Você está na página 1de 13

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI BANGSAL PERINATOLOGI RSUD


TEMANGGUNG

Disusun oleh :
FITRI ASPATRIANTI
NIPP : 20164030100

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PENGKAJIAN KEPERAWATAN USIA NEONATUS

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : By. L
Tempat/tanggal lahir : Temanggung, 18 Maret 2017
Umur : 25 Hari
No RM : 233854
Diagnosa Medis : Dyspnue d/d Bronkitis
Agama : Islam
II. KELUHAN UTAMA dan ALASAN MASUK RS
a. Alasan masuk RS : Pasien datang dengan batuk sudah 3 hari, sesak nafas, muntah
sudah 3 kali dan demam.
b. Keluhan Utama : pasien sesak nafas, batuk-batuk dan demam suhu 37
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
A. Prenatal
1. Jumlah kunjungan : 3 kali
2. Bidan/dokter : 2 kali ke bidan dan 1 kali ke dokter kandungan
3. Penkes yang didapat : Makanan yang bergizi yang harus dikonsumsi
ibu hamil, cara perawatan payudara
4. HPHT : Tidak dikaji
5. Kenaikan BB selama hamil : 19 kg
6. Komplikasi kehamilan : Tidak ada
8. Riwayat hospitalisasi : sebelumnya ibu bayi pernah rawat inap di rs
karena terlalu kecapean dan akhirnya di infus.
9. Pemeriksaan kehamilan/Maternal screening
( ) Rubella ( ) Hepatitis ( ) CMV
( ) GO ( ) Herpes ( ) HIV
B. Natal
1. Tempat melahirkan : RSUD Temanggung
2. Cara melahirkan : Sectio cecar
3. Penolong persalinan : Dokter spesialis kandunan
5. Lama persalinan : Tidak dikaji
6. Komplikasi persalinan : Tidak dikaji
7. Terapi yang diberikan : Tidak dikaji
C. Postnatal
1. Usaha nafas : dengan bantuan yaitu dengan terpasang O2 1 lpm via nasal
canul
2. Obat-obatan yang diberikan kepada neonatus : injeksi dexa 2x0,24 , di
injeksi cefo 60 mg, ml,ambroxol 3x1,5ml
3. Interaksi orang tua dan bayi
a. Kualitas :` kurang bagus, komunikasi ibu dengan bayi jarang
dilakukan, kurang sentuhan ibu terhadap bayi.
b. Lamanya : kurang lebih 10 menit.
4. Trauma lahir : tidak ada
5. Narcosis : tidak ada
6. Keluarnya urine/BAB : tidak ada
IV. DATA
Bayi L lahir pertama kali di RSUD Temanggung dengan berat 1,7 kg dan rawat inap di RS
selama 3 hari mengalami kenaikan BB menjadi 2 kg. Dan sekarang dirawat inap lagi di RS
karena sesak nafas, muntah 3 kali dan batuk-batuk.
S : 37,2 RR : 42x/menit, GDS 220 mg/dl,
Pasien terpasang infus KAEN 4L 10 tpm, Pasien terpasang O2 1 lpm via nasal canul, diberi
injeksi dexa 2x0,24 , di injeksi cefo 60 mg, ml,ambroxol 3x1,5ml
Pasien terlihat sulit bernafas, Pasien nafas stridor (krok-krok) , Pasien menangis keras dan
ektremitas gerak-gerak
Pasien sudah bab dan bak
Pasien mudah menghisap ASI dari botol
Pasien terdapat mukos

V. GENOGRAM
VI. RIWAYAT SOSIAL
A. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi : ibu dan bapak
B. Hubungan orang tua dengan bayi :
Hubungan Ibu Ayah
Menyentuh Jarang Jarang
Memeluk Jarang Jarang
Berbicara Jarang Jarang
Berkunjung Sering Sering
Kontak mata Jarang Jarang

