaan manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah Allah fi al-ardh,
atau sebagai wakil Allah di muka bumi. Oleh karena itu, jika Allah swt.
merupakan Sang Pencipta seluruh jagad raya seisinya ini, maka sebagai wakil
Allah di muka bumi, kita wajib untuk memelihara, melestarikan, serta
membudayakan semua ciptaan Allah tersebut.
Dalam QS. Al-alaq (96): 1-5, kita dapat membaca secara tegs bahwa manusia
diharuskan iqra atau bacalah!. Iqra yang tertulis dalam ayat 1 maupun ayat 3
surah tersebut haruslah diartikan dengan lebih luas lagi, yaitu membaca, melihat,
observasi, atau meneliti. Dengan demikian, ayat 1 sampai dengan 5 surat Al-Alaq
di atas adalah perintah kepada semua umat manusia khususnya umat Islam, untuk
mencari ilmu pengetahuan.
Dalam QS. Al-Jatsiah (45): 13, Allah swt. telah memberikan firasat akan
kegunaan alam bagi umat manusia:
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semuanya, (sebagai rahmat_ dari-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.
Jelaslah bahwa ayat 13 itu menyatakan bahwa seluruh isi langit dan bumi akan
ditundukkan oleh al-khaliq bagi umat manusia melalui sains yang diterapkan
dengan teknologi, diberikan kepada mereka yang mau melibatkan akalnya dan

4
menggunakan pikirannya.
Islam mendorong umatnya untuk mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek) guna kesejahteraan umat, baik lahir maupun batin.
Selain ayat-ayat Al-Quran di atas, terdapat beberapa sabda Rasulullah
Muhammad saw. yang berisi dorongan kepada umat Islam untuk mencari ilmu
pengetahuan. Berikut ini beberapa sabda Rasulullah berkenaan dengan pencarian
ilmu pengetahuan:
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim
Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri China
Carilah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat
Jadi jelaslah kiranya bahwa sesungguhnya peranan Islam dalam pengembangan
iptek adalah memberikan wawasan serta dorongan yang aktif, sebagaimana
tampak pada ayat-ayat Al-Quran di atas serta sabda Rasulullah.
Masa sebelumnya yang telah membelenggu dunia barat dengan kefakuman
berpikir dinamis karena pengaruh doktrin agama yang sangat kolot dan sekaligus
merupakan masa kegelapan barat, justru merupakan masa gemilangnya
peradaban sains bagi dunia Islam. Pusat-pusat peradaban dan sains Islam pada
sekitar abad 7 hingga abad 14 terbentang dari Spanyol hingga India.
Pada masa-masa itu lahir sejumlah sarjana dan penemu muslim yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan IPTEK selanjutnya. Para sarjana dan ahli-ahli
ilmu pengetahuan muslim selama abad pertengahan telah banyak menemukan
teori dan rumus serta dasar-dasar bagi sains modern sebelum orang-orang barat
mengenal ilmu-ilmu itu. Di bawah ini contoh sebagian sarjana muslim dan hasil
temuan yang mempengaruhi perkembangan IPTEK yaitu:

1) Ilmu pasti dan astronomi


Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmy (780 848 M)
Ia adalah ilmuwan muslim yang paling popular di bidang ilmu pasti. Oleh orang
Eropa disebut juga Al-gorismus yang kemudian lebih dikenal dalam matematika
sebagai Al-goritma atau logaritma.
Abu Abdillah Ibn Sinan Al-Battani (858 929 M)
Ia adalah ahli astronomi dari Irak. Ia adalah tokoh yang pertama kali
menggunakan ilmu ukur ruang (Stereometri) untuk menentuksn letak bintang-
bintang di langit. Beliau juga menulis buku astronomi dengan judul Al-Zayju al-
Shabi (kalender astronomi) yang membahas tentang perjalanan matahari,
peredaran bulan, pergerakan bintang-bintang dan system gerhana.

2) Ilmu Fisika
Al-Hasan Ibn Hasan Ibn Haytsam (965 1039 M)
Dia adalah ilmuan yang merencanakan pembangunan bendungan yang tinggi
(Saddu Al-ali) di Aswan (Sungai Nil) dan kubah Universitas Al-Azhar di Kairo.

5
Dia juga sangat rajin menulis. Karangan beliau berjumlah 200 buku, 47 judul di
antaranya tentang matematika dan fisika dan 58 buku tentang teknik sedangkan
selebihnya terdiri dari bermacam ilmu pengetahuan.

