Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Sample Representatif
Ketika memilih sampel dari populasi, auditor berusaha untuk memperoleh sampel
yang representatif. Sampel representatif (representative sample) adalah sampel yang
karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Berarti, bahwa item-
item yang dijadikan sampel serupa dengan item-item yang tidak dijadikan sampel.
Dalam praktik, auditor tidak pernah mengetahui apakah suatu sampel bersifat
representati, bahkan setelah semua pengujian selesai dilakukan. Satu-satunya cara untuk
mengetahui apakah suatu sampel bersifat representatif adalah dengan melakukan audit
lebih lanjut atas populasi secara keseluruhan. Akan tetapi, auditor dapat meningkatkan
kemungkinan sampel dianggap representatif dengan menggunakannya secara cermat ketika
merancang proses sampling, pemilihan sampel dan evaluasi hasil sampel. Hasil sampel
menjadi nonrepresentatif akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan sampling.risiko dari
kedua jenis keslahan yang terjadi tersebut disebut sebagai risiko nonsampling dan risiko
sampling, dan keduanya dapat dikendalikan.
Risiko nonsampling (nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak
menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko nonsampling
adalah kegagalan auditor untuk mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak
sesuai atau tidak efektif. Auditor mungkin gagal mengenali penegcualian karna kelelahan,
kebosanan, atau tidak memahami apa yang harus dicari.
Risiko sampling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan
yang salah karna sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian
sampling yang melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan.
Auditor memilki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling :
1. Menyesuaikan ukuran sampel
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi.
Tujuan dari perencanaan sampel dalah memastikan bahwa pengujian audit dilakukan
dengan cara yang memberika risiko sampling yang diinginkan dan menimalkan
kemungkinan kesalahan nonsampling. Pemilihan sampel melibatkan keputusan bagaimana
sampel dipilih dari populasi. Auditor baru dapat melaksanakan pengujian audit hanya
setelah item dipilih. Pengevaluasian hasil adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
pengujian audit.
Ada tiga jenis metode pemilihan sampel yang seringkali dikaitkan dengan sampling
audit nonstatistik. Ketiga metode itu bersifat nonprobabilistik, sementara itu ada empat
jenis metode pemilihan sampel yang seringkali dilakukan dengan sampling audit statistik
yang semuanya bersifat probabilistik. Metode pemilihan sampel nonprobabilistik
(pertimbangan) termasuk berikut ini: