Você está na página 1de 6

Tabel matriks internal factor evaluation (IFE)

No Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan/ Strength (S)

1 Perawat S1 berjumlah 6 orang, d3 berjumlah 11 0,1 4 0,4


orang, sebagian besar telah mengikuti pelatihan
sebagai berikut

- Pelatihan Bantuan Hidup Dasar: 8 orang


- Pelatihan BLS dan Transfer Tenaga Klinis:6
orang
- Pelatihan dasar KPRS: 7 orang
- Pelatihan educator: 15 orang
- Pelatihan komunikasi efektif 15 orang
- Pelatihan manajemen nyeri: 12 orang
- Pelatihan mutu dasar dan menajemen
risiko: 15 orang
- Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi RS Q: 10 orang

2 Fasilitas tenaga kesehatan baik, karena tempat 0,2 4 0,8


nurse station berada di depan pintu masuk yang
menuju ruangan pasien, sehingga memudahkan
perawat menjangkau kamar pasien dan memantau
jumlah pengunjung.

3 Peralatan medis lengkap, serta peralatan seperti 0,175 4 0,7


tensimeter, termometer, peralatan rawat luka,
100% dalam keadaan baik dan siap digunakan.

4 Operan dilakukan 3x dalam sehari dilakukan oleh 0,15 4 0,6


Kepala Tim dinas malam kepada Kepala Tim dinas
pagi secara tulisan maupun lisan, diikuti oleh
semua perawat. hal ini dapat memantau data dan
perkembangan kondisi klien

Total Nilai 2,5

Kelemahan/ Weakness (W)

1 Perawat di Unit P RS. Q berjumlah 18 orang. 0.15 4 0.6


Namun hanya 1 perawat yg sudah memenuhi
standar pelatihan. Sedangkan 17 perawat lainnya
masih belum memenuhi standar pelatihan seperti
keselamatan pasien, BLS, PPI, servis excellent,
mutu dasar manajemen resiko.

2 Fasilitas sendiri sudah cukup baik, namun tidak 0,05 4 0,2


ada sterilisator di ruangan karena penyeterilan alat
dilakukan secara terpusat. Serta bed kabinet besi
tidak tersedia karena saat ini ruangan
menggunakan bed paramount.

3 Ketersediaan alat khusus untuk restrain belum ada 0,075 4 0,3


padahal restrain sangat penting saat ada pasien
yang memiliki indikasi direstrain, selama
pengamatan empat hari diruangan pasien
direstrain menggunakan kassa sehingga
meningkatkan resiko kerusakan integritas kulit.

4 Pelaksanaan kegiatan operan sudah dilakukan 0,1 4 0,4


tetapi belum optimal. Materi operan kurang
berfokus pada masalah keperawatan hanya
menyebutkan nama, diagnosis medis, tindakan
yang telah dan akan dilakukan. Selain itu
berdasarkan hasil observasi kegiatan operan
sudah sesuai alur hanya beberapa poin dalam
SPO yang tidak dilakukan (lihat tabel 3x). Operan
haruslah dilakukan seefektif mungkin secara
singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum. Sehingga, kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Dan juga perawat tidak pernah
melakukan ronde keperawatan. Saat melakukan
wawancara kepada perawat, perawat mengatakan
bahwa ronde keperawatan hampir tidak pernah
dilakukan karena Unit P belum memiliki SPO serta
terbatasnya tenaga perawat dan kesibukan
perawat.
Total Nilai 1.5

S W = 2.5 1.5 = 1 (X)

Tabel matriks eksternal factor evaluation (EFE)

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor


.
Peluang/ Opportunity (O)
1. Sistem penerimaan pasien 0,05 3 0,15
baru di RS Q telah
dilakukan. Perawat selalu
memberikan edukasi
mengenai hak dan
kewajiban bagi pasien
serta keluarga pada saat
akan di rawat di Unit P
Rumah Sakit Q. Sehingga
pasien dapat mengetahui
hak dan kewajibannya, dan
perawat dapat
memberikan perawatan
yang sesuai dengan
kebutuhan pasien sejak
pasien dirawat dan
memenuhi hak-hak pasien
sehingga dapat tercapai
kepuasan pasien. Sesuai
dengan visi rumah sakit
yaitu menjadi rumah sakit
unggulan dalam pelayanan
untuk mencapai kepuasan
pelanggan. Dan visi rumah
sakit menjangkau dan
melayani pelanggan secara
professional dan sepenuh
hati (khidmah)
2. Terdapat sistem 0,1 4 0,4
pengurusan administrasi
saat pasien akan pulang
3. Sistem penggajian yang 0,2 4 0,8
digunakan di Rumah Sakit
Q adalah Merit System,
dimana dengan system ini
penentuan jumlah gaji
yang diterima oleh masing-
masing pegawai berbeda-
beda. Hal tersebut
didasrakan pada status
kepegawaian (pegawai
tetap atau pegawai
kontrak), tingkat
pendidikan, keahlian
(perawat umum, perawat
khusus, atau perawat ahli),
prestasi, jumlah hari kerja
serta keaktifan pegawai
dalam mengikuti kegiatan
Rumah Sakit.
4. Sumber pendapatan Unit P 0,15 4 0,6
di Rumah Sakit Q berasal
dari Rumah Sakit Q yang
diatur sendiri oleh Rumah
Sakit untuk dibagikan ke
setiap ruangan di Rumah
Sakit sesuai kebutuhannya.
Pendapatan Unit P terdiri
dari pendapatan yang
berasal dari operasional
ruangan dan dari perawat
sendiri. Pendapatan
operasional berasal dari
tarif kamar dan gizi,
dimana Unit P teridiri dari
ruang rawat inap umum
dan khusus.
Total Kelemahan 1.95
Ancaman/ Threat (T)
1. Ketidaksediaan alat khusus 0,15 2 0,3
untuk restrain di unit P bisa
menimbulkan
ketidakpuasan dari pasien.
Sehingga bisa muncul
tuntutan dari masyarakat
untuk melengkapi sarana
dan prasarana.
2. Jumlah perawat dan pasien 0,2 1 0,2
yang tidak seimbang. Bisa
menimbulkan dalam
pemberian pelayanan tidak
optimal yang bisa
berdampak pada kepuasan
pasien.
3. Persaingan antar rumah 0,15 1 0,15
sakit yang memiliki sarana
dan prasarana yang lebih
lengkap
Total Nilai 0,65
O T = 1,95 0,65 = 1,3 (y)

Você também pode gostar