C. Anak yang lain


Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi
Laki-laki SC

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


A. Diagnosa medis : Dyspnue d/d Bronkitis
B. Tindakan operasi : SC
C. Status nutrisi : Cukup. Bayi Asi Eksklusif dan jika asinya habis disambung dengan
susu formula.
D. Obat-obatan : injeksi dexa 2x0,24 cc,ambroxol 3x1,5ml dan injeksi cefo 60 mg
F. Aktivitas : Gerak aktif dan menanggis juga kuat
G. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan : Nebulizer, oksigenasi, kepala posis
ekstensi (posisi semi fowler)
I. Pemeriksaan penunjang : Foto Thorax
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Antropometri :
Saat lahir Saat ini
1. Berat badan
2. Panjang badan
3. Lingkar kepala
b. Refleks
( ) Moro ( ) Menggenggam ( ) Menghisap
( ) Lain-lain,sebutkan
c. Tonus/aktivitas
a. ( ) Aktif ( ) tenang ( ) letargi ( ) kejang
b. ( ) Menangis keras ( ) lemah ( ) melengking
( ) sulit menangis
d. Kepala/leher
a. Fontanel anterior
( ) Lunak ( ) Tegas ( ) Tegas ( ) datar
( ) Menonjol ( ) Cekung
b. Sutura sagitalis
( ) Tepat ( ) Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
( ) Simetris ( ) Asimetris
e. Mata ( ) Bersih ( ) Sekresi,
f. THT
a. Telinga
( ) Normal ( ) Abnormal
b. Hidung
( ) Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping hidung
c. Palatum
( ) Normal ( ) Abnormal
g. Abdomen
a. ( ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung
b. Lingkar perut: Cm
c. Liver: ( ) kurang dari 2 cm ( ) lebih dari 2 cm
h. Toraks
a. ( ) Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi: ( ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( ) derajat 3
c. Klavikula: ( ) normal ( ) abnormal
i. Umbilikus
( ) normal( ) abnormal ( ) inflamasi ( ) drainase
j. Genital : ( ) perempuan normal ( ) laki-laki normal ( ) ambivalen
k. Anus : ( ) paten ( ) imperforat
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM

A. Data fokus
Data Objektif Data Subjektif
Pasien terlihat sulit bernafas
Pasien nafas melalui cuping hidung
Suara nafas stridor
Pasien menangis keras jam 12.00 wib dan
ektremitas gerak-gerak
Pasien mudahmenghisap ASI dari botol
Pasien terpasang O2 1 lpm via nasal canul
Pasien terpasang infus KAEN 4L 10 tpm
Suhu pasien 37,2
Pasien batuk-batuk
RR pasien 42x/menit
Bayi terlihat pucat
Kulit teraba hanget
Tampak mengigil ringan
Kulit kemerahan
Terdapat mukos
Adanya retraksi dada

B. Analisa Data
N Data Masalah Etiologi Diagnosa Keperawatan
o
1. Data objektif: Ketidakefektifan Hiperventilasi Ketidakefektifan pola
Pasien terlihat sulit pola nafas (00032) nafas b/d Hiperventilasi
bernafas d/d Pasien terlihat sulit
Pasien nafas melalui
bernafas, bernafas melalui
cuping hidung
Suara nafas stridor cuping hidung, Suara nafas

(krok-krok) stridor (krok-krok),RR


RR pasien 42x/menit pasien 42x/menit, adanya
Pasien terpasang O2 retraksi dada dan Pasien
1 lpm via nasal terpasang O2 1 lpm via
canul nasal canul
Adanya retraksi
dada
Data Subjektif
2. Data objektif: Ketidakefektifan Mukus Ketidakefektifan bersihan
Pasien terlihat sulit bersihan jalan berlebihan jalan nafas bd mukus
bernafas nafas (00031) berlebihan dd pasien
Pasien nafas stridor
Pasien terpasang O2 tampak batuk-batuk ,

1 lpm via nasal canul terlihat sulit bernafas,


Pasien tampak batuk- pasien nafas stridor, pasien
batuk terpasang O2 1 lpm via
Adanya mukos nasal kanul, pasien
Data Subjektif menangis keras dan gerak-
gerak.

