Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
akronim yang tidak begitu dikenal, hal itu harus didefinisikan dengan
jelas. Penggunaan akronim diusahakan seminimal mungkin.
Pengorganisasian materi laporan secara logis dan keakuratan serta
ketepatan dalam menyatakan fakta dan dalam mengambil simpulan,
adalah penting untuk kejelasan dan pemahaman bagi pembaca Laporan
Audit. Penggunaan judul, subjudul, dan kalimat topik secara efektif
akan membuat laporan lebih mudah dibaca dan dipahami. Alat bantu
visual (seperti gambar, bagan, grafik dan peta) harus digunakan secara
tepat untuk menjelaskan dan memberikan ringkasan materi yang rumit.
f). Ringkas. Laporan audit harus disajikan secara ringkas, tidak lebih
panjang dari yang diperlukan untuk mendukung pesan. Jika terlalu
rinci, dapat menurunkan kualitas laporan bahkan dapat
menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan mengurangi minat
pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.
d). Temuan audit. Terdapat 2 (dua) jenis temuan audit. Yang pertama
adalah temuan yang mengacu pada undang-undang yang harus ditaati
oleh organisasi audit yaitu pelanggaran terhadap peraturan keuangan
dan ekonomi serta peraturan audit. Jenis temuan audit yang kedua
adalah temuan atas tidak dilaksanakannya praktik-praktik yang sesuai
dengan peraturan. Laporan Audit harus menyajikan semua masalah
utama yang ditemukan dalam audit termasuk fakta-fakta yang
berhubungan, penyebabnya, peraturan yang dilanggar, dan dampak dari
pelanggaran itu.
e). Opini audit dan Rekomendasi. Laporan Audit harus menyajikan opini
dan rekomendasi atas temuan audit. Opini harus diberikan tentang
sanksi atas pelanggaran peraturan keuangan dan ekonomi serta
peraturan audit sedangkan rekomendasi harus dibuat berkaitan dengan
praktik yang tidak tepat atau tidak diterima umum (inappropriate or
irregular practice)
audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang
dipikul auditor.
Berdasarkan SA-IAI, tipe opini/pendapat auditor yang dapat digunakan
dalam laporan audit atas laporan keuangan adalah:
Pendapat wajar tanpa pengecualian. Pendapat wajar tanpa
pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan auditan,
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan.
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan
suatu paragraf penjelasan dalam Laporan Audit. Keadaan-keadaan
tersebut antara lain meliputi pembatasan ruang lingkup audit atas
bagian tertentu dalam laporan keuangan, adanya hal-hal tertentu
yang perlu ditekankan, adanya keadaan dimana suatu bagian dalam
laporan keuangan auditan tidak disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum tetapi penyajian tersebut adalah
lebih memadai dalam menyajikan informasi keuangan auditan,
Pendapat wajar dengan pengecualian. Pendapat wajar dengan
pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan auditan
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk
dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Pendapat tidak wajar. Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa
laporan keuangan auditan tidak menyajikan secara wajar posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Pernyataan tidak memberikan pendapat. Pernyataan tidak
memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan, jika bukti audit tidak
cukup untuk membuat kesimpulan.
Menurut SA-IAI, materi pokok laporan hasil audit atas laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
a). Suatu judul yang memuat kata independen
b). Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam
Laporan Audit diperiksa oleh auditor
c). Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan/entitas yang bersangkutan dan tanggung jawab
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
perundang-undangan
mempunyai kewenangan untuk
mengetahuinya. Situasi lain
yang berkaitan dengan
keamanan publik dapat juga
mengakibatkan informasi
tersebut dilarang untuk
diungkapkan dalam laporan.
