Você está na página 1de 32

ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan.

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna
baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004).
Menurut Azrul Anwar (2004), ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan SDM kita di masa
yang akan datang, terutarna dari segi kecukupan gizi sejak dini. Asi ekslusif adalah pemberian
ASI selama enam bulan pertama (A. August Burns). Memberikan ASI secara eksklusif sampai
bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak
secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat
serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,

ASI juga mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal (Utami
Roesli, 2004).

Pengertian ASI eksklusif adalah pola pemberian ASI pada bayi, dengan hanya
memberikan ASI pada perkembangan awal bayi. ASI adalah satusatunya makanan
bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan
kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang (Sanyoto dan
Eveline, 2008).

Pengertian ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan
tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaankeadaan khusus dibenarkan
untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum
mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau
didapatkan tandatanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak
berjalan dengan baik (Roesli, 2005).

ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan,diberikan


tanpa terjadwal dan tanpa memberikan makanan lain, seperti susu formula,madu, jeruk,
air teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi tim, sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai berumur dua tahun
(Purwanti, 2004)

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6


bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup
bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi
(nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI
eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang
umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat
pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran (Lingakes, 2002).

Menyusui atau pemberian ASI eksklusif merupakan suatu proses yang terjadi
secara alami. Jadi jarang sekali ada ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui
bayinya. Menyusui perlu dipelajari terutama oleh ibu yang baru pertama kali memiliki
anak, agar tahu cara menyusui yang benar. Kualitas dan kuantitas ASI juga perlu dijaga
agar perkembangan fisik dan mental bayi jadi optimal. Caranya dengan mengkonsumsi
makanan bergizi, terutama sayuran, banyak minum dan cukup istirahat. Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya WHO merekomendasikan agar bayi baru lahir
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, sebab ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi
bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Suryoprajogo,
2009).

Dahulu, pemberian ASI eksklusif hanya dianjurkan selama empat bulan


(WHOGeneva, 1991).Akan tetapi, sekarang pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama
6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan bantuan Makanan
PendampingASI /MP-ASI (WHO, 1999).

Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu


pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itutidak
ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan tambahansebelum 4
atau 6 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akanmempunyai dampak
yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk
perkembangan pertumbuhannya (Roesli, 2000).
http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-asi-eksklusif.html

Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan
merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu
ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula
khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum berusia 1 tahun.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pengaruh cahaya matahari

2 Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

3 Referensi

4 Pranala luar

[sunting]Pengaruh cahaya matahari


Apabila bila air susu ibu dijemur di bawah sinar matahari secara langsung, maka dalam beberapa jam
akan berubah warnanya menjadi merah seperti darah. Hal tersebut disebabkanreaksi kimia yang
dikarenakan air susu ibu mengandung berbagai macam protein dan vitamin.

[sunting]Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

Makanan

Ketenangan jiwa dan pikiran

Penggunaan alat kontrasepsi

Perawatan payudara

Anatomis payudara

Faktor fisiologi

Pola istirahat

Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan


Faktor obat-obatan

Berat lahir bayi

Umur kehamilan saat melahirkan

Konsumsi rokok dan alkohol


[sunting]Referensi

1. ^ http://www.drpaul.com/breastfeeding/colostrum.html

[sunting]Pranala luar

Wikisource memiliki naskah


sumber yang berkaitan
dengan artikel ini:

Kode Etik Internasional

Pemasaran Pengganti Air

Susu Ibu

(Indonesia) Upaya Memperbanyak ASI Penjabaran Ibu Lusa, Dosen Akbid MUS, Surakarta

(Inggris) Infant nutrition information from Seattle's Children's Hospital and Regional Medical
Center.

(Inggris) Comparison of Human Milk and Formula

(Inggris) La Leche League Human Milk Storage Information

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat
terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih
muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.
Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi
masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian
menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan
penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat
kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan
serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan
terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri
menguntungkan yang disebut flora normal. Keberadaan bakteri ini
menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan
lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat
membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan
membantunya agar bekerja dengan benar.
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling
mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah
dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi
mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat
menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan
dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak,
protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan
telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi
prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih
baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali
kelebihan lainnya.
Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan
bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa.
Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga
sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat
penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang
dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara
khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari
omega-3.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol
mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak
baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan
jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa
perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya.
Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran
Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit
jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh
berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta
bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat
dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat
badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat
Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan
kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam
ASI. Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan
rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai
pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan
jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat
badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih
dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin
di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin
dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat
lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang
didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit
seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin,
dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.

http://www.ad4msan.com/kehebatan-air-susu-ibu-asi

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui
merupakan proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui
atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Oleh karena itu
ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui berhasil.

