Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Pendahuluan
Definisi Thalasemia
lebih rantai globin , ataupun rantai globin lainnya sehingga terjadi delesi total
atau parsial gen globin dan substitusi, delesi atau insersi nukleotida. Pada
thalasemia terjadi perubahan nukleotida ke 59 secara transisi (T menjadi C) dan
nukleotida ke 147 secara transversi (G menjadi C). Hasil analisis jenis mutasi
yang ditemukan adalah silent mutation karena tidak ada perubahan asam amino
yang disandi (Andika Tripramudya, 2014). Defek bersifat kuantitatif dimana
sintesis rantai globin normal menjadi kurang atau tidak ada, tapi ada juga mutasi
yang menyebabkan struktur bervariasi dan mutasi yang menghasilkan hemoglobin
sangat tidak stabil, sehingga fenotif talasemia beragam (Galanello, 2014).
Sintesa rantai globin diatur dan dikendalikan oleh suatu gen tertentu.
Terdapat 2 kelompok gen yang bertanggung jawab untuk mengatur dan
52
mengendalikan sintesa protein globin, yaitu kluster gen globin yang terletak
pada lengan pendek autosom 16 (16 p 13.3), dengan demikian sel diploid
memiliki 4 salinan gen globin dan kluster gen globin yang terletak pada
lengan pendek autosom 11 (11 p 15.4) (Evans et all 1990 dan Colins et al, 1984).
Mutasi di globin betha terjadi di dalam regio promotor dan tempat cup, di dalam
ekson dan intron, dan di laut penyambungan batas ekson intron. Mutasi juga
ditemukan pada tempat poliadenilasi dan delesi besar dijumpai pada regio 5 dan
3 pada gen (Watsen J. Gilman, 1992)
Gambar 1. Ekspresi gen dan sintesa protein pada thalasemia (Biokimia kedokteran
Dasar.2000)
Sintesa pada rantai globin sebenarnya sudah dimulai sejak awal kehidupan
pada embrio dalam kandungan manusia, sampai dengan usia kandungan 8 minggu
dan sampai akhir kehamilan. Organ yang bertanggung jawab dalam proses sintesa
ini adalah hati, limpa, dan sumsum tulang ( Gale et al, 1979). Selama tahap
perkembangan embrionik (kurang dari 8 minggu), rantai dan rantai disintesis.
53
Selama periode janin (8-41 minggu) rantai dan rantai menggantikan rantai
embrionik itu, dimulai di sekitar kehamilan sampai sepanjang hidup. Rantai rantai
menggantikan rantai . Sebagian kecil hemoglobin dewasa memiliki rantai
sebagai ganti rantai bethanya. Sinyal sinyal yang mengontrol diaktifkan dan
dimatikannya berbagai gen hemoglobin belum diketahui, namun kemiripan dalam
hal struktur nukleotida semua gen itu nampaknya menunjukkan di awal evolusi
(John C. Avise, 2007). Adanya mutasi gen dalam dalam Thalasemia bersifat
herediter sehingga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
Klasifikasi Thalasemia
a. Thalasemia
Pada individu yang normal mengandung 4 gen yang mengandung
protein dalam jumlah yang sama. Thalasemia terbagi menjadi 2
kelompok yaitu tipe delesi (deletional thalasemia) dan tipe non delesi
(non deletional thalasemia). Gejala klinis yang muncul pada penderita
Thalasemia tergantung pada gen yang masih utuh. Manifestasi klinis
yang muncul pada dasarnya disebabkan oleh anemia dan hipoksia. Anemia
disebabkan karena menurunnya kadar hemoglobin normal (HbA) yang
diakibatkan oleh kurangnya rantai globin , akibat kekurangan rantai
globin menyebabkan ketidaksesuaian dengan pasangannya pada rantai
dan . Rantai dan rantai yang berlebihan tersebut menimbulkan
pembentukan Hb H (4) atau Hb Barts (4). Sedangkan hipoksia muncul
sebagai akibat dari Hb H dan Hb Barts yang mengikat oksigen tetapi tidak
mudah untuk melepaskannya kembali seperti pada hemoglobin yang
normal (Kartikawati, 2001).
b. Thalasemia
Pada Thalasemia banyak disebabkan oleh mutasi (mutasi titik). Mutasi
titik dapat terjadi di berbagai tempat dan dapat menimbulkan akibat yang
berbeda beda. Sebagian lagi disebabkan persilangan yang tidak seimbang.
Persilangan tak seimbang pada thalasemia menyebabkan delesi sebagian
dari gen atau menimbulkan gen gabungan (fusion genes) , hemoglobin
yang dihasilkan oleh gabungan 2 gen () tersebut dinamakan Hb lepore.
Persilangan tak seimbang juga dapat menimbulkan delesi tidak hanya gen
tetapi juga pada gen gen yang lain seperti gen , G-, A-, tergantung
lebarnya delesi. Bentuk bentuk ini dinamakan Thal komplek. Bentuk
komplek ini biasanya mengakibatkan gejala yang ringan oleh karena tidak
adanya gen menyebabkan Hb F terus diproduksi sampai dengan dewasa.
Variasi dari thalasemia yaitu, thalasemia minor, thalasemia mayor, dan
thalasemia intermediet.
55
Jenis cacat molekul gen globin yang banyak dijumpai adalah Hb E/ivs
1- nt5. Hb E merupakan jenis thalasemia yang banyak ditemukan di negara
negara Asia tenggara dan frekuensi karier nya diperkirakan sebesar 50%.
Secara klinis Hb E baik yang homozygot maupun heterozygot tidak
tampak/asimptomatis, tetapi apabila ditemukan bersama thalasemia bentuk
double heterozygot akan menghasilkan Hb E yang secara klinis beratnya
sama dengan thalasemia mayor atau thalasemia intermediet yang
membutuhkan transfusi secara reguler (Moedrik Tamam, et al. 2010).
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anak Agung Gede P.W., 2015. Skrinning dan Diagnosis Thalasemia Dalam
Kehamilan. E-Journal Obstetric dan Gynecology.
Anomim. 2008. Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Atmakusumah, T.D., Wahidiyat, P.A., Sofro, A.S., Wirawan, R., Tjitrasari, T.,
Setyaningsih, I., Wibawa, A. 2010. Pencegahan Thalassemia. Hasil Kajian
Konvensi HTA. Jakarta: 16 Juni.
Atmakusumah, T.D. 2009. Thalassemia: manifestasi klinis, pendekatan diagnosis,
dan thalassemia intermedia. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B.,Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta
Atmakusumah, T.D. Setyaningsih, I. 2009. Dasar-dasar talasemia: salah satu jenis
hemoglobinopati. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta
Collins. F. S and Weissman S. M. 1984. The Molecular Genetics of Human
Hemoglobin. Prog. Nucleid Acid Red. Mol. Biol. 31:315
Evans T. Felsenfel G. And Reitman M. 1990. Control of Globin Gene
Transkription. Annu. Rev. Cell. Biol.6:95-124
Gale R.E., Clegg J.B., and Huehns E.R., 1979. Human Embrionic and
Haemoglobin Gower 1 and Gower 2. Nature. 280 (5718): 162-164
http://www.thalassaemia-yogyakarta.org/2013_02_01_archive.html
63
John C. Avise, The Genetics Gods :Evolution and Belief in Human Asffairs
.havard university pres 2001 cetakan 2007)