Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna
baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004).
Menurut Azrul Anwar (2004), ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan SDM kita di masa
yang akan datang, terutarna dari segi kecukupan gizi sejak dini. Asi ekslusif adalah pemberian
ASI selama enam bulan pertama (A. August Burns). Memberikan ASI secara eksklusif sampai
bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak
secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat
serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,
ASI juga mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal (Utami
Roesli, 2004).
Pengertian ASI eksklusif adalah pola pemberian ASI pada bayi, dengan hanya
memberikan ASI pada perkembangan awal bayi. ASI adalah satusatunya makanan
bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan
kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang (Sanyoto dan
Eveline, 2008).
Pengertian ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan
tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaankeadaan khusus dibenarkan
untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum
mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau
didapatkan tandatanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak
berjalan dengan baik (Roesli, 2005).
Menyusui atau pemberian ASI eksklusif merupakan suatu proses yang terjadi
secara alami. Jadi jarang sekali ada ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui
bayinya. Menyusui perlu dipelajari terutama oleh ibu yang baru pertama kali memiliki
anak, agar tahu cara menyusui yang benar. Kualitas dan kuantitas ASI juga perlu dijaga
agar perkembangan fisik dan mental bayi jadi optimal. Caranya dengan mengkonsumsi
makanan bergizi, terutama sayuran, banyak minum dan cukup istirahat. Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya WHO merekomendasikan agar bayi baru lahir
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, sebab ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi
bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Suryoprajogo,
2009).
Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan
merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu
ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula
khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum berusia 1 tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
3 Referensi
4 Pranala luar
Makanan
Perawatan payudara
Anatomis payudara
Faktor fisiologi
Pola istirahat
1. ^ http://www.drpaul.com/breastfeeding/colostrum.html
[sunting]Pranala luar
Susu Ibu
(Indonesia) Upaya Memperbanyak ASI Penjabaran Ibu Lusa, Dosen Akbid MUS, Surakarta
(Inggris) Infant nutrition information from Seattle's Children's Hospital and Regional Medical
Center.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat
terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih
muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.
Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi
masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian
menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan
penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat
kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan
serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan
terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri
menguntungkan yang disebut flora normal. Keberadaan bakteri ini
menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan
lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat
membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan
membantunya agar bekerja dengan benar.
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling
mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah
dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi
mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat
menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan
dan perkembahan organ.
Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak,
protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan
telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi
prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih
baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali
kelebihan lainnya.
Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan
bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa.
Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga
sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat
penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang
dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara
khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari
omega-3.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol
mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak
baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan
jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa
perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya.
Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran
Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit
jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh
berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta
bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat
dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat
badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4
Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat
Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan
kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam
ASI. Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan
rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai
pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan
jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat
badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih
dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin
di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin
dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat
lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang
didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit
seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin,
dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.
http://www.ad4msan.com/kehebatan-air-susu-ibu-asi
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui
merupakan proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui
atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Oleh karena itu
ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui berhasil.
Hasil penelitian di bogor tahun 2001 menunjukkan bahwa anak yang diberi
ASI Eksklusif sampai usia 4 bulan tidak ada yang mederita gizi buruk ketika
mereka berusi 5 bulan. Bayi yang diberikan susu selain ASI, mempunyai
resiko 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar
memungkinkan terkena ISPA dibandingkan dengan bayi yang mendap ASI,
(WHO 2000).
Menyusui merupakan salah satu ekspresi cinta dan kasih sayang seorang ibu
kepada bayinya yang sekaligus memperkuat ikatan batin antara
keduanya.Dalam dekapan ibu ketika menyusui,bayi akan merasa
hangat,aman,dilindungi,dicintai dan disayangi,ini semua merupakan stimulus
dini untuk meletakkan dasar perkembangan emosi dan kepribadian anak yang
baik (Depkes,2000).