3) Ilmu Kimia
Izzuddin Aidamar Ibn Ali al-Jaldaki ( . 1360 M)
Ia ahli fisika yang menguraikan penjelasan tentang sifat-sifat suatu benda, cara
menghasilkan dan memurnikannya, serta persenyawaannya. Salah satu teorinya
yang sangat popular adalah tiap bahan tidak akan bersenyawa kecuali dengan
perbandingan bobot tertentu.

4) Ilmu Kedokteran
Abu Bakar Muhammad Ibn Zakariya Al-Razi (858 925 M)
Beliau adalah seorang dokter yang sangat berhasil dalam melakukan pengobatan
dan penelitian penyakit-penyakit. Cara penelitian yang beliau lakukan
menggunakan medium daging hewan. Oleh pemerintah beliau diminta untuk
membuat rumah sakit yag terhindar dari lingkungan yang terkena kuman. Tiap
tiap obat yang dibuatnya terlebih dahulu dicobakan untuk mengobati monyet
sebelum digunakan untuk manusia.Islam dan beberapa masalah IPTEK
kontemporer.Berikut ini sekedar contoh beberapa hasil temuan teknologi mutakhir
yang memiliki hokum dan moral.

A) Bayi tabung dan Inseminasi Buatan


Istilah bayi tabung dalam bahas kedokteran dikenal dengan sebutan In Vitro
Fertilization and Embryo Tranfers(IVF-ET) atau dalam khasanah hukum islam
dikenal dengan Thifl al-Anabib atau Athfal al- Anbubah. Sedangkan
inseminasi buatan dalam hukum islam dikenal dengan sebutan aAt-Talqih al-
Shinai.
Bayi tabung merupakan tekhnik ( fertilisasi) antara sperma suami dan sel telur
istri yang masing-masing diambil dan kemudian disatukan diluar kandungan.
Biasanya medium yang digunakan adalah tabung khusus . Setelah beberapa hari
,hasil pembuahan yang berupa embrio atau zigot itu dipindahkan ke dalam rahim.
Sedangkan tekhnik inseminasi buatan relatif lebih sederhana ,yaitu sperma yang
telah diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke
dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan.
Teknik bayi tabung di peruntukkan bagi pasangan suami istri yang mengalami
masalah fertilisasi.Pasien bayi tabung umumnya menderita kelainan sebagai
berikut:

6
1. Lendir rahim istri yang tidak normal
2. Adanya gangguan kekebalan,dimana terdapat zat inti terhadap sperma di tubuh
istri
3. Tidak hamil jugu setelah di lakukan bedah saluran telur atau setelah di lakukan
pengobatan endometriosis
4. Pecahnya gelembung cairan yang berisi sel telur.
5. Sedangkan pada suami,teknik ini di peruntukkan bagi mereka yang umumnya
memiliki kelainan mutu sperma yang kurang baik,jumlah sperma yang sangat
sedikit sehingga secara alamiah sulit di harapkan terjadinya pembuahan.
Dapat di jelaskan bahwa teknik bayi tabung dan inseminasi buatan yang di
benarkan menurut hukum islam adalah teknik yang tidak melibatkan pihak ketiga
serta perbuatan itu di karenakan adanya hajat dan tidak untuk main-main atau
percobaan. Sedangkan teknik bayi tabung atau inseminasi buatan yang melibatkan
pihak ketiga di haramkan.Adapun alasan syari tentang haramnya keterlibatan
(benih atau rahim) pihak ketiga tersebut merujuk kepada maksud larangan berbuat
jina (Al-Quran surat Al-isro ayat 17:32).
Teknologi rekayasa genetika lain yang masih yang perdebatan moral di seluruh
dunia teknologi kloning pada manusia. Pada umumnya Ulama di negara
muslim masih melarang pengkloningan pada manusia.hal ini di karenakan kehati-
hatian mereka dalam menentukan proses keberadaan manusia yang di rekayasa
oleh manusia lainnya

