Você está na página 1de 14

Kedaulatan Rakyat dalam Sistem

Pemerintahan Indonesia
Dec 11

Posted by innal98

A. Kedaulatan Rakyat

Setiap negara memerlukan kedaulatan,baik ke luar maupun ke dalam. Menurut Jean Bodin
(1530-1596). Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara. Kekuasaan
tertinggi itu sah dan harus ditaati rakyat. Jika suatu negara telah merdeka, secara otomatis negara
itu berdaulat. Demikian juga negara Indonesia. Kedaulatan negara Indonesia diperoleh dengan
perjuangan. Oleh karena itu, kita wajib mempertahankan kedaulatan negara ini dengan berperan
aktif dalam pembangunan.

1. Pengertian Kedaulatan
Berdaulat asal kata dari daulat (dari bahasa arab) yang berarti kekuasaan. Jadi, berdaulat artinya
mempunyai kekuasaan. Kata kedaulatan, juga berasal dari bahasa latin yaitu supremus, artinya
yang tertinggi. Kedaulatan dari berbagai bahasa itu dapat diartikan sebagai wewenang suatu
kesatuan politik. Jadi kedaulatan adalah sebagai kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara
atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain, kecuali kekuasaan yang satu adalah
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian pengertian kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam
suatu negara.
Makna Kedaulatan Rakyat
Menurut teori, suatu negara yang akan berdiri harus memenuhi tiga syarat, yaitu :
a) Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada di dalam suatu negara atau menjadi penghuni suatu
negara.
b) Wilayah/daerah
Adalah wilayah yang menunjukkan batas-batas ditempat negara itu untuk dapat melaksanakan
kedaulatannya.
c) Pemerintah yang berdaulat
Adalah lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan rakyatnya dan menjaga
seluruh tanah air serta segenap rakyatnya.
Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
yang ditaati oleh rakyat. Pengertian kedaulatan ada 2 yaitu,
1. Kedaulatan kedalam
Kedaulatan kedalam artinya pemerintah (negara) mempunyai kekuasaan untuk mengatur
kehidupan negara melalui lembaga negara atau alat perlengakapan negara yang diperlukan untuk
itu. Dalam pembukaan UUD 1945 kedaulatan kedalam nampak pada tujuan negara sebagai
berikut.
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Kedaulatan keluar
Kedaulatan keluar mengandung pengertian kekuasaan untuk mengadakan atau kerjasama dengan
negara lain. Hubungan dan kerjasama ini tentu saja untuk kepentingan sosial. Ini berarti pula
bahwa bahwa negara Indonesia mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara lain.
Kedaulatan keluar ini nampak pada Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuhnya (pasal-pasal),
yaitu :
a. Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian pribadi, dan
keadilan sosial (Pembukaan Uud 1945 alinea ke-4)
b. Pasal 11 ayat (1), berbunyi : Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.
c. Pasal 13 ayat (1), berbunyi : Presiden mengangkat duta dan konsul

2. Teori-teori Kedaulatan

a) Teori Kedaulatan Tuhan


Teori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara berasal dari Tuhan. Raja atau
penguasa mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri
raja/penguasa.
Teori ini pernah dianut oleh negara jepang pada saat dipimpin Kaisar Tenno Heika sehingga dia
dianggap sebagai keturunan dewa matahari.

b) Teori Kedaulatan Raja


Teori ini merupakan penjabaran dari teori kedaualatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi terletak di
tangan dan keturunan Raja. Raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang dapat
kekuasaan langsung dari Tuhan. Kekuasaan Raja mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Teori
ini pernah diterapkan di negara Prancis saat dipimpin oleh Louis XIV.

c) Teori Kedaulatan Negara


Teori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Negara sebagai
lembaga tertinggi dengan sendirinya memiliki kekuasaan. Kedaulatan negara muncul dengan
berdirinya suatu negara. Teori ini pernah diterapkan di Jerman pada saat diperintah oleh Hitler.

d) Teori Kedaulatan Hukum


Menurut teori ini, kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum. Hukum menurut teori
ini adalah hukum tertulis dan tidak tertulis. Hukum tertulis misalnya UUD dan Peraturan
perundang-undangan. Pelaksaan pemerintah dibatasi oleh norma sehingga tidak bersifat absolut.
Teori ini dianut oleh negara Indonesia dengan model negara hukum modern.