Sebagai contoh, informasi rinci
tentang pengamanan komputer
untuk suatu program dapat
dikeluarkan dari pelaporan
publik guna mencegah
penyalahgunaan informasi
tersebut. Dalam situasi tersebut,
auditor dapat mengeluarkan
satu laporan yang resmi yang
berisi informasi di atas dan
mendistribusikannya kepada
pihak yang akan
menindaklanjuti rekomendasi
auditor. Bila memungkinkan,
auditor dapat berkonsultasi
dengan konsultan hukum
mengenai permintaan atau
situasi lain yang membutuhkan
penghilangan informasi tertentu
dari laporan.
Laporan Audit diserahkan oleh
auditor kepada auditan,
orngaisasi yang meminta atau
mengatur pelaksanaan suatu
audit. Bagian dari Laporan
Audit yang relevan juga harus
dikirimkan kepada pihak yang
mempunyai kewenangan
mengantur auditan dan yang
bertanggung jawab untuk
melakukan tindak lanjut hasil
audit serta kepada pihak lain
yang diberik wewenang untuk
menerima Laporan Audit
tersebut. Auditor harus
menjelskan bahwa laporan
bersifat terbukauntuk umum,
kecuali apabila laporan
tersebut dibatasi oleh undang-
undang atau peraturan, atau
apabila mengandung
informasi khusus dan rahasia.
Laporan Audit harus didistribusikan
tepat waktu kepada pejabat yang
berkepentingan. Pejabat tersebut
termasuk pihak yang diatur oleh
ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk
menerima laporan tersebut, pihak
yang bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti temuan dan
rekomendasi, serta pihak lain dari
lembaga pemerintah yang
memberikan bantuan atau hibah
kepada entitas yang diperiksa, dan
anggota legislatif. Namun jika hal
yang diperiksa merupakan rahasia
negara, untuk tujuan keamanan atau
tidak boleh dikeluarkan kepada pihak-
pihak tertentu atas dasar ketentuan
dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, auditor dapat
membatasi pendistribusian laporan
tersebut.
Apabila suatu audit dihentikan
sebelum berakhir, namun auditor
tidak mengeluarkan laporan hasil
audit tersebut, maka auditor harus
membuat catatan yang
mengikhtisarkan hasil pekerjaannya
sampai tanggal penghentian dan
menjelaskan alasan penghentian
tersebut. Auditor juga harus
mengkomunikasikan secara tertulis
alasan penghentian pekerjaan tersebut
kepada manajemen auditan, entitas
yang meminta audit tersebut, atau
pejabat lain yang berkepentingan.
Contoh Laporan audit atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan adalah sebagai
berikut:
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perum Peruri
tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dan hasil usaha, serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
Lingkup audit atas subsidi pupuk tahun 2004 meliputi audit atas:
Volume pemakaian gas.
Volume produksi pupuk.
Volume penyaluran pupuk bersubsidi.
Perhitungan subsidi pupuk.
2. Hasil Audit
Audit dilakukan terhadap volume pemakaian gas, jumlah produksi
pupuk, rasio pemanfaatan gas, volume penyaluran pupuk dan jumlah
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
3. Simpulan
Berdasarkan hasil audit, jumlah subsidi pupuk yang layak diberikan
kepada PT Pusri untuk TA 2004 adalah sebesar USD45.903.777,88 yang
dapat dirinci sebagai berikut:
Jumlah perhitungan subsidi pupuk yang USD46.691.999,16
diajukan
Koreksi Audit
Koreksi positif USD482.888,21
Koreksi negatif USD1.271.109,49
Jumlah koreksi USD788.221,28
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
PENANGGUNG JAWAB
Laporan yang disusun dengan cara ini dapat membantu pejabat yang
bertanggung jawab untuk memusatkan perhatiannya atas hal yang
memerlukan perhatian itu, dan dapat membantu untuk melakukan
perbaikan sesuai rekomendasi dalam laporan hasil audit. Laporan harus
mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang
jelas dan sesederhana mungkin, sepanjang hal ini dimungkinkan.
