Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gambar 1
(Sumber: mimpikota.blogspot)
Secara keseluruhan Luas lokasi desa Tana Toa ini yaitu 331,17 ha, baik
yang terhitung lokasi Kajang dalam ataupun Kajang luar. Serta dari 331,17
ha tersebut, kurang lebih 90 ha dipakai untuk area pertanian. Tanaman yang
dibudidayakan diatas area seluas itu cukup bermacam, salah satunya padi,
jagung, coklat, kopi, dan sebagainya.
1
Terdapat dua kelompok masyarakat yaitu kawasan adat ammatoa dan
tanah kausayya yang lebih dikenal dengan kajang luar. Perbedaan itu
dipengaruhi oleh letak pemukiman dan penyebaran agama islam. Dimana
ammatoa kajang atau ammatoa dalam masih memegang erat adat istiadat
dan tradisi.
Kepemimpinan Ammatoa
Bagi masyarakat ammatoa yang bermukim di kawasan adat, konsep
kehidupan kamase-masea adalah bentuk kehidupan yang ideal dan cukup.
Mereka ikhlas dan pasrah hidup secara sederhana sebagai hidup yang telah
ditakdirkannya.
2
Sistem Kekerabatan
Hubungan kekerabatan tampak jelas pada ruang dan tatanan massa
rumah mereka (Wiwik,2000) untuk keseluruhan tatanan massa pada
pemukinan ammatoa (kajang dalam), pada dasarnya bermakna yang muda
melindungi yang tua.
Sosial
Pada dasarnya tidak adanya pelapisan social dalam komunitas
ammatoa kajang karena terlihat dari desain rumah relative sama. Bagi
merkea rumah bukanlah suatu kebutuhan karena yang menjadi kebutuhan
ialah bagaiman mereka hidup sebaik-baiknya sehingga selamat di akhirat.
Gaya Hidup
Kamase-masae ialah gaya hidup sederhana komunita ammatoa. Gaya
hidup sederhana seperti ini terlihat dari cara berpakaian, komunikasi,
menyambut tamu dan sampai pada bentuk dan tatanan ruang.
Kosmologis
Komunitas ammatoa memiliki konsep 3 pelapisan jagad raya. Alam
atas dinamakanbotinglangi, alam tengah alekawa, dana lam bawah uri liyu,
yang diterapkan dalam arsitektur tradisional kajang dalam 3 tingkatan
secara vertical, yaitu para (atap), kale balla (badan rumah), dan siring
(kolong).
3
terletak di dalam hutan adat Tupalo, dimana pada sejarah leluhur di tempat
itu leluhur mereka turun menginjak bumi, maka itu seblah barat awal mula
keberadaan manusia di bumi. Dan tempat untuk kembali di parasangang
ilau (perkampungan di sebelah timur) yang terletak di dalam hutan
karanjang. Keuda tempat ini menjadi orientasi arah rumah.
POLA KAMPUNG
Gambar 2
Tidak ada pola khusus antara kepala desa dan masyarakat lain, karena
suku ammatoa sangat mementingkan kesetaraan social, dan hidup
sederhana.
POLA RUMAH
4
Gambar 3
Gambar 4
5
selebar 60 cm. berada di luar dinding tepat di bawah atap menjorok keluar
dan memanjang sepanjang bangunan. Bagian ini dinamakan para-para.
Ketinggian para-para setinggi telinga Bagian ini disebut yang dimaksudkan
agar si pemilik rumah bisa melihat/mendengar jika ada yang bermaksud
jahat.Para-para ini difungsikan sebagai tempat menyimpan peralatan
dapur.Sedang langit-langit rumah Kajang difungsikan sebagai lumbung
tempat menyimpan bahan makanan seperti padi dan juga sebagai tempat
menyimpan benda pusaka.
Bagian paling atas ialah penutup para. Bagian muka dan belakang dari
atap terdapat timpa laja yakni atap pada bagian muka dan
belakangberbentuk segitiga sama kaki selain sebagai penutup para untuk
melindungi bahan makanan dari tampiasan hujan dan penghawaan. Timpa
terdiri atas dua susun dan hanya terdapat pada bala hanggang ini
mencerminkan keseragaman masyarakat ammatoa tidak melihat strata
social dari bentuk dan model rumah.
Latta Riolo berada pada bagian depan rumah yang mempunyai fungsi
seperti; pada bagian depan sebelah kiri berfungsi sebagai dapur (Kajang:
papaluang). Pada bagian tengah sebagai tempat menerima tamu khusus
6
dan pada bagian depan kanan selain sebagai tempat menerima tamu juga
sebagai ruang tidur laki-laki bujang. Latta riolo ini dibatasi oleh tiang tengah
(possi bola) dan balok melintang yang disebut papahentulang.Latta
Tangnga merupakan ruang bagian tengah mempunyai fungsi sebagai ruang
perjamuan untuk tamu yang dihormati (panggadakang), ruang makan
(panganreang) dan juga sebagai tempat tidur laki-laki yang sudah dewasa
atau remaja.Untuk tamu wanita dilarang duduk di Latta tangnga kecuali ada
tuan rumah perempuan di ruang tersebut. Latta Riboko merupakan bagian
belakang badan rumah. Bagian ini biasanya ditinggikan 1-2 genggam(18-20
cm) dan dibatasi oleh dinding. Ruang ini berfungsi sebagai tempat tidur
suami-istri pemilik rumah dan anak gadisnya. Tidak diperkenankan bagi laki-
laki dewasa/remaja yang belum berkeluarga.
Terdapat dua jenis kontruksi uaitu bola hanggang dan bola paleha. Bola
hanggang tiangnya ditanam kedalm tanh 100 m dan tidak memiliki balok
yang menghubungkan tiang-tiang pada arah lebar bangunan bagian bawah.
Sedangkan bola palahe, tiang berdiri diatas umpak, dan taing dihubungkan
oleh patodo
7
Gambar 5
DAFTAR PUSTAKA