Banyak hal ini mesti dipersiapkan oleh ibu untuk menyambut sikecil agar ia
tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas.Salah satunya adalah
mempersiapkan diri agar ibu berhasil menyusui bayi secara ekslusif sampai
bayi berumur 4 - 6 bulan.Persiapan ini perlu dilakukan oleh setiap ibu karena
air susu ibu (ASI) merupakan gizi paling sempurna yang mengandung zat
kekebalan serta mudah dicerna oleh bayi.Selain hal tersebut,ASI juga
mempunyai nilai ekonomis dan sangat praktis dalam pemberiannya (Depkes
2005).
Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang baru lahir,maka ibu harus
degera mungkin menyusui bayinya,karena air susu ibu (ASI) memegang
peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan
kelangsungan hidup bayi.Oleh sebab itu bayi yang berumur 0 - 6 bulan
dianjurkan hanya diberi ASI tanpa pengganti ASI ataupun makanan
pendamping(Depkes,2005).
Seorang calon ibu harus sehat secara biologik, psikologik dan sosial untuk
mengalami proses mammogenesis kemudian lactogenesis,
galactopoiesis kemudian transfer ASI. Lactogenesis dipengaruhi oleh proses
persalinan dan stimulasi dini dari payudara ibu. Untuk melalui
proses galactopoiesis yang baik seorang ibu harus memiliki
kondisilactogenesis yang baik serta, stimulasi dan drainase payudara yang
baik. Agargalactopoiesis yang sudah baik ini bisa memberi pertumbuhan
optimum, transfer ASI harus terjamin.
Studi Kennel tentang close contact serta studi yang lain tentang skin to skin
contactsaat awal kelahiran anak dihubungkan dengan tingginya prevalensi
dan durasi breastfeeding. Kontak fisik antara ibu dan anak bukan hanya
memberi efek positip pada masa neonatal tetapi kontak fisik sesudah masa itu
memberi efek serupa. Kontak ketika anak dipeluk, kontak saat anak diberi
ciuman, saat menyusu di mana mulutnya, mukanya yang terletak di dada ibu,
tak bisa digantikan oleh hubungan dengan susu botol (de Andraca dan Uauy,
1995, dalam Bahar Burhanuddin, 2002 )).
Dari praktek ibu, aspek menyusui meliputi perawatan payudara, dan masalah
yang mungkin timbul pada payudara serta masalah dalam pemberian ASI.
a) Merawat payudara sebagai sumber ASI.
Masalah yang dapat timbul pada ibu dapat berupa payudara terasa nyeri
karena bendungan ASI, dapat diatasi dengan memberi kesempatan anak
mengisap dengan posisi mulut yang betul sesering mungkin. Dapat juga
dilakukan pemompaan payudara, atau payudara dikompres air hangat. Cara
lain adalah dengan usapan kulit payudara terutama sekitar puting. Bendungan
ASI bisa berlanjut, dan mungkin terjadi infeksi pada payudara (mastitis).
Infeksi bisa berkembang menjadi abses payudara. Baik pada mastitis maupun
abses, anak tetap disusui. Bila kondisi payudara membaik, anak disusui
segera pada payudara yang pernah meradang agar pasokan ASI kembali
seperti semula (Ebrahim,1994 serta Stanfield dan Jelliffe,1994, dalam Bahar ,
2002 ).
Masalah lain yang mungkin timbul adalah kulit puting pecah. Hal ini dapat
dirawat dengan memperbaiki posisi isap anak. Cara yang lain dalam merawat
puting pecah ini adalah dengan meninggalkan setetes susu akhir pada
permukaan puting yang bisa membantu penyembuhan (Akre, 1994 dan
King,1993, dalam Bahar , 2002).
Setelah ibu bersalin, bayi secara alamiah mencari puting payudara ibu dan
mengisap secara naluriah. Kemampuan alamiah ini menjadi berkurang bila
sesuatu objek lain dimasukkan ke dalam mulut bayi setelah kelahirannya.