Penggunaan bahasa yang lugas dan tidak teknis sangat penting untuk
menyederhanakan penyajian. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan
akronim yang tidak begitu dikenal, maka hal itu harus didefinisikan
dengan jelas. Akronim agar digunakan sejarang mungkin.
Auditor perlu membuat resume laporan untuk menyampaikan informasi
yang penting untuk diperhatikan oleh pengguna laporan. Ringkasan
tersebut memuat jawaban terhadap tujuan audit, temuan-temuan yang
paling signifikan, simpulan, dan rekomendasi. Pengorganisasian laporan
secara logis, keakuratan dan ketepatan dalam menyajikan fakta, serta
dalam mengambil simpulan, merupakan hal yang penting untuk memberi
kejelasan dan pemahaman bagi pengguna laporan. Penggunaan judul, sub
judul, dan kalimat topik (utama) akan membuat laporan lebih mudah
dibaca dan dipahami. Alat bantu visual (seperti gambar, bagan, grafik, dan
peta) dapat digunakan untuk menjelaskan dan memberikan resume
terhadap suatu masalah yang rumit. Laporan yang ringkas adalah laporan
yang tidak lebih panjang dari yang diperlukan untuk menyampaikan dan
mendukung pesan. Laporan yang terlalu rinci dapat menurunkan kualitas
laporan, bahkan dapat menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan
dapat membingungkan atau mengurangi minat pembaca. Pengulangan
yang tidak perlu juga harus dihindari. Meskipun banyak peluang untuk
mempertimbangkan isi laporan, laporan yang lengkap tetapi ringkas, akan
mencapai hasil yang lebih baik.
Laporan Audit diserahkan oleh organisasi audit kepada: (1) pejabat yang
berwenang dalam auditan, (2) pejabat yang berwenag dalam organisasi
yang meminta atau mengatur pemeriksaan, termasuk organisasi luar yang
memberikan daa, kecuali dilarang oleh ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku; (3) pejabat lain yang berwenang atau yang
bertanggung jawab untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit;
dan (4) pihak lain yang diberi wewenang oleh auditan untuk menerima
laporan tersebut.
Contoh Laporan audit kinerja yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan adalah sebagai berikut:
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
BAB I
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E perubahan ketiga Undang- Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No. 5 tahun
1973 dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2004, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK-RI) telah melakukan pemeriksaan kinerja atas
Penyelenggaraan Sekolah Dasar Tahun Ajaran 2003/2004 pada Kota Cilegon.
Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit pemerintah
(SAP) Tahun 1995 dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) BPK-RI
Tahun 2002.
Tujuan pemeriksaan kinerja adalah untuk menguji dan menilai
keberhasilan penyelenggaraan Sekolah Dasar (SD) berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dengan memperhatiakn aspek kehematan dan
efektivitas atas unsur pembiayaan.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja
Penyelenggaraan SD pada Kota Cilegon Tahun Ajaran 2003/2004 adalah Baik.
Hal itu tercermin dari pencapaian nilai kumulatif atas Indikator Utama Kinerja
atau Key performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan, sebagai berikut:
Aspek Negatif
Kontribusi negatif terhadap kinerja penyelenggaraan SD Tahun Ajaran
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
2003/2004 berasal dari kegiatan atau aktifitas yang tidak mencapai skor
maksimal dengan persentase ketidakcapaian relatif besar, yaitu pemenuhan
sarana dan prasarana dengan capaian skor yang diperoleh adalah sebesar
4,60 dari skor maksimal sebesar 10, atau tidak tercapai sebesar 54,00%.
Selain itu ditemukan penyimpangan atas pembiayaan penyelenggaraan SD
Tahun Ajaran 2003/2004 senilai Rp 1.844.486.730,81 atau 3,76% dari
realisasi pembiayaan TA 2003 dan TA 2004 yang diperiksa sebesar
Rp49.064.630.348,50, yang terdiri atas:
Penyimpangan terhadap azas kehematan sebanyak lima temuan senilai
Rp393.749.967,31 atau 0,80% dari realisasi yang diperiksa, yaitu:
1 Pembelian material pada pekerjaan imbal swadaya rehabilitasi SD
lebih mahal sebesar Rp70.022.240,00 dibandingkan dengan
Daftar Harga Tertinggi (DHT).