3. Data Objektif: Ketidakefektifan Penyakit Ketidakefektifan


Suhu pasien 37,2 termoregulasi termoregulasi b/d penyakit
Bayi terlihat pucat
Kulit teraba hangat d/d Suhu pasien 37,2,
Tampak mengigil Bayi terlihat pucat , Kulit
ringan teraba hanget, Tampak
Kulit kemerahan mengigil ringan dan Kulit
kemerahan
C. Rencana Keperawatan
Tgl No. Diagnosa NOC NIC
12/04/17 1 Status Pernafasan : Ventilasi (0403) Manajemen Jalan Nafas (3140)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Posisikan ekstensi untuk meminimalkan
diharapkan status respirasi: jalan nafas pasien ventilasi
dapat baik, dengan kriteria hasil : Lakukan fisioterapi dada
Frekuensi pernafasan Lakukan oksigenasi sederhana
Irama pernafasan Berikan pemenuhan kebutuhan
Kedalaman inspirasi oksigenisasi
Penggunaan otot banti nafas Monitor Pernafasan (3350)
Retraksi dinding dada Monitor suara nafas tambahan
Status Pernafasan (0415) Monitor pola nafas
Pernafasan cuping hidung Catat pada perubahan pada saturasi
Sianosis oksigen.
Akumulasi skutum Kolaborasi dengan dokter

12/04/17 2 Respiration Status: Airway Patency (0410) Airway Management (3140)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi pasien yang membutuhkan
diharapkan status respirasi: jalan nafas pasien pemasangan aktual/potensial jalan nafas.
dapat baik, dengan kriteria hasil: Monitor status respirasi dan oksigenasi.
Ansietas (menangis) bayi berkurang (level 1- Posisikan pasien untuk ventilasi yang
3) maksimal
Suara napas tambahan berkurang (level 1-3) Pasang nasal kanul ukuran 6 FG 2 lpm
Disepnea saat istirahat berkurang (level 1-3) Auskultasi bunyi nafas (bunyi nafas
Tidak menggunakan otot pernafasan menurun, tidak ada dan tambahan)
tambahan (level 1-3) Berikan nebulizer Pulmicort : Ventolin (5
Akumuluasi sputum berkurang (level 1-3) tts : 5 tts) sesuai anjuran dokter
Lakukan fisioterapi dada
12/04/17 3 Thermoregulation: Newborn Termoregulation:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
masa perawatan diharapkan masalah Thermoregulation:
ketidakefektifan termoregulasi pada pasien
dapat teratasi dengan kriterial hasil: Pasang alat monitor suhu tubuh secara kontinu
atau sesuai kebutuhan
Suhu normal Monitor suhu minimal 2 jam sekali
Pernafasan stabil Monitor dan laporkan tanda gejala hipotermia
Tidak ada sesak nafas dan hipertemia
Tidak dehidrasi Monitor suhu dan warna kulit
Monitor nadi dan pernapasan
Tingkatkan intake dan nutrisi yang adekuat
Vital sign Monitoring:

Monitor nadi, suhu, dan RR


Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
D. Catatan Perkembangan dan evaluasi
No. Dx. Tgl, Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
1 11/04/2017 1. Mengidentifikasi pasien yang membutuhkan S: -
08.15 O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
pemasangan aktual/potensial jalan nafas.
Respon : pasien membutuhkan O2 via nasal krok), memberikan posisi ekstensi kepala
canul 1 lpm pasien, mengatur aliran O2 1 lpm. Pasien
09.00 2. Memonitor status respirasi dan oksigenasi.
tampak nyaman. Nangis berhenti, RR
3. Memberikan posisi ekstensi pada pasien
37x/menit
untuk ventilasi yang nyaman.
Respon : sudah diposisikan ekstensi dan A: Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
11.30
pasien tampak nyaman
4. Mengantikan popok bayi P: lanjutkan intervensi
Respon : Bab nya warna kuning dan tekstur
lembek
5. Memonitor oksigenasi sederhana nasal kanul
1 ltm
6. Memonitor pola nafas dan menghitung RR
Respon : RR 37x/menit

2 12.10 1. Memberikan obat ambroxol 1,5 ml S: -


12.45 Respon : ambroxol masuk O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
2. Memberikan ASI
krok), masih batuk-batuk, terdapat mukos
Respon : ASI masuk 40 cc dan refleks
menghisap bayi kuat A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Melakukan Nebulizer V: P (1/2 :1/2)
belum teratasi
Respon : Nebulizer sudah dilakukan dan
pasien tampak nyaman
4. Melakukan Fisoterapi dada P: lanjutkan intervensi
Respon : Fisoterapi dada sudah dilakukan,
pasien tampak nyaman dan sekret belum
keluar