B) Aborsi Dan Euthanasia


Perkembangan ilmu pengetahuan,peradaban dan teknologi telah menimbulkan
cara dan prosedur penghentian umur dengan lebih dengan efisien dan seka;igus
memberikan ruang bagi manusia untuk bebas menentukan pilihannya sesuai
dengan hak asasi.Islam dalam hal ini memberikan aturan-atruan yang yang jelas,
yaitu:
Aborsi (pengguguran kandungan).
Aborsi di maksudkan sebagai tindakan untuk mengakhiri kehamilan atau
kehidupan sebelum janin hidup di luar kandungan.
Aborsi yang sengaja terbagi ke dalam dua macam:
1. Aborsi yang di lakukan dokter ahli atas dasar pertimbangan medis,misalnya
jika tidak di lakukan aborsi akan membahayakan ibu.
2. Aborsi yang di lakukan tanpa adanya pertimbangan medis,misalnya untuk
meniadakan hasil hubungan gelap atau kehamilan yang tidak di kehendaki.
Dalam hukum islam, aborsi yang di dasarkan atas pertimbangan medis untuk
menyelawatkan nyawa sang ibu itu di benarkan, bahkan diharuskan. Hal ini atas
prinsip kaedah hukum islam:
menempuh salah satu tindakan yang lebih ringan dari dua hal yang berbahaya itu
adalah wajib.

7
Euthanasia
Euthanasia merupakan tindakan penghentian kehidupan manusia baik dengan cara
menyuntikkan zat tertentu atau dengan meminum pil atau dengan cara lainnya.
Tindakan ini muncul akibat terjadinya penderitaan yang berkepanjangan dari
pasien.
Di dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya :
Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah maha
penyanyang kepadamu. Barang siapa yang berbuat demikian dengan melanggar
dan aniaya, maka kami kelak akan memasukkannya kedlam neraka. Yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.(QS.Annisa/4:29)

C) Tranfusi dan Transplantasi


Tranfusi darah
Dimaksudkan untuk menolong manusia yang sedang membutuhkam dalam
menyelamatkan jiwanya. Ajaran islam bahkan menganjurkan orang
menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan.tujuan mulia tersebut tentu saja
harus di imbangi dengan niat yang ikhlas untuk menolong orang lain. Perbuatan
tersebut sesuai dengan firman Allah Dan barang siapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah memelihara kehidupan manusia
semuanya (al-Maidah/5:32).
Dalam tranfusi darah tidak di persyaratkan adanya kesamaan agama antara
pendonor maupun penerima. Semua di lakukan untul menolong harkat dan
martabat manusia.
Untuk menentukan hukum tranfusi darah secara syari,kaidah hukum fiqih
menyatakan : Bahwasannya hukum asal dari segala sesuatu ( diluar ibadah)
adalah boleh, sehingga ada dalil yang tegas melarangnya. Maksudnya , bahwa
hukum transfusi darah menurut islam adalah boleh, karenanya tidak ada dalil ayat
atau hadis yang jelas dan tegas melarangnya.
Transplantasi
Pencangkokan (transplantation) adalah pemindahan organ tubuh manusia yang
masih memiliki daya hidup sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak
sehat dan tidak berfungsi dengan baik apabila diobati dengan tekhnik dan cara
biasa , bahkan harapan hidup penderita hampir tidak ada lagi.Organ tubuh yang
ditransplantasi seperti : ginjal,jantung, dan mata.Namun dalam perkembangannya
organ -organ tubuh lainnyapun dapat ditransplantasikan untuk membantu orang
yang sangat memerlukannya.
Dalam melakukan transplantasi terdapat tiga kondisi yang berbeda dari pendonor
dan penerima dalam implikasi hukum yaitu:

8
1. Kondisi donor sehat
Para Ulama berpendapaqt hukum transplantasi model ini di larang agama
(haram).hal ini di dasarkan atas maksus dari firman Allah : Dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebiasaan (QS.Al-Baqoroh/2:195). Ayat ini
mengingatkan kita agar tidak gegabah berbuat sesuatu yang bisa berakibat bagi
diri sendiri,meskipun untuk tujuan mulia.

2. Kondisi donor sakit atau mati.


Para Ulama berpendapat bahwa transplantasi organ tubuh dari donor yang sakit
atau koma di haramkan agama.Hal ini di dasarkan atas maksud hadits rasul :
Tidak boleh membikin mudharat dirinya dan tidak boleh pula mambikin
mudharat pada orang lain. misalnya pendonor yang sakit di ambil salah satu
organ tubuhnya sama halnya dengan mempercepat kematiaannya tindakan
tersebut di golongka pada perbuatan bunuh diri.

3. Kondisi donor yang telah meninggal.


Menurut para ulama transplantasi model ini di bolehkan dengan syarat si
penerima dalam keadaan darurat dan membutuhkan sumbangan organ tubuh dari
pendonor.
Secara syari kebolehan melakukan transplantasi ketiga model di atas di sokong
dalil Al-Quran.

