Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
E. Evalusi Dampak
Evaluasi dampak sering diartikan sebagai penilaian terhadap sesuatu
perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas tersebut dapat bersifat
alamiah baik kimia, fisik maupun biologi.
Dampak dapat dievaluasi secara informal dan formal
a) Metode Informal
Metode Informal yang sederhana ialah dengan memberi nilai variabel,
misalnya kecil, sedang, dan besar. Cara lain ialah dengan memberi skor,
misalnya dari 1 (satu) sampai 5 (lima) tanpa patokan yang jelas. Namun
metode ini tidak memberi pegangan cara untuk mendapatkan nilai penting
dampak. Karena itu disinipun terjadi fluktuasi yang besar antara anggota tim
dan pemberian nilai. Kadar subyektivitas evaluasi itu tinggi. Misalnya,
seorang pejabat Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam
(PHPA) akan cenderung untuk memberikan nilai penting yang lebih tinggi
untuk dampak margasatwa daripada seorang pejabat Direktorat Jenderal
Industri Dasar.
b) Metode Formal
Metode formal dapat dibedakan dalam:
Metode Pembobotan
Dalam sistem ini dampak diberi bobot dengan menggunakan metode yang
ditentukan secara eksplisit. Sebuah contoh ialah sistem pembobotan menurut
Battelle utnuk pengembangan sumberdaya air (Dee.el.al.1973). Dalam sistem
Battelle ini lingkungan dibagi dalam empat kategori utama, yaitu ekologi,
fisik/ kimia, estetik, dan kepentingan manusia/ sosial. Masing-masing
kategori terdiri atas komponen. Misalnya, komponen dalam katergori ekologi
ialah jenis dan populasi teresterial. Selanjutnya komponen dibagi dalam
indikator dampak. Contoh indikator dampak dalam komponen jenis dan
populasi teresterial ialah tanaman pertanian dan vegetasi alamiah. Masing-
masing kategori, komponen dan indikator dampak dinilai pentingnya relatif
terhadap yang lain dengan menggunakan angka desimal antara 0 dan 1.
Angka dalam sistem evaluasi lingkungan Battelle diragukan kegunaannya
diIndonesia, karena sistem nilai kita berbeda dengan di Amerika serikat. Namun
demikian metode untuk mendapatkan bobot dalam sistem evaluasi lingkungan itu
kiranya pantas untuk diteliti kegunaannya di Indonesia. Sudah barang tentu
kategori, komponen dan indikator serta peruntukannya harus disesuaikan dengan
keadaan di Indonesia. Mongkol (1982) membuat modifikasi sistem evaluasi
lingkungan Battelle. Pertama fungsui nilai tidaklah dibuat dari grafik mutu
lingkungan terhadap indikator dampak, melainkan grafik mutu lingkungan
terhadap M/S, M ialah indikator dampak dan S adalah batas maksimum atau
minimum indikator dampak yang tidak boleh dilampaui.
Modifikasi kedua ialah Mongkol tidak menggunakan biaya lingkungan netto
atau manfaat lingkungan netto.
Agar operasi matematik dapat dilakukan dalam metode pembobotan, metode itu
harus menggunakan skala interval atau skala nisbah.
Metode Ekonomi
Metode ini mudah diterapkan pada dampak yang mempunyai nilai uang.
Untuk dampak yang mempunyai nilai uang penerapan metode ini masih
mengalami banyak kesulitan. Cara yang umum dipakai ialah untuk memberikan
harga bayangan (shadow price) pada dampak tersebut. Harga bayangan itu
didasarkan pada kesediaan orang atau pemrintah untuk membayar / untuk
menerima biaya ganti rugi untu lingkungan yang terkena dampak tersebut.
Misalnya pemerintah mengalokasikan anggaran belanja tertentu untuk penjagaan
dan pemeliharaan cagar alam dan taman nasional. Demikian pula orang bersedia
untuk mengeluarkan biaya untuk mengunjungi suatu cagar alam atau taman
nasional. Besarnya anggaran belanja atau biaya perjalanan tersebut merupakan
harga bayangan cagar alam, yaitu nilai yang diberikan oleh pemerintah/ orang
kepada cagar alam itu.
Dalam hal lingkungan yang tercemar biaya deperlukan untuk membersihkan
lingkungan dari pencemaran, biaya itu makin tinggi, dengan demikian tingginya
tingkat kebersihan yang dikehendaki masyarakat.
Pada prinsifnya dampak pada manusia dapat pula diberi harga bayangan.
Misalnya, harga bayangan untuk dampak kesehatan dapat dihitung berdasarkan
upah yang hilang dan atau biaya pengobatan. Demikian pula biaya yang
dikeluarkan pemerintah untuk dampak kesehatan dapat dihitung berdasarkan upah
yang hilang dan atau biaya pengobatan. Demikian pula biaya yang dikeluarkan
pemerintah untuk pelayanan kesehatan, misalnya vaksinasi, dapat disebut pula
sebagai harga membayar perlindungan jiwa dari kematian. Banyak tantangan
masih diberiklan terhadap pemberian nilai uang pada lingkungan terutama pada
jiwa dan kesehatan manusia, tantangan itu terutama berkaitan dengan masalah
etik.
http://keslikers.blogspot.co.id/2015/01/makalah-prakiraan-dan-evaluasi-
dampak.html
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/8._Prakiraan_dampak.pdf