Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kanker terjadi jika sel-sel membelah diri secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini dapat
menyerang jaringan di dekatnya atau berpindah ke lokasi yang jauh dengan cara memasuki
aliran darah atau sistem limfatik. Agar tubuh manusia dapat berfungsi dengan normal, setiap
organ harus memiliki sejumlah sel tertentu. Namun, sel-sel dalam sebagian besar organ
mempunyai masa hidup yang pendek, dan agar organ bisa terus berfungsi, tubuh harus
mengganti sel-sel yang hilang melalui proses pembelahan sel.
Pembelahan sel dikendalikan oleh gen-gen yang terletak di dalam inti sel. Inti sel ini
berfungsi seperti buku instruksi, yang memerintahkan sel jenis protein apa yang harus dibuat,
bagaimana pembelahan berlangsung dan berapa lama usia hidupnya. Kode genetik ini dapat
rusak karena sejumlah faktor, yang mengakibatkan kesalahan di dalam buku instruksi.
Kesalahan ini dapat merubah drastis cara kerja sel. Bukannya mati, sel akan terus membelah
diri dan akan terus hidup.
Sel-sel kanker membutuhkan gizi untuk hidup dan tumbuh. Ada banyak jenis kanker yang
bisa menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah untuk menyediakan makanan yang
dibutuhkan sel-sel kanker. Sebenarnya, kata kanker berasal dari kata Latin Cancri, yang
berarti kepiting. Orang di masa lalu menganggap pembuluh-pembuluh darah besar yang
mengelilingi gumpalan tumor tampak seperti jepit dan kaki kepiting.
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi
pertumbuhan sel-sel normal. Sebagai bukti dari terganggunya kontrol regulasi sel-selnya,
kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh
kita:
1. Sel kanker tak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama apoptosis.
Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan
dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat
dengan umur tertentu. Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (nonkanker)
akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker
berbeda dengan karakteristik tersebut.
2. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial. Komunikasi ekstra
seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka dapat saling
menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel kanker bertindak
semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya.
3. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut dan
tumbuh subur di atas jaringan lain.
4. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu membentuk
pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat mengganggu
kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.
Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis. Dari pernyataan
tersebut jelaslah bahwa kanker bukanlah penyakit langsung jadi melainkan penyakit
yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu dalam tubuh
kita.
Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan promosi,
namun beberapa literatur menambahkan bahwa tahap promosi kanker diikuti oleh proliferasi,
metastasis dan neoangiogenesis.
Tahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik (zat yang dapat menimbulkan kanker)
mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional atau yang lebih populer dengan nama
GEN sehingga gen itu menjadi berbeda dengan semestinya atau terjadi mutasi. Biasanya gen
yang berubah susunannya adalah gen yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan tumor
(tumor suppressor gene), misalnya saja gen p53.
Agen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat berkaitan dengan pola
makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra violet, radiasi sinar gamma,
asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pengawet makanan seperti
natrium benzoat, pewarna makanan misalnya rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu masakan
sintesis (penyedap masakan) yaitu MSG (Monosodium/Mononatrium Glutamat) yang makin
hari makin beragam dan makin banyak digunakan karena harganya yang relatif murah dan
tersedia dalam berbagai rasa buatan. Ditambah dengan cara pemakaian yang jauh lebih
praktis daripada bumbu dapur alami, makin lengkaplah alasan kebanyakan konsumen saat ini
untuk menggunakan bumbu sintetis itu.
Selain itu, aflatoksin yang merupakan senyawa yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus
dan terdapat pada makanan-makanan (ikan, kacang-kacangan serta serealia) yang hampir
basi, ternyata diketahui juga menjadi salah satu dari penyebab terjadinya kanker terutama
kanker hati atau hepatokarsinoma.
Sampai saat ini, karakter kanker yang paling sering digunakan oleh para peneliti dalam
memformulasikan upaya kuratif (pengobatan) dan preventif (pencegahan) kanker adalah
apoptosis dan proliferasi. Pada kasus kanker, jumlah sel berapoptosis menjadi sangat rendah
sedangkan proliferasi selnya melonjak sangat tinggi. Fenomena ini yang oleh peneliti dicoba
untuk diubah dengan harapan dapat mengembalikan sel pada kondisi normalnya.
Seperti yang dituliskan dalam artikel review Zeneca Pharmaceuticals, apoptosis ialah proses
kematian sel yang terprogram atau proses perusakan yang terkontrol terhadap diri sel itu
sendiri yang mana proses tersebut melibatkan sinyal selular yang khusus atau spesifik.
Apoptosis memiliki peran yang sangat penting dalam embryogenesis, penggantian jaringan
yang rusak, perkembangan sistem imun, dan perlindungan melawan perkembangan tumor
(tumorigenesis). Peran penting apoptosis dalam embryogenesis tampak pada setiap jari
tangan dan kaki kita yang terpisah dengan sempurna. Apabila apoptosis tidak sempurna,
maka jari tangan/kaki kita akan tetap bertautan seperti contoh pada gambar di bawah ini.
Terkait dengan apoptosis pada embryogenesis ini, banyak artikel yang menyebutnya dengan.
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa
faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker
yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung
telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk
menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya
menderita kanker payudara.
Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru, mulut, laring
(pita suara), dan kandung kemih.
Sinar Ultraviolet dari matahari
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel
darah, seperti Leukemia.
Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan
salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah
yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
Virus Epstein Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China
virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor
lingkungan dan genetik.
Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker
darah lainnya.
Infeksi
Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker.
Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker
lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis
sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
Faktor perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti
ganti pasangan.
Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber sumber radikal
bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari
makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan,
baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang
terserang yaitu :
Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh,
dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau
muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang
mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara
menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
Kanker Otak Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari,
epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk,
perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan
pada ingatan, sulit bicara.
Kanker mulut Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung
sembuh.
Kanker Paru-paru Batuk terus menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.
Kanker saluran pencernaan Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna
merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus menerus pada perut, benjolan pada
perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.
Kanker Indung Telur (ovarium) Pada fase lanjut barulah muncul gejala.
Kanker Kolon Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air
besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).
Kanker Kandung Kemih atau Ginjal Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih
pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada
kandung kemih.
Kanker prostat Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang
belakang, penis dan paha atas.
Kanker buah zakar/testis Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan
pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut
bagian bawah, dada membesar atau melembek.
Limfoma Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal gatal,
berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab
yang jelas.
Leukemia Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah
terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.
Kanker Kulit Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk),
infeksi yang tidak sembuh sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa
sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.
Komplikasi Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu
pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat
gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan
konvensional.
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen,
misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi
serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan
hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening
terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian
akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum
menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang
optimal.
Terapi Mental
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah :
Mengelola stress
2. kanker Leukimia
4. kanker Payudara
5. kanker Retinoblastoma
6. kanker Neurobalstoma
7. kanker Rabdomiosarkoma
8. kanker Osteosarkoma
http://tinggalklikajah.wordpress.com/pengertian-kanker-secara-umum/