Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Assalammualaikum Wr.Wb
Wassalammualaikum Wr.Wb
Fiki Auliandi
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................2
2.1 Aplikasi Foto Udara dan Citra Satelit...............................................2
2.1.1 Foto Udara............................................................................2
2.1.2 Citra Satelit............................................................................2
2.1.3 Pemanfaatan Citra dan Foto Udara.......................................3
2.2 Aplikasi Geofisika............................................................................4
2.2.1 Metode-metode Geofisika......................................................4
2.2.2 Pemanfaaatan Geofisika.......................................................5
2.3 Aplikasi Geokimia............................................................................5
2.3.1 Prinsip Dasar Prospeksi/Eksplorasi Geokimia.......................5
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui metode-metode dalam eksplorasi.
2. Mengetahui aplikasi dari metode eksplorasi.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
luas, citra satelit tidak memerlukan scene yang banyak, karena ukuran scene
pada
3
4
citra satelit sangat luas, sehingga tidak perlu melakukan mosaicking yang ribet.
Band yang dihasilkan dari foto satelit sangat bervariasi. Sebagai contoh
WorldView-2 memiliki 8 band. Hal ini sangat memudahkan pemakaian untuk
interpretasi lebih lanjut, seperti membedakan vegetasi, palm counting, dan lain-
lain. Kekurangan dari penggunaan citra satelit adalah penggunaannya sangat
tergantung cuaca, seperti hujan, awan, dan kabut. Karena pengoperasian dari
luar angkasa, pemotretan masih belum bisa menembus awan. Senhingga, untuk
daerah yang intensitas hujannya tinggi, atau selalu diliputi kabut, akan susah
untuk mendapatkan data citra satelitnya.
2.1.3 Pemanfaatan Citra dan Foto Udara
Citra dan foto-foto yang dihasilkan oleh satelit dan pemotretan udara
dapat digunakan untuk melakukan inventarisasi sumber daya alam, memonitor
kondisi lingkungan, dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
permukaan bumi. Perubahan-perubahan oleh gejala alam (seperti hasil letusan
gunung berapi) dan hasil budidaya manusia (seperti pembangunan kota-kota
baru, pembukaan daerah-daerah pemukiman transmigrasi, dan penebangan
hutan).
Para pakar dari berbagai disiplin ilmu dapat memanfaatkan foto udara atau citra
satelit bagi kajian di bidangnya masing-masing antara lain sbb :
1. Di bidang pertanian dan kehutanan, foto satelit Landsat dapat digunakan
untuk identifikasi hutan raw, hutan laha rendah, hutan mangrove,
inventarisasi alang-alang, daerah pertanian lahan kering, lahan
berpindah, dsb.
2. Di bidang geografi, dari kenampakan wilayah (sungai, danau, jalan raya,
desa, kota) dapat digunakan untuk kepentingan peta tematik, dan
perencanaan penggunaan tanah.
3. Di bidang geologi, kenampakan kelurusan, patahan, dataran, perbukitan,
pegunungan, konndisi fisiografi yang berbeda dapat dilacak dari foto
udara dan citra.
4. Di bidang oceanografi, daerah yang terkena tumpahan minyak dilaut dan
arah aliran air laut yang mengandung endapan dari sungai dapat pula
diidentifikasi melalui foto satelit.
5. Di bidang arkeologi, penentuan situs purbakala bagi kajian arkeologi
modern memerukan data satelit dan data pengindraan jauh yang lain.
5
b) Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini
dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak
tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini kurang terlihat
seperti pada pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang
membentuk pola dispersi bisa :
a) Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya:
serussit dan anglesit terbentuk akibat pelapukan endapan galena)
b) Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam air tanah berasal dari
endapan kalkopirit)
c) Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan
lempung yang berdekatan dengan sutu endapan pentlandit)
d) Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsorbsi pada lempung atau material
organik pada aliran sungai isa dipasok oleh air tanah yang melewati
endapan kalkopirit)
e) Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam tumbuhan
atau hewan)
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA