Você está na página 1de 9

Nama: Ezra Hans Soputra

NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Analisis Masalah

1. PT ARWN yang berdomisili di daerah ogan ilir Sumatera Selatan memiliki


pekerja 300 orang dimana 50% dari pekerja berasal dari laur daerah OI. PT
ARWN memiliki produk bahan bangunan dan marmer dimana produksi
pembuatan bahan bangunan dibuat langsung di pabrik. Marmer umumnya
tersusun atas mineral kalsit atau kalsium karbonat (CaCO3) dengan kandungan
mineral minor lainnya yaitu kuarsa, mika, klorit, tremolit, silikat lainnya seperti
graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer bergantung kepada warna
dan tekstur.
b. Apa makna 50% pekerja berasal dari luar daerah OI?
3. Di dalam proses produksinya, pabrik menggunakan boiler 1000oc untuk
melakukan pemansan, proses grinding, penghalusan pasir yang dicampur
bebrapa bahan kimia, dan mesin-mesin dengan fasilitas conveyor. Mesin-mesin
di pabrik belum memiliki safety guard sehingga tidak berhenti otomatis apabila
ada tangan termasuk ke dalam mesin. Pada proses packing, marmer yang telah
di packing disusun kembali ke dalam satu kotak yang lebih besar, ada proses
angkat-angkut pada saat memindahkan marmer dari mesin conveyor ke
pembungkusan yang lebih besar dan pada saat diletakkan di gudang. Packing
kecil berisi 6 buah mamrer dengan berat 15 kg, dan satu kardus besar berisi 10
packing kecil. Shift kerja 8 jam sehari dengan 6 hari dalam satu minggu. Pabrik
memiliki kerja sama dengan pihak kantin yang menjajahkan makanannya
untuk seluruh pekerja tanpa sertifikat dan kokinya belum pernah dilakukan tes
kesehatan.
f. Bagaimana syarat pembangunan kantin di daerah pabrik?
1. Dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi.
2. Dapur dan kamar makan tidak boleh berhubungan langsung dcngan tempat
kerja.
3. Dapur dan kamar makan harus mendapat penerangan yang baik dan peredaran
udara yang cukup.
4. Makanan yang disediakan untuk buruh harus menurut menu yang memenuhi
syarat kesehatan (Lihat anjuran Lembaga Makanan Rakyat). Air yang
dipergunakan untuk makan dan minum harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Air tidak boleh berbau dan harus segar.
b. Air tidak boleh berwarna (harus bening).
c. Air tidak boleh berasa.
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
d. Air tidak boleh mengandung garam-garam yang berbahaya (dinyatakan
dengan pemeriksaan Laboratorium Kesehatan).
e. Air tidak boleh mengandung binatang-binatang atau bakteri-.bakteri yang
berbahaya (dinyatakan dengan pemeriksaan Laboratoirum Kesehatan).
f. Pada waktu-waktu tertentu air yang dipakai harus diperiksa oleh
Laboratorium Kesehatan.
5. Alat-alat makan atau masak sesudah dipakai harus dibersihkan dengan sabun
dan air panas dan dikeringkan.
6. Alat -alat tersebut harus dibuat dari bahan-bahan yang mudah dibersihkan.
7. Semua pegawai yang mengerjakan dan melayani makanan dan minuman harus
bebas dari salah satu penyakit menular dan selalu harus menjaga kebersihan
badannya.
8. Majikan harus menyediakan pakaian atau schort dan tutup kepala yang bersih
untuk pegawai pegawai yang dimaksud dalam ayat (7) untuk dipergunakan
waktu melayani makanan.
9. Pegawai yang dimaksud dalam ayat (7) harus mendapat didikan dalam
soalsoal kebersihan dan kesehatan.
10. Pegawai yang dimaksud dalam ayat (7) sebe!um bekerja harus diperiksa
kesehatan badannya yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
11. Pemeriksaan badan tersebut dalam ayat (10) harus disertai dengan
pemeriksaan paruparu dengan sinar Rontgen.
12. Pemeriksaan badan tersebut diulangi paling sedikit 1 x dalam setahun.
13. Pegawai yang dimaksud dalam ayat (7) tidak boleh melayani makanan selama
menderita sesuatu penyakit sampai dinyatakan oleh dokter bahwa ia sudah
sehat kembali.
Sumber: Mentri Perburuhan. 1964. Syarat Kesehatan, Kebersihan, Serta
Penerangan dalam Tempat Kerja. Peraturan Mentri Perburuhan No. 7 thn 1964
4. PT ARWN tidak memiliki fasilitas air dari perusahaan air, PT ini membuat
sumur sendiri, mengandalkan air tanah yang mengandung Ferum (Fe) dan
Mnaganese (Mn) dan penampungan dari air hujan untuk air mereka yang tentu
saja terdapat kandungan bakteri alami di air tanah ini. Berdasarkan hasil
analisa bakteri ditemukan coliform. Pengelolaan limbah perusahaan berupa
open dumping dan limbah cair dialirkan ke kolam khusus. PT ARWN memiliki
klinik sendiri dengan jam kedatangan dokter hanya di hari kamis hingga jam 12
siang, data di klinik menunjukan 5 besar penyakit dalam satu tahun adalah: 1.
ISPA, 2. MSDs, 3. DBD, 4. Diare dan 5. Luka dan terjepit.
b. Apa makna pada hasil analisa bakteri ditemukan koliform?
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Bakteri koliform ditemukan pada lingkungan dan feses dari seluruh hewan yang
berdarah hangat dan juga manusia. Kehadirannya pada air minum
mengindikasikan organisme penyebab penyakit kemungkinan ada pada sistem air
tersebut. Kebanyakan patogen yang dapat mengkontaminasi sediaan air datang
dari feses manusia atau hewan. Menguji air minum untuk semua patogen yang
mungkin ada pada air tersebut sangatlah kompleks, menghabiskan banyak waktu,
dan mahal. Sangat mudah dan murah untuk menguji ada tidaknya bakteri koliform
pada air. Jika hasil pengujian mendeteksi adanya bakteri koliform pada sampel air,
pencarian oleh sistem air untuk sumber dari kontaminasi dan mengembalikanair
minum yang aman.
Sumber: Bryan Swistock. 2017. Coliform Bacteria.The Pennsylvania State
University 2017.
5. Pada hasil pengamatan dari disnaker, PT ARWN memiliki noise rata-rata 90 Db
dan di dalam pabrik bisa mencapai 120 dB., getaran 4m/det 2 pada hand and arm
vibration. Daerah OI merupakan salah satu daerah endemik demam berdarah.
Di wilayah OI juga memiliki frekuensi kasus narkoba dan alkohol yang tinggi.
c. Apa makna dan dampak getaran 4m/det2?