Kurangnya pengertian dan keterampilan petugas kesehatan tetang


keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan mereka mudah
terpengaruh oleh promosi susu formula yang sering dinyatakan sebagai
pengganti air susu ibu (pasi), sehingga dewasa ini semakin banyak ibu
memberikan susu botol yang sebenarnya merugikan mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kebiasaan yang kurang baik,


seperti pemberian makanan praklakteal yaitu pemberian makanan/minuman
untuk menggantikan ASI apabila ASI belum keluar pada har-hari pertama
setela kelahiran. Jenis makanan tersebut antara lain tajin, air kelapa, madu
yang dapat membahayakan kesehatan bayi dan menyebabkan berkurangnya
kesempatan merangsang produksi ASI sedini mungkin melalui isapan bayi
pada .payudara ibu. Disamping masih banyak ibu-ibu tidak memmanfaatkan
kolostrum (Asi yang keluar pada hari-hari pertama), karena dianggap tidak
baik untuk makanan bayi, susu basi, dan lain.lain. Pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) diberikan tidak tepat waktu (terlalu dini atau terlalu
lambat) serta tidak mencukupi baik kualitas maupun kuantitas (Depkes RI,
2005).

Hasil penelitian di bogor tahun 2001 menunjukkan bahwa anak yang diberi
ASI Eksklusif sampai usia 4 bulan tidak ada yang mederita gizi buruk ketika
mereka berusi 5 bulan. Bayi yang diberikan susu selain ASI, mempunyai
resiko 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar
memungkinkan terkena ISPA dibandingkan dengan bayi yang mendap ASI,
(WHO 2000).

Menyusui merupakan salah satu ekspresi cinta dan kasih sayang seorang ibu
kepada bayinya yang sekaligus memperkuat ikatan batin antara
keduanya.Dalam dekapan ibu ketika menyusui,bayi akan merasa
hangat,aman,dilindungi,dicintai dan disayangi,ini semua merupakan stimulus
dini untuk meletakkan dasar perkembangan emosi dan kepribadian anak yang
baik (Depkes,2000).

Banyak hal ini mesti dipersiapkan oleh ibu untuk menyambut sikecil agar ia
tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas.Salah satunya adalah
mempersiapkan diri agar ibu berhasil menyusui bayi secara ekslusif sampai
bayi berumur 4 - 6 bulan.Persiapan ini perlu dilakukan oleh setiap ibu karena
air susu ibu (ASI) merupakan gizi paling sempurna yang mengandung zat
kekebalan serta mudah dicerna oleh bayi.Selain hal tersebut,ASI juga
mempunyai nilai ekonomis dan sangat praktis dalam pemberiannya (Depkes
2005).

Selain itu gangguan pertumbuhan pada balita disebabkan karena:


kekurangan gizi sejak bayidalam kandungan,tidak taat dengan pemberian ASI
ekslusif,terlalu dini memberikan makanan pemdamping ASI dan MP-ASI tidak
cukup mengandung energi dan zat gizi mikro terutama besi dan seng.

Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang baru lahir,maka ibu harus
degera mungkin menyusui bayinya,karena air susu ibu (ASI) memegang
peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan
kelangsungan hidup bayi.Oleh sebab itu bayi yang berumur 0 - 6 bulan
dianjurkan hanya diberi ASI tanpa pengganti ASI ataupun makanan
pendamping(Depkes,2005).

Meskipun menyusui merupakan proses alamiah,namun ada beberapa hal


yang perlu mendapat perhatian ibu yaitu cara menyusui yang baik dan
benar,pemenuhan kebutuhan gizi ibu,istirahat yang cukup dan pikiran yang
tenang,ada upaya yang dilakukan supaya ASI tetap cukup berkualitas,upaya
yang dilakukan apabila kondisi ibu/bayi tidak memungkinkan untuk menyusui
serta upaya yang dilakukan sebelum ASI keluar.

Seorang calon ibu harus sehat secara biologik, psikologik dan sosial untuk
mengalami proses mammogenesis kemudian lactogenesis,
galactopoiesis kemudian transfer ASI. Lactogenesis dipengaruhi oleh proses
persalinan dan stimulasi dini dari payudara ibu. Untuk melalui
proses galactopoiesis yang baik seorang ibu harus memiliki
kondisilactogenesis yang baik serta, stimulasi dan drainase payudara yang
baik. Agargalactopoiesis yang sudah baik ini bisa memberi pertumbuhan
optimum, transfer ASI harus terjamin.

Jaminan tersebut bisa diperoleh dengan breast-feeding technique dan milk


ejection reflex yang baik pula. Mammogenesis terjadi sejak calon ibu masih
dalam kandungan sampai remaja dan dewasa. Suksesnya proses ini ditandai
dengan payudara yang membesar, sensitivitas meningkat dan mengeluarkan
kolostrum dini pada akhir kehamilan. Lactogenesis atau inisiasi laktasi
berlangsung setelah selesai partus, dan perlangsungannya secara klinis
dinyatakan baik bila payudara ibu penuh dan memproduksi kolostrum serta
ASI. Galactopoiesis adalah berkelanjutannya produksi ASI.
Galactopoiesis bisa terhalang akibat drainase yang tidak komplit, kurang
frekuennya isapan bayi, teknik breastfeeding yang tak efektif, dan lebih
dininya pemberian makanan selain ASI. Agar ASI berpengaruh pada
pertumbuhan, harus ada transfer ASI yang memadai dari ibu ke anak
(Livingstone, 1995 dalam Bahar Burhanuddin, 2002 ).

Studi Kennel tentang close contact serta studi yang lain tentang skin to skin
contactsaat awal kelahiran anak dihubungkan dengan tingginya prevalensi
dan durasi breastfeeding. Kontak fisik antara ibu dan anak bukan hanya
memberi efek positip pada masa neonatal tetapi kontak fisik sesudah masa itu
memberi efek serupa. Kontak ketika anak dipeluk, kontak saat anak diberi
ciuman, saat menyusu di mana mulutnya, mukanya yang terletak di dada ibu,
tak bisa digantikan oleh hubungan dengan susu botol (de Andraca dan Uauy,
1995, dalam Bahar Burhanuddin, 2002 )).

Dari praktek ibu, aspek menyusui meliputi perawatan payudara, dan masalah
yang mungkin timbul pada payudara serta masalah dalam pemberian ASI.
a) Merawat payudara sebagai sumber ASI.

Sabun, alkohol, atau bahan kimia lainnya karena dapat mengganggu


payudara. Mandi pagi dan sore serta berpakaian bersih (baik pakaian luar
maupun pakaian dalam) sudah cukup dalam merawat payudara, dan cuci
tangan sebelum ibu memberi ASI pada anak. Masase payudara pada bulan-
bulan terakhir kehamilan membantu pembentukan puting agar lebih menonjol
(Suryabudhi, 1994; King,1993 dan Pryor, 1973 dalam Bahar , 2002 ).

b) Masalah yang mungkin timbul.

Masalah yang dapat timbul pada ibu dapat berupa payudara terasa nyeri
karena bendungan ASI, dapat diatasi dengan memberi kesempatan anak
mengisap dengan posisi mulut yang betul sesering mungkin. Dapat juga
dilakukan pemompaan payudara, atau payudara dikompres air hangat. Cara
lain adalah dengan usapan kulit payudara terutama sekitar puting. Bendungan
ASI bisa berlanjut, dan mungkin terjadi infeksi pada payudara (mastitis).
Infeksi bisa berkembang menjadi abses payudara. Baik pada mastitis maupun
abses, anak tetap disusui. Bila kondisi payudara membaik, anak disusui
segera pada payudara yang pernah meradang agar pasokan ASI kembali
seperti semula (Ebrahim,1994 serta Stanfield dan Jelliffe,1994, dalam Bahar ,
2002 ).

Masalah lain yang mungkin timbul adalah kulit puting pecah. Hal ini dapat
dirawat dengan memperbaiki posisi isap anak. Cara yang lain dalam merawat
puting pecah ini adalah dengan meninggalkan setetes susu akhir pada
permukaan puting yang bisa membantu penyembuhan (Akre, 1994 dan
King,1993, dalam Bahar , 2002).

Dapat pula ditemukan kelenturan puting yang rendah. Merawatnya dengan


meletakkan kedua telunjuk pada sisi berlawanan di luar area puting kemudian
regang keluar beberapa kali, lakukan 2 kali 5 menit setiap hari (King,1993).
Gangguan proses menyusui dapat disebabkan oleh puting yang tertarik ke
dalam. Hal ini bisa diatasi dengan penarikan manual atau menggunakan
pompa (Suryabudhi, 1994 dan Barness,1992).
Problem yang ibu dapat temukan bisa berupa anak yang tidak mau menyusu.
Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh candidiasis, hidung tersumbat akibat
ISPA, tetanus, kehilangan nafsu makan akibat adanya penyakit tertentu.
Cacat jantung (kendati jarang), bayi berat badan lahir rendah juga menjadi
penyebab anak tak mau menyusu (Ebrahim, 1994, Jelliffe, 1994, Bahar ,
2002). Saat menyusui bayi, ibu bisa dalam posisi duduk atau baring santai.
Lambung bayi menempel pada ibu, ibu memegang belakang bahu bayi
dengan leher bayi sedikit teregang. Ibu menyentuh pipi atau sisi mulut bayi
dengan puting. Tanda posisi menyusui telah tepat bila anak terlihat santai dan
senang saat menyusu. Bila posisi mengisap tak benar, puting bisa nyeri, dan
bayi jadi gelisah (IDAI Jatim,1996, Suryabudhi, 1994; King, 1993;
Barness,1992, Bahar , 2002).

