Você está na página 1de 2

Apa yang kita dapat setelah mati ?

Kita hidup di zaman dimana Rasulullah SAW memberikan kita banyak tanda dan
peringatan , beliau menjelaskan seterang siang, dengan beberapa hal yang
ambigu tapi dapat ditafsirkan seiring waktu berjalan. Beliau memberitahu kita
bahwa akan datang masa dimana manusia akan begitu terpaut dengan dunia ini,
sehingga mereka tidak lagi memikirkan kematian. Faktanya kita hidup dalam
masyarakat seperti itu, di media dan di sekolah, dan bagaimana masyarakat
dijalankan. Ini semua tentang kehidupan , bukan tentang mati. Bahkan kita
membicarakan kematian tampak seperti kau gila, tidak normal. Bukankah
begitu ? kenapa muslim membicarakan kematian ? Aku yakin jika non muslim
mendengarku sekarang berkata di hadapanmu Orang yang pintar memikirkan
kematian. Mereka akan berkata kau gila, kau sama sekali tidak pintar. Tapi
jika kau menempatkannya dalam konteks , apa artinya kematian bagi kita ?
kematian bagi kita berarti ini adalah akhir dari ujianmu, dan sekarang waktunya
untuk diadili atas apa yang kau lakukan atau tidak dilakukan. Ini akhir ujiannya.
Ketika aku pergi sekolah, guru dan pengajar terbaik adalah mereka yang
senantiasa mengingatkan murid-murid tentang waktu ujian. Dan mereka berkata
pada mereka , hati-hati , ujian bukanlah akhir melainkan setelahnya. Mereka
membicarakan masa depan , mereka membicarakan setelah kuliah, mereka
membicarakan karir masa depan. Mereka membicarakan tentang 20 tahun
kedepan. Bukankah begitu ?ini adalah akhir dimasa sekolahmu, akhir dari masa
ujianmu. Kemudian waktunya membayar. Apa yang akan kamu dapatkan dari
kerjamu ? bukankah begitu? Bagi seorang mukmin , seluruh dunia ini bagaikan
waktunya sekolah , waktunya ujian sebagian orang duduk didepan, ada yang
duduk dibelakang, sebagian dapat keistimewaan dapat duduk disamping
sehingga dapat menyontek lebik baik, atau mungkin di belakang, kau lihat
dibelakang kau bisa menyontek. Siswa yang di depan , Ya Tuhan, tolong kami
mereka tidak bisa menyontek. Jadi orang-orang melihat tempat dudukmu.
Sebagian orang dapat tempat duduk yang lebih baik. Di dunia kita juga
mempunyai tempat duduk masing-masing. Sebagian dari kita kaya, Sebagian
dari kita lebih sehat, sebagian orang lebih miskin, sebagian orang punya lebih
banyak kesulitan dibandingkan yang lain, dan kita berasumsi orang yang kaya
berada di tempat duduk yang bagus. Orang miskin berada di tempat duduk yang
kurang bagus. Tapi pada akhirnya, kita semua mati. Dan orang yang kaya
dengan yang miskin pada akhirnya sama.itulah mengapa mereka tidak ingin
membahas mati. Mereka ingin menjaga tingkatan mereka. Menjadi kaya dan
status tinggi, hanya inilah persoalannya. Mempunyai mobil mewah, rumah
mewah, mempunyai jabatan tinggi dan status. Mempunyai gelar dan ketenaran,
dan ini menjelaskan padaku kenapa manusia, kenapa manusia suka
menampilkan diri mereka di media sosial dengan penampilan yang bukan diri
mereka sebenarnya. Kau tahu apa yang aku bicarakan kan ? di facebook, di
instagram, Snapchat. Tidak satupun dari update mereka adalah diri mereka
sebenarnya. Kita hidup di dunia yang palsu, tidak satu model pun di billboard
ada di kehidupan nyata, apakah kau tahu itu ? Setiap model yang kau lihat,
wanita atau ria, anak-anak, atau binatang,, mengiklahkan sesuatu atau
mempromosikan sesuatu , sebenarnya tidak nyata, karena itu sudah di
Photoshop. Bukankah begitu ? sebuah senyumann, seberapa lama seseorang
melakukan senyum ? 5 detik, 2 detik , dan sebuah snapshot sangat cepat, setiap
orang bisa tersenyum, aku ingin melihat orang itu setelah tersenyum , setelah
mereka mengambil snapshot. Mengirim sms, dan kita memberikan senyum yang
besar, tapi jika kau melihat orang aslinya yang sedang ber sms , seperti apa raut
wajah mereka ? seperti zombie mungkin. Hanya duduk diam, mereka tersenyum,
menjadi bersemangat, berpesta, ketika sedih mereka menangis hanya dengan
memencet layar hp. Mereka hanya menampilkan gambar kepalsuan. Kenapa aku
mengatakan ini ? Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang pintar adalah
orang yang memikirkan hasil ujiannya, dan orang yang tidak pintar hidup di
dunia yang palsu. Dan dunia kita sekarang adalah tentang kepalsuan. Akan
menjadi bagian yang manakah dirimu ? ??

Você também pode gostar