e. Apa makna frekuensi narkoba dan alkohol yang tinggi pada kasus?
Lingkungan sosial dapat mempengaruhi performa kerja seseorang. Lingkungan
sosial dengan frekuensi narkoba dan alkohol yang tinggi sangatlah tidak baik bagi
para pekerja karena adanya kemungkinan pengguna dari antar pekerja tersebut
sehingga terkadang dapat tidak mengetahui akan bahaya yang ada pada
lingkungan kerjanya yang dapat menyebabkan suatu kecelakaan.
6. Hipotesis: PT ARWN kemungkinan memiliki potensi bahaya untuk kesehatan
tenaga kerja.
b. Safety Risk Assessment

Tujuan Keamanan Pekerjaan

Filosofi keamanan pekerjaan telah dikembangkan dalam rangka:

Mencegah kerusakan kesehatan yang tidak diperlukan dan kesia-siaan


manusia dan sumberdaya lain.
Meningkatkan moral pekerja
Mencegah ketidak efisienan dari tempat kerja oleh karena efek dari
kecelakaan
Mencegah bahaya sosial yang disebabkan oleh kecelakaan
Mempromosikan pencegahan kecelakaan
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Klasifikasi dari tipe kecelakaan Pekerjaan
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3

Penyebab Kecelakaan dan cedera Pekerjaan

Faktor Manusia

Ada banyak variasi faktor manusia yang memiliki efek pada risiko kecelakaan dari
individu pada waktu tertentu dan kondisi tertentu. Beberapa dari kondisi ini antara
lain: Usia, Pengalaman, penggunaan obat-obatan, motivasi dll. Tetapi kebanyakan
aktivitas manusia membutuhkan penghindaran dari eror yang dapat menimbulkan
cedera atau kerusakan material. Untuk menghindari kecelakaan individu harus
mengobservasi dan mengetahui bahaya, memutuskan suatu jalan tindakan dan
bertindak secara sufisien untuk menghindari bahaya.

Kecelakaan dapat terjadi jika hazard tidak terlihat, diketahui atau dimengerti sebagai
bahaya, atau jika tidak ada pertanggungjawaban atas tindakan personal, atau jika kita
tidak tahu bagaimana untuk bertindak atau alasan lain tidak memutuskan untuk
bertindak. Bahkan jika suatu keputusan yang tepat dilakukan, respons muskular dapat
saja tidak sejalan, tidak berefek atau terlalu lambat.

Faktor lingkungan

Hal ini termasuk agen luar cedera dan faktor lain dari lingkungan fisik pekerjaan:
pencahayaan, bising, suhu, dll.