e) Teori Kedaulatan Rakyat


Teori ini mengajarkan bahwa kekuasaan negara tertinggi terletak di tangan rakyat. Teori ini
muncul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja yang absolut. Keabsolutan kekuasaan pemerintah
perlu dibatasi dengan adanya pembagian kekuasaan seperti dalam ajaran trias politika. Ajaran itu
menganjurkan agar kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga lembaga, yaitu :
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

1) Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat dan menetapkan undang-undang. Contoh dari
kekuasaan legislatif yaitu : DPR, MPR, DPD.
2) Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Contoh dari kekuasaan
eksekutif yaitu : Presiden dan Wakil Presiden.
3) Yudikatif adalah kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang. Contoh dari
kekuasaan yudikatif yaitu : MK (Mahkamah Konstitusi), MA (Mahkamah Agung), KY (Komisi
Yudisial).

Ciri-ciri negara yang menganut teori Kedaulatan Rakyat :


1) Negara memiliki lembaga perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang mewakili atau
mencerminkan kehendak rakyat.
2) Pelaksanaan pemilu untuk mengangkat dan menetapkan anggota lembaga perwakilan diatur
oleh undang-undang.
3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badang atau majelis yang bertugas
mengawasi pemerintah.
4) Susunan kekuasaan badan atau majelis tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar.

3. Kedaulatan Rakyat Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Bentuk kedaulatan yang diterapkan di Indonesia adalah kedaulatan rakyat. Pernyataan bahwa
Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat antara lain sebagai berikut :

a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat


Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kepada perdamaian abadi, dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada : Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia,
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Alinea tersebut menegaskan tujuan negara Indonesia, bentuk negara Indonesia, republik yang
berkedaulatan rakyat dan dasar negara Indonesia. Salah satu pokok pikiran Pembukaan UUD
1945, yaitu pokok pikiran ketiga mengatakan bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasar atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

b) UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 dan 2


Pasal 1 ayat 1 berbunyi, Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Ayat 2 berbunyi, Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar. Pasal ini menunjukkan bahwa dalam negara Indonesia, rakyatlah yang berkuasa
menurut undang-undang dasar. Kekuasaan rakyat sepenuhnya dipercayakan kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hal ini berarti MPR, DPR, dan DPD memiliki kekuasaan
legislatif yang sama.

Badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia menurut peraturan perundang-undangan


adalah :
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi)
5) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota)
6) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

c) Pancasila
Sila keempat berbunyi, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa negara kita menganut kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya
dilakukan oleh MPR, DPR,DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.

4. Perkembangan Kedaulatan Rakyat di Indonesia

Perjalanan demokrasi yang menceminkan kedaulatan rak yat di Indonesia sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sampai saat ini dibagi menjadi 4 periode

a) Periode 1945-1959
sDalam periode ini terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer.
Selain itu, terjadi beberapa peristiwa penting, misalnya intervensi Belanda dan pemberontakan.
Pada periode ini, sistem kedaulatan rakyat lebih menonjolkan kepentingan individu dan golongan
daripada bangsa dan negara. Semua itu dikarenakan peranan parlemen dan partai lebih menonjol
sehingga sistemnya cenderung liberal.

b) Periode 1959-1965
Periode ini ditandai dengan keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959. Dengan adanya Dekret
Presiden tersebut, sistem pemerintahan kembali ke UUD 1945. Namun terhadap pelaksanaannya
terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 dengan munculnya sistem demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin ini menjurus pada pengultusan individu seorang presiden. Pelaksanaan
demokrasi terpimpin juga cenderung bergeser menjadi pemusatan kedaulatan pada presiden.
Misalnya pembentukan MPRS dengan Penpres No 2/1959.

c) Periode 1966-1998
Periode ini ditandai dengan lahirnya orde baru sebagai amanat rakyat. Orde baru bertujuan
mengoreksi tatanan lama yang telah melakukan penyimpangan UUD 1945 dan melaksanakan
Pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya, orde baru tidak
mampu membawa masyarakat dan bangsa pada kehidupan yang demokratis. Hal itu karena
posisi pemerintah lebih kuat daripada rakyat sehingga kedaulatan rakyat tidak tercapai. Pada
masa ini kedaulatan rakyat sangat lemah karena lembaga perwakilan rakyat seolah-olah hanya
mengikuti kehendak eksekutif

d) Periode 1998-sekarang
Periode ini dimulai pada saat terjadi pergantian kepemimpinan nasional sehingga terkenal
dengan sebutan masa reformasi. Pelaksanaan kedaulatan pada masa ini lebih terbuka dan
demokratis. Pemerintah mulai membuka kembali komunikasi dengan rakyat secara terbuka dan
transparan. Bukti pelaksanaan kedaulatan rakyat yang demokratis ialah diselenggarakannya
pemilihan umum pada masa itu yang diikuti 48 partai politik.
Perkembangan selanjutya, kedaulatan rakyat makin menungkat. Puncaknya ketika dilakukan
pemilu 2004. Pemilu 2004 dinilai sebagai pemilu yang demokratis karena keterbukaan dan
transparansi terlihat nyata. Pemilihan anggota legislatif sangan terbuka, terlebih lagi pemilihan
presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung sehingga rakyat dapat menentukan
keinginan dan harapannya sendiri.

B. Sistem Pemerintahan Indonesia dan Peran Lembaga Negara sebagai Pelaksana Kedaulatan
Rakyat.

Negara Indonesia adalah penganut teori kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum sehingga jelas
bahwa Indonesia menganut paham demokrasi. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat
menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah
sebagai asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara.

1. Prinsip-Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia

Indonesia memiliki prinsip sebagai negara yang menganut kedaulatan rakyat, yaitu :
a) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 ayat (1) UUD
1945).
b) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1
ayat (2) UUD 1945).
c) Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945).
d) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal
7C UUD 1945).
e) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden (Pasal 17 ayat (2) UUD 1945).
f) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil
presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 3 ayat (3) UUD 1945).

Demokrasi yang dianut pemerintah Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Dalam demokrasi
Pancasila, ada dua asas, yaitu asas kerakyatan dan musyawarah untuk mufakat.

a) Asas kerakyatan adalah asas kesadaran akan cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasib dan
cita cita rakyat, serta berjiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan secita cita
dengan rakyat
b) Asas musyawarah untuk mufakat adalah asas yang memerhatikan aspirasi atau kehendak atau
kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan.
Selanjutnya, untuk menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diperlukan
tertib hukum. Tertib hukum akan dapat terlaksana jika negara Indonesia menganut teori
kedaulatan hukum. Oleh karena itu, Indonesia mendasarkan sistem pemerintahannya pada
hukum dan tidak bersifat absolut. Artinya, kekuasaan yang ada di negara kita, dibatasi dengan
undang-undang atau peraturan perundang-undangan. Sebagai negara yang menganut kedaulatan
hukum, Indonesia memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia yang menyangkut persamaan dalam bidang
politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.
b) Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan lain.
c) Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan.

Ciri-ciri yang menunjukkan bahwa negara kesatuan republik Indonesia menganut kedaulatan
hukum adalah :
a) Adanya pembagian kekuasaan dalam negara.
b) Diakuinya hak asasi manusia dan dicantumkan dalam konstitusi dan perundang-undangan.
c) Adanya dasar hukum bagi kekuasaan pemerintahan.
d) Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak.
e) Adanya kesamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan.
f) Adanya kewajiban pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Jadi, negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sedangkan pemerintahan
berdasarkan sistem konstitusional.

2. Peran Lembaga Negara Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat

Lembaga pemegang kedaulatan rakyat di Indonesia terdiri atas lembaga kedaulatan rakyat
dipusat dan di daerah.

a) Lembaga pemegang kekuasaan rakyat dipusat


Lembaga pemegang kedaulatan rakyat dipusat terdiri sebagai berikut :
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Majelis permusyawaratan rakyat sebagai lembaga kedaulatan rakyat memiliki susunan,
kedudukan, tugas, dan wewenang sebagai berikut :
a) Susunan dan keanggotaan MPR
Menurut Pasal 2 ayat (1) UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota DPR
dan anggota DPD dipilih melalui pemilihan umum diatur lebih lanjut dengan undang-undang.
b) Kedudukan MPR
MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
c) Tugas dan Wewenang MPR
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2003 Pasal 8, MPR memiliki tugas dan wewenang antara lain :
(1) Mengubah dan menetapkan UUD.
(2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilu dalam sidang paripurna
MPR.
(3) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden atau Wakil Presiden diberi
kesempatan untuk menyampaikan penjelasan didalam sidang paripurna MPR.
(4) Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
(5) Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari.
(6) Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

d) Hak dan kewajiban MPR


Anggota MPR mempunyai hak yaitu :
(1) Mengajukan usul perubahan pasal-pasal dalam UUD.
(2) Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan.
(3) Memilih dan dipilih.
(4) Membela diri.
(5) Imunitas.
(6) Protokoler.
(7) Keuangan dan administrasi.

Kewajiban anggota MPR, yaitu :


(1) Mengamalkan Pancasila
(2) Melaksanakan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan peraturan perundang-
undangan.
(3) Menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan nasional.
(4) Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
(5) Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Dewan perwakilan rakyat (DPR) merupakan lembaga kedaulatan rakyat yang memiliki susunan,
kedudukan, fungsi, dan tugas sebagai berikut :
a) Susunan dan Keanggotaan DPR ;
-Anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum.
-Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden.
-Anggota DPR berdomisili di ibukota negara Republik Indonesia.
-Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun

b) Kedudukan dan fungsi DPR


DPR mempunyai 3 fungsi, yaitu :
menjalankan kekuasaan membentuk UUD. (1) Legislasi
membahas atau mengubah RAPBN dan menetapkan APBN. (2) Anggaran
melakukan pengawan terhadap pemerintah. (3) Pengawasan

c) Tugas dan wewenang DPR


Tugas dan wewenang DPR antara lain
(1) membentuk undang undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan
bersama
(2) membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang undang
(3) menerima dan membahas usulan rancangan undang undang yang diajukan DPR dan yang
berkaitan dengan bidang tertentu serta mengikutsertakannya dalam pembahasan
(4) memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang undang APBN dan rancangan
undang undang yang berkaitan dengan pajak,pendidikan,dan agama
(5) menetapkan APBN bersama presiden dengan memerhatikan pertimbangan DPD
(6) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang undang, anggaran pendapatan dan
belanja negara, serta kebijkana pemerintah.
(7) Membahas dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang di ajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah dll
(8) Memilih anggota badan pemeriksa keuangan dengan memerhatikan pertimbangan DPD
d) Hak dan kewajiban dpr

Hak yang dimiliki setiap anggota DPR adalah:

(1) mengajukan RUU


(2) mengajukan pertanyaan
(3) menyampaikan usul dan pendapat
(4) memilih dan dipilih
(5) membela diri
(6) imunitas
(7) protokoler
(8) keuangan dan administratrif

kewajiban anggota DPR adalah:


(1) mengamalkan Pancasila
(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan
(3) melaksanakan kehidupan demokrasi
(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional
(5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
(7) mendahulukan kepentingan negara
(8) memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis
(9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPR
(10) menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

3) Dewan Perwakilan Daerah

a) susunan dan keanggotaan DPD


berdasarkan UU No. 12 Tahun 2003 Pasal 109, DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi
yang dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4
orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
b) kedudukan dan fungsi DPD
DPD mempunya fungsi antara lain:
(1) pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan
dengan bidang legilasi tertentu
(2) pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
c) tugas dan wewenang DPD
tugas dan wewenang DPD antara lain:
(1) DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang
(2) DPD ikut membahas rancangan undang-undang
(3) DPD memberikan pertimbangan rancangan undang-undang
(4) DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.

d) hak dan kewajiban DPD


sebagai sebuah lembaga perwakilan rakyat, DPD memiliki hak antara lain:

(1) mengajukan rancangan undang-undang


(2) ikut membahas rancangan undang-undang

sebaliknya setiap anggota DPD juga memiliki hak, antara lain:


(1) menyampaikan usul dan pendapat
(2) memilih dan dipilih
(3) membela diri
(4) imunitas
(5) protokoler
(6) keuangan dan administratif

kewajiban anggota DPD, antara lain:


(1) mengamalkan pancasila
(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan
(3) melaksanakan kehidupan demokrasi
(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional
(5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
(7) mendahulukan kepentingan negara
(8) memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis
(9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD
(10) menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

4) Presiden dan Wakil Presiden

Dalam melakukan kewajibannya presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden (pasal 4 ayat
(1)).

a) Kekuasaan presiden sebagai Kepala Negara:


(1) Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara (pasal 10)
(2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain (pasal 11)
(3) Presiden menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)
(4) Presiden mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara lain (pasal 13)
(5) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung, serta memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14)
(6) Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang (pasal 15)

b) Kekuasaan presiden sebagai kepala pemerintahan (Chief of Executife) :


(1) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar (pasal 4).
(2) Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada presiden (pasal 16).
(3) Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri (pasal 17).

c) Kekuasaan Presiden di Bidang Legislatif :


(1) Presiden mengajukan RUU kepada DPR (pasal 20), termasuk Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (pasal 23).
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang.
(3) Presiden menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa (pasal 22).

5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Tugas BPK antara lain untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara (Pasal 23E ayat (1)). Hasil pemeriksaan keungan negara oleh BPK diserahkan kepada
DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (pasal 23E ayat (2)).

6) Kekuasaan Kehakiman
Menurut pasal 24 Ayat (1) UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Badan-
badan yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yaitu :
a) Mahkamah Agung
Mahkamah agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji perarutan perundang-
undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang
lainnya yang diberikan oleh undang-undang (pasal 24A ayat (1) UUD 1945).
b) Mahkamah Konstitusi
Dalam pasal 24C ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap undang-undang dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang daasar, memutus pembubaran politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
c) Komisi Yudisial
Di dalam pasal 24 B ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Komisi Yudisial bersifat mandiri
yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

b) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Daerah :


1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi memiliki susunan, kedudukan, fungsi, tugas, hak,
dan kewajiban sebagai berikut
a. Susunan dan Keanggotaan DPRD Provinsi
DPRD Provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu. Menurut UU No.12 Tahun 2003 pasal 49, anggota DPRD provinsi berjumlah sekurang-
kurangnya 35 orang dan sebanyak banyaknya 400 orang. Keanggotaan DPRD Provinsi
diresmikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama presiden.

b. Kedudukan dan Fungsi DPRD Provinsi


DPRD Provinsi berkedudukan di tingkat provinsi. DPRD provinsi mempunyai tiga fungsi, yaitu
legislasi, anggaran, dan pengawasan.
c. Tugas dan Wewenang DPRD Provinsi

(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan gubernur untuk mendapatkan persetujuan
bersama;
(2) Menetapkan APBD bersama dengan gubernur;
(3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
(4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil gubernur kepada presiden
melalui Mendagri.
(5) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban gubernur dalam pelaksanaan tugas
desentralisasi.

d. Hak dan Kewajiban DPRD Provinsi


Hak yang dimiliki anggota DPRD Provinsi antara lain : mengajukan rancangan peraturan daerah,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, emmilih dan dipilih, membela diri,
imunitas, protokoler, keungan, dan administratif. Adapun kewajibannya antara lain :
mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD RI dan menaati segala peraturan perundang-
undangan, dan menjaga etikda dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

2) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota


DPRD Kabupaten/Kota memiliki susunan, kedudukan, tugas, fungsi, hak, dan kewajiban sebagai
berikut :
a. Susunan dan Keanggotaan DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Kabupaten/Kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih
berdasarkan hasil pemilihan umum. Menurut UU No.12 Tahun 2003 Pasal 50, anggota DPRD
kabupaten/kota berjumlah sekurang kurangnya 20 orang dan sebanyak banyaknya 45 orang.
Keanggotaan DPRD Kabupaten/kota diresmikan dengan keputusan gubernur atas nama presiden.

b. Kedudukan dan Fungsi DPRD Kabupaten/Kota


DPRD Kabupaten/Kota berkedudukan sebagai lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD
kabupaten/kota mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

c. Tugas dan Wewenang DPRD Kabupaten/Kota :


(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan bupati/wali kota untuk mendapat
persetujuan bersama
(2) Menetapkan APBD kabupaten/kota bersama-sama dengan bupati/wali kota
(3) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban bupati/walikota dalam pelaksanaan tugas
desentralisasi

d. Hak dan kewajiban DPRD Kabupaten/Kota


Hak DPRD kabupaten/kota sebagai lembaga kedaulatan rakyat di daerah adalah interpelasi,
angket, dan menyatakan pendapat.
Hak anggota DPRD kabupaten/kota antara lain :
(1) Mengajukan rancangan peraturan daerah
(2) Mengajukan pertanyaan
(3) Menyampaikan usul dan pendapat
(4) Memilih dan dipilih
(5) Membela diri
(6) Imunitas
(7) Protokoler
(8) Keuangan dan administratif.

Kewajiban anggota DPRD Kabupaten/Kota antara lain :


(1) Mengamalkan Pancasila
(2) Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati
segala peraturan perundang-undangan
(3) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
(4) Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan daerah
(5) Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah

c) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD
berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat.

BPD mempunyai wewenang yaitu :


(1) Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
(2) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa
(3) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
(4) Membentuk panitia pemilihan kepala desa
(5) Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan aspirasi masyarakat
(6) Menyusun tata tertib BPD

BPD mempunayi hak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan menyatakan pendapat.
Anggota BPD dipilih dari dan oleh penduduk desa yang memenuhi persyaratan. Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan kepala desa menetapkan peraturan desa. Pelaksanaan
peraturan desa ditetapkan dengan keputusan kepala desa.
C. Hubungan Partai Politik dengan Kedaulatan Rakyat

Indonesia merupakan negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Dalam UUD45, yang telah
diamandemen, Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD.
Dalam Menyalurkan hak kedaulatannya, warga negara dapat melakukan berbagai cara, antara
lain melalui hak berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum dalam pasal 28 (kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana
ditetapkan dengan UU), Pasal 28 ayat 2 (Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya),
dan pasal 28 D ayat 3 (setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan).
Berbagai UU sebagai pelaksanaan dari UUD telah disahkan, salah satunya tentang partai politik (
UU no. 31 tahun 2002 ) Yang merupakan perubahan dan pembaharuan dari UU sebelumnya.
Konsideran UU nomer 31 tahun 2002 tentang partai politik , antara lain menyebutkan sebagai
berikut :
1. Bahwa kemerdekaan berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan pendapat adalah bagian dari
HAM sebagaimana di akui dan dijamin dalam UUD 45.
2. Bahwa usaha memperkokoh kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang kuat dalam NKRI,
demokratis dan berdasarkan hukum.
3. Bahwa kaidah kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, transparansi,
keadilan, aspirasi, tanggung jawab, dan perlakuan yang tidak diskriminatif dalam NKRI perlu
diberi landasan hukum.
4. Bahwa partai politik merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat yang penting dalam
membangun kehidupan demokrasi yang mejunjung tinggi kebebasan, kesetaraan, kebersamaan,
dan kejujuran.

Ada dua ciri negara demokrasi, yaitu pertama Partisipasi masyarakat/warga negara dalam
pemerintahan dan dijaminnya HAM. Melalui parpol, rakyat dapat berperan serta dalam
pemerintahan negara. Parpol adalah Organisasi politik yang dibentuk oleh sekolompok warga
negara RI. Tujuan parpol adalah :
1. Tujuan umum parpol adalah :
A. Mewujudkan cita cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam
pembukaan UUD 1945.
B. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dan menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat dalam NKRI.
C. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Tujuan khusus parpol adalah memperjuangkan cita citanya dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

Keanggotaan parpol adalah sebagai berikut :


1. Warga negara RI yang telah berumur 17 tahun/sudah menikah
2. Keanggotaan bersifat sukarela, terbuka, dan tidak diskriminatif.

D. Sikap postif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat


Pasal 1 ayat dua UUD 1945 Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD. Salah satu sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat melalui pemilu. Pemilu
diselenggarakan oleh DPR, DPD, DPRD, Serta memilih Presiden dan Wapres.
Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Sikap positif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat antara lain :
1. Tidak mengganggu jalannya pemilu
2. Berperan serta dalam penentuan anggota badan pemeriksa keuangan.
3. Ikut menyampaikan aspirasinya demi kemajuan bangsa Indonesia
Salah satu asas demokrasi adalah adanya partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintah.
Pemerintah dimulai dari tingkat RT hingga pemerintah RI. Peraturan pemerintah, mempunyai
maksud agar kehidupan warganya menjadi lebih baik. Jadi, berhasilnya tugas pemerintah
tergantung partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintah.

Você também pode gostar