Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Faringitis
Disusun Oleh:
1. Arif Sanjaya
2. Duma Tiodora
3. Dwi Julia putri
4. Dwi Angger Winarsih
5. Fitter Fernando
6. Fitri Mardhatillah
7. Lezi Ratniaty
8. Ollyvia Wanda Pujiastuti
9. Rahmat aprianto
10. Winda Ulfa Marhamah
Dosen Pembimbing : Ns. Gusnilawati, S.Kep, M.Epid
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
berjudulAskep Teoritis Faringitis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sekalian serta dosen
pembimbing Ns. Gusnilawati, S.Kep, M.Epid yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Sehingga, makalah ini selesai dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Faringitis..............................................................................
B. Klasifikasi Faringitis..............................................................................
C. Etiologi Faringitis..................................................................................
D. Manifestasi klinis..................................................................................
E. Patofisiologi..........................................................................................
F. Penatalaksanaan....................................................................................
G. Pemeriksaan Penunjang........................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. (Wikipedia.com). Faringitis kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.Faringitis-Viral (Faringitis karena Virus) adalah peradangan
pharynx (bagian tenggorokan antara amandel dan pangkal tenggorokan) yang disebabkan
oleh virus. Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan perdadangan.
B. Rumusan Masalah
1. apa itu faringitis?
2. Bagimana klasifikasinya, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan
penunjang , faringiitis
3. Bagimana askep teoritis pada penderita faringitis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa faringitis itu, mulai dari pengertian, klasifikasinya, etiologi,
manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang , faringiitis.
2. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan untuk pasien faringitis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Faringitis
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. (Wikipedia.com). Faringitis kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.Faringitis-Viral (Faringitis karena Virus) adalah peradangan
pharynx (bagian tenggorokan antara amandel dan pangkal tenggorokan) yang disebabkan
oleh virus. Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan perdadangan.
B. Klasifikasi Faringitis
1. Faringitis akut
Faringitis akut merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukan semua infeksi akut
pada faring, termasuk tonsillitis (tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari dan
merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain disekitarnya.
Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya pada
tonsillitis namun juga mencangkup nasofaring, dan tonsilofaringitis dan ditandai dengan
keluhan nyeri tenggorok. faringitis streptokokus beta hemolitikus group A (SBHGA)
adalah infeksi akut orofaring dan nasofaring oleh SBHGA. (Raharjoe, 2012). Penyakit
ini sering bersama dengan radang hidung, disebut rinofaringitis atau bersama dengan
radang tonsil. Tonsilo-faringitis.Keluhan pasien ialah demam, rasa nyeri di tenggorok,
terutama untuk menelan air liur. Pada pemeriksaan akan tampak dinding faring belakang
sangat merah (hipermis). Pada tonsilofaringitis akut, selain dari dinding faring, juga
tonsil tampak merah dan membengkak (udem).
2. Faringitis kronis
Seringkali rasa nyeri di tenggorokan berlangsung lama. Pada pemeriksaan tampak
dinding faring belakang tidak terlalu merah, tetapi dindingnya tidak licin, tampak
berbenjol kecil-kecil (bergranula).
C. Etiologi
Bakteri dan virus merupakan penyebab dari faringitis dan virus merupakan menyaji penyabab
terbanyak seperti :
1. Virus epstein barr (epstein barr virus, EBV) disertai dengan gejala infeksi mononukleus
seperti splenomegali dan limfadenopati generalisita.
2. Infeksi virus campak
3. Cytomegalovirus (CMV)
4. Virus rubella
5. Virus penyebab penyakit respiratori seperti Adenovirus, Rhinovirus, dan virus
parainfluinza
D. Manifestasi klinis
E. PATOFISIOLOGI
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung
menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi
lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi
pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal
terdapat hipertermi , kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula
serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada
dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk
sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan
limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau
terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membeng kak sehingga timbul radang pada
tenggorok atau faringitis. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan
iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal.
Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan
extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat
karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan
sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub
jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus
terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.
F. PETALAKSANAAN
1. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanomida
a. Faringitis streptokokus paling baik diobati peroral dengan penisilin (125-250
mg penisilin V tiga kali sehari selama 10 hari)
b. Bila alergi penisilin dapat diberikan eritromisin (125 mg/6 jam untuk usia 0-2
tahun dan 250 mg/6 jam untuk usia 2-8 tahun) atau klindamisin.
