Você está na página 1de 12

ALAT LABORATORIUM

A. Laboratorium Mikrobiologi

Gambar 1.1 Water Bath


Water bath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya
untuk menciptakan suhu yang konstan . merupakan wadah yang berisi air yang bisa
mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Prinsip kerja: Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu
(temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur.
Pengaturan harus dilakukan sesuai dengan pembacaan thermostat
(bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.

Gambar 1.2 Oven


Oven merupakan alat yang digunakan untuk proses sterilisasi dengan
menggunakan udara panas dan kering, dimana oven berfungsi untuk mensterilisasikan
berupa alat-alat gelas yang tidak berskala. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan
didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan,
yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian
tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven.
Prinsip kerja: Prinsip kerja dari alat ini yaitu terlebih dahulu memeriksa
tegangan yang diperlukan untuk beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220 volt.
Kemudian menekan saklar power indikator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu
dalam ruangan yang diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu pula
dengan waktunya. Perubahan listrik menjadi energy panas, dimana temperature dalam
oven juga tetap konstan dengan alat control thermometer (menggumpalkan protein
mikroorganisme).

Gambar 1.3 Autoklaf elektrik


Autoclave adalah sebuah alat elektrik yang berfungsi sebagai alat sterilisasi
untuk berbagai macam alat dan bahan yang akan disterilkan. Pada alat ini
menggunakan uap air panas bertekanan untuk proses sterilisasinya, sehingga alat ini
paling sering digunakan untuk sterilisasi alat, bahan maupun medium dari mikroba.
Prinsip kerja dari autoklave adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat
dalam keadaan basah dibandingkan dengan keadaan kering. Harus diperhatikan bahwa
dalam sterilisasi dengan autoklave udara harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum
klep ditutup, sehingga di dalamnya hanya terdapat uap panas, uap panas inilah yang
memiliki daya kerja sterilisasi.

Gambar 1.4 Inkubator shaker


Inkubator shaker merupakan alat untuk memeram atau menginkubasi mikroba
pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Suhu inkubator dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu ruang perlu diaasi
terutama saat terjadi perubahan musim.
Prinsip kerja: Inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi
biakan.
Gambar 1.5 Shaker
Shaker adalah alat yang memiliki untuk menginkubasi dan menghomogenkan
mikroba. Shaker digunakan untuk mengaduk larutan zat sehingga terbentuk larutan
yang homogen. Prinsip kerja yaitu dengan mengatasi pertumbuhan mikroba dengan
kecepatan yang bisa diatur atau menghomogenkan isolat-isolat dalam medium cair.
Teknik penggunaanya yaitu dengan cara memasukkan bahan pada alat ini dan
mensetting suhu yang diinginkan serta kecepatannya.

Gambar 1.6 Spektrofotometer


Spektrofotometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah
pertumbuhan bakteri. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet
yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi
akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan
tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan
mempengaruhi hasil akhirnya.

Gambar 1.7 Neraca analitik


Neraca analitik (sering disebut "neraca laboratorium") adalah jenis neraca yang
dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-miligram. Setiap orang yang
menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan
terawat dengan baik.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera
secara langsung pada layar berat bahan tersebut.
Gambar 1.8 Colony Counter

Colony counter adalah alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba
pada cawan petri menggunakan sinar dan kaca pembesar. Prinsip kerja alat ini
menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan pulpn atau tombol hitung. Cara
penggunaan yaitu setelah kita ON kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri
atau jamur ke dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung pada posisi
(000) dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat
jumlah pada layar hitung.

Gambar 1.9 LAF (Laminar Air Flow)


Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berfungsi untuk sterilisasi aliran
udara. Alat ini berfungsi untuk pengerjaan secara asptis dengan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Fungsi dari alat ini yaitu untuk pengerjaan secara
aseptis karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.
Prinsip kerjanya yaitu dengan cara hidupkan lampu UV selama 2 jam,
selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan
pada posisi terendah. Nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat dan bahan
yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko
kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian
rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja
secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas
kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari
laminar air flow.

Gambar 1.10 Sentrifuge incubator

Sentrifuge incubator merupakan alat berfungsi untuk keperluan isolasi filtrat.


Prinsip kerja dari sentrifuge ini adalah untuk menyaring dan memisahkan padatan
(mikroorganisme) dengan larutan atau untuk menghomogenkan larutan. Alat ini
dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses pemisahan sesuai
dengan kebutuhan.

Gambar 1.11 Incubator anaerob

Incubator shaker merupakan alat untuk memeram atau menginkubasi mikroba


pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Suhu inkubator dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu ruang perlu diaasi
terutama saat terjadi perubahan musim. Penggunaan alat ini yaitu hubungkan kabel
power ke stop kontak, putar tombol power kearah kiri lampu power hijau menyala atur
suhu dalam Incubator dengan menekan tombol set, sambil menekan tombol set
putarlah tombol disebelah kanan atas tombol set sehingga mencapai suhu yang
diinginkan. Kemudian setelah suhu yang diinginkan selesai diatur lepaskan tombol set
dan Incubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa
menit.
Gambar 1.12 Vortex mixer
Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan larutan atau
medium cair dengan menggunakan wadah tabung reaksi. Adapun cara penggunaanya
hanya dengan mengaktifkan alat dan tekan tabung yang berisi larutan ke permukaan
vortex, secara otomatis vortex akan menghomogenkan larutan yang ada didalam tabung
reaksi.

Gambar 1.13 Hot plate dan Stirrer


Hot plate memiliki fungsi untuk memanaskan larutan biasanya larutan yang
muda terbakar. Stirrer yang berfungsi menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan suatu larutan. Kemudian cara penggunaan hot plate dan stirrer yaitu
dengan memastikan alat pada posisi datar atau rata dan aman kemudian sambung
socket kabel ke power, untuk pengadukan putar sampai lampu stir menyala sesuai yang
diinginkan tanda 1 (lambat) sampai dengan tanda 10 (cepat) kemudian untuk pemanas
putar sampai lampu heat menyala sesuai yang diinginkan, tanda 1 (kurang panas)
sampai dengan tanda 10 (sangat panas).

Gambar 1.14 Refrigerator


Refrigerator atau mesin pendingin merupakan suatu rangkaian mesin yang
mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur rendah).
Prinsip kerja refrigerator secara umum adalah memindahkan energi panas dari
benda/tempat bersuhu rendah ke benda/tempat lain yang bersuhu lebih tinggi. Aktivitas
ini melawan perambatan panas secara alami, yaitu dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah, sehingga untuk melakukannya diperlukan energi. (silakan baca teori
termodinamika).
Gambar 1.15 Gel Document
Gel document adalah alat yang berfungsi untuk mendokumentasikan hasil
elektroforesis. Prinsip kerja: Memvisualisasi gel dengan menggunakan UV
transluminator dan didokumentasikan menggunakan computer yang terhubung dengan
alat atau dengan menggunakan kamera.

Gambar 1.16 Elisa reader

Elisa reader berfungsi untuk membaca plate elisa untuk menentukan


konsentrasi antigen atau antibody yang terkandung dalam sampel.
Gambar 1.17 thermal cycler
Polymerase Chain Reaction ( PCR ) adalah teknik yang paling umum
digunakan oleh para peneliti bidang biologi molekuler dan genetika. Prinsip umum
kerja PCR adalah mengadakan potongan DNA tertentu dengan bantuan enzim. Nama
lainya adalah ( Thermal Cycler ).

Você também pode gostar