Você está na página 1de 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia kini tengah berpacu dengan waktu dalam menyambut pelaksanaan pasar
bebas Asia Tenggara atau biasa di sebut dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
yang akan dimulai pada tahun 2015. ASEAN telah menyepakati sector sector prioritas
menuju momen tersebut berlangsung ASEAN Summit ke 9 ditahun 2003 di tetapkan
Priority Integration Sectors (PIS). Namun pada tahun 2006 PIS yang ditetapkan
berkembang menjadi 12 yang dibagi kedalam dua bagian yaitu tujuh sector barang
industry dan lima sector jasa ke 7 sektor barang industry terdiri atas produk berbasis
pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, dan produk
berbasis kayu. Sedangkan kelima sector jasa tersebut diantaranya transportasi udara,
pelayanan kesehatan, turisme dan jasa logistic.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban untuk
melayani pasien dengan fasilitas yang lengkap serta pelayanan yang cepat dan tepat.
Untuk mencapai hal tersebut manajemen rumah sakit harus melaksanakan dengan benar
(Rhesavani, 2013). Seiring dengan perkembangan zaman, manajemen rumah sakit yang
pada mulanya murni bersifat social berkembang menjadi bersifat sosio-ekonomi. Menurut
Hatta (2011), system informasi yang pada mulanya hanya berorientasi pada pelayanan
kesehatan adalah menhasilkan outcome yang menguntungkan bagi pasien, provider, dan
masyarakat. Informssi mengenai pelayanan kesehatan, baik dari seluruh pengguna jasa
pelayanan medis maupun seluruh individu dslsm populssi diperlukan sebagai sumber
data untuk menjawab pertanyaan pengenai persamaan (equity), efisien (efficiency), dan
mutu pelayanan kesehatan (quality) (EEQ), sehingga manajemen informasi dan
teknologinya dalam banyak hal sangat diperlukan dalam manajemen klinis untuk
mendapatkan informasi yang benar dan akurat.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang adalah rumah sakit negeri kelas B.
RSUD Kab tangerang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan
subspesialis terbatas. Rumah Sakit Kabupaten Tangerang juga menampug pelayanan
rujukan dari rumah sakit kabupaten. Adapun Visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Tangerang yaitu Rumah Sakit modern, unggul dan terpercaya.
Melihat uraian diatas tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang
mahasiswa tertarik untuk melaksanakan Aplikasi di rumah sakit tersebut. Sehingga
tempat tersebut sangat kondusif untuk di jadikan lahan aplikasi manajemen keperawatan
yang mana memberikan pelayanan baik di rawat inap dan rawat jalan, yang dimana
pengelolaannya di pimpin oleh bidang keperawatan.

1
B. Tujuan Aplikasi
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan aplikasi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu
menerapkan konsep dan teori kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara
nyata pada Instalasi atau Unit Rawat Jalan Pada RSUD Kabupaten Tangerang Banten.
Sehingga di harapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan
Keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan aplikasi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan terkait
kepemimpinan dan manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi nyata di
RSUD Kab. Tangerang.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama
pihak rumah sakit di RSUD Kabupaten Tangerang.
c. Menyusun tujuan dan rencana alternative pemenuhan kebutuhan dan
menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan.
d. Mengusulkan alternative pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
bersifat teknis operasional bagi rumah sakit Kabupaten Tangerang.
e. Melaksanakan alternative pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Tangerang.
f. Mengevalusai pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil dan
dampak pada manajemen keperawatan.
g. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang di capai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan Unit Rawat
Jalan di RSUD Kabupaten Tangerang.

C. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Membantu Rumah sakit memecahkan dalam aspek manajemen pelayanan
keparawatan, sehingga di harapkan dapat membantu RSUD Kabupaten Tangerang
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara umum yang akhirnya
peningkatan Mutu palayanan kesehaan dengan fungsi manajemen.
2. Bagi Mahasiswa program magister keperawatan

2
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan praktis dalam mengapliksikan manajemen
keperawatan secara nyata di lapangan sehingga di harapkan mahasiswa mampu
mengaplikasikan secara kreatif dan inovatif saat berada di tempat yang berbeda.

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Aplikasi pada tahun 2016 ini akan dilaksanakan pada :
TEMPAT : RSUD Kabupaten Tangerang Banten
WAKTU : 18 Oktober 2016 23 Desember 2016
Mahasiswa berdinas di Instalasi Rawat Jalan setiap hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.

E. Sasaran
Unit yang terkait dalam pelaksanaan Aplikasi adalah Manajer Keperawatan, Kepala Seksi
Rawat Inap, Kepala Ruangan dan perawat pelaksana di Instalasi Rawat Jalan, Diklat, unit
di bawah Direktur Klinik.