2. Tirah Baring
3. Pemberian cairan yang adekuat
4. Diet ringan
5. Obat kumur hangat.
Berkumur dengan 3 gelas air hangat. Gelas pertama berupa air hangat sehingga
penderita dapat menahan cairan dngan rasa enak. Gelas kedua dan ketiga dapae
diberikan air yang lebihhangat.Anjurkan setiap 2 jam. Obatnya yaitu:
Untuk menilai fungsi pernapasan secara adekuat, perlu juga mempelajari hal-hal
diluar paru seperti distribusi gas yang diangkut oleh sistem sirkulasi.
BAB III
ASKEP TEORITIS FARINGITIS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Meliputi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Alamat, Pekerjaan, Agama, suku bangsa, dll
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya pasien mengeluh demam , nyeri tenggorokan, dan kesulitan menelan.
d. Riwayat Psikososial
Ada/tidak riwayat merokok
3. Pemeriksaan Fisik di Fokuskan
Terkadang pasien dengan faringitis yang disertai dengan gejala flu yang lain seperti
demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Namun penyakit ini dengan mudah dapat
dikenali dengan pemeriksaan tenggorokan pasien.
Pada pemeriksaan ini ditemukan peradangan pada daerah faring dan tanda berupa
kemerahan serta ditemukan pembesaran pada kelenjar limfe regional / disekitarnya,
pada kasus yang berat bisa ditemukan nanah / eksudat. Pasien mengalami nyeri
tenggorakan dan nyeri menelan. Hal ini disebutkan karena adanya peradangan pada
faring. Dapat menentukan apakah ada keterbatasan gerak pada leher karena adanya
pembesaran kelenjar getah bening di leher. Pemeriksaan lainnya:
a. Pernapasan
Pernapasan dangkal, dipneu, takipneu, tanda bunyi napas ronchi halus dan
melemah, wajah pucat atau sianosis bibir atau kulit
b. Aktivitas atau isirahat
Kelelahan, malaise, insomnia, penurunan toleransi aktivitas, sirkulasi takikardi,
dan pucat
c. Makanan dan cairan
Gejala :Kehilangan nafsu makan, disfagia, mual dan muntah.
d. Observasi
1. Adanya retraksi atau pernapasan cuping hidung
2. Adanya kepucatan atau sianosis warna kulit
3. Adanya suara serak, stridor, dan batuk
4. Perilaku: gelisah, takut
5. Adanya sakit tenggorok, adanya pembesaran tiroid, pengeluaran sekret,
kesulitan menelan.
6. Tanda-tanda: nyeri dada, nyeri abdomen, dyspnea
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi
2. Hambatan komunikasi verbal b.d iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi atau
pembekakan
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
4. Gangguan menelan b.d abnormalitas orofaring, gangguan neuro muskuler (hilangnya
reflek muntah)
Discharge planning
menarik dan
menyenangkan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
Interaksi sosial
dengan orang,
kelompok atau
organisasi
Memahami
dampak dari
perilaku diri pada
interaksi sosial
3 Intoleransi aktivitas NOC NIC
Kolaborasikan
b/d kelemahan, Energy
dengan tenaga
conversation
Activity tolerance Rehabilitasi Medik
Self care: ADLs
dalam
Kriteria Hasil: merencanakan
Berpartisipasi program terapi
dalam aktivitas Bantu klien untuk
fisik tanpa disertai mengidentifikasi
peningkatan aktivitas yang
tekanan darah, mampu dilakukan
Bantu untuk
nadi, dan RR
Mampu memilih aktivitas
melakukan konsisten yang
aktivitas sehari- sesuai dengan
hari(ADLs) secara kemampuan fisik,
mandiri psikologi, dan social
Tanda-tanda vital Bantu untuk
normal mengidentifikasi
Energy dan mendapatkan
psikomotor sumber yang
Level kelemahan
diperlukan untuk
Mampu
altivitas yang
berpindah: dengan
diinginkan
atau tanpa bantuan
Bantu untuk
alat
mendapatkan alat
Status
bantuan aktivitas
kardiopulmonari
seperti kursi roda,
adekuat
Sirkulasi status krek
Bantu untuk
baik
mengidentifikasi
Status respirasi: aktivitas yang
pertukaran gas disukai
Bantu klien untuk
damn ventilasi
membuat jadwal
adekuat
latihan diwaktu
luang
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual
4 Gangguan menelan NOC NIC
b.d abnormalitas
Pencegahan Memantau tingkat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. (Wikipedia.com).
B. Saran
Faringitis dapat dicegah sejak dini dengan pengaturan gaya hidup terutama dalam
pengkonsumsian makanan dan orang perokok lebih rentan terkena penyakit faringitis. Kita
selaku tenga kesehatan menginformasikan bagimana pencegahan,pengobatan yang dapat
dilakukan oleh pasien faringitis, sehingga tidak akan menimbulkan tingkat keparahan yang
kronis.
Daftar Pustaka
http://mydocumentku.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien_1