Você está na página 1de 6

SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL

Soal 1 :
Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2001
sebagai berikut :

Tab el 10.6
B i aya Pemel i h araan Tah un 2001
B ul an Prod u k si (Un i t) B i aya Pemel i h araan (Rp )
Januari 1.000 1.000.000
Februari 1.500 1.350.000
Maret 1.200 1.120.000
April 1.650 1.600.000
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000

Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya
pemeliharaan tersebut dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2002 bila anggaran produksi
sebesar 6.000 unit.

Jawab
1). Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya
semivariabel

Biaya variabel per unit = Biaya pada produksi tertinggi


Biaya pada produksi terendah
Produksi tertinggi-produksi terendah

= 1.900.000 1.000.000 = 900


2.000-1.000
Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :
Biaya pemeliharaan pada produksi 1.000 unit = Rp 1.000.000,00
Biaya variabel = 1.000 x 900 = Rp 900.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00
Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00
Biaya variabel = 2.000 x 900 = Rp 1.800.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00

Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah :


Y = 100.000 + 900.000X
2). Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002 bila produksi
sebesar 6.000 unit
Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00
Soal 2 :
Biaya produksi pada bulan Juli 2001 sebesar Rp 2.500.000,00 pada waktu
itu produksi mencapai 1.000 unit. Karena suatu hal pada bulan Agustus 2001
perusahaan tidak berproduksi, tetapi tetap ada pengeluaran sebesar Rp
500.000,00 pada bulan September 2001 rencananya akan memproduksi sebesar
1.250 unit. Berapa besarnya biaya produksi pada bulan September 2001?

Jawab :
Biaya produksi untuk 1.000 unit =Rp 2.500.000,00
Biaya produksi untuk 0 unit =Rp 500.000,00
Biaya variabel 1.000 unit =Rp 2.000.000,00
Biaya variabel/unit = Rp 2.000.000,00 = Rp 2.000,00
1.000
Sehingga formula biaya tersebut adalah : Y = 500.000 + 200.000X
Penjelasan :
Biaya yang tetap dikeluarkan walaupun perusahaan tidak memproduksi
(produksi nol unit) merupakan biaya tetap, yaitu sebesar Rp 500.000,00 per
bulan.
Besarnya biaya produksi bulan September 2001 bila produksi 1250 unit.
Y = 500.000 + 2.000 (1.250) = Rp 3.000.000,00

PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun
20XX:

Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX


Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun
komposisi penjualannya adalah:
1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit.
Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar
10%.
2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari
penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan
sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan
potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada
bulan berikutnya.
3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.
Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai
dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah:

Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,-
,dan Juni Rp 3.000.000,-
Dari data tersebut, diminta:

1. Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan
perhitungannya.
2. Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
3. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
4. Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
Penyelesaian Kasus : Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
PT LARA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :

1. Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX
2. Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan
Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
3. Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal,
pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000).
4. Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada
bulan Januari (Rp 9.000.000 Rp 9.00.000= Rp 8.100.000).
5. Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan
Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).
6. Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari
(Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
7. Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000
Rp 300.000= Rp 5.700.000) .

b) Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit


PT LARA
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:

1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada
bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).
3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan
Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat
discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x
0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada
bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).
c) Anggaran Penerimaan Kas
PT LARA
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:


1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)
d) Anggaran Pengeluaran Kas
PT LARA
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:

1. Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari perencanaan pembelian
bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000)
2. Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari perencanaan pembelian
bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x
0,7 = Rp 3.500.000)
3. Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp 2.500.000 , Maret Rp
1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.
e) Anggaran Kas
PT LARA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Kas :

1. Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 10.000.000 +
Rp 12.489.000 =Rp22.489.000)
2. Saldo kas akhir: Kas tersedia pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 22.489.000
Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000)

Você também pode gostar