2 Biaya perencanaan teknik untuk kegiatan revitalisasi SD/MI TA
2003 melebihi standar yang ditetapkan oleh Walikota Cilegon
sebesar Rp76.193.735,38.
3 Pengadaan meubelair SD TA 2003 tidak hemat sebesar
Rp96.032.000,00 dan terdapat pemakaian bahan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi senilai Rp38.494.266,70.
4 Volume tiga pekerjaan pembangunan SDN Kubang Sepat I TA
2003 yang diperhitungkan dalam RAB melebihi gambar Bestek
senilai Rp49.370.539,73.
5 Volume pekerjaan revitalisasi sembilan SD TA 2003 yang
diperhitungkan dalm RAB lebih besar senilai Rp63.637.185,50.
Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercpainya program yang
direncanakan sebanyak enam temuan senilai Rp1.450.736.763,50 atau
2,96% dari realisasi yang diperiksa, yaitu:
1 Pembayaran gaji dan tunjangan Kepala SD, Guru SD, dan penjaga
SD Kota Cilegon melebihi ketentuan sebesar Rp74.924.186,00.
BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kepala Perwakilan III BPK-
RI di Jakarta
Hadi Priyanto
NIP. 240000961
a). Bukti audit yang cukup dan penentuan karakteristik temuan audit
dengan tepat. Laporan Audit harus dibuat sehingga tersusun dan
disahkan oleh fakta-fakta, bukti audit, dan peraturan yang menyatakan
benar atau salah yang sesuai dengan kebijakan hukum dan peraturan
negara. Bukti audit yang digunakan dalam laporan harus cukup dan
mampu untuk mendukung opini audit. Referensi hukum dan peraturan
untuk menentukan temuan audit harus tepat dan sesuai. Setiap referensi
tersebut harus menjelaskan nama dan nomor dari hukum dan peraturan
yang menjadi dasar termasuk isi dari pembatasan dalam peraturan
tersebut.
b). Fakta-fakta penting dinyatakan dengan jelas serta penggunaan data
yang dapat dipercaya. Semua fakta dalam Laporan Audit harus jelas
dan data yang digunakan dalam Laporan Audit harus tepat dan dapat
diandalkan. Laporan Audit harus dengan jelas mengungkapkan
penyebab dan dampak dari hal-hal penting yang sedang dibahas. Hanya
dengan cara demikian institusi audit dapat mengevaluasi bagian-bagian
audit dan mengambil kesimpulan yang tepat.
c). Cakupan yang lengkap dan pengungkapan prioritas. Proses evaluasi dan
pemberian opini dalam Laporan Audit dilakukan atas kebenaran,
ketaatan dan efektivitas kinerja dari auditan untuk suatu periode
tertentu. Laporan Audit harus memiliki cakupan yang lengkap atas
semua hal-hal di atas supaya dapat menggambarkan temuan audit
dengan lengkap dan tepat. Pertama-tama Laporan Audit harus lengkap
dalam keseluruhan bagian-bagian yang disyaratkan dan sesuai dengan
standar auditing baik isi maupun strukturnya. Yang kedua, isi dari
Laporan Audit harus secara komprehensif dan benar menggambarkan
situasi yang sebenarnya dari auditan. Ketiga, Laporan Audit harus
disiapkan dengan berfokus pada hal-hal yang prioritas dan tidak perlu
untuk membahas semua hal.
d). Pengaturan tampilan yang jelas dan struktur yang memadai. Bagian isi
dari Laporan Audit harus secara sistematis dikategorikan dan ditata
dengan baik dengan penyusunan paragraf dan pemaparan ide yang baik
dan jelas. Hal-hal yang karakteristiknya sama harus disajikan dalam
satu bagian laporan. Hal-hal yang tidak relevan sebaiknya tidak
dimasukkan dalam bagian laporan untuk menghindari penyajian ganda.
Umumnya, hal-hal utama dipaparkan terlebih dahulu sebelum
menyajikan hal-hal yang bukan utama, sedangkan penjelasan dari suatu
hal dipaparkan terlebih dahulu sebelum penentuan karakteristik dari
hal-hal tersebut. Dalam kasus yang lain, situasi dipaparkan terlebih
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
Laporan Audit yang diserahkan oleh tim audit selanjutnya harus ditelaah
dan diselesaikan oleh institusi audit yang membawahi. Hal-hal berikut
umumnya diputuskan dalam proses penelaahan dan penyelesaian:
a). Apakah fakta-fakta yang penting dalam bagian-bagian yang diaudit
sudah jelas
b). Apakah bukti audit telah cukup
c). Apakah opini atas evaluasi audit dan kesimpulan audit sudah memadai
d). Apakah penentuan karakteristik temuan audit dan saran untuk
memberikan sanksi dan denda sudah memadai dan sesuai dengan
hukum yang berlaku
e). Apakah tanggapan auditan atas Laporan Audit dan hasil telaah
selanjutnya sudah benar
Surat Opini Audit biasanya terdiri dari judul, tujuan dari surat, bagian
utama, tanda tangan dan tanggal surat. Isi utama dari Surat Opini Audit adalah
sebagai berikut:
Dasar penugasan, ruang lingkup audit, audit contents, pendekatan dan
waktu pelaksanaan audit. Dasar penugasan menunjukkan sumber dari
penugasan audit seperti rencana audit yang disiapkan institusi,
permintaan audit dari institusi berwenang yang lain atau permintaan
audit oleh pemerintah. Ruang lingkup audit menjelaskan organisasi
yang akan diaudit atau luas audit yang akan dilakukan dan jangka
waktu kegiatan keuangan yang akan diaudit. Audit contents adalah item
spesifik yang diaudit. Pendekatan audit adalah cara audit dilakukan
seperti pendekatan audit lapangan (field audit approach) dan
pendekatan audit di atas meja (desk audit approach). Waktu
pelaksanaan audit menjelaskan kapan audit akan dimulai dan kapan
audit selesai. Jika pendekatan audit lapangan yang digunakan, Surat
Opini Audit harus menjelaskan kapan tim audit datang dan keluar dari
auditan. Apabila pendekatan audit di atas meja yang digunakan maka
harus dijelaskan waktu penerimaan informasi akuntansi dan kapan
informasi itu diserahkan kembali kepada auditan.
Evaluasi audit. Evaluasi audit adalah audit keseluruhan atas kebenaran,
ketaatan, dan efektivitas belanja dan penerimaan auditan. Evaluasi
audit mencakup hal-hal sebagai berikut:
1 Mengevaluasi kebenaran item audit. Evaluasi jenis ini
dilakukan untuk melihat apakah praktik akuntansi auditan
sesuai dengan standar akuntansi dan system keuangan yang
dapat diterapkan (applicable financial system) dan apakah data
akuntansi dengan benar telah menyajikan informasi mengenai
pendapatan dan belanja auditan. 3 (tiga) jenis opini dapat
dihasilkan melalui evaluasi ini:
1). Benar (Truthful). Jika data dalam laporan keuangan
auditan konsisten dengan data yang diperoleh dari
standar akuntansi, system akuntansi serta peraturan
keuangan yang digunakan yang sementara digunakan,
opini dapat diberikan yang menyatakan bahwa praktik
akuntansi yang digunakan oleh auditan sesuai dengan
standar akuntansi, system akuntansi dan system
keuangan serta data akuntansi yang disajikan dengan
benar mengungkapkan pendapatan dan belanja tahunan
auditan.
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
2 Ketidaktaatan umum
(general non compliance)
auditan sehingga harus
dilakukan perbaikan.
3 Ketidakcukupan dalam
akuntansi, pengendalian
intern, dan manajemen
yang tidak dapat
dikategorikan sebagai
ketidaktaatan umum.
Memberikan opini audit. Berdasarkan
klasifikasi temuan audit, opini
audit khusus dan opini atas
evaluasi secara keseluruhan harus
diberikan. Ketika temuan audit
berdampak pada diberikannya
sanksi audit, temuan-temuan audit
tersebut harus ditangani dengan
membuat Keputusan Audit. Opini
audit khusus atas sanksi audit
harus dinyatakan bersama dengan
hal-hal yang mendasarinya yang
masih harus diperbaiki auditan.
Apabila temuan audit temuan
mensyaratkan perbaikan oleh
auditan, rekomendasi yang praktis
dan dapat dilaksanakan harus
diajukan. Selanjutnya opini
keseluruhan atas kebenaran,
ketaatan dan efektivitas
pendapatan dan belanja harus
mengintegrasikan semua aspek
temuan audit.
Membuat draft Surat Opini Audit.
Setelah menelaah dan
menyelesaikan Laporan Audit,
institusi audit harus menetapkan
orang yang membuat draft Surat
Opini Audit. Dalam proses
penyusunan draft, orang tersebut
harus dengan cermat membaca
Laporan Audit yang diserahkan
tim audit dan memahami opini
serta rekomendasi yang diajukan
oleh tim audit. Apabila perlu
kertas kerja dapat dilihat kembali.
Dalam melakukan hal ini, opini
audit yang diberikan institusi
audit harus disajikan dalam Surat
Opini Audit secara komprehensif.
Menelaah dan menyelesaikan Surat
Opini Audit. Institusi audit harus
menelaah dan mengevaluasi draft
Surat Opini Audit sesuai dengan
peraturan yang relevan.
Penelaahan dan penyelesaian itu
mencakup hal-hal utama sebagai
berikut:
1 Apakah Surat Opini Audit
telah menyajikan opini
audit institusi audit
2 Apakah item audit telah
dievaluasi dengan cara
yang fair dan obyektif.
3 Apakah bukti audit telah
cukup
4 Apakah rekomendasi yang
diajukan praktis, dapat
dilaksanakan dan relevan
5 Apakah semua elemen
penyusun Surat Opini
Audit telah disajikan
6 Apakah draft Surat Opini
Audit disusun berdasarkan
standar dokumentasi.
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
Keputusan Audit terdiri dari judul, alamat yang dituju, bagian isi, tanda
tangan pengambil keputusan dan tanggal pembuatan keputusan. Bagian isi
terdiri atas:
a). Dasar penugasan, ruang lingkup audit, audit contents, pendekatan dan
waktu pelaksanaan audit. Dasar penugasan menunjukkan sumber dari
penugasan audit seperti rencana audit yang disiapkan institusi,
permintaan audit dari institusi berwenang yang lain atau permintaan
audit oleh pemerintah. Ruang lingkup audit menjelaskan organisasi
yang akan diaudit atau luas audit yang akan dilakukan dan jangka
waktu kegiatan keuangan yang akan diaudit. Audit contents adalah item
spesifik yang diaudit. Pendekatan audit adalah cara audit dilakukan
seperti pendekatan audit lapangan (field audit approach) dan
pendekatan audit di atas meja (desk audit approach). Waktu
pelaksanaan audit menjelaskan kapan audit akan dimulai dan kapan
audit selesai.
b). Jika pendekatan audit lapangan yang digunakan, Surat Opini Audit
harus menjelaskan kapan tim audit datang dan keluar dari auditan.