Bayi perlu menyusu sesegera mungkin. Pemberian kesempatan isap pada


anak akan merangsang proses lactogenesis dan selanjutnya galactopoiesis.
Frekuensi menyusui sesuai permintaan bayi dan tiap kali diberikan 5-10 menit
per payudara. Yang lain menganjurkan pemberian ASI pada anak dilakukan
satu sisi payudara ibu sampai selesai kemudian berpindah pada sisi lainnya.
Produksi ASI bisa maksimum bila anak diberi menyusu kedua payudara saat
minggu-minggu pertama. Praktek yang baik bila ibu hanya memberi ASI
semata sampai usia anak 4-6 bulan. Pemberian ASI selanjutnya sampai usia
anak 2 tahun amat menunjang pertumbuhan yang baik (IDAI Jatim,1996,
Livingstone, 1995, King,1993,Barness, 1992, Bahar , 2002).

Setelah ibu bersalin, bayi secara alamiah mencari puting payudara ibu dan
mengisap secara naluriah. Kemampuan alamiah ini menjadi berkurang bila
sesuatu objek lain dimasukkan ke dalam mulut bayi setelah kelahirannya.
Isapan awal adalah kondisi kritis yang perlu mendapat perhatian karena bayi
baru mengenal dan belajar mengisap secara efektif. Masa awal menyusu bagi
anak adalah kesempatan untuk menelan kolostrum yang kaya Ig-A (yang
merupakan imunisasi awal anak) dan isapan bayi menstimulasi prolactin dan
hormon hypophyse lainnya yang dibutuhkan untuk inisiasi produksi ASI.
Kelanjutan produksi ASI bisa terhalang bila drainase terganggu oleh tidak
frekuennya isapan atau kurang efektifnya teknik breast feeding (BF).
Perawatan yang memisahkan ibu dan anak menyebabkan drainase yang
kurang baik. Stimulasi yang rendah pada payudara ibu merupakan pemicu
rendahnya produksi prolactinuntuk maintenance laktasi, dan saat seperti itu
adalah awal involusi payudara (Livingstone, 1995, Bahar , 2002 ).

Pemberian air susu ibu menguntungkan ibu dan anak. Dengan ASI anak
mendapat kesempatan memperoleh asupan omega 3 FA,
khususnya docosahexanoic acid yang penting bagi perkembangan retina dan
otak manusia. Efek pemberian breast feedingmencakup pula komponen
psikologik, biologik dan faktor emosi baik untuk anak maupun bagi ibunya (de
Andraca dan Uauy, 1995, Bahar, 2002 ). Pelbagai penelitian memperlihatkan
efek positip pada pertumbuhan anak yang menyusu pada ibunya dibanding
anak yang mendapat makanan melalui botol atau bentuk gabungan keduanya

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/11/01/air-susu-ibu-
505076.html

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai
zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan
bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber
makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta
yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui
bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell,
Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-259.htm)

Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya
diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "menyapihnya
dalam dua tahun".

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al Qur'an, 31:14)

http://www.keajaibanalquran.com/biology_09.html

Manfaat ASI
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).

Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005) dalam
Samnisfulafandi (2011).

Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi ASI
pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).

Menurut Arefeen (2011) Pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6 bulan sangat
menguntungkan karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit penyebab
kematian bayi.

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menurut Yekti (2011)

a) Mengurangi perdarahan pasca persalinan

b) Mengurangi kehilangan darah pada saat haid

c) Mempercepat pencapaian berat badan sebelum hamil


d) Mengurangi risiko kanker payudara

e) Kanker rahim

Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajad kesehatan yang
optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari perawat setiap ibu
hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang. Serta siap menghadapi
persalinan. Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

Kebutuhan nutrisi pada kehamilan

Menurut Puspitorini (2010) dalam Zoelkhairy K (2012), jika berat badan ibu normal
sebelumkehamilan, ibu harus meningkatkan asupan kalori selama masa
kehamilan.Selama trimester pertama (13 minggu pertama) ibu harus
mengkonsumsisetidaknya 2.200 kalori tiap harinya. Selama trimester kedua dan
ketiga, ibusebaiknya mengkonsumsi kira-kira 300 kalori tiap harinya.

Menurut Sunandar (2012) dalam Zoelkhairy K (2012), Kebutuhan nutrisi pada ibu
hamil mutlak diperlukan untuk menentukan tumbuh kembang anak sejak masa
dalamkandungan. Berbagai perubahan fisiologi, anatomi maupun metabolisme
terjadi selama masa kehamilan yang disebabkan perubahan hormonal. Cara paling
mudah untuk memantau status gizi ibu hamil dengan melakukan penimbangan
berat badan secara berkala. Kenaikan berat badan pada hakekatnya merefleksikan
asupan gizi ibu. Sumber nutrisi dalam makanan sehari-hari berasal dari karbohirat,
lemak dan protein. Pada umumnya bagi ibu hamil,dianjurkan proporsi karbohidrat
sebesar 50-60%, proporsi lemak sebesar 20-25%, dan proporsi protein 10-15% dari
total energi. Selain itu tambahan seratyang terdapat pada buah, kacang, dan sayur
perlu juga dikonsumsi untuk mencegah sembelit/konstipasi.

