Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
berdiri sendiri. Pada hakekatnya merupakan suatu sistem, hal ini dikarenakan dalam
satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Tahapan-tahapan dalam proses
peradilan pidana tersebut merupakan suatu rangkaian, dimana tahap yang satu
kepolisian meskipun berbeda, tetapi pada prinsipnya merupakan satu kesatuan utuh
pelaksanaan hukum untuk menentukan tentang apa yang menurut hukum dan apa
yang bertentangan atau melawan hukum. Hal ini dapat berarti bahwa penegakan
hukum pidana juga menentukan tentang perbuatan mana yang dapat dihukum atau
dipidana menurut ketentuan hukum pidana materiil dan petunjuk tentang bertindak
dan merupakan kesatuan yang melekat pada Pengadilan Negeri, dan sebagai
tersangka.1
Menurut M. Yahya Harahap, ditinjau dari struktur dan susunan peradilan,
Negeri sebagai satuan tugas yang tidak terpisah dari Pengadilan Negeri.
b. Praperadilan bukan berada diluar atau disamping maupun sejajar dengan
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam suatu proses pemeriksaan perkara
pidana.
memutuskan perkara.
Namun demikian, menurut Siahaan, tidak semua perkara harus melalui Judge
3 Oemar Seno Adji, Hukum, Hukum Pidana, Jakarta: Erlangga. 1980. Hlm. 88
pendahuluannya dilakukan sendiri oleh polisi di bawah perintah dam petunjuk-
petunjuk jaksa.4
penghentian penuntutan.
2. Ganti kerugian dan/atau rehabilotasi bagi seorang yang perkra pidananya
Gugurnya praperadilan
4 Lintong Oloan Siahaan, Jalnnya Peradilan Prancis Lebih Cepat dari Peradilan Kita,
Jakarta, Ghlia Indonesia, 1981, hlm. 92-94
5 Andi Hamzah, Hukum Acara Oidana Indonesia, Sinar Grafika, 2010, hlm 187
Pemeriksaan praperadilan bisa gugur. Artinya pemeriksaan praperadilan dihentikan
sebelum putusan dijatuhkan atau pemeriksaan dihentikan tanpa putusan. Hal ini
diatur dalam Pasal 82 ayat (1) huruf d KUHAP yang menyatakan, dalam hal suatu
tersebut gugur.
memutus:
a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penahanan;
b. Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan;
c. Permintaan ganti rugi atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau
Pengadilan Negeri dan dibantu oleh seorang Panitera (Pasal 78 ayat (2)
KUHAP).
2) Pada penetapan hari sidang, sekaligus memuat pemanggilan pihak pemohon
Sumber: Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Pidana Umum dan
Pidana Khusus, Buku II, Edisi 2007, Mahkamah Agung RI, 2008, hlm. 54-56.