Você está na página 1de 8

ANALISIS JALUR (Path Analysis)

Definisi

Analisis jalur digunakan untuk menelaah hubungan antar variabel pada model
kausal yang telah dirumuskan peneliti atas dasar pertimbangan teoritis dan
pengetahuan tertentu (Sudjana, 1992; Kcrlinger dan Pedhazur, 1973). Hubungan kausal
selain didasarkan pada data, juga didasarkan pada pengetahuan, perumusan teoritis,
asumsi dan analisis logis (Sudjana, 1992). Di bawah anggapan tertentu, analisis
jalur dapat dipergunakan untuk menguji seperangkat hipotesis kausal serta untuk
menafsirkan hubungan tersebut.

Analisis Jalur atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu
metode pendekomposisian korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk
menginterpretasikan suatu pengaruh (effect).

Dalam analisis jalur yang distandarkan korelasi dapat dipecah kedalam komponen-
komponen struktural (kausal) dan nonstruktural (nonkausal) didasarkan teori yang dinyatakan
dalam diagram jalur.

Total Efek Struktural dapat didekomposisi : Langsung dan Tidak Langsung.

Komponen Nonstruktural :
- komponen spurious
- komponen unanalyzed

Pendekomposisian pengaruh terbagi atas dua bagian, yaitu Causal Effect dan Noncausal
Effect.

Dalam kajian analisis jalur, untuk menyederhanakan lambang, akan digunakan dua
macam lambang saja yaitu X dan , yang nantinya dibedakan oleh subscript-nya (X1, X2, .,
Xk dan 1, 2, , k).

Istilah untuk variabel :


Variabel eksogen (exogenous variable) mencerminkan variabel penyebab, dan variabel
endogen (endogenous variable) sebagai variabel akibat.

Diagram Jalur (Path Diagram)

Langkah pertama analisis jalur adalah menterjemahkan hipotesis penelitian yang bentuknya
proposisional ke dalam bentuk diagram yang disebut diagram jalur.

Pada saat menggambarkan diagram jalur ada beberapa perjanjian :

1. Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa berkepala tunggal ()
atau single headed arrow, dan berkepala dua () atau double headed arrow.

2. Panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah variabel eksogen terhadap
sebuah variabel endogen. Misalkan :

X1 X2

3. Panah berkepala dua menggambarkan hubungan korelatif antar variabel eksogen.


Misalkan :

X1 X2

4. Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh secara murni artinya bahwa
sesuatu kejadian banyak sekali yang mempengaruhinya, tetapi pada conceptual
framework hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel
lainnya yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur) diperlihatkan oleh suatu variabel
tertentu yang disebut residu dan diberi simbol dengan .
Contoh :

1)

p2
p21
X1 X2

Diagram jalur ini adalah diagram jalur yang paling sederhana. Besarnya pengaruh
langsung dari X1 ke X2 diperlihatkan oleh koefisien jalur (path coefficient, p). Apabila
diagram jalur sederhana seperti ini yaitu variabel eksogen hanya satu, maka p21 = r21

2) Contoh diagram jalur yang melibatkan kaitan korelatif :

p3
X1 p31
r12 X3
P32
X2
X1 dan X2 merupakan dua buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya
mempunyai kaitan korelatif. Secara bersama-sama X1 dan X2 mempengaruhi X3.

3) Penelitian mengenai hubungan kausal melibatkan empat buah variabel X 1, X2, X3, dan
X4. Menurut teori, hubungan struktural antara variabel-variabel tersebut adalah :
(a) X3 dipengaruhi oleh X1 dan X2
(b) antara X1 dan X2 terdapat hubungan korelatif
(c) X4 dipengaruhi oleh X3.
Diagram jalur dari hubungan variabel-variabel tersebut adalah :

1 2

p31 p42
X1 p31 p43
r12 P32 X3 X4

X2
Contoh diagram jalur yang tidak melibatkan kaitan korelatif :
4) Seorang peneliti mempunyai empat variabel X1, X2, X3 dan X4 yang menurut
kerangka konseptual terdapat hubungan sebagai berikut :
a) X2 dipengaruhi oleh X1
b) X3 dipengaruhi oleh X1 dan X2
c) X4 dipengaruhi oleh X3 dan X2
Hubungan antar variabel dapat dinyatakan dalam diagram jalur sebagai berikut.

p32

p31
X1 X3
3
p21 p32 p43
p43
p42
X2 X4

P21

1
Gambaran Analisis Regresi dan Korelasi Melalui Diagram Jalur

1. Regresi Linier Multipel Dengan Dua Variabel Independen

Model regresinya :

Y = 1 X 1 + 2 X 2 + . . . (1)

Dalam analisis jalur kita hanya menggunakan X baik sebagai variabel eksogen maupun
endogen, untuk itu variabel Y diganti menjadi X3, sehingga model regresi di atas menjadi :

X 3 = 1 X 1 + 2 X 2 + . . . (2)

Jika semua data pengamatan ditransformasi ke dalam angka baku, artinya

x ij - x j
Z ij
sj
(4) . . .
maka model (2) menjadi

X3 = p31 X1 + p32 X2 + . . . (3)

Dimana px3x1 dan px3x2 adalah koefisien-koefisien jalur yaitu sama dengan koefisien-
koefisien regresi untuk variabel yang dibakukan. Persamaan (3) disebut Persamaan
Struktural.

Secara struktural model (3) dapat digambarkan dalam diagram jalur sebagai berikut :

p3
X1 p31
r12 X3
P32
X2

2. Regresi linier multipel dengan tiga variabel independen yang dinyatakan dalam
diagram jalur

Prinsip-prinsip regresi dengan tiga variabel independen tidak berbeda dengan dua variabel
independen.

Perhatikan diagram jalur di bawah ini :

X1
p41
r12 p4
p42
r13 X2 X4

r23
p43
X3

Diagram jalur ini memperlihatkan tiga buah variabel eksogen X 1, X2 dan X3, serta sebuah
variabel endogen, yaitu X4.

Persamaan struktural untuk diagram jalur di atas adalah :

X4 = p41 X1 + p42 X2 + p43 X3 +

Contoh yang lebih detail :

1. Sebuah penelitian eksploratif mencoba mengungkapkan hubungan antara X1, X2, X3,
X4 dan X5. Dalam penelitian ini dikemukakan sebuah proposisi bahwa :
- Antara X1, X2, dan X3 terdapat kaitan korelatif. Ketiga konstrak tersebut bersama-
sama mempengaruhi X4.
- X1, X4 dan X3 secara bersama-sama mempengaruhi X5.
Buatlah diagram jalurnya, identifikasi substrukturnya serta persamaan-persamaan
strukturnya !

Diagram jalurnya :

X1 1 2
p41 p51
r12 p4 1 p52
p42 p54
r13 X2 X4 X5

r23 p43 p53

X3
X4 = p41 X1 + p42 X2 + p43 X3 + 1

X5 = p51 X1 + p53 X3 + p54 X4 + 2

2) Identifikasi substruktur dan persamaan strukturnya dari diagram jalur di


bawah ini !
2

p32

p31
X1 X3
3
p21 p32 p43
p43
p42
X2 X4

P21

Persamaan strukturnya :

X2 = p21 X1 + 1
X3 = p31 X1 + p32 X2 + 2
X4 = p42 X2 + p43 X3 + 3

Você também pode gostar