Apabila pendekatan audit di atas meja yang digunakan maka harus
dijelaskan waktu penerimaan informasi akuntansi dan kapan informasi
itu diserahkan kembali kepada auditan.
c). Tindakan dalam pendapatan dan belanja yang melanggar peraturan
perundangan dalam keuangan negara. Bagian ini sebagian besar
menjelaskan fakta-fakta utama berkaitan dengan irregularities tersebut,
nilai moneter dari jumlah uang yang tercakup dan dampak serta
kerugian sebagai konsekuensi irregularities tersebut.
d). Menentukan karakteristik irregularities dan keputusan-keputusan
sebagai dasar untuk memberikan sanksi. Bagian ini menjelaskan
beberapa aspek yaitu: penentuan karakteristik regularities, hukum dan
peraturan yang dilanggar, dasar dan kriteria untuk memberikan sanksi,
keputusan pemberian sanksi atas irregularities dalam keuangan publik
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
Rangkuman
Laporan Audit adalah sarana untuk mengkomunikasikan pekerjaan
audit dan temuan audit secara komprehensif, yang diberikan oleh tim audit
kepada organisasi audit. Laporan Audit adalah hal yang sangat penting untuk
diperhatikan auditor agar hasil audit dapat bermanfaat bagi pengguna Laporan
Audit. Selain sebagai ringkasan dari pekerjaan audit dan temuan audit,
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT
Laporan Audit juga merupakan dasar dalam membuat Surat Opini Audit, Rekomendasi, dan
membuat Keputusan Audit.
Pada setiap akhir pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan konsep Laporan Audit.
Isi konsep Laporan Audit tersebut harus mudah dimengerti dan bebas dari penafsiran ganda
serta memenuhi standar pelaporan yaitu: lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, jelas, dan
ringkas. Laporan Audit berisi hal-hal sebagai berikut: Pernyataan atas tugas audit, Informasi
dasar mengenai auditan, Informasi dasar tentang audit dan evaluasi secara keseluruhan,
Temuan audit, dan Opini audit dan Rekomendasi.
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah antara lain untuk menginformasikan
kepada organisasi audit dan/atau pimpinan auditan, tentang opini/pernyataan pendapat
auditor, apakah laporan keuangan yang disajikan oleh auditan telah sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Audit kinerja adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu organisasi
publik telah melaksanakan anggaran belanjanya dengan secara bijaksana. Dengan kata lain,
audit kinerja dilakukan untuk melihat apakah hasil yang didapat sebanding dengan uang yang
dibelanjakan oleh organisasi publik. Secara umum, audit kinerja harus dapat menjawab
pertanyaan: 1) apakah kegiatan yang kita lakukan sudah tepat?, 2) apakah kegiatan yang kita
lakukan sudah efektif dan efisien?, dan 3) apakah hasil yang dicapai sesuai dengan yang
direncanakan?
Beberapa hal yang menjadi persyaratan dalam membuat draft Laporan Audit adalah:
a) Bukti audit yang cukup dan penentuan karakteristik temuan audit dengan tepat, b) Fakta-
fakta penting dinyatakan dengan jelas serta penggunaan data yang dapat dipercaya, c)
Cakupan yang lengkap dan pengungkapan prioritas, d) Pengaturan tampilan yang jelas dan
struktur yang memadai, dan e) Penyajian yang akurat dan penggunaan kata yang efektif.
Setelah menelaah dan menyelesaikan Laporan Audit, mengevaluasi item-item audit
dan membuat Surat Opini Audit, institusi audit dengan kewenangan mereka juga dapat
membuat keputusan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh auditan. Keputusan Audit
adalah dokumen hukum bagi institusi audit untuk memberikan hukuman atas tindakan
auditan terkait dengan pendapatan dan belanja yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Institusi audit harus mengeluarkan Keputusan Audit kepada auditan dalam 30 hari
setelah menerima Laporan Audit. Keputusan Audit terdiri dari judul, alamat yang dituju,
bagian isi, tanda tangan pengambil keputusan dan tanggal pembuatan keputusan.