Sedangkan Menurut Depkes (2008) dalam Zoelkhairy K (2012), makan makanan


yang bergizi dan beraneka ragam sesuai dengan anjuran petugas kesehatan, makan
1 porsi lebih banyak dalam sehari dan sebelum hamil, terdiri dari makanan pokok,
lauk pauk, sayur dan buah, untuk menambah tenaga, makan makanan selingan,
pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, kue kue dan lain-lain,dan
tidak ada pantangan makanan bagi ibu selama hamil.
Dampak kurang gizi

Menurut Aprillia (2011) dalam Zoelkhairy K (2012), Bila ibu mengalami kekurangan
gizi selamahamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin,
sepertidiuraikan berikut ini

Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dankomplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibutidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan
dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan
III dapatmenghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai
usiakehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran

Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapatmengakibatkan persalinan


sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah
persalinan, serta persalinan denganoperasi cenderung meningkat.

Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayilahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksiaintra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Imunisasi pada ibu hamil

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu
cara untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau sakit ringan. Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi
awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan (Depkes RI,
2005a) dalam Putri A (2005).

Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai


upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005) dalam Putri A (2005).
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan.

1. Manfaat imunisasi TT ibu hamil

Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin,
2000) dalam Putri A (2005). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001) dalam Putri A (2005).

Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
dalam Putri A (2005)

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum (Depkes, 2004) dalam Putri A (2005)

2. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil

Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001)
dalam Putri A (2005), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan
dalam (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005).

3. Umur kehamilan mendapat imunisasi TT

Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan


imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005) dalam Putri A (2005). TT1 dapat diberikan sejak
di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu
hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005)

4. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2


Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu
(Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005).

5. Efek samping imunisasi TT

Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan


pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005). TT
adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada
bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk,
2001) dalam Putri A (2005).

Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak
perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000) dalam Putri A (2005).

Istirahat pada ibu hamil

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan tapi tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.
Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang
sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut
malam dan kegiatan-kegiatan harus dipertimbangkan dan kalau mungkin harus
dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam 8 jam/ istirahat/ tidur siang
1 jam.

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahatnya yang teratur khususnya


seiring kemajuan kehamilannnya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan
dengan baik, karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

Gangguan pada kehamilan

Pre eklamsia

Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria


yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa.
Tanda dan gejala

Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :

- Preeklampsia Ringan:

Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih

Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka

Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter

- Preeklampsia Berat

Tekanan darah sistol 160 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastol 110 mmHg
atau lebih.

Protein dalam air kemih yang dikumpulkan selama 24 jam sebesar 5 gr/liter atau
lebih; atau pada pada pemeriksaan kualitatif protein air kemih menunjukkan hasil
positif 3 atau 4.

Air kencing sedikit, yaitu kurang dari 400 ml dalam 24 jam.

Peningkatan kadar enzim hati dan atau ikterus (kuning)

Trombosit < 100.000/mm3

Adanya keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan, serta nyeri di ulu hati.

Penimbunan cairan di paru-paru yang ditandai dengan sesak napas, serta pucat
pada bibir dan telapak tangan akibat kekurangan oksigen.

Perdarahan di retina (bagian mata)

Koma

Infeksi saat kehamilan

TORCH

TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II)
dalam wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo),
Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases.
Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik
pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi
TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat
mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul
akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata,
kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik,
hidrosepalus, dan lain sebagainya.

- Toksoplasmosis

Infeksi ini ditularkan oleh parasit (protozoan parasite Toxoplasma gondii). Infeksi
ditularkan dari hewan bertubuh panas kepada manusia. parasit ini masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan.Sumbernya terutama adalah daging yang tidak
dimasak matang atau sayuran mentah. Tangan yang tercemar toksoplasma juga
bisa menjadi media penularan jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan Pada
kasus infeksi maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit bisa ditularkan
dari plasenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan penglihatan
atau keguguran spontan, meski prosentasenya kecil.

- Infeksi rubela

Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak-anak.
Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya
menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental, bahkan
keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang yang
sedang sakit campak Jerman. Untuk mencegahnya, kaum wanita disarankan untuk
melakukan vaksinasi rubela. Perlindungannya mencapai 100 persen.Infeksi Rubella
ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah
bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan
dewasa muda.

- Cytomegalovirus (CMV)

CMV merupakan keluarga virus herpes. Infeksi CMV disebabkan oleh virus
Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya
keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan
CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi
yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. Transmisi
vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu hamil bisa
secara primer atau rekuren. Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan
terjadinya serokonversi dari IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan
IgG dan IgM CMV bersama-sama selama kehamilan.

