Você está na página 1de 17

Audit Siklus Penggajian dan Personalia

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah Auditting 2

Oleh:
Arief Nur Adha Wisnuwardana (145020307111059)
Ihsan Smartdyanda (145020301111026)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2 0 1 7
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Siklus penggajian dan personalia ( payroll and personnel cycle) melibatkan
pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan
yang penting dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi,
dan industri lainnya. Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat
menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang
dimana sumber daya perusahaan dapatterbuang akibat ketidakefisienan atau pencurian
melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujianatas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus
penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnyamemasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus
penjualan dan penagihanmemasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas,
dan sering kali melibatkanretur penjualan serta penghapusan piutang tak tertagih.
Penggajian hanya memiliki satukelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu
yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Akun akunyang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrual dan
potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi
selama tahun bersangkutan.
Pengendalianinternal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan,bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan
pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas
pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral
karyawan juga dapat mengemukakan jika karyawantidak diberi gaji atau diberi
gaji yang kecil.Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit
penggajian, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian
substantif atas transaksi, dan prosedur analitis.Pengujian atas rincian saldo hanya
memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan
penggajian.
AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuaidengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar
dibawah. Akun T akan digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi akuntansi
mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia. Dalam
sebagian besar system, akun gajidan upah akrual hanya akan diguakan pada akhir
periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan
telah benar benar dibayar dan bukan ketika biayatenaga kerja terjadi. Akrual untuk
tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap
biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Upah, gaji, bonus, dan


komisi akrual
Tenaga Kerja
Saldo Awal,
Pembayaran langsung
Upah yg
diperoleh,
Kas di Bank gaji,dsb
Pembayara Saldo akhir
n gaji
Pembayara
n pajak gaji
Pemotongan pajak
penghasilan dan
pengurangan lainnya
Saldo Awal,
Pembayaran Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir

Beban pajak gaji akrual


Saldo Awal, Beban gaji
Pembayaran Upah yg pajak
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTADOKUMEN


DAN CATATAN TERKAIT
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan
diakhiri dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi,
siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan
perusahaan, dan akuntansi yang tepatuntuk jasa tersebut. Auditor harus memahami fungsi
bisnis dan dokumen serta catatan tersebut sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi.
1. Fungsi Bisnis Personalia dan Kesempatan Kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen
tersebut jugamerupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal
atas informasi upah.Termasuk penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan
upah dan pengurangan.
Catatan personalia,meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,investigasi

personil,tingkat pembayaran,pengurangan yang diotorisasi,evaluasi kinerja,dan


tanggal berhenti bekerja
Formulir otorisasi pengurangan,digunakan untuk mengotorisasi pengurangan
gaji,termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan, 401
(K) dan program tabungan pension lainnya,obligasi tabungan A.S,serta iuran
serikat pekerja.
Formulir otorisasi tingkat pembayaran,digunakan untuk mengotorisasi tingkat
pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja,otorisasi oleh
manajemen atau dalam kasus pejabat perusahaan,otorisasi dari dewan direksi.
2. Fungsi Bisnis Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian
merupakan hal yang pentingdalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas
berikut diperlukan pengendalian yangmemadai :
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji

Kartu waktu,adalah dokumen yang mengidikasikan waktu per jam karyawan


mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan
Tiket waktu pekerjaan,adalah formulir yang menunjukan pekerjaan mana
yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
File transaksi penggajian,mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode,seperti setiap satu
hari,minggu atau bulan. File ini berisi semua informasi yang dimasukan ke
dalam sistem dan informasi tentang setiap transaksi,seperti nama karyawan dan
nomor identifikasi,tanggal,pembayaran kotor dan bersih berbagi jumlah
pemotongan pajak dan klasifikasi akun.
Jurnal atau daftar penggajian,laporan ini dibuat dari file transaksi
penggajian umumnya mencantumkan nama karyawan,tanggal,jumlah penggajian
kotor dan bersih dan jumlah pemotongan.
File induk penggajian, adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah
karyawan yang dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.
3. Fungsi Bisnis Pembayaran Gaji
Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai

pertukaran atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan


pembayaran kotor dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
Rekonsiliasi rekening bank penggajian, merupakan hal yang penting bagi
semua akun kas,termasuk penggajian untuk menemukan kesalahan ataupun
kecurangan. Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah dimana
saldo bernilai kecil dipertahankan.
4. Fungsi Bisnis Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
Formulir W-2,adalah formulir yang dikirim setiap karyawan yang
mengikhtisarkan penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk
pembayaran kotor,pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan jaminan
social.
SPT Pajak Penghasilan,adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah
local untuk menunjukan pembayaran pajak yang dipotong pajak perusahaan.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi bagi siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar
berikut :
Metodologi Perancangan Pengujian dan Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi untuk Siklus Penggajian dan Kepegawaian

Memahami Pengendalian Intern-


Penggajian
Merancang
Mengevaluasi biaya pengujian pengendalian danProsedur Audit
dan Kepegawaian
pengujian
manfaat atas substantif Besarnya Sample
atas transaksi untuk
Mengetahui risiko Pengendalian yang
penggajian dan kepegawaian agar Unsur yang dipilih
pengujian
direncanakan Penggajian dan kepegawaian
pengendalain transaksi terkait sasaran audit
memenuhi Penetapan Waktu
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan
terkendali dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan
ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji
dan semua jurnal yang terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh
komputer. Karena perihal pembayaran gaji relatif umum dari perusahaan ke
perusahaan, maka harus tersedia sistem komputer yang berkualitas tinggi. Karena
memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya
perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk memroses penggajian.
Biasanya tidaklah sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang baik
dalam siklus penggajian dan personalia, besarnya transaksi relatif homogen dan
berjumlah kecil. Sebagai akibatnya auditor jarang menemukan pengecualian ketika
menguji transaksi penggajian. Kadang-kadang, terjadi deviasi pengujian pengendalian,
tetapi sebagian besar salah saji moneter dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal
atau ketika merespons keluhan karyawan. Meskipun ada salah saji, salah saji tersebut
jarang bersifat material.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus
penggajian dan personalia. Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak adanya
bukti pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah
akrual, pajak penghasilan yang dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca
lainnya. Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan alat yang sangat penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam
bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif.
Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah atau
minimal walaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total
beban, disebabkan karena tiga alasan berikut:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen
jika mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan
federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan
pajak pengangguran.

Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang dari
deskripsinya pada tabel berikut :
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan Audit Pengendalian Internal Pengujian Pengujian Substantif
yang Berkaitan Kunci Pengendalian Umum atas Transaksi Umum
dengan
Transaksi

Pembayaran -Kartu waktu disetujui -Memeriksa kartu untuk -Meriview jurnal


penggajian yang oleh personalia. indikasi persetujuan. penggajian, buku besar
tercatat adalah -Jam waktu digunakan -Memeriksa kartu umum, dan catatan gaji
untuk pekerjaan untuk mencatat waktu. waktu yang diperoleh
yang -Mempertahankan file -Mereview kebijakan menyangkut jumlah yang
dilaksanakan oleh personil yang memadai. personalia. besar atau tidak biasa.
karyawan yang -Perekrutan tenaga kerja -Memeriksa file -Membandingkan cek
benar-benar ada diotorisasi. personalia. yang dibatalkan dengan
(keterjadian). -Ada pemisahan tugas -Mereview bagan jurnal penggajian
di antara personalia, organisasi, menyangkut nama,
pencatat waktu, dan membahasnya dengan jumlah, dan tanggal.
pengeluaran gaji. karyawan, dan -Memeriksa cek yang
-Hanya karyawan yang mengamati tugas yang dibatalkan dengan catatan
ada dalam file data sedang dilaksanakan. personalia.
komputer yang diterima -Memeriksa printout
ketika mereka transaksi yang ditolak
dimasukkan. oleh komputer karena
-Cek diotorisasi memiliki nomor
sebelum dikeluarkan. karyawan yang tidak
ada.
Transaksi -Cek gaji telah -Memeriksa catatan
penggajian yang dipranomori dan penggajian menyangkut -Merekonsiliasi
adal telah dicatat diperhitungkan. indikasi persetujuan. pengeluaran dalam
(kelengkapan) -Akun bank telah -Memperhitungkan jumlah penggajian
direkonsiliasi secara urutan cek gaji. dengan pengeluaran pada
independen. -Membahas dengan rekening bank
karyawan dan penggajian.
mengamati rekonsiliasi. -membuktikan
rekonsiliasi bank.

Transaksi -Perhitungan dan -Memeriksa indikasi -Menghitung ulang jam


penggajian yang jumlah telah diverifikasi verifikasi internal. yang digunakan dari
dicatat adalah secara internal. -Memeriksa file total kartu waktu.
untuk jumlah -Total batch batch untuk melihat -Membandingkan tingkat
waktu yang dibandingkan dengan tanda tangan klerk upah dengan kontrak
benar-benar laporan ikhtisar pengendali data; serikat pekerja,
dikerjakan dan komputer. membandingkan persetujuan oleh dewan
pada tingkat -Tingkat upah, gaji, totalnya dengan laporan direksi, atau sumber
upah yang atau tingkat komisi ikhtisar. lainnya.
sesuai; diotorisasi secara layak. -Memeriksa catatan -Menghitung ulang
pemotongan -Pemotongan, termasuk penggajian menyangkut pembayaran kotor.
pajak telah jumlah untuk asuransi indikasi otorisasi. -Mengecek pemotongan
dihitung dengan dan tabungan -Memeriksa otorisasi dengan mengacu pada
benar penggajian, telah dalam file personalia. tabel pajak dan formulir
(keakuratan). diotorisasi secara layak. otorisasi dalam file
personalia.
-Menghitung ulang
pembayaran bersih.
-Membandingkan cek
yang dibatalkan dengan
jurnal penggajian
menyangkut jumlahnya.

Transaksi -Isi file induk -Memeriksa indikasi -Menguji keakuratan


penggajian telah penggajian telah verifikasi internal. klerikal dengan
dimasukkan diverifikasi secara -Memeriksa laporan menfooting jurnal
dengan benar internal. total ikhtisar awal yang penggajian dan
dalam file induk -Total file induk menunjukkan bahwa menelusuri posting ke
penggajian dan penggajian telah di perbandingan telah buku besar umum serta
diikhtisarkan bandingkan dengan dilakukan. file induk penggajian.
dengan benar total buku besar umum.
(posting dan
pengikhtisaran).

Transaksi -Bagan akun yang -Mereview bagian akun. -Membandingkan


penggajian telah memadai telah -Memeriksa indikasi klasifikasi dengan bagian
diklasifikasikan digunakan. verifikasi internal. akun atau prosedur
dengan benar -Klasifikasi akun telah manual.
(klasifikasi). diverifikasi secara -Mereview kartu waktu
internal. karyawan departemen
dan tiket pekerjaan untuk
penugasan pekerjaan
serta menelusuri ke
distribusi tenaga kerja.

Transaksi -Prosedur memerlukan -Memeriksa prosedur -Membandingkan tanggal


penggajian telah pencatatan transaksi manual dan mengamati cek yang tercatat dalam
dicatat pada sesegera mungkin kapan pencatatan jurnal penggajian dengan
tanggal yang setelah penggajian dilakukan. tanggal pada cek yang
benar (penetapan dibayarkan. -Memeriksa indikasi dibatalkan dan kartu
waktu). -Tanggal telah verifikasi internal. waktu.
diverifikasi secara -Membandingkan tanggal
internal. pada cek dengan tanggal
cek tersebut dicairkan
bank.

Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan Personalia


Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan personalia, hal-hal
yangharus kita pahami adalah:
Pengendalian internal bervariasi antar perusahaan. Oleh karena itu, auditor
harusmengidentifikasi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan yang
material dari perusahaan.
Pengendalian yang digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalianharus diuji dengan pengujian pengendalian.
Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan
luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko
pengendalian yangdinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh
penggajian terhadap persediaan.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif akan digabungkan jika
memungkinkan,dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program auditformal kinerja.

1. Pengendalian Kunci
Pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia dalah sebagai berikut:
Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas diterapkan terutama untuk
mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak
ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus independen dari bagian SDM yang
mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti penambahan karyawan atau
menghapus karyawan), dan terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah
ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk
menambah atau menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah
tingkat upah serta potongan. Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan
jumlah jam kerja, terutama lembur harus diotorisasi oleh penyelia
kamar.Persetujuan dapat dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk
jam lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok
digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar per jam, namun
tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar menurut tingkat
potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk lainnya. Karena
tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah dipranomori
tidak terlalu diperlukan untuk sistem penggajian.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang
belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh karyawan
yang bertanggungjawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang
tidak dicairkan harus langsung disetor kembali. Jika cek ditandatangani oleh
mesin, maka akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
Pengecekan yang independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap
penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau karyawan
lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah
yang tidak biasa. Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi persediaan, atau
jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan, maka dibutuhkan
pengendalian memadai untuk menghitung memferifikasi pembebanan yang tepat.

2. Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian


Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak lainnya.
Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat lalai
menyerahkan formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban yang
berat.
Penyiapan formulir pajak penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya satu jenis formulir pajak
penggajian. Jika klien lalai menyiapkan laporan dengan benar, akan muncul
kewajiban berupa pajak yang belum dibayar, denda, atau bunga. Formulir
pajak yang dimaksud adalah pajak penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa
SPT disiapkan secara tidak benar, auditor butuh rekonsiliasi terinci atas
informasi yang ada di SPT dan butuh catatan penggajian. Indikasi penyajian
tidak benar tersebut mencakup pembayaran bunga dan denda masa lalu akibat
pembayaran yang tidak tepat, personil yang menyiapkan dokumen tersebut
adalah orang baru, tidak ada verifikasi internal, dan masalah arus kas yang
dikadapi klien.
Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara
tepat waktu. Auditor harus menguji apakah bagian penggajian telah
menyetorkan potongan pajak atas karyawan, walaupun biasanya dilakukan dari
pengeluaran kas umum. Pengujian tersebut termasuk potongan pajak, iuran
pensiun, JHT, JKK, Potongan asuransi, dan tabungan penggajian. Pertama tama,
auditor harus tau aturan pajak nya berdasarkan undang undang dan aturan
turunannya, termasuk kontran kerja karyawan. Setelah itu, auditor dapat dengan
mudah untuk menentukan apakah klien telah melakukan pepembayaran dengan
jumlah benar dan tepat waktu dengan membandingkannya dengan catatan
penggajian.

3. Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian


Auditor seringkali memperluas prosedur audit penggajian jika penggajian
mempengaruhi secara signifikan penilaian persediaan, atau jika auditor menduga
kemungkinan adanya transaksi yang curang secara material, seperti karyawan fiktif
atau penipuan jam kerja.
Hubungan Antara Penggajian dan Penilaian Persediaan. Jika tenaga kerja
merupakan bagian yang material dari penilaian persediaan, auditor harus
menekankan pada pengujian pengendalian internal terhadap klasifikasi transaksi
penggajian yang tepat. Jika karyawab harus memperhitungkan semua waktunya
maka pengujian yang bermanfaat adalah menelusuri cataan jam bebeapa
karyawan ke catatan biaya pekerjaan dan menelusuri dari catatan biaya
pekerjaan ke kartu waktu.
Pengujian atas Karyawan yang Tidak ada. Mengeluarkan cek gaji kepada
individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada)
sering kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia
sudah berhenti bekerja. Contoh orang yang melakukan jenis penggelapan ini
adalah mandor atau rekan karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor
dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu
dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk
menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk
menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode
penggajian
Pengujian atas Kecurangan Waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila
seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya
dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor
untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah
merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan
catatan jam kerja yang independen. Akan tetapi biasanya jauh lebih mudah
bagi klien untuk mencegah jenis penipuan ini dengan pengendalian yang
memadai ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