Suatu penyebab cedera adalah kontak dengan objek yang berbahaya, substansi atau
energy. Cedera dapat juga disebabkan oleh kurangnya energy seperti kurangnya
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
oksigen pada lingkungan. Agen cedera ini disebut dengan hazard. Jika ada hazard
pada suatu lingkungan pekerjaan akan ada selalu kemungkinan untuk terjadi
kecelakaan. Inilah alasan mengapa keamanan teknologi menjadi priorotas utama
pencegahan kecelakaan. Hazard harus dieliminasi atau diasingkan agar tidak ada
risiko terjadinya kecelakaan.
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3

Faktor organisasi

Lingkungan sosial memiliki efek besar pada performa seseorang. Pendekatan


manajemen keamanan pada kecelakaan adalah bahwa penyebab segera (Unsafe
Condition and Unsafe acts) adalah gejala satu-satunya dari akar penyebab yang ada
pada fungsi manajemen. Hal ini dapat berupa eror dalam suatu area kebijakan
manajemen, kebingungan akan tujuan, staffing, housekeeping, pertanggungjawaban,
penggunaan otoritas, jajaran dan hubungan staff, akuntabilitas, peraturan, inisiatif dll.

Mengkontrol frekuensi dan keparahan dari suatu kecelakaan dan mengkontrol kualitas
dan kuantitas dari produk memiliki banyak persamaan. Dalam banyak kasus
kesalahan kerja yang sama terlibat, membawa pada kecelakaan dan ketidakpuasan
produksi.

Menyimpan dan menginvestigasi Kecelakaan

Perusahaan dan komunitas kesehatan pekerja perlu mendata dan menginvestigasi


kecelakaan pekerjaan untuk:
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Mengindentifikasi penyebab sebenarnya dari cedera, kerusakan properti dan
hamir kecelakaan.
Mengembangkan metode efektif dalam mencegah kecelakaan yang sama di
masa depan.
Memenuhiketentuan legislatif

Laporan kecelakaan atau cedera harus mengikutsertakan informasi berikut:

Keadaan dari kecelakaan


Penyebab kecelakaan
Data yang tersedia untuk menilai penyebab suatu kecelakaan dan efeknya pada
orang dan lingkungan
Pengukuran kegawatan yang diambil
Langkah yang harus diambil untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut di masa
depan

Pencegahan dan kontrol kecelakaan pekerjaan

Pencegahan yang mendasar untuk kecelakaan dalam lingkungan pekerjaan adalah


sebagai berikut:

Mengeliminasi hazard dari mesin, metode, material atau struktur fasilitas


Mengkontrol hazard dengan menutup atau menjaga pada sumbernya atau
memasang pipa exhaust untuk membuang airborne hazard dari operator
Melatih personel operating untuk lebih waspada terhadap hazard dan
mengikuti prosedur kerja aman untuk menghindarinya.
Meresepkan peralatan protektif perorangan untuk tiap orang untuk melinsungi
mereka dari hazard
Menyediakan pelayanan pada masalah keamanan dan kesehatan dan masalah
lain yang berhubungan dengan pencegahan kecelakaan
Mengembangkan program yang tersentralisasi untuk mengkontrol kecelakaan
dan hazard api
Tetap terinformasi dengan perubahan dalam legislasi dan kode keamanan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut pada manajemen
Mengembangkan dan menerapkan standar keamanan untuk fasilitas produksi
dan produk, berdasarkan pada kode voluntary, peraturan dan standar
Kerja dekat dengan teknisi, higien perusahaan, medical dan departemen
pengeluaran untuk memastikan bahwa hanya alat yagn aman, persediaan yang
aman yang di sediakan
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM:04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Mengembangkan, merencanakan dan mengimplementasikan program inspeksi
keamanan dan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh supervisi yang bekerja
dan keamanan personel lapangan untuk mengidentifikasi kemungkinan hazard,
baik dalam lingkungan kerja dan dalam kegunaan produksi perusahaan.
Bersama dengan representatif dari teknisi, operator dan personel,
menginspeksi semua peralatan baru untuk memastikan kesehatan yang adekuat
dan keamanan yang nyaman
Menuntun supervisi operasi pada investigasi kecelakaan untuk menentukan
penyebab kecelakaan dan mencegah rekurensi
Mereview laporan non-disabling-injury accident pada basis sampel untuk
melihat kedalaman investigasi kecelakaan dan aksi korektif yang diambil
Mengambil dan menganalisa data pada penyakit dan kecelakaan dengan tujuan
untuk menginstitusi aksi koresi dan menentukan trend kecelakaan dan
menyediakan target untuk aksi korektif
Memastikan edukasi dan pelatihan pekerja secara umum juga kesehatan
spesifik dan prinsip keamanan dan teknik
Menjaga kontak atasan untuk instruksi baru, follow up dan kesehatan umum
dan motivasi keamanan.
Berkooperasi dengan higienis industri atau kualitas lingkungan kontrol
personel pada masalah higienitas perusahaan.

Você também pode gostar