- Herpes simplex

Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex
virus 2 (HSV 2). Penularan biasanya terjadi pada kontak seksual pada orang
dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak.
Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang
melakukan hubungan seks tanpa kondom. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin)
disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam
bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion
sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya
memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga
mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat
fatal

Perdarahan

Klasifikasi perdarahan pada ibu hamil:

Perdarahan Pada Trimester I

Sekitar 20% wanita hamil mengalami perdarahan pada awal kehamilan dan
separohnya mengalami abortion. Abortus adalah pengeluaran hasil pembuahan
(konsepsi) dengan berat badan janin <500 gram atau kehamilan kurang dari 20
minggu. (Mochtar R. 1991) dalam Jakobus (2011).
Setiap perdarahan pada awal kehamilan dapat dianggap akan mengancam
kelangsungan kehamilan. Dalam hal ini perlu diketahui hari pertama haid terakhir,
tanda kehamilan riwayat keluarga berencana, riwayat ginokologi jumlah
perdarahan. Demikian juga dalam hal ini perlu pemeriksaan penunjang seperti USG
dan Test kehamilan, menyatakan apakah janin hidup atau memang suatu
kehamilan. Pembagian abortus secara klinis adalah sebagai berikut

Perdarahan Trimester II kehamilan perdarahan sering disebabkan partus


prematurus, solusio plasenta, mola dan inkompetensi servik.

Perdarahan Trimester III (Perdarahan Ante Partum), adalah perdarahan setelah 29


minggu atau lebih, WHO (4,9,10) ini dapat terjadi oleh selusio plesenta atau
plasenta previa

Perdarahan disini lebih berbahaya dibanding umur kehamilan kurang dari 28


minggu, sebab faktor plasenta, dimana perdarahan plasenta biasanya hebat
sehingga mengganggu sirkulasi O2 dan CO2 serta nutrisi dari ibu kepada janin.
Kasus ini harus ditangani oleh dokter spesialis dan ditunjang dengan pemeriksaan
USG.

Promosi Kesehatan pada Ibu Menyusui

1. Pengertian menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu
ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Pemerintah dan organisasi internasional sepakat
untuk mempromosikan menyusui sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi
setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih lama lagi, antara lain WHO, American
Academy of Pediatric, dan Departemen Kesehatan.

Menyusui adalah hak asasi ibu dan memberikan sumbangan yang besar untuk
mewujudkan hak anak untuk pangan, kesehatan dan perawatan (Depkes RI, 2000)
dalam Samnisfulafandi (2011).

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun makanan lain
yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi tiga
aspek yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan berupa jalinan kasih
sayang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak (Depkes RI,
2005) dalam Samnisfulafandi (2011).

Kandungan ASI

Berdasarkan sumber dari food and Nutrition Boart, National research Council
Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi
untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut Depkes (1994) dalam arifin
(2004)

Tabel 1

Komposisi Kolostrum, ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml

3. Manfaat ASI

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).

Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005) dalam
Samnisfulafandi (2011).

Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi ASI
pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).

Menurut Arefeen (2011) Pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6 bulan sangat
menguntungkan karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit penyebab
kematian bayi.

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menurut Yekti (2011)

a) Mengurangi perdarahan pasca persalinan

b) Mengurangi kehilangan darah pada saat haid

c) Mempercepat pencapaian berat badan sebelum hamil

d) Mengurangi risiko kanker payudara

e) Kanker rahim

4. Cara ASI Melindungi terhadap Infeksi

Bayi yang disusui lebih sedikit terkena diare bila dibandingkan dengan bayi yang
diberikan makanan buatan. Bayi tersebut juga lebih sedikit menderita infeksi
saluran pernafasan dan telinga tengah. Bayi yang diberi ASI akan menderita infeksi
lebih sedikit, karena :
ASI bersih dan bebas bakteri sehingga tidak membuat bayi sakit.

ASI mengandung antibodi atau zat kekebalan immunoglobulin terhadap banyak


infeksi. Hal ini akan membantu melindungi bayi terhadap infeksi sampai bayi bisa
membuat antibodinya sendiri.

ASI mengandung sel darah putih atau leukosit hidup yang membantu memerangi
infeksi.

ASI mengandung zat yang disebut faktor bifidus yang membantu bakteria khusus
yaitu laktobacillus bifidus, tumbuh dalam usus halus bayi. laktobacillus bifidus
mencegah bakteria berbahaya lainnya tumbuh dan menyebabkan diare.

ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini mencegah pertumbuhan
beberapa bakteria berbahaya yang memerlukan zat besi.

5. ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan(Depkes RI,2004) dalam Marida (2011).

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan lain
perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak dijadwal, ASI
diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari. Ibu
menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui.
Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan
santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting
susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk
kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara
efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih
(Depkes RI, 2005) dalam Marida (2011).

Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan psikologi
selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang ibu yang
menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan, membuang
rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk
kebutuhan bayi (Depkes RI, 1996) dalam Marida (2011).

