Você está na página 1de 8

Tugas Akhir

Business Ethics

Oleh :
Aliwafa
15/391881/PEK/21327
Eksekutif B 31 C
Perilaku Curang Pedagang Buah dalam Perspektif Etika Bisnis
(Studi Kasus Pedagang Buah)

Aliwafa
Mahasiswa Program Studi S-2 Management Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis-
Universitas Gajah Mada
Email: aliwaf@gmail.com

ABSTRACT
Perdagangan merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Perdagangan bisa terjadi dimana saja, namun pada
umumnya terjadi di pasar. Dalam pasar tradisional tidak jarang para pedagang berlaku
curang, salah satunya yaitu pedagang buah. Kecurangan-kecurangan tersebut antara lain :
Menyuntikkan zat pewarna ke dalam buah agar saat dibuka terlihat lebih menarik,
mengawetkan buah dengan zat kimia seperi boraks dan lapisan lilin, menambahkan pewarna
tekstil pada kulit luar buah agar lebih menarik, mencampur buah yang bagus dan jelek saat
jual beli, dan kecurangan dalam proses penimbangan. Hal ini membuat masyarakat menjadi
lebih waspada jika berbelanja di pasar tradisional.
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah tindakan-tindakan yang seringkali
dilakukan oleh pedagang buah seperti disebutkan diatas etis berdasarkan etika bisnis atau
tidak dilihat dari empat perspektif. Keempat perspektif tersebut antara lain : Utilitarianism,
Rights, Justice adn Fairness, dan Caring.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif.
Penetuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
interview dan dokumentasi artikel. Analisa data menggunakan model analisa deskriptif.
Dari studi ini, dapat disimpulkan bahwa tindakan pedagang seperti menyuntikkan zat
pewarna ke dalam buah-buahan, mengawetkan buah dengan bahan kimia seperti boraks dan
lapisan lilin yang ditujukan untuk keuntungannya sendiri tanpa memperdulikan kerugian
bagi konsumen, menambahkan cairan pewarna tekstil ke lapisan luar buah, mencampur
buah bagus dan jelek saat jual beli, dan kecurangan saat proses penimbangan merupakan
contoh perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis dilihat dari perspektif
utilitarianism, rights, justice and fairness, dan caring.