Isapan awal adalah kondisi kritis yang perlu mendapat perhatian karena bayi
baru mengenal dan belajar mengisap secara efektif. Masa awal menyusu bagi
anak adalah kesempatan untuk menelan kolostrum yang kaya Ig-A (yang
merupakan imunisasi awal anak) dan isapan bayi menstimulasi prolactin dan
hormon hypophyse lainnya yang dibutuhkan untuk inisiasi produksi ASI.
Kelanjutan produksi ASI bisa terhalang bila drainase terganggu oleh tidak
frekuennya isapan atau kurang efektifnya teknik breast feeding (BF).
Perawatan yang memisahkan ibu dan anak menyebabkan drainase yang
kurang baik. Stimulasi yang rendah pada payudara ibu merupakan pemicu
rendahnya produksi prolactinuntuk maintenance laktasi, dan saat seperti itu
adalah awal involusi payudara (Livingstone, 1995, Bahar , 2002 ).
Pemberian air susu ibu menguntungkan ibu dan anak. Dengan ASI anak
mendapat kesempatan memperoleh asupan omega 3 FA,
khususnya docosahexanoic acid yang penting bagi perkembangan retina dan
otak manusia. Efek pemberian breast feedingmencakup pula komponen
psikologik, biologik dan faktor emosi baik untuk anak maupun bagi ibunya (de
Andraca dan Uauy, 1995, Bahar, 2002 ). Pelbagai penelitian memperlihatkan
efek positip pada pertumbuhan anak yang menyusu pada ibunya dibanding
anak yang mendapat makanan melalui botol atau bentuk gabungan keduanya
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/11/01/air-susu-ibu-
505076.html
Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai
zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan
bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber
makanan yang menakjubkan ini.
Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta
yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui
bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell,
Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-259.htm)
Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya
diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "menyapihnya
dalam dua tahun".
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al Qur'an, 31:14)
http://www.keajaibanalquran.com/biology_09.html
Manfaat ASI
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).
Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005) dalam
Samnisfulafandi (2011).
Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi ASI
pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).
Menurut Arefeen (2011) Pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6 bulan sangat
menguntungkan karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit penyebab
kematian bayi.
e) Kanker rahim
Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajad kesehatan yang
optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari perawat setiap ibu
hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang. Serta siap menghadapi
persalinan. Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
Menurut Puspitorini (2010) dalam Zoelkhairy K (2012), jika berat badan ibu normal
sebelumkehamilan, ibu harus meningkatkan asupan kalori selama masa
kehamilan.Selama trimester pertama (13 minggu pertama) ibu harus
mengkonsumsisetidaknya 2.200 kalori tiap harinya. Selama trimester kedua dan
ketiga, ibusebaiknya mengkonsumsi kira-kira 300 kalori tiap harinya.
Menurut Sunandar (2012) dalam Zoelkhairy K (2012), Kebutuhan nutrisi pada ibu
hamil mutlak diperlukan untuk menentukan tumbuh kembang anak sejak masa
dalamkandungan. Berbagai perubahan fisiologi, anatomi maupun metabolisme
terjadi selama masa kehamilan yang disebabkan perubahan hormonal. Cara paling
mudah untuk memantau status gizi ibu hamil dengan melakukan penimbangan
berat badan secara berkala. Kenaikan berat badan pada hakekatnya merefleksikan
asupan gizi ibu. Sumber nutrisi dalam makanan sehari-hari berasal dari karbohirat,
lemak dan protein. Pada umumnya bagi ibu hamil,dianjurkan proporsi karbohidrat
sebesar 50-60%, proporsi lemak sebesar 20-25%, dan proporsi protein 10-15% dari
total energi. Selain itu tambahan seratyang terdapat pada buah, kacang, dan sayur
perlu juga dikonsumsi untuk mencegah sembelit/konstipasi.
Menurut Aprillia (2011) dalam Zoelkhairy K (2012), Bila ibu mengalami kekurangan
gizi selamahamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin,
sepertidiuraikan berikut ini
Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dankomplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibutidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan
dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan
III dapatmenghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai
usiakehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran
Terhadap persalinan
Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayilahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksiaintra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu
cara untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau sakit ringan. Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi
awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan (Depkes RI,
2005a) dalam Putri A (2005).
Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin,
2000) dalam Putri A (2005). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001) dalam Putri A (2005).
Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
dalam Putri A (2005)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum (Depkes, 2004) dalam Putri A (2005)
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001)
dalam Putri A (2005), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan
dalam (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak
perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005).
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan tapi tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.
Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang
sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut
malam dan kegiatan-kegiatan harus dipertimbangkan dan kalau mungkin harus
dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam 8 jam/ istirahat/ tidur siang
1 jam.
Pre eklamsia
- Preeklampsia Ringan:
- Preeklampsia Berat
Tekanan darah sistol 160 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastol 110 mmHg
atau lebih.
Protein dalam air kemih yang dikumpulkan selama 24 jam sebesar 5 gr/liter atau
lebih; atau pada pada pemeriksaan kualitatif protein air kemih menunjukkan hasil
positif 3 atau 4.
Adanya keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan, serta nyeri di ulu hati.
Penimbunan cairan di paru-paru yang ditandai dengan sesak napas, serta pucat
pada bibir dan telapak tangan akibat kekurangan oksigen.
Koma
TORCH
TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II)
dalam wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo),
Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases.
Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik
pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi
TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat
mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul
akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata,
kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik,
hidrosepalus, dan lain sebagainya.
- Toksoplasmosis
Infeksi ini ditularkan oleh parasit (protozoan parasite Toxoplasma gondii). Infeksi
ditularkan dari hewan bertubuh panas kepada manusia. parasit ini masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan.Sumbernya terutama adalah daging yang tidak
dimasak matang atau sayuran mentah. Tangan yang tercemar toksoplasma juga
bisa menjadi media penularan jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan Pada
kasus infeksi maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit bisa ditularkan
dari plasenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan penglihatan
atau keguguran spontan, meski prosentasenya kecil.
- Infeksi rubela
Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak-anak.
Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya
menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental, bahkan
keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang yang
sedang sakit campak Jerman. Untuk mencegahnya, kaum wanita disarankan untuk
melakukan vaksinasi rubela. Perlindungannya mencapai 100 persen.Infeksi Rubella
ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah
bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan
dewasa muda.
- Cytomegalovirus (CMV)
CMV merupakan keluarga virus herpes. Infeksi CMV disebabkan oleh virus
Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya
keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan
CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi
yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. Transmisi
vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu hamil bisa
secara primer atau rekuren. Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan
terjadinya serokonversi dari IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan
IgG dan IgM CMV bersama-sama selama kehamilan.
- Herpes simplex
Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex
virus 2 (HSV 2). Penularan biasanya terjadi pada kontak seksual pada orang
dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak.
Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang
melakukan hubungan seks tanpa kondom. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin)
disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam
bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion
sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya
memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga
mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat
fatal
Perdarahan
Sekitar 20% wanita hamil mengalami perdarahan pada awal kehamilan dan
separohnya mengalami abortion. Abortus adalah pengeluaran hasil pembuahan
(konsepsi) dengan berat badan janin <500 gram atau kehamilan kurang dari 20
minggu. (Mochtar R. 1991) dalam Jakobus (2011).
