Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Populasi lanjut usia mengalami peningkatan. Pada tahun 2025 populasi lansia di
seluruh dunia akan meningkat dua kali lipat, dari 542 juta jiwa di tahun 1995
menjadi 1,2 milyar jiwa (WHO, 2010). Populasi lanjut usia yang tinggal di negara
berkembang juga akan mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat pada tahun
2025 menjadi 850 juta jiwa. Sekitar 1 juta jiwa penduduk dunia akan mencapai
usia 60 tahun setiap bulannya, dan 80% diantaranya tinggal di negara
berkembang.
Penduduk Indonesia selama kurun waktu 40 tahun sejak 1970 telah mengalami
perubahan struktur. Proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun mengalami
perubahan menjadi mengecil walaupun jumlahnya masih bertambah. Seiring
dengan membaiknya kondisi kesehatan, struktur umur penduduk Indonesia juga
mengalami peningkatan sebagai dampak meningkatnya angka harapan hidup. Hal
ini mempengaruhi jumlah dan persentase penduduk lanjut usia yang terus
meningkat. Persentase penduduk lanjut usia mencapai 8,37% dari keseluruhan
penduduk.
Jika dilihat dari sebaran penduduk lanjut usia menurut provinsi, persentase
penduduk lanjut usia di atas 10% berada di provinsi D.I Yogyakarta (14,02%),
Jawa Tengah (10,99%), Jawa Timur (10,92%), dan Bali (10, 79%).
Peningkatan usia harapan hidup dan tingginya ekspektasi terhadap lanjut usia
mampu meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan dan kesehatan lanjut usia
serta berbagai cara untuk mencapainya. Menua dengan sukses menjadi tujuan
perawatan lanjut usia. Inti dari proses menua dengan sukses meliputi kesehatan
fisik, kesejahteraan psikologis serta keberfungsian dan partisipasi sosial.
a. Mengetahui perbedaan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti wredha
dan lanjut usia yang tinggal di komunitas.
b. Booklet Hidup Aktif dan Mandiri di Usia Senja untuk membantu
peningkatan kualitas hidup lanjut usia.
Kualitas hidup diterima menjadi salah satu indikator dari kesuksesan proses
menua. Kualitas hidup pada lanjut usia digunakan sebagai instrumen dalam
pengukuran keefektifan kebijakan sosial, kesejahteraan dan kesehatan (Mc Gee et
al, 2010). Kualitas hidup seseorang akan meningkat saat berusia 50 tahun dan
akan mencapai puncakknya pada usia 68 tahun, selanjutnya kualitas akan
mengalami penurunan secara gradual untuk kemudian meningkat kembali
mencapai jenjang yang sama dengan usia 50 tahun pada usia 80 tahun.
1. Mobilitas
2. Aktivitas sehari hari (Activity of Daily Living/ADL)
3. Kemampuan organisasi
4. Kemampuan orientasi
5. Komunikasi reseptif
6. Komunikasi ekspresif
7. Kesehatan dan manfaat kesehatan
8. Alam perasaan
9. Hubungan sosial dan interpersonal
10. Otonomi
11. Manajemen finansial
12. Kesehatan lingkungan
13. Gratifikasi, gambaran masa depan
14. Kesejahteraan umum
15. Koordinasi efektif
Aspek kontrol dan otonomi merupakan syarat yang dibutuhkan oleh lanjut usia
untuk mampu terlibat dalam kehidupan sosial di masyarakat. Sedangkan
kesadaran diri dan kesenangan dibutuhkan agar lanjut usia mampu merasakan
kebahagiaan dalam hidupnya (Mc Gee, 2010).
Selain model yang telah disebutkan di atas, ada pula model lain tentang kualitas
hidup yang dirumuskan oleh Hughes dan Flanagan. Menurut Hughes dalam
Ballesteros (2009), domain kualitas hidup meliputi :
Model kualitas hidup yang dirumuskan oleh Flanagan dalam Ballesteros (2009)
terdiri dari 5 domain utama yaitu :
Dari sekian banyak model yang diajukan oleh para ahli, WHO pun merumuskan
domain spesifik kualitas hidup yang meliputi: kesehatan fisik, kesehatan
psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial dan lingkungan.
Dari berbagai konsep di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup merupakan
konsep multidimensional, yang terdiri atas persepsi subjektif individu tentang
kesehatan fisik dan psikologisnya, fungsi sosial dan lingnkungan, serta status
kehidupannya secara umum. Pengertian kualitas hidup meliputi domain fisik,
emosional, sosial, lingkungan dan materi. Seorang individu yang mengevaluasi
kualitas hidupnya berarti sedang mensintesa pengalaman dan persepsinya tentang
hidup yang telah dijalani.
PROCEED
Gambar 2.2 Precede Proceed Model
Health
Gambar 2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan
Faktor lingkungan adalah segala faktor baik fisik, biologis maupun sosial budaya
yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi derajat kesehatan.
Anon., 2012. Pernambuco, Carlos; Rodrigues Bernardo. Health, IV(2), pp.88 - 93.
Kim, H. & Kollak, I., 2006. Nursing Theories Concept and Philosophical
Foundation. New York: Springer Publishing Company.
Tomey & Alligod, 2010. Conceptual Model of Nursing. Philadelphia: Moby Year
Company.