Keyword: Etika, Etika bisnis, Pedagang

saling memenuhi kebutuhan, salah satu


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang sarana tersebut adalah pasar. Pasar adalah
tempat pertemuan antara penjual dan
Manusia merupakan mahluk sosial
pembeli, atau lebih jelasnya, daerah,
yang saling membutuhkan antara satu
tempat, wilayah, area, yang mengandung
dengan yang lainnya, tidak terkecuali
kekuatan permintaan dan penawaran yang
dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-
saling bertemu dan membentuk harga
hari. Dibutuhkan suatu sarana untuk dapat
(Fuad,M. dkk, 2006:120). Perdagangan II. LANDASAN TEORI
mempunyai peran yang penting dalam A. Pasar
menggerakkan roda perekonomian, salah Pasar adalah tempat pertemuan
satu alasanya ialah karena tidak antara penjual dan pembeli, atau lebih
seorangpun yang dapat memenuhi jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area
kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. yang mengandung kekuatan permintaan
Dengan berdagang seseorang yang dan penawaran yang saling bertemu dan
membutuhkan dapat saling menutupi membentuk harga (Fuad,M. dkk,
kebutuhan dan saling tolong-menolong 2006:120).
diantara mereka. Dalam pasar tradisional B. Pengertian Etika
tidak jarang para pedagang berlaku curang, Secara epistimologi, kata etika
salah satunya yaitu pedagang buah. Hal ini berasal dari bahasa Yunani ethos (bentuk
membuat masyarakat menjadi lebih tunggal). Ethos berarti tempat tinggal,
waspada jika berbelanja di pasar padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
tradisional. Banyak berita yang membahas watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
tentang kecurangan-kecurangan yang Bentuk jamaknya tha etha yang berarti
dilakukan para pedagang buah untuk adat istiadat. Secara etimologi, etika
membuat barang dagangannya terlihat berarti ilmu tentang apa yang biasa
lebih menarik dan juga tahan lama. dilakukan sebagai suatu tatanan
Berdasarkan uraian yang telah kepatuhan, adat istiadat, yang berkenaan
dijelaskan sebelumnya pada latar belakang dengan hidup yang baik dan buruk
di atas, dan melihat fenomena yang terjadi, (Wiranata, 2012:2).
maka peneliti merumuskan masalah C. Prinsip-prinsip etika
penelitian yaitu perilaku curang pedagang Dalam etika bisnis berlaku prinsip-
buah dalam perspektif etika bisnis, etis prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para
atau tidak. pelaku bisnis. Prinsip dimaksud adalah :
Adapun tujuan dalam penelitian ini 1. Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan
adalah untuk mendeskripsikan perilaku mengambil keputusan dan bertindak
kecurangan yang dilakukan oleh pedagang berdasarkan kesadaran tentang apa yang
buah dalam perspektif etika bisnis dilihat baik untuk dilakukan dan bertanggung
dari teori utilitarianism (manfaat vs jawab secara moral atas keputusan yang
kerugian), rights (hak), justice and fairness diambil.
(keadilan), dan caring (kepedulian). 2. Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan
bertahan lama apabila tidak berlandaskan
kejujuran karena kejujuran merupakan E. Faktor penyebab pelanggaran etika
kunci keberhasilan suatu bisnis (misal, bisnis
kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, Dalam dunia bisnis berbagai
kejujuran terhadap konsumen, kejujuran masalah etika bisnis yang terjadi,
dalam hubungan kerja dan lain-lain). diantaranya sebagai berikut: Suap
3. Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan
dalam berbisnis harus mendapat perlakuan (Deception), Pencurian (Theft), dan
yang sesuai dengan haknya masing- diskriminasi tidak jelas (Unfair
masing, artinya tidak ada yang boleh discrimination).
dirugikan haknya. Berbagai penyebab atau
4. Prinsip Saling Mengutungkan, agar permasalahan etika bisnis di perusahaan
semua pihak berusaha untuk saling dapat muncul dalam berbagai macam
menguntungkan, demikian pula untuk alasan dan berbagai macam bentuk.
berbisnis yang kompetitif. Identifikasi terhadap berbagai faktor yang
5. Prinsip Integritas Moral, prinsip ini umum ditemui sebagai penyebab
merupakan dasar dalam berbisnis dimana munculnya penyebab atau permasalahan
para pelaku bisnis dalam menjalankan etika di perusahaan, merupakan suatu
usaha bisnis mereka harus menjaga nama langkah penting untuk meminimalkan
baik perusahaan agar tetap dipercaya dan pengaruh penyebab atau masalah etika
merupakan perusahaan terbaik. (Baron, bisnis terhadap kinerja perusahaan.
(2003, 34) Etika Bisnis. Balai pustaka Sedikitnya ada empat faktor yang pada
Jakarta) umumnya menjadi penyebab timbulnya
D. Pengertian perdagangan masalah etika bisnis di perusahaan, yaitu
Perdagangan atau pertukaran dalam Mengejar Keuntungan dan Kepentingan