Setiap perdarahan pada awal kehamilan dapat dianggap akan mengancam
kelangsungan kehamilan. Dalam hal ini perlu diketahui hari pertama haid terakhir,
tanda kehamilan riwayat keluarga berencana, riwayat ginokologi jumlah
perdarahan. Demikian juga dalam hal ini perlu pemeriksaan penunjang seperti USG
dan Test kehamilan, menyatakan apakah janin hidup atau memang suatu
kehamilan. Pembagian abortus secara klinis adalah sebagai berikut
1. Pengertian menyusui
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu
ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Pemerintah dan organisasi internasional sepakat
untuk mempromosikan menyusui sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi
setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih lama lagi, antara lain WHO, American
Academy of Pediatric, dan Departemen Kesehatan.
Menyusui adalah hak asasi ibu dan memberikan sumbangan yang besar untuk
mewujudkan hak anak untuk pangan, kesehatan dan perawatan (Depkes RI, 2000)
dalam Samnisfulafandi (2011).
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun makanan lain
yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi tiga
aspek yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan berupa jalinan kasih
sayang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak (Depkes RI,
2005) dalam Samnisfulafandi (2011).
Kandungan ASI
Berdasarkan sumber dari food and Nutrition Boart, National research Council
Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi
untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut Depkes (1994) dalam arifin
(2004)
Tabel 1
3. Manfaat ASI
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).
Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005) dalam
Samnisfulafandi (2011).
Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi ASI
pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).
Menurut Arefeen (2011) Pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6 bulan sangat
menguntungkan karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit penyebab
kematian bayi.
e) Kanker rahim
Bayi yang disusui lebih sedikit terkena diare bila dibandingkan dengan bayi yang
diberikan makanan buatan. Bayi tersebut juga lebih sedikit menderita infeksi
saluran pernafasan dan telinga tengah. Bayi yang diberi ASI akan menderita infeksi
lebih sedikit, karena :
ASI bersih dan bebas bakteri sehingga tidak membuat bayi sakit.
ASI mengandung sel darah putih atau leukosit hidup yang membantu memerangi
infeksi.
ASI mengandung zat yang disebut faktor bifidus yang membantu bakteria khusus
yaitu laktobacillus bifidus, tumbuh dalam usus halus bayi. laktobacillus bifidus
mencegah bakteria berbahaya lainnya tumbuh dan menyebabkan diare.
ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini mencegah pertumbuhan
beberapa bakteria berbahaya yang memerlukan zat besi.
5. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan(Depkes RI,2004) dalam Marida (2011).
Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan lain
perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak dijadwal, ASI
diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari. Ibu
menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui.
Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan
santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting
susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk
kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara
efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih
(Depkes RI, 2005) dalam Marida (2011).
Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan psikologi
selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang ibu yang
menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan, membuang
rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk
kebutuhan bayi (Depkes RI, 1996) dalam Marida (2011).
Definisi pemberian ASI atau menyusui Eksklusif menurut WHO (2002) adalah
sebagai berikut:
a) Pemberian ASI eksklusif atau menyusuieksklusif adalah memberikan hanya ASI
pada bayii dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air
putih,kecuali obat obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga
diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan.
c) Pemberian ASI eksklusif atau menyusui parsial adalah menyusui bayi serta
memberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan
lainnya, (baik diberikan secara kontinyu maupun diberikan sebagai makanan
prelakteal).
Pengertian
Menyusu dini adalah pemberian asi segera setelah bayi dilahirkan yaitu 30 menit
pertama setelah kelahiran bayi (Depkes, 2003) dalam Anonim (2011). Menyusu dini
juga dikatakan sebagai suatu perilaku mempercepat proses menyusu pada bayi
baru lahir (Bobak, 2005) Anonim (2011). Inisiasi menyusu dini menurut Roesli
(2008) Anonim (2011) adalah bayi menyusu sendirir segera setelah lahir.
Sedangkan menurut Depkes RI (2009) Anonim (2011) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setekah lahir, membiarkannnya merayap
mencari puting kemudian menyusu sampai puas.
Menurut Depkes (2007) Anonim (2011) manfaat menyusu dini dan kontak kulit
dengan ibu adalah:
makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi
memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi.
Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.
Meningkatkan kecerdasan
Tatalaksanan IMD
Segera setelah bayi lahir dan diputuskan tidak memerlukan resusitasi, letakkan bayi
diatas dada atau perut ibunya dan keringkan bayi mulai dari muka ke bawah
Tali pusar dipotong dan diikat kemudian ditengkurapkan diatas dada ibunya dan
mata bayi sejajar dengan puting ibunya. Kontak kulit ibu dan bayi tersebut
dilakukan tanpa membeding bayi
Setelah 30-40 menit bayi akan bergerak menggerakkan kai, bahu, dan lengannya.
Stimulasi ini akan membantu uterus untuk berkontraksi. Meskipun kemampuan
melihat terbatas bayi dapat melihat areola mamae yang memang warnanya lebih
gelap dan menuju kesana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada ibu,
ini merupakan stimulasi yang menyerupai massase untuk payudara ibu.
Menyusui pertama berlangsung sekitar 15 menit (APN, 2008; UNICEF India, 2007)
Anonim (2011)
Pada masalah antenatal, masalah yang sering timbul adalah kurang/salah informasi
putting susu terbenam (retrocted) atau putting susu datar. Banyak ibu yang merasa
bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat
menambah susu formula bila merasa bahwa dari ASI kurang dengan tanda-tanda
sebagai berikut :
4) Bendungan ASI
Kepenuhan fisiologis menurut Rustam (1998) dalam Paparazi (2011) adalah sejak
hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal
dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan
penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih
dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi bendungan. Pada bendungan,
payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik
tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dengan
alveoli meingkat. Payudara menjadi bengkak, merah dan mengkilap.
Lakukan pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin
sesudah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri
Berikan parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas.
bendungan asi
Pada masa ini, kelainan yang sering terjadi antara lain: puting susu datar, atau
terbenam, puting susu lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat dan
mastitis atau abses (Bahiyatun,2008) dalam Marida (2011)
Oles puting susu dengan air ASI akhir (hind milk), jangan sekali- kali memberikan
obat lain, seperti krem, salep dan lain-lain.
Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih
224 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 224 jam.
2) Payudara membengkak
Payudara membengkak akan terjadi udem, sakit, puting kencang, kulit mengkilat
walau tidak merah dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar .(Rutina, S .2004) dalam
Marida (2011)
3) Mastitis atau abses payudara
Ibu harus duduk dan berbaring dengan santai. Kursi rendah biasanya jauh lebih baik
Perhatikan cara memegang bayi sehingga bayi menghadap payudara dan lambung
bayi menempel pada ibu. Bila diinginkan ibu dapat mengendong bayi diats bantal.
Seluruh badan bayi harus menghadap payudara, tidak hanya membelokkan kepada
bayi saja
Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala dan lehernya harus
sedikit teregang.
Ibu harus memegang dan menawrkan seluruh payudaranya, tidak boleh memencet
puting susu atau aerolanya saja
Ibu menyentuh pipi atau sisi mulut bayi dengan puting susu untuk merangsang
refleks rooting
Ibu menunggu sampai mulut bayi terbuka dan bayi ingin mulai menyusu, serta
cepat gerakan bayi ke payudara
Ibu harus mengarahkan bibir bawah bayi kedasar aerola. Hal ini membuat puting
susu diatas pusat mulut, sehingga puting mudah menyentuh dan merangsang
langit-langit (King FS, 2002) dalam Samnisfulafandi (2011).
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada periode ini ASI
saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menysusui
akan terjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
Berikan Kolostrum
Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap kali sampai
payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong merangsang
produksi ASI yang cukup.
Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.
Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak
secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.
Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila
sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak
mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar
pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,
dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring
nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori
yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1
liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri,
yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu
dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.
Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil
yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah
produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh
karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus
ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin,
yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.
Perawatan payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan
mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan
tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat
dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.