Você está na página 1de 2

Ada apa dengan daerah Tirus-Sidon dan Betsaida

Markus 7:32-33 Di situ (antara Tirus dan Sidon) orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan
yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.Dan
sesudah Yesusmemisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian,
Iamemasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.

Markus 8:22-23 Di situ(Betsaida) orang membawa kepada Yesus seorang buta dan
mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta
itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan
tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"

Ketika membaca dua bagian tersebut, kita bisa bertanya-tanya tentang kisah ini bahwa kenapa
Tuhan Yesus tidak mengadakan mujizat di dalam daerah tersebut, namun membawa orang buta dan
orang tuli ke luar daerah untuk menyembuhkannya. Orang-orang di dalam daerah tersebut
menginginkan agar Tuhan menyembuhkan dengan cara menjamah atau meletakkan tanganNya ke
atas orang tersebut, namun kita cermati bahwa Tuhan membuat mujizat kesembuhan dengan cara
yang tidak wajar. Bahkan di Markus 8:26, Tuhan melarang orang yang telah disembuhkan tersebut
untuk kembali ke kampung.
Berikut poin-poin yang harus kita renungkan.

Hati-hati antusias yang mengatur Tuhan tentang bagaimana Tuhan harus bekerja.
Kadang kita begitu antusias berdoa agar apa yang kita inginkan terjadi, sampai kita melupakan
untuk menyerahkan segala perencanaan dan kemauan kita ke dalam tanganNya.

Hati-hati sikap hati dan sikap doa yang mencoba mengendalikan Tuhan

Membatasi Tuhan dengan pengertian kita, membuat Tuhan tidak bisa berkreatifitas

Betsaida dan Sidon-Tirus tidak bisa menerima cara Tuhan bekerja menurut mauNya,
sehinggamembelenggu Tuhan dengan konsep kita. Yesaya 28:21-22.

Biarkan Tuhan mengendalikan kita dan Tuhan akan membuka pintu bagi hidup kita. Buka
hati dan biarkan Tuhan berkreasi.

Ketika kita menyakini cara kita benar, maka Ia akan undur dari hidup kita.

Kesombongan, Ego dan Pengalaman pribadi adalah hal-hal yang mengatur Tuhan.

Jangan sampai Tuhan mengerjakan mujizat tidak di tengah kita.

Você também pode gostar