Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah
makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI
sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi
normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004).
Menurut Azrul Anwar (2004), ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan
SDM kita di masa yang akan datang, terutarna dari segi kecukupan gizi sejak dini.
Asi ekslusif adalah pemberian ASI selama enam bulan pertama (A. August
Burns). Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan
menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal.
Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
ASI juga mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh
optimal (Utami Roesli, 2004).
Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai
zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan
bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber
makanan yang menakjubkan ini.
Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta
yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui
bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat.Allah
memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya
diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "
menyapihnya dalam dua tahun".
1
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al Qur'an, 31:14).
Manfaat ASI
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).
Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun
mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal
(sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005)
dalam Samnisfulafandi (2011).
Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi
ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh
kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
seperti tahu, tempe, dan kacangkacangan. Saat menyusui, ibu harus
mengkonsumsi protein dua kali dari porsi biasanya. Misalnya,
biasanya ibu mengkonsumsi satu potong lauk maka saat menyusui
ibu harus mengkonsumsi dua potong lauk.
3) Lemak
Kebutuhan lemak tetap harus memenuhi proporsi kebutuhan kalori
sehari-hari ibu yaitu sekitar 20-30 persen. Bertambahnya
kebutuhan kalori maka kebutuhan gram lemaknya pun bertambah
sesuai proporsi yang diasupnya. Untuk bisa menghasilkan ASI
berkualitas dibutuhkan zat-zat lemak tak jenuh ganda. Lemak ini
dibutuhkan bayi untuk perkembangan otak dan retina mata. Asam
lemak tak jenuh ganda dalam ASI akan terbentuk bila ibu
mengkonsumsi bahan makanan seperti minyak jagung atau minyak
biji kapas dan ikan seperti; haring atau salmon yang mengandung
asam lemak tak jenuh.
4) Vitamin dan Mineral
Beberapa mineral yang perlu bagi ibu menyusui adalah zat besi.
Zat besi yang berasal dari ASI mudah diserap bayi dibandingkan
dengan zat besi yang terdapat pada susu sapi. Dari ASI, bayi bisa
menyerap zat besi sebanyak 50 persen, sedangkan dari susu sapi
sekitar 10 persen atau kurang. Oleh karena itu, ibu menyusui
5
diharapkan banyak mengonsumsi makanan yang merupakan
sumber zat besi, seperti hati, sumsum tulang, telur, dan sayuran
berwarna hijau tua.Selain itu, mineral lainnya yang sangat
dibutuhkan adalah yodium. Ibu menyusui sebenarnya mudah
memperolehnya dari garam yang beryodium. Ada lagi mineral lain
yang dibutuhkan, walau sedikit, yaitu seng, magnesium dan
selenium, yang bisa didapat dari makanan hewani.Saat menyusui
ibu dianjurkan menambah asupan kalsium sebanyak umber
kalsium banyak terdapat pada susu, yoghurt, keju, dan aneka ikan
laut. Pada saat menyusui ibu mengeluarkan zat besi sebanyak 0,3
mg/Kkal/hari dalam bentuk ASI. Maka ibu menyusui memerlukan
tambahan zat gizi besi sekitar 2 mg/hari. Simber zat besi dapat
diperoleh dari bahan makanan. hewani maupun nabati. Sumber
bahan makanan hewani karena mempunyai daya serap 20-30%.
5) Cairan
Untuk wanita menyusui dianjurkan untuk minum 8-12 gelas sehari.
6
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi
dan pengeluaran ASI yang keduanya harus sama baiknya. Perempuan saat
hamil, mengalami pembesaran payudara karena pengaruh berbagai macam
hormon, antara lain estrogen, progesteron, human placental lactogen
(HPL) dan prolaktin. Hormon lain yang berfungsi melancarkan produksi
ASI (sintesis protein), yaitu insulin, kortikosteroid dan tiroksin
(Siswosudarmo & Emilia, 2008).
Adapun proses nya yaitu:
a. Refleks prolactin
Menjelang akhir kehamilan terutama hormon prolactin memegang
peranan untuk membuat kolostrum,namun jumlah kolostrum
terbatas,karena aktifitas prolactin dihambat oleh estrogen dan
progesterone yang kadarnya memang tinggi.Setelah partus
berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus
luteum maka estrogen dan progesterone sangat berkurang,ditambah
lagi dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan
kalang payudara,akan merangsang ujung-ujung saraf sensoris yang
berfungsi sebagai reseptor mekanik.Rangsangan ini dilanjutkan ke
hypothalamus melalui medulla spinalis dan
mesensephalon.Hipothalamus akan menekan pengeluaran faktor-
faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang pengeluaran factor-faktor yang memacu sekresi
prolactin.Faktor-faktor yang memacu sekresi prolactin akan
merangsang adenohipofise (hipofise anterior) sehingga keluar
prolactin.Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi
untuk membuat air susu.Kadar prolactin pada ibu yang menyusui
akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai
penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan
prolactin walaupun ada isapan bayi,namun pengeluaran air susu
tetap berlangsung.Pada ibu yang melahirkan anak tapi tidak
menyusui,kadar prolactin akan menjadi normal pada minggu ke 2-
3.Prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti:
a) Stres atau pengaruh psikis
b) Anastesi
c) Operasi
d) Rangsangan puting susu
Dll
7
b. Refleks Let down (milk ejection reflex)
Bersamaan dengan pembentukan prolactin oleh
adenohipofise,rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang
dilanjutkan ke neuron hipofise (hipofise posterior) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.Melalui aliran darah,hormon ini diangkut
menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus
sehingga terjadi involusi dari organ tersebut.Oksitosin yang sampai
pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium.Kontraksi dari
sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
masuk ke system duktulus yang untuk selanjutnya mengalir
melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down:
a) Melihat bayi
b) Mendengarkan bayi
c) Mencium bayi
d) Memikirkan untuk menyusui bayi
8
berbagai kegiatan pengasuhan bayi. Dengan dukungan ibu akan semakin
percaya diri dalam memberikan ASI (Linkages, 2009).
Menurut Arifin (2004) kualitas dan kuantitas ASI dapat dipengaruhi proses
persalinan. Proses persalinan yang normal sangat mendukung dalam
pemberian ASI khususnya sejam atau lebih setelah persalinan. Persalinan
yang normal akan memudahkan ibu langsung berinteraksi segera dengan si
bayi. Jika bayi tidak diberikan ASI dengan segera, bayi sudah mulai
mengantuk dan mengalami kesulitan untuk memegang puting dengan
efektif.
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap
kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit
atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat
berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan
sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering
makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini
memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu
beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin
buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau
poster yang memuji penggunaan susu buatan.
9
Bila tidak bisa melakukan itu maka dia tidak akan sepenuhnya terlindung
dari kemungkinan hamil dan sebaiknya memakai salah satu alat
kontrasepsi efektif terpilih.Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam
pemilihan alat kontrasepsi adalah harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
10
b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,kepala
bayi terletak pada lengkung siku ibu(kepala tidak boleh
menengadah,dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu
didepan.
d) Perut bayi menempel pada badan ibu,kepala bayi menghadap
payudara(tidak hanya membelokkan kepala bayi).
e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
f) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
11
duktus laktiferus kolostrum pertama yang lengket, selanjutnya membentuk
aliran kolostrum yang kurang pekat. Duktus dan sinus ini juga digunakan
untuk mengurangi pembengkakan, membantu bayi menyusui, dan
mengumpulkan ASI.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu
http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-asi-
eksklusif.html
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/11/01/air-susu-
ibu-505076.html
http://saktyairlangga.wordpress.com/2013/02/20/promosi-kesehatan-
ibu-hamil-dan-menyusui/
13