Você está na página 1de 4

SISTEM KEAMANAN RUMAH TERPADU BERBASIS SINYAL

GELOMBANG INFRAMERAH DAN ARDUINO

M. Luthfi Alhadi Zulha


Mahasiswa Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas
Email : m.luthfi.alhadi@gmail.com

ABSTRACT
Integrated security system that is controlled by a microcontroller and an
infrared remote is a security system that is efficient and simple to use. The users
of these devices only need a television remote or other remote used an infrared
transmitter that has been adapted to the sensor without making any effort to use a
padlock on the door. This device will use the Arduino Uno board with
microcontroller ATmega as central regulators, infrared sensors as input device
will receive signal from the infrared remote, and servo motors as an output to
open and lock the door. Infrared signals generated by the remote will be captured
by an infrared sensor that will be forwarded to ATmega microcontroller. After
that, the microcontroller will activate the servo motor that opens or locks the
door.
Keywords : Arduino, microcontroller, servo motor, infrared sensor
Sistem keamanan terpadu yang diatur oleh mikrokontroler dan dikendalikan
dengan menggunakan remote inframerah merupakan suatu system keamanan yang
efisien dan sederhana dalam penggunaannya. Para pengguna perangkat ini hanya
membutuhkan sebuah remote televisi atau remote lainnya yang menggunakan
pemancar inframerah yang telah disesuaikan dengan sensornya tanpa harus
bersusah payah mengunci dengan menggunakan gembok pada pintu. Perangkat ini
akan menggunakan papan Arduino Uno dengan mikrokontroler ATmega sebagai
pusat pengaturnya, sensor inframerah sebagai penerima masukan dari remot
inframerah, dan motor servo sebagai keluaran yang akan membuka dan mengunci
pintu. Sinyal inframerah yang dihasilkan oleh remot akan ditangkap oleh sensor
inframerah yang akan diteruskan ke mikrokontroler ATmega. Setelah itu,
mikrokontroler ATmega akan menggerakkan motor servo yang akan membuka
atau mengunci pintu rumah.
Kata kunci : Arduino, mikrokontroler, motor servo, sensor inframerah

1
Pendahuluan
Kebutuhan akan tempat tinggal yang aman dan nyaman merupakan hak bagi
setiap orang yang hidup di dunia ini. Apalagi dengan orang yang sibuk dalam
karirnya juga membutuhkan suatu cara mengamankan rumah tempat ia tinggal
dengan baik dan efisien. Hal itu juga diperlukan untuk tidak menyianyiakan waktu
seseorang hanya untuk mengunci pintu dengan gembok atau kunci konvensional.
Sekarang ini telah ada penelitian tentang alat keamanan rumah pintar
otomatis berbasis mikrokontroler dan sensor inframerah. Akan tetapi, belum
banyak orang di Indonesia yang mengetahui cara menggunakannya dan
membuatnya karena belum terintegrasi dengan platform Arduino yang lebih
murah dan lebih mudah digunakan.
Arduino merupakan sebuah platform komputasi fisik yang bersifat open
source dimana Arduino memiliki input/output (I/O) yang sederhana yang dapat
dikontrol menggunakan bahasa pemrograman. Arduino dapat dihubungkan
keperangkat seperti komputer. Bahasa pemrograman yang digunakan pada
Arduino adalah bahasa pemrograman C yang telah disederhanakan sehingga
cukup membantu dalam pembuatan program (Sutris Astari, 2013).
Arduino adalah suatu platform opensource yang terdiri atas papan Arduino
yang terdapat mikrokontroler didalamnya, sebuah program IDE untuk
memprogram papan Arduino itu sendiri, dan bahasa pemrograman tersendiri (Feri
Djuandi, 2011). Oleh karena Arduino bersifat opensource, maka kebutuhan biaya
akan semakin murah dalam membuat suatu sistem keamanan rumah pintar
berbasis mikrokontroler.
Dengan papan Arduino, kita dapat membuat alat apa saja yang mungkin
dibuat. Oleh karena itu saya sebagai penulis memutuskan untuk membuat
perangkat sistem keamanan rumah otomatis berbasis mikrokontroler dan
inframerah. Walaupun sudah ada yang membuatnya sebelumnya, tetapi saya akan
menyederhanakannya supaya orang awam dapat mempelajarinya dan bahkan
membuatnya sendiri dirumah.