ilmu ekonomi diartikan sebagai proses Pribadi (Personal Gain and Selfish
transaksi yang didasarkan atas kehendak Interest), Tekanan Persaingan Terhadap
sukarela dari masing-masing pihak. Laba Perusahaan (Competitive Pressure on
Perdagangan seperti ini dapat Profits), Pertentangan antara Tujuan
mendatangkan keuntungan kepada kedua Perusahaan dengan Perorangan (Business
belah pihak, atau dengan kata lain Goals versus Personal Values) yang
perdagangan meningkatkan utility berikut akan diurai pengertian dari faktor-
(kegunaan) bagi pihak-pihak yang terlibat faktor penyebab timbulnya masalah etika
(Jusmaliani,dkk., 2008:1). didalam bisnis pada pelaku bisnis.
1. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan 3. Pertentangan antara Nilai-Nilai
Pribadi (Personal Gain and Selfish Perusahaan dengan Perorangan (Business
Interest). Goals versus Personal Values)
Sikap serakah dapat Masalah etika dapat pula muncul
mengakibatkan masalah etika bisnis. pada saat perusahaan hendak mencapai
Pelaku bisnis sering mempekerjakan tujuan-tujuan tertentu atau menggunakan
karyawan yang memiliki nilai-nilai pribadi metode-metode baru yang tidak dapat
tidak layak. Para pekerja ini akan diterima oleh para pekerjanya.
menempatkan kepentingannya untuk
memperoleh kekayaan melebihi III. METODE PENELITIAN
kepentingan lainnya meski pun dalam A. Pendekatan Penelitian
melakukan akumulasi kekayaan tersebut Pendekatan yang digunakan dalam
dia merugikan pekerja lainnya, penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
perusahaan, dan masyarakat. Penelitian kualitatif melibatkan peneliti
2. Tekanan Persaingan terhadap Laba dalam setiap penelitian yang dilakukan.
Pelaku bisnis (Competitive Pressure on B. Ruang Lingkup Penelitian
profits) Adapun ruang lingkup penelitian
Ketika pelaku bisnis berada dalam terbatas pada seperti apa perilaku
situasi persaingan yang sangat keras, pedagang buah berdasarkan perspektif
pelaku bisnis sering kali terlibat dalam etika bisnis ditinjau dari empat aspek
berbagai aktivitas bisnis yang tidak etis antata lain sbb :
untuk melindungi tingkat profitabilitas 1. Utilitarianism
mereka. Berbagai perusahaan makanan 2. Rights (Hak)
dan minuman di Indonesia di tengarai 3. Justice and Fairness (Keadilan), dan
menggunakan bahan pewarna makanan 4. Caring (Kepedulian)
dan minuman yang tidak aman untuk di C. Teknik Penentuan Informan
konsumsi manusia tetapi harganya murah, Dalam penelitian ini informan
agar mereka dapat menekan biaya didapatkan dengan menggunakan
produksi dan mendapatkan harga jual Purposive sampling yakni teknik
produk yang rendah. Bahkan industri pengambilan sampel sumber data dengan
makanan berani menggunakan formalin pertimbangan tertentu.
yang merupakan bahan pengawet mayat D. Teknik Pengumpulan Data
sebagai pengawet makanan. Dalam penelitian kualitatif
pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara yaitu 4. Mencampur buah bagus dan kurang
wawancara, observasi, dan studi bagus saat proses pemilihan buah oleh
kepustakan. Jumlah informan dalam konsumen.
penelitian ini tergantung dari banyaknya 5. Selain kecurangan di atas, pedagang
dan keberagaman informasi yang diterima buah juga berlaku tidak jujur dalam
peneliti. Apabila informasi yang didapat menimbang.
tidak berkembang (jenuh) dan dirasa telah Peneliti akan mengkaji perilaku-
mewakili apa yang diharapkan perilaku pedagang buah seperti disebutkan
sebelumnya, pencarian informan berhenti diatas etis atau tidak berdasarkan empat
saat itu juga. perspektif antara lain : Utilitarianism,
Rights (hak), Justice and Fairness
IV. DESKRIPSI HASIL DAN (keadilan), dan Caring (kepedulian).
PEMBAHASAN 1. Perspektif Utilitarianism
Dari hasil survei yang dilakukan Berdasarkan buku Pearson New
kepada 20 pedagang buah oleh peneliti, International Edition 2014, utilitarianism
dan wawancara kepada beberapa sumber is a general term for any view that action
serta artikel-artikel, berikut adalah and policies should be evaluated on the
beberapa kecurangan yang dilakukan oleh basis of the benefits and costs they will
para pedagang buah : impose on society (Velasquez. 2014).
1. Menyuntikan cairan pewarna kedalam Secara garis besar dapat diartikan bahwa
buah-buahan, sehingga saat buah dibuka utilitarianism merupakan pandangan atas
warnanya lebih menarik dan menggugah suatu tindakan berdasarkan basis
selera, namun setelah dicicipi rasanya tak keuntungan dan harga yang harus dibayar,
semanis warnanya. mana yang lebih besar.
2. Mengawetkan buah-buahan dengan Menyuntikkan cairan pewarna ke
cara dicelup terlebih dahulu kedalam dalam buah-buahan yang oleh pedagang
boraks dan cairan lilin. Hal ini tentu sangat ditujukan agar saat buah dibuka warnanya
