Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Arief Nur Adha Wisnuwardana (145020307111059)
Ihsan Smartdyanda (145020301111026)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2 0 1 7
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Siklus penggajian dan personalia ( payroll and personnel cycle) melibatkan
pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan
yang penting dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi,
dan industri lainnya. Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat
menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang
dimana sumber daya perusahaan dapatterbuang akibat ketidakefisienan atau pencurian
melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujianatas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus
penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnyamemasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus
penjualan dan penagihanmemasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas,
dan sering kali melibatkanretur penjualan serta penghapusan piutang tak tertagih.
Penggajian hanya memiliki satukelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu
yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Akun akunyang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrual dan
potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi
selama tahun bersangkutan.
Pengendalianinternal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan,bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan
pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas
pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral
karyawan juga dapat mengemukakan jika karyawantidak diberi gaji atau diberi
gaji yang kecil.Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit
penggajian, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian
substantif atas transaksi, dan prosedur analitis.Pengujian atas rincian saldo hanya
memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan
penggajian.
AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuaidengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar
dibawah. Akun T akan digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi akuntansi
mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia. Dalam
sebagian besar system, akun gajidan upah akrual hanya akan diguakan pada akhir
periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan
telah benar benar dibayar dan bukan ketika biayatenaga kerja terjadi. Akrual untuk
tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap
biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang dari
deskripsinya pada tabel berikut :
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan Audit Pengendalian Internal Pengujian Pengujian Substantif
yang Berkaitan Kunci Pengendalian Umum atas Transaksi Umum
dengan
Transaksi
1. Pengendalian Kunci
Pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia dalah sebagai berikut:
Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas diterapkan terutama untuk
mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak
ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus independen dari bagian SDM yang
mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti penambahan karyawan atau
menghapus karyawan), dan terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah
ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk
menambah atau menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah
tingkat upah serta potongan. Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan
jumlah jam kerja, terutama lembur harus diotorisasi oleh penyelia
kamar.Persetujuan dapat dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk
jam lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok
digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar per jam, namun
tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar menurut tingkat
potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk lainnya. Karena
tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah dipranomori
tidak terlalu diperlukan untuk sistem penggajian.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang
belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh karyawan
yang bertanggungjawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang
tidak dicairkan harus langsung disetor kembali. Jika cek ditandatangani oleh
mesin, maka akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
Pengecekan yang independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap
penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau karyawan
lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah
yang tidak biasa. Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi persediaan, atau
jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan, maka dibutuhkan
pengendalian memadai untuk menghitung memferifikasi pembebanan yang tepat.
Merancang dan
melaksanakan prosedur
analitis untuk akun Tahap II
kewajiban penggajian
Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren (tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan
penggajian,sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi,akun-akun neraca
biasanya tidak berjumlah signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke
persediaan.
Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait (tahap I dan II)
Penilaian resiko pengendalian dan pengujian serta pengujian substansif atas
transaksi yang berhubungan.
Melaksanakan prosedur analitis (tahap III)
Prosedur analitis untuk akun-akun neraca serta laporan laba-rugi dalam siklus
penggajian dan personalia.
Prosedur analitis untuk siklus penggalian dan personalia
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai dengan
kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung Salah saji tenaga kerja langsung dan
sebagai presentase dari penjualan dengan persediaan
tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun komisi
sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dari
sebegai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian Salah saji pajak penggajian akrual dan
akrual dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban
dan beban (tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali
disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa
puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian
dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar
tepat waktu,pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu. Dua
tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas).
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun dalm
siklus penggajian dan personalia.
Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong
tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat
pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan
untuk mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten
dengan tahun sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah
batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang
paling mungkin dari setiap signifikan saldo adalah kelalaian untuk
memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum
dibayar.
Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi
gaji dan upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun
akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali
memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan
karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode
untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah
rapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya.
Kewajiban perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama
kali,baru kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan
perusahaan ini harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi
kompensasi.
Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian
serta federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang
disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah
harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur
analitis,pengujian pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan
pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total
kompensasi pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi,karena gaji dan bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC
dan SPT pajak penghasilan pederal.
Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif
mudah jika tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi
penjualan yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan
dapat diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap
formulir pajak penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama
sekali tidak dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam
mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi
luar diuji dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang
ditandatangani antara perusahaan dan perusahaan jasa luar.
Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor
menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan denagn pengujian atas rincian saldo untuk
akun kewajiban dan beban.