Selama kedua tahap audit yang pertama,auditor menilai resiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian subtansif atas transaksi. Setelah
melesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji akun laporan
keuangan dalam siklus penggajian dan personalia,auditor akan mengikuti metodologi
untuk merancang pengujian atas rincian saldo.
Mengidentifikasi resiko bisnis bisnis klien yang mempengaruhi penggajian (tahap I)
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak
mungkin terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi,resiko bisnis kien itu
mungkin saja terjadi pada kesempatan kompensasi yang kompleks,yang mencakup
bisnis dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan
lainnya.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian

Mengidentifikasi risiko bisnis


klien yang mempengaruhi Tahap I
akun kewajiban penggajian

Menetapkan salah saji yang Tahan I


dapat ditoleransi dan
menilai risiko inheren untuk
akun kewajiban penggajian

Menilai risiko pengendalian


untuk siklus penggajian dan Tahap I
personalia
Merancang dan
melaksanakan pengujian
pengendalian serta
Tahap II
pengujian substansif atas
transaksi untuk siklus
penggajian dan personalia

Merancang dan
melaksanakan prosedur
analitis untuk akun Tahap II
kewajiban penggajian

Merancang pengujian atas Prosedur audit


rincian saldo akun
Ukuran sampel
kewajiban penggajian
Item yang akan
untuk memenuhi tujuan
dipilih
audit yang berkaitan
Penetapan waktu
dengan saldo

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren (tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan
penggajian,sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi,akun-akun neraca
biasanya tidak berjumlah signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke
persediaan.
Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait (tahap I dan II)
Penilaian resiko pengendalian dan pengujian serta pengujian substansif atas
transaksi yang berhubungan.
Melaksanakan prosedur analitis (tahap III)
Prosedur analitis untuk akun-akun neraca serta laporan laba-rugi dalam siklus
penggajian dan personalia.
Prosedur analitis untuk siklus penggalian dan personalia
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai dengan
kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung Salah saji tenaga kerja langsung dan
sebagai presentase dari penjualan dengan persediaan
tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun komisi
sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dari
sebegai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian Salah saji pajak penggajian akrual dan
akrual dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban
dan beban (tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali
disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa
puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian
dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar
tepat waktu,pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu. Dua
tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas).

Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun dalm
siklus penggajian dan personalia.
Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong
tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat
pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan
untuk mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten
dengan tahun sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah
batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang
paling mungkin dari setiap signifikan saldo adalah kelalaian untuk
memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum
dibayar.
Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi
gaji dan upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun
akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali
memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan
karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode
untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah
rapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya.
Kewajiban perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama
kali,baru kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan
perusahaan ini harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi
kompensasi.
Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian
serta federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang
disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah
harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur
analitis,pengujian pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan
pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total
kompensasi pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi,karena gaji dan bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC
dan SPT pajak penghasilan pederal.
Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif
mudah jika tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi
penjualan yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan
dapat diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap
formulir pajak penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama
sekali tidak dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam
mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi
luar diuji dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang
ditandatangani antara perusahaan dan perusahaan jasa luar.
Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor
menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan denagn pengujian atas rincian saldo untuk
akun kewajiban dan beban.

Você também pode gostar