Definisi pemberian ASI atau menyusui Eksklusif menurut WHO (2002) adalah
sebagai berikut:
a) Pemberian ASI eksklusif atau menyusuieksklusif adalah memberikan hanya ASI
pada bayii dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air
putih,kecuali obat obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga
diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan.

b) Pemberian ASI eksklusif atau menyusui predominan adalah menyusui bayi,


tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air, misalnya the
(biasanya sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar).

c) Pemberian ASI eksklusif atau menyusui parsial adalah menyusui bayi serta
memberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan
lainnya, (baik diberikan secara kontinyu maupun diberikan sebagai makanan
prelakteal).

6. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Pengertian

Menyusu dini adalah pemberian asi segera setelah bayi dilahirkan yaitu 30 menit
pertama setelah kelahiran bayi (Depkes, 2003) dalam Anonim (2011). Menyusu dini
juga dikatakan sebagai suatu perilaku mempercepat proses menyusu pada bayi
baru lahir (Bobak, 2005) Anonim (2011). Inisiasi menyusu dini menurut Roesli
(2008) Anonim (2011) adalah bayi menyusu sendirir segera setelah lahir.
Sedangkan menurut Depkes RI (2009) Anonim (2011) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setekah lahir, membiarkannnya merayap
mencari puting kemudian menyusu sampai puas.

Menurut Depkes (2007) Anonim (2011) manfaat menyusu dini dan kontak kulit
dengan ibu adalah:

Keuntungan kontak kulit dengan ibu untuk bayi

Kontak memastikan perilaku optimum menyusui berdasarkan insting dan


diperkirakan dapat menstabilkan pernapasan, mengendalikan temperatur tubuh
bayi, memperbaiki atau mempunyai pola tidur yang lebih cepat dan efektif,
meningkatkan hubungan antara ibu dengan bayi, menjaga kolonisasi yang aman
dari ibu di dalam perut bayi sehingga perlindungan terhadap infeksi, bilirubin akan
lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan
kejadian ikterus.
Keuntungan IMD untuk bayi

makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi

memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi.
Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.

Meningkatkan kecerdasan

Membantu bayi mengkoordinasi hisap, tealn, dan napas

Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu bayi

Mencegah kehilangan panas

Merangsang kolostrum segera keluar

Keuntungan menyusu dini untuk ibu

Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin

Meningkatkan keberhasilan produkis asi

Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu bayi

Tatalaksanan IMD

Segera setelah bayi lahir dan diputuskan tidak memerlukan resusitasi, letakkan bayi
diatas dada atau perut ibunya dan keringkan bayi mulai dari muka ke bawah

Tali pusar dipotong dan diikat kemudian ditengkurapkan diatas dada ibunya dan
mata bayi sejajar dengan puting ibunya. Kontak kulit ibu dan bayi tersebut
dilakukan tanpa membeding bayi

Setelah 30-40 menit bayi akan bergerak menggerakkan kai, bahu, dan lengannya.
Stimulasi ini akan membantu uterus untuk berkontraksi. Meskipun kemampuan
melihat terbatas bayi dapat melihat areola mamae yang memang warnanya lebih
gelap dan menuju kesana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada ibu,
ini merupakan stimulasi yang menyerupai massase untuk payudara ibu.

Bayi akan mencapai puting dengan mengandalkan indera penciumannya.

Menyusui pertama berlangsung sekitar 15 menit (APN, 2008; UNICEF India, 2007)
Anonim (2011)

7. Masalah dalam menyusui


Kegagalan proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa
masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi. Pada seorang ibu yang tidak
paham masalah ini. Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai
sejak sebelum persalinan lanjutan. Masalah menyusui dapat pula diakibatkan
karean keadaaan khusus (Rutina, 2004) dalam Marida (2011)

Masalah menyusui masa antenatal

Pada masalah antenatal, masalah yang sering timbul adalah kurang/salah informasi
putting susu terbenam (retrocted) atau putting susu datar. Banyak ibu yang merasa
bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat
menambah susu formula bila merasa bahwa dari ASI kurang dengan tanda-tanda
sebagai berikut :

1) ASI pada minggu-minggu pertama deteksinya encer.

2) ASI belum keluar pada hari pertama

3) Payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI (Rutina, S .2004)


dalam Marida (2011)

4) Bendungan ASI

Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) dalam Paparazi (2011) adalah


pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-
kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting
susu (Buku Obstetri Williams)

Kepenuhan fisiologis menurut Rustam (1998) dalam Paparazi (2011) adalah sejak
hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal
dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan
penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih
dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi bendungan. Pada bendungan,
payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik
tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dengan
alveoli meingkat. Payudara menjadi bengkak, merah dan mengkilap.

Terapi dan Pengobatan Menurut Prawirohardjo (2005) dalam Paparazi (2011)


adalah :

Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya

Anjurkan ibu untuk melakukan post natal breast care

Lakukan pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin
sesudah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri

Gunakan BH yang menopang

Berikan parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas.
bendungan asi

Masalah menyusui pada persalinan dini.

Pada masa ini, kelainan yang sering terjadi antara lain: puting susu datar, atau
terbenam, puting susu lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat dan
mastitis atau abses (Bahiyatun,2008) dalam Marida (2011)

1) Puting susu lecet.

Oles puting susu dengan air ASI akhir (hind milk), jangan sekali- kali memberikan
obat lain, seperti krem, salep dan lain-lain.

Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih
224 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 224 jam.

2) Payudara membengkak

Payudara membengkak akan terjadi udem, sakit, puting kencang, kulit mengkilat
walau tidak merah dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar .(Rutina, S .2004) dalam
Marida (2011)
3) Mastitis atau abses payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak


kadang kala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat.

4. Cara Menyusui Bayi Terhadap Payudara Dalam Posisi Yang Benar

Cara-cara menyusui bayi dalam posisi yang benar yaitu

Ibu harus duduk dan berbaring dengan santai. Kursi rendah biasanya jauh lebih baik

Perhatikan cara memegang bayi sehingga bayi menghadap payudara dan lambung
bayi menempel pada ibu. Bila diinginkan ibu dapat mengendong bayi diats bantal.
Seluruh badan bayi harus menghadap payudara, tidak hanya membelokkan kepada
bayi saja

Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala dan lehernya harus
sedikit teregang.

Ibu harus memegang dan menawrkan seluruh payudaranya, tidak boleh memencet
puting susu atau aerolanya saja

Ibu menyentuh pipi atau sisi mulut bayi dengan puting susu untuk merangsang
refleks rooting

Ibu menunggu sampai mulut bayi terbuka dan bayi ingin mulai menyusu, serta
cepat gerakan bayi ke payudara

Ibu harus mengarahkan bibir bawah bayi kedasar aerola. Hal ini membuat puting
susu diatas pusat mulut, sehingga puting mudah menyentuh dan merangsang
langit-langit (King FS, 2002) dalam Samnisfulafandi (2011).

Pemberian ASI yang benar menurut (Depkes, 1992)

Susui bayi segera 30 menit setelah lahir.

Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada periode ini ASI
saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menysusui
akan terjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.

Berikan Kolostrum

Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap kali sampai
payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong merangsang
produksi ASI yang cukup.

Berikan ASI setiap kali meminta/menangis tanpa jadwal.

Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.

Posisi yang benar dalam memberikan ASI (Dyah, n.d)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:

Makanan Ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak
secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.
Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila
sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak
mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar
pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,
dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.

Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring
nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori
yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1
liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri,
yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.

Ketentraman Jiwa dan Pikiran

Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu
dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.

Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap


kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik
bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan
baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah pemebrian
ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang diberikan justru
susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada
ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan
semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau
poster yang memuji penggunaan susu buatan.

Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil
yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah
produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh
karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus
ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin,
yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.

Perawatan payudara

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan
mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan
tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat
dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.

Você também pode gostar

  • Daftar Hadir 1
    Daftar Hadir 1
    Documento4 páginas
    Daftar Hadir 1
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • P 2 P
    P 2 P
    Documento15 páginas
    P 2 P
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • SAP SD 07
    SAP SD 07
    Documento2 páginas
    SAP SD 07
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Lembaran Pengesahan
    Lembaran Pengesahan
    Documento1 página
    Lembaran Pengesahan
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Politik
    Politik
    Documento4 páginas
    Politik
    Bee Dheriel
    Ainda não há avaliações
  • Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    Documento2 páginas
    Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Pernyataan Individu
    Pernyataan Individu
    Documento1 página
    Pernyataan Individu
    desy
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi Lansia
    Leaflet Gizi Lansia
    Documento3 páginas
    Leaflet Gizi Lansia
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    Documento5 páginas
    KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Mikrotoa
    Mikrotoa
    Documento3 páginas
    Mikrotoa
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    Documento14 páginas
    Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • COVER
    COVER
    Documento1 página
    COVER
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    Documento19 páginas
    Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Etika Profesi2
    Tugas Etika Profesi2
    Documento14 páginas
    Tugas Etika Profesi2
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • PERCAYA DIRI Loly
    PERCAYA DIRI Loly
    Documento2 páginas
    PERCAYA DIRI Loly
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi Pada Balita
    Leaflet Gizi Pada Balita
    Documento2 páginas
    Leaflet Gizi Pada Balita
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • PPKN
    PPKN
    Documento14 páginas
    PPKN
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    Documento3 páginas
    GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi
    Leaflet Gizi
    Documento4 páginas
    Leaflet Gizi
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Soup Nasional Negara
    Soup Nasional Negara
    Documento4 páginas
    Soup Nasional Negara
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan Tentang
    Penyuluhan Tentang
    Documento1 página
    Penyuluhan Tentang
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Epidemiologi
    Tugas Epidemiologi
    Documento14 páginas
    Tugas Epidemiologi
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações