Você está na página 1de 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah
makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI
sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi
normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004).

Menurut Azrul Anwar (2004), ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan
SDM kita di masa yang akan datang, terutarna dari segi kecukupan gizi sejak dini.
Asi ekslusif adalah pemberian ASI selama enam bulan pertama (A. August
Burns). Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan
menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal.
Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

ASI juga mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh
optimal (Utami Roesli, 2004).

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai
zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan
bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber
makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta
yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui
bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat.Allah
memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya
diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "
menyapihnya dalam dua tahun".

1
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al Qur'an, 31:14).

Manfaat ASI

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan
kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah lahir,
karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI
selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005) dalam Samnisfulafandi (2011).

Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun
mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal
(sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005)
dalam Samnisfulafandi (2011).

Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena produksi
ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh
kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 4 bulan dapat
membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti
diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi
kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menurut Yekti (2011)

a. Mengurangi perdarahan pasca persalinan


b. Mengurangi kehilangan darah pada saat haid
c. Mempercepat pencapaian berat badan sebelum hamil
d. Mengurangi risiko kanker payudara
e. Kanker rahim

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor yang mempengaruhi kualitas ASI

1. Gizi pada masa menyusui


Menurut Krisnatuti & Hastoro (2000) menyatakan selama menyusui,
tambahan energi yang diperlukan oleh ibu bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas ASI. Untuk menghasilkan ASI yang berkualitas
maka ibu yang menyusui dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung energi dan zatzat gizi lengkap. Makanan yang dimakan
seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu.
Zat-zat gizi yang harus menjadi asupan ibu setiap hari adalah sebagai
berikut:
1) Kalori
Tambahan energi per hari untuk wanita menyusui pada 6 bulan
pertama 700 kalori;pada 6 bulan kedua 500 kalori.Penambahan
tersebut ditambahkan pada kebutuhan pada wanita golongan umur
20-59 tahun tidak sedang hamil/menyusui (ini berdasarkan angka
kecukupan gizi oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V
tahun 1993).Pada ibu menyusui semua makanan yang dikonsumsi
digunakan untuk aktifitas dan metabolisme dalam tubuh,selain
untuk produksi ASI.Keadaan gizi pada ibu pada masa sebelum
hamil,kenaikan berat badan selama hamil dan masukan makanan
selama laktasi,sangat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas
ASI.
2) Protein
Tambahan protein untuk ibu menyusui pada 6 bulan pertama +16
gr/hari dan 6 bulan kedua +12 gr/hari(ini berdasarkan Widya
Karya Nasional Pangan dan Gizi th. 1993).
Zat protein yang dibutuhkan ibu menyusui bisa diperoleh dari
makanan yang banyak mengandung protein, baik hewani, seperti
daging, sapi, ayam, ikan, seafood, telur, atau susu dan juga nabati,

4
seperti tahu, tempe, dan kacangkacangan. Saat menyusui, ibu harus
mengkonsumsi protein dua kali dari porsi biasanya. Misalnya,
biasanya ibu mengkonsumsi satu potong lauk maka saat menyusui
ibu harus mengkonsumsi dua potong lauk.
3) Lemak
Kebutuhan lemak tetap harus memenuhi proporsi kebutuhan kalori
sehari-hari ibu yaitu sekitar 20-30 persen. Bertambahnya
kebutuhan kalori maka kebutuhan gram lemaknya pun bertambah
sesuai proporsi yang diasupnya. Untuk bisa menghasilkan ASI
berkualitas dibutuhkan zat-zat lemak tak jenuh ganda. Lemak ini
dibutuhkan bayi untuk perkembangan otak dan retina mata. Asam
lemak tak jenuh ganda dalam ASI akan terbentuk bila ibu
mengkonsumsi bahan makanan seperti minyak jagung atau minyak
biji kapas dan ikan seperti; haring atau salmon yang mengandung
asam lemak tak jenuh.
4) Vitamin dan Mineral

Vitamin/Mineral Wanita dewasa Menyusui


(Kerja sedang)
6 bln I 6 bln II
-Vit. A (RE) 500 +350 +300
-Thiamin (mg) 1 +0.3 +0,3
-Riboflavin (mg) 1 +0,4 +0,3
-Niasin (mg) 10 +3,0 +3,0
Vit. C (mg) 60 +25 +10
Besi (mg) 26 +2,0 +2,0
Kalsium (mg) 500 +400 +400
As.Folat (mg) 160 +50 +40

Beberapa mineral yang perlu bagi ibu menyusui adalah zat besi.
Zat besi yang berasal dari ASI mudah diserap bayi dibandingkan
dengan zat besi yang terdapat pada susu sapi. Dari ASI, bayi bisa
menyerap zat besi sebanyak 50 persen, sedangkan dari susu sapi
sekitar 10 persen atau kurang. Oleh karena itu, ibu menyusui

5
diharapkan banyak mengonsumsi makanan yang merupakan
sumber zat besi, seperti hati, sumsum tulang, telur, dan sayuran
berwarna hijau tua.Selain itu, mineral lainnya yang sangat
dibutuhkan adalah yodium. Ibu menyusui sebenarnya mudah
memperolehnya dari garam yang beryodium. Ada lagi mineral lain
yang dibutuhkan, walau sedikit, yaitu seng, magnesium dan
selenium, yang bisa didapat dari makanan hewani.Saat menyusui
ibu dianjurkan menambah asupan kalsium sebanyak umber
kalsium banyak terdapat pada susu, yoghurt, keju, dan aneka ikan
laut. Pada saat menyusui ibu mengeluarkan zat besi sebanyak 0,3
mg/Kkal/hari dalam bentuk ASI. Maka ibu menyusui memerlukan
tambahan zat gizi besi sekitar 2 mg/hari. Simber zat besi dapat
diperoleh dari bahan makanan. hewani maupun nabati. Sumber
bahan makanan hewani karena mempunyai daya serap 20-30%.

5) Cairan
Untuk wanita menyusui dianjurkan untuk minum 8-12 gelas sehari.

2. Penggunaan obat-obatan saat menyusui


Dalam penggunaannya alangkah bijaksananya kita terlebih dahulu
mengetahui obat-obat yang dapat diekskresi melalui air susu ibu,terutama
yang secara potensial dapat membahayakan sang bayi.Secara umum,dapat
disebutkan sebagian besar obat dapat diekskresikan melalui air susu
ibu.Obat yang harus diberikan pada ibu menyusui dipilih yang aman,serta
diberikan paling lambat 30-60 menit setelah menyusui / 3-4 jam sebelum
ibu menyusui berikutnya,agar diperoleh ekskresi susu yang terendah.Bila
ragu-ragu terhadap ekskresi suatu obat ke dalam air susu ibu,maka obat
tersebut tidak diberikan atau dipilih obat yang setara yang aman.
B. Faktor yang mempengaruhi kuantitas ASI

1. Pengaruh Isapan Bayi


Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi,
dimana bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan
ASI. Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak
diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal namun membutuhkan
kesabaran, waktu, dan pengetahuan tentang menyusui serta dukungan dari
lingkungan keluarga terutama suami (Roesli, 2001).

6
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi
dan pengeluaran ASI yang keduanya harus sama baiknya. Perempuan saat
hamil, mengalami pembesaran payudara karena pengaruh berbagai macam
hormon, antara lain estrogen, progesteron, human placental lactogen
(HPL) dan prolaktin. Hormon lain yang berfungsi melancarkan produksi
ASI (sintesis protein), yaitu insulin, kortikosteroid dan tiroksin
(Siswosudarmo & Emilia, 2008).
Adapun proses nya yaitu:
a. Refleks prolactin
Menjelang akhir kehamilan terutama hormon prolactin memegang
peranan untuk membuat kolostrum,namun jumlah kolostrum
terbatas,karena aktifitas prolactin dihambat oleh estrogen dan
progesterone yang kadarnya memang tinggi.Setelah partus
berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus
luteum maka estrogen dan progesterone sangat berkurang,ditambah
lagi dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan
kalang payudara,akan merangsang ujung-ujung saraf sensoris yang
berfungsi sebagai reseptor mekanik.Rangsangan ini dilanjutkan ke
hypothalamus melalui medulla spinalis dan
mesensephalon.Hipothalamus akan menekan pengeluaran faktor-
faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang pengeluaran factor-faktor yang memacu sekresi
prolactin.Faktor-faktor yang memacu sekresi prolactin akan
merangsang adenohipofise (hipofise anterior) sehingga keluar
prolactin.Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi
untuk membuat air susu.Kadar prolactin pada ibu yang menyusui
akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai
penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan
prolactin walaupun ada isapan bayi,namun pengeluaran air susu
tetap berlangsung.Pada ibu yang melahirkan anak tapi tidak
menyusui,kadar prolactin akan menjadi normal pada minggu ke 2-
3.Prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti:
a) Stres atau pengaruh psikis
b) Anastesi
c) Operasi
d) Rangsangan puting susu
Dll

7
b. Refleks Let down (milk ejection reflex)
Bersamaan dengan pembentukan prolactin oleh
adenohipofise,rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang
dilanjutkan ke neuron hipofise (hipofise posterior) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.Melalui aliran darah,hormon ini diangkut
menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus
sehingga terjadi involusi dari organ tersebut.Oksitosin yang sampai
pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium.Kontraksi dari
sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
masuk ke system duktulus yang untuk selanjutnya mengalir
melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down:
a) Melihat bayi
b) Mendengarkan bayi
c) Mencium bayi
d) Memikirkan untuk menyusui bayi

Faktor-faktor yang menghambat refleks let down:

a) Keadaan bingung/pikiran kacau


b) Takut
c) Cemas

2. Ketentraman jiwa dan pikiran


Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang
selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan
berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam
menyusui bayinya.
Ketentraman jiwa dan pikiran ibu juga dipengaruhi oleh dukungan dari
keluarga, suami dan petugas kesehatan. Dengan adanya dukungan dari
keluarga dapat mengurangi kecemasan ibu. Keluarga dapat menyediakan
makanan dan minuman tambahan yang bergizi bagi ibu menyusui untuk
mendukung produksi ASI dan menjaga kesehatan ibu. Suami dapat
memberikan motivasi dan rasa bangga karena ibu dapat memberikan ASI,
pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan, persalinan dan imunisasi.
Suami juga dapat memberikan dukungan dengan cara terlibat dalam

8
berbagai kegiatan pengasuhan bayi. Dengan dukungan ibu akan semakin
percaya diri dalam memberikan ASI (Linkages, 2009).

3. Pengaruh persalinan dan kebijakan ditempat persalinan

Menurut Arifin (2004) kualitas dan kuantitas ASI dapat dipengaruhi proses
persalinan. Proses persalinan yang normal sangat mendukung dalam
pemberian ASI khususnya sejam atau lebih setelah persalinan. Persalinan
yang normal akan memudahkan ibu langsung berinteraksi segera dengan si
bayi. Jika bayi tidak diberikan ASI dengan segera, bayi sudah mulai
mengantuk dan mengalami kesulitan untuk memegang puting dengan
efektif.
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap
kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit
atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat
berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan
sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering
makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini
memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu
beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin
buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau
poster yang memuji penggunaan susu buatan.

4. Penggunaan alat kontrasepsi


Dilihat juga dari pemilihan alat kontrasepsinya,untuk mendapatkan efek
kontrasepsi yang baik dari peristiwa menyusui maka seorang ibu
sebaiknya melakukan:
a) Hanya memakai ASI saja untuk bayi selama 4 bulan.
b) Menyusui sesering dan selama mungkin siang malam sesuai
keinganan bayi.
c) Bila sudah mulai memperkenalkan makanan tambahan,maka
dianjurkan memberikan ASI dulu sebelum makanan tambahan
tersebut diberikan.
d) Teruskan menyusui meskipun ibu atau bayinya sakit.
e) Hindarkan pemakaian botol atau kempeng/puting susu buatan.

9
Bila tidak bisa melakukan itu maka dia tidak akan sepenuhnya terlindung
dari kemungkinan hamil dan sebaiknya memakai salah satu alat
kontrasepsi efektif terpilih.Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam
pemilihan alat kontrasepsi adalah harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:

a) Apakah tujuannya untuk menunda ataukah berhenti sama sekali


dari kehamilan.
b) Efektifitasnya
c) Pengaruhnya terhadap produksi dan kualitas ASI
d) Dapat diterima oleh pasangan suami-istri tersebut

Jenis-jenis kontrasepsi itu adalah :

a) Kontrasepsi hormonal oral


b) Kontrasepsi hormonal jangka panjang
c) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
d) Cara-cara sederhana,memakai metode penghalang:senggama
terputus,kondom,diafragma,kondom wanita,spersimida,tisu
vaginal,pantang berkala.
e) Metode kontap (kontrasepsi mantap)
MOW (Metode operasi wanita)
MOP (Metode operasi pria)

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan


kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat
mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi
ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat
digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau
spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang
dapat merangsang produksi ASI.

5. Posisi menyusui yang benar


Cara-cara menyusui bayi dalam posisi yang benar yaitu :
Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara,kemudian:
a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai,bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak
menggantung)dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi

10
b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,kepala
bayi terletak pada lengkung siku ibu(kepala tidak boleh
menengadah,dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu
didepan.
d) Perut bayi menempel pada badan ibu,kepala bayi menghadap
payudara(tidak hanya membelokkan kepala bayi).
e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
f) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

6. Perawatan payudara dan keterampilan dalam pemberian ASI

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu


dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.
Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus
laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar
dengan lancar.Menurut (Roesli, 2000) dan Varney (2007) perawatan
payudara dapatdilakukan ibu pada usia kehamilan 2 bulan sebaiknya ibu
mulai menggunakan BH/bra yang dapat menopang perkembangan
payudaranya. Setelah menyusui dilakukan gerakan otot-otot badan yang
berfungsi menopang payudara.Misalnya gerakan untuk memperkuat otot
pektoralis: kedua lengan disilangkan didepan dada, saling memegang siku
lengan lainnya, kemudian lakukan tarikan sehingga terasa tegangan otot-
otot di dasar payudara. Gerakan ini dapat dilakukan ibu sekali atau dua
kali dalam sehari. Mengompres payudara selama 2-3 menit dengan kapas
yang dibasahi dengan air hangat. Hal ini berguna merangsang dilatasinya
pembuluh-pembuluh saluran payudara sehingga ASI mudah mengalir ke
areola.Gunakan kompres dingin sesudah menyusui untuk mengurangi
pembengkakan. Menurut Verney (2007) disamping perawatan payudara,
ibu juga perlu mengetahui keterampilan-keterampilan yang dapat
digunakan oleh ibu ketika memulai pemberian ASI dan selama periode
menyusui bayi secara keseluruhan adalah masase payudara, pengeluaran
ASI secara normal (memerah payudara),dan nipple rolling atau memuntir
puting payudara. Masase payudara dan memerah ASI pada awalnya
meningkatkan aliran ASI dengan membersihkan sinus-sinus dan duktus-

11
duktus laktiferus kolostrum pertama yang lengket, selanjutnya membentuk
aliran kolostrum yang kurang pekat. Duktus dan sinus ini juga digunakan
untuk mengurangi pembengkakan, membantu bayi menyusui, dan
mengumpulkan ASI.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu
http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-asi-
eksklusif.html
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/11/01/air-susu-
ibu-505076.html
http://saktyairlangga.wordpress.com/2013/02/20/promosi-kesehatan-
ibu-hamil-dan-menyusui/

13

Você também pode gostar

  • SAP SD 07
    SAP SD 07
    Documento2 páginas
    SAP SD 07
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • P 2 P
    P 2 P
    Documento15 páginas
    P 2 P
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Hadir 1
    Daftar Hadir 1
    Documento4 páginas
    Daftar Hadir 1
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi Lansia
    Leaflet Gizi Lansia
    Documento3 páginas
    Leaflet Gizi Lansia
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    Documento5 páginas
    KTR Dan Kepmenkes Jejaring
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Pernyataan Individu
    Pernyataan Individu
    Documento1 página
    Pernyataan Individu
    desy
    Ainda não há avaliações
  • Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    Documento2 páginas
    Puskesmas Ujungbatu Kerangka Acuan Kerja Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    Documento19 páginas
    Politik Dan Strategi Nasional (Tugas PKN)
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • COVER
    COVER
    Documento1 página
    COVER
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Lembaran Pengesahan
    Lembaran Pengesahan
    Documento1 página
    Lembaran Pengesahan
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Politik
    Politik
    Documento4 páginas
    Politik
    Bee Dheriel
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    Documento14 páginas
    Implementasi Politik Dan Strategi Nasional Indonesia (Wita)
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Etika Profesi2
    Tugas Etika Profesi2
    Documento14 páginas
    Tugas Etika Profesi2
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • PERCAYA DIRI Loly
    PERCAYA DIRI Loly
    Documento2 páginas
    PERCAYA DIRI Loly
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Mikrotoa
    Mikrotoa
    Documento3 páginas
    Mikrotoa
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    Documento3 páginas
    GIZI LANSIA OPTIMAL DENGAN MAKANAN SEIMBANG
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi
    Leaflet Gizi
    Documento4 páginas
    Leaflet Gizi
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • PPKN
    PPKN
    Documento14 páginas
    PPKN
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi Pada Balita
    Leaflet Gizi Pada Balita
    Documento2 páginas
    Leaflet Gizi Pada Balita
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Soup Nasional Negara
    Soup Nasional Negara
    Documento4 páginas
    Soup Nasional Negara
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Epidemiologi
    Tugas Epidemiologi
    Documento14 páginas
    Tugas Epidemiologi
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan Tentang
    Penyuluhan Tentang
    Documento1 página
    Penyuluhan Tentang
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ikra ramadhan
    Ainda não há avaliações