Artinya: Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia,maka


seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia semuanya.(QS.Al-Maidah/5:32).
Hadits rasullah, berobatlah kamu kai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah
tidak meletakkan suatu penyakit,Dia juga meletakkan obat penyembuhnya,selain
penyakit yang satu yaitu penyakit tua.
Menurut kaidah hukum islam menyatakan bahaya itu (harus) di lenyapkan.

Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu
agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang
dikembangkan manusia merupakan jalan untuk menemukan kebenaran Allah itu
sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang
dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang mampu
mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia
secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa
manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
Dari uraian di atas hakekat penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari
yang islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan
martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.
Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya
IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila:

9
Mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya
Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik),
Dapat memberikan pedoman bagi sesama,
Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat
dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan


keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat
raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Quran mengajak manusia memandang
seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah
berfirman: Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas
mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya
sedikit pun retak-retak? [QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi
saw., kepada para sahabatnya. Ibnu Masud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
bersabda :
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat
atom.Ada orang berkata, Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus
dan bersandal bagus. Nabi bersabda, Sesungguhnya Allah Maha Indah,
menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan
meremehkan orang lain.(HR. Muslim). Bahkan salah satu mukjizat Al-Quran
adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga para sastrawan arab dan bangsa
arab pada umumnya merasa kalah berhadapan dengan keindahan sastranya,
keunggulan pola redaksinya, spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga
sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir. Dalam membacanya, kita dituntut
untuk menggabungkan keindahan suara dan akurasi bacaannya dengan irama
tilawahnya sekaligus. Rasulullah bersabda: Hiasilah Al-Quran dengan
suaramu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, NasaI, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi).
Islam sebenarnya menghidupkan rasa keindahan (estetika) dan mendukung
kesenian, namun dengan syarat-syarat tertentu, yakni jika kesenian itu membawa
perbaikan dan tidak merusak, membangun dan tidak menghancurkan.
Pada masa kejayaan peradabannya, Islam telah menghidupkan bermacam-macam
seni yang berkembang dan berbeda dengan produk-produk lainnya seperti seni
kaligrafi, dekorasi, dan ukiran di masjid-masjid, keramik, dsb. Karena seni
merupakan alat untuk mencapai tujuan, maka hukumnya sejalan dengan hokum
tujuannya, jika tujuannya digunakan untuk tujuan yang halal, hukumnya halal;
jika digunakan untuk tujuan yang haram, hukumnya haram.
Perkembangan Seni dan pandangannya menurut Islam
Terdapat beberapa perkembangan seni dan pandangannya menurut Islam:

1) Seni Sastra
Kesenian yang paling menonjol tampak pada seni sastra seperti puisi, prosa,

10
cerita, kisah, dan seni sastra lainnya. Nabi saw. sendiri mendengarkan syair dan
terpengaruh olehnya. Para sahabat Nabi saw. dalam menafsirkan kandungan Al-
Quran juga sering mengutip syair sebagai keterangan. Bahkan ada di antaranya
yang melantukan dan menyusun syair dengan sangat indah, seperti yang
diceritakan oleh Ali k.w. Sebab, memang ada banyak penyair dari kalangan
sahabat. Sebagian besar imam terkemuka juga adalah penyair seperti Abdullah Ibn
al-Mubarak,Imam Muhammad Idris asy-SyafiI, dll.
Nabi saw, pernah bersabda: Sesungguhnya syair itu termasuk hikmah.

2) Lagu dan Musik


Lagu, dengan atau tanpa menggunakan alat/musik, adalah masalah yang
mengundang perdebatan dan pembicaraan di kalangan ulama Islam sejak dulu.
Mereka sependapat dalam beberapa masalah dan berbeda pendapat dalam
beberapa masalah yang lain. Mereka seyuju mengharamkan setiap lagu porno atau
jahat ataupun yang mendorong mengerjakan perbuatan dosa karena nyanyian
tidak lain adalah kata-kata. Setiap kata-kata yang mengandung keharaman, kata-
kata itupun haram.
Mereka setuju membolehkan selain hal-hal di atas, yaitu lagu tanpa instrument
(acapela) dan tidak menghanyutkan. Lagu yang demikian dimainkan pada saat-
saat kegembiraan yang dibenarkan syariat, seperti waktu perkawinan, kedatangan
orang yng pergi jauh, hari-hari raya, dsb. dengan syarat si penyanyi tidak
menyanyi di hadapan hadirin yang bukan mahramnya.
Para ulama berbeda tajam mengenai hal-hal tersebut. Ada yang membolehkan
semua lagu, dengan atau tanpa instrument, ada yang melarang lagu dengan dengan
disertai instrument dan membolehkannya jika tidak memakai instrument. Ada pula
yang melarang sama sekali, dengan instrument maupun tanpa isntrumen.
Menurut DR. Yusuf Qardhawi, hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal
nyanyian antara lain :
Tidak semua nyanyian hukumnya mubah, karena isinya harus sesuai dengan etika
islami dan ajaran-ajarannya.
Penampilan dan gaya menyanyikannya juga perlu dilihat
Nyanyian tersebut tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum
khamar, menampakkan aurat, atau pergaulan bebas laki-laki dan perempuan tanpa
batas.
Nyanyian sebagaimana semua hal yang hukumnya mubah (boleh)- harus dibatasi
dengan sikap tidak berlebih-lebihan.

3) Seni Rupa
Berkenaan dengan aktifitas tashwir (membentuk atau melukis), dalam Sunnah
penuh sekali dengan hadis-hadis yang sahih. Sebagian besar mencela lukisan dan

11
para pelukis, sebagian lagi melarang dan mengharamkan lukisan dengan sangat
keras dan bahkan mengancamnya. Termasuk juga menyimpan atau menggantung
gambar di tembok rumah. Ada hadis yang menerangkan bahwa malaikat tidak
masuk ke rumah yang ada gambarnya. Berikut larangan-larangan dalam seni rupa:
Sebagian patung yang dibuat dimaksudkan untuk memuliakan orang yang
dijadikan patung itu
Hampir sama dengan yang pertama, ialah pembuatan bentuk patung yang
dijadikan oleh agama tertentu yang bukan Islam
Meniru ciptaan Allah, yakni meniru ciptaan Allah SWT dengan mengaku
membuat dan menciptakan seperti apa yang diciptakan Allah
Gambar-gambar termasuk lambang kemewahan. Gambar-gambar menjadi bagian
dari alat untuk menunjukkan kemewahan.

4) Seni Komedi
Islam, dengan sifatnya sebagai agama fitrah, tidaklah terbayangkan kalau
menentang kecenderungan pembawaan manusia untuk tertawa dan bersuka cita.
Bahkan sebaliknya, Islam menyambut semua yang membuat kehidupan ini
tertawa dan indah. Pada dasarnya tertawa, suka cita, dan berguaru mmang
dibenarkan dalam syariat, tetapi dengan batas-batas dan syarat-syarat yang harus
diperhatikan:
Tidak mempergunakan kata-kata dusta dan kata-kata yang dibuat-buat sebagai alat
untuk membuat orang tertawa
Tidak boleh mengandung penghinaan terhadap manusia lainnya, atau
memperolok-olok dan mengejeknya, kecuali kalau yang bersangkutan tidak
keberatan dan mau diperolok-olok seperti itu.
Tidak menyebabkan seorang Muslim takut dan terkejut dengan guarauan itu
Tidak boleh bergurau dalam suasana serius, dan tidak boleh memancing tawa
dalam suasana yang semestinya menangis
Gurauan itu hendaklah disampaikan dengan cara yang logis, dalam batas-batas
yang pntas, dapat diterima oleh akal sehat, dan sesuai dengan masyarakat yang
tanggap dan positif.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni. Dari
uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam
perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah
Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan
syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah,
bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolak ukur
umat Islam dalam mengaplikasikan iptek dan seni.
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang
ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang
teguh pada syariat Islam.

13
Saran

Untuk mengembangkan Iptek dan Seni harus kita dasari dengan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan jaminan kemaslahatan bagi
kehidupan serta lingkungan sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin dkk. 2004. Integrasi Sains-Islam: Mempertemukan Epistemologi


Islam dan Sains. Yogyakarta: Pilar Religia.

Al-Qardhawi, Yusuf. 2000. Islam & Seni. Bandung: Pustaka Hidayah

Aminuddin, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurdin, Ali dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas Terbuka

Tim Perumus Fakultas Teknik UMJ. 1998. Al-Islam dan IPTEK II. Jakarta: Raja
Grafindo Persaja

Mita. 2012. IPTEK dan Seni Manurut Pandangan Islam. (online) http://mitaunair-
fk12.web.unair.ac.id diakses: 27 April 2014.

14
15

Você também pode gostar