berbahaya bagi kesehatan kita, karena lilin lebih menarik dan menggugah selera,
dan boraks bukanlah zat yang boleh termasuk tindakan yang kurang etis untuk
dikonsumsi oleh manusia. dilakukan dalam bisnis jika kita tinjau
3. Menambahkan cairan pewarna tekstil berdasarkan perspektif utilitarianism.
pada bagian luar buah agar tampilan luar Dimana konsep ini melihat suatu tindakan
buah menjadi lebih menarik. atau kebijakan dengan berbasis pada
manfaat dan harga yang harus dibayar
sebagai konsekuensinya. Sehingga jelas Kecurangan dalam proses
bahwa tindakan ini kurang beretika karena penimbanganpun seringkali dilakukan
lebih banyak merugikan konsumen yang oleh para pedagang buah yang mana akan
membeli buah yang sudah diberi pewarna sangat merugikan konsumen sehingga
karena setelah dicicipi rasanya tak semanis tentu saja hal ini dilarang dari perspektif
warnanya. etika bisnis.
Mengawetkan buah-buahan dengan 2. Perspektif Rights (hak)
lapisan lilin dan penambahan zat kimia Jika dilihat dari perspektif hak,
berbahaya sepeti boraks juga termasuk tindakan para pedagang buah seperti
tindakan yang kurang etis karena lebih menyuntikkan cairan pewarna ke dalam
banyak merugikan konsumen. buah-buahan, mengawetkan buah dengan
Penambahan zat lilin dan boraks sangat boraks atau lapisan lilin, menambah
berbahaya bagi kesehatan manusia karena pewarna tekstil, mencampur buah bagus
zat-zat tersebut bersifat karsinogenik dan jelek, serta kecurangan penimbangan
sehingga dapat menyebabkan kanker. telah melanggar hak konsumen untuk
Tindakan tersebut tentu sangat tidak etis memperoleh produk yang aman dan tidak
dalam bisnis dan dilarang. merugikan kesehatan. Dari sini sudah jelas
Begitu juga dengan penambahan bahwa tindakan-tindakan tersebut kurang
pewarna tekstil pada bagian luar buah agar etis untuk dilakukan dalam berbisnis.
tampilannya lebih menarik. Hal ini sangat 3. Perspektif Justice and Fairness
berbahaya bagi kesehatan manusia (keadilan)
sehingga tidak etis untuk dilakukan oleh Menyuntikkan cairan pewarna ke
pedagang buah. Dari perspektif penjual dalam buah-buahan akan membuat
mungkin akan menguntungkan karena tampilan buah semakin menarik sehingga
dagangannya menjadi lebih laku namun tingkat penjualan akan semakin
dari perspektif konsumen lebih besar meningkat, akan tetapi hal ini tidak adil
kerugiannya daripada manfaat yang bagi para konsumen karena mereka
diperoleh. membeli buah yang tidak sesuai dengan
Kecurangan lainnya adalah harapan mereka saat buah tersebut
mencampur buah bagus dengan yang dimakan.
kurang bagus. Hal ini kurang etis karena Buah-buahan yang diawetkan baik
konsumen akan sangat rugi atas dengan boraks maupun dengan lapisan
kecurangan seperti ini. lilin akan sangat merugikan bagi
kesehatan manusia. Meskipun
menguntungkan bagi penjual, hal ini ditujukan untuk kepentingannya sendiri
sangat merugikan konsumen sehingga tanpa memperdulikan kerugian bagi
merupakan ketidakadilan bagi mereka. konsumen, menambahkan cairan pewarna
Hal yang sama terjadi pada halnya tekstil ke lapisan luar buah, mencampur
penambahan pewarna tekstil pada buah buah bagus dan jelek saat jual beli, dan
yang dimaksudkan agar buah terlihat lebih kecurangan saat proses penimbangan
menarik. merupakan contoh perbuatan-perbuatan
Jika berbicara masalah keadilan yang melanggar etika bisnis dilihat dari
dalam proses jual beli buah, akan sangat perspektif utilitarianism, rights, justice
terlihat jelas pada kasus kecurangan and fairness, dan caring.
pencampuran buah yang bagus dengan
buah yang jelek dan pada kasus DAFTAR PUSTAKA
kecurangan penimbangan yang dilakukan Velasquez, Manuel G. 2014. Business
oleh pedagang buah. Hal yang sangat Ethics Concept and Cases. USA :
menguntungkan bagi penjual namun hal Pearson

ini tidak etis karena sangat merugikan bagi Fuad,M.dkk. 2006. Pengantar Bisnis.

pembeli. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

4. Perspektif Caring (Kepedulian) Utama.


Jusmaliani, M.E.dkk. 2008. Bisnis
Dari perspektif kepedulian,
Berbasis Syariah. Jakarta: Bumi
tindakan-tindakan yang dilakukan
Aksara.
pedagang buah sangatlah tidak etis dalam
Wiranata, I Gede A.B. 2012. Etika Bisnis
usaha bisnis karena hanya mementingkan
& Hukum Bisnis (Sebuah
kepentingan dirinya untuk memperoleh
Pemikiran Awal ). Bandar Lampung:
keuntungan sebesar-besarnya tanpa
Penerbit Universitas Lampung.
memperdulikan kerugian yang akan timbul
bagi konsumen.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan keempat perspektif
diatas, dapat disimpulkan bahwa tindakan
pedagang seperti menyuntikkan zat
pewarna ke dalam buah-buahan,
mengawetkan buah dengan bahan kimia
seperti boraks dan lapisan lilin yang

Você também pode gostar