Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRACT
U TUJUAN PENELITIAN
Secara umum tujuan penelitian ini adalah mengkaji masukan proses
dan hasil implementasi nunah sakit pemerintah daerah sebagai unit swadana
yang meliputi makanisme pemgelolaan, peningkatan cakupan, efesiensi luaran
dan pendapat karyawan dan pemderita mengmai swadana
Ill. METODOLOCI
2. J E N E DATA
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah (1) data output dan
pembiayaan selama 5 tahun terakhir (1989 d d 1993) yang meliputi
sumberdaya, hasil luaran serta keuangan, (2) data proses implementasi m a h
sakit menjadi unit swadana (3) data pendapat karyawan rnengenai
perubahan kesejahteraan dan disiplin keja serta (4) data pendapat masyarakat
mengenai perubahan pelayanan, biaya dan kepuasan yang dirasakan pendenta
setelah m a h sakit menjadi unit swadana.
3. PENGUMPULAN DATA
%kensikan
% kenaikan
Bed turn o v a (kali) :
% kenaikan
Oh kenaikan
3. KONDISI KEUANGAN
. %kenaikan
P e n g e l m anggaran
. %kenaktm
Cost Recovery ( % ) :
. %kenaktm
5. KUALlTAS PELAYANAN.
VL P E M B A R A S A N
Nancy 0 Graham (1990) menyatakan bahwa su
sikan mutu layanan rumah sakif dimana baik b W y a rumah .&at
tergantung pada siapa yang menilainya. S. Jacobalis (1989) mengemukakan
bahwa muhl layanan rumah sakit adalah produksi akhir dari interaksi d m
ketergantungan yang m i t antara berbagi komponen atau aspek rumah sakit
sebagai suatu sistem.Jika dilihat dari struktur ketenagaannyq tampaknya
rumab sakit swadana relatif cukup baik, demikian pula jika dilihat dasi aspek
efisiensi outputnya dimana BOR,LOS,BTO dan TO1 nya sudah diatas
kondisi ideal.
Jika kita lihat data tahun 1990 dimana BOR rumah sakit milik
Depkes adalah tertinggi yakni 65.8% RS swasta 55,4%, RS Pemda 53,0%,
RS Dep. lain 47,7% dm RS ABRl 42.1% maka kondisi RS swadana sudah
melampui angka-angka tersebut . Demikian pula jika dibandingkan rumah
sakit berbagai kelas, dimana pada tahun yang sama BOR untuk RS kelas A
sebesar 72,5% ; kelas B sebesar 60,6% ;kelas C sebesar 57,7% dm kelas D
mdah ( BIrotowasist0,1993), maka RS swadana m~asihsangiIt baik.
S e b e nya~ yang dimaksud efisiensi adalah rasio antara c)utput damI
input dlalam nm
-seaang~an
. . rasio outcome -
dengan output mempakan effecr per UIU~pe~aym
~ ~.-
mm ghasilkan suatu produkhasi.1 .dari 2 ..keadaan.--
dan rasio antara outcome dan input merupakan cost effectivenss (William
Reinke, 1988).
K d i * pela~ananYang dilihat dari pemanfaatim layanan peouajang
rnenegakkan diagnosa dapat dikatakm cukup baik yu untuk
laboratoriwn mja per penderita untuk sat11 episode &t d&kukan
d ~ s a a n laboratorium 1,s kali dan pemeriksaan radio djagnoshk
]yak 0.4 kali.
Realisasi pimerimaan fimgsional di Jombang yang baru mencapai
Rp. 0.5 milyar tampaknya jauh terbinggi dibanding nunah sakit di luar Jatim
lainnya. Proporsi tertinggi adalah obat tindakan operasi dan rawat inap.
Pengawasan dan pengendalian oleh Ihvilkab terhadap pengelolaan dana
iumah sakit belum sepenuhnya dijalwkan. Hal tersebut dimaksudkan agar
kewenangan Direkhu dalam penggunaan dana dapat terkendali, tetapi dilain
pihak rumah sakit swadana mampu bersaing melalui penampilan fisik,
pelayanm dan kualitas yang kompetitip. Sistem akuntansi cash basis. hams
sudah digantikan dengan sistem accrual basis. Dengan perhitungan unit cost
yang tepat dapat dipakai sebagai dasar menetapkan tarif yang layak yakni
sesuai dengan nilai jasa yang diberikan kepada penderita ditambah dmgan
profit yang I qrak (Ascolbat Gani,1995). Bagairnanapiun pula hams disadari
bahwa rumah :;skit meru~pakan'socio econatmic unit' yang juga memperha-
tikan kemampuan membayar masyarakat.
Hal ymg hams dijaga adalah bahwa h g s i m a h sakit hams tetap
sebagai unite h g 5 i sosialnya, sehingga bukan penerimaan saja yang
menjadi citik senn;llnva letapi juga harus memperhatikan golongan
mwarakat ymg tidak mampu. Kecenderungan untuk hanya m e n h a
pasien kelas 1 dan VIP dan membatasi jumlah pasein kelas 111 sangat tidak
dibenarkan. Disamping itu fungsi kartu sahat dengan pengawasan yang ketat.
mzih relevan untuk dilaksanakan. Hal tersebut d i m u n & n h n karena bay*
pemanfaatan kartu sehat yang 'tepat sasaran'.
M. K E S I M P U L A N
1. Rasio tenaga dan tempat tidm di rumah sakit swadana cukup mcmadai
dengan efisiensi output yang sudah diatas ideal. Jumlah kunjungan rawat
jalan meningkat cukup bc%aTscdaogkan Jmnlah hari ral leugalmi
peningkatan yang tidalk terlalu besar. F'enerimaal ~nal juga
mengalarm peningkm ,-,- ukup b= . ,
vane n ar. -
vane )ula oleh
meningkamya pengeluanm operasional rumah sakit. Cost recover);rumah
sakit swadana sudah cukup baik (lebih 100%). tetapi angka tersebut tidak
t m a s u k belanja pegawai. Unhlk itu perlu dihitung kembali auggaran dan
biqa operasir--' A- gan mennasukkan belanja pegawai kedalarn
perhi peroleh umlit biaya yi
UCAPAN TERIMAKASW
.
Soeprapto. A S , 1985. Administrasi Rumah Sakit Surabaya: Barata Java
Offset.