BAB II
PROSES APLIKASI

A. TAHAP PERSIAPAN DAN ORIENTASI UMUM RUMAH SAKIT


1. Mahasiswa dengan membawa surat pengantar dari institusi pendidikan menuju RSUD
Kabupaten Tangerang untuk pengajuan atau memohon izin ke RSUD Kabupaten
Tangerang sebagai lahan praktek untuk dapat menerima Mahasiswa agar dapat

3
mengaplikasikan manajemen keperawatan dilayanan keperawatan RSUD Kabupaten
Tangerang, sesuai dengan ilmu manajemen yg didapatkan dari pendidikan.
2. Melakukan wawancara tahap awal dengan Ka Bid keperawatan untuk mengetahui
garis besar permasalahan manajemen keperawatan di RSUD Kabupaten Tangerang
yang ada sebagai dasar dalam pembuatan proposal aplikasi manajemen.
3. Fokus kajian adalah mutu manajemen pelayanan keperawatan di rawat inap
berdasarkan standar yang digunakan oleh rumah sakit dan standar diberlakukan secara
nasional.
4. Pembuatan proposal aplikasi manajemen keperawatan.
5. Pembuatan instrumen yang akan digunakan dalam melakukan assesment mengacu
pada fungsi-fungsi manajemen. Metode yang digunakan adalah wawancara,
observasi, kuesioner dan studi dokumentasi.
6. Melakukan diskusi dengan pembimbing akademik dan pembimbing lapangan tentang
rencana dan fokus kajian, dan metode yang akan digunakan dalam aplikasi.
7. Orientasi dan sosialisasi dengan Ka Bid keperawatan, Kepala seksi rawat jalan, kepala
poliklinik.
8. Pengumpulan data terhadap input, proses dan output dari aspek manajemen
keperawatan pada instalasi rawat inap dan unit-unit terkait di rumah sakit.

4
A. TAHAP PELAKSANAAN
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan melalui pengkajian dengan menggunakan instrument
berupa; angket, pedoman wawancara dan pedoman observasi.

Semua masalah akan diambil satu permasalahan yang menjadi prioritas yang harus
diselesaikan dengan memperhatikan aspek :
1) Kecenderungan besaran seringnya kejadian masalah(Magnitude/Mg)
2) Besarnya kerugian yang ditimbulkan ( Severity/Sv).
3) Bisa dipecahkan ( Manageability/ Mn)
4) Berfokus pada keperawatan ( Nursing Concern/Nc)
5) Ketersediaan sumber daya( Affordability/Af)

Rentang Nilai :
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat tidak penting
Dalam penilaian masalah, setiap nilai dari masing-masing aspek dikalikan sehingga
mendapat nilai akhir.

Dari prioraitas masalah yang didapat, ditentukan faktor penyebab yang mungkin
menimbulkan masalah tersebut terjadi dengan menggunakan diagram Fish bone
(diagram tulang ikan ).

5
2. Penyelesaian masalah

Alternatif penyelesaian masalah disususun dengan rencana tindakan mengacu pada


tujuan khusus yang dirumuskan secara rinci termasuk metode ,sumber yang
dibutuhkan dalam bentuk Plan Of Action.
a. Alternatif penyelesaian masalah yang telah dibuat sesuai dengan akar penyebab
yang disepakati dibuat prioritas berdasarkan pembobotan dengan metode CARL
,yaitu:
C= Capabilitiy,artinya kemampuan melaksanakan alternative
A= Accesability,artinya kemudahan untuk melaksanakan alternative
R= Readness,artinya kesiapan dalam melaksanakan alternative
L= Leverage,artinya daya ungkit alternative tersebut dalam penyelesaian masalah.

Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai


berikut :
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat tidak penting
Dalam penilaian prioritas alternative penyelesaian masalah, setiap nilai dari
masing-masing aspek dikalikan sehingga mendapat nilai akhir.
b. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan disepakati
c. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap faktor kognitif, psikomotor dan afektif.
3. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil dan
dampak pada manajemen keperawatan

b. Merencanakan tindak lanjut dan hasil yang dicapai berupa upaya


mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit terkait
di rumah sakit.

6
B. TAHAP PEMBUATAN LAPORAN DAN PRESENTASI HASIL

Semua hasil pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi, disusun berdasarkan


pedoman penulisan laporan aplikasi yang selanjutnya didiskusikan dengan pembimbing
aplikasi. Laporan aplikasi yang telah disusun disajikan dalam forum presentasi hasil
akhir yang menghadirkan Ka Bid keperawatan, kepala seksi rawat inap, kepala ruangan
dan perawat pelaksana guna mendapat masukan dan penyempurnaan laporan .
Demikian proposal ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa dalam pelaksanaan
aplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang, serta agar pembimbing
Akademik, pembimbing lapangan, dan pihak rumah sakit dapat mengetahui kegiatan
mahasiswa aplikasi.

Jakarta, Oktober 2016


Mengetahui,
Pembimbing Akademik Mahasiswa

(Hj. Misparsih, S.Kp.,M.Kes) (RAHAYU NAWANGWULAN)

Você também pode gostar