3 01.00 1. Mengobservasi Suhu Pasien S: -


Hasil : suhu 37,1 O: suhu 37,1 Hasil observasi 2 jam 36,8
2. Memonitor suhu 2 jam sekali
A: Ketidakefektifan termoregulasi belum
Hasil : suhu 36,8
3. Mengkondisikan rungan, menimalkan suhu teratasi
ruangan
4. Memakaikan bayi selimut P: lanjutkan intervensi
Respon : pasien terlihat nyaman
1 12/04/2017 1. Mengidentifikasi pasien yang membutuhkan S: -
07.45 O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
pemasangan aktual/potensial jalan nafas.
Respon : pasien membutuhkan O2 via nasal krok), memberikan posisi ekstensi kepala
canul 1 lpm pasien, mengatur aliran O2 1 lpm. Pasien
08.10 2. Memonitor status respirasi dan oksigenasi.
tampak nyaman.nanggis dan bergerak , RR
3. Memberikan posisi ekstensi pada pasien
32x/menit
untuk ventilasi yang nyaman.
Respon : sudah diposisikan ekstensi dan A: Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
11.15 pasien tampak nyaman
4. Memonitor oksigenasi sederhana nasal kanul P: lanjutkan intervensi
1 ltm
5. Memonitor pola nafas dan menghitung RR
Respon : RR 32x/menit
6. Memberikan injeksi dexa 0,24 cc
Respon : dexa masuk dan tidak ada tanda
alergi pada pasien
2 12.00 1. Memberikan ambroxol 1,5 ml S: -
12.10 Respon : ambroxol masuk O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
12.45 2. Melakukan Nebulizer V: P (1/2 :1/2)
krok), masih batuk-batuk, belum keluar secret
Respon : sudah dilakukukan nebulizer dan
pasien tampak nyaman A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Memberikan asi kepada pasien
belum teratasi
Respon : asi masuk 30 cc dan reflek hisap
bayi kuat
4. Melakukan Fisoterapi dada P: lanjutkan intervensi
Respon : sudah dilakukan fisioterapi dada,
sekret tidak keluar dan pasien masih batuk-
batuk

3 01.15 1. Mengukur suhu tubuh pasien S: -


Hasil : suhu 36,7 O: suhu 36,7. Hasil observasi 2 jam 36,6
2. Mengobservasi suhu dua jam sekali
A: Ketidakefektifan termoregulasi belum
Hasil : 36,6
3. Memonitor suhu ruangan teratasi

P: lanjutkan intervensi
1 13/4/2017 1. Mengidentifikasi pasien yang membutuhkan S: -
07.45 O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
pemasangan aktual/potensial jalan nafas.
Respon : pasien membutuhkan O2 via nasal krok), memberikan posisi ekstensi kepala
canul 1 lpm pasien, mengatur aliran O2 1 lpm. Pasien
09.10 2. Memonitor status respirasi dan oksigenasi.
tampak nyaman.nanggis dan bergerak , RR
3. Memberikan posisi ekstensi pada pasien
32x/menit
untuk ventilasi yang nyaman.
Respon : sudah diposisikan ekstensi dan A: Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
10.00 pasien tampak nyaman
4. Memonitor oksigenasi sederhana nasal kanul P: lanjutkan intervensi
10.15 1 ltm
5. Memonitor pola nafas dan menghitung RR
Respon : RR 32x/menit
6. Memberikan injeksi dexa 0,24 cc
Respon : dexa masuk dan tidak ada tanda
alergi pada pasien

2 11.30 1. Melakukan Nebulizer V: P (1/2 :1/2) S: -


Respon : sudah dilakukukan nebulizer dan O: suara nafas pasien terdengar stridor (krok-
12.00 pasien tampak nyaman
krok), masih batuk-batuk, terdapat mukos
2. Memberikan asi kepada pasien
12.25 Respon : asi masuk 30 cc dan reflek hisap A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
bayi kuat
belum teratasi
3. Melakukan Fisoterapi dada
Respon : sudah dilakukan fisioterapi dada,
sekret tidak keluar dan pasien masih batuk- P: lanjutkan intervensi
batuk

3 12.45 1. Mengukur suhu tubuh pasien S: -


01.40 Hasil : suhu 36,6 O: suhu 36,6. Hasil observasi 2 jam 36,6
2. Mengobservasi suhu dua jam sekali
A: Ketidakefektifan termoregulasi sudah
Hasil : 36,6
3. Memonitor suhu ruangan teratasi

P: lanjutkan intervensi

Você também pode gostar