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, satu sistem perangkat tersusun atas perangkat input,
proses, dan output. Perangkat input terdiri atas remot sebagai alat input pemancar
sinyal dan sensor inframerah AX-1838HS sebagai penerima sinyal input.
Perangkat proses terdiri atas papan Arduino Uno yang terhubung ke sumber arus
listrik menggunakan kabel USB. Perangkat output terdiri atas motor servo mikro
yang dalam penelitian ini akan menggerakkan pengunci pintu.
Sebelum perangkat ini dapat digunakan, kita haruslah memasukkan instruksi
ke dalam mikrokontroler tersebut dengan menghubungkannya dengan sebuah
komputer. Pada komputer tersebut, kita dapat memasukkan intruksi melalui
program Arduino IDE yang telah terinstal sebelumnya. Pada saat menuliskan
program, kita harus menyesuaikan sinyal input dari tombol-tombol di remot agar
sinyal dari remot tersebut dapat terdeteksi oleh sensor inframerah. Setelah

2
dilakukannya penulisan program, program tersebut diunggah ke dalam
mikrokontroler.

Pembahasan
Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler ATmega.
Mikrokontroler ini digunakan karena mudah untuk deprogram dan harganya yang
tidak terlalu tinggi dan sudah termasuk dalam papan Arduino Uno.
Cara kerja perangkat ini ialah, ketika tombol pada remot di tekan, maka
sinyal inframerah akan dipancarkan dan ditangkap oleh sensor inframerah pada
perangkat yang dipasang di pintu. Sensor inframerah akan mengirim data ke
mikrokontroler untuk dilakukan proses lebih lanjut. Mikrokontroler akan
menggerakkan motor servo yang nantinya akan mengunci atau membuka pintu
tergantung data yang diterima dari remot tersebut.
Karena ini masih dalam penelitian, maka perangkat ini belum sepenuhnya
dipasang pada pintu yang sebenarnya. Maka penulis membuat model pintu
menggunakan kardus bekas.
Pada pengujian perangkat, beberapa kali telah terjadi kesalahan. Salah
satunya adalah ketika tegangan yang dipakai untuk sensor inframerah terlalu
tinggi, sensor akan overheat dan akan terjadi kerusakan pada bagian receiver-nya.
Kesalahan lainnya ialah tidak terbacanya sinyal inframerah oleh perangkat sensor
karena pada saat menggunakan remot, remot tersebut tidak mengarah tepat ke
perangkat sensor inframerah.

Penutup
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Pembacaan sinyal dengan menggunakan sensor inframerah AX-1838HS
sudah baik, akan tetapi harus mengarah tepat ke perangkat sensor
inframerah.
2. Tegangan yang digunakan untuk sensor inframerah haruslah sesuai
dengan kebutuhan dari sensor itu sendiri. Apabila tegangannya melebihi
kapasitas, maka sensor itu akan overheat dan akan rusak bagian receiver-
nya.
Penelitian ini belumlah menunjukkan hasil yang sempurna. Maka dari itu,
penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh orang-orang yang lebih handal dalam
bidang ini. Penulis juga berharap agar perangkat ini akan banyak dipakai oleh
masyarakat yang membutuhkan kemudahan dalam mengamankan rumah mereka.

3
Daftar Pustaka
Astari, Sutris.2013. Keran Air Wudhu Otomatis Berbasis Arduino ATmega
328.Jurnal Teknik UMRAH. Tersedia pada : http://jurnal.umrah.ac.id/wp-
content/uploads/2013/07/Sutris-Astari-080120201029.pdf.(Diakses 11
Desember 2016).
Djuandi, Feri.2011.Pengenalan Arduino.Tobuku. Tersedia pada : http://
tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf. (Diakses 11 Desember 2016).
Kurniawan, Vondri.2016. Perancangan Alat Kalibrasi Nada Otomatis Pada Gitar
Berbasis Mikrokontroler.Skripsi FTI Unand.
Prasetyo, M. Andi. Mengontrol Servo Dengan Arduino dan Pushbutton. Tersedia
pada : http://www.boarduino.web.id/2015/06/mengontrol-servo-dengan-
pushbutton-dan.html. (Diakses 7 Desember 2016).
Smith, Alan G.2011. Introduction to Arduino: A piece of cake!. Tersedia pada :
http://www.introtoarduino.com/downloads/IntroArduinoBook.pdf. (Diakses
11 Desember 2016).
Santoso, Heri.2015.Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula.Trenggalek:
Elangsakti.Tersedia pada : https://drive.google.com/file/d/0B8QaI8LZN8EN
ZUVZNldkRkRKRUk/view. (Diakses 11 Desember 2016).

Você também pode gostar