Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Sri Mulyani NPM. 0516104076
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Peranan UUD 1945 dalam kehidupan bernegara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sesuai dengan kata pepatah Tak Ada Gading yang Tak Retak.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun untuk makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
penulis.
Penyusun
2.3 Sejarah
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang
menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang
berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945,
Ir.Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi
nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI
membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk
merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD
1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban
menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah
Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus
1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang
Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama
Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah
Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua
tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan
UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
2.3.1 Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat
dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden
Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa
KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum
terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensial
(Semi-Parlementer) yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan
perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.
2.3.5 Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1996-21 Mei 1998)
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan
menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang
sangat sakral, melalui sejumlah peraturan:
2.4 Peranan dan Fungsi UUD 1945 dalam Sistem Pemerintahan Republik
Indonesia
2.4.1 Sistem Politik Indonesia
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan.
Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) yang meletakkan dasar
pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal
dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan
pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah
Republik Indonesia Serikat (RIS) selama tujuh bulan (27 Desember 1949 -
17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik.
Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 - 1997), pemerintah merespon desakan
Pengertian UUD 1945 ialah hukum tertulis atu keseluruhan naskah yang
terdiri dari dan tersusun atas tiga bagian yaitu pembukaan, batang tubuh, dan
penjelasan.
Fungsi Undang-Undang Dasar dalam masyarakat : mengatur dan
membatasi kekuasaan yang bersifat mengikat & harus menjadi acuan bagi setiap
kebijakan dalam kehidupan bernegara.
Pemahaman materi UUD 45 mutlak diperlukan bagi segenap komponen
bangsa baik para pejabat, pemimpin/tokoh masyarakat dan juga masyarakat
umum.
Sosialisasi materi UUD 45 setelah amandemen masih relatif sangat
kurang. Diharapkan dapat dirumuskan suatu metoda penyampaian dan penjelasan
materi UUD 1945 hasil amandemen yang bekerja efektif, teratur serta dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.